Anda di halaman 1dari 11

ESSAI BAHASA INDONESIA

KANKER SERVIKS

Dosen pembimbing:

Dzar Al Banna., S.S.,MA

Disusun oleh:

Reza Dwi Abdilla

1911604095

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker
serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai
menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.

Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks
adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke
rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk
menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan
berlangsung.

1.2 Tujuan Penulisan


 Agar mahasiswa dapat menyampaian kepada masyarakat tentang kanker serviks
 Agar mahasiswa memahami tentang kanker serviks

1.3 Rumusan Masalah


 Apa saja jenis-jenis kanker serviks?
 Bagaimana tahapan stadium pada kanker serviks?
 Apa saja obat untuk kanker serviks?
 Ciri ciri apa yang timbul dari kanker serviks?
BAB 2
PEMBAHASAN

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim Umumnya, kanker
serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai
menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.

Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks
adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke
rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk
menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan
berlangsung.

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita, selain
kanker payudara. Berdasarkan penelitian yang dirilis WHO pada tahun 2014, lebih dari 92 ribu
kasus kematian pada wanita di Indonesia disebabkan oleh penyakit kanker. Dari jumlah tersebut,
10% terjadi karena kanker serviks. Sedangkan menurut data Kementerian Kesehatan RI,
setidaknya terjadi 15000 kasus kanker serviks setiap tahunnya di Indonesia.

Jenis Kanker Serviks

Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam memberikan
penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:

 Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering
terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
 Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher
rahim.Pada kasus yang jarang, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara
bersamaan.

Stadium Kanker Serviks


Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin tinggi
stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Berikut ini adalah stadium kanker serviks
berdasarkan penyebarannya:

 Stadium 1
Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar
rahim.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya. Ukuran kanker bervariasi,
bahkan bisa lebih dari 4 cm.
 Stadium 2
Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian
bawah vagina atau dinding panggul.
Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya. Ukuran kanker bervariasi,
bahkan bisa lebih dari 4 cm.
 Stadium 3
Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih
dan menyebabkan hidronefrosis.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke
kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
 Stadium 4
Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru,
usus, atau tulang. Penelitian mengungkapkan bahwa angka harapan hidup pada penderita
kanker serviks tergantung stadium yang dialami. Meskipun demikian, angka harapan
hidup hanya hitungan persentase penderita yang masih hidup, lima tahun setelah
didiagnosis menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan
hidup 5 tahun setelah terdiagnosis kanker serviks. Perlu diketahui, banyak penderita yang
hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka harapan
hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
Stadium 1 – 80-93%
Stadium 2 – 58-63%
Stadium 3 – 32-35%
Stadium 4 – 15-16%

Ciri-Ciri Kanker Serviks

Meskipun penyakit kanker serviks seringkali sulit untuk dikenali sejak dini, namun kita perlu
mengetahui beberapa ciri-ciri kanker serviks secara umum agar dapat diwaspadai. Berikut ciri-
ciri kanker serviks yang perlu Anda ketahui:

 Pendarahan vagina yang tidak normal

Ketika wanita mengalami kanker serviks, gejala yang biasanya muncul adalah perdarahan
yang tidak normal pada vagina. Perdarahan ini dapat terjadi lebih banyak atau pun lebih sedikit
dari menstruasi biasanya, dapat terjadi di antara periode menstruasi, atau pada wanita yang sudah
menopause. Pendarahan vagina juga dapat terjadi saat berhubungan seksual.

 Mengalami keputihan yang tidak biasa

Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tidak normal. Lendir pada keputihan
akan mengalami perubahan warna, memiliki aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi
perubahan tekstur dan konsistensi cairan vagina. Keputihan yang tidak biasa ini juga bisa
disebabkan oleh penyakit lain, karena itu sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan
penyebabnya.

 Rasa nyeri saat berhubungan intim

Kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut, akan memunculkan tanda yang lebih
beragam. Salah satunya adalah nyeri panggul saat berhubungan intim. Rasa nyeri yang timbul
membuat Anda merasa tidak nyaman sewaktu berhubungan intim. Segera periksakan diri ke
dokter jika Anda mengalami nyeri panggul saat berhubungan intim, untuk memastikan apakah
kondisi ini tanda penyakit kanker serviks atau akibat penyakit lain, seperti endometriosis atau
fibroid.
 Frekuensi buang air kecil meningkat

Para wanita nampaknya harus berhati-hati jika merasakan sakit ketika buang air kecil dan
tidak bisa menahan keinginan untuk ke kamar kecil, karena bisa jadi ini merupakan ciri-ciri
kanker serviks. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh mengelilingi leher
rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih. Namun gejala ini juga bisa muncul akibat
infeksi saluran kemih (ISK), sehingga Anda perlu ke dokter untuk memastikannya.

