dari kelompok ii
peran :
Indah sebagai Nara
Gabriel sebagai Aska
Meilisa sebagai Zoella
Azzahra sebagai Bu Ara
Rocky sebagai Celvin
Rahel sebagai Chelsy
Nova sebagai Caca
Radithya sebagai Pak Gilang
Nara : "MAAA !! aku lulus testing masuk sekolah unggul jalur beasiswa
maaa!!"(teriak kemudian memeluk sang ibu)
Bu Ara : "Selamat sayang, kamu menang anak kebanggan mama"(membalas
pelukan Nara)
*PROLOG
Nara adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga miskin, hidup hanya
dengan ibu nya, Bu Ara yang berpenyakit yang tinggal di rumah pak Gilang
sebagai pembantu di rumah pak Gilang, ayahnya yang pergi entah kemana. Nara
adalah gadis yang amat berprestasi
Pak Gilang : "wah selamat Nara, kamu adalah gadis pintar" ( terbangun dari
tidurnya kemudian datang dari kamar setelah mendengar teriakan Nara)
Nara : "eh bapak terbangun karena suara ku ya? maaf ya pak saya terlalu
senang"(menunduk)
Pak Gilang : "Tidak masalah, saya juga ingin keluar, saya pergi dulu"(pergi keluar
rumah)
Itu hanyalah sedikit percakapan pada pagi itu, Pak Gilang memiliki seorang anak
bernama Aska. Aska adalah seorang anak yang berprestasi dan juga baru lulus di
sekolah yang sama hanya saja ia memilih jalur prestasi.
1
Dimalam hari, Pak Gilang dan Aska sedang duduk berdua di meja makan, hanya
ada keheningan dan suara sendok dan garpu yang terdengar hingga makanan
yang dipiring mereka masing masing habis, Pak Gilang menatap Aska dengan
tatapan dalam, kini apalagi yang akan terjadi?
Mendengar kata sang ayah nya yang pedas Aska yang tak tahan lagi
mendengar perkataan itu langsung berdiri dari meja makan kemudian
meninggalkan sang ayah seorang diri, Apa yang lebih sakit ketika apa
yang kalian gapai tidak dihargai oleh orang lain?
Kemudian Aska dan Nara pun masuk ke aula sekolah untuk melihat
dimana kelas mereka dari daftar nama. Dengan perasaan terkejut Aska
dan Nara bertatapan beberapa detik. Tentu saja , mereka sekelas"
Aska : "Dikelas nanti anggap aja lo ga kenal sama gw, kalo lo sok asik
habis Lo sama gw"
Nara : "oh...oke"
Ketika dikelas.
Aska : "wah bro! kita sekelas juga nih" (merangkul pundak seseorang)
Celvin : "asik nih ada temen gue"
Chelsy : "Gw juga disini kali ga lo berdua doang"
Aska : "WIDIH ASIK NIH"
3
Tak lama setelah mereka berbincang, Nara datang. Dia langsung
mengambil kursi yang jauh dari tempat nya Aska , ia menuruti
perintah Aska ketika si aula tadi.Belum sempat ia duduk seseorang
menghampiri nya
Zoe : "Hai! Gue Zoella panggil Zoe aja. btw lo murid jalur beasiswa itu
kan?"
Nara : "Hai juga , aku Nara. Iya bener"
Zoe : "mau temenan?"(mengulurkan tangan kepada Nara)
Nara : "Tentu saja !"
Aska tersenyum, disisi lain Nara yang tau bahwa dia lah orang miskin
itu hanya bisa menghela nafas
Chelsy : "kalo gw sih malu sekolah di sekolah elite tapi aslinya miskin".
Celvin : "Gw sih mending cari sekolah sederhana ga sih"
Zoe : "HAHAHA, bener sih"
Aska : "Malu dong tinggal di rumah orang tapi masih bisa sekolah di
sekolah elite"
Zoe : "sekolah elite ekonomi sulit"
Lagi dan lagi Nara mendapat Bullyan, bahkan teman baru nya itu juga
berkhianat? wah...
Bel masuk berbunyi, mereka memasuki jam belajar hingga bel istirahat
kembali berbunyi tepat pukul 12.15 , banyak anak yang sedang
memakan bekal. Begitu juga dengan Nara
5
Celvin dan Chelsy paham, mereka hanya bertiga, Zoe sedang ke kantin.
Tanpa aba aba Chelsy merampas makanan yang di pegang Nara.
Zoe datang dari luar melihat suasana kelas, Nara yang sedang
menangis, Chelsy yang memegang bekal, Celvin yang menaikkan
kakinya di kursi , Aska yang tersenyum jahat.
6
Setelah itu mereka bercanda dan bermain di kelas, mereka sedang
jamkos, semua guru rapat. Jadi siswa siswi asik bermain di kelas
namun tidak begitu dengan Nara. Ia menatap bekal nya yang sudah
kosong dimakan Aska, Chelsy dan Celvin. Tatapan kosong, sama seperti
perut nya, Tak lama kemudian Zoe datang dan memberi nya sebuah
roti meninggalkan sebuah surat. Heran, itu lah perasaan Nara sekarang
Nara hanya dapat diam, tak dapat sepata kata pun dia ucapkan, dia
hanya dapat menangis, kini air mata mengalir dari matanya. Tak
disangkah Caca dari tadi menguping , dia datang menghampiri Aska
7
Caca : "aku tau kalian se ga suka itu ke Nara tapi , tindakan kalian
sudah melewati batas menyesal lah kalian dia memang miskin kalian
boleh marah padanya setidaknya jangan bernada tinggi kepada wanita
dasar brengsek"
kini mereka tersadar dari perkataan Caca bahwa mereka jahat, mereka
memiliki penyesalan dan akhirnya mulai berteman dengan Nara
waktu berlalu, hari hari berganti, Nara bersekolah dengan caci dan
makian dari Aska , begitu juga Aska yang mendapat caci makian dari
ayahnya yang selalu mengingin kan nilai sempurna dari anak semata
wayang nya itu, Minggu depan sudah mau UAS genap, yang artinya
Aska harus belajar untuk mencukupi nilai nya
Aska : "iya tau, aku belajar sampai otakku pecah demi angka. itu kan
yang papa mau dari Aska? mau Aska mati dengan keadaan jenius?"
Pak Gilang : "Papa gapernah mengajarkan kamu kurang ajar
sepertiitu". 8
Aska : "papa memang ga pernah mengajarkan ku secara langsung tapi
secara tidak langsung papa ngerusak semuanya. lihat lah bahkan
mama saja tidak betah tinggal dirumah ini karena papa lah dalang
nya"
Nara : "Ka... kamu sabar ya, kamu harus lebih semangat lagi jangan
patah semangat dong"
Aska : "Lo dalang nya, gausah sok nyemangatin gw Lo"
Malam itu berlalu begitu saja, kemudian UAS pun diadakan. Dengan
semua persiapan yang cukup matang Aska ujian dengan penuh nafsu.
Orang melihat dia si nafsu angka, bagaimana tidak jika ia tidak
mendapat nilai sempurna lagi dan lagi dia harus hancur
Zoe, Chelsy , Celvin juga bukan murid yang pemalas mereka juga
memiliki semangat belajar yang tinggi. Mereka mungkin berteman
namun mereka sama sama bersaing.
Jika dilihat dari sudut pandang keluarga masing masing keluarga Zoe
hampir sama dengan Aska, yang menuntut nilai namun Zoe memiliki
keluarga yang lengkap alias bukan broken home, Celvin anak pejabat
kaya raya dan memiliki wajah semampan, Chelsy berasal dari keluarga
kaya ia memiliki seorang kakak yang lebih tua 3 tahun darinya.
9
Waktu yang ditunggu tunggu tiba, kini pengumuman hasil UAS dan
bagi raport tiba. semua siswa dan siswi melihat papan pengumuman
Zoe : "deg deg an banget gw"
*Dirumah Aska*
Kini rumah yang biasanya sunyi senyap itu yang dulunya hanya ada
suara teriakan pertengkaran kini menjadi canda dan tawa. Pukul 22.32
di kamar Nara dan Bu Ara.
Mulut Nara membisu, ia tidak dapat berfikir. akan kah esok dia masih
dapat bahagia? hingga akhirnya ia tertidur
di hari sebelumnya Aska sudah membuat janji bahwa hari ini teman
temannya akan datang kerumah nya untuk bermain, Nara mengetahui
nya , Nara senang karena sekarang mereka semua berteman. tak lama
semua sudah datang
Bu Ara yang tergeletak tak berdaya, waktu yang tak lama baginya di
dunia ini.
Caca : "bunda kamu punya penyakit?"
Nara :"iya tapi bunda gapernah mau ke rumah sakit, karna bunda
gapunya uang lebih, kata bunda uang nya untuk aku sekolah"
Caca : "kenapa kamu ga cerita? selama ini kita temenan bahkan kamu
gapernah cerita kalo kamu ngalami itu, bahkan Aska juga ga atau?"
Aska : "Lo gapernah cerita ke gw, Lo harusnya cerita gw punya uang
gaperlu Lo sembunyiin semua".
Zoe : "Mungkin...." (menatap Bu Ara(
mata chelsy kini berkaca kaca , dunia nya hancur. ,semua orang tak
dapat berkata hanya terdapat hati yang hancur seakan akan
kehilangan segalanya
Zoe : " ra... mungkin keluarga Lo ga lengkap, tapi kita ada disini , kita
ada disini untuk menemani elo".
13
Nara tak dapat mengungkapkan ekspresinya, dunia begitu kejam
baginya , kebahagiaan nya hanya sementara, kini satu satunya orang
yang ia sayangi sudah tak ada lagi.
Nara kini sebatang kara, tak memiliki keluarga. Semuanya pergi begitu
cepat Nara tak memiliki keluarga. kesedihan yang terus melanda
hidupnya, tak ada lagi warna dihidupnya selain kini hanya teman
temannya yang dapat mendampingi nya
Caca : "Nara... kamu kuat ya, bahkan kamu bisa bertahan".
Nara : "walaupun bunda nanti ga lagi disini aku harap bunda bahagia
bersama ayah disana".
Aska : "kenapa ga kita bawa ke rumah sakit Ra? ayo dong"
Nara : " ngga ka, kalo pergi bunda ga akan mau..."
Bu Ara : "udah Ra bunda .. ga mau, bunda ga mau jadi beban, kamu
yang semangat ya nak , bunda akan selalu mendampingi kamu di sana
nanti"
Kini Celvin, Chelsy , Aska , Zoe memiliki penyesalan seumur hidup
seandainya mereka dulu tak membully Nara dan berteman baik
mungkin Nara tidak akan kehilang sesosok orang paling ia sayangi
dan yang satu satunya ia punya di dunia ini
Zoe :" gw ngesal Ra... seandainya gw dulu lebih mentingin elo dan
bergerak kalo elo dibully mungkin ga akan gini"
Aska : "seandainya gw ga nyimpen rasa benci dan iri pada lo.."
Chelsy : "seandainya dulu gw ga ngebully Lo dengan kata kata gw
Celvin : "seandainya gw juga ga nyakitin perasaan Lo"
Caca : "seandainya gw tau lebih awal.."
Nara : "intinya kalian semua sekarang satu satunya yang kupunya,
jangan pergi.."
14
kini semua hanya lah seandainya
hidup yang menyakitkan.
orang yang pergi dan tak mungkin kembali.
Nara sebatang kara yang ditinggalkan oleh orang tua nya hanya
memiliki teman teman.
TAMAT.
15