Persahabatan Sejati
Ada cerita di sebuah SMA Negeri 2 Jakarta. Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang suka
menindas kelompok baik. Di samping itu juga ada siswa baru dari kota Malang yang mengikuti orang
tuanya pindah kantor ke Jakarta.
Ibu Lia : Brug... (suara tas yang diletakkan di atas meja) Selamat pagi anak-anak
Ibu Lia : Pagi ini kita kedatangan siswa baru dari Kota Malang. Silahkan perkenalkan diri kamu
nak
Chika : Terima kasih Bu. Perkenalkan, nama saya Siti Chika Ummi Zubaidah dan saya biasa
dipanggil Chika
(Murid-murid pada melotot ke arah Chika, lalu tertawa terbahak-bahak setelah mendengar nama
lengkap Chika kecuali Farhan dan Lisa yang hanya tersenyum karena takut menyakiti hati Chika )
Ibu Lia : Brugg...bruuugg..brugg (suara tangan Ibu Lia memukul meja) Diam semua. Kenapa
kalian tertawa ? Apa ada yang lucu ?
Nabila : Yaps bener itu Bu, mendingan kalo bagus !!! Ih amit-amit deh
Ainun : Dasar ndeso lu !! Pake nama Ummi Zubaidah lagi, ntar ada masalah lagi ama Dewi
Persik. Hahaha.....
(Murid-murid tertawa)
Chika : Baik Bu
(Ketika Chika menuju ke bangkunya, tiba-tiba Chika terjatuh karena disandung dengan kaki Eka)
Ibu Lia : Ibu tidak mau dengar kalau Chika dikibulin sama kalian. Mengerti ?
Murid-murid : Iya Bu
Ibu Lia : Sekarang pelajari buku Bahasa Indonesia kalian, karena minggu depan kita ulangan
Bintang : Bukannya begitu Bu, saya kira... (langsung dipotong oleh Farhan)
Bintang : Hmmmm ya ya
Setelah beberapa jam kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Murid-murid segera memasukkan buku
mereka dan di samping itu Lisa dan Farhan mengajak Chika pergi ke kantin.
Lisa : (mengajak Chika) Ke kantin yuk Chik bareng gue ama Farhan
(Mereka bertiga asyik bergurau, sampai-sampai Chika tertabrak dengan siswa kelas lain yang bernama
Eza)
Eza : Eh, iya iya gapapa kok (Eza langsung pergi karena harus segera menyetorkan tugasnya
ke Ibu Lia)
Chika : (Owh namanya Eza berkata dalam hatinya) Mmm..aku nggak suka kok
Farhan : Sudah-sudah, ngapain pada debat hal itu sih, yuk ke kantin
(Setibanya di kantin, si tomboy (Bintang) datang menghampiri Chika, Lisa, dan Farhan)
Bintang : Owh iya. Kalau ada tugas kelompok, gue gabung ama kalian ya. Gue males kalau gabung
ama si grup centil itu
Lisa : Ok Bintang
Sesampainya di kelas, pelajaran pun kembali seperti biasa. Menit demi menit, dan jam demi jam
telah berlalu. Bel pulang pun berbunyi dan murid - murid pulang ke rumah masing masing.
Pada keesokan harinya, aktivitas sekolah kembali seperti sedia kala. Di samping itu, Eza datang ke
kelas XII B atau ke kelas Chika untuk menyampaikan bahwa Ibu Lia tidak masuk dan ada tugas untuk
kelas tersebut.
Eza : Assalamualaikum
Murid-murid : Waalaikumsalam
Eza : Saya ingin memberitahukan bahwa Ibu Lia tidak masuk dan memberikan tugas di buku
paket Bahasa Indonesia halaman 115. Terima kasih
(Eza pun melangkah keluar kelas, tetapi dicegah oleh geng jahat karena si Eka sang ketua geng suka
kepada Eza. Dan tanpa Eka ketahui, Eza malah lebih suka kepada Chika)
Eka : Hai Eza, kenalin gue Eka (menyulurkan tangannya tetapi tidak ditanggapi oleh Eza) dan
gue ketua cheerleaders lho
Eza : Cuma pengen tau aja. Kamu punya nomor handphonenya nggak? Kalau punya, aku
minta ya sekalian nomor handphone kamu juga deh
Eka : Hmm..aku nggak punya nomor handphonenya Chika Za. Ni nomor handphoneku Za.
Jangan lupa sms ya. (tersenyum sendiri, karena Eka berharap Eza sms)
Setelah itu, Eza bergegas keluar dari kelas XII B. Tiba tiba handphone Chika bergetar yang ternyata ada
sms dari nomor baru yaitu nomor handphone Eza. Entah dari mana ia tahu nomor handphone Chika,
yang jelas Chika sangat gembira sekali kalau ternyata si Eza menaruh hati padanya.
Chika : Eh Lis, ada sms dari Eza nih. Wah, aku diajak ke kantin bareng lho
Lisa : Kamu jangan mau Chik, pasti dia ada maksud yang nggak bener
Chika : Lah emang kenapa sih
(Tanpa mereka ketahui, percakapan mereka terdengar oleh Eka, lalu Eka langsung mencaci maki Chika.
Sedangkan si Nabila dan Ainun mengambil tas Chika lalu mereka keluarkan semua isi tasnya ke lantai)
Eka : Asal lo tahu ya, Eza itu gebetan gue. Jadi, gue nggak mau ada bocah tengik yang
ngerebut Eza dari gue, ngerti lo !!
Chika : (mengangis)...
(Lisa dan Farhan pun ikut berdiri untuk membantu Chika, di samping itu si Bintang yang asyik
mengerjakan tugas sudah muak melihat pertengkaran itu dan langsung melerai mereka)
Farhan : Eh Eka, Eza itu bukan cowok lo, jadi lo jangan sok ngatur-ngatur Chika deh
Eka : Siapa lo ? Jangan ikut campur ya. Ini bukan urusan lo, ngerti !!!
Bintang : Eh... ngapain sih pada berantem mulu. Lo lagi (menunjuk ke arah geng jahat) dasar
onde-onde sekolahan! Bisanya cuma berantem aja. Sudah-sudah kembali ke bangku kalian masing-
masing, kalo nggak gue aduin ke Kepsek entar
Bintang : Sudahlah Chik. Lo gak usah dengerin kata mereka ya, woles aja
Chika : Gak ah, kamu pergi ama Lisa dan Farhan aja gih
(Ketika Lisa, Bintang, dan Farhan ke kantin, hanya tinggal Chika sendiri di kelas dan datanglah Eza untuk
memberikan sesuatu kepada Chika)
Eza : Chik, kamu kenapa? Siapa yang buat kamu nangis begini ?
Eza : Ya sudah. Nih buat kamu (memberi sebuah kado) emm.. buka di rumah aja ya
Chika : Kita kan baru kenal Za. Aku gak bisa terima ini
Eza : Iya aku tau Chik, ini sebagai awal pertemanan kita aja deh. Biar kamu terima ini
(Ternyata si Eka sudah mendengarkan pembicaraan Eza dan Chika, laku Eka pun semakin marah kepada
Chika karena ia menganggap bahwa Chika akan merebut Eza darinya)
(Lalu datanglah si Eka dan gengnya dengan perasaan amarah yang tinggi untuk memberi pelajaran
kepada Chika)
Eka : Gue itu kan udah bilang ke lo, jangan dekati Eza. Ngerti gak sih!! Oo.. ternyata lo nyari
gara-gara sama gue hah (dengan memegang pipi Chika)
Chika : (menangis) Aku gak bermaksud mendekati Eza kok Ka. Tapi Ezanya sendiri yang sms aku
Eka : Gue gak mau denger alasan apapun dari lo. Yang jelas gue gak suka liat lo ama Eza
berduaan kayak tadi (amarah Eka membuat reflek tangannya yang ingin menampar Chika)
(Eka hampir menampar Chika dan syukurlah Bintang datang dan berhasil mencegah perbuatan itu)
Bintang : Eh Ka, ini udah kedua kalinya lo ganggu Chika. Lo kok gak sadar sih, Eza itu lebih milih
Chika dari pada lo. Lo harus introspeksi diri dong kekurangan lo itu apa
Bintang : Yaa, wajar aja kalau Eza lebih suka Chika dari pada lo, karena Chika itu cantik, pinter, dan
pendiam. Beda banget ama lo, Ka. Lagian cowok di sekolah ini masih banyak kok bukan cuma Eza aja
(Semua kata-kata Bintang memang benar dalam hati Eka, dan Eka menyadari bahwa perbuatannya itu
sudah sangat keterlaluan)
Eka : (menghampiri Chika) Chik, gue minta maaf atas kelakuan gue sama lo. Gue sadar kalo
gue emang gak pantes ama Eza
Chika : Sebelum kamu minta maaf, aku sudah maafin kamu kok Ka. Oh iya, kamu mau gak jadi
sahabat aku, Lisa, Farhan dan Bintang ?
Dari kejadian itu, kelompok jahat sadar bahwa tidak ada yang lebih penting dari sebuah persahabatan
sejati. Untuk itu, janganlah kita menganggap bahwa cinta lebih penting dari persahabatan. Karena dari
persahabatan itulah akan menimbulkan cinta dan kasih sayang.
Dan dari pada itu, berakhirlah cerita anak SMADA dan semoga ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak
remaja terutama SMA bahwa friendship always been in our heart.