Anda di halaman 1dari 23

ASKEP BERDUKA

Dan KEHILANGAN
Nama Kelompok 2 :
1. K H O I R U L U M M A H AT I A . (P1337420316004)
2. YOLANDA EKA PUTRI (P1337420316013)
3. H A N I FA H A N G G R A E N I (P1337420316018)
4. FAT M A D W I P R I H A RT I N I (P1337420316026)
5. SARAH MASRUROH (P1337420316027)
6. B A R D A N M A U L A FA ZA P (P1337420316031)
7. MUTIA FITRI (P1337420316036)
8. S YA H L I YA F I T R I YA N I (P1337420316038)
9. D YA H R E T N O U (P1337420316044)
10. N A U FA L G H O ZY (P1337420316052)
11. SUHALIMAH (P1337420316054)
Pengertian

 Kehilangan adalah penarikan sesuatu dan atau


seseorang stau situasi yang berharga / bernilai , baik
sebagai pemisahan yang nyata maupun yang
diantisipasi. Kehilangan terjadi apabila sesuatu atau
seseorang tidak dapat lagi di
temui,diraba,didengan,diketahui,atau dialami.
 Menurut Iyus yosep dalam buku keperawatan jiwa
2007, Kehilangan adalah suatu keadaan Individu
berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian
atau keseluruhan.
Jenis-Jenis Kehilangan
 Kehilangan pribadi adalah segala kehilangan signifikan yang
membutuhkan adaptasi melalui proses berduka
 Kehilangan maturasional adalah kehilangan yang diakibatkan
oleh transisi kehidupan normal untuk pertama kalinya.
 Kehilangan situasional adalah kehilangan yang terjadi secara
tiba-tiba dalam merespon kejadian eksternal spesifik seperti
kematian mendadak orang yang dicintai atau keduanya.
 Kehilangan karena kematian adalah suatu keadaan pikiran,
perasaan, dan aktivitas yang mengikuti kehilangan.
Sifat Kehilangan
2. Berangsur –
1. Tiba – tiba (Tidak
angsur (Dapat
dapat diramalkan)
Diramalkan)

Kehilangan secara tiba- Penyakit yang sangat


tiba dan tidak diharapkan menyulitkan,
dapat mengarah pada berkepanjangan, dan
pemulihan dukacita yang menyebabkan yang
lambat. ditinggalkan mengalami
keletihan emosional
Jenis-Jenis Kehilangan

1. Kehilangan Objek
Eksternal

2. Kehilangan Lingkungan
Yang Telah Dikenal

3. Kehilangan Orang
Terdekat

4. Kehilangan Aspek Diri

5. Kehilangan Hidup
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Reaksi Kehilangan
1. Perkembangan

2. Keluarga

3. Faktor Sosial Ekonomi.

4. Pengaruh Kultural.
a. Anak-Anak
b. Orang Dewasa 5. Agama

6. Penyebab Kematian
Tipe Kehilangan

1. Aktual dan Nyata 2. Persepsi

Hanya dialami oleh


Mudah dikenal seseorang dan sulit
atau untuk dapat dibuktikan,
diidentifikasi misalnya; seseorang
oleh orang lain, yang berhenti bekerja /
misalnya PHK, menyebabkan
amputasi, perasaan kemandirian
kematian orang dan kebebasannya
yang sangat menjadi menurun.
berarti / di cintai.
Tahapan Proses Kehilangan

1. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan kehilangan – individu


berfikir positif – kompensasi positif terhadap kegiatan yang dilakukan –
perbaikan – mampu beradaptasi dan merasa nyaman.
2. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan kehilangan – individu
berfikir negatif – tidak berdaya – marah dan berlaku agresif – diekspresikan
ke dalam diri ( tidak diungkapkan)– muncul gejala sakit fisik.
3. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan kehilangan –
individuberfikir negatif– tidak berdaya – marah dan berlaku agresif –
diekspresikan ke luar diri individu –berperilaku konstruktif – perbaikan –
mampu beradaptasi dan merasa kenyamanan.
4. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan kehilangan –
individuberfikir negatif–tidak berdaya – marah dan berlaku agresif –
diekspresikan ke luar diri individu – berperilaku destruktif – perasaan
bersalah – ketidakberdayaan.
Rentang Respon Kehilangan

a. Menurut Kubler Ross ( 1969 ) terdapat 5 tahapan proses kehilangan :

1. Denial ( Mengingkari )
2. Anger ( Marah )
3. Bergaining ( Tawar Menawar )
4. Depression ( Bersedih yang mendalam)
5. Acceptance (menerima)

b. Menurut Lambert ( 1985 ) 3 fase :

1. Repudiation ( Penolakan )
2. Recognition ( Pengenalan )
3. Reconciliation (Pemulihan /reorganisasi )
Lanjutan..

c. Menurut Stuart and Sunden ( 1991 ) 3 fase :

1. Closed Awareness
2. Mutual Pretence
3. Open Awarenes
Dampak Kehilangan

1. Pada masa 2. Pada masa


anak-anak remaja atau
dewasa muda

3. Pada masa remaja


atau dewasa muda
KONSEP MATERI ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN
Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
Faktor Genetic

Kesehatan Mental

Kesehatan Jasmani

Struktur Kepribadian

Pengalaman
Kehilangan di Masa
Lalu
Lanjutan..

b. Faktor Presipitasi
kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi :
Kehilangan kesehatan

Kehilangan fungsi
seksualitas
Kehilangan peran
dalam keluarga
Kehilangan
kewarganegaraan

Kehilangan posisi di
masyarakat Kehilangan harta
benda atau orang yang
dicintai
c. Mekanisme Koping
Koping yang sering dipakai individu dengan
kehilangan respon antara lain: Denial, Represi,
Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi dan
Proyeksi yang digunakan untuk menghindari
intensitas stress yang dirasakan sangat menyakitkan
d. Respon Spiritual
e. Respon Fisiologis
f. Respon Emosional
g. Respon Kognitif
h. Perilaku
Analisa Data
a. Data Subjektif :
 Merasa putus asa dan kesepian
 Kesulitan mengekspresikan perasaan
 Konsentrasi menurun
b. Data objektif :
 Menangis
 Mengingkari kehilangan
 Tidak berminat dalam berinteraksi dengan
orang lain
Diagnosa Keperawatan
NANDA 2011 diagnosa keperawatan yang
berhibungan dengan asuhan keperawatan kehilangan
dan berduka adalah :
Intervensi
a. Kaji persepsi klien dan makna kehilangannya.
Izinkan penyangkalan yang adaptif.
b. Dorong atau bantu klien untuk mendapatkan dan
menerima dukungan.
c. Dorong klien untuk mengkaji pola koping pada
situasi kehilangan masa lalu saat ini.
d. Dorong klien untuk meninjau kekuatan dan
kemampuan personal.
e. Dorong klien untuk merawat dirinya sendiri.
f. Tawarkan makanan kepada klien tanpa memaksanya
untuk makan.
g. Gunakan komunikasi yang efektif.
h. Bina hubungan dan pertahankan keterampilan
interpersonal
i. Prinsip Intervensi Keperawatan pada Pasien dengan Respon
Kehilangan.
 Bina dan jalin hubungan saling percaya
 Diskusikan dengan klien dalam mempersepsikan suatu kejadian
yang menyakitkan dengan pemberian makna positif dan
mengambil hikmahnya.
 Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka
 Kurangi atau hilangkan faktor penghambat proses berduka
 Beri dukungan terhadap repon kehilangan pasien
 Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga
 Ajarkan teknik logotherapy dan psychoreligious therapy
 Tentukan kondisi pasien sesuai dengan fase berikut :
1. Fase Pengingkaran
2. Fase marah
3. Fase tawar menawar
4. Fase depresi
5. Fase penerimaan
j. Intervensi Keperawatan pada Anak dengan Respon Kehilangan
 Beri dorongan kepada keluarga untuk menerima kenyataan serta menjaga
anak selama masa berduka.
 Gali konsep anak tentang kematian, serta membetulkan konsepnya yang
salah.
 Bantu anak melalui proses berkabung dengan memperhatikan perilaku
yang diperhatikan oleh orang lain.
 Ikutsertakan anak dalam upacara pemakaman atau pergi ke rumah duka.
k. Prinsip Intervensi Keperawatan pada Orangtua dengan Respon
Kehilangan (Kematian Anak)
 Bantu untuk diakan sarana ibadah, termasuk pemuka agama.
 Menganjurkan pasien untuk memegang/ melihat jenasah anaknya.
 Menyiapkan perangkat kenangan.
 Menganjurkan pasien untuk mengikuti program lanjutan bila
diperlukan.
 Menjelaskan kepada pasien/ keluarga ciri-ciri respon yang
patologis serta tempat mereka minta bantuan bila diperlukan.
Evaluasi
 Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
 Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap
kehilangan
 Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
 Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi
masalah akibat kehilangan
 Klien mampu minum obat dengan cara yang benar
a. Hasil Pasien yang Diharapkan/Kriteria Pulang
 Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-tahap
proses berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan
debgab tiap-tiap tahap.
 Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri
dalam proses berduka dan mengekspresikan
perasaan-perasaannya yang berhubungan denga
konsep kehilangan secara jujur.
 Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-
emosi dan perilaku-perilaku yang berlebihan yang
berhubungan dengan disfungsi berduka dan
mampu melaksanakan aktifitas-aktifitas hidup
sehari-hari secara mandiri.
Kesimpulan

Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana


seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak
ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau
pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian
atau seluruhnya. Peran perawat adalah untuk
mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka,
mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan
memberikan dukungan dalam bentuk empati.

Anda mungkin juga menyukai