Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 6 :

 Ni Komang Diva Oktyana (18D10143)


 Ni Luh Putu Nila Anggreni (18D10146)
 Ni Putu Mela Setiasih (18D10149)

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Jalan Mawar Harum no.1
No. CM : 217755
Diagnosa medis : CA mamae sinistra
Tanggal masuk : 18 September 2019
Tanggal pengkajian : 19 September 2019

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. E
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki- Laki
Agama : Hindu
Pendidikan : s1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Suami
Alamat : Jalan Mawar Harum No.1

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama:
Pasien datang mengeluhkan ada benjolan di payudara sebelah kiri

2) Riwayat Penyakit Sekarang:


4 bulan yang lalu pasien baru menyadari adanya benjolan di payudara kiri
dengan ukuran 2-3 cm, letaknya berada di atas sebelah kiri puting susu , klien
tidak memeriksa ke dokter ataupun klinik kesehatan setempat karena klien tidak
merasakan keluhan apapun , karena merasa benjolan yang di payudara kiri
semakin membesar(ukuran 5cm ) klien juga merasakan nyeri yang hilang
timbul.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik dan kongenital
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, TB,
asma) :
Tidak ada keluarga Pasien yang menderita penyakit sistemik.
5) Riwayat Kesehatan
- Adakah penyakit keturunan?
Tidak memiliki penyakit keturunan.
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa?
Pasien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit
- Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
- Tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya.
- Obat apa saja yang pernah digunakan?
- Tidak pernah minum obat.
- Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya?
- Belum pernah di anastesi dan operasi.
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
- Tidak merokok.
- Tidak minum minuman berakohol.
- Tdk pernah menggunakan obat terlarang.
- Riwayat alergi?
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan makanan.
c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
1) Udara atau oksigenasi : Normal
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Normal
- Letak tempat tinggal : Perkotaan

2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : Bersih
- Konsumsi air : 6-8 gelas/hari
- Kondisi air : Bersih/jernih
- Skala mandi : 2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : Px minum air putih 8 gelas/hari.
- Jenis : Mineral
- Cara : mandiri
- Keluhan : Tidak ada keluhan.

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3x sehari
- Jenis : Nasi, lauk, sayur, buah dan air putih
- Porsi : 1 porsi habis
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Makanan siap saji dan makanan pedas
- Pantangan : Tidak ada pantangan
- Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 2x sehari
- Jenis : Nasi, lauk, sayur, buah dan air putih
- Porsi : 1 porsi
- Diet khusus : Diet tinggi kalori tinggi protein
- Makanan yang disukai : Makanan siap saji dan pedas
- Pantangan : makanan dengan tinggi kalori
dan protein.
- Napsu makan : Menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
 Frekuensi : 1x/pagi hari
 Konsistensi : Normal
 Warna : Kuning kecoklatan
 Bau : Khas
 Cara : Spontan
 Keluhan : Tidak ada keluhan
- Saat Sakit
 Frekuensi : Belum BAB sejak masuk RS
 Konsistensi :-
 Warna :-
 Bau :-
 Cara :-
 Keluhan :-

b) BAK
- Sebelum sakit
 Frekuensi : 6-8x/ hari
 Konsistensi : Normal (cairan jernih)
 Warna : Kuning muda
 Bau : Amoniak
 Cara : Spontan
 Keluhan : Tidak ada
- Saat sakit
 Frekuensi : 5-7x/hari
 Konsistensi : Abnormal
 Warna : Kuning pekat
 Bau : Menyengat
 Cara : Spontan
 Keluhan :-

5) Pola aktivitas dan istirahat


a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


 Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu anda beristirahat?
Beraktivitas
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
Tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 6-7 jam, siang 2 jam
 Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
Pernah
- Berapa jam anda tidur: malam 4 jam, siang 1 jam
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan : pasien aktif dalam segala kegiatan di
lingkungan sekitar
- Interaksi Sosial : baik
- Keterlibatan Kegiatan Sosial : gotong royong

7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi : Baik
- Konsumsi vitamin : Jarang
- Imunisasi : Lengkap
- Olahraga : Jarang
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Sters dan adaptasi : Baik

8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman:
Baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan :
Pasien memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik.

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
- GCS : verbal: 5
- Psikomotor : 6
- Mata : 4
- Penampilan : tampak sakit ringan/sedang/berat
- Tanda-tanda Vital : Nadi = 78x /menit
- Suhu : 36,7 0 C
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 16 x/menit,
- TB : 169 cm
- BB : 50 Kg
2. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :
- Bentuk kepala : (normal)
- kesimetrisan ( + )
- Hidrochepalus ( - )
- Luka ( - )
- Darah ( -)
- Trepanasi ( - ).
 Palpasi :
Nyeri tekan ( - )

3. Pemeriksaan Wajah :
 Inspeksi :
a. Perhatikan ekspresi wajah : (Meringis)
b. Warna dan kondisi wajah: (Pucat)
c. Struktur wajah : (Normal)
d. Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )
4. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata /palpebra :oedem ( - ),
- peradangan ( - )
- luka ( - )
- benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak terdapat kerontokan
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warna (tidak anemis)
f. Warna iris : (kecoklatan)
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : isokor ( + )
h. Kornea : (warna bening)
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
- Dengan Snelen Card : OD (6), OS (6)
- Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
k. Pemeriksaan lapang pandang : (normal)
 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
a. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan/benjolan

5. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk ,Ukuran ,Warna (normal)
- lesi ( - )
- nyeri tekan ( - )
- peradangan ( - )
- penumpukan serumen ( - )
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna (normal)
transparansi (baik)
perdarahan ( - )
perforasi ( - )
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik (normal)
- Dengan arloji (normal)
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
- Uji swabach : sama
6. Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (adakah pembengkakan
atau tidak )
- Amati meatus : perdarahan ( - )
- Kotoran ( - )
- Pembengkakan ( - )
- pembesaran / polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Tidak terdapat Kelainan konginetal
 warna bibir pucat
 lesi (-)
 Bibir pecah (-)
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-)
 Kotoran (-)
 Gigi palsu (-)
 Gingivitis (-)
- Lidah : Warna lidah : merah muda
 Perdarahan (-)
 Abses (-).
- Orofaring atau rongga mulut :
 Bau mulut : khas
 uvula (tidak tampak)
 Benda asing : (tidak ada)
- Tonsil : (tidak ada pembengkakan)
- Mallampati : (malapati terlihat setengah)
- Perhatikan suara klien : (normal)
6. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris)
- Peradangan (-)
- Jaringan parut (-)
- Perubahan warna (-)
- massa (-)
b. Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
c. Vena jugularis : pembesaran (-), tidak ada tekanan
d. Pembesaran kelenjar limfe (-)
- kelenjar tiroid (-)
- posisi trakea (simetris)

7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Ukuran payudara (tidak normal)
 bentuk (tidak simetris )
 pembengkakan (ada pembengkakan di payudara kiri)
- Kulit payudara : warna (pada payudara kanan normal, pada payudara kiri
sedikit berwarna hitam)
 lesi (-)
 Areola : perubahan warna (pada payudara kanan normal, pada
payudara kiri sedikit berwarna hitam)

 Putting : cairan yang keluar (-)
 Ulkus (-)
 Pembengkakan (+)
 Palpasi
- Nyeri tekan (+), dan kekenyalan (payudara kiri mengeras)
 Benjolan massa ( +)

8. Pemeriksaan Torak
 Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest )
 Susunan ruas tulang belakang ( kyphosis)
 Bentuk dada (simetris)
 Keadaan kulit (tidak terdapat lesi)
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (+)
 Retraksi suprasternal (+)
 Sternomastoid (+)
 pernafasan cuping hidung ( -).
- Pola nafas : (Normal)
- Amati : cianosis (-), batuk (-).
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
 Perkusi
Area paru : ( sonor )
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : ( bersih )
 Area Bronchial : ( bersih )
 Area Bronkovesikuler (kasar)
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni (-)
 Egophoni (-)
 Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales (-)
 Ronchi (-)
 Wheezing (-)
 Pleural fricion rub (-)
 Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis (-)
 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. (N = ICS II)
Batas bawah : …....................... (N = ICS V)
Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur
(+ / - )
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : (datar)
- Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 25 x/menit, Borborygmi (+)
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
 Nyeri tekan (-)
 Pembesaran (-)
 Perabaan (lunak)
 Permukaan (halus)
 Tepi hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )

- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney : nyeri tekan (-)
 Nyeri lepas (-)
 Nyeri menjalar kontralateral (-)
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (-)
 Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :
 Nyeri tekan(-)
 Pembesaran (-). (N = ginjal tidak teraba).

