Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA PASIEN SECTIO CAESARIA

DENGAN GANGGUAN HIPERTENSI

Oleh :

Excel Deosany Gumansalangi


Made Budiarte
Gede Putra Yasa

Program Studi D-IV Anestesiologi


Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Denpasar
2019/2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI
PADA PASIEN SECTIO CAESARIA
DENGAN GANGGUAN HIPERTENSI
DI RUANG RATNA RSAD TK II UDAYANA

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama :Ny.E
Umur :40 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Bali
Status perkawinan` : Sudah menikah
Golongan darah :O
Alamat : Jl. Br. Sudimora kelod,sudimora,Tabanan
No. CM :180502
Diagnosa medis : Hipertensi kronik pada kehamilan

Tanggal masuk : Selasa,16 juli 2019


Tanggal pengkajian : Selasa,16 juli 2019

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : I Kadek Agus
Umur : 40
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama :Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa :Bali
Hubungan dg Klien :Suami dari pasien
Alamat : Jl. Br. Sudimora kelod,sudimora,Tabanan

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh kepalanya pusing, mata berkunang-kunang,pandangan mata
kabur, proteinuria (protein dalam urin) dan perut terasa keram di waktu tertentu.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh sering merasa letih, nyeri kepala,nyeri abdomen atas. Pasien juga
menderita obesitas karena pasien malas berolahraga.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menderita penyakit hipertensi dan rutin mengonsumsi obat hipertensi dan obesitas.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes,
dll.

5) Riwayat Kesehatan
a) Adakah penyakit keturunan?
Tidak ada
b) Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa?
Tidak ada
c) Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
Pengobatan pasien tuntas
d) Obat apa saja yang pernah digunakan?
Obat Hipertemsi.
e) Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
Pasien mengtakan tidak pernah di operasi sebelumnya
f) Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
Pasien bukan perokok dan pengguna alkohol.
g) Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat.

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
a. Gangguan pernafasan : Nafas pasien kadang takipnea
b. Alat bantu pernafasan : Oxygen concentrator
c. Sirkulasi udara : cukup
d. Letak tempat tinggal : dalam kota

2) Air
a) Sebelum sakit :
b. Konsumsi air : 5-8x/hari (5-8 gelas/hari)
c. Kondisi air : Air putih
d. Skala mandi : 1-2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
a. Frekuensi : 3-4x/hari
b. Jenis : Air putih
c. Cara : Enteral
d. Keluhan : tidak ada keluhan

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Jenis : Nasi putih,daging merah,
junkfood, dan sayur
c. Porsi : 1 porsi dihabiskan
d. Diet khusus : Tidak ada
e. Makanan yang disukai : Nasi Padang
f. Pantangan : -
g. Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
a. Frekuensi : 3-4x/hari
b. Jenis : Nasi, Ikan,Sayur dan buah
c. Porsi : 1 porsi
d. Diet khusus : Diet garan (3-6 gram/hari),Banyak
mengonsumsi sayur dan buah,
memperbanyak konsumsi ikan,mengurangi
olahan daging merah
e. Makanan yang disukai : -
f. Pantangan : Daging Merah dan makanan tinggi garam
g.Napsu makan : Baik
4) Eliminasi
a) BAB
a. Sebelum sakit :
i. Frekuensi :1-2x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses (kuning)
iv. Bau : Bau veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada
b. Saat Sakit
i. Frekuensi : 1x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses
iv. Bau : khas veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada

b) BAK
a. Sebelum sakit
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Jernih
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : Tidak ada
b. Saat sakit
a. Frekuensi : 2-3x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Kuning
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : pasien mengeluh sering kencing
ada malam hari saat tidur.
5) Pola aktivitas dan istirahat
a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


1. Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada waktu
anda beristirahat: TIDAK
- Apakah anda pernah mengalami insomnia:Pasien mengatakan susah
tidur
- Berapa jam anda tidur: malam 6-7 jam, siang 30 menit
2. Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia: YA
- Berapa jam anda tidur: malam 5-6 jam, siang 30 menit
1) Interaksi sosial
1. Kegiatan Lingkungan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
2. Interaksi Sosial : Baik
3. Keterlibatan Kegiatan Sosial :-

2) Pemeliharaan kesehatan
1. Konsumsi vitamin : Multivitamin
2. Imunisasi : Saat kecil
3. Olahraga :-
4. Upaya keharmonisan keluarga : Baik
5. Stres dan adaptasi : kurang baik

3) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


1) Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman :Baik
2) Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk
kontrol kehamilan setiap bulan.

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmentis
GCS : verbal:5 . Psikomotor:6 Mata :4
Penampilan : baik.
Tanda-tanda Vital : Nadi = 99x/menit, Suhu =36,50 C, TD =140/80 mmHg,
RR =22x/menit SaO2: <95%
2. Pemeriksaan Kepala
1. Inspeksi :
Bentuk kepala : (lonjong), kesimetrisan (+). hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).
2. Palpasi : Nyeri tekan (-).

3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : wajah baik Warna dan kondisi wajah: tidak ada
masalah, Struktur wajah : Baik, Kelumpuhan otot-otot fasialis (-)

4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi :
1.Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
2.Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
3.Kelopak mata (+) palpebra : oedem (-), ptosis (-),
peradangan (-) luka (-), benjolan (-)
4.Bulu mata : tidak rontok
5.Konjunctiva (merah mudah) dan sclera (putih)
6.Warna iris (hitam)
7.Reaksi pupil terhadap cahaya : tidak ada masalah
8.Kornea : warna hitam
9.Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD :6, OS :6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan (kurang baik)
10.Pemeriksaan lapang pandang : kurang baik
b. Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata:
Dengan tonometri tidak, dengan palpasi teraba TN (tekanan normal)

B. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi:
1. Amati bagian telinga luar : bentuk simetris, Ukuran sama kiri
dan kanan, Warna kulit, lesi (-), nyeri tekan (-), peradangan (-), penumpukan
serumen (-).
2. Dengan stetoskop periksa membran tympany amati, warna
bening, transparansi normal, perdarahan (-), perforasi (-).
3. Uji kemampuan kepekaan telinga :
a) Tes bisik : kiri dan kanan baik
b) Dengan arloji : kiri dan kanan baik
c) Uji weber : seimbang
d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
e) Uji swabach : sama

C. Pemeriksaan Hidung
1. Inspeksi dan palpasi
2. Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( tidak )
3. Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-), pembesaran
polip (-)
D. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
1. Amati bibir : Tidak ada kelainan konginetal ( labioseisis, palatoseisis, atau
labiopalatoseisis ), warna bibir merah mudah, lesi (-), Bibir pecah (-),
2. Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-),Gingivitis(-)
3. Lidah : Warna lidah : merah mudah, Perdarahan (-), Abses (-).
4. Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : bau, uvula ( simetris ), Benda asing
: (tidak ada)
5. Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T=0
6. Perhatikan suara klien : ( Normal )
E. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
1. Bentuk leher (asimetris), peradangan (-), jaringan parut (-),
perubahan warna (-), massa (-)
2. Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
3. Vena jugularis : pembesaran (-)
4. Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea
(simetris)

F. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


a. Inspeksi
1. Ukuran payudara normal, bentuk (simetris), pembengkakan (-).
2. Kulit payudara : warna kuning langsat, lesi (-), Areola : perubahan warna (-)
3. Putting : cairan yang keluar (-), ulkus (-), pembengkakan (-)
b. Palpasi
Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-)

G. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
a. Inspeksi
1. Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk
dada (simetris), keadaan kulit elastis
2. Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
(-), Sternomastoid (-), pernafasan cuping hidung (-).
3. Pola nafas : (normal)
4. Amati : cianosis (-), tidak ada batuk
b. Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
1. Perkusi
Area paru : ( sonor )
c. Auskultasi
a. Suara nafas
1. Area Vesikuler : ( bersih ) , Area Bronchial : ( bersih )
2. Area Bronkovesikuler ( bersih )
b. Suara Ucapan
1. Terdengar Baik: Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
c. Suara tambahan
Terdengar : Rales (-), Ronchi (-) Wheezing (-), Pleural fricion rub (-)

b. Pemeriksaan Jantung
1. Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran tidak ada
2. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Tidak teraba )
3. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

4. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal )( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm (-), Murmur (- )
H. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
1. Bentuk abdomen : ( simetris )
2. Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan ( +),
3. Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 4x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Palpasi
1. Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (+), pembesaran (- ), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi hepar
(tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
2. Palpasi Lien :
Pembesaran lien : (- )
3. Palpasi Appendik :
a) Titik Mc. Burney . nyeri tekan (- ), nyeri lepas (- ), nyeri menjalar kontralateral
(- ).
b) Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (- ) Undulasi (- )
4. Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(- ), pembesaran (- ). (N = ginjal tidak teraba).

I. Pemeriksaan Genetalia
Pada Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi (- ),eritema (- ), keputihan (- ), peradangan
(- ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (- )

J. Pemeriksaan Anus
 Inspeksi
Atresia ani (- ), tumor ( - ), haemorroid (- ), perdarahan (- )
Perineum : jahitan (- ), benjolan (- )
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (- )

K. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
L. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-)

Palpasi
Edema : ada
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 dan 3 )
1: ditekan, kembali dalam 3 detik.
3: ditekan, kembali dalam 7 detik.

a. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)

b. Palpasi
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :

M. Edema : -
111 111

333 333

N. uji kekuatan otot :

O. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma
Scale )
1. Menilai respon membuka mata (4 )
2. Menilai respon Verbal (5 )
3. Menilai respon motorik (6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual –muntah (+)
kejang (+) penurunan tingkat kesadaran (-)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) membedakan kopi dan alkohol
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) lapang pandang (dapat melihat objek disekitar)
Nervus III, Ocumulatorius reflek pupil (+)
Nervus IV, Throclearis tatapan mata kebawah dan keatas (+)
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : sentuhan halus kornea (+)
- Cabang maxilaris : kemampuan mengatup gigi (+)
- Cabang Mandibularis : kemampuan mengatup gigi (+)
Nervus VI, Abdusen (+) pandang mata ke lateral/samping
Nervus VII, Facialis
Nervus VIII, Auditorius
Nervus IX, Glosopharingeal
Nervus X, Vagus
Nervus XI, Accessorius
Nervus XII, Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi (-) kekuatan otot : baik
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul mampu membedakan , benda tajam mampu
membedakan Menguji sensasi panas / dingin : mampu membedakan kapas
halus : mampu membedakan minyak wangi :mampu membedakan
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( +)
b. Reflek trisep ( +)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)

2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

ii. Data Penunjang


1. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HB 10,5 g/dL 11.7-15.5
WBC 8.06 10^3/ul 3.80-10.60
RBC 4.69 10^9/ul 4.40-5.90
PLT 298 10^3/uL 150-440
Ureum darah 278 mg/dL 20-40
Natrium 132 mEq/L 135-147
Kalium 6,47 mEq/L 3,30-5,40

2. Pemeriksaan Radiologi :
a. CT-scan:
b. USG:
c. Rontgen:
d. IVP:
e. EKG: Hipertrofi ventrikel kiri.
f. Pemeriksaan Radiologi

3. Therapi
1. Nifedipin oral 10mg 3x1 sehari
2. Metildopa oral 250 mg 1x1 sehari

4. Penentuan Status ASA


Sebelum ditentukan ASA, diberikan obat beta-blocker. Dan pertimbangkan
afinitas apakah ada kaitan antara obat yang dikonsumsi dengan obat anestesi.
Atau jika mungkin apakah obat anestesi yang diberikan akan mempengaruhi
kardiovaskuler pasien.
ASA 3 : jika tidak terkontrol

g. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS: pasien mengatakan Karena peningkatan afterload, Penurunan
susah untuk menarik nafas, vasokontriksi, hipertrofi atau Cardiac Output
dan badan pasien terasa ragodotas ventrikuler.
lemas.

DO: wajah pasien tampak


pucat,
RR: 30x/menit
Td:140/80 mmHg
N : 60x/mnt
S : 36,5OC

2 DS: pasien mengatakan Risiko Cedera yang berhubungan Intoleransi


badan terasa letih dan dengan kejang, atau vertigo. Aktivitas
lemah,

DO:pasien terlihat lemas


Dispnea setelah beraktivitas
3 DS: pasien mengatakan Berhubungan dengan tekanan Defisiensi
susah untuk mengerti apa darah yang tinggi pada pasien Pengetahuan
yang diinstruksikan
perawat, pasien
mengatakan tidak tahu
tentang diet pada
penyakitnya

DO: pasien terlihat


kebingungan dan susah
mengikuti perintah atau
instruksi perawat
4 DS : pasien mengatakan Karena sirkulasi darah yang Resiko ketidak-
nyeri pada kepala kurang ke otak efektifan
DO: kesadaran pasien perfusi jaringan
somnolen, pasien terlihat otak
sianosis,Tanda vital tidak
stabil (TD:140/80mmHg,
Nadi:15x/mnt,
RR:70x/mnt,Suhu:36,5oC)
SaO2: 90%

P. Pertimbangan analisis anestesi

Q. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


1. Pre-Operasi : Defisiensi Pengetahuan
2. Intra : Penurunan Cardiac Output, Resiko ketidak-efektifan perfusi
jaringan otak, Gangguan pertukaran gas.
3. Post : Ketidakefektifan perfusi jaringan :renal, Intoleransi Aktivitas
R. Metode Keperawatan Anestesi

Nama : Ny. E No. CM : 180502


Umur : 40 tahun Dx : Hipertensi Akibat Kehamilan
Jenis kelamin : perempuan Ruang : Ratna

1. Rencana Intervensi
No Problem Perencanaan
(Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
Setelah dilakukan 1.berikan penilaian a. agar pasien
1 Defisiensi implementasi selama 1x 2 tentang tingkat mengetahui dan
Pengetahuan jam diharapkan masalah pengetahuan pasien mengerti tentang
teratasi dengan KH: tentang proses tindakan operasi yang
1.pasien dan keluarga penyakit yang akan dilakukan.
menyatakan pemahaman spesifik dan resiko b. agar pasien
tentang penyakit, dari tindakan anestesi mengetahui dan
kondisi,komplikasi yang yang dilakukan. mengerti tentang
mungkin terjadi, efek 2. jelaskan penyakitnya.
samping dan program patofisiologi dari c. agar pasien dapat
pengobatan penyakit dan mencegah bilamana
2.pasien dan keluarga bagaimana hal ini kejadian ini terjadi lagi
mampu melaksanakan berhubungan dengan padanya.
prosedur yang dijelaskan anatomi dan fisiologi
secara benar dengan cara yang
3. pasien dan keluarga tepat.
mampu menjelaskan 3. gambarkan tanda
kembali apa yang dan gejala yang bisa
dijelaskan perawat/tim muncul pada
kesehatan lainnya. penyakit, dengan cara
4. berikan pre-medikasi yang tepat.
kepada pasien sebelum
dioperasi.

2 Penurunan Setelah dilakukan 1. Evaluasi 1.mengurangi tekanan


Cardiac implementasi selama 1x adanya nyeri dada arteri dengan
Output 3jam diharapkan masalah (intensitas,lokasi, meningkatkan drainage
pasien teratasi dengan durasi) vena dan memperbaiki
KH: 2.Catat adanya sirkulasi serebral
i. T distritmia jantung 2.mengetahi setiap
anda-tanda vital dalam 3.Catat adanya perubahan yang terjadi
rentang normal: tanda dan gejala pada klien secara dini
TD : 120/80 mmHg penurunan cardiac dan untuk penetapan
Nadi : 20x/mnt output tindakan yang tepat
RR : 90x/mnt 4.Monitor status 3.untuk mengetahui
Suhu : 36,5oC kardiovaskuler perubahan nilai GCS,
SAO2 : >95oC 5.Monitor status mengkaji adanya
ii. Dapat mentoleransi pernafasan yang kecenderungan pada
aktivitas, tidak ada menandakan gagal tingkat kesadaran dan
kelelahan jantung potensial peningkatan
i. Tidak ada edema paru 6.Monitor respon TIK dan bermanfaat
perifer dan tidak ada pasien terhadap dalam menekan lokasi
asites efek pengobatam 4. untuk mencegah
ii. Tidak ada penurunan antiaritmia kejadian gagal jantung
kesadaran 7.Atur periode pada pasien.
stress, monitoring 5. untuk mengetahui
TTV apakah obat itu bekerja
9.latihan dan dengan baik atau
istirahat untuk tikdak
menghindari 6. karena stress dapat
kelelahan mempengaruhi TD
10.Monitor pasien.
toleransi aktivitas 7.untuk mengetahui
pasien sejauh mana
kemampuan pasien
dalam beraktivitas
pasca operasi
3 Resiko Setelah dilakukan a. Bedrest dengan 1. untuk menghindari
ketidak- tindakan keperawatan posisi kepala kelelahan pada pasien
efektifan selama 1x3 jam masalah terlentang atau posisi 2. untuk mengetahui
perfusi resiko ketidakefektifan devasi 15-45o sesuai keadaan pasien.
jaringan perfusi jaringan otak dapat indikasi 3. untuk mengetahui
otak diatasi dengan KH: b. Mo apakah perfusi di
a. kesadaran baik nitor tanda-tanda jaringan otak sudah
b.tanda – tanda vital vital setaip 1 jam teratasi atau belum
stabil; c. Mo 4.untuk mengetahui
TD : 120/80 mmHg nitor level apakah efek obat
Nadi : 20x/mnt kebingungan dan anestesi masih ada /
RR : 90x/mnt orientasi sudah hilang
Suhu : 36,5oC d. Mo 5. untuk mengetahui
SAO2 : >95oC nitor tonus otot efek obat anestesi pada
c.nyeri kepala pergerakan intrakranial.
berkurang/hilang e. Mo 6.pembatasan cairan
d.tidak ada tanda PTIK nitor tekanan dapat menurunkan
intrakranial dan edema serebral.
respon neurologis
f. Cat
at perubahan
pasien dalam
merespon stimulus
h.Monitor status
cairan

4 Gangguan Setelah dilakukan 1. monitoring 1. Untuk mengetahui


Pertukaran tindakan keperawatan kedalaman, irama dan kedalaman,irama
gas selama 1x3 jam masalah usaha respirasi nafas pasien.
dapat diatasi dengan KH: 2.catat pergerakan 2. Untuk mengetahui
1.pasien dapat dada,amati apakah ada retraksi
mendemonstrasikan kesimetrisan,penggun otot yang berlebih
peningkatan ventilasi dan aan otot atau abnormal.
oksigenasi yang adekuat. tambahan,retraksi otot 3. Untuk mengetahui
2.memelihara kebersihan supclavicular dan bila ada masalah
paru-paru dan bebas dari intercostal pada saluran
tanda-tanda distress 3.monitor suara nafas pernafasan pasien.
pernafasan. 4.monitor pola 4. Untuk mengetahui
3.pasien dapat nafas:bradipnue,takip bilamana pasien
mendemonstrasikan batuk nue,hiperventilasi,chy mengalami
efektif dan suara nafas ne stokes. masalah pada pola
yang bersih,tidak ada 5.auskultasi suara nafasnya
sianosis dan dyspneu, nafas, catat bila ada 5. Untuk mendengar
TTV normal suara tambahan apakah ada suara
(TD:120/80mmHg, tambahan atau
N:20x/mnt, tidak dan
RR:90x/mnt,S:36,5oC) mencegah masalah
5 Ketidakefekt Setelah dilakukan 1.observasi status 1.untuk mengetahui
ifan perfusi tindakan keperawatan hidrasi (kelembaban bilmana pasien telah
jaringan selama 1x3 jam masalah membran mukosa, mengalami dehidrasi
:renal dapat diatasi dengan KH: kekuatan nadi) 2.untuk mengetahui
1.TD 2.monitor status keadaan hemodinamik
sistolik,diastolik,MAP hemodinamik:TTV,pe pasien.
tekanan vena sentral ngisian 3.untuk mengetahui
dalam batas normal kapiler,saturasi keadaan urine dalam
2.keluaran urine normal oksigen pasien.
(30cc/jam) 3.monitor hasil 4.untuk mengetahui
3.hasil lab dalam rentang pemeriksaan lab yang tanda jika pasien
normal:AGD,elektrolit, berhubungan dengan mengalami kekurangan
BUN,kreatinin, keseimbangan cairan cairan
hematokrit. 4.observasi tanda 5.untuk balance nutrisi
4.tidak ada edema retensi cairan dan cairan sesudah
5.tidak ada rasa haus yang 5.atur dan berikan operasi
tidak normal asupan cairan yang 6.terapi farmakologi
6.hasil uji lab urine dalam diajurkan dalam pada pasien.
rentang normal. waktu 24 jam
6.berikan obat sesuai
hasil
kolaborasi;diuretik,
elektrolit.
6 Intoleransi Setelah dilakukan 1. kaji respon 1. untuk mengetahui
aktifitas tindakan keperawatan emosi,sosial dan respon pasien terhadap
selama 1x60 menit spiritual terhadap kegiatannnya.
masalah dapat diatasi aktifitas. 2.untuk memberi
dengan KH: 2.Evaluasi motivasi semangat penguatan
1.Klien mampu keinginan pasien pada pasien.
mengidentifikasi aktifitas untuk meningkatkan 3.untuk mempercepat
dan situasi yang aktivitas proses pergerakan
menimbulkan kecemasan 3.bantu klien pasien.
yang berkontribusi pada melakukan ambulasi 4.untuk keseimbangan
intoleransi aktifitas. yang dapat antara energi yang
2.Klien mampu ditoleransi. dikonsumsi dan
berpartisipasi dalam 4.kelola energi pada aktivitas yang
aktifitas fisik tanpa pasien dengan dilakukan pasien.
disertai peningkatan pemenuhan
TD,Nadi,RR dan kebutuhan makanan
perubahan EKG sesuai diet yang
3.klien mengungkapkan disarankan dokter.
secara verbal,pemahaman
tentang kebutuhan
oksigen,pengobatan dan
atau alat yang dapat
meningkatkan toleransi
terhadap aktifitas.

2. Implementasi

No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi


Anestesi)
1 Defisiensi Pengetahuan 1.berikan penilaian tentang tingkat S:pasien mengatakan
pengetahuan pasien tentang proses mengerti dengan resiko
penyakit yang spesifik dan resiko dari dari tindakan anestesi,
tindakan anestesi yang dilakukan. pasien mengatakan
2. jelaskan patofisiologi dari penyakit dan tidak cemas lagi
bagaimana hal ini berhubungan dengan O: pasien terlihat bisa
anatomi dan fisiologi dengan cara yang menggambarkan tanda
tepat. dan gejala sakitnya
3. gambarkan tanda dan gejala yang bisa A:masalah teratasi
muncul pada penyakit, dengan cara yang P: -
tepat.
2 Penurunan Cardiac Output 1. Evaluasi adanya nyeri dada S: pasien mengatakan
(intensitas,lokasi, tidak mengalami
durasi) hambatan dalam
2.Catat adanya distritmia jantung bernafas
3.Catat adanya tanda dan gejala O:
penurunan cardiac output TD : 120/80 mmHg
4.Monitor status kardiovaskuler Nadi : 20x/mnt
5.Monitor status pernafasan yang RR : 90x/mnt
menandakan gagal jantung Suhu : 36,5oC
6.Monitor respon pasien terhadap SAO2 : >95oC
efek pengobatam antiaritmia A:masalah teratasi
7.Atur periode stress, monitoring P: -
TTV
9.latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
10.Monitor toleransi aktivitas pasien

