• 6.Akibat berduka
• Apabila proses beduka yang dialami individu bersifat
maladapptif,maka akan menimbulkan respon detrimental
(cenderung merusak ) yang berkelanjutan dan berlangsung lama
(carpenito,2006)
• 6.fase-fase berduka
• teori yang dikemukan Kubler-ross ( 1969 dalam hidayat,2009)
mengenai tahapan berduka akibat kehilangan berorientasi pada perilaku
dan menyangkut lima tahap yaitu :
• a.Fase penyangkalam (denial)
• dalam bentuk syok ,tidak percaya atau mengingkari kenyataan bahwa
kehilanagan benar-benar terjadi
• b.Fase marah ( anger)
• dalam bentuk individu menolak kehilangan .kemarahan yang ditimbulkan
sering diproyeksikan kpd org lain /diri nya sendiri.
• Tindakan keperawatannya :
• 1. Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah suatu
respons yang normal untuk merasakan kehilangan dan ketidak berdayaan;
• 2. Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga;
• 3. Hindari menarik diri dan dendam, karena pasien atau keluarga bukan
sedang marah pada perawat;
• 4. Tangani kebutuhannya pada segala reaksi kemarahannya.
• c.Fase tawar-menawar (bargaining)
• penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan .
Individu berupaya melakukan tawar menawar dengan memohon
kemurahan Tuhan.
• Tindakan Keperawatannya :
• 1. Dengarkan dengan penuh perhatian;
• 2. Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan
yang tidak rasional;
• 3. Berikan dukungan spiritual.
• d.Fase depresi (depression)
• menunjukkan sikap menarik diri,tidak mau berbicara ,rasa tidak
berharga pada dirinya sendiri.
• Tindakan keperawatannya :
• 1. Memberikan kesempatan pasien untuk mengekspresikan
kesedihannya;
• 2. Memberi dukungan non verbal dengan cara duduk disamping
pasien dan memegang tangan pasien;
• 3. Bersama pasien membahas pikiran negatif yang sering timbul;
• 4. Latih mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki;
• e.Fase penerimaan (acceptance)
• reorganisasi perasaan kehilangan ,pikiran yg selalu
berpusat pada objek yang hilang mulai berkurang atau
hilang.
• Tindakan Keperawatan :
• 1. Membantu pasien mengidentifikasi rencana
kegiatan yang akan dilakukan;
• 2. Bantu keluarga dan rekan pasien untuk bisa
mengerti penyebab kehilangan.
• Kebutuhan keluarga yang berduka adalah :
• 1.Harapan perawatan yang terbaik sudah berikan,keyakinan bahwa
mati adalah akhir penderitaan dan kesakitaan
• 2.berpartisipasi,memberikan perawatan sharing dengan staf
perawatan
• 3.Support dengan support klien bisa melewati
kemarahan,kesedihan,denial support bisa digunakan sbg koping
dengan perubahan yang terjadi
• 4.Kebutuhan spiritual ,berdoa sesuai kepercayaan mendapatkan
kekuatan dari tuhan
Contoh Kasus
• “Klien bernama Ibu A, usia 66 tahun, di rawat di ruang
Antasena V RSMM Bogor sejak tanggal 5 Mei 2013 dengan
diagnosa medis awal Hemiparase Sinistra ec. Susp SNH. Klien
dibawa kerumah sakit dengan alasan mengalami kelemahan
anggota badan sebelah kiri. Klien mengatakan ketika bangun
pagi merasa lengan dan tungkai kirinya terasa lemas dan
terasa kesemutan. Sekitar pukul 11.00 ketika memasak, lengan
dan tungkai kirinya terasa semakin berat dan lemas, klien
mulai sulit berjalan dan wajahnya, terutama bibirnya terlihat
tidak simetris. Pada pukul 13.00 keluarga mengatakan bicara
klien sudah mulai pelo, lengan dan tungkai kiri tidak bisa
digerakkan lagi, dan kepala terasa berat sehingga keluarga
memutuskan untuk membawa klien ke rumah sakit.”