Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., atas segala rahmad dan hidayat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang study “ILMU
SOSIAL BUDAYA DASAR”.Dengan mengucakan puji syukur kehadirat Allah swt.,
atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta solawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad saw., atas petunjuk dan risalahnya yang telah membawa zaman
kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama pada
dosen pembimbing kami yang telah mambimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...…………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….... 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………............. 4
3.1 kesimpulan…………………………………….……….....……………………... 23
3.2 saran……………………………….……………....……………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…….. 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuannya adalah :
3
BAB II
PEMBAHASAN
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan
dirinya kepada individu lain atau kelompok
Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin
datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia
untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok.
c).Hasrat berjuang
Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang
lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan
bersama.
4
d).Hasrat harga diri
Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak
atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat
penghargaan yang selayaknya.
e).Hasrat meniru
Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari
salah satu gajala atau tindakan.
f).Hasrat bergaul
Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-
kekagan atau pembatasan-pembatasan.
Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain
5
Faktor penyebab terjadinya stratifikasi :
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki
Memiliki motif yang sama antara satu individu dengan individu lainnya
sehingga kerjasama dan interaksi untuk mencapai tujuan yang sama lebih mudah
terjadi.
Anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia adalah bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
Terdapat hubungan timbal balik antar anggota.
Mempunyai struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung
kepada kesungguhan anggotanya dalam menjalan peran mereka.
Memiliki norma dan aturan yang mengatur hubungan antar anggota.
Merupakan satu kesatuan yang nyata sehingga dapat dibedakan dengan
kelompok lainnya.
Terbentuknya suatu kelompok sosial dipicu oleh naluri manusia yang tidak bisa
hidup bersama dan ingin menyatu dengan manusia lain disekitarnya. Oleh karena itu
6
murni muncul dari keinginannya sendiri. Dua faktor utama yang membuat seseorang
Pembentukan suatu kelompok akan diawali dengan adanya kontak sosial dan
komunikasi sosial yang akan menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.
Kata kontak berasal dari bahasa latin “con” yang artinya bersama dan “tango” yang
artinya menyentuh. Secara harfiah kontak sosial dapat diartikan “sama – sama
menyentuh. Arti kata kontak dalam ilmu sosial tidaklah harus dengan sentuhan atau
koneksi fisik. Kontak sosial merupakan sebuah tindakan yang menimbulkan kesadaran
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada
pihak lainnya. Pada umumnya komunikasi yang sering kita lihat dilakukan secara
verbal (berbicara) dengan menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh kedua belah
Kontak sosial dan komunikasi merupakan dua hal yang akan mengawali
terbentuknya sebuah kelompok sosial. Melalui kontak dan komunikasi tersebut maka
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai pulau dan daerah yang memiliki karakteristik
yang berbeda. Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki
beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan lain-lain.
Keberagaman ini mendorong setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki
tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda.Perbedaan inilah yang menyebabkan
keberagam- an sosial.
7
Keberagaman Sosial
Masyarakat Majemuk
1. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak
lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa memiliki ting- kat atau kedudukan yang sama.
Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua
manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan
tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.
8
B.Faktor Penyebab Keberagaman Sosial
Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan
kedaerahan yang diang-gap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial.
Keberagaman tersebut dianggap sebagai ciri masyara- kat Indonesia yang bersifat
majemuk.Istilah ‘majemuk’ diperkenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan
masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda.
b. Faktor Geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi,
baik di daratan mau- pun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai
9
hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk di suatu daerah
sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi
fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi
peraian.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu
Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik
dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
Menurut Damono sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata “adab” berasal
dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:
Moral yaitu nilai – nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan kesusilaan
Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang baik atau salah.
Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam mengatur tingksh laku manusia.
Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukmana, “peradaban”
adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya.
Menurut Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh kehidupan sosial, ekonomi,
politik dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang
praktis, sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang
lebih murni diatas tujuan yang praktis hubungannya dengan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat “peradaban” adalah bagian-bagian
kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian. Dengan demikian “peradaban”
adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai
kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh
tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju. Masyarakat tersebut dapat
10
dikatakan telahmengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf
kehidupannya makin kompleks.
11
C. Evolusi dan Tahapan-tahapan Peradaban
Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad ke – 19
dan dengan segera pula menjadi kategori budaya yang sangat populer. Mereka yang
menerapkan gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak begitu melukiskan
proses yang sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya menyusun sebuah artificial
selection diantara ratusan peristiwa dan kejadian yang laludiurutkan menurut skema
evolusi. Menurut JWM Baker SJ mereka tidak sampai menerangkan jalan kebudayaan
dengan teori evolusi, tetapi mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang
ada.
Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan mengambil
jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan
menampakkan perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan arah (directional)
dari sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan. Perubahan – perubahan
tersebut direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari benda hasil kebudayaan
manusia pada jaman dahulu yang antara lain digali dari lapisan bumi diberbagai tempat.
Menurut Alfin Tofler tahapan peradaban dapat dibagi atas tiga tahapan, yaitu
1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan
baru dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris).
2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri).
3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) dengan komputer atau alat komunikasi digital.
Menurut John Naisbitt mengemukakan bahwa era informasi menimbulkan
gejala mabuk teknologi, yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu :
1. Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
2. Masyarakat takut sekaligus memuja teknologi.
3. Masyarakat mengaburkan perbedaan antar yang nyata dan yang semu.
4. Masyarakat menerima kekerasan sebagai sesuatu yang wajar.
5. Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan, dan
6. Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.
12
D. Peradaban dan Perubahan Sosial
13
b. Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi
dalam masyarakat.
14
3.Wujud Peradaban
Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik yang
bersifat materiil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba, seperti candi
borobudur, bangunan gedung atau rumah, mobil, perlatan kerja, dan sebagainya,
maupun yang bersifat non – materiil dalam bentuk nilai, moral, norma, dan estetika.
Peradaban sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non – materiil, seperti adat
sopan santun pergaulan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia senantiasa
memegang teguh nilai-nilai yang ada, baik berupa moral, norma, etika, dan estetika.
Menurut Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal
kebaikan dan keburukan didalam hidu manusia semuanya, teristimewa yang mengenai
gerak – gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan,
sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan. Etika merupakan suatu
ajaran yang melakukan refleksi kritis atas norma ajaran moral. Tugas etika adalah
mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah laku manusia.
Secara dikotomisada etika deskriptif yang berusaha mengkaji secara kritis dan
rasional tentang sikap dan pola perilaku manusia, dan apa yang dikerjakan oleh manusia
dalam hidup sebagai sesuatu yang bernilai. Sedangkan etika normatif adalah berusaha
menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia (berupa norma-norma).
Menurut Th. L. Vanhoeven (dalam Oman Sukmana), norma berasal dari kata
“normalis”, yang berarti menurut petunjuk, kaidah, kebiasaan, kelaziman, patokan,
standart, ukuran. Norma – norma mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda – beda,
yaitu:
1. Folkways, yakni norma-norma yang berdasar kebiasaan atau kelaziman dalam
tradisi, dan apabila dilanggar tidak ada sanksinya, tetapi hanya dianggap aneh dan
menjadi sasaran pembicaraan umum saja.
2. Mores (tata kelakuan), yakni norma moral yang menentukan suatu kelakuan
tergolong benar atau salah, baik atau buruk. Individu yang melanggar mores akan
dihukum.
Moral adalah nilai – nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan
kesusilaan. Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana seseorang harus hidup
secara baik sebagai manusia, dan sekaligus merupakan petunjuk kongkrit yang siap
pakai tentang bagaimana seseorang itu harus hidup.
15
Dalam realitas budaya pengembangan kebudayaan dikembangkan melalui nilai –
nilai estetika yang tidak terlepas dari nilai – nilai etika, moral, norma dan hukum yang
berlaku.
Secara etimologis istilah “estetika” berarti “teori tentang ilmu penginderaan”.
Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat diterima lebih luas ialah “teori tentang
keindahan dan seni.
Manusia memiliki sensibilitas esthethis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan
dari keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan)
pribadinya. Tanpa estetika ini, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua
kehidupan akan menjadi steril.
1. Tradisi
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa,
merupakan satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad.
Oleh karena itu, maka tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri – sendiri
yang satu dengan yang lainnya berbeda satu sama lain.
Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat yang
merupakan adat kebiasaanturun-temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena
adanya penilaian bahwa cara – cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik
dan benar, serta hal ini merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya
bangsa.
Didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, adat yang dimiliki oleh daerah –
daerah suku – suku bangsa adalah berbeda – beda, meskipun demikian dasar dan
sifatnya adalah satu, yaitu keindonesiaannya. Oleh karena itu, maka adat bangsa
Indonesia itu dikatakan ber“bhinneka”. Adat bangsa Indonesia yang “Bhinneka Tunggal
Ika” ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.
16
2. Modernisasi
a. Konsep Modernisasi.
Modernisasi dimulai di Italia abad ke – 15 dan tersebar di sebagian besar ke dunia
Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di
Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke – 18, yang mengubah cara
produksi tradisional ke modern.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang mengubah :
Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar,
dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal.
Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada
masyarakat nasinal dengan integrasi yang baik.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang modernisasi, yaitu :
a) Modernisasi menurut Cyril Edwin Black, yaitu rangkaian perubahan cara hidup
manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang
universal dan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan
manusia.
b) Menurut Kentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan
konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai tingkat modern
harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
c) Menurut Schorrl (1980), modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda –
beda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman d
alam arti yang seluas – luasnya.
d) Smith (1973), mengatakan bahwa modernisasi adalah proses yang dilandasi
dengan seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah ma
syarakat ke arah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian
lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
b. Syarat-syarat Modernisasi.
Modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah
pada angan – angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
17
Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun
masyarakat.
Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar mewujudkan birokrasi.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu
atau lembaga tertentu.
Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat komunikasi masa.
Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak
pengurangan kepercayaan.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
c. Ciri-ciri Modernisasi.
Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri – ciri :
Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia.
Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensasi, dan
akulturasi.
Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi
kebendaan yang berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.
3. Masyarakat Madani
Menurut Wirutomo (2002), di Indonesia kata “civil society” diterjemahkan
sebagai masyarakat sipil, masrakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab.
Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut sutu ruang gerak
masyarakat yang berada di luar negara.
Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan negara, maka
muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga negara yang aktif dalam politik.
Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban masyarakat,
yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh supremasi hukum.
18
7. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki
Manusia Beradab
Sudah menjadi kodrat alam bahwa manusia dalam hidupnya selalu bergaul dan
berkumpul serta hidup bersama – sama dengan manusia lainnya dalam satu tempat dan
waktu tertentu yang disebut masyarakat. Dalam masyarakat manusia saling
mengadakan hubungan dan kerjasa (interaksi) antara yang satu dengan yang lain. Itulah
sebabnya filosofis terkenal Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
sosial.
Kehidupan bersama atau berkelompok dari manusia itu, mempunyai beberapa
tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, menghindarkan diri dari
marah bahaya, dan melanjutkan keturunan.
Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan hidupnya tersebut, manusia harus
mengadakan hubungan dan kerjasama (interaksi) dengan manusia lain. Tanpa
mengadakan interaksi dengan manusia yang laintidak mungkin kebutuhan – kebutuhan
tersebut dapat terpenuhi, baik kebutuhan primer dan juga kebutuhan sekunder.
Sebagai diketahui bahwa manusia disamping sebagai makhluk sosial juga
makhluk individu, dimana dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan sendiri tanpa
menghiraukan kepentingan orang lain. Manusia harus ada keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jika tidak maka dapat menimbulkan
kekacauan, pertentangan diantara sesama manusia sehingga keteraturan, ketetraman
tidak akan terwujud.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan pedoman – pedoman hidup
tentang bagaimana seorang berbuat terhadap orang lain atau bagaimana manusia harus
bertingkah laku dalam masyarakat. Pedoman - pedoman hidup yang dimaksud seperti
aturan – aturan, norma – norma adat – istiadat, ogeran dan wejanga atau nilai-nilai
kehidupan yang ada di masyarakat. Jika manusia telah dapat menciptakan hal – hal
tersebut, maka sesungguhnya manusia telah dapat memahami arti atau makna hakiki
sebagai manusia beradab.
19
8. Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk
dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke seluruh
belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk di
dalamnya bangsa Indonesia.
Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia
makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula
oleh sistem – sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi,
teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi
sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal, batas – batas
negara sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan. Tujuan akhir dari kedua
usaha atau kewajiban ini menurut Indra Siswarini adalah masyarakat modern yang
tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sederajat
dengan bangsa lain tetapi juga tangguh dalam menghadapi kemerosotan mutu
lingkungan hidup.
Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak punya
norma atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme sosial
terhadap hal – hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.
Selain itu juga terjadinya diorientasi atau alienasi.
Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian pesat
sebagai sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala menimbulkan
problematika bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone) dengan berbagai
fasilitas yang ada didalamnya, dapat memberikan manfaat yang sangan besaar kalau
digunakan secara baik, tetapi sebaliknya jika digunakan secara tidak baik akan
menimbulkan dampak negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan
problematika bagi adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang berkembang,
dengan cepat jika tidak diimbangi dengan tersediannya lapangan pekerjaan yang cukup
justru akan menciptakan gelombang pengangguran.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan
bangsa agar tetap eksis di tengah – tengah arus modernisasi dan globalisasi yang
semakin kuat, adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus mengali
20
ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia
melalui pelestarian nilai – nilai dan moral bangsa Indonesia.
Cara untuk menjelaskan perilaku manusia sebagai perilaku budaya dalam kaidah
dengan lingkungannya terlebih lagi perspektif lintas budaya akan mengandung banyak
variabel yang saling berkaitan dalam keseluruhan sistem terbuka. Pendekatan yang
saling berhubungan dengan psikologi lingkungan adalah pendekatan sistem yang
melihat rangkaian sistemik antara beberapa subsistem yang ada dalam emlihat
kenyataan lingkungan total yang melingkupi satuan budaya yang ada.
1. Physical Environment
Menunjuk pada lingkungan alamiah seperti: suhu, curah hujan, iklim, wilayah, flora dan
fauna.
2. Cultural Social Environment
Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti: norma, adat
istiadat, dan nilai-nilai.
3. Environmental Orientation and Representation
Mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda ada setiap
masyarakat mengenani lingkungannya.
4. Environmental Behavior and Process
21
Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product
Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas, kota beserta
usaha-usaha manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian
dan iklim.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia,kebudayaan dan peradaban mempunyai keterkaitan satu sama lainnya
keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara,
ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik
dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu
memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju
pada prilaku pada manusia. Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf
kompleksitasnya.
Peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan).
Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang
terjadi demikian pesatnya. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi
menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era
global, hubungan antar manusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi
sudah antar negara (transnasional). Dengan demikian perubahan budaya dan peradaban
di suatu daerah bias dengan cepat di pengaruhi.
3.2 Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan
menghargai serta menjaga kebudayaan dan peradaban daerah tempat tinggal masing-
masing individu.Arus teknologi dan informasi yang dengan mudah berkembang di
suatu daerah jangan dijadikan durjen untuk melupakan budaya masyarakat lokal kita.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://wasitoadi.blogspot.com/2012/10/makalah-manusia-dan-peradaban.html
http://siskadwimeikuri.blogspot.com/2013/11/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-
manusia.html
24