Anda di halaman 1dari 3

Panduan Praktik Klinis

SMF Bedah
Divisi Bedah Kepala Leher
RSUD Dr Soetomo Surabaya

TUMOR PAROTIS (ICD D11.0)


Tumor Parotis adalah neoplasma yang berasal dari kelenjar liur parotis
Pengertian
yang terletak pada pre / infra / retro aurikuler, sifatnya bisa jinak atau ganas
1. Benjolan soliter, tidak nyeri, di pre/infra/retro aurikula (tumor parotis),
atau di submandibula (tumor sumandibula), atau intraoral (tumor
kelenjar liur minor)
2. Rasa nyeri sedang sampai hebat (pada keganasan parotis )
3. Paralisis n. fasialis, 2-3% (pada keganasan parotis)
4. Disfagia, sakit tenggorok, gangguan pendengaran (lobus profundus
Anamnesa parotis terlibat)
5. Paralisis n.glosofaringeus, vagus, asesorius, hipoglosus, pleksus
simpatikus (pada karsinoma parotis lanjut)
6. Pembesaran kelenjar getah bening leher (metastase)
7. Selain itu dalam anamnesis perlu ditanyakan bagaimana progresivitas
penyakitnya, adakah factor-faktor resiko yang dimiliki oleh pasien, dan
bagaimana pengobatan yang telah diberikan selama ini.
a. Inspeksi :
- Benjolan pada pre/infra/retro aurikuler
- Perhatikan kulit di atasnya dan mukosa dalam mulut
- Fungsi N.VII dan N.XII
- Inspeksi dari belakang penderita, dilihat apakah asimetris (ada
Pemeriksaan Fisik pengangkatan daun telinga ke atas)
b. Palpasi :
Tentukan dengan pasti lokalisasi dari tumor, ukuran 3 dimensi, bentuk,
konsistensi dan mobilitas, terhadap jaringan sekitar.
Bilamana mungkin harus dilakukan palpasi bimanual. Kelenjar getah
bening regional harus diperiksa adakah pembesaran.
Kriteria Diagnosis Benjolan di regio parotis pre / infra / post aurikuler
Diagnosis Tumor Parotis
1. Diagnosis banding tumor jinak parotis adalah :
 Aterom
 Limfadenitis kronis spesifik / non spesifik
 Lipoma
Diagnosis Banding  Hemangioma
2. Diagnosis banding tumor ganas parotis adalah :
 Parotis kronis
 Limfoma maligna
 Metastase pada lnn.preaurikularis
1. C-foto dengan kontras (sialografi) dilakukan pada kista parotis, untuk
melihat ada batu (sialolit) dan sumbatan saluran kelenjar parotis (duktus
Stenoni).X-foto kepala AP/lateral dilakukan pada karsinom parotis yang
Pemeriksaan Penunjang infiltrasi ke tulang mandibula.
2. CT Scan diperlukan pada tumor ganas parotis yang mobilitasnya
terbatas, untuk mengetahui luas infiltrasi serta menentukan operabilitas.
CT Scan ini dapat dikerjakan bersama-sama sialografi (CT Sialografi)
1
3. Biopsi
- Fine needle aspiration (FNA) dengan USG guiding (A)
- Biopsi insisional untuk tumor ganas parotis yang inoperabel

Tumor yang terletak pada lobus superfisialis dilakukan parotidektomi


superfisial. Untuk tumor pada lobus profundus dilakukan lobektomi
(dengan sebelumnya melakukan parotidektomi superfisial terlebih dahulu).
Preparat tersebut diperiksa potong beku. Bila hasil pemeriksaan potong
beku menunjukkan jinak maka operasi selesai. Bila hasil pemeriksaan
potong beku menunjukkan ganas maka dilakukan parotidektomi total
dengan menyelamatkan N.VII dan dilakukan eksisi lnn.subdigastrikus
untuk diperiksa potong beku. Bila lnn.subdigastrikus menunjukkan
metastasis maka dilakukan diseksi leher radikal (Radical Neck Dissection /
RND).

Terapi Radioterapi pasca bedah diberikan pada tumor parotis ganas yang: (A)
 Karsinom derajat keganasan tinggi
 Karsinom residif
 Karsinom lobus profundus
 Masih ada residu makroskopis / mikroskopis
 Tumor menempel N.VII
 Metastase k.g.b. regional
 Ada invasi ke otot, tulang, kulit, syaraf, dsb.
 Setiap T3/T4 karsinom parotis
Tumor ganas parotis yang inoperabel dilakukan biopsi (ICOPIM 5-269)
selanjutnya radioterapi
1. Bisa didapatkan parese atau plegi N VII
Edukasi
2. Sering residiv
1. Tumor jinak- baik
Prognosis 2. Tumor ganas - Stadium dini : diharapkan baik
Stadium lanjut : jelek
1. Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia. Pedoman
Pelayanan Medik Edisi Kedua, 2006: 2.
Kepustakaan
2. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya. Pedoman
Diagnosis dan Terapi Dept/SMF Ilmu Bedah Edisi IV, 2010: 163-168.
Surabaya, ...............................
Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Bedah

Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr.SpB, SpU(K) Dr. Sahudi, dr,SpB(K)KL


NIP. 19490906 197703 1 001 NIP. 19660504 199503 1 002

Direktur Utama
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Joni Wahyuhadi, dr,SpB,SpBS


NIP.19640620 199003 1 007

Keterangan:
GR: Grade of Recommendation sesuai Buku Pedoman Penyusunan Clinical Guideline RSUD
Dr.Soetomo Tahun 2017

2
3

Anda mungkin juga menyukai