Dan KEHILANGAN
Nama Kelompok 2 :
1. K H O I R U L U M M A H AT I A . (P1337420316004)
2. YOLANDA EKA PUTRI (P1337420316013)
3. H A N I FA H A N G G R A E N I (P1337420316018)
4. FAT M A D W I P R I H A RT I N I (P1337420316026)
5. SARAH MASRUROH (P1337420316027)
6. B A R D A N M A U L A FA ZA P (P1337420316031)
7. MUTIA FITRI (P1337420316036)
8. S YA H L I YA F I T R I YA N I (P1337420316038)
9. D YA H R E T N O U (P1337420316044)
10. N A U FA L G H O ZY (P1337420316052)
11. SUHALIMAH (P1337420316054)
Pengertian
1. Kehilangan Objek
Eksternal
2. Kehilangan Lingkungan
Yang Telah Dikenal
3. Kehilangan Orang
Terdekat
5. Kehilangan Hidup
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Reaksi Kehilangan
1. Perkembangan
2. Keluarga
4. Pengaruh Kultural.
a. Anak-Anak
b. Orang Dewasa 5. Agama
6. Penyebab Kematian
Tipe Kehilangan
1. Denial ( Mengingkari )
2. Anger ( Marah )
3. Bergaining ( Tawar Menawar )
4. Depression ( Bersedih yang mendalam)
5. Acceptance (menerima)
1. Repudiation ( Penolakan )
2. Recognition ( Pengenalan )
3. Reconciliation (Pemulihan /reorganisasi )
Lanjutan..
1. Closed Awareness
2. Mutual Pretence
3. Open Awarenes
Dampak Kehilangan
Kesehatan Mental
Kesehatan Jasmani
Struktur Kepribadian
Pengalaman
Kehilangan di Masa
Lalu
Lanjutan..
b. Faktor Presipitasi
kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi :
Kehilangan kesehatan
Kehilangan fungsi
seksualitas
Kehilangan peran
dalam keluarga
Kehilangan
kewarganegaraan
Kehilangan posisi di
masyarakat Kehilangan harta
benda atau orang yang
dicintai
c. Mekanisme Koping
Koping yang sering dipakai individu dengan
kehilangan respon antara lain: Denial, Represi,
Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi dan
Proyeksi yang digunakan untuk menghindari
intensitas stress yang dirasakan sangat menyakitkan
d. Respon Spiritual
e. Respon Fisiologis
f. Respon Emosional
g. Respon Kognitif
h. Perilaku
Analisa Data
a. Data Subjektif :
Merasa putus asa dan kesepian
Kesulitan mengekspresikan perasaan
Konsentrasi menurun
b. Data objektif :
Menangis
Mengingkari kehilangan
Tidak berminat dalam berinteraksi dengan
orang lain
Diagnosa Keperawatan
NANDA 2011 diagnosa keperawatan yang
berhibungan dengan asuhan keperawatan kehilangan
dan berduka adalah :
Intervensi
a. Kaji persepsi klien dan makna kehilangannya.
Izinkan penyangkalan yang adaptif.
b. Dorong atau bantu klien untuk mendapatkan dan
menerima dukungan.
c. Dorong klien untuk mengkaji pola koping pada
situasi kehilangan masa lalu saat ini.
d. Dorong klien untuk meninjau kekuatan dan
kemampuan personal.
e. Dorong klien untuk merawat dirinya sendiri.
f. Tawarkan makanan kepada klien tanpa memaksanya
untuk makan.
g. Gunakan komunikasi yang efektif.
h. Bina hubungan dan pertahankan keterampilan
interpersonal
i. Prinsip Intervensi Keperawatan pada Pasien dengan Respon
Kehilangan.
Bina dan jalin hubungan saling percaya
Diskusikan dengan klien dalam mempersepsikan suatu kejadian
yang menyakitkan dengan pemberian makna positif dan
mengambil hikmahnya.
Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka
Kurangi atau hilangkan faktor penghambat proses berduka
Beri dukungan terhadap repon kehilangan pasien
Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga
Ajarkan teknik logotherapy dan psychoreligious therapy
Tentukan kondisi pasien sesuai dengan fase berikut :
1. Fase Pengingkaran
2. Fase marah
3. Fase tawar menawar
4. Fase depresi
5. Fase penerimaan
j. Intervensi Keperawatan pada Anak dengan Respon Kehilangan
Beri dorongan kepada keluarga untuk menerima kenyataan serta menjaga
anak selama masa berduka.
Gali konsep anak tentang kematian, serta membetulkan konsepnya yang
salah.
Bantu anak melalui proses berkabung dengan memperhatikan perilaku
yang diperhatikan oleh orang lain.
Ikutsertakan anak dalam upacara pemakaman atau pergi ke rumah duka.
k. Prinsip Intervensi Keperawatan pada Orangtua dengan Respon
Kehilangan (Kematian Anak)
Bantu untuk diakan sarana ibadah, termasuk pemuka agama.
Menganjurkan pasien untuk memegang/ melihat jenasah anaknya.
Menyiapkan perangkat kenangan.
Menganjurkan pasien untuk mengikuti program lanjutan bila
diperlukan.
Menjelaskan kepada pasien/ keluarga ciri-ciri respon yang
patologis serta tempat mereka minta bantuan bila diperlukan.
Evaluasi
Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap
kehilangan
Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi
masalah akibat kehilangan
Klien mampu minum obat dengan cara yang benar
a. Hasil Pasien yang Diharapkan/Kriteria Pulang
Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-tahap
proses berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan
debgab tiap-tiap tahap.
Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri
dalam proses berduka dan mengekspresikan
perasaan-perasaannya yang berhubungan denga
konsep kehilangan secara jujur.
Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-
emosi dan perilaku-perilaku yang berlebihan yang
berhubungan dengan disfungsi berduka dan
mampu melaksanakan aktifitas-aktifitas hidup
sehari-hari secara mandiri.
Kesimpulan