Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
Gambaran Umum Statistik.

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, saran yang membangun sangat diharapkan agar dapat menjadi acuan dalam
penyusunan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Saat ini,berbagai informasi tidak jarang menyajikan bentuk grafik,table, atau bentuk-
bentuk lain.Bahkan, telah dipakai oleh mereka yang bekerja sebagai seorang praktisi dalam
banyak bidang.Informasi sejenis ini mengharuskan para pembaca untuk mampu memahami
makna lambing-lambang itu secara tepat.Kekeliruan ketika menafsirkan lambang-lambang
tersebut mengakibatkan kesalahpahaman pembaca atas maksud informasi yang disampaikan
berdasarkan data statistik.

Statistik berasal dari katastate(yunani) yaitu Negara dan digunakan untuk urusan Negara.
Statistik digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari kelompokfakta.Untukmemperoleh sejumlah
informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan yang benar,harus melalui
beberapa proses yaitu:proses pengumpulan informasi,pengolahan informasi,dan proses penarikan
kesimpulan.Secara umum,Statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang bentuk angka-angka
disusun dalam bentuk table dan diagram yang mendiskripsikan suatu permasalahan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian statistik dan statistika ?
2. Apa yang dimaksud dengan parameter ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana penjelasan statistik dan statistika dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistika Dan Statistik


Pada umumnya orang tidak membedakan antara statistika dan statistic. Kata statistic
berasal dari kata Latin yaitu status yang berarti “Negara” (dalam bahasa inggris adalah
state). Pada awalnya kata statistic diartikan sebagai keteranganStatistika dan Statistik
keterangan yang dibutuhkan oleh Negara dan berguna bagi Negara (Anto Dajan,
Pengantar Metode Statistik). Misalkan keterangan mengenai jumlah keluarga penduduk
suatu Negara, keterangan mengenai usia penduduk, pekerjaan penduduk suatu Negara
dan sebagainya.
Agar pengertian statistic sebagai kumpulan angka-angka, tidak mengaburkan
perbedaan anatara kumpulan angka-angka dengan metode sehingga kumpulan angka
tersebut “berbicara”. Dalam arti kumpulan angka tersebut disajikan dalam bentuk
table/diagram, selanjutnya dianalisa dan ditarik kesimpula. Ini semua ternyata merupakan
pengetahuan tersendiri yang disebut statistika. Jadi Statistika adalah ilmu pengetahuan,
murni dan terapan, mengenai penciptaan, pengembangan, dan penerapan teknik-teknik
sedemikian rupa sehingga ketidakpastian inferensia induktif dapat dievaluasi. Statistik
adalah kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka yang disusun dalam bentuk daftar
atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. Perbedaan dari statistic dan parameter
adalah statistic merupakan sembarangan nilai yang menjelaskan nilai dari sampel.
Sedangkan parameter merupakan sembarangan nilai yang menjelaskan nilai dari
populasi.

Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi dua yaitu :


a. Statistic deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
objek yang diteliti: sebagaimana adana tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi.
Dalam statistika deskriptif ini dikemukakan cara-cara penyajian data dalam bentuk table
maupun diagram, penentuan rata-rata (mean), modus, median, rentang serta simpangan
baku.
b. Statistic inferensial (induktif) mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum
penarikan kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang dapat diperoleh dari statistic
deskriptif.

B. Perbedaan Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial


Dijelaskan pula dalam buku Pengantar Metodologi Penelitian: Pendekatan Multidisipliner
oleh Dr. Marisi Butarbutar, dkk, perbedaan statistik deskriptif dan statistika inferensial yang
paling mencolok terletak pada peran dan kemampuannya.

Peran dan kemampuan statistik deskriptif adalah untuk mendeskripsikan data, sedangkan statistik
inferensial berfungsi untuk membantu peneliti dalam membuat prediksi dari data. Berikut
penjabarannya:

1. Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif memiliki peran sederhana namun sangat penting dalam penelitian yakni untuk
mendeskripsikan kumpulan data. Dengan kata lain, teknik ini membantu memahami detail
sampel (bagian kecil dari populasi).

Statistik deskriptif tidak bertujuan untuk membuat kesimpulan tentang seluruh populasi. Saat
menulis bab analisis, statistik deskriptif adalah rangkaian statistik pertama yang akan dibahas,
sebelum beralih ke statistik inferensial.

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Statistika Inferensial
Statistika Inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan
mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakteristik atau ciri dari suatu populasi.
Statistika inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan, hal itu
karena kesimpulan dapat diambil setelah melakukan pengolahan serta penyajian data dari suatu
sampel yang diambil dari suatu populasi.

C. Perbedaan Populasi dan Sampel


Berdasarkan pembahasan mengenai pengertian populasi dan sampel beserta contohnya di atas,
jelas dapat disimpulkan bahwa populasi berbeda dengan sampel. Perbedaan antara populasi dan
sampel yang ditinjau dari beberapa hal, dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perbedaan populasi dan sampel berdasarkan pengertiannya


Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian populasi dan sampel. Ditinjau dari
pengertiannya populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti. Sedangkan sampel
merupakan bagian dari populasi.
b. Perbedaan populasi dan sampel berdasarkan karakteristiknya
Ukuran-ukuran karakteristik dari keseluruhan anggota populasi disebut parameter.
Sedangkan ukuran-ukuran karakteristik dari sampel disebut statistik. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan kembali contoh populasi dan sampel penelitian mengenai rata-rata pendapatan per
bulan kepala keluarga di Kabupaten A. Parameter dari penelitian tersebut adalah rata-rata
pendapatan per bulan seluruh kepala keluarga di Kabupaten A (rata-rata dari 313.000 kepala
keluarga). Sedangkan statistik dari penelitian tersebut adalah rata-rata pendapatan per bulan dari
1.700 kepala keluarga di Kabupaten A.
c. Perbedaan populasi dan sampel berdasarkan pengumpulan data
Kegiatan mengumpulkan data dan informasi dengan cara mempelajari atau mengamati
seluruh anggota populasi disebut dengan sensus atau pencacahan lengkap. Contoh dari sensus
adalah sensus penduduk, sensus pertanian dan sensus ekonomi yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
d. Perbedaan populasi dan sampel berdasarkan fokusnya
Fokus dari penelitian yang menggunakan populasi adalah untuk mengidentifikasi
karakteristik anggota populasi. Sementara itu, fokus penelitian yang menggunakan sampel adalah
untuk melakukan pendugaan atau generalisasi terhadap karakteristik dari populasi.
Kamu dapat memperhatikan kembali contoh populasi dan sampel tentang penelitian
untuk mengetahui rata-rata pendapatan per bulan kepala keluarga di Kabupaten A. Nilai
perhitungan rata-rata pendapatan per bulan kepala keluarga berdasarkan sampel dapat digunakan
sebagai pendugaan terhadap rata-rata pendapatan per bulan seluruh kepala keluarga di
Kabupaten A dengan melakukan inferensi terlebih dahulu. Dengan kata lain statistik dapat
digunakan sebagai pendugaan parameter melalui inferensi.
Secara ringkasnya, berikut adalah tabel yang memuat perbedaan populasi dan sampel :
D. Jenis-jenis Data
Dalam statistik, jenis-jenis data memainkan peran sangat penting yang perlu dipahami untuk
menerapkan pengukuran statistik dengan benar, juga agar Anda dapat menyimpulkan asumsi
tertentu tentang data dengan benar. Beberapa jenis data yang wajib dipahami oleh
data scientist pemula adalah:
1. DATA KUANTITATIF
Data kuantitatif adalah data yang menyatakan besaran, jumlah, atau jangkauan tertentu.
Biasanya, terdapat unit pengukuran yang terkait dengan data, misalnya meter dalam pengukuran
tinggi badan seseorang. Contoh data kuantitatif adalah skor tes dan ujian, berat badan seseorang,
atau suhu dalam sebuah ruangan. Jenis data ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
DATA DISKRIT
Sederhananya, data diskrit hanya dapat mengambil nilai-nilai tertentu dan variabel data
tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Contoh data diskrit adalah banyaknya
siswa dalam satu kelas, jumlah pekerja di suatu perusahaan, atau jumlah soal tes yang dijawab
dengan benar.
DATA KONTINU
Jenis data ini mewakili informasi yang dapat dibagi ke dalam tingkat yang lebih halus
atau dapat diukur berdasarkan skala. Hampir semua nilainya juga bersifat numerik. Misalnya,
tinggi badan bisa diukur pada skala yang sangat tepat dalam satuan yang berbeda, seperti meter,
centimeter, millimeter, dan lain sebagainya.

Perbedaan utamanya dengan data diskrit adalah data kontinu bisa direkam pada banyak
pengukuran yang berbeda seperti lebar, suhu, dan waktu. Contoh data kontinu adalah jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek, kecepatan mobil, dan lain-lain.

2. DATA KUALITATIF
Data kualitatif didefinisikan sebagai data yang mendekati dan mencirikan, serta dapat
diamati dan dicatat. Tipe data ini bersifat non-numerik dan dikumpulkan melalui metode
observasi, wawancara, focus group, dan metode serupa. Jenis data ini penting dalam menentukan
frekuensi sifat atau karakteristik tertentu yang memungkinkan ahli statistik membentuk
parameter di mana kumpulan data yang lebih besar dapat diamati.
Data kualitatif menyediakan sarana bagi pengamat untuk mengukur dunia di sekitar
mereka. Contohnya, bagi seorang peneliti pasar, mengumpulkan data kualitatif membantu dalam
menjawab beberapa pertanyaan, seperti siapa pelanggan mereka, masalah apa yang mereka
hadapi, dan aspek apa yang perlu dijadikan pusat perhatian sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan.

3. DATA INTERVAL
Data interval (integer) didefinisikan sebagai tipe data yang diukur sepanjang skala, di mana
setiap titiknya ditempatkan pada jarak yang sama satu sama lain. Data interval selalu muncul
dalam bentuk angka atau nilai numerik dengan jarak antara dua titik distandarisasi dan sama.
Berikut beberapa karakteristik utama data interval:

 PENGUKURAN
Data interval diukur menggunakan skala interval yang tidak hanya menunjukkan urutan dan
arah, tapi juga perbedaan nilai yang tepat. Misalnya, tanda-tanda pada termometer atau penggaris
berjarak sama, sehingga mengukur jarak yang sama antara dua tanda.

 SELISIH INTERVAL
Jarak antara setiap nilai pada data interval adalah sama. Misalnya, perbedaan antara 10 cm
dan 20 cm sama dengan 20 cm dan 30 cm.

 PERHITUNGAN
Dalam data interval, nilai dapat ditambah atau dikurangi, tapi tidak dapat dibagi atau
dikalikan. Hampir semua analisis statistik dapat diterapkan saat menghitung data interval.

 TITIK NOL
Titik nol mutlak bersifat arbitrer, yang berarti suatu variabel dapat diukur meskipun memiliki
nilai negatif, seperti suhu yang dapat dihitung -10 di bawah nol.
4. DATA RASIO
Memainkan peran yang efektif dalam riset pasar, data rasio adalah jenis data numerik
yang bersifat kuantitatif. Data rasio yang dikumpulkan pada skala rasio memiliki jarak yang
sama antara nilai-nilai yang berdekatan. Karakteristik ini membuat data rasio mirip dengan data
interval, tetapi berbeda karena faktor nol mutlak.
Titik nol pada data rasio memiliki kehadiran yang berarti. Adanya nol berarti tidak boleh ada
variabel negatif dalam data rasio. Ciri-ciri data rasio adalah data tersebut dapat diukur dan
diurutkan. Selain itu, variabelnya juga berjarak sama dan dapat berupa data kontinu atau diskrit.
Contoh data rasio adalah:
E. Populasi dan Contoh

Populasi AdalahSeringnya kita mengartikan populasi sebagai sekelompok orang yang


menempati suatu wilayah. Contoh populasi Amerika, populasi Indonesia, populasi Cina dan lain-
lain. Definisi populasi disebut juga sebagai kumpulan kelompok tertentu, yang hidup dalam
dimensi geografis yang punya ciri sangat spesifi

F. Parameter
Parameter adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu para yang berarti di samping,
dan metron yang berarti ukuran. Secara umum, parameter adalah karakteristik apa pun yang
dapat membantu dalam mendefinisikan mengklasifikasikan sistem tertentu (suatu peristiwa,
proyek, objek, situasi, dan lain-lain). Hal ini berarti, parameter adalah elemen sistem yang
berguna atau kritis, saat mengidentifikasi sistem, atau saat mengevaluasi kinerja, status, kondisi,
dan lain-lain.
Parameter adalah istilah yang merujuk pada ukuran atau patokan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), parameter adalah ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang
harus diperkirakan dari yang terdapat di dalam percontoh. Parameter adalah sebuah tolak ukur
terhadap suatu nilai dengan kondisi yang akan diharapkan dapat tercapai dan dapat menjadi salah
satu syarat dalam pencapaian tujuan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, parameter memiliki arti yang lebih spesifik dalam
berbagai disiplin ilmu, seperti pada matematika, pemrograman komputer, teknik, statistik, logika,
linguistik, hingga komposisi musik elektronik.Selain digunakan pada penggunaan teknis, ada
juga penggunaan yang diperluas, terutama dalam konteks non-ilmiah, di mana istilah ini
digunakan untuk mengartikan karakteristik atau batasan, seperti dalam frasa 'parameter
pengujian' atau 'parameter permainan'.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mepresentasikan data. Singkatnya
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.

Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari adalah supaya kita lebih praktis
dalam mengolah data, sahingga kita akan mudah untuk menjalankan suatu aktivitas yang
berkaitang dengan statistika, misalkan bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari
mereka lelah menerapkan statistika.dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan
keluarganya sering melakukan perhitungan uang rugi, berapa jumlah uang yang harus
dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik,dan lain sebagainya.

Statistik sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam kehidupan


sehari-hari kita sering menggunakan ilmu statistika untuk mengatur berapa jumlah
pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih
barang yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan
terbaik yang akan kita ambil.
DAFTAR PUSTAKA

Arianto, Agus, Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2004.

Arif, M. Nur Rianto Al, TeoriMakroekonomi Islam, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2015.

Fahmi, Irham, Manajemen Investasi Edisi 2, Jakarta Selatan: Penerbit Salemba, 2015.
Ghozali, Imam, Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2011.

Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar, Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama, 2003.

Gunawan, Imam, Pengantar Statistika Inferensial, Jakarta: Rajawali Pers, 2016. Halim, Abdul,
Analisis Investasi dan Aplikasinya, Jakarta: Salemba Empat, 2015.

Hendro, Tri dan Conny Tjandra Rahardja, Bank & Institusi Keuangan Non Bank Di Indonesia,
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014.

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013.

Huda, Nurul dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2014.

Anda mungkin juga menyukai