10. Pemeriksaan Genetalia


 Pada Wanita
Inspeksi
 Kebersihan rambut pubis (bersih)
 lesi (-)
 Eritema (-)
 Keputihan (-)
 Peradangan (-)
 Lubang uretra : stenosis /sumbatan (-)

11. Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
 Atresia ani (-)
 Tumor (-)
 Haemorroid (-)
 Perdarahan (-)
 Perineum : jahitan (-)
 benjolan (-)
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-) pemeriksaan Rectal Toucher tidak ada kelainan
pada bagian dalam anus
12. Pemeriksaan Ekstremitas
 Ekstremitas Atas
- Inspeksi
 Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris)
 Deformitas (-)
 Fraktur (-)
 Terpasang Gib (-)
 Traksi ( - )

Palpasi
Oedem : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )

 Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
 Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris)
 Deformitas (-)
 Fraktur (-)
 Terpasang Gib(-)
 Traksi ( - )

 Palpasi
Edem : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edem :

- uji kekuatan otot :

13. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS


 Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow
Coma Scale )
1. Menilai respon membuka mata ( 1 – 4 )
2. Menilai respon Verbal ( 1 – 5 )
3. Menilai respon motorik ( 1 – 6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis / Apatis /
Somnolen / Delirium / Sopor / Coma)
 Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), kaku kuduk ( + / -), mual –
muntah ( + / -) kejang ( + / -) penurunan tingkat kesadaran ( + / -)
 Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) ………..
Nervus II, Opticus ( penglihatan )...............
Nervus III, Ocumulatorius .....................
Nervus IV, Throclearis ………………
Nervus V, Thrigeminus :
- Cabang optalmicus : ...................
- Cabang maxilaris : .............................
- Cabang Mandibularis : ..........................
Nervus VI, Abdusen …………………..
Nervus VII, Facialis .............................
Nervus VIII, Auditorius ..........................
Nervus IX, Glosopharingeal .................................
Nervus X, Vagus …………………..
Nervus XI, Accessorius .................................
Nervus XII, Hypoglosal ..................................
 Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi ( -) kekuatan otot : ...................
 Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : pasien mampu merasakan benda tumpul dan benda tajam
pasien dapat membedakan sensasi panas / dingin
Pasien dapat membedakan sentuhan kapas halus
Pasien mampu membedakan bau minyak wangi
 Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)

d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13.6 12.0– 16.0
Erythrocyte 5.04 4.00 – 5.00
Haematrocit 41.6 37.0 – 43.0
Leucocyte 9.34 5.00 – 10.00
N.segmen 60.8 50.0 – 70.0
Lymphocyte 28.7 20 – 40
Monocyte 8.4 2–8
Eosinophil 1.9 1–4
Basophil 0.2 0–1
MCV 83 8.2 – 9.2
MCH 27 27.0 – 31.0
MCHC 33 32.0 -37.0
Thrombocite 36.7 150 – 500
RDW 40.5 30.0 – 45.0
PDW 10.8 10.0 – 18.0
MPV 9.3 6.5 – 11.0
LED 30/46 1.00– 3.00
Golongan Darah/Rh A/+ 2.00 – 6.00
Waktu pembekuan 6.00
Waktu perdarahan 2.00

2) Pemeriksaan Radiologi :
-Mammografi
-Ultrasonografi (USG)
-Magnetic Resonance Imaging (MRI)
-Biopsi
-Biomarker
-
e. Therapi

- Radioterapi
- Kemoterapi
- Terapi anti-estrogen
1. Pertimbangan Anastesi
Pada pre medikasi diberikan secara inramuskular 30-45 menit , pra induksi dengan obat-obatan
seperti petidin : 1,0- 2,0 mg/kgBB , midazolam : 0,04 – 0,10 mg/BB , dan atropin : 0,01 mg/kgBB ,
pemilihan anastesi menggunakan teknik ingalasi(imbang) dengan pemasangan pipa endotrakea dan
nafas kendali dengan menggunakan halotan , terapi cairan diberikan pengganti perdarahan apabila
perdarahan yang terjadi <20% dari perkiraan volume darah dan apabila > 20% berikan transfusi darah
, pada saat pemulihan hentikan aliran obat anastesi dan berikan oksigen 100% , berikan obat penawar
pelumpuh otot, bersihkan jalan nafas , ekstubasi dilakukan setelah pasien nafas spontan dan adekuat
serta jalan nafas sudah bersih.
2. ASA
Pasien tergolong dalam Asa II dimana pasien dengan penyakit sistemik ringan atau
sedang yang berhubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan.

3. Analisa Data
Pre anastesi

No Symptom Etiologi Problem


1 DS: Nyeri akut Benjolan di
Pasien mengatakan nyeri inguinal
pada payudara sebelah
kirinya , nyeriseperti
tertusuk/tusuk , regio
mamae sinistra pars
superior , skla nyeri 5
hilang timbul

DO:
Klien tampak meringis
kesakitan
Dengan ttv
Td : 110/70 mmhg
N : 80X/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 37,5
TB : 169 cm
BB : 49 Kg
2 DS : Ansietas Kurangnya
Pasien semakin khawatir informasi
dengan benjolan yang tentang
semakin membesar , pasien tindakan
mengatakan kurang paham operasi yang
tentang penyakit dan akan dilakukan
tindakan selanjutnya yang
akan dilakukan
DO : pasien sering bertanya
mengenai penyakit dan
menanyakan kapan
dilakukan operasi beserta
bagaimana prosesnya

* Intra operasi Risiko infeksi Prosedur infasif


Ds – , pembedahan ,
Do infus
Dilakukan insisi di daerah
inta costa 3-4
Dipasang infus pada lengan
kanan

Ds:-
DO: Anastesi
Klien di bius dengan jenis Risiko jatuh Inhalasi
obat halotan , klien
mengalami penurunan
kekuatan ekstremitas

Ds-
Do:
Klien mengalami
pembedahan pada
inguinalis lateralis Proses
Klien dalam keadaan tidak pembedahan
sadar karena pengaruh
anastesi

Ds:- Risiko perdaharan


Do:
Input
Makanan : puasa
Minum : puasa
Infuse : 300cc Kehilangan
Output cairan
Urine: 0,5-1 ml/kgbb/jam
Pendarahan : 50 cc
Iwl : 15ml / kgbb / hari jadi Risiko kekurangan volume
900 ml /hari = 30ml/jam cairan
Kebutuhan cairan :30-40
ml/kg
Bb/hari = 1200-2400m/hari
l= 50-100 cc/jam

Pasca anastesi

Ds:
Pasien mengeluh lemas
Do
Respirasi rate :95%
Pasien terlihat pucat
Gcs E: 3 , V: 5 , M:6
(compos metis)
Nadi : 74x/menit
TD : 110/70mmHg
RT: >2 detik
Terpasang nasal kanul : 3 Kehilangm
Lpm cairan paska
opersi

Tidak efektifan perfui jaringan


perifer

B. Problem
- Pendarahan
- Nyeri.
- Ansietas.
- Lemas.
C. Metodologi Keperawatan Anestesi
Nama: Ny. M No. CM : 217755
Umur : 30 Tahun Dx :
Jenis kelamin : Perempuan Ruang :

1. Intervensi
No Problem (Masalah Perencanaan
Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan 1.Observasi skala - Membantu
tindakan nyeri, lokasi, kualitas mengidentifikasi
keperawatan 1x24 dan karakteristik intervensi yang tepat dan
jam , diharapkan nyeri. perubahan karakteristik
nyeri dapat 2. Observasi vital nyeri yang menunjukan
berkurang dan sign terjadinya abses.
teratasi dengan 3. Berikan posisi - respons autonomic
kriteria hasil : yang nyaman untuk meliputi perubahan TD, N
•skala nyeri pasien RR, S yang berhubungan
berkurang menjadi 4. ajarkan teknik dengan
0-3 distraksi dan relaksasi keluhan/penghilang nyeri.
•pasien terlihat 5. Kolaborasi dengan - penurunan tegangan
rilex pembrian analgetik otot, meningkatkan
• dengan TTV relaksasi.
Nadi : 60- - mengurangi rasa nyeri.
80x/menit
Td:120/80mmHg
Suhu: 36,5-37,5
RR : 16-20x/menit
Resiko infeksi Setelah dilakukan - Observasi tanda- Memberikan deteksi dini
tindakan tanda vital akan terjadinya proses
keperawatan - Inspeksi kondisi infeksi dan pengawasan
selama 1x 24jam luka , insisi bedah penyembuhan
tidak terjadi infeksi dan balutan ,
dengan kriteria - Catat karakteristik
hasil: drainase atau luka.
• tidak terdapat - kolaborasi dalam
tanda-tanda infeksi pemberian terapi
( bengkak , panas , antibiotik
kemerahan
Dengan ttv
RR: 16-20X/Menit
N: 60-80X/Menit
S : 36,50-37,50 C

