Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN PULIH SADAR PASCA GENERAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT X

PROPOSAL

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan pendidikan program sarjana di


Universitas Harapan Bangsa

Oleh :

FARAH FILDZAH ROSADI

NIM. 180106013

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
cara untuk mendukung keberhasilan tindakan pembedahan adalah pemberian
obat anestesi yang digunakan untuk pengolahan nyeri, tanda – tanda vital serta
pengolahan perioperative yang benar (Sjamsuhidayat dan Win de Jong, 2010).
pembedahan merupakan tindakan invasif melalui sayatan untuk membuka dan
menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani serta diakhiri dengan penutupan dan
penjahitan luka pasca operasi.Pada Pelayanan anestesi harus memberikan tindakan yang
aman, efektif, sesuai prosedur yang sudah ditentukan berdasarkan ilmu yang mutakhir
dan teknologi tepat guna, dengan mengugunakan sumber daya manusia berkompeten,
profesional dan terlatih menggunakan standar dan pedoman profesi anestesiologi
(Mangku dan Senapathi, 2010).
Dari data World Health Organization (WHO) yang diperoleh (Setiani, 2017), pada
tahun 2011 terdapat 140 juta jumlah pasien yang menjalani tindakan pembedahan
diseluruh rumah sakit di dunia dan mengalami peningkatan yang signifikan setiap
tahunya. Data di tahun 2012 terjadi peningkatan dengan jumlah 148 juta pasien.
Dari Survei morbiditas serta mortalitas terkait anestesia yang dilakukan di negara-negara
berkembang antara tahun 2001 sampai 2011 melaporkan bahwa tingkat morbiditas serta
mortalitas terkait anestesia yang tinggi, yaitu 2,4 – 3,3% per 10.000 anestesia (Bharti,
Bartha dan Kaur, 2009). Anestesi umum merupakan keadaan yang mengubah status
fisiologis tubuh, ditandai dengan hilangnya kesadaran (sedasi), hilangnya persepsi nyeri
(analgesia), hilangnya memori (amnesia) dan relaksasi (Supriady et al., 2018).
Tindakan anestesi dibedakan menjadi general anesthesia atau anestesi umum,
anestesi regional, anestesi epidural dan anestesi local. Anestesi umum adalah teknik
anestesi yang paling sering digunakan dibandingkan dengan teknik anestesi lain. 70 -
80% kasus pembedahan memerlukan tindakan anestesi umum. General anesthesia atau
anestesi umum adalah tindakan menghilangkan nyeri secara sentral disertai hilangnya
kesadaran dan bersifat pulih kembali 2 (reversible) yang mencangkup trias anestesi yaitu
hipnotik, analgetik dan relaksan otot (Morgan, 2013). Ada beberapa efek samping yang
dapat ditimbulkan dari anestesi umum diantaranya Reaksi alergi terhadap obat anestetik
Rasa mual dan muntah-muntah Kerusakan gigi.
Pulih sadar pasca general anestesi dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
tubuh dimana konduksi neuromuskular, refleks protektif jalan nafas dan kesadaran telah
kembali setelah dihentikannya pemberian obat-obatan anestesi dan proses pembedahan
juga telah selesai. Pada pProses pulih sadar dari anestesi, kondisi pasien harus diawasi
seksama dan kondisi pasien danharus dinilai ulang sebelum pasien bisa dipindahkan ke
ruang perawatan (Permatasari et al., 2017). Rata-rata waktu pemulihan dilakukan
University of Iowa, USA 112 menit dan di Rumah Sakit Umum Shin- yurigaoka,
Kawasaki, Jepang 22 menit (Thenuwara et al., 2018). Salah satu gangguanya adalah
keterlambatan pulih sadar terjadi akibat overdosis obat absolut yang relatif atau
potensiasi obat anestesia dengan obat lainnya. Kemungkinan penyebab lain adalah
hipotermia, gangguan metabolik berat, atau stroke perioperasi (Butterwoth J.F, et al,
2013).
Keterlambatan pulih sadar terjadi ketika pasien gagal mendapatkan kembali
kesadaran dalam waktu 30 – 60 menit setelah anestesi,hal itu merupakan efek residual
dari obat anestesi, sedatif, analgesik, hipotermia, gangguan metabolik berat atau stroke
perioperasi ( ) . Beberapa faktor yang mempengaruhi pulih sadar adalah efek obat
anestesi (premedikasi dan induksi), usia, berat badan (indek massa tubuh), jenis operasi,
lama anestesi, status fisik dan gangguan asam basa/ elektrolit. (Morgan, 2013). Menurut
Mangku dan Senopati (2010), perpanjangan pemulihan kesadaran, adalah salah satu
penyulit yang sering di hadapi di ruang pemulihan. Masih Banyak faktor yang terlibat
dalam penyulit ini yaitu, gaduh gelisah pasca bedah, insufisiensi respirasi, hipertensi,
syok, hipoksia, gangguan irama jantung, resiko tinggi gagal ginjal akut pasca anestesi,
regurgitasi atau muntah, hipoventilasi, hipotermi, resiko jatuh, gangguan hemodinamik
hingga kematian.berdasarkan permasalahan penelitian diatas peneliti tertarik untuk
meneliti terkait gambaran pulih sadar, dan yang menjadi objek adalah pasien yang
menjalankan operasi menggunakan teknik general anestesi . sehingga peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul “gambaran pulih sadar pasca general anestesi”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Berapa waktu pulih sadar pasca general anestesi?
2. Apa saja faktor yang menjadi penyulit pulih sadar pasca general anestesi?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui waktu pulih sadar pasien pasca general anestesi
2. Mengetahui faktor yang menjadi penyulit pulih sadar pasca general anestesi

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian diatas adalah dapat mengetahui waktu pulih
sadar pada pasien pasca general anestesi dan mengetahi faktor-faktor apa yang
menjadi penyulit pulih sadar pasca general anestesi dan harapanya dapat
menginformasikanya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai