A. Pengkajian
1. PengumpulanData
a. Identitas
1. IdentitasPasien
Nama : Tn.R
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan` : BelumMenikah
Golongan Darah :A
Alamat : Jl.Melati No.456
No.CM : 4658
Diagnosa medis : Ca.Thyroid
Tanggal Masuk : 14 September 2019
Tanggalpengkajian : 14 september 2019
b. RiwayatKesehatan
1) KeluhanUtama
Pasien mengatakan nyeri tekan pada leher
3) Riwayat PenyakitDahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.
4) Riwayat PenyakitKeluarga
Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, TB,
asma).
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
5) Riwayat Kesehatan
1. Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan.
2. Pasien mengatakan belum pernah masuk Rumah Sakit.
3. Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.
4. Pasien mengatakan membeliobattanparesepdokter (sumagesic 500 mg)
5. Pasien belum pernah menjalani operasi
6. Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
7. Pasien mengatakan tidak menggunakan rokok,obat-obatan maupun alcohol
8. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat-obatan tertentu.
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : Air sumur
- Konsumsi air : 6 liter/hari
- Kondisi air : Jernih
- Skala mandi : 2x/hari
b) Saat sakit:
Minum air
- Frekuensi : 3 liter/hari
- Jenis : Air putih
- Cara : Mandiri
- Keluhan : Tidak ada
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit:
- Frekuensi : 3x Sehari
- Jenis : Nasi, sayur – sayuran, ikan
laut, dan yang lainnya.
- Porsi : Sedang
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : Ikan laut
- Pantangan :-
- Nafsu makan : Baik
b) Saat sakit:
- Frekuensi : 2x Sehari
- Jenis : Bubur
- Porsi : Sedikit
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Pantangan :-
- Nafsu makan : Berkurang
d. Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 1x/sehari
Konsistensi : Lembek sedikit padat
Warna : Cokelat, sosis tapi retak –
retak halus.
Bau : Bau khas feses normal
Cara : Spontan tanpa obstruksi
Keluhan : Tidak ada
- Saat Sakit
Frekuensi : 1x/sehari
Konsistensi :lembek, sedikit padat
Warna :Cokelat, sosistapiretak – retak.
Bau :bau khas feses normal
Cara : Spontan tanpa obstruksi
Keluhan : Tidak ada
b) BAK
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 6 kali
Konsistensi :-
Warna : Jernih
Bau : Tidak ada
Cara : spontan tanpa hambatan
(obstruksi)
Keluhan : Tidak ada
- Saat sakit :
Frekuensi : 4 kali
Konsistensi :-
Warna : Jernih
Bau : Tidak ada
Cara : Spontan tanpa obstruksi
Keluhan : Tidak ada
e. Pola aktivitas dan istirahat
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
g. Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi : Bersih
- Konsumsi vitamin : Tidak mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi : Lengkap
- Olahraga : Tidak teratur
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Stress dan adaptasi : Tidak ada
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis.
GCS : Mata : 4, Verbal: 5,Motorik : 6.
Penampilan : Pasien tampak pucat
Tanda-tanda Vital :
a. Nadi = 100 x/menit,
b. Suhu = 36,70 C,
c. TD = 130/80 mmHg, 18x/menit
d. RR : 21x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi
Bentuk kepala :Dolicephalus/ lonjong,
Kesimetrisan (+) ,
Hidrochepalus(-) ,
Luka (-),
Darah (-),
Trepanasi (-) .
Palpasi
Nyeri tekan (- ),
Fontanella / pada bayi(-)
3. PemeriksaanWajah :
Inspeksi
Perhatikan ekspresi wajah: normal
Warna dan kondisi wajah : Pucat
Struktur wajah : Simetris
Kelumpuhan otot-otot fasialis (-)
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus (- ), Endofthalmus (- )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem (- ), ptosis (- ),
peradangan (- ) luka (- ), benjolan (- )
d. Bulu mata : Normal
e. Konjunctiva dan sclera : Tidakterjadiperubahanwarna
f. Warnairis : Coklat
g. Reaksipupilterhadapcahaya: (miosis) isokor ( +)
h. Kornea : Warnaputih
i. Nigtasmus (- ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : (OD : 5/5, OS: 6/6)
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik)
k. Pemeriksaan lapang pandang : Normal
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata :
Dengantonometri,denganpalpasitaraba (Tidak ditemukan adanya benjolan).
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : Bentuk (normal),Ukuran (-), Warna (normal) ,Lesi (-),
Nyeri tekan (-), Peradangan (-), Penumpukan Serumen (-).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati : Warna (Coklat) ,
Transparansi(Normal), Perdarahan (- ), Perforasi (-).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : Normal, terdengar
- Dengan arloji : Normal, terdengar
- Uji weber : Seimbang
- Uji rinne : Sama dibanding dengan hantaran udara
- Uji swabach : Sama
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (Normal) ,
- Adakah Pembengkakan (Tidak ada pembengkakan )
- Amati meatus : Perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-), Pembesaran/
polip (-)
8. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi
a. Bentuk leher (asimetris), Peradangan (+), Jaringan parut (-), Perubahan
warna (-), Massa (+)
b. Kelenjar tiroid, pembesaran (+)
c. Vena jugularis : Pembesaran (-), Tekanan : 3,5 di atassudut sternum
d. Pembesaran kelenjar limfe (-), Kelenjar tiroid (+), Posisi trakea (asimetris)
11. PemeriksaanJantung
Inspeksi
Ictus Cordis(-), Pelebaran (Tidak ada)
Palpasi
Palpasi pada dinding Thorax teraba : ( Tidakteraba )
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : \( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur (+
/-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus .28 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi (-)
c. Palpasi
- Palpasi Hepar : Nyeri Tekan (-), Pembesaran (-), Perabaan (Lunak), Permukaan
(Halus), Tepi Hepar ( N = Hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran Lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
Titik Mc. Burney . Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-), Nyeri menjalar kontralateral
(-).
Acites atau tidak :Shiffing Dullnes (-) Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(-), Pembesaran (-).(N = ginjal tidak teraba).
b. Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis(Bersih), Lesi (-), Eritema (-), Keputihan (-),
peradangan (-).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (-)
Palpasi :
Oedem : ( Tidak Ada)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 )
b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (Asimetris), Deformitas (+), Fraktur (+) Lokasi
Fraktur Ekstremitas Inferior Proksimal Dekstra, Jenis Fraktur (Shortening),
Kebersihan Luka (Buruk, ditemukanadanya Inflamasidan pus), terpasang Gib(-),
Traksi (-)
Palpasi
Edema : ( 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas:
- Edem : 1-4 4 4
4 4
4 4
- Uji kekuatan otot : 1-4 4 4
B. DataPenunjang
1. PemeriksaanLaboratorium
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Patologi
Hemoglobin 16,1 13,00-18,00 g/dL
Leukosit 8.200 4.800-10.800 µL
Eritrosit 5,6 4,7-6,1 Juta/µL
Hematokrit 46 42-52
Trombosit 354.000 150.000-450.000 /µL
MCV 82 79-99 fL
MCH 29 27-31 pg
MCHC 35 33-37 g/dL
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1 %
Easinofil 1 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 79 50-70 %
Limfosit 14 25-40 %
Monosit 6 2-8 %
LED 50 0-10 mm/jam
CT 10 9-15 menit
BT 2,30 1-3 menit
KIMIA
SGOT 19 < 37 U/L
SGPT 46 < 41 U/L
Gula Darah Sewaktu 129 < 140 Mg/dL
2. Pemeriksaan Radiologi :
a. Foto X-Ray : Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang
diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan
melihat kalsifikasi pada massa tumor.
b. Computerized Tomografi : CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan
tumor
3. Therapi : Infus NaCl , Analgesik.
4. Pertimbangan Anastesi : Pada kasus Ca.Thyroid akan dilakukan pembedahan total
tiroidektomi dengan General Anestesi. Lama Operasi 1 jam, Teknik anestesi
Imbang(balanced)
Nama Obat Dosis Rute
Propofol 50 mg Injeksi IV
5. FentanylASA : 2 (Pasien dengan
50 mg penyakit sistemik ringan sampai sedang)
Injeksi IV
Tramus (muscle 15mg Injeksi IV
relaxant
Ondan (anti muntah) 4mg Injeksi IV C. AnalisaDat
N2o 40-80 ml Inhalasi a Pre, Intra,
Sevoflurane 30 cc Inhalasi Pasca
2. DS : - 2. Perdarahan 2.Resikoketidakseimba
DO : Incisi didaerah leher ngan volume cairan.
dengan panjang 10 cm
Pasien terpasang infuse:
300 cc.
Kebutuhan cairan dewasa:
= 50 cc/kg/BB/24 jam
= 50 cc x 70kg/ 24 jam =
145,8 cc/jam
2 jam operasi = 2 x 145,8 =
291 cc= 300 cc.
Perdarahan saat ini: ±100
cc
IWL: BB x 15 = 70 x 15 =
105 cc
IWL 2 jam= 8,75 cc= 9 cc
pasien terpasang kateter
urin: 250 cc.
Output= 9 + 100 + 250 =
359 cc
Balance cairan: intake –
output = 300 cc – 359 cc=
-59 cc.
3 Pasca Operatif :
1. DS: - 1. Akumulasi Sekret efek 1. Bersihan jalan nafas
DO:RR= 24 x/mnt narkose General tidak efektif
Pasien terpasang OPA
Terdengar bunyi gargling
GCS: 12 (Apatis)
1. Intervensi
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
1 Pre-Op
-Nyeri Setelah dilakukan 1. Ukur TTV 1.Untuk mengetahui
asuhan 2. Kaji skala nyeri tanda – tanda vital
kepenataanselam 3. Berikan posisi pasien
a 1 x 30 menit, nyaman 2. Untuk mengetahui
diharapkan nyeri 4. Anjurkan teknik tingkat nyeri pasien
berkurang,
relaksasi nafas dalam 3. Untuk merilekskan
dengan kriteria
5. Kolaborasi (PK) tubuh pasien
hasil :
-Nyeri pemberian analgesic 4. Untuk mengurangi
berkurang pada rasa nyeri yang
skala 2 dirasakan.
-Klien dapat 5. Untuk
mengontrol nyeri menghilangkan nyeri
yang dirasakan pasien.
Setelah dilakukan
-Anxietas asuhan 1. 1. Ukur TTV 1.Untuk memonitor
kepenataanselam 2. Beri posisi tanda – tanda vital
a 1 x 20 menit, nyaman pasien
diharapkan cemas 3. Jelaskan
2. Untuk merilekskan
klien berkurang tindakan yang akan
tubuh pasien
dengan kriteria dilakukan, prosedur
3.Untuk mengurangi
hasil: dan lama operasi
- Klien mampu 4. Beri kesempatan ansietas pasien dengan
mengungkapkan pemberian edukasi
pasien untuk bertanya
dan menunjukkan 5. Beri penjelasan 4. untuk menjalin
teknik untuk dan yakinkan klien hubungan terapeutik
mengontrol bahwa penata akan yang baik
cemas mendampingi selama 5. Untuk mengurangi
periode perioperatif ansietas yang dirasakan
6. Anjurkan teknik oleh pasien
relaksasi nafas.
2 Intra Operatif
-Resiko Dyspnea Setelah dilakukan 1.Bagging pada pasien 1.untuk menormalkan
asuhan untuk menormalkan pola nafas pasien
kepenataan pola nafas 2. Untuk meningkatan
diharapkan pasien 2.Meningkatkan saturasi O2 dalam
tidak mengalami saturasi O2 yang tubuh.
dypsnea dengan berkurang akibat
kriteria hasil : dypsnea
-RR pasien
normal
-Saturasi Oksigen
normal 98%.
Setalah dilakukan
asuhan
-Resiko Pendarahan kepenataan 1. Mempertahankan 1.Untuk menstabilkan
diharapkan keseimbangan cairan cairan pada pasien
volume cairan 2. Mempertahankan 2. Untuk mengurangi
dalam keadaan IV line output cairan yang
seimbang, dengan
3. Memantau urine berlebihan
kriteria hasil :
output 3. Untuk memantau
-Tidak ada tanda
tanda dehidrasi 4. Berkolaborasi kestabilan intake-output
(elastisitas tugor (PK) dengan operator cairan
baik, membran dalam penghentian 4.untuk mengurangi
mukosa lembab) perdarahan (pemberian bleeding yang
dan klem, koter, dan berelebihan.
Mempertahankan dapper)
urine output
sesuai dengan.
3. Post-operatif
-Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1. Pertahankan OPA 1.Untuk
tidak efektif asuhan 2. Lakukan suction mempertahankan O2
kepenataanselam 3. Pantau saturasi yang masuk
a 1 x 10 menit O2 2. Untuk membersihkan
diharapkan 4. Pantau TTV secret pada jalan nafas
bersihan jalan
5. Evaluasi jalan 3. Untuk menstabilkan
nafas efektif
nafas. saturasi oksigen normal
dengan kriteria
hasil: 4. Untuk memonitor
1.Suara nafas TTV pasien
vasikuler tidak 5. Untuk menilai jalan
terdapat sekret di nafas pasien setelah
jalan nafas intervensi yang
dilakukan.
2. Tindakan Keperawatan
2. Intra-Op
-Resiko Dypsnea 1.Bagging pada pasien untuk S:-
menormalkan pola nafas O : saturasi oksigen
2.Meningkatkan saturasi O2 yang pada pasien normal
berkurang akibat dyspnea. (98%)
1. Mempertahankan keseimbangan S:-
-Resiko Pendarahan cairan O : volume output dan
2. Mempertahankan IV line input balance
3. Memantau urine output
4. Berkolaborasi (PK) dengan
operator dalam penghentian
perdarahan (pemberian klem, koter,
dan dapper)
S:-
1. PantauTTV O : Suhu Pasien
2. Berikan selimut penghagat Normal 36,5 derajat
-Hipotermi 3. Pantau suhu lingkungan celcius
S : Pasien mengatakan
1. Ukur TTV dapat berbicara
2. Lakukan observasi dengan normal
O :pelafalan vocal
-Resiko Kehilangan Suara pasien jelas
3. Evaluasi Keperawatan
No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi
1 Pre Operasi
-Nyeri S : klien mengatakan nyeri yang dirasakan
berkurang
O : skala nyeri pasien 2
A : Nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi pemberian obat
analgesic
S:-
-Resiko Pendarahan O : volume output dan input balance
A : Resiko pendaraham teratasi
P : Lanjutkan intervensi melakukan strategi
pencegahan untuk pasien resiko pendarahan dan
pantau keadaan umum pasien.
3
Post Operasi S:-
-Bersihan jalan nafas tidak efektif O : Saturasi oksigen pada pasien normal (98%)
A : Bersihan jalan nafas teratasi
P : Lanjutkan intervensi pertahankan OPA , Kaji
keadaan umum pasien.
S:-
-Hipotermi O : Suhu Pasien Normal 36,5 derajat celcius
A : Hipotermi teratasi
P : Hentikan Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN