Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL

“ PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN MENTAL”

Dosen pengampu:
Dr. Rini Puspitasari, M.A

Disusun Oleh :Kelompok 10


1. Riski Amiliya (21531133)
2. Salsabila (21531139)
3. Sugyarti (21531155)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat kelak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu Ibu Dr. Rini Puspitasari, M.A yang telah memberikan amanah untuk menyelesaikan
pembahasan tentang Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental. Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Curup , 2 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................


B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama–sama penting diperhatikan. Tiadanya
perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental dimasyarakat ini menjadikan
hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan. Hanya saja karena faktor keadaan, dalam
banyak hal kesehatan secara fisik lebih di kedepankan dibandingkan kesehatan mental.
Mengingat pentingnya persoalan kesehatan mental ini, banyak bidang ilmu khusus yang
mempelajari persoalan perilaku manusia, berbagai bidang ilmu yang memberi porsi tersendiri
bagi studi kesehatan mental diantaranya dunia kedokteran, pendidikan, psikologi, studi agama
dan kesejahteraan sosial.
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal, yang termasuk faktor internal antara lain kepribadian kondisi fisik, perkembangan dan
kematangan kondisi psikologi, keberagaman, sikap, menghadapi problem hidup. Adapun yang
termasuk faktor eksternal antara lain: keadaan ekonomi, budaya, dan kondisi lingkungan, baik
lingkungan keluarga, masyarakat, maupaun lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan membahas mengenai prinsip-prinsip kesehatan mental.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental?
2. Apa saja yang menjadi prinsip-prinsip dalam kesehatan mental?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan mental.
2. Guna mengetahui apa saja yang menjadi prinsip kesehatan mental.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Mental
Dalam buku Mental Hygiene, Kesehatan mental berkaitan dengan beberapa hal.
Pertama, bagaimana seseorang memikirkan, merasakan dan menjalani keseharian dalam
kehidupan; Kedua, bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan orang lain; dan Ketiga,
bagaimana seseorang mengevaluasi berbagai alternatif solusi dan bagaimana mengambil
keputusan terhadap keadaan yang dihadapi(Yusuf 2011).
Kesehatan mental merujuk pada kesehatan seluruh aspek perkembangan seseorang,
baik fisik maupun psikis. Kesehatan mental juga meliputi upaya-upaya dalam mengatasi
stress, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, bagaimana berhubungan dengan orang
lain, serta berkaitan dengan pengambilan keputusan. Kesehatan mental tiap individu berbeda
dan mengalami dinamisasi dalam perkembangannya. Karena pada hakitkatnya manusia
dihadapkan pada kondisi dimana ia harus menyelesaikannya dengan beragam alternatif
pemecahannya. Adakalanya, tidak sedikit orang yang pada waktu tertentu mengalami
masalah-masalah kesehatan mental dalam kehidupannya.
Menurut Daradjat, kesehatan mental merupakan keharmonisan dalam kehidupan yang
terwujud antara fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi problematika yang dihadapi,
serta mampu merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya secara positif (Daradjat 1988).
Selanjutnya ia menekankan bahwa kesehatan mental adalah kondisi dimana individu
terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala penyakit jiwa
(psychose).
Menurut H.C. Witherington, permasalahan kesehatan mental menyangkut
pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat lapangan psikologi, kedokteran, psikiatri,
biologi, sosoilogi, dan agama. Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi sistem tentang
prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan
Kesehatan Mental Ruhani. Orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dalam ruhani atau
dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, tenteram (Jalaluddin 2015).
Pengertian lainnya tentang kesehatan mental, yakni terwujudnya keserasian yang
sesungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuain diri antara
manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berlandaskan keimanan dan ketaqwaan
serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia dunia dan akhirat (Hasneli
2014).1
Istilah “kesehatan mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata mental diambil
dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahasa Latin yang artinya
psikis, jiwa atau kejiwaan. Jadi istilah mental hygiene dimaknakan sebagai kesehatan mental
atau jiwa yang dinamis bukan statis karena menunjukkan adanya usaha peningkatan.2
Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara
fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya
sendiri dan lingkungannya. Tujuan kesehatan mental adalah mewujudkan manusia yang
beradab, mampu menghadapi segala hambatan dalam hidupnya, Sehingga dapat berjalan
menurut tujuan manusia itu diciptakan secara normal.
Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan
suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan
kemampuan kognisi dan emosi berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari (Dewi dalam Zulkarnain dan Fatimah, 2019). Kondisi mental masing-
masing individu tidak dapat disamakan.3
B. Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental
Prinsip-prinsip Kesehatan mental merujuk pada hakikat kesahatan mental serta
kriterianya, yaitu kondisi yang dapat membentuk hubungan antara kesehatan mental,
kepribadian dengan aspek-aspek lainnya yang beragam.4 Schneiders telah menjelaskan
prinsip-prinsip dalam memahami Kesehatan Mental, meliputi tiga hal diantaranya : prinsip-
prinsip berdasarkan sifat manusia, prinsip yang berdasarkan hubungan manusia dengan
lingkungan dan prinsip yang berlandasarkan hubungan individu dengan Tuhan (Yusuf,
2018).5
1. Prinsip Berdasarkan Hakikat Manusia Sebagai Organisme
a. Kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada kondisi jasmani yang baik dan
integritas organisme.
1
Fakhriyani, Diana Vidya. Kesehatan Mental. Duta Media Publishing, Pamekasan: 2019, Hal. 10-11
2
Ariadi, Purmansyah. "Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam." Syifa'MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan 3.2 (2019): 118-127.
3
Rozali, Yuli Asmi, dkk. "Meningkatkan Kesehatan Mental Di Masa Pandemic." Jurnal Pengabdian Masyarakat
AbdiMas 7.2 (2021): 109-113.
4
Fakhriyani, Diana Vidya, Op. Cit., Hal. 20
5
M. Nur Dewi Kartikasari dkk, Kesehatan Mental, PT Global Eksekutif Teknologi, Padang: 2022, Hal. 2
b. Untuk memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka perilaku individu harus
sesuai dengan hakikatnya sebagai manusia yang memiliki moral, intelektual, agama,
emosional, dan sosial.
c. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai melalui integrasi dan kontrol diri,
baik dalam cara berpikir, berimajinasi, memuaskan keinginan, mengekspresikan
perasaan, serta bertingkah laku.
d. Dalam mencapai dan memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, diperlukan
pengetahuan serta pemahaman diri yang luas mengenai diri sendiri (self insight).
e. Kesehatan memerlukan konsep diri (pengetahuan dan sikap terhadap kondisi fisik dan
psikis diri sendiri) secara sehat yang meliputi penerimaan diri serta penghargaan
terhadap status diri sendiri secara realistik dan wajar.
f. Untuk mencapai kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka pemamhaman diri (self
insight) dan penerimaan diri (self acceptance), hendaknya disertai dengan upaya-upaya
perbaikan diri (self improvement) serta perwujudan diri.
g. Kesehatan mental dan penyesuaian diri yang baik dalam mencapai kestabilan dapat
dilakukan dengan mengembangkan moral yang luhur dari dalam diri sendiri, misalnya
dengan mengembangkan sikap adil, hati-hati, keteguhan hati, semangat, integritas
pribadi, rendah hati, kejujuran, dan segala bentuk sikap positif yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan pengembangan moral masing-masing individu.
h. Pencapaian dan pemeliharaan kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada
penanaman dan pengembangan kebiasaan yang baik (good habits).
i. Kestabilan mental dan penyesuaian diri menuntut adanya kemampuan melakukan
perubahan sesuai dengan keadaan (kondisi kingkungan) dan kepribadian.
j. Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan usaha yang terus menerus untuk
mencapai kematangan berpikir, mengambil keputusan, mengekspresikan emosi, dan
melakukan tindakan.
k. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai dengan belajar mengatasi konflik
dan frustasi serta ketegangan-ketegangan secara efektif.
2. Prinsip Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Lingkungannya
a. Kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada hubungan antar pribadi yang
harmonis, terutama dalam kehidupan keluarga.
b. Penyesuaian diri yang baik serta ketenangan batin bergantung pada kepuasan dalam
bertindak, misalnya dalam bekerja.
c. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dicapai dengan sikap yang realistik, termasuk
penerimaan terhadap kenyataan secara sehat dan objektif.
3. Prinsip Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Tuhan
a. Kestabilan mental tercapai dengan perkembangan kesadaran terhadap dzat yang lebih
luhur daripada dirinya sendiri tempat ia bergantung, yakni Allah SWT.
b. Kesehatan mental dan ketenangan batin (equanimity) dicapai dengan kegiatan yang tetap
dan teratur dalam hubungan manusia dengan Tuhan, misalnya melalui shalat dan
berdo’a.6

