A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Jalan Mawar Harum no.1
No. CM : 217755
Diagnosa medis : CA mamae sinistra
Tanggal masuk : 18 September 2019
Tanggal pengkajian : 19 September 2019
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama:
Pasien datang mengeluhkan ada benjolan di payudara sebelah kiri
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : Bersih
- Konsumsi air : 6-8 gelas/hari
- Kondisi air : Bersih/jernih
- Skala mandi : 2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : Px minum air putih 8 gelas/hari.
- Jenis : Mineral
- Cara : mandiri
- Keluhan : Tidak ada keluhan.
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3x sehari
- Jenis : Nasi, lauk, sayur, buah dan air putih
- Porsi : 1 porsi habis
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Makanan siap saji dan makanan pedas
- Pantangan : Tidak ada pantangan
- Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 2x sehari
- Jenis : Nasi, lauk, sayur, buah dan air putih
- Porsi : 1 porsi
- Diet khusus : Diet tinggi kalori tinggi protein
- Makanan yang disukai : Makanan siap saji dan pedas
- Pantangan : makanan dengan tinggi kalori
dan protein.
- Napsu makan : Menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 1x/pagi hari
Konsistensi : Normal
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Khas
Cara : Spontan
Keluhan : Tidak ada keluhan
- Saat Sakit
Frekuensi : Belum BAB sejak masuk RS
Konsistensi :-
Warna :-
Bau :-
Cara :-
Keluhan :-
b) BAK
- Sebelum sakit
Frekuensi : 6-8x/ hari
Konsistensi : Normal (cairan jernih)
Warna : Kuning muda
Bau : Amoniak
Cara : Spontan
Keluhan : Tidak ada
- Saat sakit
Frekuensi : 5-7x/hari
Konsistensi : Abnormal
Warna : Kuning pekat
Bau : Menyengat
Cara : Spontan
Keluhan :-
7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi : Baik
- Konsumsi vitamin : Jarang
- Imunisasi : Lengkap
- Olahraga : Jarang
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Sters dan adaptasi : Baik
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
- GCS : verbal: 5
- Psikomotor : 6
- Mata : 4
- Penampilan : tampak sakit ringan/sedang/berat
- Tanda-tanda Vital : Nadi = 78x /menit
- Suhu : 36,7 0 C
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 16 x/menit,
- TB : 169 cm
- BB : 50 Kg
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
- Bentuk kepala : (normal)
- kesimetrisan ( + )
- Hidrochepalus ( - )
- Luka ( - )
- Darah ( -)
- Trepanasi ( - ).
Palpasi :
Nyeri tekan ( - )
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi :
a. Perhatikan ekspresi wajah : (Meringis)
b. Warna dan kondisi wajah: (Pucat)
c. Struktur wajah : (Normal)
d. Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata /palpebra :oedem ( - ),
- peradangan ( - )
- luka ( - )
- benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak terdapat kerontokan
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warna (tidak anemis)
f. Warna iris : (kecoklatan)
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : isokor ( + )
h. Kornea : (warna bening)
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
- Dengan Snelen Card : OD (6), OS (6)
- Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
k. Pemeriksaan lapang pandang : (normal)
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
a. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan/benjolan
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk ,Ukuran ,Warna (normal)
- lesi ( - )
- nyeri tekan ( - )
- peradangan ( - )
- penumpukan serumen ( - )
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna (normal)
transparansi (baik)
perdarahan ( - )
perforasi ( - )
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik (normal)
- Dengan arloji (normal)
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
- Uji swabach : sama
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (adakah pembengkakan
atau tidak )
- Amati meatus : perdarahan ( - )
- Kotoran ( - )
- Pembengkakan ( - )
- pembesaran / polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Tidak terdapat Kelainan konginetal
warna bibir pucat
lesi (-)
Bibir pecah (-)
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-)
Kotoran (-)
Gigi palsu (-)
Gingivitis (-)
- Lidah : Warna lidah : merah muda
Perdarahan (-)
Abses (-).
- Orofaring atau rongga mulut :
Bau mulut : khas
uvula (tidak tampak)
Benda asing : (tidak ada)
- Tonsil : (tidak ada pembengkakan)
- Mallampati : (malapati terlihat setengah)
- Perhatikan suara klien : (normal)
6. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris)
- Peradangan (-)
- Jaringan parut (-)
- Perubahan warna (-)
- massa (-)
b. Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
c. Vena jugularis : pembesaran (-), tidak ada tekanan
d. Pembesaran kelenjar limfe (-)
- kelenjar tiroid (-)
- posisi trakea (simetris)
8. Pemeriksaan Torak
Pemeriksaan Thorak dan Paru
Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest )
Susunan ruas tulang belakang ( kyphosis)
Bentuk dada (simetris)
Keadaan kulit (tidak terdapat lesi)
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (+)
Retraksi suprasternal (+)
Sternomastoid (+)
pernafasan cuping hidung ( -).
- Pola nafas : (Normal)
- Amati : cianosis (-), batuk (-).
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
Perkusi
Area paru : ( sonor )
Auskultasi
- Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih )
Area Bronchial : ( bersih )
Area Bronkovesikuler (kasar)
- Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni (-)
Egophoni (-)
Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
Terdengar : Rales (-)
Ronchi (-)
Wheezing (-)
Pleural fricion rub (-)
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis (-)
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. (N = ICS II)
Batas bawah : …....................... (N = ICS V)
Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur
(+ / - )
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : (datar)
- Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 25 x/menit, Borborygmi (+)
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (-)
Pembesaran (-)
Perabaan (lunak)
Permukaan (halus)
Tepi hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
Titik Mc. Burney : nyeri tekan (-)
Nyeri lepas (-)
Nyeri menjalar kontralateral (-)
Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (-)
Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(-)
Pembesaran (-). (N = ginjal tidak teraba).
Palpasi
Oedem : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )
Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris)
Deformitas (-)
Fraktur (-)
Terpasang Gib(-)
Traksi ( - )
Palpasi
Edem : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
- Edem :
d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13.6 12.0– 16.0
Erythrocyte 5.04 4.00 – 5.00
Haematrocit 41.6 37.0 – 43.0
Leucocyte 9.34 5.00 – 10.00
N.segmen 60.8 50.0 – 70.0
Lymphocyte 28.7 20 – 40
Monocyte 8.4 2–8
Eosinophil 1.9 1–4
Basophil 0.2 0–1
MCV 83 8.2 – 9.2
MCH 27 27.0 – 31.0
MCHC 33 32.0 -37.0
Thrombocite 36.7 150 – 500
RDW 40.5 30.0 – 45.0
PDW 10.8 10.0 – 18.0
MPV 9.3 6.5 – 11.0
LED 30/46 1.00– 3.00
Golongan Darah/Rh A/+ 2.00 – 6.00
Waktu pembekuan 6.00
Waktu perdarahan 2.00
2) Pemeriksaan Radiologi :
-Mammografi
-Ultrasonografi (USG)
-Magnetic Resonance Imaging (MRI)
-Biopsi
-Biomarker
-
e. Therapi
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Terapi anti-estrogen
1. Pertimbangan Anastesi
Pada pre medikasi diberikan secara inramuskular 30-45 menit , pra induksi dengan obat-obatan
seperti petidin : 1,0- 2,0 mg/kgBB , midazolam : 0,04 – 0,10 mg/BB , dan atropin : 0,01 mg/kgBB ,
pemilihan anastesi menggunakan teknik ingalasi(imbang) dengan pemasangan pipa endotrakea dan
nafas kendali dengan menggunakan halotan , terapi cairan diberikan pengganti perdarahan apabila
perdarahan yang terjadi <20% dari perkiraan volume darah dan apabila > 20% berikan transfusi darah
, pada saat pemulihan hentikan aliran obat anastesi dan berikan oksigen 100% , berikan obat penawar
pelumpuh otot, bersihkan jalan nafas , ekstubasi dilakukan setelah pasien nafas spontan dan adekuat
serta jalan nafas sudah bersih.
2. ASA
Pasien tergolong dalam Asa II dimana pasien dengan penyakit sistemik ringan atau
sedang yang berhubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan.
3. Analisa Data
Pre anastesi
DO:
Klien tampak meringis
kesakitan
Dengan ttv
Td : 110/70 mmhg
N : 80X/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 37,5
TB : 169 cm
BB : 49 Kg
2 DS : Ansietas Kurangnya
Pasien semakin khawatir informasi
dengan benjolan yang tentang
semakin membesar , pasien tindakan
mengatakan kurang paham operasi yang
tentang penyakit dan akan dilakukan
tindakan selanjutnya yang
akan dilakukan
DO : pasien sering bertanya
mengenai penyakit dan
menanyakan kapan
dilakukan operasi beserta
bagaimana prosesnya
Ds:-
DO: Anastesi
Klien di bius dengan jenis Risiko jatuh Inhalasi
obat halotan , klien
mengalami penurunan
kekuatan ekstremitas
Ds-
Do:
Klien mengalami
pembedahan pada
inguinalis lateralis Proses
Klien dalam keadaan tidak pembedahan
sadar karena pengaruh
anastesi
Pasca anastesi
Ds:
Pasien mengeluh lemas
Do
Respirasi rate :95%
Pasien terlihat pucat
Gcs E: 3 , V: 5 , M:6
(compos metis)
Nadi : 74x/menit
TD : 110/70mmHg
RT: >2 detik
Terpasang nasal kanul : 3 Kehilangm
Lpm cairan paska
opersi
B. Problem
- Pendarahan
- Nyeri.
- Ansietas.
- Lemas.
C. Metodologi Keperawatan Anestesi
Nama: Ny. M No. CM : 217755
Umur : 30 Tahun Dx :
Jenis kelamin : Perempuan Ruang :
1. Intervensi
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan 1.Observasi skala - Membantu
tindakan nyeri, lokasi, kualitas mengidentifikasi
keperawatan 1x24 dan karakteristik intervensi yang tepat dan
jam , diharapkan nyeri. perubahan karakteristik
nyeri dapat 2. Observasi vital nyeri yang menunjukan
berkurang dan sign terjadinya abses.
teratasi dengan 3. Berikan posisi - respons autonomic
kriteria hasil : yang nyaman untuk meliputi perubahan TD, N
•skala nyeri pasien RR, S yang berhubungan
berkurang menjadi 4. ajarkan teknik dengan
0-3 distraksi dan relaksasi keluhan/penghilang nyeri.
•pasien terlihat 5. Kolaborasi dengan - penurunan tegangan
rilex pembrian analgetik otot, meningkatkan
• dengan TTV relaksasi.
Nadi : 60- - mengurangi rasa nyeri.
80x/menit
Td:120/80mmHg
Suhu: 36,5-37,5
RR : 16-20x/menit
Resiko infeksi Setelah dilakukan - Observasi tanda- Memberikan deteksi dini
tindakan tanda vital akan terjadinya proses
keperawatan - Inspeksi kondisi infeksi dan pengawasan
selama 1x 24jam luka , insisi bedah penyembuhan
tidak terjadi infeksi dan balutan ,
dengan kriteria - Catat karakteristik
hasil: drainase atau luka.
• tidak terdapat - kolaborasi dalam
tanda-tanda infeksi pemberian terapi
( bengkak , panas , antibiotik
kemerahan
Dengan ttv
RR: 16-20X/Menit
N: 60-80X/Menit
S : 36,50-37,50 C
2. Tindakan Keperawatan
3. Evaluasi Keperawatan
2 Resiko infeksi S: -
O: Luka operasi bersih , tidak kotor , tidak
ditemukan Tanda-tanda infeksi , luka tertutup
kassa bersih
Vital sign:
TD : 130/80mmHG
N: 84x/menit
Rr: 22x/ menit
Suhu: 36,5c
A:Masalah teratasi
P:Pertahankan posisi
3
CATATAN PERKEMBANGAN