Anda di halaman 1dari 18

Nama kelompok 4

I Gusti Ayu Nandita Arta Putri (18D10131)


Mohamad Kurniawan Aliti (18D10140)
Septi Try Rahmawati (18D10165)

A. Pengkajian
1. PengumpulanData
a. Identitas
1. IdentitasPasien
Nama : Tn.R
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan` : BelumMenikah
Golongan Darah :A
Alamat : Jl.Melati No.456
No.CM : 4658
Diagnosa medis : Ca.Thyroid
Tanggal Masuk : 14 September 2019
Tanggalpengkajian : 14 september 2019

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.M
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Dosen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Hubungan dg Klien : Orang tua (Ibu)
Alamat : Jl.Melati No.456

b. RiwayatKesehatan
1) KeluhanUtama
Pasien mengatakan nyeri tekan pada leher

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan adanya benjolan pada area lehernya dan terasa nyeri saat
ditekan, benjolan juga bergerak saat menelan.

3) Riwayat PenyakitDahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.
4) Riwayat PenyakitKeluarga
Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, TB,
asma).
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.

5) Riwayat Kesehatan
1. Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan.
2. Pasien mengatakan belum pernah masuk Rumah Sakit.
3. Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.
4. Pasien mengatakan membeliobattanparesepdokter (sumagesic 500 mg)
5. Pasien belum pernah menjalani operasi
6. Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
7. Pasien mengatakan tidak menggunakan rokok,obat-obatan maupun alcohol
8. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat-obatan tertentu.

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernafasan : Pasien tidak memiliki gangguang pernafasan
- Alat bantu pernafasan : Pasien tidak menggunakan alat bentuk nafas.
- Sirkulasi udara : Sirkulasi Normal
- Letak tempat tinggal : Perkotaan

2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : Air sumur
- Konsumsi air : 6 liter/hari
- Kondisi air : Jernih
- Skala mandi : 2x/hari
b) Saat sakit:
Minum air
- Frekuensi : 3 liter/hari
- Jenis : Air putih
- Cara : Mandiri
- Keluhan : Tidak ada

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit:
- Frekuensi : 3x Sehari
- Jenis : Nasi, sayur – sayuran, ikan
laut, dan yang lainnya.
- Porsi : Sedang
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : Ikan laut
- Pantangan :-
- Nafsu makan : Baik
b) Saat sakit:
- Frekuensi : 2x Sehari
- Jenis : Bubur
- Porsi : Sedikit
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Pantangan :-
- Nafsu makan : Berkurang
d. Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
 Frekuensi : 1x/sehari
 Konsistensi : Lembek sedikit padat
 Warna : Cokelat, sosis tapi retak –
retak halus.
 Bau : Bau khas feses normal
 Cara : Spontan tanpa obstruksi
 Keluhan : Tidak ada

- Saat Sakit
 Frekuensi : 1x/sehari
 Konsistensi :lembek, sedikit padat
 Warna :Cokelat, sosistapiretak – retak.
 Bau :bau khas feses normal
 Cara : Spontan tanpa obstruksi
 Keluhan : Tidak ada

b) BAK
- Sebelum sakit :
 Frekuensi : 6 kali
 Konsistensi :-
 Warna : Jernih
 Bau : Tidak ada
 Cara : spontan tanpa hambatan
(obstruksi)
 Keluhan : Tidak ada

- Saat sakit :
 Frekuensi : 4 kali
 Konsistensi :-
 Warna : Jernih
 Bau : Tidak ada
 Cara : Spontan tanpa obstruksi
 Keluhan : Tidak ada
e. Pola aktivitas dan istirahat
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

2) Istirahat Dan Tidur


 Sebelum sakit
- Pasien mengatakan memiliki aktifitas yang normal.
- Pasien mengatakan tidak pernah mengalami insomnia.
- Pasien mengatakan bahwa klien tidur pada pukul, malam : 22.00 WITA,
siang : 14.00 WITA
 Saat sakit
- Pasien mengatakan tidak mengalami insomnia.
Berapa jam anda tidur: malam : 21.00 WITA, siang : 14.00 WITA
f. Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan : Pasien mengatakan mengikuti aktifitas
kegiatan yang ada dilingkungan
- Interaksi Sosial : Pasien mengatakanberinteraksi dengan
lingkungan tempat kerja dan keluarga
- Keterlibatan Kegiatan Sosial :Pasien mengatakan terlibat dalam kegiatan
social.

g. Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi : Bersih
- Konsumsi vitamin : Tidak mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi : Lengkap
- Olahraga : Tidak teratur
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Stress dan adaptasi : Tidak ada

h. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman:
Baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan:
Tidak menggunakan pelayanan kesehatan dengan baik.

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis.
GCS : Mata : 4, Verbal: 5,Motorik : 6.
Penampilan : Pasien tampak pucat
Tanda-tanda Vital :
a. Nadi = 100 x/menit,
b. Suhu = 36,70 C,
c. TD = 130/80 mmHg, 18x/menit
d. RR : 21x/menit

2. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi
Bentuk kepala :Dolicephalus/ lonjong,
Kesimetrisan (+) ,
Hidrochepalus(-) ,
Luka (-),
Darah (-),
Trepanasi (-) .

 Palpasi
Nyeri tekan (- ),
Fontanella / pada bayi(-)

3. PemeriksaanWajah :
 Inspeksi
Perhatikan ekspresi wajah: normal
Warna dan kondisi wajah : Pucat
Struktur wajah : Simetris
Kelumpuhan otot-otot fasialis (-)

4. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus (- ), Endofthalmus (- )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem (- ), ptosis (- ),
peradangan (- ) luka (- ), benjolan (- )
d. Bulu mata : Normal
e. Konjunctiva dan sclera : Tidakterjadiperubahanwarna
f. Warnairis : Coklat
g. Reaksipupilterhadapcahaya: (miosis) isokor ( +)
h. Kornea : Warnaputih
i. Nigtasmus (- ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : (OD : 5/5, OS: 6/6)
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik)
k. Pemeriksaan lapang pandang : Normal
 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata :
Dengantonometri,denganpalpasitaraba (Tidak ditemukan adanya benjolan).

5. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : Bentuk (normal),Ukuran (-), Warna (normal) ,Lesi (-),
Nyeri tekan (-), Peradangan (-), Penumpukan Serumen (-).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati : Warna (Coklat) ,
Transparansi(Normal), Perdarahan (- ), Perforasi (-).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : Normal, terdengar
- Dengan arloji : Normal, terdengar
- Uji weber : Seimbang
- Uji rinne : Sama dibanding dengan hantaran udara
- Uji swabach : Sama

6. Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (Normal) ,
- Adakah Pembengkakan (Tidak ada pembengkakan )
- Amati meatus : Perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-), Pembesaran/
polip (-)

7. Pemeriksaan Mulut dan Faring


 Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal (Tidak ada), Warna bibir pucat, lesi (-),
Bibir pecah (-),
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-), Gingivitis (-)
- Lidah :Warna lidah : Pink, Perdarahan (-), Abses (-).
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut (Normal/Tidak berbau),
uvula( simetris), Benda asing : ( Tidak Ada )
- Tonsil : Adakahpembesaran Tonsil (T 0)
- Perhatikan suara klien : Tidak Berubah.

8. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan palpasi
a. Bentuk leher (asimetris), Peradangan (+), Jaringan parut (-), Perubahan
warna (-), Massa (+)
b. Kelenjar tiroid, pembesaran (+)
c. Vena jugularis : Pembesaran (-), Tekanan : 3,5 di atassudut sternum
d. Pembesaran kelenjar limfe (-), Kelenjar tiroid (+), Posisi trakea (asimetris)

9. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Ukuran payudara (Normal), Bentuk (Simetris), Pembengkakan (-).
- Kulit payudara : Warna (Normal), Lesi (-), Areola : Perubahan warna (-)
- Putting : Cairan yang keluar (-), Ulkus (-), Pembengkakan (-)
 Palpasi
- Nyeri tekan (-), dan Kekenyalan (Kenyal), Benjolan Massa (-)

10. Pemeriksaan Thorax dan Paru


 Inspeksi
- Bentuk thorax(Normal Chest), Susunan ruas tulang belakang (normal),
Bentuk Dada (Simetris), Keadaan kulit :Normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), Retraksi Suprasternal
(-), Sternomastoid ( - ), pernafasan cuping hidung (-).
- Pola nafas : (normal)
- Amati : Cianosis (-), Batuk (Tidak ada).
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : Getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
 Perkusi
Area paru : Sonor
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : (Bersih) , Area Bronchial : (Bersih)
 Area Bronkovesikuler (Bersih)
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural fricion
rub ( - )

11. PemeriksaanJantung
 Inspeksi
Ictus Cordis(-), Pelebaran (Tidak ada)

 Palpasi
Palpasi pada dinding Thorax teraba : ( Tidakteraba )

 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : \( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur (+
/-)

12. Pemeriksaan Abdomen


a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Datar
- Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)

b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus .28 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi (-)

c. Palpasi
- Palpasi Hepar : Nyeri Tekan (-), Pembesaran (-), Perabaan (Lunak), Permukaan
(Halus), Tepi Hepar ( N = Hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran Lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-), Nyeri menjalar kontralateral
(-).
 Acites atau tidak :Shiffing Dullnes (-) Undulasi (-)

- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(-), Pembesaran (-).(N = ginjal tidak teraba).

13. Pemeriksaan Genetalia


a. Pria
 Inspeksi
Rambut pubis (Bersih), Lesi (-), Benjolan (-)
Lubang uretra : penyumbatan (-), Hipospadia (-), Epispadia (-)
 Palpasi
Penis : Nyeri tekan (-), Benjolan (-), Cairan : Tidakadaditemukancairan
Scrotum dan testis : Benjolan (-), Nyeri tekan (-),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele (-), Scrotal Hernia(-), Spermatochele(-), Epididimal Mass/Nodularyti
(-) Epididimitis (-), Torsi pada saluran sperma (-), Tumor testiscular (-)
 Inspeksi dan palpasi Hernia
Inguinal hernia (-), Femoral hernia (-), Pembengkakan (-)

b. Wanita
 Inspeksi
Kebersihan rambut pubis(Bersih), Lesi (-), Eritema (-), Keputihan (-),
peradangan (-).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (-)

14. Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
Atresia ani (-), Tumor (-), Haemorroid (-), Perdarahan (-)
Perineum : Jahitan (-), Benjolan (-)
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-) pemeriksaan Rectal Toucher (-)

15. Pemeriksaan Ekstremitas


a. Ekstremitas Atas
 Inspeksi : Otot antar sisi kanan dan kiri (Simetris), Deformitas (-), Fraktur
(-)terpasang Gib(-), Traksi (-).

 Palpasi :
Oedem : ( Tidak Ada)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 )

b. Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (Asimetris), Deformitas (+), Fraktur (+) Lokasi
Fraktur Ekstremitas Inferior Proksimal Dekstra, Jenis Fraktur (Shortening),
Kebersihan Luka (Buruk, ditemukanadanya Inflamasidan pus), terpasang Gib(-),
Traksi (-)

 Palpasi
Edema : ( 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas:

- Edem : 1-4 4 4
4 4
4 4
- Uji kekuatan otot : 1-4 4 4

16. Pemeriksaan Neuroligis


a. Menguji tingkat kesadaran secarakuantitatifdengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
1. Menilai respon membuka Mata (4 )
2. Menilai respon Verbal (5 )
3. Menilai respon Motorik (6 )

b. Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Composmentis)

c. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Peningkatan suhu tubuh (+), Nyeri kepala (-), Kaku kuduk (-), mual –muntah (-)
kejang (-) penurunan tingkat kesadaran (-)

d. Pemeriksaan Nervus Cranialis


Nervus I , Olfaktorius (Normal)
Nervus II, Opticus (Normal)
Nervus III, Ocumulatorius (Normal)
Nervus IV, Throclearis (Normal)
Nervus V, Thrigeminus (Normal)
Nervus VI, Abdusen (Normal)
Nervus VII, Facialis (Normal)
Nervus VIII, Auditorius (Normal)
Nervus IX, Glosopharingeal (Normal)
Nervus X, Vagus (Normal)
Nervus XI, Accessorius (Normal)
Nervus XII, Hypoglosal (Normal)

e. Memeriksa fungsi motorik


Ukuran otot (Asimetris – pada bagian Eksremitas Bawah), Atropi (-) kekuatan
otot : 5 (Normal)

f. Memeriksa fungsi sensorik


Kepekaan saraf perifer : Benda tumpul (Normal), Benda tajam
(Normal),Mengujisensasi panas / dingin (Normal) Kapas halus (Normal),Miinyak
wangi (Normal)

g. Memeriksa reflek kedalaman tendon


1) Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

B. DataPenunjang
1. PemeriksaanLaboratorium
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Patologi
Hemoglobin 16,1 13,00-18,00 g/dL
Leukosit 8.200 4.800-10.800 µL
Eritrosit 5,6 4,7-6,1 Juta/µL
Hematokrit 46 42-52
Trombosit 354.000 150.000-450.000 /µL
MCV 82 79-99 fL
MCH 29 27-31 pg
MCHC 35 33-37 g/dL
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1 %
Easinofil 1 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 79 50-70 %
Limfosit 14 25-40 %
Monosit 6 2-8 %
LED 50 0-10 mm/jam
CT 10 9-15 menit
BT 2,30 1-3 menit

KIMIA
SGOT 19 < 37 U/L
SGPT 46 < 41 U/L
Gula Darah Sewaktu 129 < 140 Mg/dL

2. Pemeriksaan Radiologi :
a. Foto X-Ray : Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang
diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan
melihat kalsifikasi pada massa tumor.
b. Computerized Tomografi : CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan
tumor
3. Therapi : Infus NaCl , Analgesik.
4. Pertimbangan Anastesi : Pada kasus Ca.Thyroid akan dilakukan pembedahan total
tiroidektomi dengan General Anestesi. Lama Operasi 1 jam, Teknik anestesi
Imbang(balanced)
Nama Obat Dosis Rute
Propofol 50 mg Injeksi IV
5. FentanylASA : 2 (Pasien dengan
50 mg penyakit sistemik ringan sampai sedang)
Injeksi IV
Tramus (muscle 15mg Injeksi IV
relaxant
Ondan (anti muntah) 4mg Injeksi IV C. AnalisaDat
N2o 40-80 ml Inhalasi a Pre, Intra,
Sevoflurane 30 cc Inhalasi Pasca

No Symptom Etiologi Problem


1 Pre Operatif :
1. DS: Klien mengatakan 1.Adanya desakan 1.Nyeri
nyeri pada leher karena pembengkakan
terdapat benjolan kurang
lebih 3 cm, nyeri dirasakan
saat klien menelan dan
sangat dirasakan ketika
klien menelan makanan,
lokasi nyeri di leher bagian
kiri, dengan skala NMRS 5.
DO : Klien tampak
meringis.TTV :
TD: 130/90 mmHg
Suhu: 36,7oC
Nadi: 100 x/menit
RR: 20   x/menit

2. DS:Klien mengatakan 2.Kurangnya informasi mengenai 2.Anxietas


khawatir karena klien prosedur pengobatan
belum pernah menjalani
operasi sebelumnya dan
klien menanyakan tentang
prosedur operasi
DO: Klien tampak gelisah,
klien tampak banyak
bertanya
Nadi klien 100 x/menit.
2 Intra Operatif :
1. DS: - 1. Efek pemberian Anestesi 1. Dyspnea, apnea
DO: Pemberian obat Narkotik (Fentanyl), Anestesi
anastesi melalui intravena Inhalasi (Sevoflurane), Propofol
dan inhalasi menyebabkan
depresi nafas hingga henti.
nafas.

2. DS : - 2. Perdarahan 2.Resikoketidakseimba
DO : Incisi didaerah leher ngan volume cairan.
dengan panjang 10 cm
Pasien terpasang infuse:
300 cc.
Kebutuhan cairan dewasa:
= 50 cc/kg/BB/24 jam
= 50 cc x 70kg/ 24 jam =
145,8 cc/jam
2 jam operasi = 2 x 145,8 =
291 cc= 300 cc.
Perdarahan saat ini: ±100
cc
IWL: BB x 15 =  70 x 15 =
105 cc
IWL 2 jam= 8,75 cc= 9 cc
pasien terpasang kateter
urin: 250 cc.
Output= 9 + 100 + 250 =
359 cc
Balance cairan: intake –
output = 300 cc – 359 cc=
-59 cc.

3 Pasca Operatif :
1. DS: - 1. Akumulasi Sekret efek 1. Bersihan jalan nafas
DO:RR= 24 x/mnt narkose General tidak efektif
Pasien terpasang OPA
Terdengar bunyi gargling
GCS: 12 (Apatis)

2.DS : - 2. Suhu lingkungan rendah 2. Hipotermi


DO : Klien tampak
mengigil kedinginan,
Suhu : 35,7c

3. DS : - 3. Adanya pembedahan Total 3. Suara Hilang


DO : Resiko Kehilangan
thiroidektomie, pada nervus
Suara
Glosofaringeus.

D. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


1. Pre-Operasi
- Nyeri
- Anxietas
2. Intra-Operasi
- Dyspnea, apnea
- Pendarahan
3.Pasca-Operasi
- Bersihan Jalan nafas
- Hipotermi
- Resiko Kehilangan suara

E. Metodologi Keperawatan Anestesi


Nama : Tn.R No.CM : 4658
Umur : 20 Tahun Dx : Ca.Thyroid
Jeniskelamin : Laki-laki Ruang : Lavender

1. Intervensi
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
1 Pre-Op
-Nyeri Setelah dilakukan 1.  Ukur TTV 1.Untuk mengetahui
asuhan 2.      Kaji skala nyeri tanda – tanda vital
kepenataanselam 3.      Berikan posisi pasien
a 1 x 30 menit, nyaman 2. Untuk mengetahui
diharapkan nyeri 4.      Anjurkan teknik tingkat nyeri pasien
berkurang,
relaksasi nafas dalam 3. Untuk merilekskan
dengan kriteria
5.      Kolaborasi (PK) tubuh pasien
hasil :
-Nyeri pemberian analgesic 4. Untuk mengurangi
berkurang pada rasa nyeri yang
skala 2 dirasakan.
-Klien dapat 5. Untuk
mengontrol nyeri menghilangkan nyeri
yang dirasakan pasien.
Setelah dilakukan
-Anxietas asuhan 1.  1. Ukur TTV 1.Untuk memonitor
kepenataanselam 2.      Beri posisi tanda – tanda vital
a 1 x 20 menit, nyaman pasien
diharapkan cemas 3.      Jelaskan
2. Untuk merilekskan
klien berkurang tindakan yang akan
tubuh pasien
dengan kriteria dilakukan, prosedur
3.Untuk mengurangi
hasil: dan lama operasi
- Klien mampu 4.      Beri kesempatan ansietas pasien dengan
mengungkapkan pemberian edukasi
pasien untuk bertanya
dan menunjukkan 5.      Beri penjelasan 4. untuk menjalin
teknik untuk dan yakinkan klien hubungan terapeutik
mengontrol bahwa penata akan yang baik
cemas mendampingi selama 5. Untuk mengurangi
periode perioperatif ansietas yang dirasakan
6.      Anjurkan teknik oleh pasien
relaksasi nafas.
2 Intra Operatif
-Resiko Dyspnea Setelah dilakukan 1.Bagging pada pasien 1.untuk menormalkan
asuhan untuk menormalkan pola nafas pasien
kepenataan pola nafas 2. Untuk meningkatan
diharapkan pasien 2.Meningkatkan saturasi O2 dalam
tidak mengalami saturasi O2 yang tubuh.
dypsnea dengan berkurang akibat
kriteria hasil : dypsnea
-RR pasien
normal
-Saturasi Oksigen
normal 98%.

Setalah dilakukan
asuhan
-Resiko Pendarahan kepenataan 1. Mempertahankan 1.Untuk menstabilkan
diharapkan keseimbangan cairan cairan pada pasien
volume cairan 2.      Mempertahankan 2. Untuk mengurangi
dalam keadaan IV line output cairan yang
seimbang, dengan
3.      Memantau urine berlebihan
kriteria hasil :
output 3. Untuk memantau
-Tidak ada tanda
tanda dehidrasi 4.      Berkolaborasi kestabilan intake-output
(elastisitas tugor (PK) dengan operator cairan
baik, membran dalam penghentian 4.untuk mengurangi
mukosa lembab) perdarahan (pemberian bleeding yang
dan klem, koter, dan berelebihan.
Mempertahankan dapper)
urine output
sesuai dengan.
3. Post-operatif
-Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1.   Pertahankan OPA 1.Untuk
tidak efektif asuhan 2.      Lakukan suction mempertahankan O2
kepenataanselam 3.      Pantau saturasi yang masuk
a 1 x 10 menit O2 2. Untuk membersihkan
diharapkan 4.      Pantau TTV secret pada jalan nafas
bersihan jalan
5.      Evaluasi jalan 3. Untuk menstabilkan
nafas efektif
nafas. saturasi oksigen normal
dengan kriteria
hasil: 4. Untuk memonitor
1.Suara nafas TTV pasien
vasikuler tidak 5. Untuk menilai jalan
terdapat sekret di nafas pasien setelah
jalan nafas intervensi yang
dilakukan.

-Hipotermi Setelah dilakukan 1. PantauTTV 1. Untuk memonitor


asuhan 2.    Berikan selimut TTV pasien
kepenataan penghagat 2.Untuk membantu
diharapkan suhu 3.    Pantau suhu menormalkan suhu
tubuh klien dalam lingkungan pasien
rentan normal,   3. Untuk membantu
dengan kriteria menstabilkan suhu
hasil : 36,5 pasien
-37,5˚C

-Resiko Kehilangan Setelah dilakukan 1.  Ukur TTV 1.Untuk memonitor


Suara asuhan 2. Lakukan observasi TTV pasien normal
kepenataan   2.Untuk mengetahui
diharapkan tidak apakah pasien dapat
ada resiko berbicara dengan
kehilangan suara, normal.
dengan kriteria
hasil :
-Pasien pada saat
bangun dapat
berbicara normal

2. Tindakan Keperawatan

No Problem (Masalah Tindakan Evaluasi


Kesehatan Anestesi)
1. Pre-op
-Nyeri 1.  Ukur TTV S : klien mengatakan
2.      Kaji skala nyeri nyeri yang dirasakan
3.      Berikan posisi nyaman berkurang
4.      Anjurkan teknik relaksasi nafas O : skala nyeri pasien
dalam 2
5.      Kolaborasi (PK) pemberian
analgesic (Diazepam 1 mg).

Anxietas 1. Ukur TTV S : klien mengatakan


2.      Beri posisi nyaman ansietas atau
3.      Jelaskan tindakan yang akan kecemasan yang
dilakukan, prosedur dan lama operasi dirasakan berkurang.
4.      Beri kesempatan pasien untuk O ; Pasien tampak
bertanya tenang, TD
5.      Beri penjelasan dan yakinkan 120/80mmHg
klien bahwa penata akan
mendampingi selama periode
perioperatif
6.      Anjurkan teknik relaksasi nafas.

2. Intra-Op
-Resiko Dypsnea 1.Bagging pada pasien untuk S:-
menormalkan pola nafas O : saturasi oksigen
2.Meningkatkan saturasi O2 yang pada pasien normal
berkurang akibat dyspnea. (98%)
1. Mempertahankan keseimbangan S:-
-Resiko Pendarahan cairan O : volume output dan
2.      Mempertahankan IV line input balance
3.      Memantau urine output
4.      Berkolaborasi (PK) dengan
operator dalam penghentian
perdarahan (pemberian klem, koter,
dan dapper)

3. 1.   Pertahankan OPA S:-


Post-Op 2.      Lakukan suction O : saturasi oksigen
-Bersihan jalan nafas 3.      Pantau saturasi O2 pada pasien normal
tidak efektif 4.      Pantau TTV (98%)
5.      Evaluasi jalan nafas.

S:-
1. PantauTTV O : Suhu Pasien
2.    Berikan selimut penghagat Normal 36,5 derajat
-Hipotermi 3.    Pantau suhu lingkungan celcius

S : Pasien mengatakan
1.  Ukur TTV dapat berbicara
2. Lakukan observasi dengan normal
O :pelafalan vocal
-Resiko Kehilangan Suara pasien jelas

3. Evaluasi Keperawatan
No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi
1 Pre Operasi
-Nyeri S : klien mengatakan nyeri yang dirasakan
berkurang
O : skala nyeri pasien 2
A : Nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi pemberian obat
analgesic

-Anxietas S : klien mengatakan ansietas atau kecemasan


yang dirasakan berkurang.
O ; Pasien tampak tenang, TD 120/80mmHg
A : Ansietas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi relaksasi nafas dalam

2 Intra Operasi S:-


-Resiko Dyspnea O : saturasi oksigen pada pasien normal (98%)
A : Resiko dypsnea teratasi
P: Lanjutkan intervensi melakukan strategi
pencegahan untuk pasien resiko dypsnea dan
tetap pantau TTV pasien.

S:-
-Resiko Pendarahan O : volume output dan input balance
A : Resiko pendaraham teratasi
P : Lanjutkan intervensi melakukan strategi
pencegahan untuk pasien resiko pendarahan dan
pantau keadaan umum pasien.

3
Post Operasi S:-
-Bersihan jalan nafas tidak efektif O : Saturasi oksigen pada pasien normal (98%)
A : Bersihan jalan nafas teratasi
P : Lanjutkan intervensi pertahankan OPA , Kaji
keadaan umum pasien.

S:-
-Hipotermi O : Suhu Pasien Normal 36,5 derajat celcius
A : Hipotermi teratasi
P : Hentikan Intervensi

S : Pasien mengatakan dapat berbicara dengan


normal
O : Pelafalan vocal pasien jelas
-Resiko Kehilangan Suara A : Resiko kehilangan suara teratasi
P : Lanjutkan intervensi tetap memantau dan
lakukan observasi.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : No. CM:


Umur : Ruang :
JenisKelamin : Dx :

No Tanggal Masalah Catatan Perkembangan Pelaksana


Kesehatan
Anestesi
TTD

Anda mungkin juga menyukai