Anda di halaman 1dari 7

Beranggotakan :

-Elisabeth sitanggang

-Ikhsan Ramadhan

-Amila Nirina

-Tientri Ashura

-Nadzla Chairani

-Mita Anjelita

-Nadila Chairani

-Putri Fadhila

-Carisma Trikisya

-Lowisa Juniati

-Dedek Anugrah

Judul : Pembullyan dalam Lingkungan Sekolah

Narator :Amila Nirina

Pemain :

- Kisya (pemimpin Genk)

- Nadila ( Anggota 1

- Sabet ( Anggota 2)

- Dedek (Anak Baru yang di bully)

- Mita (Kepala sekolah)

- Tientri (Guru BK)

- Lowisa (wali Kelas)

- Ihsan (Saksi Mata 1)

- Nadzla (Saksi Mata 2)

- Putri (Ketua kelas,Saksi Mata)


Scane 1

Di sebuah SMA ternama di sebuah kota Medan. Terdapat 3 orang anak pengganggu senior yang
menduduki bangku 2 SMA yang terkenal disekolah itu. Mereka adalah Kisya, Nadila, Dan Elisabeth. Dan
Hari ini mereka melakukan yang biasa mereka lakukan yaitu memalak, memarahi dan membully murid
lain.

Elisabeth : “ Eh,Kisya,Nadila. Aku denger hari ini bakal ada anak pindahan yang ke kelas kita !”

Kisya: “ Terus Apa urusannya sama ku?”

Elisabeth: “ Ya engga,aku kan Cuma ngasih tau kau, Kali aja kau kudet gitu !”

Nadila: “ Iya aku juga denger, katanya sih namanya Dedek"

Kisya: “ Hah, siapa Dedek ? nama kok kayak anak bayi sok imut gitu sih. Hahaha, oke untuk hari ini kita
bakal ngasih dia pelajaran berharga buat dia biar gak bisa macem-macem sama kita kedepannya"

Kisya dan temannya pun menyusun rencananya untuk memberikan pelajaran tersebut kepada anak baru
itu.

Scane 2

Ring... Ring...

Bel tanda masuk pun dimulai, semua anak berjalan cepat menuju kelas mereka. Semuanya kecuali
anggota geng terkenal ini mereka berjalan lambat menuju kelasnya yang lumayan jauh.

Didalam kelas para murid duduk dengan rapih dan mengambil buku pelajaran sebelum dimulai
pelajaran.

Brakkk…

Terdengar suara pintu terbanting, semua murid melihat ke asal suara.

Ya! Tak lain adalah Kisya,Nadila,dan Elisabeth. Mereka dengan santai nya memasuki kelas,bagaikan tak
menghiraukan tatapan murid kelasnya.

Putri yang merasa kesal pun bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka.
Putri : “ Heh!, Kisya,Nadila, Elisabeth, udah aku peringatin beberapa kali kan Kalo buka pintu tuh biasa
aja, gak usah dibanting segala. Kalo pintunya rusak kelen mau ganti?“ (Putri sebagai ketua kelas marah
karena properti yang seharusnya di jaga kita semua malah dibanting seperti itu.)

Kisya: “ Heh kalo soal properti sekolah yaa.. maaf maaf nih aku gak akan ngulangin kejadian banting
pintu lagi deh“ (Perkataan Kisya diiringi dengan tawa ejekkan dari Nadila dan Elisabeth.)

Putri : “ Terserah lah! aku ngasih tau serius , bukan bercanda!“

Nadila : “ OH! YAUDAH! PERMISI!“ (dengan di ikuti Kisya dan Elisabeth)

Setelah itu guru pun masuk yang dibelakangnya terdapat seorang murid.

WK : “Baiklah ! anak-anak seperti yang sudah kalian ketahui kita akan kedatangan murid baru! Tolong
sedikit perhatiannya saat dia memperkenalkan diri ya"

Dedek: “ Assalamuaikum wr.wb. perkenalkan nama saya Dedek pindahan dari SMA Negri 20. Mohon
bantuannya agar saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan seloah ini.”

Scane 3

Setelah pelajaran selesai, jam istirahat membuat semua murid bebas dari pelajaran dan tugas dan bebas
untuk makan dan minum dikantin.

Elisabeth :“Mau kekantin gak ?“

Kisya & Nadila : “Enggak ah, gak nafsu makan aku“

Setelah itu, mereka melihat Dedek yang sedang berdiri sendirian dan mereka teringat rencana mereka
yang baru tadi pagi mereka rumuskan. Dan setelah itu mereka menghampiri Dedek.

Kisya,Nadila, Elisabeth : “Hei ...“ (nada ramah)

Dedek: “......“ (sambil menundukan kepalanya.)


Elisabeth :“Heh, kita sapa baik-baik juga bukanya di bales ! susah kali sih ngejawab gitu aja!”.

(Dedek yang terdiam, langsung berjalan melewati mereka bertiga.)

Kisya: “ Heh, main pergi aja! sok kali sih jadi murid baru, merasa bangga ya !” (sambil menarik lengan
Dedek kasar)

Ikhsan yang melihat dan mendengar Dedek di bentak, langsung pergi menghampiri mereka berempat.

Ikhsan:“ Eh, ada apa nih?”.

Nadila : “Bukan masalah kau! Jadi diem aja !”

Ikhsan: “ Ya tapi kelen gak bisa gitu lah. Ngebentak dia seenaknya, dia kan masih baru jadi ...“

Kisya: “Iya iya aku tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya ! capek aku dengernya“ (sambil melepas
lengan Dedek )

Scane 4

Setelah hari itu berlalu Kisya, Nadila,dan Elisabeth pun masih terus membully Dedek dari masalah yang
biasa hingga bener benar sepele. Tak banyak memang orang yang melihat pembullyan itu secara
langsung. Tetapi tak sedikit juga laporan tentang pembully an ini. Guru guru dan kepala sekolah
membahas kejadian ini, dan memutuskan bahwa sidang akan dilakukan besok dengan tersembunyi.

Bel istirahat kedua

Ikhsan, kisya dan elisabeth memutuskan untuk pergi ke kantin.

Iksan: aduhh..rame kali pun

kisya: ehh, ada dedek tuh

mereka bertiga melihat dedek yang sudah mendapatkan makananya setelah mengantri panjang di
kantin itu. mereka pun menghampiri dedek.
ikhsan: ehem

dedek: (menoleh dengan tatapan bingung ke arah mereka mereka)

ikhsan: aku males ngantri, jadi makananmu ini untuk aku, sekalian kau beli lagi untuk sabet dan kisya

dedek: (masih diam menatap mereka)

sabeth: jangan diam aja, cepat sana!

dedek: i-iya ben-tar

kisya: cepet ya keburu bel masuk

dedek pun bergegas mengantri makanan itu lagi. cukup lama ia mengantri dan akhirnya saat itu giliran ia
memesan makanan.

dedek: buk saya mau mie sop dua sama es teh manis 2

mita: loh..kamu tadi udah beli kok beli lagi?

dedek: emm... buat temen saya buk

mita: ohh...yaudah tunggu bentar ya

Tak lama itu pesanan dedek sudah jadi, dedek kembali ke meja sambil membawa nampan berisikan mie
sop dan teh manis.

dedek: ini makanannya (meletakkan makanan dan minumannya)

ikhsan: lama banget kau bodoh, liat ini makananku udah abis baru kau datang

kisya: udah gak selera makan aku karna lama kali

dedek: rame kali tadi (ucapnya sambil menunduk)

elisabeth: ambil dulu saosnya dimeja sebelah

dedek: (berjalan mengambil saos yang ada di meja sebelah dan kembali lagi)

dedek :( dedek hanya berdiri mematung)

ikhsan: ngapain masih disini? sana!


Scane 5

Ring… Ring…Ring…

Bel tanda berakhirnya pelajaran dan juga bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, sekarang waktunya
para murid untuk pulang ke rumahnya masing masing. Terkecuali Kisya, Nadila,Elisabeth mereka harus
datang ke ruang BK atas suruhan Guru BK.

Saat tinggal beberapa meter lagi sampai diruang BK mereka bertiga sekilas melihat Kepala sekolah, Guru
BK dan Wali kelas mereka. Perasaan mereka seketika campur aduk antara takut, gugup, gemetar dan
heran. Firasat buruk pun seperti menambah kesan menakutkan, mereka sibuk dalam pikiran masing
masing. Tapi,satu kata sama yang terlintas dipikiran mereka adalah ‘apa yang akan terjadi selanjutnya?’.

Kisya, Nadila, Elisabeth : “Selamat siang”.

Semua orang dalam aula : “Siang”

Kepala sekolah : “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah tiga kursi di
depannya)

Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak hanya
Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Ikhsan, Nadzla, dan Putri . Mereka pun duduk
dikursi yang sudah di persiapkan, kursinya benar benar berada di tengah ruang BK samping kiri terdapat
teman sekelasnya dan samping kanannya terdapat para guru.

Guru BK : “Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya saya harap kamu bisa menjawabnya
dengan jujur dan tak ada kebohongan“.

Kisya: “Iya buk saya akan menjawab dengan sejujurnya“ (menundukan kepalanya.)

Kepala sekolah : “ Apakah benar kalian membully Dedek? Kenapa ?“

Kisya, Nadila, Elisabeth : “.....“ (terdiam.)

Guru BK : “Kenapa kalian membully dedek,apa dia ada masalah dengan kalian? atau apa ?“ (sedikit
mengeraskan suaranya.)

Elisabeth: “Saat kami menyapanya ia tak menyapa kami kembali buk"

WK : “Apakah hanya itu pembelaan dari kalian ?“

Kisya, Nadila, Elisabeth : “.....“ (mengganguk).

Kepala sekolah : “Bagaimana dengan Dedek kenapa kamu tidak membalas sapaan mereka ?“.

Dedek: “Saya merasa gugup saat mereka menyapa saya, saya minta maaf karena kesalahan saya waktu
itu dan membuat kalian marah pada saya.“
Kisya:“Iya maaf kan kami juga karena udah kasar sama mu ya, setelah kejadian ini aku harap aku dan
teman-temanku bisa berteman baik dengan semua orang dan tidak mementingkan siapa dia dan apa
statusnya lagi.”

Setelah kejadian itu, Kisya, Nadila,dan Elisabeth berteman baik dengan Dedek. Mereka bertiga belajar
bahwa tak baik membeda-bedakan orang dan membullynya.

Seperti dalam undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun 2002 pasal 54 dinyatakan:

Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh
guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga
pendidikan lainnya.

Sekian Drama Yang kami tampilkan semoga kalian bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang baik dari
drama ini,kami pamit undur diri, dan selamat siang.

Anda mungkin juga menyukai