Anda di halaman 1dari 9

Faktor Penentu Integrasi Sosial

Faktor Integrasi Bangsa Indonesia Rasa Senasib Dan Sepenanggungan Serta Rasa
Seperjuanagan Di Masa Lalu Ketika Mengalami Penjajahan. Penjajahan Menimbulkan Tekanan
Baik Mental Ataupun Fisik. Tekanan Yang Berlarut-Larut Akan Melahirkan Reaksi Dari Yang
Ditekan ( Di Jajah ). Sehingga Muncul Kesadaran Ingin Memperjuangkan Kemerdekaan.

Yang Bisa Menjadi Faktor Integrasi Bangsa Adalah Semboyan Kita Yang Terkenal Yaitu
Bhineka Tunggal Ika, Dimana Kita Terpisah-Pisah Oleh Laut Tetapi Kita Mempunyai Ideologi
Yang Sama Yaitu Pancasila. Dengan Kata Lain Yang Dapat Menjadi Faktor Integrasi Bangsa
Indonesia Adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa Cinta Tanah Air, (4)
Perasaan Senasib Sepenanggungan. Dengan Menyadari Keadaan Bangsa Indonesia Yang
Majemuk Itu, Setiap Warga Negara Harus Waspada Agar Jangan Sampai Melakukan Hal-Hal
Negatif Yang Dapat Memperlemah Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.

Adapun Faktor- Faktor Internal Dan Eksternal Yang Dapat Mempengaruhi Integrasi Social
Dalam Masyarakat, Antara Lain Sebagai Berikut:

A. Faktor Internal :
 Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial
 Tuntutan Kebutuhan
 Jiwa Dan Semangat Gotong Royong
B. Faktor External :
1. Tuntutan Perkembangan Zaman
2. Persamaan Kebudayaan
3. Terbukanya Kesempatan Berpartisipasi Dalam Kehidupan Bersama
4. Persaman Visi, Misi, Dan Tujuan
5. Sikap Toleransi
6. Adanya Konsensus Nilai
7. Adanya Tantangan Dari Luar

Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, Ada 9 Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kelompok
Masyarakat Terintegrasi Dalam Komunitas Bersama. Faktor Faktor Ini Diantaranya :
1. Primodial
Identitas Bersama Komunitas Dapat Terbentuk Karena Adanya Ikatan Keaslian Kedaerahan,
Kekerabatan, Kesamaan Suku, Ras, Tempat Tinggal, Bahasa Dan Istiadat.

2. Sakral
Yang Dimaksud Sakral Dalam Konsep Ini Adalah Ikatan-Ikatan Religius Yang Dipercayai
Sebagai Hal Yang Berkaitan Dengan Kebenaran Mutlak Karena Dipercayai Sebagai Wahyu
Ilahiyah. Keyakinan Masyarakat Yang Bersifat Sakral Terwujud Dalam Agama Dan
Kepercayaan Kepada Hal-Hal Yang Bersifat Supranatural.

3. Tokoh
Integrasi Bisa Tercipta Manakala Dalam Suatu Masyarakat Terdapat Seorang Atau Beberapa
Tokoh Pemimpin Yang Disegani Dan Dihormati Karena Kepemimpinannya Yang Bersifat
Karismatik.

4. Bhineka Tunggal Ika


Bhineka Tunggal Ika Dilihat Sebagai Pemersatu Suatu Bangsa Yang Majemuk Untuk Mencapai
Integritas Suatu Bangsa. Dalam Konsep Ini Biasanya Bangsa Di Dalam Suatu Negara Terdiri
Atas Kelompok-Kelompok Atas Dasar Suku, Agama, Ras,  Dan Antargolongan Yang
Tersegmentasi Ke Dalam Kelompok-Kelompok Yang Antara Kelompok Satu Dan Lainnya Tidak
Saling Melengkapi Akan Tetapi Justru Lebih Bersifat Kompetitif.

5. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan Ekonomi Melahirkan Pembagian Kerja Dan Spesialisasi Pekerjaan Yang
Mendukung Kelangsungan Hidup Suatu Fungsi Sistem Ekonomi, Yaitu Menghasilkan Barang
Dan Jasa.

6. Homogenitas Kelompok
Kemajemukan Sosial Selalu Mengisi Setiap Lini Kehidupan Sosial Hanya Tiap-Tiap Kehidupan
Sosial Akan Memiliki Intensitas (Tingkat Tinggi Dan Rendah) Yang Berbeda-Beda. Integrasi
Antar Kemajemukan Sosial Ini Akan Tercapai Jika Antar  Elemen Pembentuk Struktur Sosial
Tersebut Berusaha Membentuk Integritas Sosial Dengan Menekankan Kesadaran Untuk
Mengurangi Intensitas Perbedaan Masing-Masing Elemen Sosial Tersebut.

7. Besar Kecilnya Kelompok


Jika Kehidupan Sosial Relativ Kecil, Maka Akan Mudah Mencapai Integrasi Sosial
Dibandingkan Dengan Kelompok Yang Memiliki Intensitas Perbedaanya Lebih Besar.

8. Mobilitas Sosiogeografis
Mobilitas Sosial Artinya Perpindahan Manusia Dari Tempat Yang  Satu Ke Tempat Yang Lain
Dengan Berbagai Latar Belakang Tujuan. Pada Umumnya Mobilitas Sosial Di Indonesia Di
Dominasi Oleh Tingginya Tingakat Urbanisasi, Yaitu Perpindahan Penduduk Dari Daerah
Pedesaan Ke Daerah Perkotaan.

9. Efektifitas Dan Efesiensi Komunikasi


Cepat Lambatnya Integrasi Sosial Akan Sangat Dipegaruhi Oleh Tingkat Efektivitas Dan
Efesiensi Komunikasi Sosial, Sebab Komunikasi Merupakan Salah Satu Prasyarat Terjadinya
Interaksi, Sedangkan Interaksi Merupakan Prasyarat Terjadinya Integrasi Maupun Konflik
Sosial.
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami ucapkan atas segala karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Antropologi Integrasi Sosial”dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  yang terkait yang telah memberi
bantuannya dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, kami meminta maaf kepada pembaca atas
kekurangan-kekurangan tersebut, dan kami sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari
pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan kemasan yang akan datang. Kami mengharapkan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan senantiasa memberikan
petunjuk dan membimbing kita.

      

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….          i

DAFTAR ISI…………………………………………………………          ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  LatarBelakang…………….……………………………..            1

1.2  RumusanMasalah……….……………………………….            1

1.3  TujuandanManfaat…………….……………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN MATERI

2.1  Definisi integrasi sosial …………………………………..          2

2.2  Bentuk-bentuk Integrasi. …………………………….…..          3

2.3 Faktor Pendorong …………….……………………….....          3

2.4  Syarat Integrasi ….……..………………………………..           5

2.5 Proses Integrasi Sosial……………………………….…..           5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………           8

3.2 Saran………………………………………………….…            8

DAFTAR PUSTAKA…….………………………………………….          10

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebudayaan adalah sesuatu yang  memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Setiap masyarakat memilki kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya dan cara bersosialisasi yang berbeda-beda pula. Yang membedakannya hanya bagaimana
melakukan integrasi atau proses penyesuaian terhadap setiap perbedaan yang ada. Banyaknya
pengertian tentang budaya, jenis dan tujuan budaya serta integrasi masih belum dipahami secara
menyeluruh oleh banyak masyarakat, hal ini menjadi kajian yang menarik dan penting untuk
ditelaah.oleh dasar itulah saya mengambil tema “ Budaya dan Integrasi Sosial” sebagai bahasan dalam
makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.      ApakahDefinisi integrasi sosial?

2.      BagaimanaBentuk-bentuk Integrasi?

3.      ApasajaFaktor Pendorong?

4.      ApaSyarat Integrasi?

5.      BagaimanaProses Integrasi Sosial?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang budaya dan integrasi
sosial .di harapkan pembaca akan lebih memahami arti penting budaya dan integrasi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi integrasi sosial

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.


Integrasi yang dimaksud disini merujuk pada upaya penyatuan berbagai kelompok masyarakat yang
berbeda-beda secara sosial, budaya maupun politik suatu bangsa, yang membangun kesetiaan lebih
besar yang bersifat nasional. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat
yang memilki keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu dapat
berupa individu, keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem nilai dan
norma sosial. Proses penyesuaian yang dimaksud adalah apabila masing-masing unsur yang berbeda
tersebut mau mentaati aturan-aturan yang ada dan telah disepakati bersama dan mau mefungsikan
dirinya sesuai dengan status dan peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial ditandai
dengan adanya suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi diantara
komponen masyarakat. Keserasian fungsi ini meliputi sebagian atau keseluruhan segi kehidupan,
dimana masing-masing pihak memberikan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini pada akhirnya saling
menguntungkan semua komponen dalam masyarakat.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan
satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut
pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua
landasan berikut :

 Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara


sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental
(mendasar).
 Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial
dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting
loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya
saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian
besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan
pranata-pranata sosial.
2.2. Bentuk-bentuk Integrasi

·         Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.

·         Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

2.3. Faktor Pendorong

Terbentuknya integrasi sosial dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

1.      Sentimen Ideologis

Yaitu suatu perasaan dan kesadaran sejumlah orang dengan ideologi yang sama. Kelompok ini
memiliki kesadaran tinggi untuk menyatukan diri dalam gerak dan langkah serta tujuan karena didorong
oleh sentimen ideologis yang sama. Mereka merasa senasib dan seperjuangan dalam rangka
mempertahankan dan mengembangkan ideologi yang diyakininya.

2.      Sentimen Geneologis

Di samping sentimen ideologis, sentimen geneologis juga merupakan sarana yang mendorong
orang-orang untuk menyatukan diri dalam satu ikatan sosial yang didasarkan persamaan darah dan
keturunan. Dalam dalam kesatuan geneologis, orang menyadari bahwa mereka berasal dari satu darah
keturuna walaupun telah mengalami proses evolusi yang relatif panjang. Sentimen ini dapat mendorong
orang-orang yang merasa memiliki persamaan keturunan untuk terikat dalam suatu wadah kekerabatan,
marga, ataupun trah. Contoh, muncuknya Marga Simanungkalit, Simanjuntak, Trah Mangkunegaran,
Trah Kasunan Demak, dan Trah Kraton Yogyakarta .

3.      Sentimen Teretorial

Yaitu suatu perasaan yang muncul secara spontanitas sebagai akibat adanya kesamaan daerah asal
atau daerah kelahiran. Mereka menyadari berasal dari satu daerah yang sama. Hal ini, dapat
memunculkan kesadaran untuk bersau dan membentuk suatu ikatan kerja sama yang lebih intim dengan
didorong oleh sentimen asal daerah yang sama. Contoh, penonton sepak bola antar negara, yang
memunculkan kesetiaan untuk mendukung negaranya.

4.      Sentimen Kepentingan

Dalam suatu asosiasi, individu terikat menjadi satu kesatuan karena memiliki orientasi dan
kepentingan yang sama. Misalnya, Ikatan Pengusaha Batik Pekalongan, Ikatan Pengusaha Batik Solo,
Ikatan Pengusaha Anggrek Jawa Barat. Melalui ikatan-ikatan ini, mreka menyadari bahwa antara individu
yang satu dengan individu yang lain merupakan himpunan orang yang mempunyai kepentingan sama.
Hal  ini, mendorong orang untuk mau melaksanakan kerja sama secara lebih intim.

5.      Sentimen Historis

Adalah suatu perasaan yang menyadari bahwa mereka memiliki sejarah perjuangan yang sama.
Misalnya, pada saat Indonesia ingin mengusir para penjajah, masyarakat Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Bali, dan pulau-pulau yang lain memiliki sentimen histori yang sama sebagai masyarakat terjajah. Atas
dasar persamaan, nasib mereka terdorong untuk bersatu dan membentuk suatu ikatan dengan
solidaritas yang tinggi melawan para penjajah

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu dapat berupa individu,
keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem nilai dan norma sosial. Proses
penyesuaian yang dimaksud adalah apabila masing-masing unsur yang berbeda tersebut mau mentaati
aturan-aturan yang ada dan telah disepakati bersama dan mau mefungsikan dirinya sesuai dengan
status dan peranannya dalam masyarakat.Sedangkan Integrasi sosial ditandai dengan adanya suatu
keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi diantara komponen masyarakat.
Keserasian fungsi ini meliputi sebagian atau keseluruhan segi kehidupan, dimana masing-masing pihak
memberikan keuntungan kepada pihak lain. Hal ini pada akhirnya saling menguntungkan semua
komponen dalam masyarakat.

3.2 Saran

Suatukemajuanakanmenghasilkandampakpositifdannegatif. Hal iniharusdapat kalian kitabetul agar


dapatmeminimalkandampaknegatif yang merugikansertamemaksimalkandampakpositif yang
menguntungkan.Jadidenganbanyakragamnyakebudayaan yang ada di indonesiaini,
kitasebagaianakbangsainiharusmenjagakebudayaankitasendiri agar kebudayaan yang
telahadasejakduluinitidakhilangdengankemajuanzaman yang sangatpesatini.

Anda mungkin juga menyukai