Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT


LEUKIMIA

KELOMPOK 14
1. A.A Gede Rama Aswinata 17D10004
2. Glory Victoria Gumansalangi 17D10014
3. Muh.indra Aprianto 17D10039
4. Wayan Bagus Swasaguna 17D10048

KELAS A
D-IV ANESTESIOLOGI

INSTITUT TEKNOLOGIDN KESEHATAN BALI


TA. 2019
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI
PADA PASIEN DENGAN LEUKIMIA
DI RSAD TK II UDAYANA

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama :An.A
Umur : 15
Jenis kelamin : laki-laki
Agama :Islam
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` :
Golongan darah :O
Alamat :
No. CM :
Diagnosa medis : Leukemia

Tanggal masuk : ... 2019


Tanggal pengkajian : … 2019

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku Bangsa :
Hubungan dg Klien :
Alamat :

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan terasa lemas, mata berkunang-kunang,pandangan mata
kabur dan sering sakit kepala.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah, wajah pasien terlihat
pucat, pasien mengeluh sakit kepala.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sejak 2 tahun yang lalu mulai merasakan pusing yang datang tiba-tiba
tapi pasien mengabaikannya, lalu frekuensi pusing makin bertambah sering. Akibatnya
pasien susah untuk tidur ketika malam hari, nafsu makan pasien pun mulai berkurang dan
ketika ingin makan rasanya ingin muntah. Wajah pasien terlihat pucat dan lemas.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi,
jantung atau DM, namun salah satu keluarga pasien mempunyai riwayat penyakit
leukemia.
5) Riwayat Kesehatan
a) Adakah penyakit keturunan?
Ada
b) Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa?
Pernah,2 tahun yang lalu saat pasien terdiagnosa menderita penyakit leukemia
c) Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
Sampai sekarang pasien masih melakukan pengobatan
d) Obat apa saja yang pernah digunakan?
Obat-obatan kemoterapi
e) Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
Pasien tidak pernah melakukan operasi sebelumnya
f) Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-obatan)
Pasien bukan perokok dan pengguna alkohol.
g) Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat.

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
a. Gangguan pernafasan : Nafas pasien normal
b. Alat bantu pernafasan : tidak ada
c. Sirkulasi udara : cukup
d. Letak tempat tinggal : dalam kota

2) Air
a) Sebelum sakit :
b. Konsumsi air : 5-8x/hari (5-8 gelas/hari)
c. Kondisi air : Air putih
d. Skala mandi : 1-2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
a. Frekuensi : 5-6x/hari
b. Jenis : Air putih
c. Cara : Enteral
d. Keluhan : tidak ada keluhan

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
a. Frekuensi : 1-3x/hari
b. Jenis : Nasi putih,daging merah,
junkfood, dan sayur
c. Porsi : 1 porsi dihabiskan
d. Diet khusus : Tidak ada
e. Makanan yang disukai : Nasi goreng
f. Pantangan : -
g. Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
a. Frekuensi : 1-2x/hari
b. Jenis : Nasi, Ikan,Sayur dan buah
c. Porsi : 1 porsi, tidak dihabiskan
d. Diet khusus : tidak ada
e. Makanan yang disukai : -
f. Pantangan : tidak ada
g. Napsu makan : menurun

4) Eliminasi
a) BAB
a. Sebelum sakit :
i. Frekuensi :1-2x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses (kuning)
iv. Bau : Bau veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada
b. Saat Sakit
i. Frekuensi : 1x/hari
ii. Konsistensi : Padat
iii. Warna : khas veses
iv. Bau : khas veses
v. Cara : Mandiri
vi. Keluhan : Tidak ada

b) BAK
a. Sebelum sakit
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Jernih
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : Tidak ada
b. Saat sakit
a. Frekuensi : 3-5x/hari
b. Konsistensi : Tidak ada endapan
c. Warna : Jernih
d. Bau : Amoniak
e. Cara : Mandiri
f. Keluhan : tidak ada

5) Pola aktivitas dan istirahat


a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total

b) Istirahat Dan Tidur


1. Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada waktu
anda beristirahat: TIDAK
- Apakah anda pernah mengalami insomnia:Pasien mengatakan susah
tidur
- Berapa jam anda tidur: malam 6-7 jam, siang 30 menit
2. Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia: YA
- Berapa jam anda tidur: malam 5 jam, siang -
1) Interaksi sosial
1. Kegiatan Lingkungan : klien mempunyai hubungan yang
baik dengan keluarga maupun
tetangga disekitar rumahnya
2. Interaksi Sosial : Baik
3. Keterlibatan Kegiatan Sosial : Baik

2) Pemeliharaan kesehatan
1. Konsumsi vitamin :-
2. Imunisasi : Saat kecil
3. Olahraga : iya
4. Upaya keharmonisan keluarga : Baik
5. Stres dan adaptasi : kurang baik

3) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


1) Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman :Baik
2) Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk
memeriksa kesehatan.

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmentis
GCS : verbal:5 . Psikomotor:6 Mata :4
Penampilan : baik.
Tanda-tanda Vital : Nadi = 90x/menit, Suhu =36,50 C, TD =120/80 mmHg,
RR =32x/menit SaO2: >95%
2. Pemeriksaan Kepala
1. Inspeksi :
Bentuk kepala : (lonjong), kesimetrisan (+). hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).
2. Palpasi : Nyeri tekan (-).

3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : wajah baik Warna dan kondisi wajah: warna wajah
pasien pucat, Struktur wajah : Baik, Kelumpuhan otot-otot fasialis (-)

4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi :
1.Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
2.Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
3.Kelopak mata (+) palpebra : oedem (-), ptosis (-),
peradangan (-) luka (-), benjolan (-)
4.Bulu mata : tidak rontok
5.Konjunctiva (merah mudah) dan sclera (putih)
6.Warna iris (hitam)
7.Reaksi pupil terhadap cahaya : tidak ada masalah
8.Kornea : warna hitam
9.Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD :6, OS :6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan (kurang baik)
10.Pemeriksaan lapang pandang : kurang baik
b. Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata:
Dengan tonometri tidak, dengan palpasi teraba TN (tekanan normal)

B. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi:
1. Amati bagian telinga luar : bentuk simetris, Ukuran sama kiri dan kanan, Warna
kulit, lesi (-), nyeri tekan (-), peradangan (-), penumpukan serumen (-).
2. Dengan stetoskop periksa membran tympany amati, warna bening, transparansi
normal, perdarahan (-), perforasi (-).
3. Uji kemampuan kepekaan telinga :
a) Tes bisik : kiri dan kanan baik
b) Dengan arloji : kiri dan kanan baik
c) Uji weber : seimbang
d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
e) Uji swabach : sama

C. Pemeriksaan Hidung
1. Inspeksi dan palpasi
2. Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( tidak )
3. Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-), pembesaran
polip (-)
D. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
1. Amati bibir : Tidak ada kelainan konginetal ( labioseisis, palatoseisis, atau
labiopalatoseisis ), warna bibir merah mudah, lesi (-), Bibir pecah (-),
2. Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-),Gingivitis(-)
3. Lidah : Warna lidah : merah mudah, Perdarahan (-), Abses (-).
4. Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : bau, uvula ( simetris ), Benda asing
: (tidak ada)
5. Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T=0
6. Perhatikan suara klien : ( Normal )
E. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
1.Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna
(-), massa (-)
2.Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
3.Vena jugularis : pembesaran (-)
4.Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris)

F. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


a. Inspeksi
1. Ukuran payudara normal, bentuk (simetris), pembengkakan (-).
2. Kulit payudara : warna kuning langsat, lesi (-), Areola : perubahan warna (-)
3. Putting : cairan yang keluar (-), ulkus (-), pembengkakan (-)
b. Palpasi
Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-)

G. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
a. Inspeksi
1. Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk
dada (simetris), keadaan kulit elastis
2. Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
(-), Sternomastoid (-), pernafasan cuping hidung (-).
3. Pola nafas : (normal)
4. Amati : cianosis (-), tidak ada batuk
b. Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama).
1. Perkusi
Area paru : ( sonor )
c. Auskultasi
a. Suara nafas
1. Area Vesikuler : ( bersih ) , Area Bronchial : ( bersih )
2. Area Bronkovesikuler ( bersih )
b. Suara Ucapan
1. Terdengar Baik: Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
c. Suara tambahan
Terdengar : Rales (-), Ronchi (+) Wheezing (-), Pleural fricion rub (-)

b. Pemeriksaan Jantung
1. Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran tidak ada
2. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Tidak teraba )
3. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

4. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal )( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm (-), Murmur (+ )
H. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
1. Bentuk abdomen : ( simetris )
2. Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan ( +),
3. Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 4x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Palpasi
1. Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (-), pembesaran (- ), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi hepar
(tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
2. Palpasi Lien :
Pembesaran lien : (- )
3. Palpasi Appendik :
a) Titik Mc. Burney . nyeri tekan (- ), nyeri lepas (- ), nyeri menjalar kontralateral
(- ).
b) Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (- ) Undulasi (- )
4. Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan(- ), pembesaran (- ). (N = ginjal tidak teraba).

I. Pemeriksaan Genetalia
Pada Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi (- ),eritema (- ), keputihan (- ), peradangan
(- ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (- )

J. Pemeriksaan Anus
 Inspeksi
Atresia ani (- ), tumor ( - ), haemorroid (- ), perdarahan (- )
Perineum : jahitan (- ), benjolan (- )
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (- )

K. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
L. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-)

Palpasi
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otot : baik

a. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (asimetris), deformitas (-), fraktur (+)

b. Palpasi
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas : 555 555

M. Edema : - 555 555


N. uji kekuatan otot :

O. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma
Scale )
1. Menilai respon membuka mata (4 )
2. Menilai respon Verbal (5 )
3. Menilai respon motorik (6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (+), kaku kuduk (-), mual –muntah (+)
kejang (-) penurunan tingkat kesadaran (-)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) membedakan kopi dan alkohol
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) lapang pandang (dapat melihat objek disekitar)
Nervus III, Ocumulatorius reflek pupil (+)
Nervus IV, Throclearis tatapan mata kebawah dan keatas (+)
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : sentuhan halus kornea (+)
- Cabang maxilaris : kemampuan mengatup gigi (+)
- Cabang Mandibularis : kemampuan mengatup gigi (+)
Nervus VI, Abdusen (+) pandang mata ke lateral/samping
Nervus VII, Facialis
Nervus VIII, Auditorius
Nervus IX, Glosopharingeal
Nervus X, Vagus
Nervus XI, Accessorius
Nervus XII, Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi (-) kekuatan otot : baik
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul mampu membedakan , benda tajam mampu
membedakan Menguji sensasi panas / dingin : mampu membedakan kapas halus
: mampu membedakan minyak wangi :mampu membedakan
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( +)
b. Reflek trisep ( +)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (-)
e. Reflek achiles (+)

2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

ii. Data Penunjang


1. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HB 7,3 mg/dL 11.7-15.5
Trombosit 100.000 150.000 – 400.000
WBC 11,60 10^3/ul 3.80-10.60
SDP 60.000/cm 50.000
PTT memanjang 20-40
Ureum darah 278 mg/dL 135-147

2. Pemeriksaan Radiologi :
a. CT-scan:
b. USG:
c. Rontgen femur
d. Pemeriksaan Radiologi

3. Therapi
1. Tranfusi bila perlu
2. Klorambusil

4. Penentuan Status ASA


ASA 2

g. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1. DS : pasien mengatakan Kurang pengetahuan Ansietas
takut dengan tindakan
pembedahan

DO:
RR: 18x/menit
Td:100/60 mmHg
N : 60x/mnt
S : 37,5OC

2 DS: pasien Menurunnya sistem pertahanan Resiko Infeksi


mengatakan.badan terasa tubuh.
lemas, dan hilang nafsu
makan.

DO: wajah pasien tampak


pucat, badan pasien terlihat
lemas, leukosit meningkat
RR: 18x/menit
Td:100/60 mmHg
N : 60x/mnt, S : 37,5OC

3 DS: pasien mengatakan Kekurangan nutrisi dan darah Intoleransi


badan terasa lemah, pasien dalam tubuh Aktivitas
mengatakan sering merasa
pusing

DO:pasien terlihat lemas,


Hb pasien rendah.
4 DS: - Pendarahan yang berhubungan Resiko
dengan penurunan jumlah Terhadap
DO: Hb pasien rendah trombosit. Cedera
<12gr, TD : 90/80mmHg,
N:30x/mnt. Pasien terlihat
pucat.
5 DS : pasien mengatakan Kekurangan cairan dan nutrisi Resiko tinggi
mual ketika ingin makan kekurangan
dan juga ingin muntah volume cairan

DO: badan pasien terlihat


lemah, turgor kulit pasien
kering,mukosa bibir kering,
pasien sianosis.
6 DS : pasien mengatakan Anoreksia, mual dan muntah. Ketidakseimba
ingin muntah ketika ingin ngan nutrisi
makan, pasien mengatakan kurang dari
kehilangan nafsu makan kebutuhan
tubuh
DO: mukosa bibir pasien
terlihat kering, BB pasien
kurang.
7 DS : klien mengatakan Berhubungan dengan efek Nyeri
sering sakit kepala (nyeri), fisiologis dari leukimia

DO: skala nyeri 4 (skala


0-5)
8 DS : klien mengatakan kulit Karena pemberian agen Kerusakan
terasa kering pada bagian kemoterapi, imobilitas, atau pada integritas kulit
kemoterapi post intra operasi

DO: kulit pasien terlihat


kering, terlihat tanda luka
dekubitus pada ekstremitas
P. Pertimbangan analisis anestesi
Adanya anemia kronis dan penggunaan antikoagulann yang lama akan mempengaruhi
faktor pembekuan darah, resiko hipovolemia.

Q. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


1. Pre-Operasi : Ansietas
2. Intra : Risiko perdarahan, Risiko infeksi
3. Post : Kerusakan Integritas Kulit

R. Metode Keperawatan Anestesi

Nama : No. CM :
Umur : tahun Dx : Leukimia
Jenis kelamin : perempuan Ruang : Ratna

1. Rencana Intervensi
No Problem Perencanaan
(Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
Setelah dilakukan 1.berikan penilaian a. agar pasien
1 Ansietas implementasi selama 1x 2 tentang tingkat mengetahui dan
jam diharapkan masalah pengetahuan pasien mengerti tentang
teratasi dengan KH: tentang proses tindakan operasi yang
1.pasien dan keluarga penyakit yang spesifik akan dilakukan.
menyatakan pemahaman dan resiko dari b. agar pasien
tentang penyakit, tindakan anestesi yang mengetahui dan
kondisi,komplikasi yang dilakukan. mengerti tentang
mungkin terjadi, efek 2. jelaskan penyakitnya.
samping dan program patofisiologi dari c. agar pasien dapat
pengobatan penyakit dan mencegah bilamana
2.pasien dan keluarga bagaimana hal ini kejadian ini terjadi lagi
mampu melaksanakan berhubungan dengan padanya.
prosedur yang dijelaskan anatomi dan fisiologi
secara benar dengan cara yang
3. pasien dan keluarga tepat.
mampu menjelaskan 3. gambarkan tanda
kembali apa yang dan gejala yang bisa
dijelaskan perawat/tim muncul pada penyakit,
kesehatan lainnya. dengan cara yang
tepat.
4.berikan pre-
medikasi kepada
pasien sebelum
dioperasi.
2 Risiko Setelah dilakukan 1.Atur periode stress, a.untuk mendeteksi
infeksi implementasi selama 1x 3 monitoring TTV kemungkinan infeksi
jam diharapkan masalah 2.Pantau Suhu tubuh b.untuk meminimalkan
pasien teratasi dengan KH: dan tanda-tanda vital kemungkinan pasien
i.Tanda-tanda vital dalam pasien (TTV) terpapar infeksi
rentang normal: 3.Tempatkan klien c.untuk meminimalkan
TD : 120/80 mmHg dalam ruangan khusus pajanan pada
Nadi : 20x/mnt 4.Anjurkan semua organisme infektif
RR : 90x/mnt pengunjung dan staf d.untuk mencegah
Suhu : 36,5oC rumah sakit untuk kontaminasi
SAO2 : >95oC menggunakan tehnik silang/menurunkan
ii. Hasil Kultur Negative mencuci tangan resiko infeksi
iii. Peningkatan dengan baik. e.untuk intervensi dini
Penyembuhan 5.gunakan tehnik penanganan infeksi
aseptik yang cermat f.menambah energi
untuk semua prosedur untuk penyembuhan
invasif dan regenerasi seluler
6.berikat priode g.diberikan sebagai
istirahat tanpa profilaktik atau
gangguan mengobati infeksi
7.berikan antibiotik khusus.
sesuai ketentuan.

