Tokoh :
1. Putri (korban bully)
2. Dara (protagonis)
3. Vania (pembully)
4. Keyla (pembully )
5. Ceril (pembully )
6. Nisa ( protagonis )
7. Ayah putri
8. Ibu putri
9. Guru BK
10. Guru walas
Putri adalah seorang anak yang pendiam, tidak pandai berkomunikasi dan kemana-mana
pun sendiri. Namun pada saat jam istirahat ada 3 orang siswa mendekati putri yaitu
vania,keyla, ceril mengajak putri untuk makan bersama.
Sesampainya dikantin
Keyla : vann, kamu mau pesan apa?”
Vania : “hmmm aku pesan roti bakar aja trus minum teh es deh”
Ceril : “aku juga dehh.. putri kamu pesan apa??”
Putri : hmm sama aja deh kita “
Keyla : “okee, putri kamu yang pesan aja yaa, bayar nya pake duit kamu dulu, nanti kami ganti
oke?”
Putri : ee-eh okee”
Dengan berat hati putri menerima permintaan keyla, lalu putri membawakan makanannya ke
meja
Putri merasa sakit hati dengan perkataan keyla namun hanya ditahannya, dia tahu kalau dia
tidak mendapat nilai dengan hanya membuat ppt saja.
Dan ternyata kejadian hari ini dan kemarin sudah dilihat oleh dara dan nisa. Dan mereka
berpikir bahwa mereka bertiga sudah keterlaluan
Lalu saat tiba diruang BK putri kaget melihat dara dan nisa sudah duduk di kursi.
Guru BK : “Putri kamu nggak papa?”
Putri : “ngg ngga papa kok buk” (putri berusaha tidak menatap guru bk maupun teman
sekelasnya itu.”
Guru BK : “gapapa kalo ngga mau cerita namun dara dan nisa udah cerita semuanya”
Dara : “putri kamu sebenarnya ini lagi dibullt tau”
nisa : “dan ini hampir keterlaluan. Jangan sampai tambah parah”
putri : (diam menunduK)
Guru BK : ibuk tidak akan bilang ke mereka bertiga jadi tolong jujur sama ibuk, kamu risih kan?
putri : (hanya mengagguk)
Guru BK : “putri bilang tidak kepada teman yang merugikan mu tidak masalah, kamu ga salah”
putri : tapi nanti mereka menjauh buk dari putri, mereka teman pertama putri”
Nisa : “itu ga teman namanya kalau kamu sendiri yang kesulitan, udah deh put coba berani”
Putri : “tapi nanti mereka bakal marah sama aku”
Guru BK : “putri gapapa kalau kamu kehilangan teman masih banyak teman baik diluar sana”
Dara : “iya put kami bisa jadi teman mu kok” (senyuman dara)
Nisa : “kamu ngga sendirian melawan mereka kok kan ada kami juga”
Putri : (terharu) terima kasih semuanya, dan ibuk aku akan mencoba nya
Pas setelah mereka keluar dari ruang BK , bel masuk sudah berbunyi.
Vania : “eh putri kamu kemana aja tadi?” kami nyariin tau”
ceriil : “iyaa.. eh nanti jam pelajaran pkn kita sekelompok lagi ya”
putri yang berusaha masih terlihat baik tetap menjawab mereka
Putri : “maaf yaa gais aku udah sekelompok dengan dara dan nisa”
keyla : “kok kamu gitu si, kan kita teman”
Vania : “jadi kamu milih mereka karna mereka lebih pintar dari kami ya?”
putri : “een-ngga gitu..”
nisa : “ eh putri sinii”
Putri : “ ookee”
ceril : “eh tunggu dulu, jawab dulu kenapa?”
Putri : (melihat dara dan nisa saling mengangguk kepala) “karna kalian selalu menyusahkan
aku saja, kalian juga selalu memanfaatkan aku”xk
Keyla : “hah kami menyusahkan kamu?, kek nya gada deh”
Putri : “coba kalian intropeksi diri deh, kalian selalu aja menyuruhku ini itu.
Vania : “eh put, kami gini gini masi mau teman sama kamu yang ga punya teman ya”
Ceril : “Emang ada yang mau temenan sama kamu kek ginian?”
Nisa : “ada kok aku”
Dara : “ aku juga, emang kalian mau apa hah? Ayok deh put kita pergi aja dari sini”
Dara dan nisa membawa putri menjauh dari ketiga teman lainnya itu.
Dara: putriii, nanti kita pergi ke bazar ini yaa sama indah dan gita.
Putri: boleh, aku nanti jemput kalian dimana?
Dara: kok jemput sih? Kita pergi sendiri sendiri aja, tapi ketemuan di simpang yaa biar masuk
bareng-bareng.
Putri: serius ga usah jemput? Okedee
Dara: siip
Melihat kedekatan putri dengan teman barunya, vania, keyla dan ceril tak tinggal diam.
Ceril: putri, jadi gini yaa sifat asli kamu. Seharusnya kami ga usah temenan sama kamu dari
awal aja kalau tau kamu kayak gini
Keyla : “bener tu.. Dan teman baru kamu juga pasti ninggalin kamu setelah tau sifat kamu,
lihat aja!”
Putri terdiam dan bingung harus menjawab apa, tiba tiba teman sekelasnya yang tidak pernah
bergaul dengan putri membela.
Teman sekelas: ehh kalian emang aneh ya, harusnya kalian ngaca dan lihat diri sendiri. Tukang
morotin ruang orang emang seharusnya ga ditemenin.
Dan mendengar hal itu, ceril, vania dan keyla diam dan tidak pernah mengusik putri lagi.
End