Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERILAKU KELOMPOK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Setya Utami, M.Psi.

Disusun Oleh :
Naily Fauziyah
43010220013

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita berupa pengetahuan dan kesempatan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya,
guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Komunikasi yang di berikan oleh dosen
Ibu Setya Utami, M.Psi. dengan tema “Perilaku Kelompok”.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah menyampaikan petunjuk Allah Swt untuk kita semua.
Yang mana petunjuk tersebut merupakan petunjuk yang paling benar yakni,
syari’ah agama Islam yang sempurna. Petunjuk tesebut merupakan satu-satunya
karunia yang paling besar di alam semesta.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dan
penulis bisa menambah wawasan dan memahami arti sesungguhnya dari mata
kuliah Psikologi Sosial. Karena penulis sadar masih banyak kesalahan pada
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
memperbaiki kesalahan pada makalah ini. Demikian pengantar dari penulis, apabila
terdapat kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Salatiga, 07 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II.......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A. Definisi Perilaku Kelompok....................................................................................3
B. Teori Pembentukan Kelompok................................................................................ 4
C. Bentuk-Bentuk Kelompok....................................................................................... 5
D. Tahap Perkembangan Kelompok............................................................................6
E. Pandangan Islam terhadap Perilaku Kelompok......................................................7
BAB II........................................................................................................................ 10
PENUTUP.................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dimana manusia tidak


dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lainnya. Seperti yang telah kita
ketahui, dalam kehidupan bermasyarakat, masyarakat akan membentuk
kelompok yang berbeda-beda di dalamnya, sehingga menyebabkan perilaku
orang-orang dalam setiap kelompok juga berbeda-beda (Arsyadana, 2019:
214).
Secara umum kelompok merupakan wadah dari dua orang atau lebih
yang membentuk suatu kesatuan hidup yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Karena ketika ingin
mencapai tujuan, orang-orang dalam kelompok yang sama mengembangkan
rasa memiliki yang kuat dan saling membantu (Darmawan, dkk, 2020:
82). Tantangan terbesar dalam kelompok adalah ketika muncul sebuah
perubahan yang dapat mempengaruhi perilaku kelompok. Kelompok juga
merupakan bagian dari kehidupan manusia, dimana setiap orang melakukan
berbagai aktivitas didalamnya, dan seiring dengan munculnya perubahan
perilaku kelompok maka aktivitas kelompok akan terpengaruh (Yudiarso,
2022: 86).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kelompok?
2. Apa saja teori pembentukan kelompok?
3. Apa saja bentuk-bentuk kelompok?
4. Bagaimana tahap perkembangan kelompok?
5. Bagaimana pandangan islam tentang perilaku kelompok?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui maksud dari perilaku kelompok.

1
2. Mengetahui teoripembentukan kelompok.
3. Mengetahui betuk-bentuk kelompok.
4. Menjelaskan tentang tahap perkembangan kelompok.
5. Menjelaskan tentang pandangan islam terhadap perilaku kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi perilaku kelompok
Perilaku kelompok merupakan sebuah interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya, sedangkan
kelompok adalah perkumpulan kecil bagi individu-individu sebagai wadah
komunikasi yang relatif sederhana untuk berhubungan satu sama lain dan
mengejar tercapainya tujuan bersama (DeVito dalam Darmawan, dkk, 2020:
82).
Menurut Khoiriyah dalam Darmawan, dkk (2020: 82) perilaku
kelompok adalah sebuah aktivitas yang dapat diamati dari dua orang atau
lebih dalam sebuah kelompok yang saling berinteraksi dan bersatu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Bahtiar dalam Darmawan,
dkk (2020: 83) perilaku kelompok adalah sebuah aktivitas yang dilakukan
oleh individu dengan orang lain agar mendapatkan aspirasi dari anggota,
dimana mereka salimg berinteraksi dan bersatu untuk mencapai sasaran
yanmg diinginkan.
Ada 4 ciri utama dalam terbentuknya sebuah kelompok yaitu:
1. Common motive leading to grup interaction. Anggota suatu kelompok
harus mempunyai tujuan yang sama.
2. Members who are affected differently by their interaction. Hubungan
dalam sebuah kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap
anggota yang ada didalamnya, Dimana pengaruh yang mereka dapatkan
juga berbeda-beda.
3. Grup structure with different degress of status. Dalam setiap kelompok
aka nada perbedaan status atau tingkat, karena dalam sebuah kelompok
nantinya juga aka nada yang namany pemimpin dan anggota.
4. Standard norms and values. Karena dalam sebuah kelompok ada tujuan
bersama yang ingin dicapai, maka pembentukan kelompok akan
disertai dengan norma dan peraturan yang sesuai dengan tujuan,
bagi setiap

3
anggota yang ingin bergabung didalamnya harus siap mengikuti norma
atau aturan tersebut (Wijaya dalam Abidin, dkk, 2020: 99).
Dalam prilaku kelompok juga akan menimbulkan adanya interaksi
sosial, menurut H. Bonner (dalam Susilo, dkk, 2021: 73) interaksi sosial
adalah suatu hubungan yang dilakukan oleh dua manusia atau lebih
dengan tjuan saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku
dari satu individu dan sebaliknya. Interaksi sosial adalah salah satu cara
individu untuk mempelihara tingkah laku sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat sebuah kelompok yang ada
didalamnya harus bisa menjaga perilaku kelompoknya agar interaksi
sosial yang ada tidak berubah dan berjalan dengan semestinya. Karena jika
terdapat perubahan perilaku kelompok juga akan mempengaruhi aktivitas
dan interaksi sosial yang terjadi di Masyarakat.
B. Teori Pembentukan Kelompok
Ada empat teori pembentukan kelompok, diantaranya:
1. Teori Kedekatan
Teori Kedekatan menjelaskan tentang seseorang yang
berhubungan dengan orang lain akibat faktor kedekatan diantara
keduanya.
2. Teori Interaksi (George Homans)
Teori Interaksi (George Homans) menjelaskan bahwa seseorang
berhubungan dengan orang lain atas dasar aktivitas, interaksi, dan
sentiment (perasaan atau emosi), adapun penjelasan dari ketiganya
sebagai berikut:
a. Aktivitas: semakin banyak orang melakukan aktivitas dengan
orang lain, maka interaksi yang dilakukan akan lebih beragam dan
sentiment yang ditularkan juga akan lebih kuat.
b. Interaksi: semakan banyak seseorang melakukan interaksi dengan
orang lain, maka semakin banyak juga aktivitas yang dilakukan
dan sentiment yang ditularkan.

4
c. Sentiment: semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan dan
sentiment yang ditularkan dengan orang lain, maka mereka akan
semakin mudah memahami banyak sentiment, dari hal itu aktivitas
dan interaksi yang akan mereka lakukan juga semakin
berkembang.
3. Teori Keseimbangan
Teori Keseimbangan menjelaskan tentang seseorang yang
berhubungan dengan orang lain didasari atas sebuah kesamaan yang ada
seperti agama, ras, suku, gaya hidup, dal lain-lain dalam sebuah tujuan
bersama yang ingin dicapai
4. Teori Pertukaran
Teori Pertukaran menjelaskan tentang keterkaitan antara teori
kedekatan, interaksi, dan keseimbangan yang memiliki peran penting
dalam terbentuknya teori ini, pada umumnya manusia ingin
melakukan sebuah afiliasi kepada pihak lain dalam suatu hal tertentu
(Kuspriadi dalam Abidin, dkk, 2020: 103).
C. Bentuk-Bentuk Kelompok
Bentuk kelompok menurut Thoha (dalam Darmawan, dkk, 2020: 83)
sebagai berikut:
1. Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok yang disifati dengan adanya
keakraban, Kerjasama, dan hubungan tatap muka, yang mendasari
pembentukan dari sifat sosial dan cita-cita individu.
2. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok Formal merupakan suatu kelompok orang yan
dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Kelompok
Informal adalah suatu kelompok yang terbentuk dari proses interaksi,
dimana ada beberapa nilai yang sama pada diri mereka, biasanya
kelompok ikformal terbentuk dari kelompok formal.
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok Terbuka adalah suatu kelompok yang memiliki rasa
tanggap dengan adanhya sebuah perubahan atau pembaharuan.

5
Kelompok Tertutup adalah suatu kelompok yang memiliki
kemungkinan kecil menerima adanya sebuah perubahan ataupun
pembaharuan, karena mereka lebih cenderung menjaga kestabilan.
4. Kelompok Referensi
Kelompok Referensi adalah suatu kelompok yang dapat
dikatakan sebagai suatu ukuran (standar) sebagai sember untuk evaluasi
diri dan sumber dari nilai dan juga sikap pribadi.
D. Tahap Perkembangan Kelompok
Menurut Robbins dan Judge dalam Yudiarso (2022: 90) ada lima
tahap perkembangan kelompok, atau yang lebih dikenal dengan istilah
model lima tahap, diantaranya sebagai berikut:
1. Tahap Pembentukan (forming)
Tahap pertama dalam perkembangan kelompok dicirikan
dengan banyaknya ketidakpastian, hal ini mengenai struktur, maksud dan
tujuan, serta kepemimpinan kelompok. Para anggota dalam sebuah
kelompok melakukan uji coba terlebih dahulu untuk menemukan tipe-
tipe perilaku anggota seperti apa yang dapat diterima dengan baik. Tahap
ini dianggap selesai ketika ketika para anggota dalam sebuah kelompok
dapat berfikir bahwa diri mereka adalah bagian dari anggota kelompok.
2. Tahap Keributan (storming)
Tahap kedua dalam perkembangan kelompok dicirikan dengan
konflik yang terjadi dalam kelompok, artinya para anggota menerima
dengan bak eksistensi kelompok akan tetapi mereka melawan adanya
kendala-kendala yang dikenakan oleh kelompok terhadap
individualitas. Tahap ini sering dikenal dengan istitah tahap konflik
didalam kelompok (intagrup).
3. Tahap Penormaan (norming)
Tahap ketiga dalam perkembangan kelompok dicirikan dengan
hubungan arab dan kekohesifan (saling ketertarikan). Tahap pernomaan
adalah tahap dimana dalam sebuah kelompok berkembang hubungan
akrab dan juga menunjukkan rasa ketertarikan antara satu anggota

6
dengan yang lainnya. Tahap ini dianggap selesai jika dalam kelompok
sudah terbentuk struktur yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama
atas apa yang disebut dengan perilaku anggota yang benar.
4. Tahap Pengerjaan (performing)
Tahap keempat dalam perkembangan kelompok adalah ketika
kelompok tersebut sudah sepenuhnya berfungsi dan diterima dengan
baik.
5. Tahap Penundaan (adjourning)
Tahap terakhir dalam perkembangan kelompok adalah ketika
kelompok tersebut memiliki rasa kepedulian untuk menyelesaikan
tugas bukan untuk melaksanakan tugas.
E. Pandangan Islam terhadap Perilaku Kelompok
Manusia adalah makhluk sosial, artinya dia tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan dari orang lain. Selayaknya Nabi Adam diciptakan
berpasangan dengan Hawa, hal ini menunjukkan bahwa Allah
menciptakan manusia berpasang-pasang karena mereka tidak bisa hidup
sendiri, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 35 yang artinya
“Wahai Adam! Tinggalkanlah engkau dan sitrimu didalam surga, dan
makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu.
(Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-
orang yang zaalim!” (Abidin, dkk, 2020: 98).
Mengenai kelompok menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia
selalu berhubungan dengan orang lain, manusia akan membutuhkan orang
lain dan juga berkomunikasi dengannya. Allah telah menjelaskan dalam Q.S
Al-Hujuran ayat 13 yang artinya “Wahai manusia! sesungguhnya kami telah
meniptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah adalah ia yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuti dan Maha Teliti” (Abidin, dkk, 2020: 98).

7
Dalam Al-Quran juga terdapat beberapa ayat yang
menggambarkan tentang pandangan Islam terhadap perilaku kelompok
diantaranya:
1. Kerjasama dan Kebaikan
Dalam hal ini penjelasannya termuat dalam Q.S Al-Maidah ayat
2 yang artinya “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan
dosa dan pelanggaran”.
2. Keadilan dan Kesetaraan
Dalam hal ini penjelasannya termuat dalam Q.S An-Nisa ayat 135
yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri
atau terhadap bapak ibumu dan kaum kerabatmu. Jika dia (terdakwa)
kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya).
Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang
dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka ketauhilah Allah Maha Mengetahui terhadap
segala apa yang kamu kerjakan”.
3. Toleransi dan Kerukunan
Dalam hal ini penjelasannya termuat dalam Q.S An-Nisa ayat
58 yang artinya “Sesungguhnya, Allah menyuruhmu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan
hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.
Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh Allah
Maha Mendengar dan Maha Melihat”.
4. Mencegah Perpecahan
Dalam hal ini penjelasannya termuat dalam Q.S Ali-Imran ayat
103 yang artinya “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kam bercerai-cerai, dan ingatlah nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu
Allah mempersatukan hatimu, dan dengan karunia-Nya kamu menjadi
bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka,

8
lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikian Allah menerangkan
ayat-ayat Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk”.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupannya


masyarakat membentuk kelompok yang berbeda-beda di dalamnya, hal ini
menyebabkan perilaku orang-orang dalam setiap kelompok juga berbeda-
beda. Kelompok merupakan wadah dari dua orang atau lebih yang
membentuk suatu kesatuan hidup saling berinteraksi dan mempengaruhi
untuk mencapai tujuan ersama, adapun tantangan terbesar dalam
kelompok adalah muncul suatu perubahan.
Dalam adanya sebuah kelompok juga harus melewati tahap-tahap
pembentukan kelompok, kemudian juga ada beberapa jenis kelompok
diantaranya kelompok primer, kelompok formal dan informal, kelompok
terbuka dan tertutup, dan yang terakhir kelompok referensi. Ada juga
tahap perkembangan dalam kelompok seperti yang tertera diatas.
Dalam pandangan islam dijelaskan bahwa pada hakikatnya manusia
diciptakan secara berpasang-pasang dan berkelompok, dengan munculnya
kelompok-kelompok dalam masyarakat memiliki beberapa dampak positif
diantaranya kita dapat bekerjasama dengan orang lain, mencegah
bterjadinya perpecahan, menumbuhkan sikap tolerasi, sikap adil dan bisa
menambah kerukunan satu sama lain.
B. Saran
Mungkin makalah ini masih banyak mengandung kesalahan dari
segi materi maupun penulisan dan penyusunan, saya selaku penulis juga
memohon maaf apabila penjelasan yang saya sampaikan banyak
kekurangan karena disini saya juga masih belajar mengenai materi ini.
Jadi berbagai saran yag bersifat membangun sangat kami harapkan guna
memperbaiki pembuatan maklah-makalah selanjutnya, yang terakhir saya
ucapkan terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arsyadana, A. (2019). Dasar-Dasar Perilaku Kelompok dan Memahami Tim


Kerja dalam Lembaga Pendidikan Islam. PROSIDING NASIONAL, 213-
232.
Abidin, d. (2020). Kajian Perilaku Kelompok dalam Organisasi . Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, 97-110.
Darmawan S.PT., M. d. (2020). ANALISIS PERILAKU KELOMPOK DALAM
ORGANISASI FORUM ANTI FITNAH DAN HOAX (FAFHH). Jurnal
Ilmu Komunikasi, 81-91.
Susilo, d. (2021). ANALISIS INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PERILAKU
MASYARAKAT PASCA KONFLIK ANTAR ETNIK. Jurnal Civic
Hukum, 71-78.
Yudiarso, A. W. (2022). PERILAKU KELOMPOK DAN MEMAHAMI TIM
KERJA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM. AL-HIKMAH
JURNAL PENDIDIKAN DAN STUDI ISLAM, 85-94.

11

Anda mungkin juga menyukai