Oleh :
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama :Ny.E
Umur :40 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Bali
Status perkawinan` : Sudah menikah
Golongan darah :O
Alamat : Jl. Br. Sudimora kelod,sudimora,Tabanan
No. CM :180502
Diagnosa medis : Hipertensi kronik pada kehamilan
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh kepalanya pusing, mata berkunang-kunang,pandangan mata
kabur, proteinuria (protein dalam urin) dan perut terasa keram di waktu tertentu.
5) Riwayat Kesehatan
a) Adakah penyakit keturunan?
Tidak ada
b) Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa?
Tidak ada
c) Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
Pengobatan pasien tuntas
d) Obat apa saja yang pernah digunakan?
Obat Hipertemsi.
e) Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
Pasien mengtakan tidak pernah di operasi sebelumnya
f) Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan)
Pasien bukan perokok dan pengguna alkohol.
g) Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat.
2) Air
a) Sebelum sakit :
b. Konsumsi air : 5-8x/hari (5-8 gelas/hari)
c. Kondisi air : Air putih
d. Skala mandi : 1-2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
a. Frekuensi : 3-4x/hari
b. Jenis : Air putih
c. Cara : Enteral
d. Keluhan : tidak ada keluhan
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Jenis : Nasi putih,daging merah,
junkfood, dan sayur
c. Porsi : 1 porsi dihabiskan
d. Diet khusus : Tidak ada
e. Makanan yang disukai : Nasi Padang
f. Pantangan : -
g. Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
a. Frekuensi : 3-4x/hari
b. Jenis : Nasi, Ikan,Sayur dan buah
c. Porsi : 1 porsi
d. Diet khusus : Diet garan (3-6 gram/hari),Banyak
mengonsumsi sayur dan buah,
memperbanyak konsumsi ikan,mengurangi
olahan daging merah
e. Makanan yang disukai : -
f. Pantangan : Daging Merah dan makanan tinggi garam
g.Napsu makan : Baik
4) Eliminasi
a) BAB
a. Sebelum sakit :
i. Frekuensi :1-2x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses (kuning)
iv. Bau : Bau veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada
b. Saat Sakit
i. Frekuensi : 1x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses
iv. Bau : khas veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada
b) BAK
a. Sebelum sakit
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Jernih
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : Tidak ada
b. Saat sakit
a. Frekuensi : 2-3x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Kuning
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : pasien mengeluh sering kencing
ada malam hari saat tidur.
5) Pola aktivitas dan istirahat
a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
2) Pemeliharaan kesehatan
1. Konsumsi vitamin : Multivitamin
2. Imunisasi : Saat kecil
3. Olahraga :-
4. Upaya keharmonisan keluarga : Baik
5. Stres dan adaptasi : kurang baik
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmentis
GCS : verbal:5 . Psikomotor:6 Mata :4
Penampilan : baik.
Tanda-tanda Vital : Nadi = 99x/menit, Suhu =36,50 C, TD =140/80 mmHg,
RR =22x/menit SaO2: <95%
2. Pemeriksaan Kepala
1. Inspeksi :
Bentuk kepala : (lonjong), kesimetrisan (+). hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).
2. Palpasi : Nyeri tekan (-).
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : wajah baik Warna dan kondisi wajah: tidak ada
masalah, Struktur wajah : Baik, Kelumpuhan otot-otot fasialis (-)
4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi :
1.Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
2.Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
3.Kelopak mata (+) palpebra : oedem (-), ptosis (-),
peradangan (-) luka (-), benjolan (-)
4.Bulu mata : tidak rontok
5.Konjunctiva (merah mudah) dan sclera (putih)
6.Warna iris (hitam)
7.Reaksi pupil terhadap cahaya : tidak ada masalah
8.Kornea : warna hitam
9.Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD :6, OS :6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan (kurang baik)
10.Pemeriksaan lapang pandang : kurang baik
b. Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata:
Dengan tonometri tidak, dengan palpasi teraba TN (tekanan normal)
B. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi:
1. Amati bagian telinga luar : bentuk simetris, Ukuran sama kiri
dan kanan, Warna kulit, lesi (-), nyeri tekan (-), peradangan (-), penumpukan
serumen (-).
2. Dengan stetoskop periksa membran tympany amati, warna
bening, transparansi normal, perdarahan (-), perforasi (-).
3. Uji kemampuan kepekaan telinga :
a) Tes bisik : kiri dan kanan baik
b) Dengan arloji : kiri dan kanan baik
c) Uji weber : seimbang
d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
e) Uji swabach : sama
C. Pemeriksaan Hidung
1. Inspeksi dan palpasi
2. Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( tidak )
3. Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-), pembesaran
polip (-)
D. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
1. Amati bibir : Tidak ada kelainan konginetal ( labioseisis, palatoseisis, atau
labiopalatoseisis ), warna bibir merah mudah, lesi (-), Bibir pecah (-),
2. Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-),Gingivitis(-)
3. Lidah : Warna lidah : merah mudah, Perdarahan (-), Abses (-).
4. Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : bau, uvula ( simetris ), Benda asing
: (tidak ada)
5. Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T=0
6. Perhatikan suara klien : ( Normal )
E. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
1. Bentuk leher (asimetris), peradangan (-), jaringan parut (-),
perubahan warna (-), massa (-)
2. Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
3. Vena jugularis : pembesaran (-)
4. Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea
(simetris)
G. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
a. Inspeksi
1. Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk
dada (simetris), keadaan kulit elastis
2. Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
(-), Sternomastoid (-), pernafasan cuping hidung (-).
3. Pola nafas : (normal)
4. Amati : cianosis (-), tidak ada batuk
b. Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
1. Perkusi
Area paru : ( sonor )
c. Auskultasi
a. Suara nafas
1. Area Vesikuler : ( bersih ) , Area Bronchial : ( bersih )
2. Area Bronkovesikuler ( bersih )
b. Suara Ucapan
1. Terdengar Baik: Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
c. Suara tambahan
Terdengar : Rales (-), Ronchi (-) Wheezing (-), Pleural fricion rub (-)
b. Pemeriksaan Jantung
1. Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran tidak ada
2. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Tidak teraba )
3. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
4. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal )( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm (-), Murmur (- )
H. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
1. Bentuk abdomen : ( simetris )
2. Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan ( +),
3. Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 4x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Palpasi
1. Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (+), pembesaran (- ), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi hepar
(tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
2. Palpasi Lien :
Pembesaran lien : (- )
3. Palpasi Appendik :
a) Titik Mc. Burney . nyeri tekan (- ), nyeri lepas (- ), nyeri menjalar kontralateral
(- ).
b) Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (- ) Undulasi (- )
4. Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(- ), pembesaran (- ). (N = ginjal tidak teraba).
I. Pemeriksaan Genetalia
Pada Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi (- ),eritema (- ), keputihan (- ), peradangan
(- ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (- )
J. Pemeriksaan Anus
Inspeksi
Atresia ani (- ), tumor ( - ), haemorroid (- ), perdarahan (- )
Perineum : jahitan (- ), benjolan (- )
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (- )
K. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
L. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-)
Palpasi
Edema : ada
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 dan 3 )
1: ditekan, kembali dalam 3 detik.
3: ditekan, kembali dalam 7 detik.
a. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)
b. Palpasi
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :
M. Edema : -
111 111
333 333
O. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma
Scale )
1. Menilai respon membuka mata (4 )
2. Menilai respon Verbal (5 )
3. Menilai respon motorik (6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual –muntah (+)
kejang (+) penurunan tingkat kesadaran (-)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) membedakan kopi dan alkohol
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) lapang pandang (dapat melihat objek disekitar)
Nervus III, Ocumulatorius reflek pupil (+)
Nervus IV, Throclearis tatapan mata kebawah dan keatas (+)
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : sentuhan halus kornea (+)
- Cabang maxilaris : kemampuan mengatup gigi (+)
- Cabang Mandibularis : kemampuan mengatup gigi (+)
Nervus VI, Abdusen (+) pandang mata ke lateral/samping
Nervus VII, Facialis
Nervus VIII, Auditorius
Nervus IX, Glosopharingeal
Nervus X, Vagus
Nervus XI, Accessorius
Nervus XII, Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi (-) kekuatan otot : baik
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul mampu membedakan , benda tajam mampu
membedakan Menguji sensasi panas / dingin : mampu membedakan kapas
halus : mampu membedakan minyak wangi :mampu membedakan
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( +)
b. Reflek trisep ( +)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)
2. Pemeriksaan Radiologi :
a. CT-scan:
b. USG:
c. Rontgen:
d. IVP:
e. EKG: Hipertrofi ventrikel kiri.
f. Pemeriksaan Radiologi
3. Therapi
1. Nifedipin oral 10mg 3x1 sehari
2. Metildopa oral 250 mg 1x1 sehari
g. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS: pasien mengatakan Karena peningkatan afterload, Penurunan
susah untuk menarik nafas, vasokontriksi, hipertrofi atau Cardiac Output
dan badan pasien terasa ragodotas ventrikuler.
lemas.
1. Rencana Intervensi
No Problem Perencanaan
(Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
Setelah dilakukan 1.berikan penilaian a. agar pasien
1 Defisiensi implementasi selama 1x 2 tentang tingkat mengetahui dan
Pengetahuan jam diharapkan masalah pengetahuan pasien mengerti tentang
teratasi dengan KH: tentang proses tindakan operasi yang
1.pasien dan keluarga penyakit yang akan dilakukan.
menyatakan pemahaman spesifik dan resiko b. agar pasien
tentang penyakit, dari tindakan anestesi mengetahui dan
kondisi,komplikasi yang yang dilakukan. mengerti tentang
mungkin terjadi, efek 2. jelaskan penyakitnya.
samping dan program patofisiologi dari c. agar pasien dapat
pengobatan penyakit dan mencegah bilamana
2.pasien dan keluarga bagaimana hal ini kejadian ini terjadi lagi
mampu melaksanakan berhubungan dengan padanya.
prosedur yang dijelaskan anatomi dan fisiologi
secara benar dengan cara yang
3. pasien dan keluarga tepat.
mampu menjelaskan 3. gambarkan tanda
kembali apa yang dan gejala yang bisa
dijelaskan perawat/tim muncul pada
kesehatan lainnya. penyakit, dengan cara
4. berikan pre-medikasi yang tepat.
kepada pasien sebelum
dioperasi.
2. Implementasi
1. Evaluasi
No Masalah Kesehatan Evaluasi
Anestesi
1 Defisiensi S:pasien mengatakan mengerti dengan resiko dari tindakan
Pengetahuan anestesi, pasien mengatakan tidak cemas lagi
O: pasien terlihat bisa menggambarkan tanda dan gejala
sakitnya
A:masalah teratasi
P: -
2 Penurunan Cardiac S: pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam
Output bernafas
O:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 20x/mnt
RR : 90x/mnt
Suhu : 36,5oC
SAO2 : >95oC
A:masalah teratasi
P: -
3 Resiko ketidak- S: pasien mengatakan nyeri kepala hilang.
efektifan perfusi O: kesadaran pasien terlihat baik, tidak ada tanda PTIK ,
jaringan otak tanda – tanda vital stabil;
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 20x/mnt
RR : 90x/mnt
Suhu : 36,5oC
SAO2 : >95oC
A: masalah teratasi
P:-
4 Gangguan S: pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
Pertukaran gas nafas yang bersih,tidak ada sianosis dan dyspneu.
O: TTV normal (TD:120/80mmHg, N:20x/mnt,
RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi
P: -
5 Ketidakefektifan S: pasien mengatakan tidak ada rasa haus yang abnormal
perfusi jaringan O: keluaran urine normal (30cc/jam), hasil lab dalam
:renal rentang normal:AGD,elektrolit,
BUN,kreatinin.
A: masalah teratasi semua
P: -
6 Intoleransi aktifitas S: Klien mengatakan mampu mengidentifikasi aktifitas dan
situasi yang menimbulkan kecemasan.
O: TTV dalam batas normal (TD:120/80mmHg,
N:20x/mnt, RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi penuh
P: -