Anda di halaman 1dari 17

KONSEP KEMATIAN,KEHILANGAN

DAN BERDUKA

Di susun oleh :
- Agustine isddy
- Anisa sobrina
- Irma damayanti
- Nurhidayat
- Siti ayuni
KEMATI
Definisi kematian

Kematian adalah suatu keniscayaan bagi makhluk hidup.


Semua orang percaya bahwa pada suatu saat nanti mereka akan
meninggal. Tetapi anehnya, kejadian kematian memberi efek
yang berbeda-beda pada setiap individu. Reaksi seseorang
terhadap kematian sangat dipengaruhi oleh cara terjadinya
kematian.
 Berdasarkan jenisnya, kematian dapat dikategorikan menjadi:
o kematian alami yang dapat diantisipasi (misal, mengidap
kanker, AIDS, atau penyakit berat lainnya).
o kematian alami yang tidak dapat diantisipasi (misal, serangan
jantung, kecelakaan/ bencana).
o kematian “tidak alami” yang disebabkan pembunuhan, atau
bunuh diri

Sebagian ahli menemukan bukti-bukti bahwa jenis kematian


tidak bertalian dengan penyembuhan duka (Campbell,
Swank,& Vincent, 1991), tetapi banyak ahli lainnya
menyebutkan bahwa jenis kematian mempengaruhi
pengalaman atau reaksi duka seseorang (Drenovsky, 1994;
Ginzburg et al., 2002; Levy et al., 1994; Silverman et al, 1994).
konsep tentang kematian sebagai
berikut :
1. Mati sebagai terhentinya darah yang mengalir. Konsep ini
bertolak dari criteria mati berupa terhentinya jantung.
Dalam PP Nomor 18 tahun 1981 dinyatakan bahwa mati
adalah berhentinya fungsi jantung dan paru-paru.

2. Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuh.

3. Hilangnya kemampuan tubuh secara permanen.

4. Hilangnya manusia secara permanen untuk kembali sadar


dan melakukan interaksi sosial
N0. UMUR KEYAKINAN

1. Bayi-5 tahun Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati


adalah tidur/pergi yang temporer.
2. 5-9 tahun Mengerti bahwa mati adalah titik akhir orang yang mati
dapat dihindari.
3. 9-12 tahun Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan
tidak dapat dihindari, dapat mengekspresikan ide-ide
tentang kematian yang diperoleh dari orang tua/dewasa
lainnya.
4. 12-18 tahun Merasa takut tentang kematian yang menetap, kadang-
kadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan
dengan sikap religi.
5. 18-45 tahun Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi
oleh religi dan keyakinan.
6. 45-65 tahun Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian
merupakan puncak kecemasan.
7. 65 tahun keatas Takut kesakitan yang lama.
Kematian mengandung beberapa makna:
·         Terbebasnya dari rasa sakit
·         Reuni dengan anggota keluarga yang telah
meninggal.
Terdapat tujuh fase dalam proses-proses. Ketujuh fase tersebut
secara berturut-turut adalah :
1. Ketidak tahuan
2. Ketidakpastian
3. Penyangkalan
4. Perlawanan
5. Penyelesaian (perundingan)
6. Depresi
7. Penerimaan
KEHILANGAN
Definisi Kehilangan
 Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah
atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian
tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau
mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisipasi
atau tidak diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa
kembali atau tidak dapat kembali.

 Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah


dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak
ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan
Lambert,1985,h.35).
Faktor Yang MemPengaruhi Kehilangan

 Perkembangan
 Keluarga

 Faktor sosial ekonomi

 Pengaruh kultural

 Agama

 Penyebab kematian
Bentuk-bentuk kehilangan
 Fisik atau actual
 Psikologis

Sifat Kehilangan
 Tiba-tiba (tidak dapat diramalkan)
 Berangsur-angsur (dapat diramalkan)
Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu :

 Kehilangan seseorang  seseorang yang dicintai


 Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)

 Kehilangan objek eksternal

 Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal

 Kehilangan kehidupan/ meninggal


 Rentang Respon Kehilangan

Denial—> Anger–> Bergaining—> Depresi—>


Acceptance

1. Denial
2. Anger/marah
3. Bergaining/tawar menawar
4. Depresi
5. Acceptance
BERDUKA
 DEFINISI BERDUKA

 Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap


kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih,
gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.

 NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu :


1. berduka diantisipasi dan
2. berduka disfungsional.
ADA YANG INGIN DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai