Anda di halaman 1dari 16

DRAMA MISTERI

MISTERI SEBELAH MEJA GURU

PERAN :

 Nadia : Berperan sebagai korban pembunuhan

 Velin : Berperan sebagai anak baru

 Bu Siska : Berperan sebagai guru biologi

 Bu Evi : Berperan sebagai guru sejarah

 Chika : Berperan sebagai murid (sahabat nadia,velin&evan)

 Evan : Berperan sebagai murid (sahabat nadia,velin&cika)

PENOKOHAN :

 Nadia : Polos, cerdas, kritis

 Velin : Pemberani, kritis, panikan

 Bu Siska : Temperamental, memiliki 2 kepribadian, santai

 Bu Evi : Suram, tidak banyak bicara, tegas

 Chika : Panikan, manja, cerewet

 Evan : Cerdas, sabar, cuek


ADEGAN 1

Di dalam kelas X7

Di suatu pagi siswa/siswi kelas X7 SMAN 1 KOTA BIMA tengah asyik


bercakap-cakap sambil menunggu bell masuk tiba.
Dan tak lama kemudian bell masuk pun berbunyi
Teeeeeeeet…..teeeeeeet….teeeeeeet……

Chika : Eh van… ada PR biologi gak?


Evan : Hmmmmm…ada
Chika : What? Ya ampun, kenapa aku sampai lupa yah…mank PR nya
halaman berapa?
Evan : Halaman 262 tentang materi Animalia…hhh, kau ini kebiasaan
Chika : Hhh…tapi kali aku gak ingat sama skali…coba saja adaaa (tiba-
tiba evan memotong perkataan chika)
Evan : Huussssss…jangan bicara itu lagi..cepat kerjakan PR nya!
Chika : Oh ya udah deh…

(ketika chika sedang mengerjakan PR, Bu Siska pun tiba dan bau
betadine terasa sangat menyengat di kleas)

Bu Siska : Selamat pagi anak-anak …


Chika & Evan : Pagi Bu’…
Chika : Hmmm…bau betadine yah (dengan nada berbisik)
Evan : Husss…pamali…pamali
Bu Siska : Oke baiklah, hari ini kita akan memasuki materi baru yaitu
EKOSISTEM
Evan : Bu’ ada PR halaman 262 pada buku penerbit erlangga tentang
materi Animalia
Chika : Ikhhhhhhhh..(mengepal kedua tangan seakan-akan ingin
memukul evan)
Bu Siska : Oh ya…Ibu sampai lupa, PR nya nanti akan dikumpulkan
sekalian dengan tugas tambahan pada halaman 295 tentang
materi Ekosistem. Soalnya ibu sedang mengejar materi untuk
ulangan semester 2.
Chika : Yes…yes (ekspresi muka mengolok-olok evan)
Evan : Huuuuhh!!

Bu Siska : Dan satu lagi, nanti kita akan kedatangan murid baru pindahan
dari SMA 1 SELONG. Jadi, ibu harap kalian bisa beradaptasi
denganya.
Chika & Evan : Iya bu…
Bu Siska : Baiklah, sebelum kita membahas lebih dalam materi Ekosistem,
siapa yang tau pengertian dari Ekosistem?
Chika : Saya bu…(mengacungkan tangan)
Bu Siska : Ya chik, silahkan!
Chika : Menurut buku yang saya baca “Ekosistem adalah hubungan
timbale balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik”
Bu Siska : Ya, benar. Mungkin ada lagi yang ingin menambahkan. (seraya
melihat Evan yang mengacungkan tangan). Baiklah, silahkam
Evan!
Evan : Ekosistem merupakan kehidupan semua jenis makhluk hidup
yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan alam
membentuk kesatuan.
Bu Siska : Semua jawaban tepat. Jadi ekosistem merupakan hubungan
interaksi (timbal balik) dari berbagai komponen, seperti
komponen abiotik dengan biotic maupun sebaliknya.

(Usai Bu Siska menerangkan, seorang anak baru mengetuk pintu


dan berada di depan pintu)

velin : Assalamualaikum…
Semua : Wa’alaikumsalam…
Bu Siska : Oh iya Velin, silahkan masuk. Baiklah anak-anak ini adalah
teman baru kalian pindahan dari SMA 1 SELONG yang baru ibu
bilang tadi. Nah, silahkan Velin perkenalkan diri kepada teman-
temanmu…
Velin : Hai teman-teman…nama saya Velin Anugrah Pratama, biasa di
panggil Velin. Saya lahir pada tanggal 18 Mei 1995. Mama saya
asli Lombok sedangkan papa saya asli Bima. Sekarang saya
tinggal di BTN pepabri. mungkin itu saja, semoga kita bias
berteman yah.

Evan & Chika : Semogaaaaaaa!


Bu Siska : Chika…Evan…(dengan nada agak ditekan). Baiklah Velin,
silahkan duduk, tempat dudukmu di belakang Chika.
Velin : Iya bu’…terimakasih…(berjalan menuju tempat duduk)
(Teeeet…teeeeeet…bell pergantian jam pun berbunyi)

Bu Siska : Baiklah anak-anak, kita akhiri pertemuan kita. Jangan lupa


kerjakan PR nya. Oh ya…untuk Velin, belajar pada materi
Ekosistem halaman 268. selanjutnya, tanyakan ke teman-
temanmu. Wassalamualaikum…
Semua : Iya bu’…Wa’alaikumsalam.
Chika : Hay Velin…kenalkan, namuku Chika, dan ini Evan (sambil
berjabat tangan)

Evan : Evan…
Velin : Velin…
Chika : Oh ya Velin, ngomong-ngomong kenapa kamu bias pindah
sekolah ke Bima?
Velin : Soalnya papa ku pindah tugas di sini. Makanya aku sekeluarga
juga ikut pindah.
Chika : Oh gitu yah..ya udah deh mudah-mudahan kita bisa bersahabat
yah…
Velin : Iy Chika…

(Tiba-tiba Bu Evi masuk kelas)

Bu Evi : Ekhemm…ekhemm…Assalamualaikum
Semua : Wa’alaikumsalam.
Bu Evi : Anak-anak, berhubung materi kita sudah selesai, maka ibu akan
tugaskan kalian untuk membuat keliping tentang biografi tokoh
sejarah favoritmu. Ini merupakan tugas individu, dan ibu harap
kalian bisa memberikan yang terbaik.
Chika : Yeah. Ini pelajaran yang aku suka. Tapi sayangnya gurunya
suram (dengan nada berbisik)
Evan : Dia memang agak-agak gimana gitu.
Velin : Haha…nggak apa-apa kok, wajarlah dia seperti itu.
Bu Evi : Oh ya, sebelumnya ibu ucapkan selamat dating kepada Velin
semoga kamu punya banyak teman yah…
Velin : Iya bu’…terimakasih.
Bu Evi : Oh ya, Ibu ada telepon sebentar ya…
Velin : Eh Chik, Bu Siska kelihatannya lebih asyik ya dari pada Bu Evi.
Mukanya suram sekali.
Chika : Setuju…memang bener…entah kenapa pada awal tahun saat
kenaikan kelas, Bu Evi seperti itu, memang sih cara ngajarnya
bagus, tapiiiii….iiikkhhhhhhhhh.
Evan : Eh sudah-sudah jangan berbicara yang macam-macam, aku
keluar dulu bosan nih.
Velin : Eh iya ya…terus kelas ini kok kadang-kadang bau betadine ya?
Chika : Hmm…ya memang sering begitu, mungkin Nadia sedang ada di
sini. (sambil memikirkan sesuatu dengan wajah manyun)
Velin : Eh…Nadia? Siapa Nadia ? Temanmu yah?
Chika : Ehh iya…Nadia itu sahabat baik aku dan evan. Dia sudah
meninggal 5 bulan yang lalu. Beberapa minggu setelah naik
kelas 2. katanya sih dia meninggal bunuh diri. Tapi sampai
sekarang jasatnya belum di temukan. Trus katanya dia lompat
di jurang.
Velin : Oh ya…sampai sekarang belum di temukan? Kasihan sekali ya,
apa mereka sudah mencarinya dengan cermat dan sebaik
mungkin?
Chika : Sudah…tapiiii..hasilnya…NIHIL.
Velin : Emang, yang mengetahui kalau Nadia jatuh di jurang itu siapa ?
Chika : Entahlah…aku juga gak tau pasti. Hmm, sayang sekali dia
sangat pintar. Tapiii, dia drop karena tidak lulus seleksi
pergantian pelajar waktu itu. Sehingga dia……..

(Kemudian Bu Evi kembali ke kelas)


Bu Evi : Ohh ya…ibu tinggal dulu yah, soalnya ibu ada urusan
mendadak!
Velin : Ya udah deh, Chika yuk kita istirahat…
Chika : Yaaa…ayooo…

(Setelah beberapa jam, bell pulang pun berbunyi dan semua murid SMAN 1
KOTA BIMA pulang)

ADEGAN 2

Saat di ruman Velin

Kemudian Velin masuk dalam kamar dan segera mengerjakan tugas yang
telah diberikan oleh Bu Evi dan Bu Siska.
Setelah semuanya selesai, Velin mulai ngantuk dan bersiap-siap untuk tidur.

Velin : Huuaaahhhh (menguap). Akhirnya selesai juga, waktunya untuk


tidur. Huuuhh lelah sekali.

Akhirnya Velin pun tertidur pulas. Namun ketika ia tidur, ia bermimpi. Dalam
mimpinya terdengar suara teriakan seorang perempuan.
“Kyaaaaaaa….aaaa…..aaa….jangan bu’…..jangan…saya mohon bu’…
jangan….jangan”

Velin : Hhhhhhhhhhhhhh..(terengah-engah gak teratur)

Kring…kring…kring….(ketika alaram berbunyi , Velin pun terbangun dengan


spontan)

Velin : Huuuh, suara apa itu? Membuat aku takut saja..hmm, sudahlah,
ini hanya mimpi!

ADEGAN 3

Saat di kelas X7

(Ketika Velin sedang duduk, kemudian dia bercerita tentang mimpinya kepada
Chika dan Evan, dengan nada agar bingung)

Velin : Eh Chik, Van,,semalem aku mimpi buruk. Dan dalam mimpi itu
aku mendengar teriakan seorang gadis
Chika : Ahhhh.., itukan hanya mimpi,gak usah usah khawatir gtiu..!
Velin : Tapii Chik……
Chika : Ahh sudahlah Velin gak usah di pikirin…eh aku laper nie, kita ke
kantin yuk..(sambil mengajak Velin dan Evan)
Velin : Gak ahh,,kalian ajah!
Chika : Ya udah deh..ayo Van…
Evan : Ayooooo…

(Kemudian Chika dan Evan ke kantin, sementara Velin sendirian di kelas, dan
tak berapa lama Velin terlihat melamun dan tertidur)

(Kemudian setelah membeli makanan, Chika dan Evan kembali ke kelas, dan
melihat Velin yang sedang tertidur dan kemudian terbangun dengan ekspresi
mengejutkan)

Chika : Eh..Vel,,kamu kenapa?


Velin : Aku mimpi buruk lagi, dan teriakan itu sangat jelas
kedengarannya.
Chika : Kenapa kamu mimpi seperti itu terus….?
Velin : Entahlah..Aku hanya mendengar terikan dan sosok perempuan.
Tapii wajahnya gak jelas. Dan dia terus memperhatikan aku.
Chika : Ahh sudahlah..itu hanya bunga tidurmu saja..makanya jangan
kebanyakan tidur…
Evan : Ayo kita pulang saja..udah bell tuh!
Chika : iya..ayo Vel, (sembari mengemas-ngemas buku)
Velin : Ydwh..kalian jalan duluan aja!
(Dengan wajah agak lesu). Namun seketika itu Velin melihat foto
Nadia yang jatuh dari dalam buku Chika.
Velin : foto ini persis sekali dengan sosok yang ada dalam mimpi aku.
Apa mungkin……Nadiaaa….
Chika : Udah..buruan dong Vel…
Velin : Rhh…ii..iiyaa Chikk (nada tersentak-sentak)

ADEGAN 4

Saat di rumah, Velin mondar-mandir keliling kamar

Velin : Sebenarnya apa yang telah terjadi? Sampai-sampai aku harus


bermimpi tentang alharhumah Nadia.

Dan akhirnya dia tertidur. Velin pun bermimpi lagi, dalam mimpinya ia melihat
orang yang di seret.

Nadia : Kyaaaaaa…aaa…aaa…jangan bu’…jangan bu’…saya mohon


jangan, saya berjanji tidak akan memberitahunya.
Bu Siska : Tidak ada alas an lagi, kamu sudah terlambat. Saya tahu ini
pasti akal bulusmu, kamu pasti akan memberitahukannya…!!!
Nadia : Tidak bu’…tidakkkk saya mohon bu’…kasihanilah keluarga saya
yang hanya menumpang hidup dari beasiswa yang saya
dapatkan selama ini.
Bu Siska : Sudahlah…!!(sambil menusuk kaki Nadia dengan pisau yang
tajam)
Nadia : Ahh…ahh…ampun bu’…aahhhhh

(Bu Siska menusuk tubuh Nadia beberapa kali dan Nadia pun tewas)
Velin pun terbangun dari mimpinya, dan menelepon Chika.

Velin : Hallo,,Chik…bisakah kita bertemu di sekolah sekarang? Ini hal


yang sangat penting.
Chika : Iy Vel…apa? Malam-malam begini?
Velin : Yah..sekarang. tolong ajak Evan juga, cepat!
Chika : Baiklah, kita bertemu di sekolah (sembari menelepon Evan dan
menyuruhnya ke sekolah)

Malamnya di sekolah tepat di kelas X7

Evan : Ayo cepat, kalian ini menyusahkan aku saja.


Chika : Husstttt,,sudah diamlah. Kau ingin bicara apa?
Velin : Teman-teman,,maaf sebelumnya. Tapi ini ada kaitannya dengan
almarhumah Nadia.
Evan : Huuuhhh lagi-lagi kau membicarakan itu.

Velin : Tidak, ini tentang kasus kematian Nadia, karena aku mendengar
suara jeritan Nadia. Jika memang ia bunuh diri, ia tidak akan
menjerit seperti itu. Dan dalam mimpi itu aku melihat Nadia di
seret oleh seorang guru, entah itu siapa…tidak jelas, mukanya
masih samara dan dia menyimpan mayat Nadia di kelas itu. Itu
sebabnya aku mengajak kalian ke sini.
Chika : Benarkah? Aku juga penasaran sih dengan kasus kematian
Nadia, menurut aku dia tidak mungkin mati karena bunuh diri.
Sebab dia adalah gadis yang kuat dan tegar.
Evan : Hmmm…terserah kalian sajalah…demi Nadia aku akan
melakukan apapun. Seandainya saja saat kematian Nadia aku
berada di sampingnya, mungkin dia masih ada kesempatan
untuk mendapatkan beasiswa…
Chika : Ekhem.ekhem…

Setelah beberapa menit kemudian datanglah Bu Evi

(Chika dan kawan-kawan segera sembunyi di kolong meja)

Bu Evi : (Sedang mencari sesuatu di laci meja, sambil melihat kea rah
tembok) dimana yah saya simpan? Mudah-mudahan tidak ada
siswa yang melihatnya…akh,,mungkin bukan di sini

(Tiba-tiba kepalanya Chika kejedot di meja)

Bu Evi : Akhh,,apa itu?ahh mungkin hanya perasaan ku saja (sambil


meninggalkan kelas)

(Velin, Chika dan Evan keluar dari persembunyiannya.)


Evan : Kenapa ya ibu Evi dating ke sekolah? Mungkin dia yang telah….
Velin : Hus! Jangan asal nuduh. Kita cari kepastiannya dulu.

Kemudian, datanglah Bu Siska ke dalam kelas itu.

Bu Siska : Loh…ada apa kalian dating ke sekolah malam-malam begini?


Evan : Tidak bu!! Bagaimana kalau kita kasih tau aja yang sebenarnya
terjadi (sambil berbisik)
Chika : Sudahlah, kasih tau aja.
Velin : Tapi……..
Bu Siska : Sebenarnya ada apa?
Chika : Gini…bu ! Semenjak Velin duduk di bangkunya Nadia, ia
bermimpi terus tentang almarhumah Nadia yang berteriak minta
tolong.
Bu Siska : Benarkah itu Velin ?
Velin : Iya bu, benar!
Bu Siska : Sudahlah, ini sudah larut malam. Kalian pulanglah, kasihan
orang tua kalian di rumah, mungkin ini hanya perasaan mu saja
Velin. Karena kamu baru mendengar cerita tentang Nadia
Ketiganya : Baiklah bu’…kami pulang dulu…Assalamualaikum
Bu Siska : Wa’alaikumsalam…

Sepulang dari sekolah,Velin pun tertidur dan bermimpi lagi.

Dalam mimpi Velin

(Di dalam kelas X7)

Bu Siska : Nadia, apakah kamu yakin bahwa kamu bisa lulus tes
pertukaran pelajar di korea. Karena sebelum mengikuti tes
kamu harus membayar uang tes. Kamu harus membayar uang
pendaftaran itu sebesar 5 juta.
Nadia : Iya bu’…saya yakin saya bisa membayar uang pendaftaran itu,
saya akan menggunakan uang beasiswa saya untuk
membayarnya, lagi pula saya telah belajar dengan sungguh-
sungguh bu’, apalagi mengenai bahasa korea dan bahasa
inggris itu sudah di luar kepala.
Bu Siska : Ya ibu tahu, tapi ibu Cuma mengingatkan kamu saja kalau kamu
tidak lulus, ibu takut kamu akan drop
Nadia : Tenang bu’, saya yakin kalau saya bisa, dan saya akan
berusaha semaksimal mungkin.
Bu Siska : Ya…Terserah kamu saja, yang penting ibu sudah
memberitahukan. (Bu Siska keluar dan meninggalkan Nadia di
dalam kelas)
Nadia : Saya harus berusaha semaksimal mungkin, agar saya dapat
membuktikan pada Bu Siska, bahwa saya bisa.

Pada saat tes.

Bu Evi : Baiklah anak-anak, tes pergantian pelajar akan di mulai (seraya


membagikan soal)

(Setelah beberapa menit kemudian.)

Bu Evi : Semoga kalian dapat memberikan hasil yang terbaik. (Kemudian


keluar kelas)
Ketiganya : Iya bu…
Chika : Aku yakin nad..kamu pasti lulus.
Nadia : Ya..Chik semoga saja..maksih yah atas supportnya

(Ketiganya keluar kelas.)

(Di ruang guru, Nadia melihat Bu Siska sedang berbincang-bincang dengan


seorang wanita.)

Bu Siska : Oh baiklah gampang di atus, yang penting anda menyiapkan


uang muka sebesar 10 juta. (dan wanita itupun keluar ruangan,
kemudian Nadia masuk ke dalam)

Nadia : Sebenarnya apa yang terjadi bu’?


Bu Siska : Bukan apa-apa…ayo cepat keluar! Hasil tes akan di umumkan
sebentar lagi

Nadia pun keluar. Sementara Bu Siska bergumam dalam hati “SIAL”

Di dalam kelas X7.

Bu Siska : Baiklah, Ibu akan mengumumkan siapa yang terpilih untuk


mewakili sekolah dalam program pergantian pelajar ini.
Evan & Chika : Nadia…Nadia…Nadia…(bersorak mendukung Nadia)
Nadia : Sudahlah jangan di besar-besarkan.
Ke 2 Guru : Sudah-sudah tenang!
Bu Siska : Baiklah…yang terpilih sebagai perwakilan sekolah kita
adalah…”INDAH”
Evan & Chika : Haa..apaa? gak mungkin…masa sih dia?
Bu Siska : Oke…selamat untuk Indah
Nadia : Menangis…
Bu Siska : Untuk Nadia jangan berkecil hati, masih ada kesempatan tahun
depan
Chika : Udah Nadia, kamu yang sabar yah…jangan nangis…
Evan : Iya Nad, yang sabar yah…optimis aja, kamu pasti bisa di tahun
depan
Chika : Ayo kita keluar Nad…
Nadia : Ahh kalian duluan aja..aku masih mau di sini!

Mereka meninggalkan kelas. Dan yang tersisa hanyalah Ibu Siska dan
Nadia

Nadia : Saya tahu bu’…ibu telah menerima sogokan itu! Iya kan? (nada
kesal)
Bu Siska : Apa!..apa yang kamu katakana Nadia?(dengan suara terbata-
bata), seenaknya berbicara seperti itu, kamu pasti salah paham.
Nadia : Tidak..aku telah melihatnya sendiri. Dan aku akan melaporkan
ibu kepada kepala sekolah. Jika kepala sekolah ingin menutupi
masalah ini juga, aku akan melaporkannya ke DIKNAS. (sambil
berlari keluar)
Bu Siska : Nadia…jangan!(sambil mengeluarkan pisau dari tasnya)

(Nadia lari dengan tergesa-gesa, sambil melihat pisau yang di bawa oleh Bu
Siska.)

Kemudian Nadia terjatuh….

Nadia : Jangan…jangan…jangan bu’…saya mohon jangan…


Bu Siska : Tidak ada alasan lagi, kamu sudah terlambat!
Nadia : Ampun bu…..ampun…tolong…tolong…

(Bu Siska pun menusuk tubuh Nadia berkali-kali. Dan akhirnya Nadia tewas
secara mengenaskan. Dan ternyata tanpa sengaja, Ibu Evi melihat kejadian itu.
Lalu Bu Siska menyembunyikan mayat Nadia di tembok X7, tepatnya di sebelah
meja guru)

(Saat melihat Nadia di seret oleh Bu Siska, Bu Evi pun langsung merekam
kejadian itu)
(Kemudian, saat Bu Evi hendak pergi, Bu siska melihat Bu evi yang habis
merekan kejadian itu.)

Bu Siska : Apa yang anda lakukan Bu evi?


Bu Evi : Harusnya saya yang bertanya, apa yang barusan anda lakukan
terhadap Nadia?
Bu siska : Itu bukan urusan anda, dan saya harap anda tutup mulut
dengan kejadian ini. Kalau tidak ingin bernasib sama seperti
Nadia
Bu Evi : (Dengan wajah ketakutan)..Iiiiiya bu , saya tidak akan
memberitahu kejadian ini kepada siapa-siapa.
Bu Siska : Bagus……(dengan wajah sinis)

Kriiiiiiingg…kriiiing…jam wekerpun berbunyi, sehingga membangunkan


Velin, dan Velin bergegas mandi untuk berangkat ke sekolah.

Velin : Hmm…(teringat mimpinya), jadi…(memikirkan hal tersebut


sambil mengambil baju sekolah dan berangkat)

ADEGAN 5

Di sekolah, saat jam Bu Siska

Velin : Teman-teman ada sesuatu yang ingin aku sampaikan.


Evan & Chika : Apa itu Velin?
Velin : Ntar aku ceritakan pas istirahat…
Evan & Chika : Oke deh..kayaknya serius amat…

Di sekolah, datanglah Bu Siska.

Bu Siska : Kumpulkan PR kalian segera !


Velin : (Berjalan ke meja guru untuk mengumpulkan PR nya, dengan
tangan gemetaran)
Bu Siska : Kenapa kamu Velin?
Velin : Tidak apa-apa bu’…
Bu Siska : Anak-anak, berhubung Ibu ada urusan, maka Bu Evi akan
menggantikan jam ibu hari ini.
Murid : Iya bu’…
(Beberapa saat kemudian, Ibu Evi memasuki kelas.)

Chika : Ahh..datang lagi…


Bu Evi : Selamat pagi anak-anak…
Murid : Pagi bu’…
Bu Evi : Untuk sementara ibu akan menggantikan Bu Siska mengajar

(Setelah beberapa jam mengajar, bell istirahat berbunyi. Siswa X7 keluar untuk
ke kantin, sedangkan Bu Evi masih membereskan buku-bukunya.)

(Velin, Evan dan Chika menghampiri Bu Evi.)

Velin : Bu’…tolong jujur pada kami !


Bu Evi : Maksud kamu apa Velin ? Ibu tidak mengerti. (mimik bingung)
Velin : Saya tahu bu’…ibi adalah saksi kunci atas kasus kematian
Nadia.
Bu Evi : Ibu masih belum mengerti apa yang kamu maksud Velin…
(suaranya gemetar)
Velin : Bu’..kami mohon, ibu membantu kami

(Evan yang dari tadi diam, tiba-tiba bersuara)

Evan : Velin, hentikan semua omong kosong kamu. Jangan


mengungkit masalah itu lagi, kasihan Nadia
Vellin : Karena itu Van, kita harus meemcahkan misteri kematian
Nadia, agar dia bisa tenang di sana
Chika : Eh..kalian apa-apaan sih? Udah dong diem !

(Bu Evi hanya diam dan menatap ke HP nya.)

Velin : (dengan sedikit membujuk). Ayolah bu’ ini semua demi Nadia.

Bu Evi : Maaf..ibu tidak terlibat dalam masalah ini, dan kamu Velin,
kamu tidak tahu apa-apa tentang masalah ini.

(Bu Evi pun keluar, dan meninggalkan mereka bertiga.)

Evan : Sebenarnya, ada apa sih vel? Apa hubungan Bu Evi dengan
kematian Nadia.
Chika : Iya Vel..ada apa sih sebenarnya ? aku jadi bingung, jangan
buatku takut dong…
Evan : Apa ada hubunganya dengan yang ingin kamu ceritakan tadi ?
Velin : Iya teman-teman, ini semua tentang kasus kematian Nadia.
(Velin pun menceritakan tentang mimpinya kepada kedua
sahabtanya)

(Setelah selesai bercerita. Evan yang tadinya agak marah, akhirnya menyetujui
juga untuk mengungkap lebih jelas kasus kematian Nadia.)

Evan : Bagaimana ini ? terpaksa kita harus mengungkap misteri ini


sendiri. Ntar kita bertiga kumpul di sekolah jam 4 sore.

ADEGAN 6

Saat sore hari di sekolah, ketiganya berkumpul di depan kelas X7.

Chika : Vel, apa kamu yakin mimpimu benar?


Velin : Ayu yakin ko’..karena mimpi itu terlihat nyata
Chika : Berarti terlebih dahulu, kita harus menemukan mayat Nadia,
dan harus menghancurkan tembok itu.
Velin : Van…apa kamu membawa peralatannya ?
Evan : Ya aku bawa…

(Tiba-tiba saat mereka berusaha menghancurkan tembok itu, Bu Siska muncul)

Bu Siska : hey………?apa yang sedang kalian lakukan??


Velin : (sambil membanting skop dia memberanikan diri menghadap
bu siska dan berkata “ saya tau bahwa ibu yang membunuh
nadia”)
Bu Siska : aduuuuh,,,,,kamu ini bicara apa velin?????bu tidak mengerti.
Evan : sudahlah bu,,,ibu ngaku aja!!
Bu Siska : seandainya ibu tau klo kamu yang akan membongkar misteri
ibu,ibu tidak akan menerima kamu. Tapi semuanya sudah
terlambat,

(Kemudian Bu Siska melemparkan pisaunya kearah Velin, tapi ternyata yang


terkena pisau adalah Evan.)

Evan : Lari kalian…cepat..lari.. !

(Saat Bu Siska ingin mengejar Velin dan Chika, namun kaki Bu Siska di tarik
oleh Evan, tapi Evan tidak mampu menghalangin Bu Siska.)
(Tiba-tiba Bu Evi datang, dan melihan Evan yang terkapar di lantai, dengan
darah di sekujur kakinya.)

Bu Evi : Evan…apa yang terjadi ?


Evan : Bu…tolong mereka bu’…
Bu Evi : Apa yang terjadi Evan? Siapa yang harus ibu tolong ?
Evan : Bu Siska bu’…dia berusaha membunuh kami, dan dia sedang
mengejar Chika dan Velin
Bu Evi : Ya udah..lebih baik Ibu antar kamu dulu ke ruang guru.

(Bu Evi membawa Evan ke ruang guru. Sementara itu, Bu Siska sedang
mengejar Velin dan Chika.)

(Akhirnya Velin dan Chika kembali ke kelas untuk melihat Evan, dan mereka
terkejut karena Evan tidak ada di kelas.)

Chika : Mana Evan ?....


Velin : Iya..mana Evan ?..apa mungkin dia di bawa oleh Bu Siska ?
Chika : Gak mungkin…gak mungkin..ayo kita cari Evan, jangan
sampai dia di bunuh oleh Bu Siska.

(Akhirnya keduanya keluar kelas. Dan beberapa menit kemudian Bu Siska


datang.)

Bu Siska : Sial…dimana mereka ?...

Tiba-tiba dia melihat Nadia yang sedang duduk.

Bu Siska : Naaaaa..Naaaa.Naaaddiiiiaaaa…(dengan ketakutan), dan


berlari sekuat tenaga.

(Dan akhirnya Bu Siska menjadi gila akibat terauma karena selalu di kejar oleh
arwah Nadia.)

Dua hari kemudian, Chika membawa Koran dan menghampiri Velin.

Chika : Hey,,,coba kalian lihat kasus pembunuhan Nadia oleh Bu


Siska sudah ada di Koran loh. Dan sekarang zenajah Nadia
sudah di bawa oleh orang tuanya. Oyah ntar kita melayat
kesana yah…
Velin : Syukurlah kalau gitu sekarang arwan Nadia bisa tenang. Iya
dah ntar kita sama-sama pergi melayat ke rumah Nadia. Tapi,
ko’ aku gak liat Evan setelah kejadian itu.
Chika : Eh iya..aku juga gak liat Evan..mudah-mudahan gak terjadi
apa-apa yah sama dia.

(Beberapa saat kemudian, Evan datang dengan tiba-tiba)

Chika : Eh Evan…aku kira kamu udah di bunuh oleh Bu


Siska,,hahahaha (sedikit becanda)
Velin : Syukurlah kamu gak apa-apa sobat…
Evan : iya..sebelumnya aku dan Bu Evi pergi ke kantor polisi untuk
memberikan bukti pembunuhan itu
Velin : Wah..hebat…ternyata Bu Evi membantu kita juga

Bu Evi pun datang…

Bu Evi : Maafkan Bu guru yah karena telah menyimpan rahasia ini


selama 5 bulan. Semoga arwah Nadia di sisi Allah, dan nanti
kita sama-sama melayat ke rumah Nadia
Ketiganya : iya Bu…

(Sementara itu lain halnya dengan keadaan Bu Siska…)

Hahahaahhahhahha…..akhirnya Nadia mati….hahahahahaha…aku tidak


mati..aku tidak mati….hahahaahha

Anda mungkin juga menyukai