Kerusakan itegritas Setelah dilakukan •Anjurkan pasien • mencegah iritasi dan


kulit atau jaringan tindakan untuk menggunakan tekanan dari baju
keperawatan pakian yang longgar • Area yang lembab
selama 1x24jam
• observasi ttv pasien merupakan media untuk
diharpkan
kerusakan itegritas • jaga kebersihan pertumbuhan organisme
kulit dapat teratasi kulit agar teteap patogenik, area ini
dengan bersih meningkatkan resikonya
kriteria hasil : • monitor adanya untuk kerusakan itegritas ,
• integritas kulit kemerahan mencegah terjadinya
yang baik bisa • observasi luka pendarah dan infeksi
dipertahankan
( lokasi , dimensi , • meningkatkan surkulasi
( sensasi ,
elastisitas , kedalaman luka , dan perfusi kulit
temperatur , hidrasi karakteristik luka , Dengan mencegah
, pigmentaei ) warna cairan , tekanan lama pada
• perfusi jaringan granulasi , jaringan jaringan
baik nekrotik
• menunjukkan • mobilisasi pasien
ternyadinya proses
penyembuhan luka
Dengan ttv
-N : 60-80X/Menit
- Td : 120/80
mmHg

2. Tindakan Keperawatan

No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi


Anestesi)
1. Nyeri akut 08.30 wita: S : pasien mengatakan
- kolaborasi pemberian analgetik rasa nyeri berkurang.
09.00 wita: O : KU pasien baik,
-mengajarkan teknik relaksasi nafas nyeri berkurang
dalam. dengan skala 3, infus
11.00 wita: RL 20 tpm, TD 120/80
-melakukan pemeriksaan ttv. mmHg, Nadi
82x/menit, respirasi
22x/menit.
A : Tujuan 1,2,3
tercapai, masalah
teratasi.
P : Lanjutkan
intervensi.

2. Resiko infeksi 08.30 wita: S : Pasien mengatakan


- melakukan infeksi kondisi luka dan tidak terdapat bengkak
balutan luka pada area sekitar luka,
pasien mengatakan
09.00 wita:
demam berkurang dan
- observasi ttv pasien mengatakan
11.00 wita: kemerahan di area luka
- kolaborasi pemberian antibiotic. operasi menyempit.
O : Luka Operasi
Bersih, Tidak Kotor,
Tidak Ditemukan
Tanda-Tanda Infeksi,
Drain Sudah Di Lepas /
Aff, Luka Tertutup
Kassa.
Vital sign
T : 120/80 Mmhg
S : 36.70c
N : 82 X /Menit
Rr : 22 X /Menit
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan
kondisi pasien.
3. Kerusakan itegritas kulit
atau jaringan S

3. Evaluasi Keperawatan

No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi


1 Nyeri S: P: pasien mengatakan masih nyeri pada luka
operasi
Q: Rasa nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada mamae kiri
S: skala nyari 4
T: nyeri bertambah jika bergerak

O: Wajah pasien meringis kesakitan


TTV : TD : 130/80mmHG
N: 84xmenit
RR: 22x/ menit
Suhu: 36.5 c
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1.selidiki keluhan nyeri , perhatikan lokasi ,
intensitas (skala 0- 10 ) dan faktor pemberat
2: pantau vital sign
3. Berikan posisi yang nyaman untuk pasien
4. Berikan analgesik sesuai indikasi

2 Resiko infeksi S: -
O: Luka operasi bersih , tidak kotor , tidak
ditemukan Tanda-tanda infeksi , luka tertutup
kassa bersih
Vital sign:
TD : 130/80mmHG
N: 84x/menit
Rr: 22x/ menit
Suhu: 36,5c

A:Masalah teratasi

P:Pertahankan posisi

3
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. M No. CM :


Umur : 30 Tahun Ruang :
Jenis Kelamin : Perempuan Dx :

No Tanggal Masalah Catatan Perkembangan Pelaksana


Kesehatan
Anestesi
TTD

Anda mungkin juga menyukai