 Mudah lelah

Ciri lain yang akan muncul apabila Anda menderita kanker serviks adalah mudah lelah.
Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga lama kelamaan
tubuh mengalami kekurangan sel darah merah (anemia), yang membuat tubuh menjadi cepat
lelah. Rasa lelah biasanya akan berlangsung setiap saat dan tidak hilang meskipun Anda telah
beristirahat cukup.

 Pembengkakan di salah satu tungkai

Ketika kanker serviks memasuki stadium lanjut, biasanya akan menimbulkan berbagai
komplikasi. Salah satunya adalah pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini dapat terjadi ketika
sel kanker menekan pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat sirkulasi ke tungkai.
Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat tungkai menjadi bengkak.

 Kehilangan nafsu makan

Wanita yang terkena kanker serviks akan mengalami penurunan atau bahkan kehilangan
nafsu makan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker yang membuat tubuh sulit menerima
asupan makanan. Selain itu, penurunan berat badan drastis yang tidak diketahui penyebabnya,
juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.

 Mengalami sembelit

Jika kanker serviks telah menyebar hingga ke usus besar, akan berpotensi menyebabkan
konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat terjadi saat kanker serviks sudah memasuki stadium
lanjut.
 Bercak darah di urine (hematuria)

Jika sedang berkemih dan melihat urine bercampur darah, segera konsultasikan ke dokter. Bisa
jadi itu merupakan salah satu tanda Anda terkena kanker serviks.

 Keluar urine atau fases dari vagina

Kanker serviks dapat juga memengaruhi fungsi vagina. Saat sudah memasuki stadium lanjut,
kanker servis dapat menimbulkan kebocoran urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa
terjadi akibat terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih, atau fistula ani antara vagina
dan anus, sehingga urine dan fases dapat melewati vagina.

Berbagai ciri-ciri kanker serviks di atas bisa juga disebabkan oleh penyakit atau kondisi
lain pada tubuh Anda. Bagi wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, disarankan melakukan
pap smear setidaknya tiga sampai lima tahun sekali, atau ikuti anjuran dokter.

Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan karena semakin dini kanker terdeteksi,
maka harapan sembuh dari kanker serviks akan lebih tinggi. Selain itu, vaksinasi HPV untuk
pencegahan kanker serviks juga penting untuk Anda dapatkan. Jika terdapat tanda gejala di atas,
jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter.

1. Operasi

Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Anda dan tim medis Anda
harus bekerja sama untuk hasil yang terbaik.

 Radical trachelectomy
Prosedur ini mengangkat serviks, jaringan sekitar dan bagian atas vagina diangkat,
namun rahim tetap pada tempatnya. Jadi, masih ada kemungkinan Anda masih bisa punya
anak.Karena itulah tindakan bedah ini biasanya jadi prioritas untuk wanita yang memiliki
kanker serviks tahap awal dan masih mau punya anak.
 Histerektomi total
Histerektomi adalah prosedur yang dilakukan dengan mengangkat serviks dan rahim,
tergantung pada tahap kanker. Mungkin juga diperlukan untuk mengangkat indung telur
dan tuba falopi. Anda sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Anda melakukan
histerektomi total.
 Pelvic exenteration
Operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur, tuba falopi dan rektum
diangkat. Seperti histerektomi, Anda sudah tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani
pembedahan ini.

2. Radioterapi

Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan radioterapi atau
dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila kanker sudah pada tahap lanjut, dokter dapat
merekomendasi radioterapi dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit pada
pasien

Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal
dari eksternal, dengan mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Anda, atau secara internal.

Dengan metode internal, sebuah implan akan dipasang ke dalam tubuh Anda untuk
memberi radiasi. Ada beberapa kasus di mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian
radioterapi biasanya berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi untuk


menangani kanker serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk
mencegah pertumbuhan kanker. Anda akan membuat janji untuk mendapatkan dosis kemoterapi
melalui infus.

Semua penanganan kanker leher rahim dapat memiliki efek samping. Anda harus
mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan mengalami menopause
dini, penyempitan pada vagina, atau limfedema setelah menjalani perawatan kanker leher rahim.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/kanker-serviks-kanker-leher-rahim/

https://www.alodokter.com/kanker-serviks
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai