Anda di halaman 1dari 43

Konsep

Kehilangan (Lost)
dan Berduka
(Grieving) dalam
Keperawatan

Oleh: Isna Wanufika, M.P.H


STIKes Yatsi Kota Tangerang
2018
Definisi Kehilangan

 Kehilangan  suatu keadaan individu yg berpisah dg sesuatu yg


sebelumnya ada, kemudian mjd tdk ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan
 Kehilangan  suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika terjadi perubahan dlm hidup atau berpisah
dg sesuatu yg sebelumnya ada, baik sebagian ataupun keseluruhan
 Kehilangan  suatu perubahan dr sesuatu yg ada menjadi tdk ada
atau situasi yg diharapkan tdk tercapai
Sumber Gangguan atau Kehilangan

Eksternal Internal

• Pikiran, sikap, maupun • Kematian seseorang yg


tindakan yg tdk sesuai dg nilai dicintai
individu • Penghentian kerja
• Keyakinan atau moral dan • Penyakit atau kehilangan
konflik interpersonal yg anggota tubuh ttt
mengancam konsistensi
individu, harga diri, rasa aman
Tipe Kehilangan
Kehilangan Nyata/Aktual
• Mudah dikenal atau diidentifikasi o/ orang lain
• Kehilangan terhadap orang atau objek yg tdk dpt lagi dirasakan,
dilihat, diraba atau dialami individu
• Misalnya anggota tubuh (amputasi), kematian anak/seseorang yg
dicintai

Kehilangan yg dirasakan/Persepsi
• Hanya dialami o/ seseorang dan sulit utk dpt dibuktikan
• Kehilangan yg sifatnya unik berdasarkan individu yg mengalami
kedukaan, misalnya kehilangan harga diri atau rasa percaya diri
• Misalnya: seseorang yg berhenti bekerja/PHK yg menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasan mjd menurun
Jenis-jenis Kehilangan

Kehilangan Objek Eksternal

• Misalnya kehilangan benda milik sendiri, spt perhiasan, uang


atau pekerjaan, kehilangan karena kecurian atau kehancuran
akibat bencana alam.

Kehilangan Lingkungan Yang Dikenal

• Kehilangan diartikan dg terpisahnya dr lingkungan yg sangat


dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dlm
waktu satu periode atau bergantian scr permanen
• Misalnya kehilangan karena berpindah rumah, dirawat di
rumah sakit, atau berpindah pekerjaan.
Jenis-jenis Kehilangan (lanjutan...)

Kehilangan Sesuatu Atau Individu Yang Berarti

• Kehilangan seseorang yg dicintai dan yg sangat bermakna adl salah satu yg


paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tipe kehilangan krn harus
ditanggung oleh seseorang
• Misalnya kehilangan pekerjaan, kepergian anggota keluarga atau teman dekat,
kehilangan orang yang dipercaya, atau kehilangan binatang peliharaan.

Kehilangan Suatu Aspek Diri

• Kehilangan yg ada pd diri sendiri (loss of self) atau anggapan ttg mental
seseorang
• Anggapan ini meliputi  perasaan thdp keatraktifan, diri sendiri, kemampuan
fisik dan mental, peran dlm kehidupan, dan dampaknya
• Kehilangan aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit
• Misalnya kehilangan anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik, kehilangan
pendengaran, ingatan dan fungsi tubuh
Jenis-jenis Kehilangan (lanjutan...)

Kehilangan Kehidupan/Meninggal

• Seseorang dpt mengalami mati baik scr perasaan,


pikiran, dan respon pd kegiatan dan org
disekitarnya, sampai pd kematian yg sesungguhnya.
Sebagian org berespon berbeda ttg kematian
• Misalnya kehilangan karena kematian anggota
keluarga, teman dekat, atau diri sendiri
Rentang Respon Kehilangan

Tawar
Penyangkalan Marah Penerimaan
menawar Depresi
(Denial) (Anger) (Acceptance)
(Bargaining)
Tahap Penyangkalan (Denial)

Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul,


menyangkal pernyataan kehilangan

Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat


atau mendengar suara orang tsb)

Reaksi fisik  keletihan, kelemahan, wajah pucat,


mual, diare,sesak nafas, detak jantung cepat,
menangis, gelisah
Tahap Marah (Anger)

Individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan.

Menunjukkan perasaan marah meningkat yang


diproyeksikan pada orang tertentu atau yang ada
dilingkungannya.

Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah,


susah tidur, tangan mengepal.
Rentang Respon Kehilangan -- Lanjutan...

Tahap Tawar Menawar (Bargaining)


• Reaksi: Menyatakan kata-kata ”seandainya saya hati-hati”, “kenapa
harus terjadi pada keluarga saya”.

Tahap Depresi
• Reaksi  menarik diri, tidak mau bicara, putus asa.
• Reaksi fisik  menolak makan, susah tidur, letih, libido menurun.

Tahap Penerimaan
• Reorganisasi perasaan kehilangan
• Gambaran objek atau orang yg hilang mulai dilepas perlahan,
perhatian dialihkan pd objek baru
Faktor-Faktor Mempengaruhi Reaksi Kehilangan
Genetik
• Riwayat kelg depresi  sulit mengembangkan sikap optimistik dalam
menghadapi permasalahan.

Kesehatan Fisik
• Keadaan fisik sehat  cenderung mampu mengatasi stress
Faktor
Predisposisi Kesehatan Mental
• Indiv gg jiwa dg riwayat depresi  merasa masa depan suram  peka
dg situasi kehilangan

Pengalaman Kehilangan Masa Lalu


• Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan
menghadapi kehilangan dimasa dewasa
Faktor-Faktor Mempengaruhi Reaksi Kehilangan (Lanjutan...)

Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata


atau Imajinasi

Faktor Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial


Presipitasi

Kehilangan kesehatan, kehilangan harga


diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan peran
dlm keluarga, kehilangan posisi di
masyarakat.
Konsep Berduka

Session 2
Definisi Berduka/Dukacita

BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yg terpola spesifik


pd individu yg mengalami kehilangan.
Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu
mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan
berikatan dengan benda/orang baru.
Berduka/Dukacita adalah proses dimana seseorang mengalami
respon psikologis, sosial dan fisik terhadap kehilangan yg
dipersepsikan.
Berduka (Lanjutan...)

Dukacita dpt ditunjukkan melalui pikiran, perasaan


maupun perilaku yg bertujuan utk mencapai fungsi yg
lebih efektif dg mengintegrasikan kehilangan ke dlm
pengalaman hidup.
Berduka  Reaksi thdp kehilangan yg merupakan respon
emosional yg normal.
Tahapan Berduka
menurut Elisabeth Kubler-Ross (1969)  5 tahap

Penyangkalan adl syok dan ketidakpercayaan ttg kehilangan.

Kemarahan dpt diekspresikan kpd Tuhan, keluarga, teman atau pemberi


perawatan kesehatan.

Tawar-menawar tjd ketika individu menawar utk mendapat lebih banyak


waktu dlm upaya memperlama kehilangan yg tdk dpt dihindari.

Depresi tjd ketika kesadaran akan kehilangan menjadi akut.

Penerimaan tjd ketika individu memperlihatkan tanda-tanda bahwa ia menerima


kematian.
Tahapan Berduka
menurut Teori Bowlby  4 tahap

Mati rasa dan penyangkalan terhadap kehilangan.

Kerinduan emosional akibat kehilangan orang yg dicintai


dan memprotes kehilangan yg tetap ada.

Kekacauan kognitif dan keputusasaan emosional,


mendapatkan dirinya sulit melakukan fungsi dlm
kehidupan sehari-hari.

Reorganisasi dan reintegrasi kesadaran diri shg dpt


mengembalikan hidupnya
Tahapan Berduka
menurut John Harvey  3 tahap

• Syok, menangis dengan keras, dan menyangkal


1

• Instruksi pikiran, distraksi dan meninjau kembali kehilangan


2 secara obsesif/pikiran negatif

• Menceritakan kpd orang lain sbg cara meluapkan emosi


3 dan secara kognitif menyusun kembali peristiwa kehilangan
Tahapan Berduka
menurut Teori Rodebaugh et al. (1999)  4 tahap

• Terguncang (Reeling)  klien mengalami syok, tidak percaya, atau


1 menyangkal.

• Merasa (feeling) klien mengekspresikan penderitaan yg berat, rasa bersalah,


2 kesedihan yg mendalam, kemarahan, kurang konsentrasi, gangguan tidur,
perubahan nafsu makan, kelelahan, dan ketidaknyamanan fisik yg umum.

• Menghadapi (dealing) klien mulai beradaptasi terhadap kehilangan


3 dengan melibatkan diri dalam kelompok pendukung, terapi dukacita,
membaca dan bimbingan spiritual.

• Pemulihan (healing) klien mengintegrasikan kehilangan sebagai


4 bagian kehidupan dan penderitaan yang akut berkurang. Pemulihan
tidak berarti bahwa kehilangan tersebut dilupakan atau diterima
Tahapan Berduka (Tabel)

Ahli Teori/Klinisi Fase I Fase II Fase III Fase IV


Kubler-Ross (1969) Tahap I : Tahap II: Kemarahan Tahap IV: Depresi Tahap V:
Penyangkalan Tahap III: Tawar- Penerimaan
menawar

Bowlby (1980) Mati rasa ; Kerinduan emosional Disorganisasi Reorganisasi


penyangkalan terhadap orang yang kognitif; keputusan kognitif; reintegrasi
dicintai; memprotes emosional; sulit kesadaran diri
kehilangan yang tetap melakukan fungsi
ada
Tahapan Berduka (Tabel)
Lanjutan...

Ahli Teori/Klinisi Fase I Fase II Fase III Fase IV


Harvey (1998) Syok; menangis Instruksi pikiran, Menceritakan kepada
dengan keras; distraksi; meninjau orang lain untuk
menyangkal kehilangan secara meluapkan emosi dan
obsesif secara kognitif menyusun
kembali peristiwa
kehilangan

Rodebaugh et al. Terguncang Merasa Menghadapi Pemulihan


(1999) (Reeling) (feeling) (dealing) (healing)
Karakteristik Berduka
menurut Burgers dan Lazare (1976)

1. Berduka yg menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan.


2. Berduka yg menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila teringat
tentang kehilangan orang yg disayangi.
3. Berduka yg menunjukkan perasaan tdk nyaman dan sering disertai dg
menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas
pendek.
4. Mengenang almarhum terus menerus
5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.
6. Cenderung mjd mudah tersinggung dan marah.
6 (Enam) Tingkatan Berduka

Idealisasi
dan hasil
Mengatasi
kehilangan
Restitusi
(penyesuaian
Mengembang spontan)
kan
Tidak yakin kesadaran diri
Syok
Proses Berduka
Fase Awal

• Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian. Berlangsung beberapa minggu


• Reaksi: syok, tidak yakin atau tidak percaya perasaan dingin, perasaan kebal (mati
rasa) dan bingung  Berakhir setelah beberapa hari  Kembali berduka
berlebihan  Menangis dan ketakutan

Fase Pertengahan

• Dimulai: kira-kira 3 minggu sesudah kematian sampai kurang lebih 1 tahun


• Pola tingkah laku yang ditunjukan:
• a. Perilaku obsesi, meliputi: pengulangan, pikiran tentang peristiwa kematian.
• b. Suatu pencarian arti dari kematian

Fase Pemulihan

• Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.


• Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu  Meningkat partisipasi
pada kegiatan sosial
Dimensi dan Gejala Berduka

• Respons Kognitif terhadap Dukacita


• Respons Emosional
• Respons Spiritual
• Respons Perilaku
• Respons Fisiologis
Dimensi dan Gejala Berduka (lanjutan...)

Respons Kognitif terhadap Dukacita

• Asumsi dan keyakinan dasar ttg makna dan tujuan hidup terganggu,
bahkan mungkin hancur
• Misalnya: Menjadi lebih bijaksana, memandang dunia lebih realistis, dan
mengevaluasi kembali keyakinan agama/spiritual

Respon Emosional

• Perasaan marah, sedih, dan cemas adl pengalaman emosional yg


dominan pada kehilangan. Kemarahan dan kebencian dapat ditujukan kpd
individu yang meninggal
• Respons emosional terlihat pd semua fase proses dukacita menurut
Bowlby
Dimensi dan Gejala Berduka (lanjutan...)

Respons Spiritual

• Ketika kehilangan terjadi, individu mungkin paling


terhibur, tertantang, atau hancur dalam dimensi
spiritual pengalaman manusia.
• Individu yg berduka dapat kecewa dan marah kpd
Tuhan atau tokoh agama yang lain.
• Penderitaan karena ditinggalkan, kehilangan harapan,
atau kehilangan makna merupakan penyebab
penderitaan spiritual yg dalam
Dimensi dan Gejala Berduka (lanjutan...)

Respon Perilaku

• Respon perilaku sering kali merupakan respons yang paling mudah


diobservasi
• Misalnya: menangis terisak, menangis tdk terkontrol, sangat gelisah,
dan perilaku mencari figur yg hilang, bahkan sampai berteriak
memanggil orang yg meninggal, frustasi, dan marah

Respons Fisiologis

• Klien dapat mengeluh insomnia, sakit kepala, gangguan nafsu makan,


berat badan turun, tidak bertenaga, palpitasi dan gangguan
pencernaan, serta perubahan sistem imun dan endokrin.
Koping Individu dalam
Menghadapi Kehilangan
dan Berduka

Session 3
Koping

Individu yg telah mengalami stressful life event atau


peristiwa hidup yg menimbulkan tekanan, maka individu
akan berusaha utk mengembalikan dirinya ke keadaan
normal. Usaha ini disebut sebagai koping, yakni ketika
seseorang menentukan pilihan-pilihan apa saja yg tersedia
utk menghadapi tekanan yg ada
Koping (Lanjutan)

 Tidak ada cara koping yg paling benar utk mengatasi


kedukaan krn setiap orang berespon thdp kehilangan dg
cara mereka masing-masing.
 Respon seseorang sebagian besar ditentukan oleh
bagaimana hubungan kedekatan mereka dg figur yg
sudah meninggal, namun juga tergantung pd kepribadian
dan cara mereka dibesarkan
Strategi Koping

Problem-focused coping
• Bertujuan untuk menghilangkan, mengendalikan, atau mengembangkan
situasi yg menimbulkan stress.
• Strategi koping ini lebih difokuskan utk mencari jalan keluar dari masalah
yg sedang dihadapi dan lebih bny melibatkan proses kognitif

Emotion-focused coping
• Untuk mendapatkan “perasaan yang lebih baik”
• Mengelola atau mengendalikan respon emosional terhadap situasi yg
menekan utk meredakan dampak fisik atau psikologis dari situasi tersebut.
• Contoh: Dengan mengalihkan perhatian dari masalah, atau menyerah,
atau menyangkal bahwa masalah tersebut ada, serta menjaga jarak
Koping thdp Peristiwa Kedukaan

Penerimaan Kognitif
• Proses ini merupakan usaha dari individu yang berduka utk mengembangkan
penjelasan yg memuaskan mengenai penyebab dari kehilangan mereka

Penerimaan Emosional
• Berusaha utk mencapai netralisasi dari memori dan asosiasi shg kemunculan
ingatan mengenai individu yg meninggal atau hal apapun yg diasosiasikan
dengannya tidak lagi dirasa mengganggu
• Salah satu cara utk mencapai penerimaan emosional  dg mengulang
serangkaian skenario yg mungkin dpt mencegah kematian scr kompulsif.
• Serangkaian pemikiran “Seandainya….”
• Ini harus sedemikian rupa diusahakan untuk menjadi netral seiring juga dgn
ingatan dan asosiasi yg menyakitkan
Koping thdp Peristiwa Kedukaan (lanjutan...)

Perubahan Identitas

• Perubahan identitas merupakan hal yg penting bagi individu


utk mengembangkan citra diri mereka yg baru, shg
keterikatan mereka terhadap individu yg sudah meninggal
dpt dilihat sebagai bagian dari masa lalu
• Ex: Mulai membuat komitmen utk menjalin relasi yang baru
(krn kehilangan pasangan)
Mekanisme Koping terbagi 2
Menghindari kehilangan/kesedihan
(Avoiding Grief)
• Individu yg mengalami kedukaan menarik diri dari lingkungan luar, lebih
banyak tinggal di rumah, dan hanya berhubungan dg orang-orang yang
mereka percayai.
• Mereka menghindari segala bentuk situasi yang dapat mengingatkan
mereka pd ketidaksesuaian antara harapan mereka dengan kenyataan.

Melewati Kesedihan (Getting Through Grief)

• Mengingat, mengulang, dan berusaha melalui rasa duka yg dialami


• Hal ini membantu individu yg sedang berduka utk merefleksikan segala
aspek yg berkaitan dg rasa kehilangan mereka, hingga mereka mampu
menggabungkannya ke dlm pandangan yg baru mengenai realitas mereka
Implikasi Keperawatan
Perasaan Perasaan
Mengingkari
sedih, putus asa,
kehilangan
menangis kesepian

Pengkajian Kesulitan
Kemarahan Konsentrasi
mengekpresikan
yg berlebihan menurun
perasaan

Tdk minat Adanya perubahan


dlm kebiasaan
dlm makan, pola tidur,
berinteraksi dan tingkat aktivitas
Diagnosa Keperawatan

Berduka disfungsional
 Suatu respon thdp kehilangan yg nyata maupun yg dirasakan dmn
individu ttp terfiksasi dlm satu tahap proses berduka utk suatu
periode wkt yg terlalu lama, atau gejala berduka yg normal mjd
berlebih-lebihan utk suatu tk. yg mengganggu f/ kehidupan
 Kemungkinan etiologi (yg berhubungan dg)  tdk ada antisipasi
proses berduka; kehilangan yg terlalu berat (penumpukan rasa
berduka dr kehilangan multiple yg blm terselesaikan
 Batasan karakteristik (dibuktikan dg)  gangguan dlm konsentrasi,
kesulitan mengekspresikan kehilangan, afek yg labil, dan kelainan
dlm kebiasaan pola tidur, makan, dll
Intervensi Keperawatan

a. Tahap Penyangkalan

• Dorong pasien mengungkapkan perasaan duka (memberikan


kesempatan untuk mengungkapkan perasaan)
• Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap, siap mental
• Dengarkan pasien dengan penuh pengertian, jangan menghukum atau
menghakimi
• Jelaskan bahwa sikap pasien wajar terjadi:
• Beri dukungan nonverbal: memegang tangan, menepuk bahu
• Jawab pertanyaan pasien dgn bahasa sederhana, jelas dan singkat.
• Amati respon pasien selama bicara
• Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap
Lanjutan...

b. Tahap Marah

• Beri dorongan dan kesempatan pasien mengungkapkan rasa


marahnya secara verbal
• Dengarkan dgn empaty, jangan memberi respon yang mencela
• Bantu klien memanfaatkan sumber-sumber pendukung

c. Tahap Tawar Menawar

• Bantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya


• Amati perilaku klien
• Diskusikan bersama pasien ttg perasaan
• Cegah tindakan merusak diri
Lanjutan...

d. Tahap Depresi

• Amati perilaku pasien; Diskusikan bersama pasien mengenai perasaan


• Cegah tindakan merusak diri; Hargai perasaan pasien
• Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif yang terkait dengan
kenyataan
• Beri kesempatan pasien menungkapkan perasaannya bila perlu biarkan ia
menangis sambil tetap didampingi
• Bahas pikiran yang selalu timbul bersama pasien

e. Tahap Penerimaan

• Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien scr teratur


• Bantu pasien/kelg berbagi rasa, karena biasanya setiap anggota kelg tdk
berada pada tahap yg sama pada saat bersamaan
Hasil yg diharapkan

• Klien mampu utk menyatakan scr verbal tahap-tahap proses berduka


yg normal dan perilaku yg berhubungan dg tiap-tiap tahap

• Klien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dlm proses berduka


dan mengekpresikan perasaan-perasaannya yg berhub. dg konsep
kehilangan scr jujur

• Klien tdk terlalu lama mengekspresikan emosi dan perilaku yg


berlebihan yg berhubungan dg disfungsi berduka dan mampu
melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari scr mandiri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai