Anda di halaman 1dari 44

BAGIAN I

Pagi yang sangat indah, dimana daun-duan masih terlihat basah karena embun

yang membasahi, pancaran sinar mtahari pagi yang menerobos masuk ke kamar

Naila. Gadis berabut pirang dengan tubuh yang langsing serta lesung pipinya yang

menambah kecantikannya sedang tertidur pulas

Kring.... kring... kring....!

“waduh gue kesingan” ucap Naira

Setelah melihat jam dinding. Naila langsung beranjak bergegas bersiap-siap

dan langsung menuju ruang tamu untuk sarapan sekaligus berpamitan kepada

orangtunya karena Naila sudah kesiangan untuk pergi kesekolah.

“Bun Naira berangkat dulu” ucap Naila dengan terburu-buru

“makan dulu sayang” perintah risa

“uda telat ni bun” ujar Naila “Naila makan di sekolah aja bun “Naila berangkat

dulu” lanjutnya

“Hati-hati sayang” ucap risa

“Iya bun” tutur Naila “Assalamuailakum” lanjut naila

“Waalaikumussalam” jawab Santi dan roni

Naira pun berangkat ke sekolah dengan diantar pak tatang. Selaku sopir dari

Rony. Niala merupakan siswi kelas XII yang mamilih jurusan IPA, dan dia sudah

berada di semester akhir sesampainya di sekolah dia langsung turun dari mobil dan

berlari, namun usahanya sia-sia pintu pagar sudah ditutup dan terkunci dengan

terpaksa Naira harus lewat pintu belakang

Setelah masuk kedalam naira langsung menuju kelasnya dan berharap tidak ada

yang memergokinya namun sayang dia tidak sengaja menabrak seseorang yang ada

di hadapannya sehingga mereka terjatuh

“Aduh...!, hei kalau jalan lihat-lihat napa, punya mata ngak sih” bentak Naira,

namun Naira terkejut karena yang dia tabrak adalah pak daniel guru Bk nya

2
“Hei yang nabrak siap yang salah siapa” kata pak Daniel “loh kayaknya bapak

kenal dengan anda, kamu Nairakan dari kels XII IPA” lanjutnya

“iya pak saya Naira” tutur Naira

“Kamu telat kok lewat pintu belakang?” tanya pak Daniel

“nga...nga...ngak kok pak saya tidak telat” jawab Naira dengan terbata-bata

“Udah nagaku aja kanu telatkan” sangka pak daniel

“beneran pak saya ngka telat kok” mencoba untuk berbohong

“Pokoknya kamu sekarang ikut bapak keruang Bk” ancam pak daniel

“Loh...loh kan saya kan tidak telat” masih berbohong “kenapa saya harus

keruang Bk” lanjutnya

“pokoknya kamu harus ikut bapak atau akan saya laporkan kamui kepada oranga

tuamu” ancam lagi pak daniel

“Yadeh pak” pasrah Naira

Dengan terpaksa Naira pergi keruang BK bersama pak daniel. Pak daniel

merupakan guru Bk sekaligus pengajar teater di sekolah SMA baktikerja, dia juga

guru yang paling muda di sekoalh tersebut, selain muda, dia juga tampan dan gagah

takjarang banyak siswi yang tertarik kepadanya. Namun sayang terkadang pak

daniel juga bisa ganas kepada semuanya ketika dia sedang marah, naun juga sangat

memikat banyak perempuan ketika telah sampai diruang BK Naira langsung di

introgasi oleh pak daniel.

“kenapa kamu bisa telat padal biasanya kamu selalu berangkat pertama kali?”

tanya pak daniel

“saya bagun kesIangan pak” jawab Naira

“o...jadi begitu” tutur pak daniel “ lain kali jangan telat lagi ya, ini peringatan

pertama untuk kamu naira” lanjut pak daniel

“Ya pak, makasih bapak” sambil mencium tangan pak daniel

3
Setelah berbincang-bincang dengan pak daniel serta Naira diberi motivasi oleh

pak daniel juga diberi hukuman karena sudah telat meskipun itu pertama kalinya

Naira terlambat

Selesai melakukan hukuman naira segera menuju kelasnya, ternyata di dalam

kelas masih tidak ada guru yang mengajar. Maklum pelajaran kimia terkadang pak

wazid dan itu memang disukai oleh semua murid SMA baktikerja terutama pada

kelas Naira, karena jika pak Wazid maengajar maka akan ful selama empat jam

penuh tanpa jeda atau bercanda kecuali jam istirahat.

Pak Wazid sangat ditakuti oleh semua murid SMA bakti kerja bahkan guru juga

takut untuk menergurnya. Karena beliau sangat ganas juga galak sihingga membuat

semuanya takut terutama Naira sendiri, naira yang masih berada di depan pintu

langsung masuk kedalam kelasnya dan duduk di bangkunyayang terletak di sebelah

caca yang merupakan sahabatnya dari SMP dulubukan hanya cha-cha tapi juga ica

yang berada di belakang Naira juga sahabat Naira

“Tumben baru masuk habis dari ruang Bk ya” tebak cha-cha

“Iya gue habis dihukum juga maotivasi gara-gara telat lima menit” tutur Naira

“Emangnya kenapa loe bisa telat?” tanya Ica ”biasanya loe yang paling awal

masuk kesekolah?” lanjutnya

“Gue bangun kesiangan dan kepergok sama pak Daniel” tutur Naira

“Ya perbanyak sabar aja siapa tahu jadi berkahnya” motivasi cha-cha

“Ya... ya... ya.... amin” do’a Naira

Tak terasa pergantian jam sudah berlalu dan guru matamematika masuk

kedalam kelasyaitu pak Rizki dan menyapa anak-anak

“Assalamu’alaikum” sapa pak Rizki

“Waalaikumsalam” jawab serentak siswa

“Langsung saja kita mulai materinya” perintah pak Rizki

4
Pelajaran pun berlangsung dengan antusias dan semua murid fokus dengan

materi ynag disampaikan oleh pak Rizki, namun tak semuanya mendengarkan

pejelasan tersebut.

Kring.... kring... kring...

Bel istirahat pun berbunyi, semua guru menghentikan pembahasan materi yang

telah di berikan. Bukan hanya guru tetapi semua murid baik siswa atau siswi

langsung berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke taman, ada yang masih di

dalam kelas dan membaca buku dan tak seDikat yang pergi ke kantin untuk mengisi

perut mereka, namun naira masih berada didalam kelas besama ica dan cha-cha

“Nai... loe mau peeprgi ke kantin” ajak cha-cha

“Ngak ah gue males ke kantin” jawab Naira

“Beneran loe gak mau ke kantin “ ajak lagi cha-cha

“Iya cha beneran gue lagi males ke kantin” ucap Naira padahal dia seDikat lapar

karena hukaman yang tadi

“Ya udah kalo loe ngak mau, gue sama ica saja” kata cha-cha

Kemudian cha-cha pergi ke kantin bersama ica, mereka berangkat ke kantin,

namun sebelum sampai di luar kelas Naira memanggil mereka berdua

“Tunggu.... !!!” teriak Naira

“ada apa naira?” tanya ica

“Gue ikut deh ke kantin” jawab Naira dengan seDikat tersenyum

“Katanya ngak mau, udah lapar tuh perut” canda cha-cha

“Hehe... iya sih gue laper seDikat, nanti tak fukus kalo belajar” ujar naira

“Ya udah ayo ke kantin nanti keburu masuk” ajak ica

“Oke ayo !!!!” ucap naira dan cha-cha

Mereka pun berangkat menuju ke kantin, cha-cha, naira, dan ica merupakan

sahabat yang selalu bersama, mereka saling tolong-menolong, cha-cha orangnya

sangat teliti jika membuat sesuatu dia juga cantik dan pintar begitu juga dengan

5
ica, dia juga pintar dan catik namun terkadang dia sangat crewet tapi

menyenangkan. Tak seDikat cowok yang ingin mendapatkannya, karena sikapnya

yang seDikat aneh dari yang lain.

Setelah sampai di kantin mereka duduk di bangku yang terletak dibarisan

nomer dua dari belakang dan memesan makanan kepada pelayan yang berada di

kantin tersebut.

“Bi ningsih” panggil naira

“ya mbak mau pesan apa?” tanya ningsih

“saya mau pesan bakso dan es teh” ujar naira “ kalian mau pesan apa?” lanjut

naira

“Kalo gue samain aja nai” jawab ica

“Kalo loe mau pesan apa cha?” tanya lagi naira

“Samain juga papa kok nai yang penting makan” jawab cha-cha

“Oke kalau begitu” kata naira “ bi... bakso sama es teh nya tiga ya” lanjut naira

kepada bi ningsih

“Siap mbak” kata bi ningsih

Sambil menunggu makanan ynag mereka pesan kemudian naira teringat bahwa

ada ulangan bahasa Inggris setelah jam istirahat dan dia bertanya kepada dua

sahabatnya sudah belajar atau belum

“Cha kamu sudah belajar untuk ulangan bahasa inggris hari ini” tanya naira

“Kalo gue sudah pasti belajar dong kan gue anak yang rajin” kata cha-cha “loe

sendiri bagaimana?” lanjutnya kembali bertanya

“Gue juga udah belajar kok emang loe aja yang rajin gue tau” jawab naira

dengan wajah cemberut

“Kalo loe gimana ca?” tanya naira kepada ica

“Gue udah kok tadi malam” jawab ica

Akhirnya pesanan mereka datang, diamana naira dan dua sahabatnya langsung

mengambil pesanan mereka dan dengan sigap mereka menyantapa makanan mereka

6
dengan segera karena sudah sangat lapar, bertepatan dengan mereka selesai makan

bel masuk pun berbunyi

Kring.... kring.... kring... !!!

Semua marid SMA Baktikerja masuk kedalam kelasnya masing-masing begitu

juga Naira dan dua sahabatnya yang ikut menuju kedalam kelas

Setelah sampai didalam kelas mereka bertiga duduk bangkunya masing-masing

dan naira kembali belajar untuk mengingat-ngingat materi yang akan di ujikan bukan

hanya naira yang belajar tapi juga dua sahabatnya dan teman-teman lainnya tapi

ada juga yang malas untuk belajar dan alasannya tidak mengerti, dan akhirnya Bu

Bella masuk kedalam kelas dan menyapa para siswa

”Assalamu’alaikum” sapa bu bella

“waalaikumussalam” jawab serentak semua siswa

“Apakah semua sudah siap untuk ulangan hari ini” tanya bu bella

“Ya bu kami sudah siap” jawab semuanya

“Baiklah kita langsung saja mulai ulangan untuk hari ini siapkan alat tulis dan

kertasnya, dilarang contek jika ketahuan akan ibu sobek dan diDendraptidak ikut

ulangan mengerti” jelas bu bella

“Ya.... bu” jawab simpel semuanya

Ulangan pun dilaksanakan semua murid mengerjakan soal dengan teliti dan

fokus terutama naira, cha-cha, dan ica yang dengan cermat mengisi jawaban. Di

dalam kelas suasananya sunyi hanya detak jam dinding yang terdegar oleh para

siswa dan bu bella terkadang bu bella memainkan Hpnya dan juga menatap para

siswa yang sedang ujian

“waktunya tinggal lima menit lagi anak-anak jangan lupa untuk diberi nama”

tutur bu bella

“ya... bu” jawab singkat semuanya

Setelah lima menit ulanganpun dikumpulkan

“Baik anak-anak waktunya sudah habis kumpulankan sekarang” pinta bu bella

7
“Ayo nai punya loe ngak mau dikumpulkan” ajak cha-cha

“Iya..iya nanggung ni bentar lagi”

Setelah semua ulangan dikumpulkan dan bertepatan dengan bunyi bel pulang

Kring.... kring... kring...

Semua murid langsung berhamburan keluar kelasnya, namun juga ada yang

kebagian piket membersihkan kelas termasuk juga naira setelah selesai naira dan

dua sahabatnya berjalan menyusuri koridor yang sudah mulai sepi

Setelah sampai di depan pintu gerbang meraka berpisah arah disini cha-cha

yang pergi ke arah utara sedangkan ica ke arah selatan namun naira masih berada di

disana sambil menunggu sopirnya yaitu pak tatang. Tak lama kemudian terlihat dari

kejahuan sebuah mobil BMW berwarna biru sedang menuju ke arah naira

Naira kemudian masuk ke dalam mobil tersebut dan meninggalkan area sekolah

dalam perjalanan pak tatang bertanya kepada naira

“Non.. kita langsung pulang atau masih mampir ke mana?” tanya pak tatang

“Tidak pak langsung pulang saja” jawab naira

“Baik non” kata singkat pak tatang

Dalam perjalanan pulang tak banyak yang naira lakukan, dia hanya melihat

keluar jendela dan terkadang dia memainkan handphonenya setelah melewati

jalanan akhirnya dia sampai di depan rumahnya dan naira langsung turun dari

mobilnya dan masuk kedalam rumah

“Assalamu’alaikum” sapa naira

“Waalaikumussalam” jawab santi “eh.. sayang sudah pulang ya” lanjutnya dan

memeluk naira

“Iya bun, baru saja naira nyampek” dengan mencium tangan bundanya

“Cepat ganti baju setelah itu makan siang bunda sudah siapkan di meja makan”

pinta santi “Bunda tunggu di sana” lanjutnya

“Iya bunda” jawab singkat dan berjalan menaiki tDendra

8
Setelah sampai dikamar naira bukannya naira mengganti baju tapi malah duduk

di sofanya, kamar naira yang berdekorasi aestetik dan juga berada meja belajar di

sebelah tempat tidurnya. Kemudian naira mengambil hp yang berada di tasnya dan

membuka whatshap dan mencari nama pak daniel untuk dia hubungi

“Assalamu’alaikum” sapa naira

“Waalaikumussalam” jawab pak daniel

“Pak saya naira ingin bertanya tentang kuliah saya?” tanya naira “Universitas

mana yang bisa saya jadikan acuan untuk jurusan saya?” lanjutnya

“Oh...kamu naira, jadi begini menurut bapak kamu lebih masuk di UB karena

disana sangat cocok untuk kamu dengan menagandalkan keahlian dan jurusan yang

kamu pilih insya Allah kamu akan diterima di sana yakin bapak” jelas pak daniel

“Tapi pak saya ingin kuliah di UNEJ”

“Oh kalau bisa jangan disana ya tapi ngak papa jika benar-benar pilihan kamu,

namun kalo bisa di UB lebih baik menurut saya pribadi” kata pak daniel

“Ooo.... ya pak makasih atas bantuannya” ucap naira

“Iya ngak papa” tutur pak daniel

“Ya udah saya masih ada kerjaan” ujar naira “Assalamu’alaikum” lanjut naira

“Waalaikumussalam” jawab pak daniel

Sambungan pun terputus dan naira kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas

kasur dan tanpa ia sadari naira akhirnya tertidur serta ia lupa untuk makan siang

dan ganti baju karena aktivitas yang di sekolah tadi

Santi yang menunggu di meja akhirnya beranjak menuju kamar naira dan

melihat situasi disana ternyata naira sudah tertidur pulas bukannya santi

membangunkan naira tapi malah memperbaiki posisi naira dan mencium keningnya,

setelah itu santi keluar kamar naira dan kembali ke meja makan dan menyuruh bi

sum untuk membereskan semuanya karena naira sedang tidur

“Tolong ya bi bereskan dahulu soalnya nairanya masih tidur” perintah santi

“baik nya” jawab bi sumi

9
Bi Sumi adalah pembantu yang bekerja di keluarga Ramzi selama dua tahun

lebih, dia sangat baik juga sangat menghormati keluarga tersebut.

Jam dinding menunjukkan jam 16.00 WIB. Niara masih belum bangun santi yang

melihat hari sudah sore akhirnya memanggil bi sumi

“Bi... bi sumi” panggil santi

“Ya... nya ada apa?” tanya bi sumi

“Tolong bangunin naira ya bi” pinta santi

“Baik nya” jawab singkat

Bi Sumi kemudian menaiki tDendra menuju kamar naira untuk

membangunkannya, setelah sampai di depan kamar naira bi sumi mengetok pintu

kamar naira.

Tok... tok... tok...

“Non... non... non naira, bangun non udah sore non” kata bi sumi

Karena tidak ada jawaban dari naira bi sumi turun dan menghadap santi yang

berada di ruang tamu

“Maaf nya non nairanya tidak bangun” kata bi sumi

“Ya sudah biar saya yang membangunkan naira” ucap santi

“Baik nyonya” sambil berjalan menuju dapur uantuk melanjutkan pekerjaannya

Santi yang tadinya berada di ruang tamu kini dia beranjak pergi kamar naira

untuk membangunkannya. Setelah sampai di kamar naira santi langsung masuk

kedalam kamarnya dan menghampiri anak kesayangannya itu

“Sayang bangun sudah sore” sambil mengelus kepalanya

“Hmm... ya bunda” bangun dan mengucek matanya

“Ayo bangun sudah sore” kata santi dan memeluk anak kesayangannya “Kamu

juga belum makan kan” lanjutnya

“Iya bun naira akan bangun kok” kata naira

10
Naira kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi dan mengganti

bajunya, setelah itu dia turun dari kamarnya bersama dengan santi dan menuju ke

ruang makan

Setelah makan naira menemui santi di ruang tamu dan membicarakan tentang

kuliahnya yang masih menjadi ambigu dalam dirinya

”Bun bagaimana jika Naira kuliah di UB saja dengan jurusan TI?” tanya Naira

“Menurut bunda terserah kamu aja mau kuliah dimana yang penting kamu bisa

menggapai cita-cita dan impian kamu sayang” jelas santi

“Dengan jurusan TI maksudnya Teknik Informatika” heran santi

“Iya bunda emangnya kenapa gak boleh ya” tanya naira

“Ngak papa kok bunda heran aja” tawa santi yang juga di ikuti naira

Keduanya kemudian asik berbincang-bincang tentang berbagai hal, namun ketika

mereka sedang asik menonton televisi tiba-tiba seseorang masuk keruma mereka

“Assalamu’alaikum” sapa Ramzi

“Waalaikumussalam” jawab santidan juga naira “Eh... ayah sudah pulang” kata

naira dan memeluk ayahnya juga mencium tangan ayahnya

“Mau dibuatkan teh atau kopi yah” tawar santi

“Terserah bunda saja”

“Ok tuggu diruang tamu ya ayah” pirintah santi

“Ya bunda” kata Ramzi

Ramzi dan Naira pergi menuju ruang tamu sedangkan santi menuju dapur dan

membuat kopi, beberapa saat kemudian santi datang dengan mabawa satu cangkir

kopi dan akhirnya mereka berkumpul juga di ruang tamu dan Naira langsung

memberitahukan tentang kuliahnya

“Yah naira mau tanya bagaimana jika naira kuliah di UB yah?” tanya naira

“Apa... tak boleh kamu harus kuliah di sekitar sini saja” kata Ramzi

11
“Emang kenapa yah yah kan disana Universitasnya sangat cocok untuk naira, lagi

pula temen naira juga banyak yang kesana” tawar Naira

“Jika ayah tidak ya berarti tidak jangan maksa” tutur Ramzi “atau begini saja

kamu boleh kulliah di mana saja asalkan kamu mau menerima perjodohan dengan

Ramdan anaknya teman ayah” kata Ramzi dan memberi pilihan

“Apa !!! perjodohan, tidak naira tak mau dijodohkan” kata dengan kaget

“Jika kamu menolak berarti kamu harus kuliah di sekitar Surabaya” mulai

marah

“Tapi yah ada guru yang lulusan sana jadi bisa sekalian cari informasi” mohon

Naira

“Tidak ada tapi-tapi, siapa guru yang lulusan disana?” tanyanya

“Pak daniel yah” kata naira

“Oh yang jadi guru BK itu ayah mau bertemu dengannya besok” ucap Ramzi

“Pokoknya kamu harus kuliah kamu harus kuliah di sekitar sini jika tidak kamu harus

mau menerima perjodohan tersebut” tegas Ramzi

Ramzi kemudian beranjak meninggalkan ruang tamu. Ramzi memang begitu jika

dia sudah memutuskan, meskipun di orangnya baik dan ramah namun dia sangat

agresif dengan keluargnya tetutama pada Naira, kini Naira merasa hilang sudah

keinginannya uantuk kuliah

“Sudah ikuti saja apa yang dikatakan ayah mu” kata santi

“Tapi Naira maunya di UB bunda” kata naira dengan sedih

“Berarti kamu siap menerima perjodohan tersebut”

Naira menggelengkan kepalanya yang menunjukkan bahwa ia tidak mau dengan

perjodohan tersebut karena Naira ingin menghabiskan masa remajanya

“Makanya, sudah ikuti saja siapa tahu ayahmu berubah pikiran” kata santi

Naira tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh bundanya dan ia pergi

meninggalkan santi sendiri di ruang tamu, Naira pergi menuju kamarnya dan tidur,

12
tetapi setelah sampai dikamar naira bukannya istirahat namun naira masih

memikirkan apa yang dikatan oleh ayahnya tadi

Melihat yang masih memikirkan kejadian yang tadi santi menghampiri anak

kesayangannya dan mencoba untuk membuatnya tersenyum

“Sudah jangan di pikirkan yang tadi” kata santi “Bunda akan memcoba untuk

membantu kamu” hibur santi

Namun naira masih terdiam tanpa kata dan tak menghiraukan perkatan

bundanya

“sudah kamu istirahat dulu, besokkan kamu sekolah”

“Iya bunda” jawab singkat dan naira pun istirahat untuk persiapan besok karena

sekolah

Keesokan harinya Naira pergi kesekolah dengan diantar pak tatang dan juga

Ramzi ikut keskolah Naira karena ingin bertemu dengan pak daniel dalam perjalanan

Naira tak mengeluarkan sepatah kata, dia hanya terdiam dan sesekali melihat

ponselnya

Setelah sampai di sekolah Naira langsung dari mobil dan juga di ikuti oleh

ayahnya sedangkan pak tatang di suruh menunggu Ramzi di tempat parkir, Naira dan

Ramzi pergi menuju ke ruang BK untuk menemui pak daniel

Terlihat dari jendela ruang Bk ada pak Daniel yang sedang membersihkan meja

dan kursinya karena kotor, Naira kemudian meng tok pintu ruangan tersebut

Tok... tok... tok...

“Assalamu’alaikum” sapa Naira

“Waalaikumussalam” jawab pak daniel “Oh.. kamu naira ada apa tumben pagi-

pagi kesini?” lanjut pak daniel

“Anu pak orang tua saya mau bertemu dengan anda” kata naira

“Iya silahkan masuk dan duduk” perintah pak daniel “Maaf jika kotor belum

dibersihkan” kembali berkata

13
“Iya pak ngak papa” kata ramzi

“Selamat pagi pak” sapa pak daniel

“Siang juga pak” kata ramzi

“Ada perlu apa ya pak hingga bapak ingin bertemu dengan saya?” tany pak

daniel

“Begini pak saya ingin bertanya apakah bapak yang menganjurkan puteri saya ini

untuk kuliah di UB?” tanya ramzi

“Iya itu betul pak” kata pak daniel “emang kenapa pak?” lanjut pak daniel

“Begini pak saya ingin anak saya kuliah di seikar Surabaya, mengapa anda

mengikinkan anak saya untuk kuliah di UB” jelas ramzi

“Karena disana sangat nyaman fasilitasnya juga sangat akurat” kata pak daniel

“Oh.. jadi itu yang membuat anak saya kuliah disana” heran ramzi

“Ya pak” jawab singkat

“Bukannya bapak suka kepada anak saya” duga ramzi “sehingga menganjurkan

anak saya untuk kuliah disana supay bisa jauh dari saya gitu” lanjut ramzi

Mengdengar perkataan dari ayahnya naira langsung terkejut begitu juga

dengan pak daniel, dan itu hampir mambuat pak daniel emosi, namun ia bisa

mengontrolnya

“Begini pak saya bukannya suka kepada anak, saya hanya ingin memberi masukan

kepada bapak bukan berarti saya kepada anak bapak” jelas pak daniel

“Saya masih belum percaya dengan ucapan anda” ragu ramzi

“Terserah bapak jika masih belum percaya yang penrting saya ingin anak bapak

yang terbaik” jelas pak daniel

“Ya oke saya akan pegang ucapan bapak” kata ramzi “Ya sudah kalo begitu saya

mau pamit pulang pak” lanjutnya

“Ya pak makasih” ucap pak daniel

“Assalamu’alaikum” tutur ramzi

“Waalaikumussalam” jawab pak daniel

14
Naira dan ramzi pergi meninggalkan ruang BK dan ramzi langsung menuju ke

tempat kerja sedangkan naira menuju kelasnya. Setelah sampai di dalam kelas ia

langsung duduk dn mempersiapkan materi yang akan di pelajari, tapi naira masih

memikirkan perkataan ayahnya yang kemarin dan yang tadi bahkan sampai guru

masuk dan mulai pelajaran naira masih melamun hingga akhirnya cha-cha

memanggiolnya

“Nai loe kenapa kok melamun?” tanya cha-cha

“Hm... gue ngak papa kok lagi malas belajar saja” kata naira

“Ngak gimana dari muka aja sudah jelas kalo kamu melamun dan tak

mendengarkan penjelasan” kata cha-cha

“Beneran gue ngak melamun cha” ujar naira

“Naira dari muka aja kayak pohon asem masih mau ngak ngaku” mencoba

menghibur

Naira akhirnya terenyum meskipun terpaksa, bukan hanya cha-cha tapi juga ica

juga mengetahui jika naira memiliki masalah.

Kring... kring... kring....

Bel istirahat akhirnya berbunyi dan semua murid berhamburan keluar kelas

masing-masing juga melakukan apa yang biasa mereka lakukan, namun tidak dengan

naira, ia masih duduk dan diam di bangkunya dengan tatapan yang membingungkan

cha-cha dan ica menghampiri naira yang masih termengung

“nai.. loe ngak mau pergi ke kantin?” tanya ica

“Ngak ca gue males ke kantin” jawab naira

“Ayolah nai jangan cemberut dong” hibur cha-cha

“Hmm...” senyum dengan singkat

“Ayo dong jangan begitu kamu harus kuat melewati semuanya” bujuk ica

“Iya gue juga yakin loe pasti bisa menghadapi semua ini, dan gue tahu loe itu

orangnya sabar semua pasti ada hikmahnya” lanjut motivasi cha-cha

15
Naira diam beberapa saat dan ia sadar bahwa ia harus kuat dan hadapi semua

dengan ikhlas dan banyak bersabar

Hingga akhirnya dia tersenyum kembali dan cha-cha ica juga ikut lega karena

naira kembali tersenyum dan mereka kemudian tertawa bersama

“Nah gitu dong baru naira yang gue kenal” goda ica

“Hmm” senyum naira

Kring... kring... kring...!!!

Bel pulang pun berbunyi naira dan dua sahabatnya merapikan buku mereka dan

pulang bersama suasana di halaman sekolah sangat ramai baik dari yang jalan kaki

dan yang membawa sepeda motor sendiri namun juga ada yang di jemput oleh orang

tua mereka. Tapi naira belum juga di jemput sehingga menbuatnya menunggu di

depan pintu gerbang sedangkan dua sahabatnya sudah pulang duluan

Naira yang sibuk dengan ponselnya tiba-tiba ada yang menghapirinya dan

menyapanya

“Masih belum pulang?” tanya pak daniel

“Eh... pak daniel, belum pak masih nunggu pak tatang” jawab naira yang kaget

dengan kedatang pak daniel

“Bapak sendiri belum pulang?” tanya balik naira

“Belum nai, bapak baru beres bersih-bersih” jawab pak daniel

“Oh... setelah ini bapak mau kemana?” tanya lagi naira

“Ngak mau kemana-mana saya langsung pulang saja” kata pak daniel

“Pak daniel” panggil naira

“Ya ada apa nai?” tanya pak daniel

“Saya mau minta maaf atas kejadian yang tadi” ucap naira

“Iya ngak papa, itu sudah menjadi hal yang biasa bagi saya” kata pak daniel

“naira” panggil pak daniel

“Ya pak” jawab naira

16
“Kamu jangan pernah menyerah meskipun apa yang kamu inginkan tak sesuai

dengan kenyataannya, itu semua pasti ada hikmahnya” kata pak daniel

“Ya pak saya akan terus berjuang sampai apa yang saya harapkan menjadi

kenyataan, meskipun saya tidak boleh untuk kuliah di luar Surabaya saya akan akan

buktikan bahwa saya mampu untuk menjaga diri sendiri” semangat naira

Tak terasa mobil naira sudah berada di hadapan naira. Naira kemudian masuk

ke dalam mobil dan meninggalkan pak daniel sendirian namun naira tak lupa

mengucapkan salam kepada pak daniel

Dalam perjalanan naira sibuk dengan ponselnya terkadang di tersenyum sendiri

karena melihat suatu yang lucu di ponselnya, sehingga membuat pak tatang

penasaran sehingga dia menoleh ke naira

“Kenapa non kok senyum-senyum sendiri?” tanya pak tatang

“Ini pak masak orang jual nasi goreng ngak ada nasinya kan aneh pak” lanjut

tawa naira

“Iya non” sambil tertawa

Pak tatang kemudian fokus ke depan namun terkadang pak tatang membuat

lelucon sehingga membuat naira tertawa dan tersenyum yang membuat perjalanan

semakin asik karena di temani lelucon dari pak tatang terkadang naira juga ikut

membuat lelucon

Setelah sampai di rumah naira kemudian turundari mobil dan langsung masuk ke

dalam rumah tapi ia tak lupa berterima kasih kepada pak tatang

“Makasih pak” ucap naira

“Sama-sama non” jawab pak tatang

Naira membuka pitu dan mengucapkan salam

“Assalamu’alaikum” sapa naira

“Waalaikumussalam” jawab santi yang baru keluar dari dapur

17
Naira langsung mencium tangan santi dan juga memeluknya, naira kemudian

masuk ke kamar dan berganti baju setelah itu dia pargi untuk makan siang bersama

santi, setelah makan naira langsung menuju kamar untuk beristirahat

Ke esokan harinya naira bangun jam 06.15 WIB langsung menuju kamar mandi

dan bersiap-siap untuk sekolah naira turun dari kamarnya menuju ruang makan dan

disana sudah ada santi dan juga ramzi yang sudah menunggu kedatangan naira

Ketika naiara sudah berada bersama dan mereka bertiga makan bersama

dengan di selangi canda dan tawa yang di buat oleh ramzi terkadang naira juga ikut

memeriahkannya sehingga banyak tawa yang tak terelakan, setelah selesai makan

naira berpamitan kepada santi dan ramzi

“Bun naira berangkat dulu” pamit naira

“Iya sayang hati-hati” pesan santi

Kemudian naira mencium tangan bunda dan ayahnya

“Assalamu’alaikum” ucap naira

“Waalaikumussalam” jawab santi dan ramzi

Naira menuju halaman yang sudah di tunggu oleh pak tatang naira kemudian

masuk kedalam yang mana pak tatang membukakan pintu mobil untuk naira masuk

kedalam dalam perjalanan menuju sekolah naira fokus pada ponselnya takut akan

ada pesan yang belum ia baca

Setelah sampai di sekolah naira turun dari mobil dan langsung menuju kelasnya

di perjalanan ia bertemu dengan cha-cha dan juga ica mereka bersama menuju

kelas. Namun di pertengahan jalan berhenti karena melihat murid mengerumuni

papan pengumuman naira yang penasaran langsung menuju kerumunan tersebut dan

dia ingin melihat apa yang ada di papan pengumuman dan ternyata yang terpangpang

di papan itu adalah jadwal ulangan kelulusan yang akan dilaksanakan dua hari lagi

naira merasa gembira ia segera memberitahukan kepada dua temannya dan mereka

juga ikut gembira, tapi mereka akan berpisah menuju kehidupan yang sesungguhnya

18
Karena bel masuk sudah berbunyi mereka masuk ke dalam kelas untuk

melaksakan aktivitas mereka naira sekarang adalah pelajaran biologi yang di

pelajari bu berlin beliau merupakan guru yang mahir dalam berbagai hal buakn hanya

mengjar tapi beliau juga bisa membantu siswa yang sedang mengalami masalah

“Assalamu’alaikum” sapa bu berlin

“Waalaikumussalam” jawab serentak semua

“Kemarin ibu memberikan tugas, sekarang kumpulkan tugasnya dan kita perbaiki

bersama” perintah bu berlin

“Ya bu” kata mereka

Pelajaran pun dimulai semua murid mengumpulkan tugas mereka dan

membahasnya setelah selesai mengoreksi tugas bu berlin melanjutkan dengan

materi dan semuanya mendengarkan dengan seksama

Kring... kring.... kring....

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi dan semuanay mengakhiri pelajaran yang

telah disampaikan, tapi semua murid kelas XII langsung belajar untuk persiapan

ulangan yang akan dilaksanakan sesuai papan pengumuman naira, cha-cha dan ica

berencana akan belajar bersama di perpustakaan sekolah mereka bertiga pergi

menuju keperpustakaan naira juga mengajak temannya yang berbeda jurusan yaitu

IPS gaga dan roisya juga adnan tak lupa juga dengan dika

Setelah mereka sampai di perpustakaan mereka kamudian langsung mencari

buku yang akan di pelajari untuk ulangan dua hari lagi mereka semua adalah teman

yang saling membantu satu sama lain mereka dengan fokus membaca dan juga

memahami

Kirng... kring... kring....

Tak terasa bel sudah berbunyi kembali yang menandakan bahwa waktunya

masuk kelas masing-masing naira masih belum puas memahami materi sudah keburu

masuk setelah sampai di kelas pelajaran mulai kembali

“Assalamu’alikum” sapa pak daniel

19
“Waalaikumussalam” jawab mereka

“karena dua hari lagi akan ulangan saya tidak akan melanjutkan materi kalian

belajar saja untuk persiapan” jelas pak daniel

“Ya pak” kata semunya

Karena pak dniel hari ini tidak menjelaskan materi maka semua teman naira

juga naira memutuskan untuk belajar tapi dengan syarat jang membuat rame di

kelas, naira yang belajar malah diganggu oleh cha-cha karena ia sudah mau meledak

otaknya dan memutuskan untuk mengganggu naira dan juga ica dan tekadang ada

tawa diantara mereka dan itu membuat perhatian banyak orang dan juga pak daniel

yang sedang dibuk dengan ponselnya tiba-tiba melihat ke arah mereka dan

mengisyaratkan untuk tidak ramai

Kring.... kring.... kring...

Bel pulang akhirnya berbunyi dan semua murid SMA Baktikerja berhamburan

dari kelas masing-masing begitu juga dengan naira langsung menuju ke halaman

sekolah dan menunggu sopirnya yang tak lama kemudian pak tatang datang dan

berhenti di hadapan naira pak tatang juga membukan pintu untuk naira

Hari ini adalah hari dimana semua kelas XII baik kelas IPA maupun IPS bersiap

untuk ulangan kelulusan naira yang berada di dalam keals sibuk dengan bukunya

begitu juga dengan cha-cha dan ica, ulanagan tersebut bukan menggunakan kertas

tapi ulangan yang sekarang adalah ulangan secara online secara bergantian

Ketika sudah sampai pada giliran kelas naira merreka mengerjakan dengan

sanagt hati-hati dan fokus kepada monitor, setelah selesai mereka pergi ke kantin

untuk melepas penat karena ulangan

Setelah semuanya selesai naira pulang kerumahnya karena naira anak IPA maka

ualngan pun jadi lebih lama dari kelas yang lain, ulanagan berlangsung selama

sepuluh hari naira balajar dengan sungguh-sungguh ia tak mau mengecewakan kedua

orang tuanya, naira mengerahkan seluruh kemampuan untuk mendapatkan nilai

20
terbaik dan juga ia ingin membuktikan bahwa ia mapu dengan bakatnya dan nilai

akan di beritahukan melalui papa pengumuman

Setelah melewati masa ulanagan kini mereka menunggu hasil dari ulangan yang

masih belum di umumkan. Namun naira masih memikirkan tentang kuliahnya yang

belum mendapat izin dari papa dan itu masih menjadi beban bagi naira dan akhirnya

ia memutuskan untuk mengikuti apa yang dikatakan ramzi. Sekarang naira sedang

memainkan ponselnya di kamarnya kemudian santi menghampiri naira

“Sayang lagi ngapain?” tanya santi

“Ngak lagi ngapa-ngapain kok ma” jawab naira

“Lebih kamu makan dulu ya bunda sudah siapkan di ruang tamu” jelas santi

“Ya bun” jawab singkat naira

Naira kemudian keluar dari kamarnya dan turun bersama santi menuju ruang

makan, ketika sudah sampai diruang makan naira duduk di salah satu kursi

sedangkan santi menghampiri bi sumi yang berada di dapur dan memintanya untuk

mengambilkan makanan untuk naira dan santi kembali naira yang berada di meja

makan

Tak lama kemudian bi sumi datang dengan membawa makanan

“Ini non makan siangnya” kata bi sumi

“Ya... bi letakkan di meja” perintah santi

“Baik nya” ucap santi

Naira pun meletakkan ponselnya dan ia makan siang di dampingi oleh santi,

namun seseorang kemudian masuk dan menyapa mereka

“Assalamu’alaikum” sapa ramzi

“Waalaikumussalam” jawab santi dan menghampiri ramzi tapi naira masih

melanjutkan makan siangnya

“Putri ayah maasih makan ya?” tanya ramzi “Bagaimana hasil ulangannya?”

lanjutnya

21
“Ya yah, kalau masalah ulangan masih belum di umumkan yah” kata naira “Yah”

panggil naira

“Ya sayang ada apa?” tanya ramzi

“Ini yah kopinya” ujar santi

“naira mau kuliah di sekitar sini saja yah” kata naira dengan seDikat malu

“Hah..” kaget keduanya “Kamu serius sayang ?” tanya ramzi yang heran

“Iya bun, yah naira serius, mau kuliah disini” jelas naira “Tapi bagaimana dengan

perjodohannya?” tanya yang mulai sedih

“Baiklah kalau begitu ayah akan batalkan perjodohannya” tutur ramzi

“Beneran yah” tanya naira

“Ya beneran ayah akan batalkan perjodohannya” janji ramzi

“Makasih ayah” dan memeluk ramzi juga tak lupa memeluk santi

Akhirnya hasil ulangan di umumkan di papan pengumuman dan tak

mengecewakan hasil dari ulangan dan naira tak sia-sia belajarnya meskipun agak

rumit tapiu itulah yang belajar harus siap capek dan bosan namun tak akan

mengecewakan, dan ia segera mendaftarkan kulahnya di UNESA dengan jalur

SBMPTN yang di adakan sekolahnya yang akan di umumkan pada awal bulan maret.

Dan naira di terima di UNESA dengan jurusan Teknik Informtika dan mendapat

beasiswa dari kampus tersebut naira segera memberitahukan kabarnya kepada ayah

dan bundanya

“Assalamu’laikum” sapa naira

“Waalaikumussalam” jawab santi dan ramzi

“Yah, bun Allhamdulillah naira di terima di UNESA dan juga beasiswa” bahagia

naira

“Yang bener sayang?” tanya santi

Naira menganggukkan kepala kemudian santi dan ramzi memeluk naira, namun

naira melepaskan pelukan tersebut dan merenung

“Tapi yah perjodohannya bagaimana?” tanya naira

22
“Ayah sudah batalin perjodohan kamu dengan kiki dan beralasan kamu masih

mau menggapai cita-cita dan impian kamu” cakap ramzi

“Ayah serius sudah membatalkan perjodohannya?” naira memastikan

“Apakah wajah ayah terlihat tak serius” kata ramzi meyakinkan

“makasih ayah” ucap singkat naira

“Ya sayang” singkat ramzi

Mereka kembali berpelukan kini naira sadar bahwa ia harus belajar dari banyak

orang agar dirinya bisa memdakan mana yang baik dan yang baik untuk dirinya ia

memeluk erat kedua orang tuanya dan tanpa ia sadari air matanya terjatuh namun

tak membuatnya bersedih malah ia bahagia karena masih ada yang peduli padanya.

Jam menunjukkan jam 06.30 WIB naira sudah bersiap untuk berangkat ke

UNESA namun sayang naira harus mencari kos disana karena tempat tinggal naira

jauh dari kampusnya dan ia memutuskan untuk ngekos di dekat universitasnya.

23
BAGIAN II

Hari pertama masuk kuiah Naira langsung melakukan ospek pengenalan

kampus, Naira manggunakan seragam warna hitam dan baju warna putih tak lupoa

untuk menggunakan jilbab dan juga ia membawa semua perlengkapan yang telah di

beritahukan oleh panitia ospek dan ia siap untuk tes calon maba yang sudah di

umumkan sebelumnya

“Hai...” sapa seseorang yang ada disamping Naira

“Hai” Naira juga menyapanya

“Kenalin nama gue Wulan, dan loe siapa?” tanya Wulan

“Gue Naira” dengan mengulurkan tangan

“Salam kenal” kata Wulan

“Iya” jawab singkat Naira

“Oh ya kamu masuk fakultas apa?” tanya Wulan

“Gue masuk fakultas IPA dengan jurusan Teknik Informatika ” jawab Naira

“Kalo loe masuk jurusan apa?” Naira menanyakan juga

“Gue juga masuk fakultas IPA tapi lain jurusan” jawab Wulan

“Emangnya loe masuk jurusan apa” tanya kembali

“Gue mauk jurusan Teknik sipil” kata Wulan

Naira yang baru masuk sudah memiliki teman baru sehingga dia tak sendirian

lagi mereka bertemu di halaman kampus dan mereka saling menceritakan

pengalaman mereka masing-masing terkadang mereka saling tertawa dan juga saling

kasihan karena cerita sedih mereka, mereka menjadi teman yang sudah akrab

padahal mereka kenal belum lama masih lima bellas menit yang lalu dan mereka

selalu bersama dalam acara moba

Setelah Naira sudah melakukan tes moba, Naira dan Wulan pergi ke sebuah

restoran yang ada di dekat kampus, mereka berdua sudah merasa lapar karena

seharian beraktivitas bukan hanya ingin makan tapi michele bisa kenal lebih dekat

dengan Wulan begitu juga dengan Wulan

24
Ketika mereka sudah sampai di restoran tersebut michele dan Wulan masuk

kedalam restoran tersebut restoran yang benuansa klasik dan beberapa hiasan

bunga yang semakin menjadi daya tarik semua orang, tak jarang banyak orang yang

makan di sana selain bernuansa klasik disini juga sangat nyaman pelyanannya Naira

dan Wulan duduk di bangku yang berada di dekat jendala

“Sa, loe mau pesan apa?” tanya Naira

“Geu samain kayak punya loe ngak papa” ucap Wulan dengan seDikat bimbang

“Loe kenapa kok kayaknya ada yang aneh sama loe” ujar Naira

“Ngak gue ngak papa kok, gue cuma heran aja selama ini gue jarang memiliki

teman yang sangat akrab sama gue padahal gue ini orangnya jarang punya teman

akrab kayak loe, masih udah ngajak gue ke sini” jelas Wulan “Gue awal malu untuk

pergi ke kampus karena gue baru pertama kali ke sini, dan awal gue juga ragu mau

cari teman yang bagaimana karena gue disini ngak punya kerabat atau keluarga yang

deket sini, tapi gue lihat loe itu baik ngak seperti mereka” lanjutnya

“Gue juga mau bilang makasih karena loe sudah mau temenan sama gue” tutur

Naira

“ya sama-sama” jawab Wulan

“Loe tinggal dimana?” tanya Naira

“Gue dari Palembang” jawab Wulan

“Berarti kamu ngekos disini?” tanya lagi Naira

“Iya” jawab singkat

Tak lama pun pesanan mereka datang dan mereka langsung memakan makanan

mereka setelah selsai makan Wulan mengajak Naira untuk pulang karena hari sudah

sore

“Chelle ayo kita pulang sudah sore nih?” ajak Wulan

“Ya ayo” singkat Naira

Mereka pun dengan menggunakan mobil Naira dia mengantar Wulan ke

kossannya setelah sampai ia turun dan langsung berpamitan kepada Wulan

25
“Nai loe ngak mau mampir dulu” tawar Wulan

“Ngak makasih gue lngsung aja takut larut malam” kata Naira

“Oh.. ya sudah hati-hati dijalan” ucap Wulan

“Ya, gue pulang dulu ya” pamit Naira

Naira kmudian puilang dan mininggalkan Wulan sendirian di depan kossannya

Naira melaju dengan kecepatan sedang dan menembus jalanan Surabaya yang agak

padat karena sebagian karyawan pulang dari kantiornya

Setelah sampai di kos Naira memarkirkan mobilnya di depan kosnya kemudian

dia masuk ke dalam kosnya dan berbaring di tempat tidur sambil memainkan

ponselnya tiba tiba ponselnya berdering dan Naira melihatnya ternyata sebuah

pesan masuk Naira membuka pesan tersebut ternyata dari Wulan

Wulan

Persiapan untuk besiok sudah siap atau belum?


Naira tersenyum dan membalas pesan tersebut

Naira

Tenang aja semua sudah siap kok, salsa loe sibuk


gak besok?
Setelah membalas pesan dari Wulan, Naira kmudian pergi menuju dapur

karena ia sudah merasa lapar ia juga sangat lelah hari tapi ia harus belajar madiri

dan tak selalu bergantung pada mama dan papanya meskipun ia merasa malas tapi

setidaknya ia bisa meminimalisirkan semunya

Setelah makan Naira kembali lagi ke kamarnya dan memainkan ponsel sembari

melihat beberapa notivikasi yeng sedang bergetar di ponselnya, Naira terkadang

tersenyum karena ada hal yang lucu dalam notivikasi tersebut

Naira sudah merasa lelah dan dia akhirnya istirahat untuk persiapan moba

pada hari keduanya bukan hanya itu ia sudah menyiapkan semua keperluan untuk

besok

26
Ke esokan harinya Naira bangun jam 06.30 WIB dia langsung bergegas mandi

bdan berganti baju dan ia segera menuju ke mobilnya, ia segera menuju kossan

Wulan setelah sampai di sana dia memanggil Wulan dengan menggunakan ponselnya

selang beberapa Wulan datang dan langsung masuk dalam mobil Naira dan

melanjutkan perjalanan menuju kampus dalam perjalana mereka saling bercanda dan

juga terkadang mereka fokus melihat jalan saat ini jalan di Surabaya hari masih

lenggang karena sekarang hari sabtu mereka yang menjadi karyawan libur sehingga

mebuat Nairamelaju dengan kecepatan agak tinggi.

Setelah sampai di kampus, Naira langsung memarkirkan mobilnya, dan mereka

berdua turun dan segera menuju halaman kampus. Ketika sudah berada dilapangan

Nairasegera masuk kedalam barisan kelompoknya, pada hari ini merupakan

pengenalan lebih dalam tentang universitas negeri surabaya mulai dari didirikannya

smapai kemajuan yang ada di universitas tersebut.

Kak Agung dan kak Dendra yang menjadi ketua juga wakil disampingnya dalam

tes maba pada tahun ini. Mereka berdua yang memberikan instruksi kepada semua

kelompok, kemudian kak Agung mengecek peralatan pada setiap kelompok Nairayang

beranggotakan lima orang yang terdiri dari Wulan, Ratna, dan Puspa.

Setelah melakukan aktivitas semua mahasiswa beristirahat dan disana

Nairajuga mendapatkan teman yang bru lagi.

“kamu yang namanya Nairakan?” tanya Ratna.

“iya, kenalin ini teman gue namanya Wulan dan loe namanya sapa?” ujar Naira,

Wulan mengulurkan tangnnya dan Ratna juga membalas salamannya

“Gue Ratna dan ini adek gue Puspa” Ratna memperkenalkan dirinya dan juga

adeknya mereka semua saling menyapa satu sama lain dan juga saling bersalaman

“Enak ya kita bisa satu kelompok” kata Puspa “Nai loe ngekos apa berangkat

dari rumah?” tanyanya

“Gue ngekos, loe sendiri ngekos ngak?” tanya Naira

“O.. kalo loe gimana lan?” tanya kembali Puspa

27
“Kalo gue berangkat dari rumah” jawab Wulan

“kalian sendiri bagaimana?” tanya Naira

“Kita mah berangkat dari rumah” jawab mereka bergantian

“kenapa kalian ngka ngekos kan kita bisa berangkat bersama” ujar Naira

“rencanasih mau ngekos biar bisa mandiri gitu” kata Ratna

“Dikossan gue masih ada tinggal satu lagi pas penuh kalo mau ngokos disana

aja kan kita bisa saling sharing” jelas Naira

“Boleh juga tuh tunggu gue mau pamit sama bokap gue di izinin atau belum”

kata Puspa

“ok jika kalian sudah siap nanti gue bilang sama mbak Fita agar tidak di kasih

sama orang lain, dan gue tunggu kalian disana” ucap Naira

Dan mereka pun kembalai pada lapngan kampus karena mereka masih belum

selesai mereka menjalani masa maba tak selalu baik terkadang mereka terkena

hukum karena tidak mematuhi peraturan yang telah diberikan oleh kak Agung dan

kak Dendra

Setelah mereka selesai mereka langsung pulang, Naira langsung menuju

tempat parkir untuk mengambil mobilnya sedngkan Wulan menunggunya di halaman

kampus setelah Naira berada di hadapan Wulan Naira langsung membuka pintu

untuk Wulan masuk dan mereka segera pulang, namun ditengah prjalanan merek

mlihat Ratna dan juga Puspa yang berdiri di pinggir jalan dan terlihat sedang

menunggu sesuatu

Naira kemudian berhenti di hadapan mereka dan mereka terkejut ketika

Naira membuka kaca mobilnya

“Hei...” sapa Naira

“Loh kamu Nai” kata Puspa

“Iya” singkat Naira “pa, loe lagi ngapain disitu?” lanjut tanya Naira

“Ini lagi nunggu mobil yang lagi diperpaiki” kata Ratna

“Emang kenapa mobilnya?” tanya Wulan

28
“Biasa lagi macet mungkin lupa untuk diservis” ujar Ratna

“Gimana kalo loe dan Puspa bareng gue aja nantar kan sopir kalian tunggu

tukang servis” ajak Naira

“Ok juga ngak papa, ntar gue bilang dulu sama pak darma” kata Ratna

Setalah membeeritahuakan pada sopirnya Ratna dan Puspa langsung masuk

kedalam mobil Naira, dan mereka langsung menuju rumah Wulan yang sudah dekat

dari dari bengkel tadi

“lan gue langsung pulang ya, kasihan Ratna sama Puspa takut orang tuanya

nyariin lagi” ujar Naira

“Ya udah sana hati-hati” suruh Wulan

“Ok... kapan-kapan kami akan main kerumahmu sa” ucap Ratna

“Ya gue tunggu” kata Wulan

Setelah berpamitan pada Wulan, Naira langsung munuju rumah Ratna dan juga

Puspa. Perjalan menuju rumah Ratna sangat menyenangkan karena mereka saling

bertukar cerita dengan Naira terutama pada Puspa yang selaku adik dari Ratna, ia

menceritakan bagaimana masa kecilnya yang selalu di ganggu oleh kakaknya

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah Ratna mereka turun dari mobil dan

mengajak Naira untuk mampir terlebih dahulu

“Nai loe ngak mau mampir dulu?” tawar Ratna

“Ngak na makasih gue langsung pulang aja” ucap Naira

“Ya udah hati-hati di jalan” kata Puspa

“Ya, Assalamu’alaikum” kata Naira

“Waalaikimussalam” jawab serentak Ratna dan Puspa

Naira kemudian melajukan mobilnya dan meninggalkan rumah Ratna dan Puspa,

ia lansung menuju koss takut pintu gerbang di tutup ole satpam. Perjalanan dari

rumah Ratna membutuhkan waktu yang agak lama karena rumah mereka lumayan

jauh dari kampus

29
Setela sampai di koss Naira langsung masuk ke dalam kosnya ia juga langsung

merebahkan tubuhnya di atas kasur karena perjalanan yang cukup melelahkan

sehingga membuatnya tertidur dengan sangat pulas

Hari ini Naira bangun lebih karen ia belum menyiapkan persiapan untuk kuliah

karena kemarin ia tak sempat karena kecapean habis dari ruma Ratna, ia juga tak

lupa untuk menghubungi Wulan karena ia sudah janji mau jemputnya dan juga

supaya ia bersiap-siap karena Naira sedang perjalanan menujunya

“Halo sa gue udah berngakat jemput lo” kata Naira

“Oh... ya chelle juga udah siap kok” katanya disebrang sana

Naira mematikan hubungan dan menambah kecepatan mobilnya agar cepat

sampai di rumah Wulan, sesaimpainya di rumah Wulan Naira turun dari mobilnya dan

menunggu Wulan di luar rumah

Kemudian Wulan datang dengan baju warna merah bella dan juga sepatu

snekers yang digunakan, lain dengan Naira yang menggunakan baju warna silver

berkerudung agak coklat dan menggunakan sepatu snekers warna hitam

Setelah masa maba selesai Ratna dan saudaranya akhirnya nkekos juga begitu

juga dengan Wulan mereka satu kamar Naira, dan mereka sekarang istirahat disana

untuk besok

Mereka satu kampus namun beda fakultas Naira yang sudah selesai kuliah

duluan di berniatan langsung pulang, namun ia lupa bahwa tak membawa mobil karena

mobilnya sudah di kembalikan kerumahnya karena ia sudah berkumpul sama teman-

temannya, terpaksa menunggu taxi yang akan lewat, tiba-tiba seseorang berhenti

dihapanya ternyata itu kak Agung kakak seniornya

” hai… boleh kenalan gak..? namaku Agung namamu Naira bukan? “ Tanya kak

Agung.

“ iya kak, namaku Naira Hermawan “ jawab Naira.

30
“ ngomong-ngomong kamu dari mana? “ sambung kak Agung

“ saya dari kelas dan sekarang mau pulang ke kos-an “ucap Naira.

“ bukan..!!! maksud kakak kamu asal orang mana? “ sambung Tanya kak Agung

“ ooo… Naira dari kota sini, tapi cukup jauh sich kalau mau ke kampus “ jelas

Naira.

“ berarti kamu nge-kos? “ Tanya kak Agung

“ iya kak “

“ kalau boleh tau Naira nge-kos dimana? “ Tanya kak Agung.

“ dimana ya..?? Naira belum tau nama kos-an di daerah sini, tapi kira-kira

sekitar 520 meter dari sini “ ucap Naira

“ yaudah biar kakak yang nganterin Naira ke kos-annya Naira” ajak kak Agung

“ jangan kak, gak papa Naira bisa pulang sendiri kok “ ucap Naira pada kak

Agung

“ gak baik lohh.. cewek pulang sendirian, apalagi kamu belum tau daerah sini,

mau gak kakak anterin? “ kak Agung menawarkan bantuan sekali lagi pada Naira.

Sebenarnya yang ada di hati Naira, Naira sangat bahagia karna Naira dapat di

anter ke kos-annya Naira, tapi Naira masih malu untuk menerima tawaran, dari kak

Agung.

“ gak usah dech kak!!, Naira gak mau ngerepotin kakak, Naira bisa pulang

sendiri kok “ Naira menolak tawarannya kak Agung, padahal Naira sangat sangat

ingin di anter ke kos-annya.

31
“ eehh… gak, nggak ngerepotin kok, udah dech ikut dulu, atau kamu tunngu

ajha di depan gerbang “ sambil lalu kak Agung pergi ke parkiran untuk mengambil

sepda motor nya.

Kemudian Naira menaiki motor kak Agung, melihat kejadian ini mahasiswi

banyak yang iri melihat Naira bagaimana Gak iri, ia adalah mahasiswa baru yang

langsung mendapatkan perhatian dari kak Agung, dimana kak Agung adalah senior

yang ganteng dan postur tubuh yang tinggi, tak heran jika mahasiswi yang menaksir

kak Agung. Mereka berdua menyusuri jalanan menuju ke kos-annya Naira,

sesampainya disana Nairapun turun dan berterima kasih kepada kak Agung.

“makasih ya kak, karna kakak sudah nganterin Naira ke kos-an “ ucap Naira

“iya sama-sama “ jawab kak Agung.

Sebelum kak Agung pergi, kak Agung bertukaran nomor hp dengan Naira, dan

setelah itu kak Agung pergi dari kos-annya Naira, dan Naira pun masuk ke dalam

kos-annya.

“ hmmzz… cie-cie dianterin cowok ganteng niee.., itu cowok baru kamu ya Nai?

“ Tanya Fita mbak kos Naira.

“ nggak kok fit, itu kakak senior Naira yang kebetulan tadi ketemu pas mau

pulang dari kampus “ jelas Naira

“ tapi..!! menurutku sich, Naira cocok deh dengan kakak seniormu, kamu kan

cantik, manis, sedangkan dia ganteng , pakek motor gede lagi! “ ejek Fita mbak kos

Naira

Di tengah-tengah pembicaraan mereka datang lah Putri yang juga merupakan

mbak kos Naira dan satu komplek dengan nya.

32
“ ada apa sichh, kok kayak nya lagi seru cerita nih, cerita apaan sich..? “ Tanya

Putri

“ eehhh… iniloh put, tadi Naira di anterin oleh cowok ganteng katanya sich

kakak senior nya “ jelas Fita

“ ngomong-ngomong kamu di anter sama siapa Nai..? Tanya Putri

“ beneran aku tadi di anter sama kak Agung “ jawab Naira dengan mantap.

“ hahh..!!! kamu di anter sama kak Agung “ dengan nada terkejut.

“ emang nya kenapa fir..? “ Tanya Naira

“ menurutku sihh… kamu masuk orang yang beruntung Na, dapat deket sama

kak Agung “

“ kok bisa…?? “ Tanya Naira

“ kak Agung adalah idaman cewek-cewek di kampus. Banyak cewek di kampus

yang menaksirnya, aku pun pernah mengejar kak Agung, tapi tidak bisa he..he..he..”

sambil membersihkan lantai.

“ enggak fir.., aku bukan nya deket sama kak Agung, tapi gak sengaja ketemu

di jalan, gak mungkin kak Agung naksir sama Naira “ ucap Naira

“ ini kesempatan emas kamu loh Zar, agar bisa deket sama kak Agung,

ngomong-ngomong kamu sudah punya nomor hp-nya belom..?? “ Tanya Fita

“ kalau nomer hp-nya sich aku sudah punya, bahkan sebelum dia pulang aku

tukeran nomor hp dengan kak Agung “ ujar Naira

“ nah itu kan.. beneran zar, kalau kak Agung itu naksir sama kamu Zar, kamu

deketin terus aja biar kamu bisa jadian dengannya “ bujuk Putri

33
“ nggak dechh fir.. Naira takut, kan aku masih baru di sini, Naira gak mungkin

langsung deketin kak Agung “ Naira menolak bujukan Putri

“ ini merupakan kesempatan baik Zar, jangan di sia-siain “ ucap Putri

“ yaudah ya, aku masuk kamar dulu, aku capek banget nichh “ sambil lalu masuk

ke kamarnya

Sesampainya Naira di kamar nya, Naira menarok tas nya dan mengganti baju,

dan Naira pun membaringkan badan nya di atas kasur nya. Tak lama kemudian Naira

teringat orang tua nya, walaupun kos-an yang di tempati Naira tidak terlalu jauh

dari rumah nya, hanya 11 kilo. Tapi memang sudah kebiasaan Naira, Naira tidak bisa

hidup tanpa orang tuanya, Nairapun menangis mengenai hal ini. Kemudian beberapa

menit nangis datang lah Wulan teman lama sma dulu, Wulan menghampiri Naira

karena menangis.

“ hey na..!!! kamu kok nangis sichh na..? “ Tanya Wulan

“ ada masalah apa nih kok kamu nangis Nai? “ Tanya Bunga yang tidak sengaja

lewat depan pintu kamar Naira.

“ kamu lapar ya Nai..? ayo beli makanan keluar “ ajak Wulan

“ nggak kok aku gak laper han, sebenarnya aku kangen sama papa dan mama “

jelas Naira

“oo.. tak kirain ada apa? Yaudah kalau kamu kangen keluargamu tinggal video

call an aja, kan sekarang zaman sudah canggih“ ucap Wulan

“ ya.. Nai benar, udah gak usah nangis, Naira kan udah gede kok masih nangis

sichh..!! “ sambil mengelus rambut Naira

“ yaudah dehh, Naira mau hubungi keluarga Naira “ ucap Naira

34
“ ya dehh “ sambil lau meninggalkan Naira

Kemudian Naira menelpon [ video call ], dan mamanya mengangkatnya

“ halo Nai, apa kabar? “ ucap santi

“ Naira baik-baik saja kok, mama gimana kabar nya? “ Tanya Naira.

“ Alhamdulillah mama dan papa baik-baik saja, kok mata Naira merah?, Naira

nangis ya? “ Tanya santi

“Enggak kok ma, Naira gak nangis kok, Naira baru saja bangun tidur, jadi

merah deh mata Naira “ jelas Naira

“ ocwhh…!! “

“ maaf ya ma… Naira bohong sama mama, sebenarnya Naira kangen sama mama

dan papa “ ucap Naira dalam hati.

“ gimana kamu disana nyaman atau gimana? “ Tanya santi lagi.

“ Naira nyaman kok di sini, di sini Naira banyak teman “ ucap Naira

“ o.. iya..!!! bagus deh kalau kamu nyaman disana, kalau uang nya kurang kabari

mama atau papa, nanti mama nyuruh pak Udin suruh anterin ke Naira “ ucap santi

“ ya ma, Naira pasti akan ngasih tau ke mama atau papa jika uang Naira

menipis “

“ ingat pesan mama, Naira gak boleh telat makan, jaga kesehatan, jangan lupa

solat nya meskipun Naira sibuk dengan tugas nya “ pinta santi

“ oke ma, Naira akan selalu ingat pesan mama “ ucap Naira

“ papa lagi dimana ma? “ Tanya Naira

35
“ oh… papa lagi ngurusin kerjaan nya , banyak katanya “ jawab santi

“ bilangin sama papa, dapat salam dari Naira “ pinta Naira pada mamanya

“ iya… pasti mama bilangin kok “

“ yaudah ma, Naira mau beres-beres kamar dulu “ ucap Naira

“ ya dech nai“

Naira pun mengakhiri video call nya, Naira merasa lega karna sudah berbicara

dengan orang tuanya, walaupun melalui video call.

Setelah salat maghrib Naira sedang bersama dengan Wulan di dalam kamar

nya, kemudian Naira menceritakan tentang kejadian tentang pagi siang bersama kak

Agung kepada Wulan, kebetulan Wulan teman curhat Naira.

“ Han…!!! “ Naira menyapa Wulan yang sedang bermain hp

“ ya nai, ada apa? “ Tanya Wulan

“ aku mau curhat nihh, tadi siang aku di anterin kak Agung loh “ sambil

merapikan buku

“ serius lo nai..!! kok aku gak tau sichh…” dengan nada kaget.

“ iya soal nya aku tadi langsung pulang, gak sempet nunggu kamu “ ucap

Naira

“ pantesan ajha aku nyari kamu gak ketemu “

“ Dan parah nya lagi aku sempat tukaran no hp dengan kak Agung, aku

senang banget deh han..!! tadi sore aku sempat telponan dengan kak Agung, intinya

aku senang banget “ sambil memeluk bantal yang Naira pegang

36
“ o iya… Nai! Kamu udah tau belum, kalau kak Agung sudah punya pasangan?

“ Tanya Wulan.

Mendengar itu Naira langsung down, karena sejak kejadian tadi siang Naira

mulai suka sama kak Agung.

“ yang kamu benar aja kamu han, kamu tau dari siapa kalau kak Agung sudah

ada yang punya? “ Tanya Naira

“ aku tau dari Rati tadi, kebetulan Rati itu fans berat kak Agung “ jelas

Wulan

“ berarti aku tidak punya harapan lagi ya Han..! “ Tanya Naira dengan nada

lemas.

“ enggak Nai, kalau emang kak Agung jodoh kamu, pasti dia akan menjadi

milikmu selama nya “ sambil menenangkan Naira yang lagi down.

Pada saat itu juga Naira sangat kecewa, karena kak Agung yang menjadi

penyemangat awal untuk kuliah nya ternyata sudah punya pasangan. Wulan pun

menyuruh Naira untuk bersabar dan mengajak nya ambil wudhu’ untuk solat

bersama agar hati Naira menjadi lebih tenang, Naira dan Wulan pun melaksanakan

solat isya’ bersama, dan setelah solat mereka pun melanjutkan bercerita.

Saking asyiknya mereka bercerita, Naira dan Wulan sampai lupa

menyiapkan perlengkapan ospek yang akan di bawa besok. Naira dan Wulan langsung

bergegas untuk mencari alat-alat dan bahan-bahan yang akan di perlukan pada

ospek hari ke-tiga [besok], Naira dan Wulan sangat kebingungan mencari alat-alat

dan bahan-bahan karna yang di butuhkan cukup sulit untuk di dapatkan. Akhirnya

dengan perjuangan, Naira dan Wulan sudah menemukan semua alat dan bahan untuk

keperluan ospek. Jam sudah menunjukkan pukul 22.35 wib Naira dan Wulan sangat

kelelehan menyiapkan perlengkapan ospek, mereka pun tidur karena sudah mulai

37
larut malam, tidak lupa Naira mengaktifkan alarm agar besok tidak kesiangan untuk

solat subuh dan tidak terlambat untuk ke kampus.

Alarm pun berbunyi tepat pada jam 04.30, Naira bersama teman kos yang

lain bangun dan melaksanakan solat subuh. Setelah itu Naira dan teman nya

bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Ospek hari ke-3 akan di mulai jam 06.30

dikarnakan kegiatan di hari terakhir lebih banyak, Naira langsung berangakat

berjalan dengan teman kos yang lain. Sesampainya di kampus Naira bertemu dengan

kak Agung, kemudian kak Agung menghampiri Naira.

“ hai Naira apa kabar? “ sapa kak Agung

“ baik kak “ jawab dengan simple

“ sudah siap Nai, untuk ikut ospek yang terakhir “ Tanya kak Agung

“ siap kak “ jawab Naira sambil menundukkan kepala

Naira yang sudah mengetahui bahwa kak Agung itu sudah punya pasangan,

Naira mencoba menghindar dari kak Agung.

“ ada apa dengan Naira? Gak biasanya Naira begini “ Tanya kak Agung

dalam hati

Hari Naira mengikuti ospek dengan lemas, tidak bersemangat seperti hal

nya waktu ospek kemaren, hal ini di ketahui oleh kak Agung , kak Agung beberapa

kali memandang Naira yang tidak bersemangat, tidak seperti kemaren-kemaren nya

yang tampil pecaya diri di depan para mahasiswa lainnya. Ke empat sahabat Naira

yaitu Puspa, Ratna, Rita, dan juga Wulan bertanya kepada Naira.

“heyy Nai, kamu kenapa sihh kok mukanya muram gitu? “ Tanya Sifa

“iya nihh kamu kenapa Nai? “ sambung Tanya Ratna

38
“ biasa masalah cinta guyss “ cetus Wulan

“ iiihhh… apaan sih, nggak gue gak papa “ jawab Naira walaupun sebenarnya

hati nya hancur.

“udahlah kalau Cuma masalah cinta jangan telalu di fikirin, kan kamu masih

punya kita “ ucap Puspa

Mereka pun mencoba menghibur Naira yang lagi di landa masalah cinta dan

perasaan, akhirnya Naira pun tersenyum.

“ nah gitu donk, senyumkan lebih cantik daripada muram “ ucap Wulan

“ oh iya!!! Kalau boleh tau kamu punya masalah cinta dengan siapa sichh

chelle? “ Tanya Ratna

“ rahasia donk “ sambil tertawa

Di tengah-tengah pembicaraan mereka, kemudian ospek akan di mulai,

ospek hari ini juga berjalan dengan lancer seperti kemaren. Dan pada saat itu juga

Naira ingin pergi ke kamar mandi karna perut nya sakit, kak Agung yang mengetahui

Naira mau ke kamar mandi kak Agung mengikuti Naira, dan kak Agung mengerjai

Naira dengan mengambil kaca mata Naira. Pada waktu itu kaca mata Naira ada di

luar dengan tasnya, ketika Naira keluar dari kamar mandi, Naira kebingungan

mencari kaca matanya yang hilang. Kemudian ada pemeriksaan atribut, dan ternyata

Naira di hukum karna tidak membawa kaca mata. Naira menjelaskan bahwa Naira

bukan tidak menbawa, tapi ketika Naira pergi ke kamar mandi kaca mata itu hilang.

Tapi sayangnya kakak senior itu tidak sama sekali pendengarkan penjelasan Naira.

Terpaksa Nairapun harus di hukum menyanyikan lagu “ surat cinta untuk starla “.

Kemudian Naira bernyanyi di depan kak Agung dan kak Dendra dan semua

mahasiswa baru, setelah selesai Naira kembali ke tempatnya. Dan akhirnya ospek

39
hari ke-3 sudah selesai, semua mahasiswa pulang akan tetapi Naira di panggil kak

Agung dan menyakan tentang perubahan sikapnya.

“ kamu kenapa Nai? Kok hari ini menghindar dari saya “ Tanya kak Agung.

“ maaf kak Naira takut “ ucap Naira

“ takut kenapa? “ Tanya kak Agung sambil memegang tangan Naira

“Naira takut , Naira di bilang PHO, kan kak Agung udah punya cewek “

sambil melepaskan tangan kak Agung

Mendengarkan hal ini kak Agung tidak bisa menjawab apa-apa, Nairapun

kembali mengejar temannya.

40
BAGIAN II

Ospek pun sudah selesai ,kuliah sudah mulai masuk normal Naira mulai aktif

berlatih taeter dengan kawan-kawannya karna dua bulan lagi aka nada pementasan

di kampus UNESA, Naira mengikuti seleksi karena ia juga bakat lagi pula ia juga

pernah ikut teater saat SMA dulu, dan Alhamdulillah Naira terpilih menjadi actor

utama dalam pementasan itu. Naira mendapatkan pasangan yang bernama Rosa. Ia

adalah teman sekelas Naira yan sangat jago bermain teater. Naira juga bermain

teater dengan Fia dan Desti, mereka berlatih dua minggu sekali bersama, teater itu

di sutradarai oleh pak Jayus dosen teater di kampus UNESA.

Mereka menyangkut cerita tentang bullying, mereka menyangkut tema ini

karna ingin menyadarkan banyak orang betapa bahayanya bullying bagi korban.

Karena korban dapat depresi dan bunuh diri. Harapannya dengan adanya pentas ini

dapat memberikan kesadaran kepada orang yang melakukannya. Mereka sangat

berlatih agar dapat menampilkan performa yang baik di acara UNESA ini. Acara ini

juga di hadiri oleh beberapa universitas lainnya seperti UM (universitas malang)

dan juga UNESA.

Dalam pementasan ini Naira berperan sebagai tokoh baik, bersama dengan

Rosa. Ia memberantas perilaku bullying dan memberi inovatif kepada setiap korban

agar tetap semangat hidup. Dua bulan kemudian Naira bersama grup teater nya

sudah siap untuk mementaskan teater di acara di kampus UNESA. Persiapan yang

mereka lakukan sudah sangat mateng. Acara akan di mulai pada jam 08.00 wib.

Namun jam 07.30 semua penomton dari kampus UNESA, maupun kampus lainnya

sudah berku,pul di aula UNESA.

Acara tersebut juga di hadiri oleh pak Daniel yaitu sebagai pelatih teater

dan guru bk Naira. Pak Daniel juga menghadiri acara tersebut karena tiga tahun lalu

pak Daniel pernah menjabat sebagai ketua teater di kampus UNESA jember.

Tujuan pak Daniel menghadiri acara ini adalah karna pak Daniel rindu dengan

41
kampus UNESA, dan juga ingin menonton penampila dari Naira, dan pak Daniel

sampai saat ini masih menyimpan rasa suka pada Naira.

Pementasan teater pun di mulai. Naira sudah menampilkan poerforma

terbaik nya begitupun dengan kawannya. Dan juga dilengkapi dengan efek yang baik,

sehingga membuat penonton semakin meniikmati pertunjukan tersebut. Pertunjukan

teater tersebut sangat menarik, karena menampilkan beberapa adegan yang

mengejutkan yaitu dengan adegan lucu, tegang, sedih, dan juga romantis, yang

membuat penonton sangat di hibur oleh pertunjukan tersebut.

Teater tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam, tidak terasa

pertunjukan teater sudah selesai. Penonton merasa sangat puas . penonton langsung

berdiri dan memberikan tepuk tangan kepada tim teater UNESA, setelah

pementasan kak Andre bersama pacar nya Aulia menghampiri Naira. Kak Andre

memuji bakat Naira yang luar biasa. Kak Andre sangat memuji atas penampilan

Naira yang Wooww. Dengan kejadian ini Aulia langsung cemburu dengan sikap kak

Andre terhadap Naira. Namun mendapatkan perlakuan seperti ini Naira tidak

menunjukkan perasaan bahagia karena Naira mencoba melupakan kak Andre.

Sebenarnya Naira sangat cemburu melihat kak Andre, namun Naira sadar. Naira

sadar. Naira sadar kalau dirinya hanyalah mahasiswa baru di kampus ini dan sangat

tidak pantas untuk menjadi pasangan kak Andre sedang kan Aulia adalah orang yang

cantik ,akhirnya Naira mencoba moveon dari kak Andre walau itu berat untuk di

lakukan. Naira pun pergi dari hadapan kak Andre, sedangkan kak Andre di marahi

oleh pacarnya

“ kamu naksir ya sama dia? “ tannya Aulia

“ nggak sayang, diakan Cuma adik angkat aku, mana mungkin aku sama dia “

ucap kak Andre

42
Aulia pun ngambek sama kak Andre, karena kak Andre di duga punya

perasaan sama Naira. Aulia pun meninggalkan kak Andre. Kemudia Naira pergi ke

belakang panggung, dan Naira di hampiri oleh guru SMA-nya yaitu pak Daniel.

Nairapun bersalaman dan mencium tangan pak Daniel, Naira sangat senang karena

bertemu dengan guru masa SMA-nya

“ hai Nai... apa kabar? “ tanya pak Daniel

“ alhamdulillah pak, Naira baik-baik saja, kalu bapak sendiri gimana

kabarnya? “tanya balik Naira

“ sama Nai.. alhamdulillah bapak baik-baik saja, ngomong-ngomong kamu

makin cantik dechh na “ ucap oak Daniel

“ pak Daniel bisa aja, o iya bapak kok kesini gak bilang-bilang Naira “ tanya

Naira

“ bapak sengaja kesini, karna ingin melihat penampilan Naira, dan juga

bapak perlu yang sangat penting dengan Naira “ dengan raut wajah gugup

“ bapak ada perlu sama Naira? Kok bapak sampai nyusul kesini? “ tanya

Naira dengan penasaran

“ bapak terus terang, sebenarnya bapak telah lama sekali ingin

mengucapkan hal ini, namun bapak menunggu waktu yang tepat untuk mengucapkan

nya, sebenar nya bapak suka sama kamu chelle, sejak kamu SMA bapak sudah suka

sama kamu, kamu mau gak jika lulus nanti nikah sama bapak? “ ungkap pak Daniel

Lagi-lagi Naira kaget bukan main karena orang yang selama ini

membantunya untuk bisa lulus ternyata menyukai nya, Naira bingung harus

bagaimana??

43
“ gimana ya pak, jujur saya kaget banget mendengarkan hal ini, dari dulu

Naira menganggap bapak sebagai guru Naira, mohon maaf ya pak, Naira belum bisa

menjawab pertanyaan bapak sekarang “ jelas Naira

“ ini merupakan pertanyaan yang paling tersakiti dalam hidup Naira, Naira

harus berfikir dulu, sekali lagi maaf ya.. pak “ sambung Naira dengan perasaan tidak

enak kepada pak Daniel. Di satu sisi Naira masih mencintai kak Andre namun, di sisi

lain pak Daniel sudah baik kepada Naira.

“ ya gak papa chelle, gak usah jawab sekarang pertanyaan bapak, bapak

tunggu kamu sampai kamu menjawab pertanyaan bapak, bapak juga mengerti dengan

posisimu sekarang “ jawab pak Daniel dengan pasrah dan sabar.

Di tengah tengah pembicaraan Naira dengan pak Daniel, kemudian datang

pak Dika dan pak Darmo. Pak Dika teman nongkrong pak Daniel waktu kecil,

sedangkan pak Darmo kakaknya Rosa, pasangan pentas Naira dan kebetulan pak

Dika dengan pak Darmo satu kampus UM (universitas malang).

“ hai, Daniel kan? “ sapa pak Dika

“iya, kamu Dika kan? “ balik tanya pak Daniel

“ iya aku Dika kebetulan kita ketemu di sini, sudah beberapa tahun kita gak

ketemu “ ujar pak Dika

“ kamu ngajar ya? “tanya pak Daniel

“ gak kebetulan sekarang aku kuliah S2 di UM. Ini kenalin teman aku

Darmo, dia juga kuliah S2 di UM “ jelas pak Dika

“ Yaudah dulu ya pak, saya mau ke teman –teman dulu mau evaluasi tentang

penampilan tadi “ pamit Naira

“ Naira itu siapanya kamu? Cewek kamu ya? “ tanya pak Dika ke pak Daniel.

44
“ enggak di murid aku sejak SMA, dia sangat berbakat di bidang kesenian.

Tadi itu buktinya, ia berasil menbuat pononton terpukau “ jelas pak Daniel

“ iya, saya juga sangat suka meliat penampilannya, apalagi dia adalah

pasangan pentas adik aku, Rosa “ ucap pak Darmo

“ itu adalah aktor terbaik yang aku liat sejak dulu, aktingnya sangat bagus,

pergerakan tubuhnya sangat bagus, pergerakan tubuh nya sangat bagus dan postur

tubuhnya yang ideal, apalagi dia cantik,pokok nya dia komplit dan multitalenta “ ucap

pak Dika

“ ngomong–ngomong dia orang mana? “ tanya pak Dika

“ dia orang jember juga, tapi cukup jauh sihh “ jelas pak Daniel

“ oo.. berarti masih orang kota sini “ ujar pak Darmo

“ iya “

Mereka bercakap-cakap tentang segala hal bahkan pak Daniel dan pak Dika

bercerita tentang masa kecilnya dulu. Setelah lama mereka berbicara, pak Daniel.

Kemudian pamit untuk pulang karena pak Daniel di telpon oleh kepala SMA

BAHAGIA untuk menghadiri rapat yang akan di laksanakan jam 14.30 wib.

“ yaudah dulu ya Ka, aku mau pulang dulu ke sekolah, soalnya nanti sore ada

rapat mendadak di sekolah “ sambil bersalaman dengan pak Dika

Kemudian pak Daniel pulang ke sekolahnya dengan perasaan senang campur

kecewa, senangnya karna bisa bertemu Naira dan kecewanya karna belum ada

jawaban dari Naira.

45

Anda mungkin juga menyukai