Anda di halaman 1dari 17

“MAKALAH PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI “

“Perilaku Kelompok Dan Teori Berkelompok “

Dosen Pengampu:
Dr. Abdul Sahib M.Pd
Disusun Oleh :Kelompok 5
1. Puput lestari (22561036)
2. Sofia Safitri Ramadhani( 22561042)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Bapak Dr. Abdul Sahib M.Pd yang
telah memberikan amanah untuk menyelesaikan pembahasan tentang Perilaku Kelompok
Dan Teori Berkelompok .Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Curup , 2 April 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................I

DAFTAR ISI ...............................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................2

1. Bagaimana memahami perilaku kelompok, bagian-bagiannya ?


2. Apa saja teori-teori pembentukan kelompok ?

BAB III PENUTUP .....................................................................................................13

A. Kesimpulan ......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari manusia akan
terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari
kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok-kelompok ini.
Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil
adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok
tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat
kerja, seringnya berjumpa, dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka
timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.

Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula


terbentuknya suatu kelompok. Teori yang sangat dasar terbentuknya kelompok adalah
mencoba menjelaskan adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini disebut
Propinquiti atau teori pendekatan, teori pendekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan
dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan uang dan daerahnya atau (spatial and
geographical proximity).

Dasar pokok yang amat penting dari daya tarik antar individu dan pembentukan
kelompok adalah secara sederhana karena adanya kesempatan berinteraksi satu sama lain.
Hal ini dapat di pahami secara jelas, bahwa orang yang jarang melihat, atau berbicara satu
sama lain sulit dapat tertarik. Hasil-hasil penelitian membuktikan bahwa faktor lingkungan
juga merupakan penentu untuk menaikkan atau mengurangi kesempatan berinteraksi.

B. Rumusan masalah
3. Bagaimana memahami perilaku kelompok, bagian-bagianya ?
4. Apa saja teori-teori pembentukan kelompok ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perilaku kelompok
2. Untuk mengetahui berbagai macam teori –teori pembetukan kelompok

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegertian Perilaku

Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”. Sedangkan secara
terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya “tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan”1 Menurut Toha, perilaku merupakan suatu
fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.2 Suatu perilaku dapat diobservasi
ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan dengan
frekuensi dan/atau jangka waktu.3 Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau manusia
sebagai reaksi terhadap lingkungan yang dapay diamati.

B. Pengertian Kelompok

Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi
dan saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu.4

Secara formal kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang
bekerja dengan yang lainnya secara teratur untuk mencapai satu atau lebih tujuan umum.
Kelompok dalam hal ini, lebih dari sekedar kumpulan orang-orang, Seperti untuk membeli
karcis suatu pertandingan baseball atau berdesak-desakan di sekitar pemusik jalanan.

Pada dasarnya Kelompok ialah orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan
juga mempunyai beberapa landasan interaksi yang sama. Mereka saling terikat bersamaan
dengan serangkaian hubungan sosial yang khas. Kelompok tersebut dapat terorganisasi
dengan secara ketat dan juga berjangka panjang, tetapi juga dapat bersifat cair dan juga
hanya sementara.

Didalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri


mereka sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan

1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: 2005, Balai
Pustaka), hlm. 859.
2
Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007).
hlm 34
3
Thomas J. Zirpoli, Behavior Management, (New Jersey: Pearson, 2012), hlm. 14
4
Stephen P. Robins, perilaku organisasi, terj. Drs Benyamin Molan (prentice hall :2003). Hlm 303

2
mereka saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya
atas dukungan dalam suatu periode waktu.

Ciri-ciri Kelompok diantaranya adalah saling berinteraksinya anggota kelompok


sehingga tindakan seseorang akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain dan
menyakini adanya kemungkinan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Moekijat menjelaskan bahwa suatu kelompok terdiri atas individu individu masing
masing memiliki suatu pola kemampuan kemampuan, sikap sikap dan sifat sifat kepribadian
yang khas.

Sebuah kelompok dibedakan atas sifat sifat yang merupakan pengaruh dari faktor
faktor seperti kepribadian individu individu yang membentuk, hakikat hubungan hubungan
antar individu dalam kelompok dan peranan kelompok dalam organisasi.

C. Pengertian Organisasi

Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan


“organization”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan
mengenai organisasi.

Menurut James D. Mooney yang dikutip oleh Wursanto, organisasi diartikan


sebagai “Organization is the from of every human association for the attainment of common
purpose”. Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.5

Menurut Alo Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik antara
sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama”.

Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo, organisasi adalah,
“sistem sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk
mencapai beberapa sasaran yang disepakati”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu bentuk
kerjasama antara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah
disepakati.

5
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 52

3
D. Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi

Dari pengertian perilaku dan pengertian kelompok diatas dapat disimpulkan


bahwa perilaku kelompok adalah aktifitas yang dapat diamati dari dua atau lebih manusia
atau individu yang berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu.

Manusia sebagai individu memunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian


yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka
sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut dibawa masuk ke dalam kelompok.
Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku yang pada mulanya berorientasi kepada
perilaku individu harus diarahkan dan dikendalikan ke arah perilaku yang berorientasi
kelompok. Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi
guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku
kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.6

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak


perilaku dari individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan
pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.7

Jadi, perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau
lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.

E. Jenis-jenis Kelompok

1. Kelompok Berdasarkan Alasan Terbentuknya

Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat
berbentuk kelompok formal ataupun kelompok informal.

1) Kelompok Formal (Formal Group)

Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan


manajerial organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke arah
tujuan organisasi. Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya
ditentukan dan diarahkan pada tujuan organisasional.8 Kelompok formal merupakan

6
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 277
7
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 52
8
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167

4
kelompok kerja yang terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan
penugasan kerja serta tugas-tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi.9
Manajer menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:

a. Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan


oleh hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang
memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.

b. Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional


yang dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan
minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam
hirarki organisasi.

2) Kelompok Informal (Informal Group)

Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah


diantara individu, tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok
informal tidak terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal
terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan individu sebagai tanggapan atas kebutuhan dan
kontak sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial yang berkembang berdasarkan
minat yang sama dan pertemanan. Walau tidak dibentuk oleh manajemen, kelompok jenis ini
dapat memengaruhi kinerja individu dan organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif atau
negatif tergantung tujuan dari para anggota kelompoknya. Kelompok formal memunyai dua
bentuk, antara lain:

a. Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul


untuk memuaskan minat atau kepentingan bersama.

b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang


berkembang karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar organisasi.10

2. Kelompok Dilihat Dari Interaksinya

Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis,


antara lain sebagai berikut:

9
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen..., hlm. 297
10
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi..., hlm. 167

5
1) Kelompok Primer

Kelompok primer ialah suatu kelompok yang jumlah anggotanya


hanya sedikit, meskipun tidak setiap kelompok yang anggotanya sedikit merupakan dari
kelompok primer. Hubungan antar anggota tersebut bersifat personal (saling kenal dengan
secara pribadi) dan juga mendalam, yang diwarnai dengan kerja sama, sering sekali bertatap
muka dalam jangka waktu lama, sehingga dapat membangun keterlibatan perasaan yang
dalam.

Kelompok primer merupakan kelompok dengan interaksi atau


hubungan langsung. Dalam kelompok ini terdapat interaksi sosial secara tatap muka (face to
face). Kelompok ini memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku individu,
karena dalam kelompok inilah individu berkembang sebagai makhluk sosial.

Tujuan berkelompok primer ialah membangun suatu hubungan


personal itu sendiri. Meskipun kadang terjadi suatu konflik, tetapi masing-masing pada
anggota kelompok primer tersebut menunjukkan perhatian yang tulus juga terhadap
kesejahteraan sesama anggota. Maka, hubungan didalam kelompok primer tersebut bersifat
informal, intim atau juga akrab, personal, dan juga total.

Contoh kelompok primer adalah: Keluarga, Kelompok teman, Kawan


sepermainan, dll

2) Kelompok Sekunder

Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok yang jumlah


anggotanya itu banyak. Hubungan antaranggota tersebut juga bersifat impersonal (tidak
saling kenal dengan secara pribadi), yang lebih diwarnai oleh adanya kompetisi, dan jarang
bertatap muka dalam jangka waktu lama, sehingga tidak dapat membangun hubungan yang
emosional secara baik. Hubungan yang terdapat dalam kelompok ini lebih bersifat
fungsional, artinya ialah orang bukan dilihat dari segi “siapanya” melainkan ialah lebih
dilihat dari segi “apa kegunaannya” bagi pencapaian suatu tujuan kelompok tersebut.

Kelompok sekunder merupakan kelompok dengan interaksi tidak


langsung. Hubungan dalam kelompok ini didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan

6
rugi sehingga kurang bersifat kekeluargaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
serikat pekerja, persatuan pengusaha, berbagai himpunan dan berbagai lembaga ilmiah.11

Tujuan berkelompok ialah untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga


para anggota kelompok lebih berperan ialah sebagai sarana bukan sebagai tujuan.

Hubungan didalam kelompok sekunder ini bersifat formal, impersonal,


parsial, dan juga dilandaskan pada kemanfaatan pada kelompok semata.

