Anda di halaman 1dari 32

Terjebak pada Poros tak berujung

Pada pagi hari yang begitu bagus, selain cuacanya yang tidak terlalu panas dan tidak juga
mendung, bagus juga suasana hati kelas 12 yang telah menyelesaikan ujiannya, semuanya
berbahagia karena lepas dari soal-soal dan tugas-tugasnya di masa abu-abu ini, tak
terkecuali kelas 12 IPA 2 dengan selesainya ujian mereka tidak belajar lagi, jadi kelas mereka
sudah seperti pasar, pada pojok kelas terdapat siswa-siswi tidur, di meja belakang sibuk
memainkan game, di meja tengah sibuk bergosip, main tiktok, bercanda, semuanya sibuk
pada urusannya masing-masing.

(Adegan 1)
Elin : “ kalian tau nggak gais”
Karin : “ apa? “
Elin : “ kalian tahu kan si citra yang pernah nasehatin stylish Vanya? “
Mereka semuanya mengangguk kecuali nara dan disa
Nara : “ yang mana sih? kok aku nggak tahu”
Aulia : “ itu loh nar, yang sering lewat depan kelas kita, masa nggak tahu”
Disa : “ caper emang tuh orang “
Aulia : “ tahu nggak? “tanyanya ketika melihat adel yang masih berpikir
Nara : “ oh yang jilbabnya sering dilipet itu? “
Aulia : “ iya bener”
Vanya : “ jadi kenapa dia? “
Elin : “ gw denger- denger dia hamidun loh! “
Nara : “ serius? “
Aulia : “ valid nggak nih? “
Elin : “ gw jamin ini berita asli dan terpercaya, karena gw dapat infonya dari temen sekelas
dan satu komplek sama dia “
Vanya : “ asli, gw ketemu sama dia di mall beberapa hari lalu “
Aulia : “ wah parah banget”
Karin : “ jadi gimana dia sekarang? “
Elin : “ ya gitu, berhenti sekolah “
Adel : “ yaaa sayang banget padahal nggak nyampe sebulan lagi kita udah lulus”
Aulia : “ ngeri iww, nikah muda, hal gini udah banyak terjadi dan endingnya pasti ga baik,
kalo ngga ribut terus sama lakinya, lakinya masuk penjara karena belum bisa nyari duit, terus
cerai deh“
Adel : “ elin tuh pacaran terus nanti hamil kayak citra “ celetuknya dengan muka polos
Elin : “ najis najis banget (memukul meja dan kepalanya), adek adel kok ikut gibah gini aku
cepuin ke mami kamu ya”
Adel : “ jahat banget , orang aku ngomongin fakta”
Elin : “ tapi adel yang lucu selucu hidung Squidward, gw itu ya pacarannya masih di batas
yang wajar”
Adel : “ tetap aja pacaran “
Semuanya menyoraki elin
Kenzie : woi suara!
Disa : “apa si sewot! “
Saat sedang misuhnya datanglah ibu guru ia menggelengkan kepalanya melihat keadaan
mushola yang sudah seperti pasar

(Adegan 2)
Ibu guru : “ hei! Kalian ini kenapa ribut-ribut di mushola? “
Ketika mendengar suara ibu guru semuanya mendadak diam dan pura-pura menghapal
Kenzie : “hapalan bu! “
Ibu guru : “ hapalan apa? “
Siswa/i : “ hapalan surat al-baqarah bu! “
Ibu guru : “ yasudah hapalan tapi jangan ribut nanti mengganggu adik kelas yang lagi
belajar”
Siswa/i : “ iya bu! “
Ibu guru : “ ketua kelas siapa? “
Kenzie : “ saya bu? “
Ibu guru : “ tolong atur teman-teman kelas kamu jangan terlalu ribut”
Kenzie : “ siap bu”
(Adegan 3)
Kenzie : “ makanya jangan berisik! “ ucapnya pada circle ciwi-ciwi
Rizky : “ ken kapan kelas 12 libur? Udah ujian kenapa masih harus sekolah juga “
Kenzie : “ nikmati aja, tapi infonya senin nanti kita udah libur karena adik kelas mau ulangan

Adel: “ gaisss kita liburan bareng yok!”
Kayla : “ ide bagus tuh, itung-itung refreshing setelah kepala pusing mikirin ujian”
Rizky : “ gas aja”
Kenzie : “ mau liburan kemana emang? “
Adel : “ saran aku ke wisata alam, biar bisa menghirup udara segar”
Kayla : “ gimana kalo ke bukit? “
Reksa : “ malas, terlalu ramai dan pasaran “ ucapnya lalu bangkit meninggalkan kelas
Kenzie : “ mau kemana rek? “
Reksa : “ wc! “
Kayla : “ wisata mana ya yang indah, asri, jauh dari hiruk-pikuk kota ini “
Vanya : “ sebenarnya gw ada rekomendasi wisata yang sangat cocok dengan konsep liburan
kita”
Kayla : “ mana? “
Vanya :” bentar (searching sejenak) Nih viewnya“ ucapnya menyodorkan handphonenya
Aily : “ wahh indah banget”
Adel : “mana sini mau lihat juga” pintanya yang langsung diberikan handphone oleh Ailiy
Adel : “OMG this is beautiful place “ antusiasnya
Rizky : “ sok Inggris lo! “
Adel “ serah aku dong, kok kamu yang sewot“ gerutunya dengan memasang muka kesal
Diko : “lokasinya dimana nih? “ tanyanya setelah mendapat giliran melihat view wisatanya
Vanya : “ untuk lokasinya di Ngayan, disana juga belum banyak dikunjungi wisatawan jadi
masih sangat bagus “
Aily : “ lumayan jauh ya, aku belum pernah kesana, daerahnya terpencil”
Satria : “ bagusan jauh, lebih seru dan menantang”
Rizky : “ jadi semuanya pada setuju nggak? “
Karin : “ (mengangkat tangan) sorry gw gabisa ikut, ada acara keluarga “
Tika : “ (mengangkat tangan) aku juga gabisa ikut, kejauhan nggak diizinin sama bokap”

Ada beberapa orang yang beralasan seperti tika


Diko : “ jadi siapa aja nih yang ikut? Tunjuk tangan! “
Beberapa orang yang tunjuk tangan
Diko : “ untuk yang mau liburan ke air terjun hari sabtu kita kumpul di rumah.. siapa?, “
Menoleh ke arah temannya
Kayla : “ (mengangkat tangan) aku “ jawabnya
Diko : “ oke kita kumpul dirumah Kayla, harus udah kumpul semua jam 8! “ instruksinya
Aily : “oke” jawabnya mewakili

Diskusi pun selesai, semuanya kembali pada aktivitas masing-masing.


Hingga tibalah hari yang di tunggu-tunggu yaitu liburan ke ‘ air terjun semare’.
Semuanya sudah berkumpul di rumah jesika, total mereka semua yang bisa ikut adalah
sejumlah 9 orang yaitu, Kenzie, Dapa, Satria, Reksa, Rizky, Aily, Kayla, Vanya, dan Adel.
Mereka telah selesai bersiap-siap dan segera berangkat menuju xxx.

(Adegan 4)
Gas ngeng...

Sampailah mereka di desa Ngayan yang dekat dengan wisata air terjun, kini mereka sudah
dekat dengan rumah kepala desa di Ngayan

Ibu kades : “ jadi alat-alat apa saja yang belum disiapkan? “


Sekar : “untuk timbangan sudah dibeli baru bu karena timbangan lama udah rusak” ibu
kades meresponnya dengan anggukan kepala
Meri : “ini data posyandu bulan lalu bu” memberikan data kepada ibu kades
Ibu kades : “baiklah kegiatan posyandunya dilakukan minggu depan”
Anita : “ iya bu”
Kenzie : “ assalamu’alaikum”
ISMA : “ waalaikumsalam “
Reksa : “ permisi bu... “
Ibu kades : “ silahkan masuk ke dalam nak”
Mereka semua masuk ke dalam rumah dan bersalaman
Sekar : “ udah itu aja ya bu, kami pamit dulu ya bu, mba, mas”
Lalu mereka berpamitan dan pergi ke kantor desa
Ibu kades : “ ada apa ya nak?” tanyanya
Reksa : “ kita mau ke air terjun semare bu”
Ibu kades : “ oh iya (mengangguk), ibu nggak tahu soal wisata itu bapak yang tahu, kalian
tunggu bapak selesai sholat dulu ya, kayaknya udah mau selesai ”
Kayla : “ iya bu gapapa” senyumnya dan hening beberapa saat lalu datang lah bapak kades ,
lalu ibu kades meninggalkan ruang tamu menuju dapur
Reksa : “ jadi gini pak, kami dari kota Grobogan ingin ke wisata air terjun semare yang ada di
desa bapak, kami mau bertanya lokasi dan menitipkan kendaraan “
Bapak mengangguk
Bapak kades : “ tidak banyak yang tahu wisata air terjun semare, belum banyak wisatawan
jauh seperti kalian datang ke sana, karena letaknya sangat terpelosok, em untuk kendaraan
kalian taruh saja di samping rumah insyaallah aman”
Reksa : (melempar kunci) tugas kalian “ perintahnya pada rizky dan diko
Bapak kades : “ untuk lokasinya nanti kalian lurus aja jalan setapak di depan lalu setelah
jalan setapak habis, kalian hanya perlu mengikuti arah panah yang sudah dipasang “
Lalu datanglah ibu kades dari dapur membawa minum dan cemilan
Ibu kades : “ diminum nak”
Aily : “ iya bu makasih “
Hingga datanglah rizky dan diko dari luar
Rizky : “ wah ada makanan nih “ tangannya mengambil roti tapi urung karena di pukul oleh
reksa
Reksa : “(tersenyum canggung) gasopan banget “
Bapak kades : “ diminum nak jangan malu-malu ”
Rizky : “ (melirik reksa) iya pak nggak akan malu “mengambil roti dan minum
Vanya : “ malu-maluin aja lo” ucapnya setengah berbisik dengan tangannya diam-diam
mencubit pinggang rizky
Rizky : “ Akh! Kakiku kesemutan hehe “ menjulurkan kakinya setelah mendapatkan lirikan
dari semua orang di ruang tamu
Bapak kades hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anak-anak muda disekitarnya
Kenzie : “ yaudah pak bu sepertinya kami harus memulai perjalanan kami, takutnya
kesiangan “
Ibu : “iya nak”
Kayla : “ makasih udah mau bantu dan menjamu kami pak bu”
Ibu : “ sama-sama nak”
Reksa : “ yaudah kami berangkat ya bu, sekali lagi terimakasih “
Bapak : “ iya, hati-hati di jalan” mereka satu persatu menyalimi bapak dan ibu kades dan
meninggalkan rumah kades
Adel : “ see uu pak bu! “ melambaikan tangannya ketika telah di jalan setapak yang dibalas
lambaian juga oleh ibu kades

(Adegan 5)
Untuk sampai ke wisata mereka harus melewati desa dan hutan. Kini mereka sudah
mencapai setengah perjalanan.

⇦ ⇨
Jalan baru jalan lama

Satria : “ mau lewat jalan baru atau lama? “ tanyanya dengan menunjuk arah panah di
pohon
Aily : “ jalan lama aja udah sering dipake, lebih aman”
Diko : “ jalan baru, ini jalan pasti dibuat untuk jalan pintas agar lebih cepat sampai, “
Kenzie : “ karena waktu udah mau menunjukkan sore, biar cepat sampai kita lewat jalan
baru? “
Satria: “ jadi mau lewat jalan mana? “
Vanya : “ jalan baru”
Akhirnya mereka memilih lewat jalan baru untuk mempersingkat waktu.
Setelah beberapa saat berjalan,

Adel: “ capek banget... ( berjalan gontai ) masih jauh nggak?”


Satria : “ dikit lagi “
Adel : “ daritadi dikit lagi dikit lagi tapi ga nyampe- nyampe, hari udah sore” keluh nya
Vanya : “ lo aja yang jarang olahraga”
Reksa : “ yaudah kita cari tempat camping dulu karena udah sore, kita gabisa camping di air
terjun juga jadi kita camping disekitar sini aja “

Mereka melanjutkan perjalanan sambil mencari tempat bagus untuk camping mereka.
Reksa : “ stop sat! Itu tanahnya datar, bisa untuk bangun tenda” tunjuk ke tempat yang
kurang semak-semak dan akar pohon, mereka mendekati lokasi yang dimaksud dan
meletakkan barang-barang.
Kenzie : “ oke untuk mempersingkat waktu, kita bagi-bagi tugas “
Semuanya mengangguk
Kenzie : ” kalian berdua cowok ambil kayu bakar, karena kalau kalian bikin tenda selesainya
besok, usahakan cepat biar kalau sudah bisa bantu kami bangun tenda“ tunjuknya pada
Rizky dan Diko
Kenzie : “ untuk cewek-cewek tugas kalian siapin barang dan makan malam kita”

Semuanya mulai mengerjakan tugasnya masing-masing.

(Adegan 6)
Ditempat Rizky dan Diko

Diko :” kayaknya udah cukup deh “ gumamnya sambil melihat kayu bakar di tangannya
Diko : “ Kik!” sambil berjalan menuju ke arah Rizky, karena mereka mencari kayu bakar
berpencar
Sedangkan yang di panggil masih sibuk mengumpulkan kayu bakar, tiba-tiba terhenti ketika
melihat nenek-nenek.

Rizky : “ astaghfirullah!, nenek ngagetin aja”


Nenek : “ karena kalian sudah datang dari jauh, ingat! jangan sampai melewati batas”
Rizky : “ batas ap, “ menoleh ke arah Dapa
Diko : “ woii ogeb! dicari malah bengong disana, ayo balik ke tenda”
Rizky : “ bentar dengar nenek ini mau (menoleh) ngo-mong” ia terkejut karena si kakek
sudah tidak ada ia menoleh- noleh ke sekitar
Diko : “ ngapain lo, ayo buru balik! ”
Rizky : “ tadi ada nenek-nenek disini (menunjuk tempat sang nenek tadi) kok nggak ada ya? “
tanyanya bingung
Diko : “ halu lo! jelas-jelas lo sendiri disana”
Rizky : “ tadi ada jir sumpah! dia ngomong sama gw biar ga ngelewatin batas”
Diko : “ seriuss monyet “
Rizky : “ beneran wir ngapain gw bohong di hutan kayak gini”
Diko : “ jadi merinding ihh” mengedikkan lalu berlari
Rizky : “ tungguin woi” melihat-lihat sekitar lalu ikut berlari menuju tenda

(Adegan 7)
Malam hari

Rizky: “Malam ini indah banget ya? Banyak bintang dan hawanya juga segar.”
Kayla: “Iya, api unggun ini juga memberikan sentuhan hangat yang sempurna.”
Diko : “Apa rencana kita malam ini, gais? Mungkin cerita hantu atau permainan kelompok?”
Vanya: “ setuju tuh, cerita hantu dulu terus kita main tebak-tebakan ”
Satria : “ apapun asal jangan cerita hantu, kita dihutan kalau kamu lupa”
Vanya : “padahal seru tau”
Diko : “ yaudah lo main aja sendiri “
Vanya : “ck, gak asik lo! “
Reksa : “ gak usah cerita hantu main tebak-tebakan aja”
Rizky : “gue ngikut aja apa keputusan dewan-dewan sekalian “
Kayla : “ dasar rizky”
Kenzie : “ rek, lo bawa gitar kan?, kita nyanyi bareng dulu sambil nungguin adel selesai
beresin barang-barangnya”
Reksa mengambil gitar dan mulai memainkannya
Jeng jeng
Hadirnya dirimu berikan suasana baru
Kau mampu tenangkan aku
Disaat resah dalam hatiku
Lembutnya sikapmu meluluhkan hati ini
Terbuaii aku terlena oleh dirimu oleh dirimu
Jantung ku berdebar saat engkau ada di dekatku
Mungkinkah diriku telah jatuh cinta pada dirimu
Sebisa diriku mencoba untuk melupakanmu
Namun ku tak bisa kau kan selalu ada dalam hatiku

Mereka semuanya larut dalam petikan gitar dan nyanyian merdu reksa, tanpa menyadari
reksa dan Kayla yang sesekali telibat adegan melirik diam-diam, terkecuali rizky
diko : “ ciee reksa menghayati banget lagunya, lagi fallin love nih kayaknya “
Reksa : “ cuma nyanyi doang elah “
Rizky : “ bohong! Tadi gue lihat dia sama Kayla tatap-tatapan “
Kenzie : “ cieee reksa “
Reksa : “ sembarangan “
Aily menyenggol kayla bermaksud menggodanya
Kayla : “ ayo katanya tadi mau main tebak-tebakan “ ucapnya mengubah topik untuk
menghindari godaan teman-temannya
Vanya : “ ayo! Dimulai dari siapa nih? “
Kenzie : “ tungguin adel dulu”
Mereka menunggu adel sejenak dengan reksa yang masih memainkan gitarnya
Aily : “ kamu suka sama reksa, kay? “ tanyanya berbisik
Kayla : “ nggak ya, lagian kayaknya dia udah pacaran sama vellin deh”
Aily : “ kamu tahu darimana emang? “
Kayla : “ kayaknya sih, soalnya dia deket banget akhir-akhir ini sama vellin”
Aily : “ mereka udah dekat dari lama kali orang katanya mereka sahabatan dari kecil”
Adel ikut bergabung
Kayla : “ aku nggak mau ngerusak hubungan orang “
Aily : “ ngerusak hubungan orang apanya, dia natap kamu itu beda gitu, tandanya dia suka
kamu”
Kayla : “syutt, nanti nggak kedengeran apa tebak-tebakan nya “
Kenzie : “ karena adek udah ada siapa yang mau duluan kasih tebakan? “
Vanya : “ gw duluan(mengangkat tangan) kenapa matahari tenggelam?
Kayla : “ karena matahari berputar “
Kayla : “ bukan “
Diko : “ karena mau malam “
Adel : “ karena matahari nggak bisa berenang! “
Vanya : “ kok lo tau si “
Adel : “ because i'm adel! “
Reksa : “ oke, gua juga. ikan ikan apa yang bisa ngaji? “
Adel : “hah? “
Kayla : “ emang ada gitu ikan yang bisa ngaji? “
Kenzie : “ lumba-lumba pasti” reksa menggeleng
Rizky : “ nyonya pup”
Diko : “ ikan nemo”
Satria : “ lele pasti” semuanya mendapatkan gelengan
Vanya : “ apa dong, nyerah gw”
Reksa : “ semuanya nyerah? (Temannya mengangguk) jawabannya adalah.....Pausssss tad”
Kenzie sampai terbatuk mendengarnya lalu tertawa
Satria : “ benar juga tapi salah, tapi tebak-tebakan emang diluar nalar”
Lalu mereka mendapatkan petikan di jidat mereka masing-masing oleh reksa
Kayla : “ aku juga yang kasih tebakan, bis bis apa bisa masuk masjid?
Vanya : “ bis cepat”
Aily :” bis rem blong “
Satria : “ bis mainan “
Kenzie : “ ALS ” juga mendapatkan gelengan dari kayla”
Diko : “ bis apaan sih kalau salah semua, nyerah gw! “
Kayla : “ gimana semuanya nyerah? Nyerah aja dong “
Reksa : “ ini nyerah karena emang nggak tahu bukan sukarela “
Kayla : “ okee jadi jawabannya adalah bis millah! “ dan mereka semua mendapatkan petikan
Satria : “ seperti biasa di luar nalar” gumamnya ketika mendapatkan petikan
Rizky : “ giliran gue! Gue pastikan kalian dapatin petikan dari gue”ucapnya tengil
Vanya : “nggak usah basa basi cepet elah”
Rizky : “ oke! Karena kalian tidak sabar mendapatkan petikan dari ai tebakannya adalah kalo
dilihat dari jauh kotak, kalo dari dekat bundar, apakah itu”
Semuanya nampak berpikir keras kali ini
Adel : “ hmmm, apa ya”
Rizky : jangan bilang kalau kalian semuanya pada lemot”
Aily : “ tahu ah buntu pikiran aku, nyerah aja deh”
Rizky : jawabannya adalah salah liat! “
Diko yang pertama kali mendapatkan petikan dari rizky karena dia yang paling dekat
Kenzie : “ ini mah bukan di luar nalar lagi tapi udah di luar semesta, gw nggak mau a ini
jebakan namanya ”
Semuanya berlari memasuki tenda, tapi adel ketinggalan karena jalannya lambat jadi
kepalanya dimasukin lpada lengan oleh rizky,karena tidak terima adel memukul lengan rizky
dibalas pegangan kepala ketika adel masih ingin memukul,akhirnya adel menginjakkan
kakinya pada kaki rizky lalu ia berlari masuk kedalam tenda, semuanya lalu tidur begitulah
cerita mereka malam itu.

(Adegan 8)
Keesokan paginya

Mereka bersiap-siap untuk menuju ke wisata


Kenzie:”udah beres semua kan, nggak ada yang ketingalan ? “ tanyanya yang direspon
anggukkan
Kenzie:” barang berharga di bawah, ( melihat Vanya ingin membawa banyak barang) tapi
yang penting aja karena kita masih balik kesinii lagi”
Vanya : “ ini penting semua aku bingung harus tinggalin apa”
Satria :” kalo lama di tinggal “ ucapnya lalu memulai perjalanan meninggalkan Vanya yang
sibuk dengan barangnya
Vanya : “ omg tungguin! “ mengejar temannya

(Adegan 9)
Mereka berjalan hingga sedikit perjalanan lagi sampai namun tiba-tiba
Bruk
Kayla : “ akh! “jeritnya
Aily : “ Kayla! Kamu gapapa? (Mengecek keadaan Kayla) ya ampun! Kaki kamu terluka
“khawatirnya
Satria : “ ya ampun! Kaki Kayla terluka gais” mengarahkan kamera ke kaki Kayla yang terluka
Reksa : “ gila nih orang satu, orang lagi terluka masih sempat-sempatnya videoin “
Satria : “ ini untuk dokumentasi kali, kenangan”
Aily : “ lukanya dibersihkan dulu biar nggak kena bakteri, lalu di balut biar darahnya berhenti,
karena kita nggak bawa p3k jadi yang cowok minta tolong carikan obat herbal “

Yang cowok mulai mencari obat herbal untuk kaki Kayla, sementara Aily mulai
membersihkan bagian kaki Kayla yang terluka
Kayla : “ sshhh”
Aily : “ kok bisa luka gini si kay? “ ucapnya sambil membersihkan luka Kayla
Kayla : “ kena batu itu”
Vanya : “ lo si kay, kalo jalan itu matanya dipake “
Kayla : “ maaf “ucapnya dengan menundukkan kepala yang direspon dengusan oleh Vanya
(Adegan 10)
Sementara di tempat cowok

Satria : “ oke gais sekarang kita lagi cari obat untuk kaki Kayla” ucapnya dengan memutar
kamera ke arah teman-temannya
Satria : “ tapi ya gais obatnya nggak ketemu-temu” curhatnya pada kamera
Diko : “ obat apaan, gw nggak ngerti dunia perobatan”
Rizky : “ duain, daritadi nyari nggak ketemu, bentuk daunnya saja aku nggak tahu gimana
mau ketemu “
Kenzie : “ cari aja daun yang aromanya khas” jawabnya dan seolah menemukan titik terang
mereka mencari daun yang berbau khas

(Adegan 11)
Rizky menemukan tumbuhan yang menarik perhatiannya, ia petik
Grusuk
Rizky menoleh tapi tak ada apapun, ia mengabaikan dan tetap fokus pada daun
Rizky : “ ini (mencium aroma daun) nggak deh kayaknya (buangnya) tapi ini punya aroma,
bodoh ah yang penting beraroma (daunnya dipungut lagi) “ lalu berlalu menuju ke temannya

(Adegan 12)
Ditempat kenzie dan reksa

Reksa : “ kalau daun ini ken?” memberi daun pada kenzie


Kenzie : “ kayaknya bener deh, ada bau obatnya,mana batangnya?“ Reksa hanya menunjuk
batangnya, mereka berdua mengambil daun yang ditemukan Reksa
Kenzie : “ segini cukup cukup kali, balik yuk” mereka berdua berjalan menuju temannya

(Adegan 13)
Saat risky sudah bertemu dapa
Diko : “ udah dapat lo? Tanyanya pada Risky
Rizky : “ udah dong, emang gw elo berdua yang ha ho aja mandorin” lalu datanglah kenzie
dan reksa
Kenzie : “ udah yuk kita balik ke tempat cewek-cewek gais”
Mereka balik menuju tempat cewek-cewek berada tanpa mengetahui ada sosok yang
mengintip dari semak-semak.

(Adegan 14)
Saat sudah sampai
Vanya : “ nyari daun aja lama banget, keburu sore ” protesnya dengan muka jutek
Rizky : “ lo kira mudah nyari obat di hutan, kalo nyarinya di taman obat iya langsung ketemu

Adel : “ mana daunnya? “ Tanyanya dan para cowok memberikan daun hasil pencarian
mereka, yang di amati aily terlebih dahulu
Aily : “ ini udah bener (tunjuk nya daun yang didapatkan reksa), tapi siapa yang dapat daun
ini? Bentuknya rumit ( memutar daun) baunya juga aneh (mencium daun) “
Satria: “ RIZKY! Dia yang ambil”
Rizky : “ giliran gini lo bukannya nolong malah nyudutin gw” menyenggol satria
Aily : “ makasi rizky udah usaha ambilin daun ini, tapi karena kita nggak tahu ini daun apa
jadi kita pakai punya reksa ya”
Rizky : “ iya gapapa sayang eh aily maksudnya “ yang di respon geleng-geleng oleh aily
Aily : “ tolong di haluskan “ pintanya yang langsung dikerjakan oleh Rizky dan diko

Reksa : “ lo ngapain sampai kaki lo luka begitu? “ tanyanya yang mengundang rasa geli bagi
kenzie karena seorang reksa yang dingin dan bermulut cabai itu peduli pada kayla
Kayla : “ kesandung tumpukan batu itu (menunjuk batu) yang lagi dipakai rizky sama dapa
numbukin obat” jelasnya
Semuanya hanya merespon anggukan
Reksa : “ makanya kalo jalan itu bener-bener jangan noleh kiri kanan“ peringati nya dengan
nada ketus yang kali ini membuat kenzie merinding
Kenzie : “ ciee peduli! Kayla sebenarnya reksa itu suka sama lo! “ yang langsung diberikan
sebuah hadiah berupa jitakan pada jidatnya
Reksa : “ apaan sih lo! “ di kepalanya seolah-olah mengeluarkan asap emosi
Semuanya tertawa karena tingkah keduanya, lalu datanglah rizky dan Diko dengan
membawa obat, dan langsung diaplikasikan pada luka kayla

Aily : “ oke selesai “ ucapnya setelah mengobati kaki Kayla


Kayla : “ makasi ya aily, kamu adalah sahabat terbaik aku” ucapnya lalu memeluk aily yang
dibalas pelukan erat oleh aily
Adek berpura-pura seolah menangis terharu
Adel : “ aaa lucu banget, jadi terharu” pura-pura mengelap air mata
Dan rizky juga memeluk diko tapi langsung buru-buru dilepaskan oleh diko
Diko : “ apa-apaan sih lo! Kalo lo gay jangan ngajak gw “
Rizky : “ ngerusak suasana lo, gw cuma peluk di tuduh gay, lagian ya gw masih normal kali
buktinya gw suka aily”

Teman-temannya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya


Kenzie : “ kay, lo masih bisa jalan nggak? “
Vanya : “ bisa dong ken, kan dia Cuma luka bukan lumpuh pake segala-gala gabisa jalan”
Reksa: “ omongannya disaring dulu vanya, nanti orang tersinggung gimana, cewek kok
omongannya gabisa dijaga”
Kayla : “ gapapa reksa, lagian kata vanya juga benar, masa gabisa jalan padahal Cuma luka
kecil gini”
Adel : “ bangun dulu kay”

(Adegan 15)
Kayla bangun dari duduknya dengan dibantu aily
Kenzie : “ teman-teman mari kita lanjutkan perjalanan ke wisatanya” ucapnya dengan
memulai langkah memimpin jalan
Satria : “ oke gais sekarang kami sedang melanjutkan perjalanan kami menuju tempat wisata
“ ucapnya dengan mengarahkan kamera ke teman-temannya lalu pada jalan
Tidak begitu lama mereka berjalan tiba-tiba kaki Kayla semakin bertambah sakit
Aily : “ udah kay kalo nggak sanggup jalan aku omong sama kenzie, aku kasihan lihat kamu
meringis daritadi “
Kayla : “ jangan, aku gapapa kok aily, aku Cuma meringis karena sedikit (tangannya
membentuk dikit) sakit“ Buruknya tapi tidak diindahkan oleh aily, lalu detik berikutnya aily
langsung nemanggil kenzie.

Aily : “ kenzie! Stop jalannya, Kayla nggak bisa jalan lagi kakinya makin sakit kalau disuruh
berjalan, daripada bertambah parah lebih baik kita istirahat dulu”
Kayla : “ kamu kenapa bilang sama kenzie , aku nggak enakan sama mereka, masa jalannya
ditunda karena aku” bisiknya
Aily : “ udah nurut aja, ini yang terbaik buat kamu”
Kenzie : “ sepertinya memang sudah seharusnya kita tunda perjalanan kita kar- “ ucapannya
terpotong oleh vanya
Vanya : “ nggak bisa gitu dong ken “
Diko : “ apa sih vanya, coba lo jadi Kayla emang lo kuat” vanya hanya mencebikkan bibir
Kenzie : “ hari juga mau hujan deh, (melihat langit) langitnya mendung “
Satria : “ tapi kita udah jalan jauh”
Vanya : “ iya tuh, seharusnya udah mau sampai kalo nggak ada gangguan (melirik Kayla) “
Kenzie : “ kalian mau kehujanan? Nanti kenapa-kenapa makin panjang urusannya “
Rizky : “ udah terlanjur ketunda lebih baik besok aja “ berjalan memutar balik
Akhirnya mereka kembali ke tenda dan menunda ke tempat wisata

(Adegan 16)
Saat malam hari
Tidak banyak aktivitas pada malam kali ini, setelah makan mereka berangsur-angsur
memasuki tenda. Sepertinya mereka menjadi sedikit canggung karena kejadian tadi siang
Aily : “ udah masuk ke tenda yuk “ mengajak Kayla tidur
Kayla : “ kamu duluan aja, aku masih mau duduk menghirup udara segar “
Aily : (menguap) aku duluan ya gapapa kan? Udah ngantuk banget, jangan lama-lama di luar
nanti masuk angin “ ucapnya lalu memasuki tenda
Kini tinggal lah Kayla dengan pikiran rumit tentang rasa bersalah nya, ia terus menghela
napas, sudah lama waktu berlalu dengan ia yang masih tetap pada posisinya, semua orang
sepertinya sudah tidur kini ia mulai beranjak ingin memasuki tenda jika tidak ada todongan
senjata di depannya, ketika ia mau berteriak meminta pertolongan akan tetapi senjata itu
semakin dekat padanya seolah-olah menyuruhnya diam mengikuti mereka. Tidak takut pada
senjata Kayla berteriak ‘tolong' tidak ada yang mendengarnya karena mungkin semua orang
sudah tidur, derik itu Kayla menyesali dirinya tidak menerima ajakan aily untuk memasuki
tenda, bukan pertolongan yang ia dapat tapi ia justru mengundang kemarahan mereka
hingga tangan Kayla di ikat dan digeret paksa mengikuti mereka, Kayla menangis di
keheningan malam tapi tidak ada yang membantunya hingga ia hilang ditelan kegelapan.
Ternyata ketika Kayla berteriak ada yang belum tidur orang itu adalah satria ia sibuk
menggeluti kameranya,ketika mengintip di sela-sela tenda, nyalinya seketika ciut ia tidak
berani melihat senjata dan jumlah mereka yang banyak. Ia tidak memiliki banyak nyali
Akhirnya ia bungkam dan tidur hingga malam yang mengerikan itu digantikan dengan pagi
dengan kicauan burung-burung.

(Adegan 17)
Aily : “ Kayla! “ saat terbangun yang pertama kali menyadari ketidakhadiran Kayla adalah aily
Aily : “ Kayla dimana? “ tanyanya pada teman-temannya yang sedang duduk sarapan di
depan tenda
Rizky : “ dari pagi kami duduk disini nggak ada Kayla”
Diko : “ di tenda kalian kali”
Aily : “ nggak ada”
Kenzie : “ mungkin pergi bentar, tunggu aja”

Mereka menunggu sampai selesai sarapan tapi Kayla tak kunjung kkembali
Aily : “ ini udah nunggu lama banget tapi Kayla nggak balik-balik, aku harus cari dia”
putusnya beranjak dari duduknya.
Adel : “ aku ikut” mengikuti langkah aily
Reksa : “ tunggu, gw juga mau bantu cari” juga ikut beranjak diikuti rizky dan diko
Dan pada akhirnya mereka semuanya ikut mencari kayla, mereka mencari di sekitar tenda
dengan menteriakkan nama Kayla tapi tak kunjung bertemu.

(Adegan 18)
Satria : “ sebenarnya gw ngeliat Kayla malam tadi” ucapnya berbisik setelah menarik lengan
Vanya ; “ semua orang ngeliat kali”
Satria : “ lo bisa nggak si jangan motongin orang lagi ngomong, denger dulu baru ngomong“
Vanya : “ oke? “
Satria : “ jadi malam tadi gw tidurnya agak malam karna benerin kamera, gw denger suara
Kayla minta tolong, gw mau keluar tapi gw intip dulu di sel-sela tenda, lo tau apa yg gw lihat?
Gw ngeliat Kayla ditodong senjata sama orang-orang yang nggak di kenal, gw mau ngebantu
tapi disitu gw juga takut orang-orang itu banyak banget.”
Vanya : “ emm jadi tujuan lo cerita ke gw dan nggak langsung ke mereka karena takut
disalahkan? “
Satria : “ gw bingung”
Vanya : “ sebenarnya gw nggak mau ikut cariin Kayla, gw masih kesal banget sama dia gara-
gara dia kita nggak bisa ke wisata dan ya hari ini nggak juga nggak jadi gara-gara harus cariin
dia”
Satria : “ tapi gw takut, gimana kalo dia kenapa-napa”
Vanya : “ nggak perlu diomongin palingan dia sembunyi, caper banget pakai harus dicari-cari
segala”
Satria : “tapi kan (jedanya) , gw nggak mau ambil resiko lebih baik kasih tahu mereka saja”
berjalan duluan menuju rombongan
Vanya : “ udah? Lalu buat apa dia cerita ke gw? Dikira emaknya huh (mendengus)” ikut
menyusul rombongan

(Adegan 19)
Satria : “ken! Tunggu “ mendekati kenzie
Kenzie : “ kenapa sat? “
Satria : “ sebenarnya malam tadi gw lihat Kayla diculik, gw mau bantu oke gw bukan
penakut, tapi orang-orang itu banyak banget jadi gw takut lah”
Reksa : “ lo ogeb! Kenapa nggak bangunin kita hah?”
Satria : gw mau bangunin kalian tapi orang-orang itu banyak banget gila, dia bawa senjata “
Reksa : “ diculik? Sama siapa? “
Satria : “ gw nggak tahu ciri-ciri mereka itu..... “
Aily : “ gimana bisa Kayla diculik sama mereka?”
Rizky : “ jangan-jangan Kayla anak tunggal kaya raya terus yang nyulik itu mafia! “
Diko : “ bearti kita selama ini temenan sama anak holkay dong” tiba-tiba keduanya
mendapat jitakan
Adel : “ pantesan Kayla sering traktir adel”
Reksa : “ halu lo! Mana mungkin orang jelek tukang makan kayak Kayla anak orkay”
Rizky : “ jelek-jelek padahal suka” gumamnya setengah berbisik
Reksa : “ngomong apa lo? “
Rizky : “ nggak kok nggak, nyamuk ini seenaknya aja ngambil dna gw, masa iya nanti
nyamuknya manggil gue ayahnya” menepuk-nepuk tangan
Vanya : “ gajelas lo! “
Kenzie : “ jadi Kayla diculik bukan hilang “
Aily : “ kemana kita harus nyari dia kalau di culik”
Reksa : “ menurut ciri-ciri yang disebutin satria, kayaknya dia di suatu tempat hutan ini,
gimana kalau kita berpencar mencarinya “
Kenzie : “ ide bagus, kita bagi-bagi kelompok ,satu kelompok bertiga ”
Adel : “ aku sama kamu ya ai (menggandeng tangan aily) sama vanya juga” aily mengangguk
Reksa : “ ken lo sama rizky diko mereka rusuh banget nanti bukannya nyariin Kayla malah
mereka yang ikutan diculik”
Kenzie : “ jadi lo sama satria berdua aja gapapa kan”
Reksa : “ daripada dia sama mereka mending sama gua aja berdua, aman kok, masa iya
nggak berani “
Satria : “ b-berani lah”ucapnya tidak yakin
Kenzie : “ kalau ada dari kalian ketemu Kayla atau dapat informasi yang sangat kuat, ini
(memberi petasan) kalian nyalakan biar kita bisa ketemu dan tahu dimana tempat kalian
berada dan berkumpul“
Aily : “ iya “
Reksa : “ oke sekarang kita berpencar “
Mereka akhirnya berpisah untuk mencari Kayla
Satria : “ haii gais, bertemu lagi dengan kami, tapi maaf sekali Kayla hilang disini, dan aku
hanya berdua sama reksa karena kami mencarinya berpencar “
Reksa : “satriaaa jangan bercanda, nanti lagi mainnya fokus cari Kayla dulu”
Satria : “ iya iya, oke gais segitu dulu ya byeee”

(Adegan 20)
Mereka mencari Kayla di berbagai sisi hutan
Ditempat aily adel dan vanya
Mereka berteriak mencari Kayla
Adek : “ teriak juga dong vanya “
Vanya : “ nggak bisa, duh gua daritadi mau pipis, duhh udah kebelet banget ini “hebohnya
dengan memegang perut bawahnya
Adek : “gimana dong di cerita-cerita yang sering adel baca katanya nggak boleh pipis
sembarangan di hutan”
Vanya : “ Jadi gimana dong, masa iya gue pipis di celana”
Aily : “ emang mau kencing dimana hutan gini, kencing aja disini “
Vanya : “ gila aja! Duh gabisa ditahan, awas kalau kalian ngintip “ mencari tempat aman agar
tidak diintip

(Adegan 21)
Adel : “ ngintip apanya sih Vanya sama-sama cewek padahal”
Grusuk
Ketika adel sedang menepuk nyamuk di sampingnya terdapat kayu tajam, ia menoleh
Adel : “Aaaahhhh! Kalian siapa? “
Tiba-tiba saja tangan mereka diikat, mereka memberontak tapi tenaga mereka tidak
seberapa, berulangkali meminta tolong akan tetapi mereka sudah terlalu jauh dari kelompok
lain, sayang sekali di balik pohon ternyata ada Vanya yang hanya melihat saja teman-teman
nya dibawah oleh orang-orang suku. Vanya pergi dari sana dan berlari tiba-tiba terjatuh
karena membentur seseorang, Vanya gemetaran tidak berani melihat orang itu.

(Adegan 22)
Rizky : “ sampe gemeteran haha kayak habis ketemu hantu aja” mendengar suara
menyebalkan itu Vanya seketika mengangkat kepalanya dan bangun, menepuk-nepuk
bajunya yang kotor.
Vanya : “ ngeselin lo! “.
Diko : “ lo kenapa kayak ketakutan gitu? “
Kenzie : “ aily sama adel dimana? Tadi kami dengar suara orang minta tolong dari arah sini”
ekspresi tidak senang Vanya tiba-tiba tergantikan ekspresi sedih
Vanya : “ (mengelap air mata) a-aily sama adel diculik juga sama orang-orang suku”
Kenzie : “APA?! Nggak lucu sumpah lo ngomong gitu”
Vanya : “ aku serius, tadi aku pipis sendirian waktu aku kesini lagi aku lihat mereka dibawah
orang-orang suku”
Rizky : “aduh makin parah ini urusannya “
Diko : “ken, kita harus gimana, kenapa jadi gini sih liburan kita “
Kenzie : “kita susul aily sama adel, mungkin masih dekat disini “

(Adegan 23)
Mereka mencari adel dan aily dengan jalan yang sudah diarahkan oleh Vanya. Mereka
bertemu orang-orang suku, sontak kenzie menyembunyikan Vanya.
Kenzie : “ van Cuma lo yang bisa bantu kami, jadi pergi diam-diam temukan reksa dan satria
lalu minta pertolongan, kami tunggu “
Vanya : (terdiam sejenak) iya, makasih ken” lalu Vanya mulai berjalan pelan menjauh dari
mereka
Kenzie : “ kembalikan teman-teman kami! “
Orang-orang suku tidak menjawab dan hanya menyemburkan serbuk kepada mereka
bertiga, belum sempat mengucapkan kata-kata lagi tiba-tiba mereka tumbang, sepertinya
serbuk yang mereka semburkan itu adalah berbahaya

Lagi dan lagi dibalik pohon ternyata ada Vanya yang mengintip, ia tidak menuruti perkataan
kenzie, setelah melihat mereka bertiga tumbang Vanya baru pergi mencari reksa dan satria

(Adegan 24)
Ditempat reksa dan satria
Satria : “ gais, kita belum ketemu juga dengan Kayla bahkan kami tidak menemukan jejak
apapun selama pencarian”
Reksa : “ yang lain juga kok nggak ada ngidupin petasan, apa mereka sama kayak kita, nggak
ketemu jejak Kayla, tapi tumben banget si duo bisa tahan nggak ngidupin petasan.”
Satria : “bisa jadi dimarahin kenzie” reksa hanya menganggukkan kepalanya setuju, lalu
datanglah Vanya dengan muka yang ia buat sekesal mungkin.
Vanya : “kalian disini rupanya, haduh capek banget”
Reksa : “ kok lo sendirian yang lain kemana? “
Vanya : “ jangan disebutin bikin kesal aja”
Satria : “ emangnya kenapa? “
Vanya : “ waktu gue pipis sendirian tadi, setelah selesai gue balik ke tempat mereka eh
mereka nggak ada, jahat banget mereka ninggalin gue”
Satria : “ mana mungkin “
Vanya : “ mungkin dong, orang mereka waktu jalan ngobrolin mau pulang terus”
Reksa : “ gue percaya mereka nggak mungkin kayak gitu”
Vanya : “ lo masih butuh bukti apalagi rek! Dengan datangnya gue sendirian dari hutan
dalam itu lo masih nggak percaya? Jahat banget lo! Gue hampir mati didalam hutan sana
gue udah cari mereka tapi nggak ketemu, dan berharap dapat pertolongan dari lo! Reksa
reksa Nggak tahu aja lo itu orang ternaif yang pernah gue temuin. Kayla, waktu dia ada lo
nggak ada usaha buat deketin dia, dan lebih parahnya lagi lo masih aja deket sama vellin,
maruk banget lo jadi cowok “
Satria : “ van lainkali ucapannya di jaga. Emm, biar urusannya cepat selesai kita pulang
kerumah dulu mungkin mereka udah pulang “

Mereka berjalan dan reksa mencekal tangan vanya, Vanya menoleh


Reksa : “ maaf “ Vanya hanya mengangguk tanpa disadari Vanya tersenyum miring

Lalu mereka pulang ke kota dan mengecek rumah teman-temannya apakah mereka ada
dirumah atau belum.

(Adegan 25)
Di kota
Reksa : “ ada nggak? “
Satria : “ (menggeleng) gue udah kerumah rizky dan diko, mereka nggak aad, kata nyokap
diko belum pulang semenjak tiga hari lalu, itu bearti sejak hari pertama kita ke air terjun”
Reksa : “Vanya? “
Vanya : “ sama kayak satria, adel dan aily belum pulang”
Reksa : “ kenzie juga nggak ada dirumah, bearti mereka semua masih dihutan “
Satria : “ sepertinya iya”
Reksa : “ van lo serius soal mereka udah pulang?,“
Vanya : “ maksud lo apa? Lo nuduh gue ninggalin mereka? “
Reksa : “ gue belum selesai ngomong, gue nggak nuduh, guue tadi mau nanya lo ketemu
jejak mereka nggak? Gue nggak nanya lo ninggalin mereka “
Vanya : “ bodoh ah. Gue mau pulang “berjalan pergi
Satria : “ lo ikut ke hutan lagi kan van? “ teriaknya
Vanya : “nggak! “
Satria : “ jadi gimana rek? “
Reksa : “ kita harus ke hutan lagi, kita nggak akan tahu apa yang terjadi sama mereka kalau
nggak ke hutan”
Satria : “tapi rek takutnya bahaya”
Reksa : “ itu belum terjadi sama kita, gimana mereka dalam bahaya sekarang? “
Satria : “ kita kesana ajak warga, biar mereka bisa bantu “
Reksa : “ lo benar, tapi kita bertiga akan disalahkan sama orang tua mereka atau yang lebih
parahnya kita dituntut gimana? “
Satria : “ (bergidik) jadi kita harus gimana dong? “
Reksa : “ argh! (Prustasi) kita pulang dulu untuk menjernihkan pikiran, nanti kita kumpul
lagi”
Satria : “ vanya gimana? Dia kayaknya nggak mau ikut “
Reksa : “ bodoh, itu urusan nanti. Sekarang kita pulang dulu istirahat, kita belum istirahat
dari pagi tadi”
Satria : “ iya”
Mereka pulang kerumah masing-masing

(Adegan 26)
Ditempat vanya
Di teras depan rumah, vanya terlihat prustasi ia mengusak rambutnya lalu duduk dengan
muka serius seolah berpikir keras
Vanya : “(menghela napas) nggak gue bukan penyebab mereka diculik, itu karena mereka
sendiri yang sok-sokan mau cari si Kayla, gue nggak tahu apa-apa, oke “ ucapnya
menenangkan dirinya sendiri
Vanya : “ tapi, apa maksud mimpi itu? “
Vanya : “ mimpinya Seakan-akan nyata, kalau mimpi itu petunjuk bearti sekarang mereka
semua dalam bahaya, duh gue harus gimana? Dan sepertinya gue terlalu keterlaluan sama
mereka “
Mama : “ ternyata disini, mama cari-cari. tumben bangun pagi udah di depan teras”
Vanya : “ gapapa ma, cuma memperbaiki mood gara-gara semalam vanya mimpi buruk “
Mama : “ jangan terlalu dipikirkan, menurut psikologi mimpi itu adalah sisa pikiran kita
seharian sebelum tidur, yaud-“ terpotong bunyi ponsel
Ning ning
Vanya : “halo? , ... Iya iya gue kesana”
Mama : “ siapa? “
Vanya : “ reksa ma, mau ngajak pergi ke wisata yang kemarin, ada barang-barang kami yang
tertinggal kami harus kesana, boleh kan ma? “
Mama : “ boleh tapi harus hati-hati ya, jangan sampai lecet dan harus pulang dengan
selamat”
Vanya : “ siap mamaku ( memeluk mamanya) “

(Adegan 27)
Di cafe
Pelayan : “ orange juice sama cappucino, ada lagi? “
Reksa : “ itu aja”
Pelayan : “baik, tunggu sebentar ya “ pergi ke kasir
Satria : “ mana nih si Vanya, lama banget “
Reksa : “ tunggu aja bentar lagi pasti datang, itu dia! “
Vanya : “ sorry lama”
Reksa : “ lo harus ikut kita ke hutan lagi” ucapnya to the point
Vanya : “ iya”
Satria :” lo serius? Gue nggak percaya lo mudah di ajak gini tanpa harus dibujuk”
Vanya : “ gue serius, emmm sebenarnya gue mau jujur satu hal sama kalian, gue nggak mau
tidur gue jadi nggak tenang gara-gara ngerasa bersalah “
Reksa : “ mau ngomong apa? “
Vanya : “ sebenarnya adel aily rizky diko kenzie itu diculik suku, bentar jangan motong
omongan gue dulu, gue disuruh minta bantuan sama kalian tapi maaf gue egois gue takut
gue nggak mau ikutan jadi korban penculikan, gue mau cepat-cepat pulang jadi gue nggak
berani jujur sama kalian”
Satria : “ lo selalu egois “ Vanya mengangguk
Minuman datang
Pelayan : “ selamat menikmati “ mereka hanya mengangguk dan kembali pada obrolan
Vanya : “ maaf karena itu, dan malam tadi mungkin petunjuk untuk gue biar nggak terlalu
jauh berbuat jahat, gue mimpi sekelompok suku yang menjadi dalang penculikan semua
teman-teman kita, ibaratnya tidak ada asap kalau tidak ada api, ternyata kita telah
menganggu orang-orang suku, ada syarat untuk kita jika mau menyelamatkan teman-teman
kita harus merawat kembali tumbuhan yang diambil rizky untuk obat kaki Kayla sampai
tumbuhan nya tumbuh”
Reksa : “ ohh pantas saja tumbuhan yang dibawa rizky terlihat sangat asing tapi menarik
dalam waktu bersamaan“
Satria : “jadi kita harus kembali ke hutan merawat tumbuhan itu, apa tidak akan terjadi apa-
apa? “
Vanya : “ kita langsung kesana, lebih cepat lebih bagus”

(Adegan 28)
Mereka akhirnya kembali ke hutan dan telah menemukan tumbuhan obat, mereka
merawatnya dengan baik, sampai tumbuhan tumbuh besar.

Currr
Cras cras
Reksa : “ kita udah rawat tanamanan ini dengan baik tapi sampai saat ini kita tidak
menemukan teman-teman. Apa mungkin kita telah salah dan melakukan hal sia-sia “
Satria : “ kayaknya kepercayaan lo sudah goyah, tidak ada hal yang sia-sia, mungkin kita
harus lebih bersabar menunggu “
Vanya : “ benar kata satria, kita tunggu aja”
Reksa : “ sejujurnya gue masih kesal sama sikap lo waktu itu, lo ngebuat gue berandai-andai

Satria : “ emang boleh se egois itu”
Vanya : “ maaf “
Satria : “ maaf lo nggak ngebuat mereka balik, jadi stop minta maaf tiap hari, muak gue.”
Vanya hanya bisa menitikkan air matanya
Vanya : “ apa yang harus gue lakuin agar bisa dapat maaf dari kalian? Gue akan melakukan
apapun “
Satria : “mati, hanya itu yang perlu lo lakukan, manusia jahat kayak lo pantas mati”
Vanya : “ lo udah keterlaluan sat, lo jangan lupa kesalahan lo, kalau lo bangunin semua orang
malam itu, Kayla nggak mungkin diculik, dan mereka nggak perlu ikutan diculik gara-gara
mencari Kayla”
Reksa : “ udah sat balik, jangan makin memperkeruh keadaan “

(Adegan 29)
Keesokan harinya
Mereka mau pergi merawat tanaman seperti biasanya akan tetapi ada yang berbeda kali ini,
mereka mendapatkan sekelompok orang suku di dekat tanaman.
Kibi : “ huuuuiii (menepuk-nepuk dada) mereka sudah datang! “
Kaba : “ huuu iya mereka sudah datang! “
Kebi : “ hooo cepat toua! “
Reksa, satria dan vanya nampak kebingungan dengan apa yang mereka bicarakan
Reksa : “ kalian yang menculik teman-teman kami, cepat kembalikan! “
Meskipun kata-katanya terdengar berani tapi tidak dengan orangnya yang terlihat sangat
waspada
Toua : “ karena kalian sudah memenuhi persyaratan dengan merawat tanaman ini, maka
teman-teman kalian akan kami kembalikan “
Toua menoleh seolah memberi perintah, orang-orang dibelakangnya pergi. Satria nampak
menyenggol reksa seolah bertanya yang tidak mendapatkan respon, lalu tak lama kemudian
datanglah teman-teman mereka lalu mereka berkumpul dan saling memeluk.
Setelah menyadari ada yang kurang dari mereka reksa bertanya
Reksa : “ dimana Kayla? “
Dan mereka baru menyadari ketidakhadiran kayla, mereka yang korban penculikan hanya
bisa terdiam membisu
Reksa : “ Kayla! Kenapa berdiri disana ayo kesini! “ Kayla hanya terdiam tidak bereaksi
apapun
Kenzie : “sorry rek, kami gabisa menyelamatkan Kayla,”
Reksa : “ apa maksud lo? Itu kayla. Kay sini ayo!” berjalan mendekati kayla akan tetapi
ditahan oleh kenzie
Kenzie: “ Kayla dalam proses penghapusan ingatan oleh orang suku” reksa menoleh dengan
muka mengernyit terlihat meminta penjelasan
Kenzie : “ dalam waktu dekat Kayla akan dinikahi toua, anak kepala suku”
Reksa : “ haha dinikahi, apaan dah gajelas lo (berjalan mendekati kayla) udah yok kay pulang
sebelum orangtua kalian nyariin “ menarik tangan Kayla tetapi ditepis oleh toua
Toua : “ kalian bisa pulang terkecuali Kayla, ini sudah menjadi konsekuensi kalian karena
terlalu banyak melanggar aturan, kalian sudah lancang memasuki kawasan kami, menganggu
kedamaian kami, mengambil obat kepala suku yang sudah kami jaga sebaik mungkin“
Reksa : “ kami mohon maaf sekali atas kesalahan kami, kami tidak tahu jika sebenarnya ada
peraturan dan batas di dalam hutan sini”
Toua : “ teman kalian sudah diberi peringatan sejak hari pertama kalian datang kesini”
Diko : “ kik bukannya lo pernah ketemu nenek-nenek yang ngasih peringatan waktu itu? “
Rizky : “ gue nggak tahu kalau nenek itu nyata, gue kira halusinasi karna lo nggak liat dia”
Diko : “ gue bener-bener nggak liat sumpah, tapi kenapa lo nggak ngasih tahu yang lain
waktu pulang dari ngambil kayu bakar”
Rizky :” gue lupa, maaf banget teman-teman gue nggak sengaja”
Reksa : “ lalu kenapa Kayla tidak boleh ikut kami pulang sedangkan yang lainnya boleh? “
Toua : “ itu karena ia merusak batu yang merupakan sebagai tempat perantara kami kepada
dewa langit, kesalahan yang sangat fatal takkan ada yang pantas membebaskannya, jadi dia
harus mengabdi pada kami dan menikah denganku agar suku kami tidak punah, itu yang
harus ia lakukan untuk menebus dosanya “
Reksa : “itu tidak adil! “
Toua : “ kami tidak perlu mendapatkan persetujuan dari kalian “
Reksa : “ apa-apaan (menarik tangan Kayla) sungguh menyedihkan. kalian memang sudah
seharusnya punah”
Karena tidak terima sukunya dijelekkan toua akhirnya menodong reksa dengan senjata,
reksa tidak mau mengalah dan terjadilah perkelahian antara mereka berdua yang berakhir
dengan muka terkejut semua orang kala senjata toua menusuk perut atas reksa, teman-
temannnya mendekati reksa, sesak penuh amarah tak terbendung lagi akhirnya terjadilah
perkelahian antara orang suku dan mereka

(Adegan 30)
Aily : “ kay! Lihat reksa dia rela ngorbanin nyawanya demi nolongin lo, lo harus sadar karena
kalau lo nggak sadar lo pasti sangat merasa bersalah ketika sadar“
Kay sadar kay
Plak
Aily berupaya menyadarkan Kayla hingga tamparan yang didapat Kayla dari vanya akhirnya
membuat Kayla tersadar penuh

Adel : “ vanya kok jahat banget nampar orang lagi kesurupan “


Aily : “ ini bukan kesurupan del, tapi diberikan ramuan sejenis alkohol yang bikin mabuk”
Kayla : “ ini ada apa ya? Kenapa mereka bertengkar (melihat perkelahian antara orang suku
dan temannya), argh! Reksa! (Melihat reksa) kenapa berdarah-darah begini m, ini aku lagi
mimpi apa ya? Kayak nyata” tanya Kayla linglung
Adel : “ kenapa nggak daritadi nampar Kayla van, pasti dia jadi lebih cepat sadar “ bisiknya
Vanya : “ lolot”
Aily : “ ini bukan mimpi kay”.
Kayla : “ lalu? (Terdiam sejenak) oh iya kita lagi liburan lalu aku terluka dan saat malamnya
aku diculik (matanya mendelik), apa yang telah terjadi ly? kenapa aku ngerasa sudah,
melewatkan banyak hal”
Aily : intinya saat kamu diculik kita nyariin kamu sampai kami ikutan hilang dan yang tersisa
Cuma vanya, reksa, satria,mereka udah nyelamatin kita! Mereka lagi bertengkar gara-gara
reksa nggak Terima kamu nggak bisa pulang oleh orang suku karena kamu ngehancurin batu
saat kaki kamu terluka, reksa tertusuk lalu kami berusaha menyadarkan kamu”
Kayla : “ reksa! (Melihat keadaan reksa) reksa kenapa? Kenapa kamu ngorbanin diri kamu
sampai begini”
Kayla : “ bangun rek, aku takut, kamu harus hidup rek! jangan mati karena nyelamatin nyawa
orang yang nggak berguna dan beban semua orang seperti aku”
Reksa : (terbatuk) kamu uhuk nggak boleh ngomong kayak uhuk gitu”
Kayla : “makasih udah nolongin aku dan maaf udah jadi alasan kamu begini”
Reksa hanya tersenyum
Reksa : “ terimakasih udah jadi orang yang membuatku jadi orang baik, kamu jaga kesehatan
ya, harus jadi orang kuat dan sifat ngantukan nya dikurangin, uhuk kenzie”

(Adegan 31)
Aily memanggil kenzie yang sedang berkelahi dengan orang suku, mendengar panggilan itu
Kenzie dengan cepat melumpuhkan lawannya dan mendekati reksa
Kenzie : “del! Lo kenapa berhenti nekan lukanya, bisa kehabisan darah “
Reksa : “ gapapa ken, gue udah nggak bisa bertahan“
Kenzie : “ ngomong apa si rek, lo bisa hidup kok, kita pulang ya terus kerumah sakit”
Reksa : “ tolong jaga diri kalian, gue uhuk pamit ya”
Tepat setelah mengatakan ingin pamit reksa menghembuskan napas terakhirnya, semuanya
terpaku seolah tak percaya dengan apa yang mereka alami
Kenzie : rek! Reksa! Rek jangan bercanda sumpah nggak lucu rek! “mengguncang tubuh tak
bernyawa reksa, seakan tidak terima kenzie akhirnya melanjutkan perkelahian diikuti yang
lainnya.
Kayla : kenapa? Kenapa kamu nolongin aku? Seharusnya aku diposisi ini”
Aily : “ nggak kay, itu sudah menjadi takdir jadi kamu jangan ngomong kayak gitu lagi ya”
ucapnya mengusap bahu Kayla menenangkan
Kayla : “ maafin aku ya”
Sedangkan pada perkelahian terlihat kenzie yang tidak lagi memukul, kali ini kenzie
membalas tusukan reksa pada toua, karena sama-sama tidak Terima mereka pun akhirnya
saling membunuh untuk menyelamatkan diri akan tetapi semuanya tewas termasuk adel dan
aily yang telah terbunuh oleh orang suku, kini ibu kepala suku ingin membunuh Kayla akan
tetapi belum sempat mengenai Kayla senjata ibu suku salah sasaran yaitu Vanya yang
berusaha menyelamatkan Kayla, Kayla sangat syok karena dua orang sekaligus
mengorbankan nyawanya demi dirinya, ia tidak kalah syok ketika melihat sekeliling semua
orang sudah terkapar, akan tetapi ibu kepala suku tidak memberikan waktu pada Kayla ia
berusaha membunuh Kayla dengan gesit Kayla menghindari serangan, menghindar dan
menyerang terjadi untuk beberapa saat hingga kini Kayla terlihat terjatuh menahan tangan
ibu kepala suku yang sedang mencekik lehernya.

(Adegan 32)
Kayla : “lepas”
Ibu suku : “kenapa? Kenapa kami terlihat sangat bersalah disni? Kami hanya melindungi hak
kami dari manusia perusak seperti kalian! “
Kayla : “kami t-tidak tahu jika ada hal yang harus kami hindari! “
Ibu suku : “ bohong, kami sudah memperingati orang yang pernah ke tempat ini”
Kayla : “ kami bukan orang yang sama, kami tidak tahu “
Ibu suku : “ karena kalian bukan orang yang sama maka,(mencekik leher kayla lebih kuat)
inilah akhir dari orang yang mengabaikan nasihat”
Kaki dan tangan Kayla yang tadinya kuat menahan serangan kini terkulai jatuh ke tanah
menandakan hilangnya jiwa pada tubuhnya. Ibu suku mendekati jasad anaknya dan
suaminya,ia memeluknya dengan menangis histeris
(Adegan 33)
Di kelas
Aily : (menepuk kepala) bangun! “ Kayla terbangun dengan napas terengah-engah,
ekspresinya terlihat linglung melihat sekitar
Aily : “belum kekumpul nyawa nih anak kayaknya “ memukul pelan kepala Kayla
Kayla : “aww! Sakit tahu! “
Aily : “ngapain ha ho gitu, cepat apalin tugas bentar lagi ngadap “
Kayla : “ aku udah tidur berapa lama ai? “
Aily : “ terhitung dengan waktu mereka bahas liburan kamu tidur, bearti kurang lebih empat
puluh menit”
Kayla : ‘ duh, lama juga ya”
Aily: “jelas! Udah sana hapalin dulu! “
Kayla : “ iya! Ini mau hapalin “ucapnya sambil membuka lembaran buku

(Adegan 34)
Rizky : “(teriak) wah gila gue di keroyok musuh woi tolongin!!
Diko : “males gue nolongin lo, lo tadi nyolong buff gue”
Rizky : “ah elah mati kan! Egois banget sih lo dik ! Kita kan satu tim, lagian baperan amat kan
Cuma buff doang. Pelit lo! (Ngomel) “
Diko : “dih ni orang!”
Vellin : “ weh fokus dulu dong jangan berantem mulu liat tuh musuhnya ngelord! Liat map
tuh, jangan buta map!! “
Disa : “tuhkan! Plis kerjasama nya dong gais, ini kita udah kalah banyak sama musuh!”
Reksa : “kumpul sini! Kita curi lord nya! Diko pake retri lo!”
Mereka mencoba mencuri lord tapi tetap tidak dapat
The enemy has slain lord
Reksa : ah! Kok ga dapet?! Gimana sih lo diko! Dasar retri indomaret!”
Enemy legendary
Enemy double kill
Enemy triple kill
Enemy maniac
Enemy savage
WIPE OUT
Mereka semua akhirnya mati di kill musuh
DEFEAT
Tidak dapat menyelamatkan pertandingan lagi karena sudah di kill habis musuh dan pada
akhirnya mereka kalah
Reksa : “ tuhkan kalah jadinya!!!! Ah udahlah! Gue gamau mabar lagi sama kalian “
Vellin : “ males banget mabar sama tim gaada kerjasamanya, egois! Buta map pula!”
Rizky: “ini semua salah lo! “
Diko : “kok lo jadi nyalahin gue!”
Rizky : “ kalo lo bantuin gue kita nggak akan kalah”
Diko : “maksud lo bantuin nyerang turet tanpa minion? Waras lo? “
Rizky : “ gue nungguin minion ya, bukan tanpa minion”
Diko : “ tetep aja beban, bukannya bantuin temen malah lo asik? asik sendiri “
Rizky : “kurang ajar nih anak” detik berikutnya rizky menekan kepala diko di ketiaknya
Reksa : “ padahal sama-sama beban”
Vellin : “ kita salah besar mabar sama mereka haha”
Reksa : “ mabar lagi yok, berdua aja gausah sama mereka “
Vellin : “ (senyum) gasss”

(Adegan 35)
Interaksi keduanya tanpa disadari ditonton oleh kayla
Kayla : “(menghembuskan napas) bisa-bisanya aku mimpi reksa ngerelain nyawanya buat aku
padahal kita gapernah berinteraksi kayak dia sama vellin “ ggumamnya
Aily : “ apa? Aku nggak denger kamu ngomong apa barusan “
Kayla : “aku nggak ngomong apa-apa kok, em hasil diskusinya jadi ke air terjun? “
Aily : “ nggak, banyak yang nggak bisa”
Kayla : “ jadi liburan kemana? “
Aily : “ nggak jadi liburan, banyak yang nggak bisa dan waktunya juga nggak cukup”
Kayla : “ oh gitu” ucapnya sambil menganggukkan kepalanya
Lalu datanglah teman-teman yang tidak ada di adegan pertama selaku teman kelas yang
sedang menyetor hapalan
Margo : “ yang belum hapalan cepat ngadap pak Yuda, karena bentar lagi dia ada kerjaan! “
Ucapnya ketika memasuki kelas
Aily : “udah yok kita cuss hapalan! “ajaknya dengan menarik tangan Kayla pergi dari kelas

Anda mungkin juga menyukai