Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INTEGRASI SOSIAL

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah Pendidikan Multikultural dan HAM
Yang diampu oleh Ibu Maria Ulfa Yudha Julistiyana, S.Pd., M.A

Kelompok 6

1. Milla Vina Febriana (1986206002)


2. Laras Ayunda Amalia (1986206006)
3. Windi Arti Utami (1986206007)
4. Miftahul Anam (1986206013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
JUNI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam membuat makalah
tentang “Integrasi Sosial” ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak
lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita semua. Tidak lupa kami
sampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Maria Ulfa
Yudha Julistiyana, S.Pd., M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Multikultural dan HAM.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini dapat
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
para pembaca. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini masih
terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat kami gunakan
untuk memperbaiki makalah kami di kemudian hari.

Trenggalek, 8 Juni 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan Bentuk Integrasi Sosial....................................................... 3
B. Tahapan atau Proses Integrasi Sosial...................................................... 5
C. Strategi Mewujudkan Integrasi............................................................... 7
D. Integrasi sebagai Sebuah Tantangan dalam Masyarakat Multikultural.. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti


kesempurnaan atauk keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yangsaling berbeda dalam kehidupan
masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk
apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.

Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah


pembauran atauasimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan
pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat berarti penyesuaian antar dua
atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits)
mereka yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu
sistem kebudayaan yang selaras (harmonis). Caranya adalah melalui difusi
(penyebaran),dimana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu
kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan
tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah melalui
modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur kebudayaan baru dan lama. Inilah
yang disebut sebagai Integrasi Sosial.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan


masalahnya yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah konsep dan bentuk integrasi sosial?

1
2. Bagaimana tahapan atau proses integrasi sosial?

3. Apa saja strategi mewujudkan integrasi?

4. Bagaimana integrasi sebagai sebuah tantangan dalam masyarakat


multikultural?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuannya


yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep dan bentuk integrasi sosial.

2. Untuk mengetahui tahapan atau proses integrasi sosial.

3. Untuk mengetahui strategi mewujudkan integrasi.

4. Untuk mengetahui integrasi sebagai sebuah tantangan dalam masyarakat


multikultural.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas, dapat disimpulkan manfaat dari penyusunan


makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dan bentuk
integrasi sosial, tahapan atau proses integrasi sosial, strategi mewujudkan
integrasi, dan integrasi sebagai sebuah tantangan dalam masyarakat
multikultural.

2
BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep dan Bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda


dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut
meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai dan
norma. Definisi ini tercantum dalam buku Sosiologi karya Kun Maryati.

Adapun beberapa definisi mengenai integrasi sosial menurut para


ahli sebagai berikut:

1. Menurut Soerjono Soekanto, integrasi sosial adalah sebuah proses


sosial individu atau kelompok untuk berusaha memenuhi tujuan
melawan lawan yang disertai dengan suatu ancaman dan/atau
kekerasan.

2. Michael Banton menjelaskan bahwa integrasi sosial adalah suatu


integrasi sebagai sebuah pola hubungan yang mengakui adanya suatu
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan suatu
fungsi penting pada perbedaan dalam sebuah ras.

3. Gilin menyatakan bahwa integrasi sosial adalah suatu bagian dari


proses sosial yang terjadi karena suatu perbedaan fisik, emosional,
budaya, dan perilaku.

4. Menurut Paul B. Horton, integrasi sosial merupakan serangkaian


proses dan juga interaksi sosial terhadap semua kelompok ras dan
etnis yang bisa bersatu. Sehingga hal tersebut dapat menunjang
kehidupan ekonomi serta budaya.

Sehingga dapat disimpulkan integrasi sosial yaitu sebagai proses


pembauran atau penyesuaian yang berupa suatu pola hubungan terhadap

3
suatu perbedaan berupa fisik, emosional, budaya, ras, dan perilaku di
masyarakat yang menjadi kesatuan.

Integrasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

1. Integrasi Sosial Normatif

Integrasi normatif adalah sebuah bentuk integrasi yang terjadi


akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal
ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

Misalnya, bangsa Indonesia mengusung semboyan Bhinneka


Tunggal Ika yang mengandung makna “meskipun berbeda-beda tetapi
tetap satu jua”. Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri
dari berbagai suku bangsa, golongan, agama, dan bahasa tetapi tetap
mengakui satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, yaitu Indonesia.

2. Integrasi Sosial Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu


dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan
mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam
sebuah masyarakat.

Indonesia terdiri dari berbagai suku yang mengintegrasikan diri


dengan melihat fungsi dari suku masing-masing. Contohnya, suku
Bugis yang gemar melaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut,
suku Minang yang pandai berdagang berfungsi sebagai penjual dari
hasil laut tersebut. Dengan demikian, tercipta sebuah integrasi
fungsional dalam masyarakat.

3. Integrasi Sosial Koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki


penguasa. Terciptanya integrasi ini berawal dari cara penguasa yang
koersif (kekerasan) dalam mengatur. Contoh integrasi koersif adalah
demonstran yang berhenti ketika polisi menembakkan gas air mata ke

4
udara.

B. Tahapan atau Proses Integrasi Sosial

Tahapan atau proses integrasi sosial dapat dilihat dari beberapa


proses di bawah ini :

1. Tahap Akomodasi
Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya
terdapat dua atau lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk
saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu dengan cara
mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan
timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan
(keseimbangan).
Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara
dua kelompok atau individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan
secara temporer, memungkinkan terjadinya kerja sama di antara
individu atau kelompok sosial, serta mengupayakan peleburan antara
kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui
perkawinan campur (amalgamasi).
Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat multikultural seperti masyarakat kita ini, dapat hidup
berdampingan secara damai tanpa menimbulkan perpecahan. Selain
itu juga memungkinkan terjadinya kerjasama di antara
kelompokkelompok sosial yang yang ada dalam masyarakat tersebut.
Hal ini karena di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda
dalam masyarakat dapat saling menyesuaikan diri satu sama lain.
Dengan demikian akan mendorong lahirnya integrasi dalam
masyarakat tersebut.
2. Tahap Kerja Sama
Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok.
Kerja sama dapat menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi
sosial. Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama

5
antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama.
Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila
orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama
dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk mencapai kepentingan
kepentingan bersama.
Kerja sama di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda
dalam masyarakat multikultural mempunyai pengaruh yang cukup
besar dalam integrasi sosial. Mengapa? Dengan kerja sama berarti
kelompokkelompok sosial yang berbeda itu saling menyesuaikan diri,
melengkapi, membutuhkan, serta tidak memaksakan kehendak
masing-masing yang dapat menimbulkan prasangka-prasangka yang
memicu lahirnya konflik dalam masyarakat.
3. Tahap Koordinasi
Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial
yang berbeda dalam masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar
lebih terarah dan bisa mencapai tujuan demi kebaikan bersama.
Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai
integrasi dengan mempersatukan individu maupun kelompok agar
tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan di
masyarakat. Dalam organisasi kemasyarakatan, koordinasi merupakan
factor yang paling dominan.
Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan
baik, mengingat organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari orangorang dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda.
Dengan demikian kelancaran jalannya organisasi ditentukan faktor
pendekatan antaranggotanya. Proses koordinasi mencakup berbagai
aspekkemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya,
pendidikan, dan lain sebagainya.
4. Tahap Asimilasi

6
Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat
multikultural setelah tahap koordinasi akan tercapai atau tercipta suatu
pemahaman bersama, sehingga di antara kelompok-kelompok tersebut
dapat saling menyesuaikan diri. Proses ini disebut dengan asimilasi.
Asimilasi adalah sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-
usaha untuk mengurangi perbedaanperbedaan yang terdapat di antara
orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia guna mencapai
satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.

C. Strategi Mewujudkan Integrasi

Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh


semua negara, terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya
yang masih relatif muda dalam membangun negara bangsa (nation state),
ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam negara masih
rentan dan tersulut untuk terjadinya pertentangan antar kelompok. Kuatnya
ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih terpancang pada ikatan-
ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga,ikatan
kesukuan,ikatan sesame pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan
demikian upaya mewujudkan integrasi nasional yang mendasar pada
ikatan yang lebih luas dan melewati batas-batas kekeluargaan, kesukuan,
dan keagamaan menjadi lebih sulit untuk diwujudkan. Dalam rangka
mengupayakan integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang
mungkin ditempuh, yaitu :

1. Strategi Asimilasi

Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan


atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan
pencampuran tersebut maka masing-masing budaya pembentuknya.
Ketika asimilasi menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti
bahwa negara mengintegrasikan masyarakat dengan mengupayakan
agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar

7
melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya
kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak
bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa
menghargau unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan
strategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi
nasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompok
atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan.

2. Strategi Akulturasi

Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan


atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, dimana ciri-
ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru
tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan baru yang
terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya.
Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh
pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan
masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas budaya
bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok
atau budaya lokal.

3. Strategi Pluralis

Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya


perbedaan dalam masyarakat paham pluralis pada prinsupnya
mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada
segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan
berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis,dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada
semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya
daerah, dan perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta
hidup berdampingan secara damai. Jadi, integrasi nasional diwujudkan
dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat. Hal ini sejalan dengn pandangan multikulturalisme bahwa

8
setiap unsur perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama,
sehingga masing-masing berhak mendapatkan kesempatan untuk
berkembang.

D. Integrasi sebagai Sebuah Tantangan dalam Masyarakat Multikultural

Indonesia merupakan salah satu negara yang multikultural.


Multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai macam
kebudayaan. Dalam masyarakat multikultural rawan terjadinya konflik
akibat banyaknya perbedaan. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, inilah yang
disebut dengan integrasi sosial. Adapun upaya dalam menciptakan
integrasi sosial pada masyarakat multikultural di Indonesia yaitu sebagai
berikut :

1. Membudayakan sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai


perbedaan yang ada antar kelompok masyarakat. Untuk
membudayakan sikap toleransi, masyarakat harus menghilangkan
perilaku primordialisme, etnosentrisme dan fanatisme.

2. Menyadari bahwa antar kelompok masyarakat saling membutuhkan


dalam memenuhi kebutuhan.

3. Mulai berpikir kritis dan sistematis. Hal ini ditujukan agar masyarakat
berpikir bahwa perbedaan yang ada merupakan bentuk kekayaan yang
dimiliki Indonesia, bukan merupakan suatu masalah yang dapat
menyebabkan konflik sosial.

4. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok masyarakat


mempunyai hak asasi manusia.

5. Pendidikan muktikultural terhadap masyarakat. Hal ini bertujuan


untuk memberikan pandangan yang luas tentang manfaat perbedaan
yang ada di dalam kelompok masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Integrasi sosial yaitu sebagai proses pembauran atau penyesuaian


yang berupa suatu pola hubungan terhadap suatu perbedaan berupa fisik,
emosional, budaya, ras, dan perilaku di masyarakat yang menjadi
kesatuan. Bentuk integrasi sosial dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
Integrasi Sosial Normatif, Integrasi Sosial Fungsional, dan Integrasi Sosial
Koersif. Tahapan atau proses integrasi sosial ada 4 yaitu tahap akomodasi,
tahap kerja sama, tahap koordinasi, dan tahap asimilasi. Dan dalam rangka
mengupayakan integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang
mungkin ditempuh, yaitu strategi asimilasi, strategi akulturasi, dan strategi
pluralis.

Adapun upaya dalam menciptakan integrasi sosial pada masyarakat


multikultural di Indonesia yaitu dengan cara membudayakan sikap
toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada antar
kelompok masyarakat, menyadari bahwa antar kelompok masyarakat
saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan, mulai berpikir kritis
dan sistematis, menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok
masyarakat mempunyai hak asasi manusia, dan pendidikan muktikultural
terhadap masyarakat.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini baik dalam penulisan maupun penggunaan bahasa
yang kami sajikan. Oleh karena itu mohon diberikan saran yang bersifat
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di

10
kemudian hari. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
dapat menambah wawasan kita dalam memahami materi tentang integrasi
sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Laeli Nur. 2021. Pengertian Integrasi Sosial: Syarat, Bentuk, dan Faktor
Pengaruhnya. Diakses tanggal 8 Juni 2022 pukul 20:05.

https://www-gramedia-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/integrasi-
sosial/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#aoh=16547021736315&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.co
m%2Fliterasi%2Fintegrasi-sosial%2F

Laily, Iftitah Nurul. 2022. Pengertian Integrasi Sosial, Syarat, Bentuk, dan Faktor
Pendorongnya. Diakses tanggal 9 Juni 2022 pukul 19:57.

https://katadata-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/iftitah/berita/61fb33b98e099/penger
tian-integrasi-sosial-syarat-bentuk-dan-faktor-
pendorongnya?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIAC
Aw%3D%3D#aoh=16547021736315&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.c
om&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fkatadata.co.id%
2Fiftitah%2Fberita%2F61fb33b98e099%2Fpengertian-integrasi-sosial-syarat-
bentuk-dan-faktor-pendorongnya

Nurjanah, Putri. 2022. Makalah Integrasi Nasional. Diakses tanggal 8 Juni 2022
pukul 20:00.

https://www.academia.edu/34865466/Makalah_Integrasi_Nasional

12
Ulya, Mufrikhatul. 2021. Tahapan Integrasi Sosial. Diakses tanggal 8 Juni 2022
pukul 19:50

http://blog.uunes.ac.id/mufrikhatululya/2021/03/31/tahapan-integrasi-sosial/

https://fatonikeren.blogspot.com/2019/08/integrasi-nasional.html?m=1 diakses
tanggal 8 Juni 2022 pukul 19:28.

https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-upaya-yang-dapat-dilakukan-
dalam-menciptakan-integrasi-sosial-dalam-masyarakat-yang_QU-6S9LT50A
diakses tanggal 9 Juni 2022 pukul 06:30.

13

Anda mungkin juga menyukai