Anda di halaman 1dari 33

KEBUTUHAN KHUSUS PADA MASALAH PSIKOLOGIS

( Riwayat Kehilangan dan Kematian ( Grief and Bereavement), Kehamilan


yang tidak diinginkan (Unwanted Pregnancy dan Gagal KB)

BY : KELOMPOK 6
1. NUR ASYIFAH
2. RINA JUMIATI
3. SUDARMIN
4. STEVANI NAPA KASIH
5. WAYAN EKA WATI

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA


PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
TAHUN AJARAN 2023/2024
KEHILANGAN
 KEHILANGAN :
 Kehilangan adalah ketiadaan sesuatu yang berharga,
baik berupa hubungan, pekerjaan, kesehatan,
kewarasan, atau kendali terhadap sifat dasar atau
berbagai peristiwa hidup (O’Brien, Kennedy, & Ballard,
2014). Sedangkan menurut Lambert dan Lambert,
(1985) kehilangan adalah suatu keadaan individu yang
berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan

 Contoh : - kehilangan salah satu anggota tubuh


- kehilangan pekerjaan
Penyebab tersering  penyakit & hospitalisasi
KEMATIAN
 PENGERTIAN KEMATIAN MENURUT PARA AHLI :
 Kematian merupakan fakta biologis, akan tetapi kematian juga
memiliki dimensi sosial dan psikologis. Secara biologis kematian
merupakan berhentinya proses aktivitas dalam tubuh biologis
seorang individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak,
berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah
dan berhentinya proses pernafasan. Dimensi sosial dari
kematian berkaitan dengan perilaku dan perawatan sebelum
kematian, tempat letak di mana proses sebelum dan sesudah
bagi kematian si mati. Penawaran dan proses untuk
memperlambat atau mempercepat kematian, tata aturan di
seputar kematian, upacara ritual dan adat istiadat setelah
kematian serta pengalihan kekayaan dan pengalihan peran
sosial yang pernah menjadi tanggung jawab si mati (Hartini,
2007).
Kehilangan :

 Adalah situasi dimana terputusnya


hubungan/perpisahan dengan orang atau benda
potensial/aktual yg menimbulkan masalah dalam
pemenuhan KDM.

a. orang yang berarti


Bentuk Kehilangan b. kesejahteraan fisiopsikologis

c. milik pribadi
Faktor Predisposisi

 Genetik
Riwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap
optimistik dalam menghadapi permasalahan.
 Kesehatan fisik
Keadaan fisik sehat cenderung mampu mengatasi stress
 Kesehatan mental
Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan
suram peka dg situasi kehilangan
 Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi
kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
Faktor Presipitasi

Stres dari perasaan kehilangan:


Stres nyata atau Imajinasi

Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial

Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri,


kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam
keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
KONSEP PROSES BERDUKA ( BEREAVEMENT)

 BERDUKA :
 Adalah semua respon pengalaman emosi dari
kehilangan yang dimanifestasikan dlm pikiran,
perasaan dan tingkah laku.

 Merupakan respon yang normal terhadap kehilangan


dan merupakan proses psikologis sosial & realisasi
tubuh (somatis) yang merupakan persepsi dari
kehilangan.

 Adalah reaksi fisik, psikologis & sosial terhadap


kehilangan yang bervariasi dari setiap orang.
 FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
REAKSI BERDUKA & KEHILANGAN :

 Arti kehilangan  tergantung persepsi &


pengalaman
individu
 Budaya
 Spiritual
 Seksual  laki-laki lebih mampu
menyembunyikan dari
pada wanita
 Status sosial ekonomi
 Usia dan tingkat perkembangan
 TIPE BERDUKA / KEHILANGAN :

1. Aktual : dapat diketahui orang lain.


2. Perceived : dirasakan hanya oleh diri sendiri.
3. Anticipatory : keadaan klien terhadap aktual kehilangan
atau merasa kehilangan seseorang atau suatu hubungan
sebelum kehilangan tersebut terjadi.
4. Disfungsional grief : keadaan respon individu yg
berlebihan terhadap aktual atau potensial kehilangan
seorang, suatu hubungan, benda, atau fungsi tubuh.
Jenis kehilangan:

Kehilangan yang sebenarnya


Rasa kehilangan yang sebenarnya bisa
diketahui orang lain. Hal ini muncul sebagai
respon/ antisipasi terhadap situasi
(contoh: istri dgn suaminya yg meninggal).
Kehilangan yang berbentuk perasaan
Perasaan kehilangan yang dapat dirasakan
seseorang tapi tidak dapat dibuktikan
secara langsung (contoh: seorang wanita
yang meninggalkan pekerjaannya untuk
merawat anak-anaknya dirumah).
Sumber Kehilangan :
 Kehilangan salah satu bagian tubuh, fungsi
fisiologis dan sifat-sifat psikologisnya
 Kehilangan benda diluar dirinya, mis: uang,
benda kesayangan
 Kehilangan orang yang dicintai dan dihargai
 Kehilangan karena pemisahan dan
kebiasaan lingkungan, misal: anak yang
baru pertama kali masuk sekolah
FASE KEHILANGAN MENURUT KUBLER – ROSS

1. Denial (mengingkari)
Respon menolak untuk mempercayai kehilangan,
mengingkari terhadap perubahan yg terjadi.
2. Anger (marah)
Respon klien atau keluarga  langsung marah pada
keluarga dan karyawan rumah sakit.
Pada fase ini sulit melakukan komunikasi.
3. Bergaining (tawar menawar)
Respon untuk mencari penyelesaian masalah dg
tawar menawar untuk menghindari kehilangan.
FASE KEHILANGAN MENURUT KUBLER – ROSS

4. Depresi
Respon berduka yg berlebihan, berbicara terus
menerus  menarik diri.
5. Acceptance (menerima)
Merupakan tahap terminal kehilangan.
Berkurangnya perhatian thd orang sekitar  membuat
rencana, harapan, keinginan, alternatif sendiri.
FASE KEHILANGAN MENURUT ENGEL

1. Terkejut dan tidak percaya


- Respon penolakan.
- Shock perasaan, akal atau rasio klien menerima tetapi
secara emosional menolak.
2. Mengembangkan kesadaran
- Respon yg berdampak pd penurunan kesadaran.
- Klien marah pada peraturan RS  menangis dan
menyalahkan diri sendiri.
FASE KEHILANGAN MENURUT ENGEL

3. Restitusi – Resolusi kehilangan


- Respon t.l merenungi tentang kehilangan.
- Menolak alternatif yg diberikan kecuali seseorang yg
memberikan motivasi dan saran.
- Klien lebih memikirkan dan membicarakan
kehilangannya.
4. Idealisasi
- Respon t.l. ragu dan gamang menghadapi masa depan.
- Merasa bersalah thd perilaku masa lalu.
- Sikap negatif dan permusuhan mulai menurun.
- Klien lebih berfokus pd kehilangannya.
Karakteristik Grieving :
Menurut Davidson 1984, Bowlby & Parks
1970 terbagi dalam 4 (empat) tahap
yaitu :

1. Shock dan kematian rasa


2. Keingintahuan dan keriduan
3. Disorganisasi
4. Reorganisasi
ASUHAN PADA KLIEN DENGAN
KEHILANGAN & BERDUKA

 KEBUTUHAN KELUARGA MENGHADAPI KEHILANGAN

Anggota keluarga sakit/ancaman kematian

Mengubah hemostatis keluarga

Beberapa keadaan krisis :


1. Perstiwa stress yang tinggi dan mengancam
2. Masalah tidak segera diselesaikan
3. Keluarga tidak dapat dipertahankan
PROSES INTERVENSI
A. PENGKAJIAN
1). Faktor Predisposisi
a. Genetik
Menurut ahli genetik, keluarga yg mempunyai
riwayat depresi  sulit mengembangkan sikap
optimis dlm menghadapi masalah.
b. Kesehatan jasmani
Keadaan fisik sehat  cenderung dapat
mengatasi stress
c. Kesehatan mental
Gangguan jiwa terutama depresi (perasaan tdk
berdaya,pesimis)  peka thd situasi
kehilangan.
PROSES INTERVENSI
d. Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan saat anak-anak  mempengaruhi
dlm mengatasi kehilangan pd masa dewasa.

2). Faktor Presipitasi (pencetus)


Stres nyata, kehilangan kesehatan, fungsi
seksual,
harga diri, peran dalam keluarga, posisi di dalam
masyarakat.

3). Perilaku
Seseorang yg kehilangan  koping mekanisme :
denial, repres, intelektualisasi, proyeksi, regresi,
disosiasi.
PERENCANAAN
 Tujuan
 Tujuan umum :
Klien mampu berperan aktif melalui proses berduka
secara tuntas
 Tujuan khusus :
• Mengungkapkan perasaan berduka
• Menjelaskan makna kehilangan
• Membagi rasa dengan orang yang berarti
• Menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan
damai
• Membina hubungan baru yang bermakna dengan
objek/orang baru sbg pengganti
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
1. Bina dan tingkatkan hubungan saling percaya
(R = Hubungan saling percaya adalah dasar hub terpadu
yg mendukung klien dlm mengatasi perasaan kehilangan

Implementasi :
 Dengarkan pembicaraan klien
 Beri dorongan agar klien mau mengungkapkan
perasaan
 Jawab pertanyaan klien secara langsung
 Tunjukkan sikap menerima dan empati
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
2. Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat
proses berduka
(R= membantu mengurangi/menghilangkan faktor
penghambat)

Implementasi :
• Bersama klien mendiskusikan hubungan dengan
oranglain atau objek yang hilang
• Menggali pola hubungan klien dengan orang yang
berarti
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

3. Kurangi faktor penghambat proses berduka


(R= Semakin kecil faktor penghambat dan semakin
kurang faktor pendukung  klien mudah melalui fase
berduka)

Implementasi :
• Bersama klien mengidentifikasi cara mengatasi duka

masa lalu
• Menilai cara yg efektif dan tidak efektif

• Perkuat dukungan serta kekuatan klien dan keluarga

• Identifikasi dan menghargai sosbud, agama serta

kepercayaan yang dianut oleh klien,keluarga


TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

4. Beri dukungan terhadap respon kehilangan klien


(R= klien sering takut, khawatir terhadap reaksi
kehilangan)

Implementasi :
• Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar menawar, depresi adalah
wajar
• Beri gambaran tentang cara mengungkapkan
perasaan yang bisa diterima
• Bantu klien untuk memperluas kesadaran dirinya
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

5. Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga

Implementasi :
• Kuatkan dukungan keluarga atau orang yg berarti
• Dorong klien agar mau menggali perasaannya
bersama anggota keluarga lain
• Jelaskan manfaat hubungan dengan orang lain
• Dorong klien untuk saling mendukung satu sama lain
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tentukan kondisi klien sesuai dengan fase berikut :


1. Fase Denial
- Memberi kesempatan klien mengungkapkan
perasaannya
Implementasi :
a. observasi perilaku klien
b. Gali perasaan klien yg selalu muncul dlm
dirinya
c. Motivasi klien mengungkapkan perasaan
berdukanya
d. Tingkatkan kesadaran secara bertahap
tentang kenyataan kehilangan apabila sudah
siap
secara emosional
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

- Menunjukkan sikap menerima, ikhlas dan


mendorong klien untuk berbagi rasa.

Implementasi :
a. Dengarkan dengan penuh pengertian apa yg
dikatakan klien tanpa menghukum atau
menghakimi.
b. Jelaskan kepada klien bahwa sikapnya wajar
terjadi pd orang yg mengalami kehilangan.
c. Jawab pertanyaan klien dg bahasa yg
sederhana, mudah dimengerti, jelas dan tdk
berbelit-belit.
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

- Memberi Jawaban jujur terhadap pertanyaan


klien
tentang sakit, pengobatan dan kematian.

Implementasi :
a. Observasi respon klien selama berbicara
b. Tingkatkan kesadaran klien akan kenyataan
secara bertahap

2. Fase marah
- Mengizinkan dan mendorong klien
mengungkapkan rasa marahnya secara verbal
tanpa melawan dg kemarahan.
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

- Mengizinkan dan mendorong klien


Implementasi :
a. Jelaskan pd keluarga bahwa kemarahan yg
sebenarnya tdk ditujukan kpd mereka
b. Izinkan klien untuk menangis
c. Motivasi klien untuk membicarakan rasa
marahnya
d. bantu klien menguatkan sistem pendukung
dan
orang lain
e. Ajarkan teknik asertif
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

3. Fase tawar menawar


- Membantu klien mengidentifikasi rasa bersalah
dan perasaan takutnya.

Implementasi :
a. Dengarkan ungkapan klien dg penuh perhatian
b. Bila klien selalu mengungkapkan kata “kalau”
 beritahu bhw perawat hanya dpt melakukan
sesuatu yg nyata.
c. Bersama klien bahas alasan rasa bersalah dan
takutnya.
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
4. Fase Depresi
- Identifikasi tingkat depresi & resiko merusak diri.
Implementasi :
a. Observasi bersama klien m’bahas perasaannya
b. tingkatkan harga diri klien
c. Cegah tindakan merusak diri
- Membantu klien mengurangi rasa bersalah
a. Hargai perasaan klien
b. Bantu klien mengidentifikasi dukungan positif
c. Beri kesempatan untuk menangis
d. Bersama klien membahas pikiran yg sll timbul
TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
5. Fase Penerimaan
- Membantu klien menerima kehilangan

Implementasi :
a. Sediakan waktu untuk mengunjungi klien
secara teratur
b. Bantu keluarga untuk berbagi rasa
c. Diskusikan rencana yg akan dilakukan
setelah
masa berkabung terlalui
d. beri informasi yg akurat sesuai kebutuhan
keluarga dan klien
EVALUASI

1. Klien dpt mengungkapkan perasaannya secara


spontan.
2. Klien dpt menjelaskan makna kehilangan
3. Klien mempunyai sistem pendukung untuk
mengungkapkan perasaannya
4. Klien menunjukan tanda-tanda penerimaan akan
kehilangan
5. Klien sudah dpt menilai hubungan baru dengan
orang lain

Anda mungkin juga menyukai