3 Resiko ketidak-efektifan a. Bedrest dengan posisi kepala terlentang S: pasien mengatakan


perfusi jaringan otak atau posisi devasi 15-45o sesuai indikasi nyeri kepala hilang.
g. Monitor tanda-tanda O: kesadaran pasien
vital setaip 1 jam terlihat baik, tidak ada
h. Monitor level tanda PTIK , tanda –
kebingungan dan orientasi tanda vital stabil;
i. Monitor tonus otot TD : 120/80 mmHg
pergerakan Nadi : 20x/mnt
j. Monitor tekanan RR : 90x/mnt
intrakranial dan respon neurologis Suhu : 36,5oC
k. Catat perubahan pasien SAO2 : >95oC
dalam merespon stimulus A: masalah teratasi
h.Monitor status cairan P:-
4 Gangguan Pertukaran gas 1. monitoring kedalaman, irama dan S: pasien dapat
usaha respirasi mendemonstrasikan
2.catat pergerakan dada,amati batuk efektif dan suara
kesimetrisan,penggunaan otot nafas yang bersih,tidak
tambahan,retraksi otot supclavicular dan ada sianosis dan
intercostal dyspneu.
3.monitor suara nafas O: TTV normal
4.monitor pola (TD:120/80mmHg,
nafas:bradipnue,takipnue,hiperventilasi,c N:20x/mnt,
hyne stokes. RR:90x/mnt,S:36,5oC)
5.auskultasi suara nafas, catat bila ada A: masalah teratasi
suara tambahan P: -

5 Ketidakefektifan perfusi 1.observasi status hidrasi (kelembaban S: pasien mengatakan


jaringan :renal membran mukosa, kekuatan nadi) tidak ada rasa haus
2.monitor status yang abnormal
hemodinamik:TTV,pengisian O: keluaran urine
kapiler,saturasi oksigen normal (30cc/jam),
3.monitor hasil pemeriksaan lab yang hasil lab dalam rentang
berhubungan dengan keseimbangan normal:AGD,elektrolit,
cairan BUN,kreatinin.
4.observasi tanda retensi cairan A: masalah teratasi
5.atur dan berikan asupan cairan yang semua
diajurkan dalam waktu 24 jam P: -
6.berikan obat sesuai hasil
kolaborasi;diuretik,
elektrolit.
6 Intoleransi aktifitas 1. kaji respon emosi,sosial dan spiritual S: Klien mengatakan
terhadap aktifitas. mampu
2.Evaluasi motivasi keinginan pasien mengidentifikasi
untuk meningkatkan aktivitas aktifitas dan situasi
3.bantu klien melakukan ambulasi yang yang menimbulkan
dapat ditoleransi. kecemasan.
4.kelola energi pada pasien dengan O: TTV dalam batas
pemenuhan kebutuhan makanan sesuai normal
diet yang disarankan dokter. (TD:120/80mmHg,
N:20x/mnt,
RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi
penuh
P: -

1. Evaluasi
No Masalah Kesehatan Evaluasi
Anestesi
1 Defisiensi S:pasien mengatakan mengerti dengan resiko dari tindakan
Pengetahuan anestesi, pasien mengatakan tidak cemas lagi
O: pasien terlihat bisa menggambarkan tanda dan gejala
sakitnya
A:masalah teratasi
P: -
2 Penurunan Cardiac S: pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam
Output bernafas
O:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 20x/mnt
RR : 90x/mnt
Suhu : 36,5oC
SAO2 : >95oC
A:masalah teratasi
P: -
3 Resiko ketidak- S: pasien mengatakan nyeri kepala hilang.
efektifan perfusi O: kesadaran pasien terlihat baik, tidak ada tanda PTIK ,
jaringan otak tanda – tanda vital stabil;
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 20x/mnt
RR : 90x/mnt
Suhu : 36,5oC
SAO2 : >95oC
A: masalah teratasi
P:-
4 Gangguan S: pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
Pertukaran gas nafas yang bersih,tidak ada sianosis dan dyspneu.
O: TTV normal (TD:120/80mmHg, N:20x/mnt,
RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi
P: -
5 Ketidakefektifan S: pasien mengatakan tidak ada rasa haus yang abnormal
perfusi jaringan O: keluaran urine normal (30cc/jam), hasil lab dalam
:renal rentang normal:AGD,elektrolit,
BUN,kreatinin.
A: masalah teratasi semua
P: -
6 Intoleransi aktifitas S: Klien mengatakan mampu mengidentifikasi aktifitas dan
situasi yang menimbulkan kecemasan.
O: TTV dalam batas normal (TD:120/80mmHg,
N:20x/mnt, RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi penuh
P: -

Anda mungkin juga menyukai