Anda di halaman 1dari 2

LYMPHANGIOMA

Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Fisik
Anamnesis dilakukan dengan baik dan inspeksi, serta palpasi dilakukan secara teliti dapat
dipakai sebagai dasar untuk penilaian yang baik mengenai pembengkakan di leher. Untuk itu
diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai anatomi normal, patologi dan pola metastasis
limfogen tumor-tumor maligna di daerah kepala dan leher.
B. Pemeriksaan Penunjang
Fasilitas imaging yang sering diperlukan adalah x-ray, computed tomography (CT) scan,
magnetic resonance imaging (MRI), USG, dan positron emission tomography (PET). Foto toraks
membantu adanya metastasis jauh (diperkirakan 15% pasien) atau adanya tumor primer kedua
(second primary, 5-10%). Foto panoramic membantu adany keterlibatan mandibula. CT-scan
atau MRI dari dasar tengkorak sampai ke klavikula akan memberikan informasi detail tentang
ekstensi keterlibatan jaringan lunak atau tulang oleh tumor dan adanya metastasis regional.
Biopsi dapat dilakukan scalpel atau biopsy punch untuk tumor primer dan fine needle
aspiration (FNAB) pada kelenjar getah bening yang dicurigai. Apabila ditemukan epidermoid
carcinoma pada kelenjar getah bening leher dianjurkan untuk dilakukan blind biopsy pada
waldeyer’s ring.
Visualisasi rongga mulut, rongga hidung, nasopharing, orofaring, hipofaring, laring,
servikal esophagus dan proksimal trakea adalah penting untuk memantapkan adanya tumor dan
ekstensinya. Panendoskopi intraoperatif dilakukan untuk mendapatkan jaringan yang adekuat
untuk diagnosis, hemostasis yang lebih baik, dan evaluasi ekstensi tumor.

Penatalaksanaan
Pada umumnya terapi yang dilakukan adalah pembedahan. Karena batas limfangioma
dan jaringan normal tidak jelas betul, operasi tidak dapat memaksakan eksisi radikal, operasi
dapat dilakukan bertahap. Umumnya dianggap tidak sesuai diterapi dengan injeksi zat sklerotik.
Belakangan ini di China dilaporkan injeksi pingyangmisin (bleomisin A5) intratumor membawa
hasil tertentu pada limfangioma servikal. Radio terapi mungkin berefek tertentu, tapi tidak sesuai
untuk pasien usia muda, sebab mudah timbul deformasi pertumbuhan tulang setempat dan
mencetuskan karsinoma tiroid.

Prognosis
Prognosis mempunyai korelasi yang kuat dengan stadium saat didiagnosis. Secara umum
prognosis ditentukan oleh ukuran tumor, adanya metastasis kelenjar getah bening regional dan
metastasis jauh, makin besar masa tumor prognosis makin buruk. Adanya metastasis kekelenjar
getah bening regional menurunkan survival hingga 50% dan meningkatkan resiko metastasis
jauh. Berkisar 15% dari kanker kepala dan leher akan berkembang menjadi metastasis jauh.

Referensi :
Velde C.J.H dkk,1996, ONKOLOGI edisi 5,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Desen W, 2008, Buku Ajar Onkologi Klinis edisi 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Suyatno & Pasaribu, E.T,2010, Bedah Onkologi Diagnostik Dan Terapi, CV Sagung Seto,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai