Anda di halaman 1dari 38

BY :

HALIMAH TUSYA DIAH HARAHAP,


SST,MKM
KEHILANGAN
 KEHILANGAN :
 Adalah situasi aktual & potensial thd nilai suatu
objek/orang, sesuatu yg tdk dapat dicapai atau suatu
kesempatan yg berubah.”
(Kozier & Erb, 1996)
Cnth : - kehilangan salah satu anggota tubuh
- kehilangan pekerjaan
Penyebab tersering  penyakit & hospitalisasi
 Adalah suatu keadaan individu terpisah dari sesuatu yg
sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik
sebagian maupun keseluruhan.
Kehilangan :

 Adalah situasi dimana terputusnya


hubungan/perpisahan dengan orang atau benda
potensial/aktual yg menimbulkan masalah dalam
pemenuhan KDM.

a. orang yang berarti


Bentuk Kehilangan b. kesejahteraan fisiopsikologis

c. milik pribadi
BERDUKA
 BERDUKA :
 Adalah semua respon pengalaman emosi dari kehilangan
yang dimanifestasikan dlm pikiran, perasaan dan
tingkah laku.

 Merupakan respon yang normal terhadap kehilangan


dan merupakan proses psikologis sosial & realisasi tubuh
(somatis) yang merupakan persepsi dari kehilangan.

 Adalah reaksi fisik, psikologis & sosial terhadap


kehilangan yang bervariasi dari setiap orang.
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA

 FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI REAKSI BERDUKA &


KEHILANGAN :
 Arti kehilangan  tergantung persepsi & pengalaman
individu
 Budaya
 Spiritual
 Seksual  laki-laki lebih mampu menyembunyikan
dari
pada wanita
 Status sosial ekonomi
 Usia dan tingkat perkembangan
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA

 TIPE BERDUKA / KEHILANGAN :

1. Aktual : dapat diketahui orang lain.


2. Perceived : dirasakan hanya oleh diri sendiri.
3. Anticipatory : keadaan klien terhadap aktual kehilangan
atau merasa kehilangan seseorang atau suatu hubungan
sebelum kehilangan tersebut terjadi.
4. Disfungsional grief : keadaan respon individu yg
berlebihan terhadap aktual atau potensial kehilangan
seorang, suatu hubungan, benda, atau fungsi tubuh.
Jenis kehilangan:

Kehilangan yang sebenarnya


Rasa kehilangan yang sebenarnya bisa
diketahui orang lain. Hal ini muncul sebagai
respon/ antisipasi terhadap situasi
(contoh: istri dgn suaminya yg meninggal).
Kehilangan yang berbentuk perasaan
Perasaan kehilangan yang dapat dirasakan
seseorang tapi tidak dapat dibuktikan
secara langsung (contoh: seorang wanita
yang meninggalkan pekerjaannya untuk
merawat anak-anaknya dirumah).
Sumber Kehilangan :
 Kehilangan salah satu bagian tubuh, fungsi
fisiologis dan sifat-sifat psikologisnya
 Kehilangan benda diluar dirinya, mis: uang,
benda kesayangan
 Kehilangan orang yang dicintai dan dihargai
 Kehilangan karena pemisahan dan
kebiasaan lingkungan, misal: anak yang
baru pertama kali masuk sekolah
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA

 FASE KEHILANGAN MENURUT KUBLER – ROSS

1. Denial (mengingkari)
Respon t.l menolak untuk mempercayai kehilangan,
mengingkari terhadap perubahan yg terjadi.
2. Anger (marah)
Respon t.l. klien atau keluarga  langsung marah pada
keluarga dan karyawan rumah sakit.
Pada fase ini sulit melakukan komunikasi.
3. Bergaining (tawar menawar)
Respon t.l. untuk mencari penyelesaian masalah dg
tawar menawar untuk menghindari kehilangan.
FASE KEHILANGAN MENURUT KUBLER – ROSS

4. Depresi
Respon t.l berduka yg berlebihan, berbicara terus
menerus  menarik diri.
5. Acceptance (menerima)
Merupakan tahap terminal kehilangan.
Berkurangnya perhatian thd orang sekitar  membuat
rencana, harapan, keinginan, alternatif sendiri.
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA

 FASE KEHILANGAN MENURUT ENGEL

1. Terkejut dan tidak percaya


- Respon t.l penolakan.
- Shock perasaan, akal atau rasio klien menerima tetapi
secara emosional menolak.
2. Mengembangkan kesadaran
- Respon t.l. yg berdampak pd penurunan kesadaran.
- Klien marah pada peraturan RS  menangis dan
menyalahkan diri sendiri.
FASE KEHILANGAN MENURUT ENGEL

3. Restitusi – Resolusi kehilangan


- Respon t.l merenungi tentang kehilangan.
- Menolak alternatif yg diberikan kecuali seseorang yg
memberikan motivasi dan saran.
- Klien lebih memikirkan dan membicarakan
kehilangannya.
4. Idealisasi
- Respon t.l. ragu dan gamang menghadapi masa depan.
- Merasa bersalah thd perilaku masa lalu.
- Sikap negatif dan permusuhan mulai menurun.
- Klien lebih berfokus pd kehilangannya.
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA
5. Hasil atau outcome
Respon t.l yg dipengaruhi oleh bbrp faktor :
- Arti kehilangan
- Ketergantungan

 PERUBAHAN SPIRITUAL
1. Distres spiritual
- keyakinan spiritual
- keraguan kualitas keyakinan
- marah thd Tuhan
2. Rajin melakukan kegiatan religius.
3. Mendekatkan diri dengan yg dicintai.
Karakteristik Grieving :
Menurut Davidson 1984, Bowlby & Parks
1970 terbagi dalam 4 (empat) tahap yaitu :

1. Shock dan kematian rasa


2. Keingintahuan dan keriduan
3. Disorganisasi
4. Reorganisasi
1. Shock dan kematian rasa

Pada tahap ini akan mengalami


kesulitan dalam pengambilan
keputusan, hal ini dipengaruhi oleh
fungsi normal yang terganggu, dimana
orang merasa berada dalam mimpi
buruk. Fase ini berlangsung 2 (dua)
minggu setelah kehilangan.
2. Keingintahuan dan keriduan

Terjadi setelah 2 minggu s/d 4 bulan


setelah kejadian. Hal ini ditandai
dengan adanya perasaan gelisah,
marah (anger), perasaan bersalah
(guilt), kebingungan (ambiguity),
terjadi sebagai akibat kurang istirahat.
3. Disorganisasi

Berlangsung sekitar 5 s/d 9 bulan setelah


kejadian. Dimana perasaan kehilangan
secara perlahan akan terlupakan, muncul
perasaan depresi, kesulitan berkonsentrasi
terhadap pekerjaan atau menghadapi
masalah, gangguan fisik & emosi. Pada fase
ini orang merasa tidak akan dapat mengatasi
rasa kehilangannya atau mereka kehilangan
ide/ pikiran sehingga badan terasa sakit.
4. Reorganisasi
Situasi dimana pasangan akan merasa lebih
baik dan dapat beraktifitas seperti sediakala dan
mereka kembali mendapatkan kekuatan untuk
menghadapi kesedihan yang dialaminya dengan
hal yang baru yang lebih menyenangkan, yaitu
mulai menikmati hiburan sehingga
mendapatkan ketenangan tanpa diikuti rasa
bersalah seperti sebelumnya. Reorganisasi
berlangsung sampai dengan tahun pertama dari
awal kesedihan, dimana pasangan dapat
menjalani kembali secara normal.
Tanda dan Gejala Grieving
Dibagi kedalam 3 klasifikasi yaitu :
FISIK PSIKIS SOSIAL
Exhaustion Guilt (rasa bersalah) Withdrawl
(lemah badan) Anger (marah)
Lost of opposite (menarik diri dalam
Loss of control
(hilang nafsu makan)
Ketergantungan beraktivitas)
Masalah tidur
BB turun Time confusion Isolasi (fisik dan
Blurred vission Irritability emosi) dari
(pandangan kabur) Sadness
pandangan
Breathlesness Senses of failure
(sulit nafas, sesak, Failure to accept reality keluarga dan
terengah-engah) teman
(tidak bisa menerima
Palpitory
kenyataan)
(berdebar-debar)
Weight gain Keasyikan dengan
Arching arms sesuatu yang hilang
(pegal, nyeri tangan) Persiapan pemakaman
restlestness
ASUHAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN &
BERDUKA

 KEBUTUHAN KELUARGA MENGHADAPI KEHILANGAN

Anggota keluarga sakit/ancaman kematian

Mengubah hemostatis keluarga

Beberapa keadaan krisis :


1. Perstiwa stress yang tinggi dan mengancam
2. Masalah tidak segera diselesaikan
3. Keluarga tidak dapat dipertahankan
PROSES ASUHAN
A. PENGKAJIAN
1). Faktor Predisposisi
a. Genetik
Menurut ahli genetik, keluarga yg mempunyai
riwayat depresi  sulit mengembangkan sikap
optimis dlm menghadapi masalah.
b. Kesehatan jasmani
Keadaan fisik sehat  cenderung dapat
mengatasi stress
c. Kesehatan mental
Gangguan jiwa terutama depresi (perasaan tdk
berdaya,pesimis)  peka thd situasi kehilangan.
PROSES ASUHAN
d. Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan saat anak-anak  mempengaruhi
dlm mengatasi kehilangan pd masa dewasa.

2). Faktor Presipitasi (pencetus)


Stres nyata, kehilangan kesehatan, fungsi seksual,
harga diri, peran dalam keluarga, posisi di dalam
masyarakat.

3). Perilaku
Seseorang yg kehilangan  koping mekanisme :
denial, repres, intelektualisasi, proyeksi, regresi,
disosiasi.
PROSES ASUHAN
B. MASALAH KEPERAWATAN

1). Ketidakberdayaan b.d. berduka disfungsional


2). Perubahan nutrisi : kurang dr kebutuhan b.d.
depresi
3). Resiko mencederai diri sendiri, orang lain,
lingkungan, b.d. marah.
PERENCANAAN
 Tujuan
 Tujuan umum :
Klien mampu berperan aktif melalui proses berduka
secara tuntas
 Tujuan khusus :
• Mengungkapkan perasaan berduka
• Menjelaskan makna kehilangan
• Membagi rasa dengan orang yang berarti
• Menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan
damai
• Membina hubungan baru yang bermakna dengan
objek/orang baru sbg pengganti
TINDAKAN
1. Bina dan tingkatkan hubungan saling percaya
(R = Hubungan saling percaya adalah dasar hub terpadu
yg mendukung klien dlm mengatasi perasaan kehilangan

Implementasi :
 Dengarkan pembicaraan klien
 Beri dorongan agar klien mau mengungkapkan
perasaan
 Jawab pertanyaan klien secara langsung
 Tunjukkan sikap menerima dan empati
TINDAKAN
2. Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat
proses berduka
(R= membantu mengurangi/menghilangkan faktor
penghambat)

Implementasi :
• Bersama klien mendiskusikan hubungan dengan
oranglain atau objek yang hilang
• Menggali pola hubungan klien dengan orang yang
berarti
TINDAKAN
3. Kurangi faktor penghambat proses berduka
(R= Semakin kecil faktor penghambat dan semakin
kurang faktor pendukung  klien mudah melalui fase
berduka)

Implementasi :
• Bersama klien mengidentifikasi cara mengatasi duka

masa lalu
• Menilai cara yg efektif dan tidak efektif

• Perkuat dukungan serta kekuatan klien dan keluarga

• Identifikasi dan menghargai sosbud, agama serta

kepercayaan yang dianut oleh klien,keluarga


TINDAKAN
4. Beri dukungan terhadap respon kehilangan klien
(R= klien sering takut, khawatir terhadap reaksi
kehilangan)

Implementasi :
• Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar menawar, depresi adalah
wajar
• Beri gambaran tentang cara mengungkapkan
perasaan yang bisa diterima
• Bantu klien untuk memperluas kesadaran dirinya
TINDAKAN

5. Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga

Implementasi :
• Kuatkan dukungan keluarga atau orang yg berarti
• Dorong klien agar mau menggali perasaannya
bersama anggota keluarga lain
• Jelaskan manfaat hubungan dengan orang lain
• Dorong klien untuk saling mendukung satu sama lain
TINDAKAN
Tentukan kondisi klien sesuai dengan fase berikut :
1. Fase Denial
- Memberi kesempatan klien mengungkapkan
perasaannya
Implementasi :
a. observasi perilaku klien
b. Gali perasaan klien yg selalu muncul dlm dirinya
c. Motivasi klien mengungkapkan perasaan
berdukanya
d. Tingkatkan kesadaran secara bertahap tentang
kenyataan kehilangan apabila sudah siap
secara emosional
TINDAKAN
- Menunjukkan sikap menerima, ikhlas dan
mendorong klien untuk berbagi rasa.

Implementasi :
a. Dengarkan dengan penuh pengertian apa yg
dikatakan klien tanpa menghukum atau
menghakimi.
b. Jelaskan kepada klien bahwa sikapnya wajar
terjadi pd orang yg mengalami kehilangan.
c. Jawab pertanyaan klien dg bahasa yg
sederhana, mudah dimengerti, jelas dan tdk
berbelit-belit.
TINDAKAN
- Memberi Jawaban jujur terhadap pertanyaan
klien
tentang sakit, pengobatan dan kematian.

Implementasi :
a. Observasi respon klien selama berbicara
b. Tingkatkan kesadaran klien akan kenyataan
secara bertahap

2. Fase marah
- Mengizinkan dan mendorong klien
mengungkapkan rasa marahnya secara verbal
tanpa melawan dg kemarahan.
TINDAKAN

- Mengizinkan dan mendorong klien


Implementasi :
a. Jelaskan pd keluarga bahwa kemarahan yg
sebenarnya tdk ditujukan kpd mereka
b. Izinkan klien untuk menangis
c. Motivasi klien untuk membicarakan rasa
marahnya
d. bantu klien menguatkan sistem pendukung dan
orang lain
e. Ajarkan teknik asertif
TINDAKAN
3. Fase tawar menawar
- Membantu klien mengidentifikasi rasa bersalah
dan perasaan takutnya.

Implementasi :
a. Dengarkan ungkapan klien dg penuh perhatian
b. Bila klien selalu mengungkapkan kata “kalau”
 beritahu bhw perawat hanya dpt melakukan
sesuatu yg nyata.
c. Bersama klien bahas alasan rasa bersalah dan
takutnya.
TINDAKAN
4. Fase Depresi
- Identifikasi tingkat depresi & resiko merusak diri.
Implementasi :
a. Observasi bersama klien m’bahas perasaannya
b. tingkatkan harga diri klien
c. Cegah tindakan merusak diri
- Membantu klien mengurangi rasa bersalah
a. Hargai perasaan klien
b. Bantu klien mengidentifikasi dukungan positif
c. Beri kesempatan untuk menangis
d. Bersama klien membahas pikiran yg sll timbul
TINDAKAN
5. Fase Penerimaan
- Membantu klien menerima kehilangan

Implementasi :
a. Sediakan waktu untuk mengunjungi klien
secara teratur
b. Bantu keluarga untuk berbagi rasa
c. Diskusikan rencana yg akan dilakukan setelah
masa berkabung terlalui
d. beri informasi yg akurat sesuai kebutuhan
keluarga dan klien
EVALUASI

1. Klien dpt mengungkapkan perasaannya secara


spontan.
2. Klien dpt menjelaskan makna kehilangan
3. Klien mempunyai sistem pendukung untuk
mengungkapkan perasaannya
4. Klien menunjukan tanda-tanda penerimaan akan
kehilangan
5. Klien sudah dpt menilai hubungan baru dengan
orang lain

Anda mungkin juga menyukai