Anda di halaman 1dari 6

Cerpen Persahabatan - Best Friend Forever BEST FRIEND FOREVER Cerpen Karya Desty Yunilawati Nikeeennn cepet Arga

a udah lama nungguu teriak Ibu sambil menyajikan sarapan di meja makan. Tak lama kemudian suara langkah kaki Niken terdengar menuruni anak tangga kayu. Dengan langkah terburu buru Niken berpamitan kepada Ibunya, mencium pipi Ibunya, menyambar sepotong roti di meja makan dan berlari kecil menghampiri Arga di depan gerbang. Setibanya di Kampus, Niken dan Arga berpisah di lobby kampus. Arga yang merupakan mahasiswa fakultas teknik berbelok kearah kiri dengan langkah cepat berbeda dengan Niken yang merupakan mahasiswi fakultas Kesehatan berjalan santai melewati lorong sambil mengutak ngatik hanphonenya di arah yang berlawanan. Beruntung di ruang kelas Niken belum ada dosen yang datang sehingga Ia tak mendapat ocehan panjang di pagi hari. Cerpen Persahabatan - Best Friend Forever Seusai mengikuti kuliah hari ini, Niken dan Via memutuskan untuk pergi ke suatu caf yang berada di belakang kampus. ken lu jadian sama Arga anak teknik ? tanya Via hah ? engga ko, dy itu sahabat gue dari kecil, bahkan ayah gue sama ayah dy juga sahabatan dari mereka masih muda dulu tapi lu berdua terus sama dy ? yaa iya, kan rumah gue sama dy berhadapan, Ibu gue bilang sih sesuai sama janji ayah ayah kita dulu, kalo udah sukses bakalan bangun rumah yang jaraknya deket waaahhh bisa bisa lu dijodohin tuh sama Arga yaa engga lah Vi, kalo urusan itu tergantung gue sama Arga Ken kebetulan lu ada di sini, hari ini gue ada tugas tambahan jadi lu pulang sendiri aja yaa . seru Arga tiba tiba menghampiri Niken yaahh, Ga panas banget nihh seru Niken sambil menggigit sendok es krim yaudah tar gue anter Ken sambar Via tuh ada yang nganterin yaudah gue duluan seru Arga Hari pun berlaludengan cepat, Niken yang baru saja pulang, menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya, melepaskan semua rasa lelah yang menghampirinya. Selesainya mandi, waktu menunjukkan pukul 19.00, Niken berniat untuk mengerjakan tugas kuliahnya, Niken mengeluarkan beberapa buku dari tasnya dan tak tertinggal laptop yang sudah tersedia di atas meja. Arga yang berniat ingin meminjam flashdisk mengetuk pintu kamar Niken sejak tadi namun tidak ada jawaban apapun. Setelah cukup lama menunggu Arga membuka pintu kamar Niken dan mendapati Niken ketiduran di meja belajarnya dengan tangan masih memegang pulpen, laptop menyala namun hanya memunculkan screen saver yang bertuliskan I am simple girl. Ken bangun kalo mau tidur jangan disini seru Arga membnagunkan Niken sambil menepuk nepuk punggung Niken hmm .. iya iya loh kok lu disini ? ngapain ? seru Niken matanya terbelalak melihat

keberadaan Arga ka Rio yang suruh gue masuk gue pinjem flashdisk dong, flasdisk gue rusak oh ambil aja tuh di tas gue sahut Niken sambil meletakkan kembali kepalanya di atas meja jangan tidur di situ Ken .. emang mau bikin berapa pulau lagi ledek Arga sambil tersenyum senyum tipis baweelll udah sana pergi pergi sahut Niken cemberut KEESOKAN harinya, seperti biasa seusai kuliah Niken dan Via mengisi perut mereka terlebih dahulu di kantin kampus. Di kantin, Niken memesan pem pek langganannya dan segelas jus melon sedangkan Via memesan bakso pade dan jus strawberry. Ketika sedang asyik berbincang sambil melahap semua makanannya, datanglah musuh bebuyutan Niken sejak SMA Vera dan duduk di sebelah Niken. Sejak SMA dulu, Vera memang usil menanyakan hubungan mereka yang menurutnya tak ada kemajuan dari dulu hanya sahabat sahabat dan sahabat. Selain itu pula, Vera juga menyukai Arga namun Arga tak pernah meliriknya sama sekali. Sama halnya seperti dulu, hari ini lagi lagi dan lagi Vera bertingkah usil menanyakan hubungan Niken dan Arga apa masih sebagai sahabat ? tak ada jawaban yang terucap dari mulut Niken melainkan tamparan yang mendarat di pipi Vera sehingga membuat pipinya terlihat sangat merah. Niken ! apa apaan sih ? malu di liat orang . Seru Arga yang tak sengaja melihat Ver.. kalo punya mulut tuh dijaga ! jangan urusin urusan orang, urusin aja urusan lo sendiri !! bentak Niken Semua mata tertuju kepada Niken yang terlihat sangat marah. Tanpa banyak omong lagi, Arga menarik lengan Niken dan mengajaknya pergi. lu apa apaan sih Ken ?! malu tau lu tau kan Vera emang kayak gitu orangnya dari dulu gak usah diladenin bikin malu seru Arga tapi ini keterlaluan apa lu bakalan diem aja kalo lu dibilang penyuka sesama jenis ? gue kayak gini juga karna bela in lu tapi lu malah kayak gini bertindak seakan akan gue yang salah seru Niken dan pergi meninggalkan Arga ken Niken !! *** Lima hari berlalu dengan cepat setelah terjadinya pertengkaran kecil antara Niken dan Arga. Arga yang merasa bersalah pun meminta maaf kepada Niken hampir setiap hari mulai dari menelfonnya, menemuinya, mengajaknya mengobrol bahkan sampai mengajaknya jalan jalan. Tapi semua usahanya sia sia. Niken tetaplah Niken. Gadis yang keras kepala. Niken yang baru saja selesai makan malam bersama Ayah, Ibu dan kakaknya, berniat untuk bersantai santai di sofa sambil menonton TV di ruang keluarga. Niken menggonta ganti saluran TV mencari acara TV yang menyenangkan. Ketika sedang asyik menyaksikan acara TV, Niken mendengar suara Arga dari depan rumahnya yang menanyakan keberadaannya kepada ka Rio. Disambarnya bantal sofa mungil, Niken pun berpura pura tidur dan menutupi wajahnya dengan bantal sofa. Tak lama kemudian, Arga sudah berdiri di sebelah Niken dengan kedua tangan masuk ke dalam

saku celana pendeknya. Ken lu tidur ? panggil Arga dengan sesekali menyentuh kaki Niken dengan lututnya besok gue mau touring ke puncak bareng anak anak lu mau ikut ? ucap Arga Setelah mengetahui Arga sudah pergi, Niken berlari menuju kamarnya dan mencari handphonenya, berharap ada 1 pesan masuk dari Arga yang memaksanya untuk ikut. Namun dugaan Niken salah, tak ada 1 pesan masuk pun dari Arga melainkan hanya 1 pesan masuk dari operator. KkRrriiinggggg!!! deringan weker mungil berbentuk snoopy membangunkan Niken. Niken mematikan jam wekernya dan meraba raba mencari handphonenya. Sama seperti semalam, tak ada pesan masuk dari Arga. Tak mau meratapi kekecewaannya, Niken bergegas menuju kamar mandi dan segera bersiap siap. Niken yang sudah siap dengan celana jeans biru dongkernya, kaos putih polos yang di balut dengan jaket jeans biru dongker berdiri di depan pintu gerbangnya sambil menenteng helm putih bermotif bunga bunga. Hampir 20 menit sudah Niken berdiri di depan gerbang namun orang yang di tunggu tunggu belum juga muncul. Niken berniat kembali masuk ke rumahnya dengan langkah kaki yang sangat pelan. Tiba tiba saja langkah kaki Niken terhenti setelah mendengar suara kunci pintu gerbang yang dibuka. itu pasti Arga gumam Niken dalam hati antusias Tak lama kemudian, Arga keluar sambil mengendarai motor ninja hitamnya. Melihat sahabatnya berdiri terpaku, Arga menghampirinya. lu ngapain ? pagi pagi bawa bawa helm ? tanya Arga lagi nunggu tukang ojek buat nganterin touring sahut Niken ketus mana ada tukang ojek yang mau nganterin udah cepet naik, gak usah malu malu yaudah kalo maksa, emang ini yang gue tunggu tunggu haha dasar .. eh tapi lu udah maafin gue kan ? tar gue kenapa napa lagi sahut Arga iya iya udah kok tenang aja ucap Niken sambil memakai helm ok ! kalo gitu .. ucap Arga sambil meng gas kencang motornya dan membuat helm yang dikenakan Niken membentur helm Arga wow ! gumam Niken kaget ja-ngan no-rak ! ledek Arga THE END DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/10/cerpen-persahabatan-best-friendforever.html#ixzz2l65K8Qqi

Arti sebuah Kata "Teman" - Cerpen Persahabatan Cerpen Persahabatan Oke ada cerita baru lagi nih yaitu Arti sebuah Kata "Teman" - Cerpen Persahabatan yang berkategorikan Cerpen Persahabatan Semua cerita mempunyai makna dan arti masing masing, biasanya cerita diambil dari pengalaman hidup ataupun fiksi belaka, tetapi yang namanya cerita pastilah menarik untuk di simak. Cerita Juga menggambarkan suasana hati seseorang biarpun sedang galau ataupun sedang senang, nah cerita kali ini berjudul Arti sebuah Kata "Teman" - Cerpen Persahabatan , kira kira sipenulis sedang galau atau sedang senang ya? hehehe pasti pembaca bisa menilai deh cerita ini sedih atau senang. Baiklah mari kita simak cerita yang menarik berikut ini yaitu ARTI SEBUAH KATA "TEMAN" Karya Annisa Anjani Amir itulah sebutan untuk diriku. Dari lahir aku selalu dibenci oleh orang yang ada di dekatku. Bahkan sampai sekarang tidak ada yang mau berteman denganku. Mereka sering menyebutku sebagai anak haram yang tidak punya seorang ayah. Memang aku punya ayah tapi entah kemana ayah pergi aku tak tahu dan ibuku telah meninggal ketika aku berumur tiga tahun. Maka dari itu aku selalu dibenci dengan orang lain. Kini sudah waktunya bagiku masuk ke sekolah untuk menuntut ilmu dan mencari teman. Tetapi apa hasilnya? Yang ada hanyalah ejekan dan ejekan dari anak-anak yang lain. Tujuanku untuk sekolah adalah menuntut ilmu. Tapi, aku terlahir dengan kemampuan yang payah. Jadi, apa yang aku lakukan untuk menjadi hebat di sekolah selalu mengalami kegagalan. Tapi aku tidak akan menyerah untuk melangkah maju. Aku terus berusaha agar aku menjadi pintar. Walaupun hasilnya selalu buruk, aku tidak akan pernah menyerah. Arti sebuah Kata "Teman" Saat pulang sekolah aku bertujuan untuk jalan-jalan di pasar. Saat aku berhenti di sebuah toko mainan, aku merasa tertarik dengan topeng yang dipajang di depan toko tersebut. Wow !! topeng yang ini keren. Ucapku dengan rasa senang. Tiba-tiba sang penjual topeng keluar dan meyuruhku pergi. Pergi sana anak haram, jangan dekat-dekat toko ku. Pasti kamu akan merusakkan semua barang yang ku jual. Jawab penjual toko tersebut. Tapi aku hanya melihat lihat saja Paman. Aku tidak ada niat untuk merusak barang dagangan anda. Jawabku. Kalau kau ingin, ini ambil saja!! Cepat pergii !! Jawab Penjual topeng dengan melemparkan topeng itu ke arahku. Paman aku bukanlah sampah tempat kau membuang topeng ini, aku adalah Amir. Amir bukanlah tempat sampah Teriak ku pada Penjual topeng tersebut. Suatu sore, saat aku sedang berjalan di dekat sungai, aku melihat ada seorang anak yang duduk di tepi sungai tersebut. Dia terus melihatku. Dengan menatap matanya aku merasakan bahwa dia mengerti akan perasaan dan keadaan yang aku alami sekarang. Sejujurnya aku ingin sekali untuk berhenti dan berbicara dengannya. Tapi aku malu untuk memulai berbicara dengannya. Hingga pada akhirnya, aku memutuskan untuk tetap berjalan dan pergi darinya.

Keesokan harinya, aku bertemu dengannya lagi disekolah. Setelah aku perhatikan dia sangat sangat sangat sangat sangat sangat keren, sehingga para anak perempuan di sekolah tergila-gila dengannya. Dalam pelajaran di sekolah pun dia juga termasuk anak yang pintar. Sehingga dia membuatku semakin iri dengannya. Sejak saat itulah aku menganggap dia adalah sebagai rivalku. Saat pertama dia di sekolah aku sangat membencinya. Tapi pada suatu hari saat aku di bully oleh Diki dan kawan-kawannya yang terkenal paling berkuasa di sekolah, tiba-tiba dia datang untuk menolongku. Perasaan benci yang aku rasakan kian hari semakin menghilang. Justru rasa nyaman berada di dekatnya lah yang tumbuh di dalam hatiku. Mulai saat itulah aku berkenalan dengannya secara resmi. Ternyata namanya adalah Erwind. Sejak saat itulah kami menjadi teman dan anggapanku sebagai rivalnya telah hilang ditelan waktu. Saat bersama dengan Erwind, aku merasa tidak sendirian lagi. Dan akhirnya aku mengerti bagaimana rasanya kasih sayang seorang teman. Pertemanan kami bagaikan ikatan yang tak akan putus. Maka dari itu aku akan menjaga ikatan yang Erwind berikan padaku. Hari demi hari aku lalui bersama dengan Erwind. Kerja kelompok bersama bermain bersama. Dia sudah aku anggap teman sekaligus saudara yang mengerti akan keadaan yang aku alami saat ini. Sungguh bahagia hatiku karena akhirnya perjuanganku untuk mencari teman tidaklah berakhir dengan kegagalan. Ini adalah kali pertama aku berteman, makanya aku masih kaku saat berteman dengan Erwind. Suatu hari di sekolah kami kedatangan murid baru dari luar kota yang hanya menetap sementara disini, namanya Rafa. Kami sangat terkejud ketika melihat sikapnya yang sangat buruk itu muncul. Sikapnya sungguh sangatlah aneh dihadapanku. Ketika aku sedang susah mencari teman, dia malah meremahkan teman. Tapi mungkin dia belum terbiasa sekolah disini. Suatu ketika, saat Rafa sedang minum tiba-tiba Erwind menjatuhkan air minum dan menumpahkan air minum ke baju Rafa. Emosi Rafa kian meledak. Rafa hendak menjatuhkan gelas tersebut pada Erwind, untung ada aku tahu kejadian itu. Segera aku berlari dan melindungi Erwind. Pecahan beling itu melukai tangan dan kaki ku. Walaupun sakit, tapi demi Erwind akan aku lakukan segalanya. Rafa bertanya padaku. Kenapa kau melindungi dia, sedangkan dia tidak pernah menolongmu ?? akupun menjawab Karena dia adalah temanku. Setelah menjawab pertanyaan tersebut aku segera pergi ke UKS untuk mengobati lukaku. Tapi setelah aku melihat ke belakang ternyata Rafa termenung. Entah apa yang dia pikirkan. Setelah 2 bulan lamanya Rafa bersekolah disini, aku melihat perkembangan Rafa sejak kejadian waktu aku melindungi Erwind dulu. Rafa yang sekarang menjadi lebih penyayang dan perhatian pada temannya. Dan tak terasa pula kini tiba saatnya Rafa untuk pindah ke kota yang lain untuk pergi dengan ayahnya. Sebelum dia pergi kami sempat bertemu dan berbicara sebentar sambil mengucapkan selamat tinggal. Amir terima kasih atas pelajaran yang kau berikan padaku.. Ucap Rafa dengan mata yang berkaca-kaca. Ada apa kamu kok sedih gitu haa?? Memangnya

aku pernah berbuat apa sama kamu Raf?? Jawabku dengan heran. Dulu bagiku teman hanyalah sebuah kata yang kecil dan tidak bermakna. Tapi setelah aku bertemu denganmu, aku mengerti betapa berharganya arti kata tersebut. Saut Rafa. Alhamdulillah, akhirnya kau mengerti. Aku juga ikut senang bisa membantumu. Dulu aku tidak punya teman sama sekali. Saat aku melihatmu dulu, aku tak pernah bayangkan bagaimana usaha ku untuk mendapat seorang teman saja. Sedangkan kamu hanya bisa meremehkan mereka. Maka dari itu aku bahagia karena sekarang kau bisa menghargai teman. Jawabku. Terima kasih Amir. Kau memang teman yang baik Sejak saat itu aku mulai merasa hidup karena bisa menghargai dan dihargai oleh teman yang dulu tak sempat aku dapatkan. Akhirnya aku mengerti, teman adalah suatu ikatan, ikatan yang sangat kita butuhkan dalam hidup. Berkat teman kita bisa mengerti indahnya hidup. Terima kasih teman...

Anda mungkin juga menyukai