Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KELOMPOK SOSIAL
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi

Dosen pengampu Endang Wahyu A.S.Sos,M.Pd


Disusun Oleh :
1. M. Ihsan Misbah K (2086206037)
2. Nurul Azizah (2086206015)
3. Desi Adinda Putri (2086206023)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SIDOARJO 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL”.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi memenuhi syarat nilai
akademik dari penulis dan memberikan sebuah pegangan pembelajaran yang
berguna dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat di dalam kehidupan bagi para
pembaca. Makalah ini telah diupayakan secara maksimal, tetapi mungkin saja
masih banyak ditemukan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu,
saran dan masukan sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini
kearah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan sesuai fungsinya.

Sidoarjo,8 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................4
1.2 RumusanMasalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................................4
BABII.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Kelompok Sosial.........................................................................................5
B. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial.......................................................................6
C. Macam-Macam Kelompok Sosial.................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting
dalam kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung didalamnya.
Pada umumnya kita dilahirkan ke dunia ini seorang diri akan tetapi tidak berarti bahwa
manusia secara alami merupakan mahluk individu semata. Pada dasarnya manusia
adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia
lain. Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi
sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri
tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat
tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka akan membentuk kelompok sosial
mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial
yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan
kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima
sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam
struktursosial.

1.2 RumusanMasalah
· Apa yang dimaksud kelompok sosial ?
· Apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial ?
· Apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial ?
· Apa saja faktor pembentuk kelompok sosial ?
1.3 Tujuan Masalah
· Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelompok sosial.
· Mengetahui apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial.
· Mengetahui apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial.
· Mengetahui apa saja faktor pembentuk kelompok sosial.
· Mengetahui bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

4
BABII

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok Sosial

Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pemgertiam sebagai suatu kumpulan


dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, dimana dapat mengakibatkan
tumbuhnya perasaan bersama. Dalam buku sociology An Introduction . Joseph S. Roucek
dan Roland L. Warren (1984), menyatakan bahawa suatu kelompok meliputi dua atau lebih
manusia yang di antara mereka terdapat bebrapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh
para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Mayor polak (1979) berpedapat bahwa
kelompok adalah suatu grup, yaitu sejumlah orang yang ada antara hubungan satu sama
laian dan antar hubungan itu bersifat sebagai sebuah struktur.
Melalui kelompok sebagaimana dikatakan oleh polak, manusia dapat bersama-sama
dalam usaha memenuhi berbagai kepentingan nya. Di dalam suatu kelompok masyarakat
seorang pribadi harus dapat membedakan dua kepentingan, yaitu ia sebagai makhluk individu
manusia pada dasarnya mempunyai hasrat untuk sebear-besarnya mengutamakan kepentingan
diri sendiri. Namun demikian manusia tidak mungkin dapat hidup layak tanpa berkelompok.
Oleh karena berkelompok maka manusia dapat meneruskan keturunanya secara wajar.
Menurut wila huky (1982) bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua
orang atau lebih, yang berintraksi atau saling komunikasi. Huky lebih rinci menjelaskan
beberapa ciri dasar dari suatu kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. Kelompok selalu berdiri dari paling sedikit dua orang dan terus bertambah menjadi
lebih sari itu.
2. Kelompok-kelompok sebenarnya tidak dianggap terbentuk karena memenuhi persyaratan
jumlah. Yang pokok adalah mereka saling berinteraksi dan komunikasi.
3. Komunikasi dan interaksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok, harus bersifat
timbal balik.
4. Kelompok-kelompok itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang tetapi juga bisa
bersifat sementara atau jangka pendek.
5. Kelompok dan ciri kehidupan kelompok juga dapat ditemukan diantara kehidupan
binatang, seperti lebih, kera dan sebagianya. Perbedaan dengan kelompok manusia yaitu
disini tidak ada kelanjutan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
6. Minat dan kepentingan bersama merupakan warna utama pembentukan kelompok.
7. Pembentuykan kelompok dapat berdasarkan pada situasi yang beraneka ragam. Huky
dalam hal ini mengutip pendapat sorokin, zimmerman dan galpin yang mendasarkan
klasifikasi kelompok-kelompok pada situasi yang menuntut manusia untuk bersatu yaitu :

a. Pertalian keluarga secara fisiologis atau berasal dari nenek moyang, (misal
tetomisme)
b. Perkawinan;
c. Persamaan agama dan kepercayaan;

5
d. Persaman bahasa dan kebudayaan daerah;
e. Dekat secara teritorial;
f. Pemilik dan penggarap tanah bersama dll.

8. Dalam kaitan dengan sumber pembentukan kelompok, maka sekarang ada dua asumsi
populer menurut Huky sering di dengungkan, yaitu :

a. Sumber pembentukan kelompok yaitu adanya minat dan kepentingan bersama dan
keduanya dipuaskan melalui partisipasi kelompok. Namum dalam kenyataan, asumsi
ini tidak terlalu benar.
b. Sumber pembentukan kelompok yaitu insting manusia yang selalu mendorangnya
untuk berkrlompok.Asumsi ini pula sulit untuk di buktikan, sebab bisa saja manusai
berkelompok bukan dari dorongan naluri, melainkan di dorong oleh pangalaman
bahwa hidupnya bisa berkelanjutan dalam bubungan pad orang lain.para sosiolog telah
mencoba mengidentifikasi empat sumber yang mendorang manusia untuk membuat
kelompok, yaitu :

1) Comman Ancestry ( nenek moyang berssama)


2) Territory ahared in common ( Teritirial bersama )
3) Semilar body Characteristies
4) Common interset ( minat dan kepentingan bersama )

9. Kelompok merupakan satu kesatuan dalam dirinya sendiri, ia memiliki warna dan ciri
sendiri yang berdeda dari yang lain dan bahkn berbeda dengan anggota-anggotanya
secara pribadi. Karenha itu, kelompok tidak dapat dipahami dengan samata-mata
memahami perbedaan kualitas dan ciri darp para anggota.
Menurut Abdul syani ( 1987) bahwa ada sejumlah rangkaian atau sistem yang dapat
menyebabkan kelompok dikatakan berstruktur :

1. Adanya sistem dari status-status para anggotanya, seperti sebuah organisasi pemuda.
2. Terdapat atau berlakunya nilai-nilai, norma-norma (kebudayaan) dalam
mempertahankan kehidupan kelompoknya, artinya struktur selalu diutamakan
kestabilanya.
3. Terdapat peran-peran sosial yang merupakan aspek dinamis dari struktur.

Sampai sejauh ini arti suatu kelompok tidak hanya berarti satu model; disamping itu
kelompok di dasarkan pada struktur, ada juga kelompok yang hidup tanpa struktur.
Kelpmpok yanh hidup tanpa struktur dapat disebut sebagai kolektivitas, misalnya
sekelompook pemuda yang berkumpul dipinggir jalan.

B. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial.

Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusai yang selalu ingin
bersama; itulah sebabnya maka dalam masyarakat mausia dapat dipersamakan dengan

6
masyarakat binatang. Manusia sejaik dilahirkan disunia sudah mempunyai hidup kelompok.
Namun dalam perkembangan selanjutnya manusia hidup tak hanya sekedar membutuhkan
hidup secara biologis belaka, akan tettapi manusia mempunyai kehendak dan kepentingan
yang tidak terbatas.
Ada dua hasrat pokok yang memiliki manusia sehingga ia mendoraing untuk hidup
berkelompok, yaitu ;

1. Hasrat untuk bersatu dengan manusia-manusia lain sekitarnya.


2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitar.

Proses hidup manusia dalam kedua hasrat itu tidak selamanya akan dialami dengan
mudah, malah justru kesulitan dan tantangan yang akan banyak ditemui. Manusia harus dapat
menggunakan akal dan perasaanya yang sehat, baik dalam usaha memenuhi kebutuhan
rohaninya.

Secara kodrat, memang perlu diakui bahwa manusia dalam hidupnya tidak boleh tidak
harus bermusyarakat, jika tidak manusia tidak akan hidup dengan wajar, bahkan mungkin
bisa sakit jiwa bahkan mati.

Betapapun tokoh Arjuna yang sebagian hidupnya dicurahkan dalam pertapaan, akan
tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia sebenarnya sangat rindu ibunya dan saudara-saudaranya.
Kalaupun terjadi ada orang yang berkehendak untuk mengungsikan diri, menjauhkan diri dari
keramaian dan ikatan kemasyarakatan, itu hanya sementara saja sifatnya ( temporer).

Dalam proses yang tidak begitu panjang pasti manusia akan berhubungan dengan
manusia lainyan (aksi); kemudian oleh karna manusia lainya mempunyai kehendak,
kepentingan, dan perasaan yang sama, maka orang lain tersebut segera akan menerimanya
dengan hidup bersama itu dengan sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi orang lain, sehingga seseorang mendapat pengakuan dari anggota-
anggota kelompok secara langgeng. Kesemua itu akhirnya menimbulkan krhidupsn krlompok
yang dinamakan kelompok sosial.

Menurut soerjono suekamto, bahwa kehidupan manusia baru dapat dikatakan kelompok
sosial apabila memenuhi persyaratan tertentu yaitu antara lain :

1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan;
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainya dalam
kelompok itu;
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersam oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga
hubungan antara mereka bertambah erat.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku.

7
C. Macam-Macam Kelompok Sosial.

Pada bab terdahulu telah banyak disinggung tentang kelompok kehidupan manusia
dalam masyarakat, baik yang berhubungan dengan proses pembentuknya, maupun yang
berhubungan dengan usaha manusia dalam mencapai tujuan bersama dalam kelompok
tersebut.
Olehkarna itu perlu disajikan beberapa macam kelompok sosial; paling tidak, dapat
dikenali tentang ciri-ciri dari masing-masing kelompok sosial.

1. Kelompok kekerabatan

Dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana atau paling tidak kelompok yang
memiliki jumlah anggota terbatas, biasanya hubungan antara masing-masing anggotanya
saling mengenal secara dalam. Ciri lain yang secara tidak sadar kadang-kadng bersifat
pamrih, karena barang siapa yang telah mendapatkan pertolongan, maka pada wktu
tertenti dirasa sangatv tidak pantas apabila tidak membalas bantuan yang telah
diterimanya.

2. Kelompok utama dan kelompok sekunder.

Kelompok utama dan skunder, oleh banyak para ahli sering disebut sebagai primary-
grup dan secondary-grup; sebagaian ahli lainya menyebut sebagai kelompok kecil dan
kelompok besar. Secara sosiologi kelompok ini sering disebut we feeling, diman
perasaan memiliki anggota terhadap kelompoknya sangat besar. Para anggotanya saling
membagi pengalaman, berencana masalah bersama dalam memenuhi kebutuhan
bersama.

Menurut charlos horton cooley kelompok utama adalah kelompok-kelompok yang


ditandai ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang
bersifat pribadi, maksunya pelemburan dari pad individu-individu dalam satu kelompok-
kelompok, sahingga tujuan.

Agar dapat lebih jelas, maka dibawah ini dikutip beberapa perbedaan antara kelompok
primer dan kelompok sesuai dengan pendapat Rogers, yaitu :

a. Kelompok primer

a) Ukuran kecil, sering lebih kecil dari 20 atau 30 orang anggota


b) Lebih mengutamakan komunikasi tatap muka
c) Hubungan bersifat pribadi dan akrab di antara anggota;
d) Bersifat informal
e) Keputusan dalm kelompok lebih bersifat tradisional dan kurang rasional.

b. Kelompok sekunder

8
a) Ukuran besar.
b) Hubungan bersifat tidak pribadi dan jauh antar sesama anggota
c) Sedikit saja komunikasi tatap muka.
d) Bersifat temporer
e) Keputusan kelompok lebih bersifat rasional dan menekankan pada efisien.

3. Gemeinschaft dan gesellschaft

Gemeinsvhaft dan gesellschaft adalah pokok pikiran tentang kelompok masyarakat


yang dicetuskan oleh ferdinand Tonnises. Gemeinvchaft adalah bentuk kehidupan
bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat
alamiyah dan bersifat kekal. Tonnies mengatakan bahwa suatu Gemeinschaft
mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu :

a. Intimate, artinya hubungan menyeluruh yang mesra sekali;


b. Private, artinya hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang
c. Exclusif, artinya bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja dan tidak untuk
orang lain

Di dalam Gemeinschaft, apabila terjadi suatu perselisihan maka penyelesaian tidak


cukup dilakukan atas nama pribadi, akan tetapi menjadi urusan bersama atas nama
kelompok. Tonnies, megatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu ada salah satu di
antara tiga kelompok Gemeinschaft, yaitu :

a. Gemeinschaft by blood, yaitu Gemeinschaft yang merupakan ikatan yang didasari


pada ikatan darah atau keturunan, contoh keluarga, kelompok kerabat.
b. Gemeinschaft of place, yaitu suatu Gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang
berdekatan tempat tinggal, cintoh RT, RW dan arisan;
c. Gemeinschaft of mind, merupakan suatu Gemeinschaft yang terdiri dari orang- orang
yang walaupun tidak memiliki hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak
berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikirab yang sama, karena
idiologi yang sama.

Sementara itu yang disebut sebagai Gemeinschaft, adalah kelompok yang didasari
oleh ikatan lahirah yamg jangka waktunya terbatas. Menurut Tonnios Gemeinschaft
hanya bersifat sebagai suatu bentuk pikiran belaka serta struktur yang bersifat mekanis
sebagaimna yang dapat di umpamakan dengan mesin. Orang yang menjadi anggota
Gemeinschaft mempunyai kepentingan-kepentingan secara rasional; artinya kepentingan-
kepentingan per orangan berada di atas kepentingan kelompok. Sedangkan unsur-unsur
kehidupan lainya hanyalah merupakan alat belaka. Adapun perbedaanya secara jelas
dapat dilihaat sebagai berikut :

a. Gemeinschaft

1) Personal

9
2) Informal
3) Tradisional
4) Sentimental
5) Umum
b. Gesellaschaft ;

1) Impersonal
2) Formal
3) Nilai guna
4) Realistik
5) Khusus

4. Kelompok formal dan informal

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasari


pada aturan-aturan yang tegas. Maksudnya sebagai sarana untuk mengatuh hubungan
antar anggotanya didalam setiap usaha mencapai tujuanya. Sebagai contoh instasi
pemerintah, perguruan tinggi, dan lain-lain.

Sedangkan kelompok informal adalah kelompok-kelompok yang terbentuk jarena


kuantitas pertrmuan yang cukup tinggi dan berulang-ulang. Dalam kelompok informal
terdapat juga klik (Qliques), yaiyui kelompok yang terikat kuat atas dasar persahabatan
atau kepentingan bersama dan mempunyai perasaan kelompok yang sangat kuat.

5. Membership group dan Reference grup

Mengutip pendapat Robert K. Merton, bahwa membership grup merupakan


kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Maksudnya pengertianya sama dengan apa yang disebut dengan informal grup/ hanya
saja dalam kelompok ini anggotanya serimh melakukan interaksi untuk membentuk
kelompok-kelompok sendiri. Oleh karna itu maka batas-batas keanggotaan seseorang
secara fisik bukan merupakan ciri yang pasti. Jadi ukuran keanggotaan seseorang dalam
kelompok adalah interaksinya dengan kelompok sosial tersebut, termasuka para
anggotanya; artinya terlepas dari apakah seseorang masih termasuk sebagai anggota atau
kelompok.
Reference grup adalah kelompok sosial yang dijadikan sebgai perbandingan atau
contoh bagi seseorang yang bukan sebagai anggotanya; kemudian seseorang yang
bersangkutan melakukan identifikasi dirinya sebagaimana kelompok contoh tadi. Secara
umum kelompok referensi merupakan kelompok yang menburut pandangan seseorang
mengakui menerima dan mengidentifikasi dirinya tanpa harus menjadi anggotanya. Selo
suemardjan dan soelaiman soemardi ,engutip pendapat Robert K. Merton, bahwa ada
dua tipe umum dari Feference group, yaitu :

10
a. Tipe normatif (normative type), yang menentukan dasar bagi kepribadian
seseorang;
b. Tipe perbandingan (comparison type), yang merupakan suatu pegangan bagi
individu di dalam menilai kepribadiannya.
Tipe pertama merupakan sumber nilai-nilai bagi individu-individu baik yang menjadi
anggota maupun bukan anggotakelompok tersebut. Misalnya seorang anggota
angkatan bersanjata berpegang teguh terhadap tradisi yang telah dipelihara oleh para
veteran. Tipe kedua merupakan perbandingan memberikan kedudukan seseorang,
misalnya status ekonomi seseorang dibandingkan dengan status ekonomi orang lain
yang semasyarakat.

SKEMA HUBUNGAN POKOK BAHASAN


DAN SUB-POKOK BAHASAN

(8)

(A)

(B) (C)

Keterangan :

(8) : Pokok pembahasan “ kelompok sosial”

(A) : Sub-pokok bahasan “ pengertian kelompok sosial”

(B) : Sub-pokok bahasa “ proses terbentuknya kelompok sosial”

(C) : Sub-pokok bahasa “ macam-macam kelompok sosial”

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan
saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan menimbulkan suatu
proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain.

3.2 Saran
Untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan memberikan
masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini kedepannya bisa mendekati
kesempurnaan, karena pembuat makalah ini adalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kehilafan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Syani,1987;

Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial,Penerbit : Fajar Agung, Jakarta


Mayor Polak,YBAF,1979;
Sosiologi Suatu Buku PengantarRingkas, Penerbit:PT.Ikhtiar Baru, Jakarta
Roucek and Warren.1962;
Sociology, An Introduction, Peterson, New Jersey:Littlefield, Adam & Co.
Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi,1964
Setangkai Bunga Sosiologi, Penerbit :Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai