Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK SOSIAL

Oleh:
Kelompok 1

Julia
Rianti
Winda
Herdi

MAS AL-MA'ARIF BILAE
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami juga berterima kasih kepada orang sekitar kami yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan dalam setiap langkah yang penulis jalani.

Kami mempersembahkan sebuah makalah yang membahas tentang kelompok

sosial, guna untuk memenuhi salah satu tugas

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

agar makalah ini dapat diperbaiki dan dikembangkan lagi dikemudian hari. Kami

berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bone, 7 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial................................................................. 3

B. Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial....................................... 5

C. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial.......................................................... 6

D. Klasifikasi Kelompok Sosial................................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 10

B. Saran..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup

bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu

dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan

kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara

individu dengan kelompok. Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial

primer dan kelompok sosial sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat

secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok sosial primer dengan

hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal

lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga.

Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada

kepentingan yang berbeda.

Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor

pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok

sosial. Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-

perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti

kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas

maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,

akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat

ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu

1
2

masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan

kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-

perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,

pola-pola perilaku organisasi, susunan kelembagaan masyarakat, kekuasaan

dan wewenang, kelompok sosial dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Secara garis besar permasalahan yang ada dalam makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian kelompok sosial?

2. Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial?

3. Apa manfaat kelompok sosial?

4. Apa saja syarat dan ciri kelompok sosial?

5. Bagaimana klasifikasi kelompok sosial?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok adalah hidup bersama individu dalam suatu ikatan, serta

terdapat dalam ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interelasi

sosial, serta organisasi antar anggota. Kelompok merupakan inti kehidupan

dalam masyarakat. Secara sosiologi, kelompok adalah suatu kumpulan dari

orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, di mana dapat

mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.

Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih,

yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Kelompok atau grup

adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada

umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatkan hubungan

antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu

dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam

aktivitas umum namun dengan arah interaksi terkecil.

Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan

manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka.

Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran

bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh

3
4

anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para

anggotanya.

Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat

pemikiran sosiologis, karena titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Semua

orang atau individu dalam dunia ini pada awalnya merupakan anggota

kelompok sosial yang bernama keluarga. Ciri dasar suatu kelompok yaitu:

1. Kelompok selalu terdiri dari paling sedikit dua orang adan terus dapat

bertambah menjadi lebih dari itu.

2. Kelompok sebenarnya tidak dianggap terbentuk karena memenuhi

persyaratan jumlah.

3. Komunikasi dan interaksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok,

harus bersifat timbal balik.

4. Kelompok itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang, tetapi juga bisa

bersifat sementara atau jangka pendek.

5. Kelompok dan ciri kehidupan kelompok juga dapat ditemukan di antara

kehidupan binatang, seperti lebah, kera dan sebagainya.

6. Minat dan kepentingan bersama merupakan warna utama pembentukan

kelompok.

7. Pembentukan kelompok dapat didasarkan pada situasi yang beraneka

ragam, di mana dalam situasi itu manusia dituntut untuk bersatu.

8. Dalam kaitan dengan sumber pembentukan kelompok, maka sekarang ada

2 asumsi popular, yaitu :


5

a. Sumber pembentukan kelompok yaitu adanya minat dan kepentingan

bersama.

b. Sumber pembentukan kelompok yaitu insting manusia yang selalu

mendorongnya untuk berkelompok.

9. Kelompok merupakan suatu kesatuan dalam dirinya sendiri, yang

memiliki warna dan ciri sendiri yang berbeda dari yang lain bahkan

dengan anggotanya secara pribadi.

B. Dasar-Dasar Pembentukan Sosial

Dalam pembentukannya, kelompok sosial mempunyai dasar tertentu.