3 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1.Gunakan semua 1. Untuk mencegah


Pendarahan keperawatan selama 1x60 tindakan untuk pendarahan karena
menit masalah dapat mencegah pendarahan dapat memperberat
diatasi dengan KH: khususnya pada kondisi dengan
1.tidak ada tanda-tanda daerah ekimosis adanya leukimia
pendarahan pada bagian 2.Gunakan jarum 2. Untuk mencegah
luka operasi yang kecil saat pendarahan pada
2.TTV normal melakukan injeksi pasien.
(TD:120/80mmHg, 3.Laporkan setiap 3. Untuk memberikan
N:20x/mnt, tanda-tanda intervensi dini
RR:90x/mnt, pendarahan (TD dalam mengatasi
S:36,5oC) menurun,denyut nadi pendarahan pasien.
3.Hb pasien 12gr/% cepat,dan pucat) 4. Karen aspirin
4.Hindari obat-obat mempengaruhi
yang mengandung fungsi trombosit.
aspirin 5. Untuk mencegah
5.ajarkan orangtua pendarahan pada
dan klian untuk pasien.
mengontrol
pendarahan pada luka
operasi
4 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan perawatan 1.karena area ini
Integritas keperawatan selama 1x3 kulit yang cermat, cenderung mengalami
Kulit jam masalah dapat diatasi terutama di dalam ulserasi
dengan KH: mulut dan daerah 2.untuk merangsang
1. proses penyembuhan perianal sirkulasi dan mencegah
luka berjalan baik dan 2.ubah posisi pasien tekanan pada kulit
tidak ada pendarahan atau sesering mungkin. 3.untuk
jaringan parut di luka 3.kaji kulit yang mempertahankan
bekas operasi. kering terhadap efek kebersihan tanpa
2.Integritas kulit yang baik samping terapi kanker mengiritasi kulit
bisa dipertahankan 4.anjutrkan pasien pasien.
(sensasi, elastisitas, untuk tidak 4.melihat efek
temperatur, hidrasi) menggaruk dan kemerahan atau kulit
3.tidak ada luka/lesi pada menepuk kulit yang kering dan
kulit kering priuritus,ulserasi dapat
4.mampu melindungi kulit 5.dorong masukan terjadi dalam area
dan mempertahankan kalori dan nutrisi yang radiasi pada beberapa
kelembapan kulit dan adekuat. agen kemoterapi.
perawatan alami 6.pilih pakaian yang
lembut di atas area
yang teradiasi

2. Implementasi

No Problem (Masalah Tindakan Evaluasi


Kesehatan Anestesi)
1 Ansietas 1. Memberi tahu paien resiko dari tindakan S:pasien mengatakan
anestesi yang dilakukan. mengerti dengan resiko
2. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan dari tindakan anestesi,
bagaimana hal ini berhubungan dengan pasien mengatakan
anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat. tidak cemas lagi
3. Menggambarkan tanda dan gejala yang bisa O: pasien terlihat bisa
muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat. menggambarkan tanda
4.Memberikan pre-medikasi kepada pasien dan gejala sakitnya
sebelum dioperasi. A:masalah teratasi
P: -

2 Risiko infeksi 1.Mengatur periode stress, dan memonitoring S:KU pasien baik
TTV O: pasien tidak
2.Memantau Suhu tubuh dan tanda-tanda vital menunjukkan tanda-
pasien (TTV) tanda infeksi, TTV
3.Menempatkan klien dalam ruangan khusus Normal
4.Mengnjurkan semua pengunjung dan staf (TD:120/80mmHg,
rumah sakit untuk menggunakan tehnik N:20x/mnt,
mencuci tangan dengan baik. RR:90x/mnt,
5.Menggunakan tehnik aseptik yang cermat S:36,5oC)
untuk semua prosedur invasif 3.Hb pasien 12gr/%
6.Memberikan priode istirahat tanpa
gangguan
7.Memberikan antibiotik sesuai ketentuan.
3 Resiko Pendarahan 1.Menggunakan semua tindakan untuk S: Pasien mengatakan
mencegah pendarahan khususnya pada daerah merasa lebih baik,
ekimosis pasien tidak
2.Menggunakan jarum yang kecil saat menunjukkan bukti-
melakukan injeksi bukti pendarahan
3.Melaporkan setiap tanda-tanda pendarahan O: TTV dalam batas
(TD menurun,denyut nadi cepat,dan pucat) normal
4.Hindari obat-obat yang mengandung aspirin (TD:120/80mmHg,
5.Mengajarkan orangtua dan klien untuk N:20x/mnt,
mengontrol pendarahan pada luka operasi RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi
penuh
P: -
4 Resiko Kerusakan 1. Memberikan perawatan kulit yang cermat, S:pasien mengatakan
Integritas kulit terutama di dalam mulut dan daerah perianal luka sembuh dengan
2.Mengubah posisi pasien sesering mungkin. baik
3.Mengkaji kulit yang kering terhadap efek O: tidak terdapat bekas
samping terapi kanker luka pada luka operasi,
4.Menganjurkan pasien untuk tidak tidak terdapat tanda-
menggaruk dan menepuk kulit yang kering tanda infeksi
5.Memberikan kalori dan nutrisi yang adekuat A:masalah teratasi
P:-

1. Evaluasi
No Masalah Kesehatan Evaluasi
Anestesi
1 Ansietas S:pasien mengatakan memahami tentang penyakit,kondisi
dan komplukasi yang mungkin terjadi.
O: pasien terlihat tidak cemas lagi
A:masalah teratasi
P: -
2 Risiko infeksi S:KU pasien mengatakan luka sudah sembuh dengan baik
O: KU pasien baik,pasien tidak menunjukkan tanda-tanda
infeksi, TTV Normal (TD:120/80mmHg, N:20x/mnt,
RR:90x/mnt,
S:36,5oC)
3.Hb pasien 12gr/%
3 Resiko Pendarahan S: Pasien mengatakan merasa lebih baik, pasien tidak
menunjukkan bukti-bukti pendarahan, pasien mengatakan
tidak ada tanda-tanada pendarahan pada luka operasi.
O: TTV dalam batas normal,
(TD:120/80mmHg, N:20x/mnt, RR:90x/mnt,S:36,5oC)
A: masalah teratasi penuh
P: -
4 Risiko Kerusakan S:pasien mengatakan luka sembuh dengan baik
Integritas Kulit O: tidak terdapat bekas luka pada luka operasi, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi, elastisitas kulit baik, tidak ada
luka/lesi.
A:masalah teratasi
P:-

Anda mungkin juga menyukai