6
Fakhriyani, Diana Vidya, Op. Cit., Hal. 20-21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-
fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya. Tujuan kesehatan mental adalah mewujudkan manusia yang beradab, mampu
menghadapi segala hambatan dalam hidupnya, Sehingga dapat berjalan menurut tujuan manusia
itu diciptakan secara normal.
Prinsip-prinsip Kesehatan mental merujuk pada hakikat kesahatan mental serta
kriterianya, yaitu kondisi yang dapat membentuk hubungan antara kesehatan mental, kepribadian
dengan aspek-aspek lainnya yang beragam. Schneiders telah menjelaskan prinsip-prinsip dalam
memahami Kesehatan Mental, meliputi tiga hal diantaranya : prinsip-prinsip berdasarkan sifat
manusia, prinsip yang berdasarkan hubungan manusia dengan lingkungan dan prinsip yang
berlandasarkan hubungan individu dengan Tuhan.
B. Saran
Dalam makalah ini tentunya akan ada kekurangan-kekurangan argumentasi atau mugkin
terdapat kekeliruan dalam penulisan atau susunan kata-kata, oleh karena itu kritik dan saran
kami butuhkan guna perbaikan berikutnya. Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam, kami sarankan juga untuk membaca referensi-referensi lain yang terkait dengan
prinsip-prinsip kesehatan mental maupun hal-hal lain yang berkenaan dengan kesehatan mental
agar kita semua mampu memahami dan menjadi pribadi yang taat beragama dan mempunyai
kesehatan mental yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, Purmansyah. "Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam." Syifa'MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan

Kesehatan 3.2 (2019): 118-127

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan Mental. Pamekasan : Duta Media Publishing.

https://books.google.co.id/books?

id=Gan8DwAAQBAJ&lpg=PA1&ots=4dQ7S_UeJZ&dq=%22prinsip

%22%20%22kesehatan%22%20%22mental%22&lr&pg=PA20#v=onepage&q=

%22prinsip%22%20%22kesehatan%22%20%22mental%22&f=false

Kartikasari, M. N. D. et al.(2022). Kesehatan Mental. Padang : Global Eksekutif Teknologi.

https://books.google.com/books?

hl=en&lr=&id=gbSYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=%22prinsip%22+

%22kesehatan%22+%22mental%22&ots=-sNoX5xIw7&sig=FqG-

wvcNACTqQ7cnyQZQjVI6Byw

Rozali, Y. A., Sitasari, N. W., & Lenggogeni, A. (2021). Meningkatkan Kesehatan Mental Di

Masa Pandemik. Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas, 7(2).

https://doi.org/10.47007/abd.v7i2.3958

Anda mungkin juga menyukai