Dasar-dasar tersebut meliputi faktor keturunan (genealogis), kesatuan teritorial

(community), kesatuan kepercayaan (religius), dan kesatuan kepentingan

(asosiasi).

a. Kesatuan berdasarkan keturunan (genealogis). Kesatuan genealogis

adalah kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah

dan keturunan. Pada kelompok sosial ini, diawali dari terbentuknya keluarga

batih (nuklear family) atau keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak.

b. Kesatuan teritorial. Suatu komunitas terdiri atas sekumpulan

individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah. Individu-individu dalam

masyarakat tersebut selalu melakukan jalinan kerja sama dalam bentuk yang

tetap ataupun tidak tetap. Jalinan yang tetap ini terjadi karena wilayahnya

saling berdekatan sehingga terikat oleh kesamaan wilayah tempat tinggal.


6

c. Kesatuan kepercayaan (religius). Pada dasarnya, kesatuan religius

adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau

kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah

biasanya muncul ikatan yang sangat kuat dan rasa sentimen kelompok yang

mendalam. Akibatnya, terbangun komunikasi dan kerja sama yang erat

antaranggota yang memiliki jaringan antarnegara di seluruh penjuru dunia.

d. Kesatuan kepentingan (asosiasi). Asosiasi atau istilah lain dari

kesatuan kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada dalam

masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan. Dalam

kehidupan masyarakat modern, masyarakat berusaha untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan memadukan kepentingan bersama orang-orang

seprofesi. Oleh sebab itu, terbentuklah ikatan atau asosiasi atas dasar

kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap. Perwujudan nyata

asosiasi dalam kehidupan masyarakat dapat berbentuk negara, perkumpulan

atas dasar ekonomi, dan persatuan buruh

C. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Mengenai batasan pengertian dari kelompok sosial masih belum

terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Dengan tidak

adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu

memiliki banyak aspek.

1. Syarat Kelompok Sosial

a. Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.


7

b. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan

mempengaruhi perilaku anggota yang lain.

c. Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa

minggu, bulan dan tahun).

d. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua

anggota.

e. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur

sehingga mereka memiliki set peran.

f. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari

kelompok.

2. Ciri Kelompok Sosial

a. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan

yang lain.

b. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu

dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda

antara individu yang terlibat di dalamnya.

c. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi

kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan

masing-masing.

d. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok

yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk

mencapai tujuan yang ada. Berlangsungnya suatu kepentingan.

e. Adanya pergerakan yang dinamik.


8

D. Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang

anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah,

dan kekal.

a. Ciri-ciri kelompok paguyuban

1) Terdapat ikatan batin yang kuat antar anggota.

2) Hubungan antar anggota bersifat informal.

b. Tipe paguyuban

1) Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk

berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki

tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang

kesamaan nenek moyang. Contoh: keluarga, kelompok

kekerabatan.

2) Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk

berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan

membentuk RT (Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah

Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga). Contoh: Rukun

Tetangga, Rukun Warga.

3) Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)


9

Contoh: partai politik berdasarkan agama

2. Patembayan (gesellschaft)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang

anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu

yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan:

a. Hubungan antar anggota bersifat formal.

b. Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal.

c. Memperhitungkan nilai guna (utilitarian).

d. Lebih didasarkan pada kenyataan sosial.

Contoh: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau

industri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara sosiologi, kelompok adalah suatu kumpulan dari orang-orang

yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan

tumbuhnya perasaan bersama. Proses terbentuknya suatu kelompok sosial

karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama, itulah sebanya

dalam masyarakat manusia dapat dipersamakan dengan masyarakat binatang.

Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai kecenderungan atas dasar

dorongan nalurinya secara biologis untuk hidup berkelompok.

Mengenai batasan pengertian dari kelompok sosial masih belum

terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Dengan tidak

adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu

memiliki banyak aspek.

B. Saran

Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri

menyingkapi status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-

masing sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang

menginginkan kelompok naik kita juga tidak boleh duduk diam dalam struktur

sosial tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap perubahan positif yang

ada di masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

HD, Hj. Safarina. 2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan


Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

M. Hernki, James. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta:


Erlangga.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Sulistyowati, Budi. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Syani, Abdul. 2007. Sosologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai