NAMA : ZULZAFITRI
KELAS : XI IIS2
ABSEN : 33
T.P 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…….……………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………..……..………1
B. Rumusan Masalah…………………………………….……..……1
C. Tujuan…………………………………………………….………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………….……..….……..11
ii
B. Saran…………………………………………….……………11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui pengertian integrasi sosial
11. Untuk mengetahui pihak yang terlibat dalam proses reintegrasi sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah
pembauran sesuatu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran
tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur
sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk,
menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti
satu. Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial,
ras etnik, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat terwujudnya integrasi sosial
adalah sebagai berikut.
3. Norma-norma dan nilai sosial itü berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan
dijalankan secara konsisten deh seluruh anggota masyarakat.
3
Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor
berikut.
1. Homogenitas kelompok
3. Mobilitas geografis
Anggota kelompok yang baru datang tentu harus menyesuaikan diri dengan
identitas masyarakat yang ditujunya (masyarakat asal/penduduk asli). Namun,
semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, semakin sulit pula terjadi
proses integrasi sosial. Sementara ituı dalam masyarakat yang mobilitasnya rendah,
seperti daerah atau suku terisolasi, integrasi sosial dapat cepat terjadi dengan cepat.
4. Efektivitas komunikasi
4
integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai. Sebaliknya, semakin tidak efektif
komunikasi yang berlangsung antaranggota masyarakatı semakin lambat dan sulit
pula integrasi sosialnya terwujud.
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan
hal yang mampu mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Indonesia
dipersatukan deh prinsip Bhinneka Tunggal İka. Bhinneka Tunggal İka menjadi
sebuah norma yang berfungsi mengintegrasikan perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
3. Integrasi Koersif
5
Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut.
1. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yañg berbeda. Proses sosial
itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun, umumnya akulturasi berlangsung tanpa
menghilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, dapat kita
katakan bahwa akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan
terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan tersebut menyebabkan
kebudayaan yang satu hampir menyerupai kebudayaan yang lain. Namun, masing-
masing kebudayaan masih mempertahankan ciri khasnya. Proses akulturasi sudah ada
sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal itu disebabkan oleh manusia
selalu melakukan migrasi atau gerak perpindahan di muka bumi.
2. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok
dalam masyarakat. Dalam proses ini, setiap individu dalam masyarakat berusaha untuk
mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Saat itu, setiap anggota kelompok
dan masyarakat tidak lagi membedakan dirinya dengan anggota yang lainnya. Batas-
batas di antara mereka akan hilang dan lebur menjadi satu kesatuan. Asimilasi ditandai
dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional,
dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi).
b) Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih beşar bila dibandingkan
dengan kebudayaan yang lama.
6
c) Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama.
3. Akomodasi
Integrasi sosial sebagai sebuah proses sosial dapat dicapai karena adanya berbagai
faktor internal dan eksternal yang mendorong proses tersebut. Dalam proses asimilasi,
integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor berikut.
3. Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya. Jika tiap pihak mengakui
kelemahan dan kelebihan kebudayaan masing-masing, tiap anggota masyarakat
pendukung suatu kebudayaan akan mudah bersatu.
7
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal itü dapat
diwujudkan jika penguasa memberikan kesempatan yang sama kepada golongan
minoritas untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan golongan mayoritas.
7. Adanya musuh bersama dari luan Adanya musuh bersama dari luar cenderung
memperkuat kesatuan masyarakat atau kelompok yang mengalami ancaman musuh
tersebut. Dalam keadaan demikian, berbagai kelompok yang berbeda dalam
masyarakat tersebut akan melepaskan atribut perbedaannya dan bersama-sama
menghadapi musuh mereka.
8
Secara umum reintegrasi sosial adalah upaya untuk mengembalikan dan
membangun kembali persatuan, kepercayaan, modal sosial, dan juga kohesi sosial setelah
terjadinya suatu perpecahan atau konflik dalam masyarakat. Reintegrasi ini digunakan
sebagai sarana untuk mengendalikan konflik terutama bagi masyarakat yang rentan
mengalami konflik.
Konflik dan kekerasan yang terulang dan kondisi masyarakat yang terpecah belah
mendorong permintaan permintaan dari berbagai pihak untuk menciptakan reintegrasi.
Permintaan tersebut datang dari dalam dan dari luar masyarakat. Beberapa faktor
pendorong kejadian reintegrasi dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
3. Penciptaan kembali kondisi aman, tenteram, dan harmonis seperti sediakala. (Sosusia,
2012: 98-104)
2. Penguatan identitas bersama. Setiap pelaku konflik pasti memiliki identitas, seperti
latar belakang, keturunan, daerah asal, agama, dan budaya. Kesamaan identitas
digunakan sebagai perekat hubungan antara pihak atau pelaku yang sedang berkonflik
9
1. Badan Khusus Reintegrasi
Badan khusus reintegrasi merupakan badan yang dibentuk guna mendukung upaya
reintegrasi dalam proses perdamaian. Organisasi ini biasanya dibentuk oleh
pemerintah. Biasanya dalam satu masalah ada satu badan reintegrasi, jadi ketika ada
masalah baru lagi pemerintah akan membuat badan reintegrasi baru lagi.
Kasus konflik dan kekerasan yang sudah menjadi sorotan dunia mendorong LSM luar
negeri ikut membantu proses penyelesaiannya. LSM tersebut biasanya memiliki
konsentrasi terhadap kasus konflik. Seperti contoh Henry Dunant Center (HDC) dan
Crisis Management Initiative (CMI) merupakan beberapa LSM internasional pernah
menjadi mediator atau fasilitator dalam penanganan kasus konflik di Aceh.
3. Organisasi Internasional
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka yang
pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu integrasi
sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan,
baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.fahdisjro.com/2018/03/pengertian-syarat-faktor-bentuk-proses-terjadinya-integrasi-
sosial.html?m=1
https://sociolovely.wordpress.com/tag/faktor-penghambat-integrasi-sosial/
https://lancangkuning.com/post/13597/pengertian-reintegrasi-sosial-di-masyarakat.html
https://smartsosiologi.com/reintegrasi-sosial/
http://blog.unnes.ac.id/prestia/2015/12/17/materi-sosiologi-kelas-xi-integrasi-dan-reintegrasi-
sosial/
iv