PERAN :
PENOKOHAN :
Di dalam kelas X7
(ketika chika sedang mengerjakan PR, Bu Siska pun tiba dan bau
betadine terasa sangat menyengat di kleas)
Bu Siska : Dan satu lagi, nanti kita akan kedatangan murid baru pindahan
dari SMA 1 SELONG. Jadi, ibu harap kalian bisa beradaptasi
denganya.
Chika & Evan : Iya bu…
Bu Siska : Baiklah, sebelum kita membahas lebih dalam materi Ekosistem,
siapa yang tau pengertian dari Ekosistem?
Chika : Saya bu…(mengacungkan tangan)
Bu Siska : Ya chik, silahkan!
Chika : Menurut buku yang saya baca “Ekosistem adalah hubungan
timbale balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik”
Bu Siska : Ya, benar. Mungkin ada lagi yang ingin menambahkan. (seraya
melihat Evan yang mengacungkan tangan). Baiklah, silahkam
Evan!
Evan : Ekosistem merupakan kehidupan semua jenis makhluk hidup
yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan alam
membentuk kesatuan.
Bu Siska : Semua jawaban tepat. Jadi ekosistem merupakan hubungan
interaksi (timbal balik) dari berbagai komponen, seperti
komponen abiotik dengan biotic maupun sebaliknya.
velin : Assalamualaikum…
Semua : Wa’alaikumsalam…
Bu Siska : Oh iya Velin, silahkan masuk. Baiklah anak-anak ini adalah
teman baru kalian pindahan dari SMA 1 SELONG yang baru ibu
bilang tadi. Nah, silahkan Velin perkenalkan diri kepada teman-
temanmu…
Velin : Hai teman-teman…nama saya Velin Anugrah Pratama, biasa di
panggil Velin. Saya lahir pada tanggal 18 Mei 1995. Mama saya
asli Lombok sedangkan papa saya asli Bima. Sekarang saya
tinggal di BTN pepabri. mungkin itu saja, semoga kita bias
berteman yah.
Evan : Evan…
Velin : Velin…
Chika : Oh ya Velin, ngomong-ngomong kenapa kamu bias pindah
sekolah ke Bima?
Velin : Soalnya papa ku pindah tugas di sini. Makanya aku sekeluarga
juga ikut pindah.
Chika : Oh gitu yah..ya udah deh mudah-mudahan kita bisa bersahabat
yah…
Velin : Iy Chika…
Bu Evi : Ekhemm…ekhemm…Assalamualaikum
Semua : Wa’alaikumsalam.
Bu Evi : Anak-anak, berhubung materi kita sudah selesai, maka ibu akan
tugaskan kalian untuk membuat keliping tentang biografi tokoh
sejarah favoritmu. Ini merupakan tugas individu, dan ibu harap
kalian bisa memberikan yang terbaik.
Chika : Yeah. Ini pelajaran yang aku suka. Tapi sayangnya gurunya
suram (dengan nada berbisik)
Evan : Dia memang agak-agak gimana gitu.
Velin : Haha…nggak apa-apa kok, wajarlah dia seperti itu.
Bu Evi : Oh ya, sebelumnya ibu ucapkan selamat dating kepada Velin
semoga kamu punya banyak teman yah…
Velin : Iya bu’…terimakasih.
Bu Evi : Oh ya, Ibu ada telepon sebentar ya…
Velin : Eh Chik, Bu Siska kelihatannya lebih asyik ya dari pada Bu Evi.
Mukanya suram sekali.
Chika : Setuju…memang bener…entah kenapa pada awal tahun saat
kenaikan kelas, Bu Evi seperti itu, memang sih cara ngajarnya
bagus, tapiiiii….iiikkhhhhhhhhh.
Evan : Eh sudah-sudah jangan berbicara yang macam-macam, aku
keluar dulu bosan nih.
Velin : Eh iya ya…terus kelas ini kok kadang-kadang bau betadine ya?
Chika : Hmm…ya memang sering begitu, mungkin Nadia sedang ada di
sini. (sambil memikirkan sesuatu dengan wajah manyun)
Velin : Eh…Nadia? Siapa Nadia ? Temanmu yah?
Chika : Ehh iya…Nadia itu sahabat baik aku dan evan. Dia sudah
meninggal 5 bulan yang lalu. Beberapa minggu setelah naik
kelas 2. katanya sih dia meninggal bunuh diri. Tapi sampai
sekarang jasatnya belum di temukan. Trus katanya dia lompat
di jurang.
Velin : Oh ya…sampai sekarang belum di temukan? Kasihan sekali ya,
apa mereka sudah mencarinya dengan cermat dan sebaik
mungkin?
Chika : Sudah…tapiiii..hasilnya…NIHIL.
Velin : Emang, yang mengetahui kalau Nadia jatuh di jurang itu siapa ?
Chika : Entahlah…aku juga gak tau pasti. Hmm, sayang sekali dia
sangat pintar. Tapiii, dia drop karena tidak lulus seleksi
pergantian pelajar waktu itu. Sehingga dia……..
(Setelah beberapa jam, bell pulang pun berbunyi dan semua murid SMAN 1
KOTA BIMA pulang)
ADEGAN 2
Kemudian Velin masuk dalam kamar dan segera mengerjakan tugas yang
telah diberikan oleh Bu Evi dan Bu Siska.
Setelah semuanya selesai, Velin mulai ngantuk dan bersiap-siap untuk tidur.
Akhirnya Velin pun tertidur pulas. Namun ketika ia tidur, ia bermimpi. Dalam
mimpinya terdengar suara teriakan seorang perempuan.
“Kyaaaaaaa….aaaa…..aaa….jangan bu’…..jangan…saya mohon bu’…
jangan….jangan”
Velin : Huuuh, suara apa itu? Membuat aku takut saja..hmm, sudahlah,
ini hanya mimpi!
ADEGAN 3
Saat di kelas X7
(Ketika Velin sedang duduk, kemudian dia bercerita tentang mimpinya kepada
Chika dan Evan, dengan nada agar bingung)
Velin : Eh Chik, Van,,semalem aku mimpi buruk. Dan dalam mimpi itu
aku mendengar teriakan seorang gadis
Chika : Ahhhh.., itukan hanya mimpi,gak usah usah khawatir gtiu..!
Velin : Tapii Chik……
Chika : Ahh sudahlah Velin gak usah di pikirin…eh aku laper nie, kita ke
kantin yuk..(sambil mengajak Velin dan Evan)
Velin : Gak ahh,,kalian ajah!
Chika : Ya udah deh..ayo Van…
Evan : Ayooooo…
(Kemudian Chika dan Evan ke kantin, sementara Velin sendirian di kelas, dan
tak berapa lama Velin terlihat melamun dan tertidur)
(Kemudian setelah membeli makanan, Chika dan Evan kembali ke kelas, dan
melihat Velin yang sedang tertidur dan kemudian terbangun dengan ekspresi
mengejutkan)
ADEGAN 4
Dan akhirnya dia tertidur. Velin pun bermimpi lagi, dalam mimpinya ia melihat
orang yang di seret.
(Bu Siska menusuk tubuh Nadia beberapa kali dan Nadia pun tewas)
Velin pun terbangun dari mimpinya, dan menelepon Chika.
Velin : Tidak, ini tentang kasus kematian Nadia, karena aku mendengar
suara jeritan Nadia. Jika memang ia bunuh diri, ia tidak akan
menjerit seperti itu. Dan dalam mimpi itu aku melihat Nadia di
seret oleh seorang guru, entah itu siapa…tidak jelas, mukanya
masih samara dan dia menyimpan mayat Nadia di kelas itu. Itu
sebabnya aku mengajak kalian ke sini.
Chika : Benarkah? Aku juga penasaran sih dengan kasus kematian
Nadia, menurut aku dia tidak mungkin mati karena bunuh diri.
Sebab dia adalah gadis yang kuat dan tegar.
Evan : Hmmm…terserah kalian sajalah…demi Nadia aku akan
melakukan apapun. Seandainya saja saat kematian Nadia aku
berada di sampingnya, mungkin dia masih ada kesempatan
untuk mendapatkan beasiswa…
Chika : Ekhem.ekhem…
Bu Evi : (Sedang mencari sesuatu di laci meja, sambil melihat kea rah
tembok) dimana yah saya simpan? Mudah-mudahan tidak ada
siswa yang melihatnya…akh,,mungkin bukan di sini
Bu Siska : Nadia, apakah kamu yakin bahwa kamu bisa lulus tes
pertukaran pelajar di korea. Karena sebelum mengikuti tes
kamu harus membayar uang tes. Kamu harus membayar uang
pendaftaran itu sebesar 5 juta.
Nadia : Iya bu’…saya yakin saya bisa membayar uang pendaftaran itu,
saya akan menggunakan uang beasiswa saya untuk
membayarnya, lagi pula saya telah belajar dengan sungguh-
sungguh bu’, apalagi mengenai bahasa korea dan bahasa
inggris itu sudah di luar kepala.
Bu Siska : Ya ibu tahu, tapi ibu Cuma mengingatkan kamu saja kalau kamu
tidak lulus, ibu takut kamu akan drop
Nadia : Tenang bu’, saya yakin kalau saya bisa, dan saya akan
berusaha semaksimal mungkin.
Bu Siska : Ya…Terserah kamu saja, yang penting ibu sudah
memberitahukan. (Bu Siska keluar dan meninggalkan Nadia di
dalam kelas)
Nadia : Saya harus berusaha semaksimal mungkin, agar saya dapat
membuktikan pada Bu Siska, bahwa saya bisa.
Mereka meninggalkan kelas. Dan yang tersisa hanyalah Ibu Siska dan
Nadia
Nadia : Saya tahu bu’…ibu telah menerima sogokan itu! Iya kan? (nada
kesal)
Bu Siska : Apa!..apa yang kamu katakana Nadia?(dengan suara terbata-
bata), seenaknya berbicara seperti itu, kamu pasti salah paham.
Nadia : Tidak..aku telah melihatnya sendiri. Dan aku akan melaporkan
ibu kepada kepala sekolah. Jika kepala sekolah ingin menutupi
masalah ini juga, aku akan melaporkannya ke DIKNAS. (sambil
berlari keluar)
Bu Siska : Nadia…jangan!(sambil mengeluarkan pisau dari tasnya)
(Nadia lari dengan tergesa-gesa, sambil melihat pisau yang di bawa oleh Bu
Siska.)
(Bu Siska pun menusuk tubuh Nadia berkali-kali. Dan akhirnya Nadia tewas
secara mengenaskan. Dan ternyata tanpa sengaja, Ibu Evi melihat kejadian itu.
Lalu Bu Siska menyembunyikan mayat Nadia di tembok X7, tepatnya di sebelah
meja guru)
(Saat melihat Nadia di seret oleh Bu Siska, Bu Evi pun langsung merekam
kejadian itu)
(Kemudian, saat Bu Evi hendak pergi, Bu siska melihat Bu evi yang habis
merekan kejadian itu.)
ADEGAN 5
(Setelah beberapa jam mengajar, bell istirahat berbunyi. Siswa X7 keluar untuk
ke kantin, sedangkan Bu Evi masih membereskan buku-bukunya.)
Velin : (dengan sedikit membujuk). Ayolah bu’ ini semua demi Nadia.
Bu Evi : Maaf..ibu tidak terlibat dalam masalah ini, dan kamu Velin,
kamu tidak tahu apa-apa tentang masalah ini.
Evan : Sebenarnya, ada apa sih vel? Apa hubungan Bu Evi dengan
kematian Nadia.
Chika : Iya Vel..ada apa sih sebenarnya ? aku jadi bingung, jangan
buatku takut dong…
Evan : Apa ada hubunganya dengan yang ingin kamu ceritakan tadi ?
Velin : Iya teman-teman, ini semua tentang kasus kematian Nadia.
(Velin pun menceritakan tentang mimpinya kepada kedua
sahabtanya)
(Setelah selesai bercerita. Evan yang tadinya agak marah, akhirnya menyetujui
juga untuk mengungkap lebih jelas kasus kematian Nadia.)
ADEGAN 6
(Saat Bu Siska ingin mengejar Velin dan Chika, namun kaki Bu Siska di tarik
oleh Evan, tapi Evan tidak mampu menghalangin Bu Siska.)
(Tiba-tiba Bu Evi datang, dan melihan Evan yang terkapar di lantai, dengan
darah di sekujur kakinya.)
(Bu Evi membawa Evan ke ruang guru. Sementara itu, Bu Siska sedang
mengejar Velin dan Chika.)
(Akhirnya Velin dan Chika kembali ke kelas untuk melihat Evan, dan mereka
terkejut karena Evan tidak ada di kelas.)
(Dan akhirnya Bu Siska menjadi gila akibat terauma karena selalu di kejar oleh
arwah Nadia.)