Contoh kelompok sekunder adalah: Organisasi, Universitas, Sekolah, dll

3. Kelompok Terbuka Dan Tertutup

1. Kelompok Terbuka

Kelompok Terbuka adalah kelompok yang anggotanya bebas dapat


keluar dan dapat masuk. Kelompok ini mampu menerima pembaharuan dan perubahan dari
lingkungan sekitar. Kelompok ini menganggap bahwa perubahan yang dijadikan sebagai
suatu masukan akan menjadi aspek positif yang mampu mengembangkan kelompok.

2. Kelompok Tertutup

Kelompok Tertutup adalah suatu kelompok yang anggota–anggotanya


tertentu (dan atau tidak dapat di tambah lagi). Kelompok ini berkemungkinan kecil menerima
pembaharuan dari lingkungan sekitar. Ini menunjukkan bahwa kelompok lebih cenderung
survive pada budaya kelompok tersebut.

Kelompok terbuka berbeda dengan kelompok tertutup dilihat dari


empat dimensi berikut ini:

a. Perubahan Keanggotaan Kelompok

Suatu kelompok terbuka secara ajeg adalah dapat dengan bebas


menerima dan melepas anggota-anggotanya. Kelompok tertutup memelihara kestabilan
keanggotaan kelompok, dengan sedikit sekali kemungkinan adanya penambahan dan
pelepasan anggota setiap saat. Hubungan status dan kekuasaan biasanya lebih mapan dalam
kelompok tertutup.

b. Kerangka Referensi
11
Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi..., hlm. 285-286

7
Perluasan kerangka referensi dalam kelompok terbuka dapat menambah kreatifitas
karena kelompok terbuka mempunyai kemungkinan kebebasan menerima dan melepas
anggota. Sedangkan dalam kelompok tertutup karena kestabilan keanggotaan yang
diutamakan maka kerangka yang baru kurang terangsang untuk membawa ide-ide baru yang
segar yang menuju kearah pembaharuan dan perubahan.

c. Perspektif Waktu

Kelompok terbuka dalam perspektif waktu ini lebih berfikir untuk masa sekarang
dan masa depan yang dekat hal ini disebabkan karena kelompok ini tidak stabil
keanggotaannya dan kecenderungannya secara ajeg menerima perubahan dan pembaharuan.
Adapun kelompok tertutup sebaliknya, mampu memelihara horizon waktu dalam perspektif
yang berjangka panjang. Banyak dari anggota kelompok ini menimbang sejarah masa lalu,
dan mengaharapkan bisa melanjutkan untuk masa-masa yang panjang, dengan suatu
perencanaan jangka panjang.

d. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan


setelah mempunyai keadaan yang memporak porandakan. Kelompok terbuka lebih mengarah
kurang adanya keseimbangan dibandingkan dengan kelompok yang stabil yakni kelompok
tertutup. Lain halnya yang menjaga adanya kestabilan yang mengutamakan adanya
keseimbangan dibandingkan keguncanagan.

4. Kelompok Referensi

Suatu kecenderungan yang positif dari prilaku manusia ini ialah adanya usaha untuk
mencari umpan balik (feed Beck) tentang dirinya. Kelompok referensi ini adalah setiap
kelompok dimana seseorang melakukan referensi atasnya. Orang yang ini mempergunakan
kelompok tersebut sebagai suatu ukuran (standar) untuk evaluasi dirinya dan atau sebagai
sumber dari nilai dan sikap pribadinya. Kelompok ini memberikan dua fungsi bagi seseorang
untuk evaluasi diri antara lain:

a) Fungsi Perbandingan Sosial (social comparison)

Dalam fungsi ini seseorang menilai dirinya dengan cara membandingkan dirinya
dengan diri orang lain.

8
b) Fungsi Pengesahan Sosial (social validation)

Dalam fungsi ini seseorang mempergunakan kelompok sebagai suatu ukuran untuk
menilai sikap, kepercayaan dan nilai-nilainya. Dalam hal ini diri seseorang dinilai
dibandingkan dengan kelompok sebagai referensinya.

Kelompok referensi mempunyai pengeruh yang amat penting pada kedua fungsi
tersebut, sebagai suatu ukuran untuk menilai sikap, kepercayaan, nilai dan tujuan seseorang.

F. Alasan-alasan terbentuknya kelompok

Terbentuknya berbagai kelompok dalam kehidupan manusia merupakan wujud


dari hakikat manusia ( sosialisasi ). Manusia adalah makhluk sosial, manusia berkelompok
atau membentuk sebuah kelompok untuk hidup bersama dan berkumpul.

Kelompok pada dasarnya dimulai dari berkumpulnya sejumlah orang. Orang-orang


ini menjunjung suatu atau beberapa kualitas tertentu sehingga dengan demikian kumpulan
tersebut menjadi sebuah kelompok. Adanya suatu kelompok tidak harus diawali dengan
adanya kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terjadi, yaitu apabila sebelum orang-orang
yang bersangkutan berkumpul terlebih dahulu kepada mereka diberitahukan tujuan yang akan
dicapai.

Ada 5 alasan pembentukan kelompok yaitu :

a. Kebututuhan Interaksi social

Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial)


merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial
yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok,
manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi
rasa dengan teman temannya dalam kelompok.

b. Kebutuhan akan keamanan

Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya.
Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk
membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam
perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak
amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.

9
c. Kebutuhan akan status

Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan
status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok.
Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan
menaikkan status mereka dalam masyarakat.

d. Kedekatan tempat kerja

Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi


tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota
atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan
membentuk kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.

e. Tujuan bersama

Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul,
manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila
mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk
tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk
dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh
kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.

Adapun Menurut pendapat (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981,
81-97) tentang alasan mengapa orang membentuk kelompok, yaitu:

1. Pemuasan Kebutuhan

Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat


merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.

Ø Keamanan

Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena
sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.

Ø Sosial

Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok


menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.

10
Ø Penghargaan

Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai
macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2. Kedekatan dan Daya Tarik

Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan


pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan
lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.

3. Tujuan Kelompok

Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari
satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan
untuk menyelesaikan pekerjaan.

4. Alasan Ekonomi

Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka


menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan
mereka, jika mereka membentuk kelompok.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelompok, antara lain :

Ø Adanya interaksi antar orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau suatu
kerumunan.

Ø Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan.

Ø Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai.

Ø Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan


bersama.

Ø Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.

G. Teori-teori Pembentukan Kelompok

11
Ø Teori Kedekatan (Propinquity), menjelaskan tentang adanya situasi diantara orang-
orang tertentu. Arti teori kedekatan ini adalah seseorang berhubungan dengan orang lain
karena kedekatan ruang dan daerah (spatial and geographical proximity)

Ø Teori George Homans, menjelaskan tentang semakin banyak aktivitas dilakukan


seseorang dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi semakin kuat tumbuhnya
sentimen, semakin banyak interkasi semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentimen
banyak pada orang lain, semakin banyak aktivitas dan sentimen ditularkan semakin banyak
interkasi

Ø Teori Keseimbangan (a balance theory of group formation) seseorang tertarik pada


yang lain karena kesamaan sikap (nilai sikap yang sama: agama, politik, gaya hidup,
perkawinan, pekerjaan, otoritas)

Ø Teori Alasan praktis (Practicalities of group formation) alasan ekonomi,


keamanan, alasan sosial. Sedangkan fase pembentukan kelompok pada dasarnya merupakan
suatu rangkaian proses yang dinamis terdiri dari Forming (pembentukan), Storming (merebut
hati), Norming (pengaturan norma), Performing (melaksanakan), Adjourning (pengakhiran)

 Kelompok Dipandang dari Segi Organisasi

Para ahli sosiologi melihat kelompok terutama dari karakteristik keorganisasian. Salah
satu definisi semacam itu adalah berikut ini:

Kelompok adalah suatu sistem yang terorganisasi yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga sistem tersebut melakukan fungsi
tertentu, mempunyai serangkaian peran hubungan antara para anggotanya dan mempunyai
serangkaian norma yang mengatur fungsi kelompok dari tiap-tiap anggotanya. Definisi ini
menekankan beberapa ciri penting dari kelompok, seperti peran dan norma.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”.


Sedangkan secara terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya
“tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan”

Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang


berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya Kelompok
ialah orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan juga mempunyai beberapa landasan
interaksi yang sama. Mereka saling terikat bersamaan dengan serangkaian hubungan sosial
yang khas. Kelompok tersebut dapat terorganisasi dengan secara ketat dan juga berjangka
panjang, tetapi juga dapat bersifat cair dan juga hanya sementara.

Adapun jenis-jenis kelompok yaitu:

1. Berdasarkan alas an terbentuknya

1) Formal

2) Informal

2. Kelompok dilihat dari interaksinya

1) Kelompok primer

2) Kelompok sekunder

3. Kelompok terbuka dan tertutup

 Ø Teori Kedekatan (Propinquity), Ø Teori George Homans, Ø Teori


Keseimbangan (a balance theory of group formationØ Teori Alasan praktis
(Practicalities of group formation)

13
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
2005, Balai Pustaka

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, Manajemen, Terj. Bob Sabran dan Devri Barnadi
Putera, Jakarta: Erlangga, 2010

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007

Wibowo. Perilaku dalam Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Wursanto. Dasar-dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta: Andi, 2005

Zirpoli, Thomas J. Behavior Management, New Jersey: Pearson, 2012

14

Anda mungkin juga menyukai