Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
ANJANI IRAYNI (23250067)
SONIA VANDWY (23250053)
SINTA PERMATA SARI (23250079)
RISE SUSANTI (23250068)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. TUTI ROHANI, S.Sit,M.Kes

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang kelommpok sosial masyarakat.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat terhadap
pembaca.

Bengkulu, 15 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian Kelompok Sosial....................................................................................5
B. Ciri-ciri Kelompok Sosial........................................................................................5
C. Proses Kelompok Sosial…………………………………………………………12

D. Klasifikasi Kelompok Sosial…………………………………………………….13

E. Dinamika Kelompok Sosial……………………………………………………..14

BAB III PENUTUP...........................................................................................................25


A. Kesimpulan............................................................................................................25
B. Saran……………………………………………………………………………..25

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................26

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok
dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok
sosial antara individu dengan kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan


kelompok sosial sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Kelompok social primer dengan
hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada
keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar
didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk
terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kelompok sosial ?
2. Apa ciri ciri kelompok sosial ?
3. Bagaimana Proses pebentukan kelompok sosial ?
4. Apa saja klasifikasi kelompok sosial?
5. Apa itu dinamika kelompok sosial ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Kelompok sosial
2. Mengetahui apa ciri ciri kelompok sosial
3. Mengetahui bagaimana Proses pebentukan kelompok sosial
4. Mengetahui klasiifikasi kelompok sosial
5. Mengetahui dinamika kelompok sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok Sosial menurut para pakar diantaranya

1. Menurut Soerjono Soekanto


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup
bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik
dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan
guna mencapai tujuan bersama
3. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kelompok sosial


merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk suatu
kesatuan dan berinteraksi.

B. Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial dibagi menjadi 2, yaitu Ciri Kelompok


Sosial Teratur dan Ciri Kelompok Sosial Tidak Teratur.

1. CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL TERATUR


a. Kesadaran sebagai anggota. Artinya kamu dan anggota kelompok
lain menyadari bahwa kalian berada di kelompok yang sama.
b. Hubungan timbal balik antar anggota. Artinya ada interaksi yang
terjalin baik tatap muka maupun secara virtual untuk menimbulkan
solidaritas kelompok.

5
c. Ada struktur, norma, dan pola perilaku. Artinya ada pembagian
peran, aturan, dan aktivitas yang dilakukan para anggota.

Contoh kelompok sosial teratur : Komunitas Pejuang PTN


mempunyai interaksi yang intensif lewat group chat atau video
call. Terdapat aktivitas berupa belajar bersama yang diinisiasi oleh jajaran
anggota.Komunitas ini juga punya akun media sosial yang dikelola oleh
ketuanya. Jika ada anggota yang tidak hadir di kegiatan belajar selama 3
kali berturut-turut, maka anggota tersebut akan dikeluarkan dari grup.

Menurut Para Ahli

Kelompok sosial teratur adalah kelompok yang anggotanya


memiliki kesadaran, saling berinteraksi, dan terikat dengan norma.
Beberapa tokoh Sosiologi mengklasifikasikan kelompok sosial teratur
berdasarkan ciri dan pembentuknya, yaitu:

1. Kelompok Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik


Kelompok sosial ini dikemukakan oleh Emile Durkheim
berdasarkan ikatan solidaritas anggotanya.
a. Ciri Kelompok Solidaritas Mekanik:
1) Latar belakang anggotanya homogen dan sederhan
2) Terikat dengan kesadaran kolektif atau kesadaran yang sama.
3) Norma sosial berdasarkan adat istiadat, bersifat non formal,
dan sanksi yang diberikan adalah sanksi sosial.
Contoh kelompok solidaritas mekanik bisa ditemukan di
masyarakat desa.
b. Ciri Kelompok Solidaritas Organik:
1) Latar belakang anggotanya heterogen atau beranekaragam.
2) Terikat dengan pembagian kerja yang spesifik.
3) Saling membutuhkan sesuai keahlian.

6
4) Norma sosial yang berlaku adalah hukum, bersifat formal,
restitutif, dan sanksi yang diberikan berupa denda atau penjara.
Contoh kelompok solidaritas mekanik bisa ditemukan di
masyarakat kota.
2. Kelompok Paguyuban dan Patembayan
Kelompok sosial ini dijelaskan oleh Ferdinand Tonnies berdasarkan
kehendak alami dan kehendak rasional.
a. Ciri Kelompok Paguyuban (Gemeinschaft)
1) Hubungan antar anggotanya bersifat intim dan pribadi.
2) Jumlah anggota terbatas alias eksklusif.
3) Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu paguyuban menurut ikatan darah,
paguyuban menurut asal daerah, dan paguyuban menurut
kesamaan pemikiran.
Contoh paguyuban: Keluarga, Ikatan Mahasiswa Bekasi di UGM,
Komunitas Pejuang Kesetaraan Gender.
b. Ciri Kelompok Patembayan (Gesellschaft)
1) Bersifat kontraktual atau sementara.
2) Memiliki tujuan dan perjanjian yang mengikat kelompok.
Contoh patembayan: Kelompok karyawan di suatu pabrik.

3. Kelompok Primer (Primary Group)


Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh Charles Horton berdasarkan
keakraban para anggotanya. Kelompok ini juga disebut sebagai face to
face group.
Ciri-ciri kelompok primer, yaitu:
a) Saling mengenal, akrab, atau dekat.
b) Mempunyai kerjasama yang erat.
c) Saling berinteraksi secara intens.
d) Hubungan yang dijalin bersifat terus-menerus alias langgeng.
Contoh kelompok primer: Keluarga dan Persahabatan.
4. Kelompok Sekunder (Secondary Group)

7
Kelompok sekunder dikemukakan oleh Elsworth Faris. Jenis kelompok
ini terbentuk karena ikatan formal atau kelembagaan.
a. Tidak semua anggota dalam kelompok saling mengenal.
b. Interaksi yang dibangun tidak terlalu intens.
c. Hubungan yang terjalin didasarkan pada asas manfaat.
Contoh kelompok sekunder: PT Sido Makmur mempunyai 1000
karyawan. Meski bekerja di tempat yang sama dan berorientasi
terhadap uang, karyawan tersebut belum tentu akrab satu sama lain.

5. Kelompok In Group dan Out Group


Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh William Graham Sumner
yang dibagi menurut perasaan dan sikap anggota.
a. Ciri Kelompok In Group
1) Mempunyai perasaan saling memiliki yang kuat
2) Memiliki rasa simpati yang tinggi
3) Menimbulkan kecintaan berlebih atau fanatisme
Contoh In Group: Supporter klub sepak bola yang fanatik.
b. Ciri Kelompok Out Group
1) Mengarah pada persaingan, konflik, dan kekerasan.
2) Memiliki rasa antipati, ketidaksukaan, dan sikap antagonis
untuk melawan pihak lain.
Contoh Out Group: Supporter klub sepak bola yang mengejek
atau menjatuhkan klub lain.
6. Membership & Reference Group
Jenis kelompok ini terbentuk berdasarkan identias anggota secara fisik
dan dikemukakan oleh Robert King Merton.
Ciri Membership Group
1) Anggotanya hadir secara fisik atau offline.
2) Anggotanya tergabung secara resmi.
3) Masing-masing anggota memiliki kartu identitas atau atribut
yang menjadi simbol dari kelompok tersebut.

8
Contoh Membership Group: Kelompok OSIS, Ekskul, dan
Karang Taruna.
Ciri Reference Group
1) Tidak bergabung menjadi anggota.
2) Menjadikan kelompok lain sebagai acuan untuk bertindak.
Contoh Reference Group: Simpatisan partai politik

2. CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR


a. Tidak ada pengorganisasian, artinya tidak ada ketua dan anggota.
b. Terbentuk karena kesamaan kepentingan sementara, artinya
kelompok sosial ini hanya bertahan dalam jangka waktu yang
sangat pendek.

Contoh kelompok sosial tidak teratur: Penonton konser musik


yang datang dari berbagai daerah sama-sama memiliki kepentingan
untuk menonton musisi di acara tersebut. Mereka tidak saling
mengenal, tidak memiliki struktur, maupun interaksi yang intens.

Menurut Para Ahli

Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok yang mempunyai


tujuan yang sama, namun tidak memiliki hubungan jangka panjang
serta aturan yang mengikat.

Ada 3 jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu Kerumunan,


Publik, dan Massa. Masing-masing mempunyai ciri dan dasar
pembentuk yang berbeda.

1. Kerumunan
Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan.
Bersifat spontan, sementara, dan tidak teratur.

9
Ada 3 jenis kerumunan menurut Kingsley Davis, yaitu Kerumunan
Biasa (Casual Crowds), Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial
(Social Structure Crowds), dan Kerumunan Berlawanan Norma
Sosial (Lawless Crowds)
a. Casual Crowds(Kerumunan Biasa)
1) Inconvenient Aggregation atau Kerumunan Kurang
Menyenangkan, adalah kerumunan biasa yang terdiri dari
kumpulan orang dengan tujuan yang sama, namun saling
menghalangi. Contoh: antrean di kasir atau antrean masuk
KRL yang penuh sesak.
2) Panic Crowds atau Kerumunan Panik, adalah kerumunan
biasa yang terdiri dari kumpulan orang yang sibuk
menyelamatkan diri dan bersifat tegang. Contoh: orang-
orang yang berhamburan saat terjadi gempa, kebakaran, dan
lainnya.
3) Spectator Crowds atau Kerumunan Penonton, adalah
kerumunan biasa yang tidak direncanakan, yang menonton
kejadian tertentu. Contoh: orang-orang yang berkumpul
melihat kecelakaan.
b. Social Structured Crowds (Kerumunan Berartikulasi
Struktur Sosial)
1) Formal Audience atau Kelompok Audiens Formal, adalah
kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan
yang sama, namun berkomunikasi secara pasif atau satu
arah. Contoh: pendengar ceramah.
2) Planned Expressive Group atau Kelompol
Ekspresif Direncanakan, adalah kerumunan yang
mempunyai persamaan tujuan, tetapi pusat perhatian dari
masing-masing orang bisa saja berbeda. Contoh: dalam
pesta pernikahan, ada tamu yang sibuk mengobrol, ada yang
berfoto, ada juga yang mengelilingi stand makanan.

10
c. Lawless Crowds (Kerumunan Berlawanan Norma Sosial)
1) Acting Mobs atau Kerumunan Emosional, adalah
kerumunan yang terbentuk karena alasan emosional,
menggunakan kekuatan fisik, dan bertindak kekerasan.
Contoh: tawuran antar pelajar biasanya didasari karena
perasaan tidak suka satu sama lain.
2) Immoral Crowds atau Kerumunan Amoral, adalah
kerumunan yang berisi orang-orang dengan perilaku yang
bertentangan dengan moral, tetapi tidak menggunakan fisik.
Contoh: kelompok pengguna narkoba dan kelompok
penjudi.
2. Massa
Massa adalah kumpulan orang dengan tujuan tertentu yang
berkumpul di suatu tempat dalam jangka waktu sementara.
Massa memiliki ciri-ciri:
a. Anggotanya heteregon, berasal dari latar belakang yang
beragam.
b. Impulsif dan responsif, artinya massa bergerak secara cepat dan
tiba-tiba dalam menghadapi sebuah situasi.
c. Ada pihak yang menggerakan, artinya massa bisa terbentuk
karena ada individu yang memulai dan memimpin.
d. Ada tujuan bersama yang ingin dicapai.
e. Ada waktu dan tempat direncanakan.
Contoh massa: aksi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM,
demonstrasi buruh terhadap pabrik yang melakukan PHK tanpa
pesangon, dan sejenisnya.
3. Publik
Publik adalah kelompok yang tidak berbentuk kesatuan dan
berinteraksi secara tidak langsung melalui berbagai media
komunikasi. Publik tidak terlihat secara fisik, tidak berada di suatu
tempat, dan serta jumlahnya sangat banyak.

11
Ciri-ciri publik:
a. Interaksinya tidak langsung
b. Mempunyai ketertarikan terhadap isu yang sama
c. Punya tujuan
Contoh: netizen di media sosial yang membicarakan Pemilu
agar lebih mudah menentukan pilihan atau masyarakat
Indonesia yang gencar menyuarakan hashtag #DirumahAja saat
COVID-19 masuk ke negara kita

C. Proses Kelompok Sosial


Pembentukan kelompok sosial melibatkan beberapa langkah dan
proses yang berjalan seiring waktu. Berikut adalah beberapa tahapan
umum dalam proses pembentukan kelompok sosial:
1. Pertemuan Awal
Individu yang memiliki minat, tujuan, atau kepentingan yang serupa
cenderung saling berinteraksi atau bertemu secara kebetulan.
Pertemuan awal ini bisa terjadi di tempat kerja, sekolah, komunitas,
atau lingkungan sosial lainnya.
2. Koneksi dan Interaksi
Setelah pertemuan awal, interaksi antar individu-individu tersebut
menjadi lebih sering dan intens. Mereka saling berbagi informasi,
pengalaman, dan pandangan, yang membantu membangun dasar
komunikasi.
3. Pembentukan Tujuan dan Identitas
Selama interaksi, anggota kelompok mulai merumuskan tujuan atau
misi bersama. Ini membantu mengidentifikasi alasan mereka
berkumpul dan membentuk dasar identitas kelompok.
4. Pembagian Peran
Anggota kelompok secara alami mulai membagi peran berdasarkan
kemampuan, minat, dan keahlian masing-masing. Hal ini membantu
dalam pencapaian tujuan kelompok.

12
5. Pembentukan Norma dan Nilai
Dalam kelompok, norma, nilai, dan aturan-aturan bersama mulai
muncul. Fungsinya adalah untuk mengatur perilaku anggota dan
membentuk keseragaman dalam kelompok.
6. Keterikatan Emosional
Interaksi yang semakin sering dan mendalam membangun hubungan
emosional antar anggota. Ini dapat menguatkan keterikatan mereka
terhadap kelompok.
7. Pengakuan Identitas Kelompok
Kelompok mulai membedakan diri dari kelompok lain melalui
karakteristik-karakteristik khas seperti nama maupun simbol. Identitas
ini memperkuat perasaan kepemilikan dan kedekatan anggota terhadap
kelompok.
8. Perkembangan dan Penguatan
Kelompok terus berkembang dan menguat melalui interaksi yang
terus-menerus terjadi, pembagian tanggung jawab, serta pencapaian
tujuan bersama.
9. Pertumbuhan atau Perubahan
Kelompok sosial dapat mengalami pertumbuhan jumlah anggota atau
menghadapi perubahan dalam tujuan, norma, atau struktur internal
seiringnya waktu berjalan.
10. Pemeliharaan dan Pelaksanaan Norma
Anggota kelompok terus berinteraksi dan memelihara norma serta nilai
kelompok guna efektivitas.

D. Klasifikasi dan tipe tipe Kelompok sosial


Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu sebagai
berikut:

13
1. Berdasarkan atas cara terbentuknya, seperti kelompok semu dan
kelompok nyata.
2. Berdasarkan kualitas hubungan antar anggotanya, seperti
kelompok primer (hubungan cenderung informal) dan kelompok
sekunder (hubungan cenderung formal).
3. Berdasarkan kekuatan ikatan antar anggotanya, seperti paguyuban
dan patembayan.
4. Berdasarkan pencapaian tujuannya, seperti kelompok formal
(mempunyai aturan sendiri) dan kelompok informal (memiliki tujuan
bersama namun tidak resmi).

E. Dinamika Kelompok sosial

a. Pengertian Dinamika Kelompok Sosial


Dinamika kelompok sosial berkaitan dengan penelaahan tentang
faktor terjadinya hubungan kelompok sosial atas dasar perilaku atau
tindakan dalam kelompok sosial. Hal tersebut bisa terjadi melalui
berbagai bentuk interaksi yang dinamis dengan adanya situasi sosial
yang mendukung. Kajian tentang dinamika kelompok sosial ini
berhubungan erat dengan pembentukan struktur sosial dalam
kelompok, norma sosial, perasaan saling memiliki,
dan internalisasi dari setiap perwujudan norma yang ada
dalam lingkungan sosial bermasyarakat tersebut.
Jadi, dinamika kelompok sosial adalah serangkaian bentuk
problematika kehidupan yang dialami oleh individu maupun kelompok
yang melakukan bentuk mobilisasi sosial dengan cepat sehingga
mengubah keteraturan sosial yang sudah berlaku di masyarakat.
Berikut ini definisi dinamika kelompok sosial menurut para ahli:
1. Menurut Soerjono Soekanto, dinamika sosial adalah
perubahan sosial dalam masyarakat yang mengalami berbagai
bentuk permasalahan yang bisa dilakukan perorangan atau

14
kelompok, sehingga dengan adanya dinamika sosial keteraturan
sosial dalam masyarakat tidak berjalan dengan semestinya.
2. Menurut Shertzer dan Stone, dinamika kelompok sosial
adalah bentuk tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu tanpa mengetahui maksud utamanya
dalam kebutuhan tersebut, sehingga mengakibatnya keadaan
yang memaksanya untuk menghalalkan segala cara.
3. Menurut Slamet Sentosa, dinamika kelompok sosial adalah
suatu bentuk hubungan yang terjalin antar kelompok sosial
dalam lingkungan masyarakatnya secara teratur dan
berhubungan dengan psikologis yang jelas. Makna dari
hubungan psikologis adalah hubungan yang terjalin antar
kelompok sosial yang dalam, sehingga dapat merasakan
berbagai situasi yang dialami secara bersama-sama.
4. Menurut Floyd D.Ruch, dinamika kelompok sosial adalah
bentuk analisis tentang hubungan-hubungan atau relasi yang
terjadi dalam kelompok sosial terkait dengan tindakan atau pola
perilaku setiap individu dalam sebuah situasi sosial tertentu.
5. Menurut Sprott, dinamika kelompok sosial adalah bentuk
analisis mengenai hubungan relasi yang terjadi antara anggota-
anggota kelompok sosial tertentu dalam sebuah lingkungan
masyarakat.
6. Menurut Robert F.Bales, dinamika kelompok sosial adalah
wujud dari proses kejiwaan yang terjalin dalam hubungan antar
individu dan dapat mempengaruhi sebuah kelompok tertentu.
b. Ciri Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika yang menonjol dalam kelompok sosial memiliki
karakteristik seperti berikut ini:
1. Adanya motif yang sama antara individu satu dengan lainnya
sehingga dapat menyebabkan interaksi atau kerjasama untuk
mencapai tujuan yang sama

15
2. Muncul akibat-akibat interaksi yang berlainan antara satu individu
dengan lainnya karena timbul rasa ketergantungan rasa dan
kecakapan individu yang terlambat
3. Memiliki bentuk struktur atau organisasi kelompok dan penugasan
yang jelas dan terdiri dari beberapa peran serta kedudukannya
masing-masing
4. Muncul peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota
kelompok yang kemudian mengatur sebuah interaksi di suatu
kegiatan atau aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama

c. Tujuan Dinamika Kelompok Sosial


Terjadinya dinamika kelompok sosial memiliki tujuan dalam sebuah
lingkungan masyarakat sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
terhadap anggota kelompok lainnya, sehingga dapat
menimbulkan rasa saling menghargai satu sama lain
2. Muncul rasa solidaritas antar anggota
kelompok sehingga dapat saling menghormati dan saling
menghargai
3. Tercipta komunikasi yang trbuka terhadap sesama anggota ke
lompok
4. Muncul i’tikad baik diantara sesama anggota kelompok
5. Produktivitas anggota kelompok menjadi meningkat
6. Dapat mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan
lebih maju
7. Dapat meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

d. Jenis Dinamika Sosial di Masyarakat


Dalam praktiknya di lingkungan masyarakat, dinamika yang ada dalam
kelompok sosial muncul dalam dua jenis seperti berikut ini:

16
1. Dinamika Kecil adalah dinamika yang terjadi karena adanya
perubahan baik kecil yang ada di masyarakat dan berpengaruh
pada suatu kelompok sosial
2. Dinamika Besar adalah dinamika yang terjadi dalam kelompok
sosial karena adanya perubahan progres (maju) ataupun
perubahan regres (mundur) akibat proses mobilitas sosial yang
terjadi
Jenis dinamika kelompok di atas juga dipengaruhi dengan jenis
kelompok sosial yang terlebih seperti berikut ini:
1. Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang didalamnya
terjadi interaksi sosial dimana anggotanya saling mengenal dekat
dan berhubungan erat dalam kehidupan sehari-hari. George
Homans mengungkapkan bahwa kelompok primer terdiri dari
sejumlah orang yang sering berkomunikasi satu dengan lainnya
sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung
(bertatap muka) tanpa melalui perantara. Contohnya terjadi pada
keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan
sebagainya.
2. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah suatu kelompok sosial yang
berinteraksi secara tidak langsung, yakni dengan berjauhan dan
sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan ini biasanya terjadi
bersifat lebih objektif, contohnya seperti hubungan di partai
politik, perhimpunan serikat kerja dan sebagainya.
3. Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah bentuk kelompok sosial yang ditandai
dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggota jenis kelompok ini
diangkat oleh organisasi, seperti hubungan semua kelompok atau
perkumpulan yang memiliki AD/ART.

17
4. Kelompok Informal
Kelompok Informal adalah bentuk kelompok yang tumbuh dari
proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang dalam
lingkungan tertentu. Keanggotan kelompok jenis ini biasanya
tidak teratur dan keanggotaannya ditentukan oleh daya tarik
bersama dari individu dan kelompok. Pran menjalankan tugas
dalam kelompok ini jelas namun biasanya bersifat informal dan
hanya didasarkan pada kekeluargaan dan simpati, contohnya
pada kelompok-kelompok arisan.

e. Faktor Dinamika Kelompok Sosial


Munculnya dinamika kelompok dalam lingkungan sosial tertentu
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik faktor yang terjadi
secara internal maupun eksternal sehingga semakin memperkuat
dinamika tersebut dalam sebuah kelompok, seperti faktor-faktor
berikut ini:
1. Faktor Internal
a) Munculnya konflik antar anggota kelompok, misalnya konflik
sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok yang
menyebabkan terjadinya keretakan dan berubahnya pola dan
bentuk hubungan sosial dalam kelompok tersebut
b) Munculnya selisihan paham dalam kelompok sosial yang
mempengaruhi keberadaan individu tersebut dalam kelompok
sosial tertentu
c) Perbedaan kepentingan antara Anggota kelompok yang tidak
memiliki kesamaan dalam kesepahaman yang akhirnya
memisahkan diri dan memilih untuk bergabung pada
kelompok yang memiliki persamaan
d) Perubahan struktur kelompok sosial yang disebabkan oleh
adanya dorongan dari luar seperti adanya ancaman yang

18
menyebabkan adanya perubahan dalam kelompok sosial
tersebut
e) Adanya pergantian anggota kelompok yang disebabkan
adanya guncangan yang berkaitan dengan kedudukan anggota
kelompok tersebut
2. Faktor Eksternal
a) Adanya perubahan situasi sosial yang terjadi akibat adanya
proses industrialisasi yang dapat menggeser pola hubungan
serta bentuk nilai-nilai yang dianut dalam kelompok tertentu
b) Adanya perubahan situasi ekonomi yang dapat mengakibatkan
pergeseran hubungan sosial yang ada dalam masyarakat.
Sehingga hubungan sosial tersebut dapat berubah berdasar
kepentingan dan tidak lagi berdasar pada kekerabatan
c) Adanya perubahan situasi politik dengan pergantian dalam
elite penguasa dapat mendorong perubahan kebijakan pada
kelompok- kelompok sosial yang ada dalam masyarakat

f. Aspek Dinamika Kelompok Sosial


Ada beberapa aspek yang menjadi latar belakang adanya
kelompok sosial dalam masyarakat yang sangat berpengaruh
besar pada pola interaksi sosial dan keteraturan sosial. Berikut
ini aspek-aspek yang ada dalam dinamika kelompok sosial:
1) Adaptasi
Adaptasi dalam kelompok sosial sangat dibutuhkan untuk
menyesuaikan suatu kelompok dengan perkembangan
zaman yang tidak terbatas. Adaptasi adalah bentuk
kemampuan masyarakat atau seseorang dan kelompok
dalam melakukan penyesuaian dirinya dengan lingkungan
sosial tertentu
2) Pencapaian Tujuan

19
Kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuan
tertentu akan mengalami perubahan dan perkembangan
dalam lingkungan masyarakat tersebut. Upaya pencapaian
tujuan tersebut dilakukan atas dasar sukarela antar anggota
masyarakat dan dilakukan dengan adanya kesepakatan-
kesepakatan tertentu.
3) Integrasi
Integrasi dalam kelompok sosial adalah upaya untuk tetap
bersatu dalam kelompok untuk mendukung dan
mewujudkan tujuan tertentu. Aspek ini penting untuk
dilakukan sebagai bentuk kesimbangan dan keteraman di
dalam kehidupan seseorang.
4) Pola Pemeliharaan dan Perluasan
Kelompok sosial perlu melakukan perubahan dan membuat
pola-pola pemeliharaan agar tidak terjadi disintegrasi
dalam lingkungan sosial tertentu. Kelompok sosial ini juga
akan melakukan perluasan, misalnya dengan menerima
anggota baru dan memperkenalkan serta mempengaruhi
anggota tersebut dengan unsur budaya yang dimiliki
kelompok tersebut
5) Komunikasi Kelompok
Komunikasi adalah dasar semua interaksi manusia dan
berfungsi untuk semua kelompok. Setiap kelompok harus
menerima dan menggunakan informasi tersebut untuk
berkomunikasi. Komunikasi kelompok inilah yang
nantinya akan menjadi perpindahan ide atau
gagasan karena adanya kebutuhan timbal balik antara satu
dengan lainnya
6) Konflik Antar Kelompok
Konflik adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat
memecah belah kelompok sosial yang memiliki beragam

20
pemikiran yang berbeda-beda, terutama dalam menentukan
keputusan bersama. Jika terjadi konflik dalam suatu
kelompok biasanya ada kepentingan dibaliknya, baik
kepentingan personal maupun kepentingan umum.Itulah
sebabnya tidak jarang jika dalam suatu kelompok ada
perbedaan persepsi maupun bentuk lainnya yang
menyebabkan terjadinya perpecahan antar individu,
kelompok, bahkan dalam artian luas Antara suku, Antara
Negara dan sebagainya. Ada beberapa penyebab terjadinya
konflik, seperti salah satu contohnya adanya persaingan
karena jabatan dalam suatu kelompok tertentu.
7) Kohesi
Kohesi adalah bagaimana upaya para anggota kelompok
untuk saling menyukai dan saling mencintai satu dengan
lainnya. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kohesi
dalam kelompok, seperti meningkatkan interaksi,
menciptakan tujuan bersama, merasa senasib, membuat
seragam kelompok, dan sebagainya.
8) Pemecahan masalah
Dalam praktiknya saat kita menjalani hidup memang selalu
berliku, terkadang bisa merasa nyaman, namun ada kalanya
juga merasa tidak nyaman. Termasuk saat kita hidup dalam
sebuah kelompok yang bisa jadi memiliki persamaan dan
perbedaan dalam menyamakan persepsi maupun tujuan
bersama. Dinamika seperti ini sebenarnya sudah lumrah
terjadi dalam sebuah lingkungan kelompok tertentu. Saat
mendapatkan suatu masalah atau konflik maka
membutuhkan solusi untuk menyelesaikannya. Pemecahan
masalah inilah yang merupakan proses menemukan
jawaban yang ingin dihasilkan tersebut, seperti beberapa
langkah dalam memecahkan masalah berikut ini:

21
a) Mendefinisikan masalah Yang Terjadi
b) Menemukan diagnosis besarnya masalah dan
penyebabnya
c) Merumuskan strategi alternatif atau merencanakan
strategi pemecahan tertentu
d) Menentukan dan melaksanakan strategi yang dirasa
paling dikehendaki
e) Mengevaluasi keberhasilan strategi yang telah
digunakan

g. Prinsip Dinamika Kelompok Sosial


Berikut ini beberapa prinsip dinamika kelompok yang perlu
Grameds ketahui:
1) Adanya Partisipasi atau keterlibatan aktif yang
meliputi keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau
perasaan seseorang di dalam situasi kelompok
2) Saling menghormati pada tiap-tiap anggota kelompok
dengan memiliki rasa saling menghargai atas pendapat,
masukan, dan saran dari anggota kelompok yang lainnya
3) Percaya Dan Mempercayai dalam membangun
hubungan sosial untuk membentuk jaringan sosial
(networks) yang akhirnya di mapankan berupa pranata
(institution) yang saling percaya dengan sifat kejujuran
(honesty ) kewajaran (fairness), sikap egaliter
(egalitarianism), toleransi (tolerance) dan kemurahan hati
(generosity)
4) Adanya Rasa Keterbukaan untuk mengungkapkan
informasi diri kepada orang lain yang bertujuan untuk
mencapai hubungan yang akrab dalam lingkungan
tertentu

22
5) Tidak Mengancam dengan memberi kesempatan semua
anggota kelompok untuk mengemukakan isi hati dan
buah pikirannya tanpa rasa takut dan terancam

h. Contoh Dinamika Kelompok Sosial


Berdasarkan penjelasan tentang pengertian, jenis, ciri, tujuan,
aspek, faktor, dan prinsip dinamika kelompok di atas, maka ada
contoh-contoh yang bisa diambil dalam dinamika tersebut,
seperti berikut ini:
1) Masyarakat Indonesia banyak memberikan pandangan
pada masyarakat di Papua dengan tipikal yang cenderung
berbeda, yakni keras dan tertinggal. Maksud bersifat keras
adalah dalam pergaulan dan tata cara dalam berbicara dan
kebudayaan mereka. Kondisi tersebut adalah bagian dari
dinamika dalam kelompok sosial masyarakat karena belum
tentu semua masyarakat yang berasal dari Papua tertinggal
dan tata bicaranya keras. Persepsi semacam ini sejatinya
sebagai wujud integrasi nasional dan juga wujud
diskriminasi kepada kelompok tertentu berdasarkan ras dan
suku.
2) Dalam segi agama, sebagian golongan melihat bahwa
adanya Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) adalah
organisasi yang membela agama lain daripada membela
agamanya sendiri. Bahkan ada sejumlah orang yang
menganggap bahwa Banser dan Banom NU lebih menjaga
Gereja daripada Menjaga Masjid. Anggapan seperti ini bisa
dikatakan sebagai dinamika kelompok sosial yang bisa
merugikan dan mengikis integrasi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat dalam beragam
3) Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh persatuan buruh
untuk memperjuangkan dan menuntut kenaikan upah kerja

23
4) Mundurnya ketua umum organisasi kepemudaan tertentu
karena dirinya merasa tidak memiliki kesepahaman yang
sama dengan anggota lainnya
5) Terjadi aksi demo organisasi masyarakat terhadap Dewan
Perwakilan Rakyat karena ketidaksetujuan individu atau
kolektif organisasi dengan aturan yang dibuat pemerintah
6) Terjadi kericuhan dalam kegiatan musyawarah anggota
kelompok tertentu karena adanya selisih paham antar
anggota
7) Terhambatnya roda organisasi karena ada konflik yang
terjadi antaranggota, sehingga berakibat pada kinerja
mereka dalam menjalani tugas dalam kelompok tersebut

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial


merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk suatu
kesatuan dan berinteraksi. Ciri-ciri kelompok sosial dibagi menjadi 2,
yaitu Ciri Kelompok Sosial Teratur dan Ciri Kelompok Sosial Tidak
Teratur

B. Saran
Semoga bermanfaat kedepannya

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.brainacademy.id/blog/kelompok-sosial
http:\\id.wikipedia.com\kelompok-sosial\

https://www.gramedia.com/literasi/dinamika-kelompok-sosial/

Ismawati, Esti.2012 IlmuSosialBudayaDasar,Yogyakarta :PenerbitOmbak

Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama

Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta:
Prenada Media Group

26

Anda mungkin juga menyukai