PENDAHULUAN
Namun demikian pengertian statistik dalam arti sempit adalah ilmu yang
mempelajari cara pengumpulan data, pengolahan data (analisa
data),intepretasi data dan penyajian data.
a. Bagi Akademisi
Bagi para akademisi yaitu para dosen dan mahasiswa yang sedang
melakukan bimbingan dan penyusunan skripsi, tesis atau desertasi (baca :
Karya tulis ilmiah), keberadaan statistik sangat dibutuhkan sekali, terutama
dalam merancang tekinik pengumpulan data. Setelah data terkumpul maka
di butuhkan metoda untuk menganalisanya, yang diharapkan dari sekian
banyak data tersebut dapat diolah dan menghasilkan suatu informasi yang
bermakna.
Penarikan suatu kesimpulan dari informasi hasil pengolahan data
merupakan suatu hal yang sangat urgen. Penarikan kesimpulan merupakan
suatu proses formulasi dari berbagai data yang telah di analisa sehingga
menghasilkan satu pernyataan akhir yang tepat dan akurat. Setelah semua
data dianalisa dan menghasilkan suatu kesimpulan,maka diperlukan
penyajian data yang tepat agar setiap orang mampu membaca dan
memahami serta tertarik dengan karya tulis itu.
Bagi para dosen yang sering bertindak sebagai pembimbing dan penguji
Karya tulis ilmiah memahami statistik sangat penting sekali sehingga tidak
hanya sekedar memahami substansi materi karyatulis tersebutakan tetapi
juga lebih lengkap jika memahami metode statistiknya
b. Bagi Peneliti
Manfaat Statistik bagi para peneliti diperlukan untuk memenej semua
tahapan penelitian dari mulai usulan penelitian sampai pelaporan penelitian.
Statistik mampu memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian,
sehingga setiap peneliti akan mampu merumuskan kegiatan setiap tahapan
penelitian, mulai identifikasi masalah sapai dengan membuat kesimpulan.
Dengan adanya statistik setiap peneliti juga akan mampu membuat
perencaan pendanaan yang diperlukan untuk penelitian tersebut sehingga
mampu memanfaatkan biaya penelitian secara efektif dan efisien.
c. Bagi Praktisi Kesehatan
Bagi praktisi kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas maupun instusi
pelayanan kesehatan lainnya peranan statistik dapat berperan sebagai alat
untuk melakukan pengkajian data (assessment), merumuskan diagnose,
membuat perencanaan kesehatan (intervensi), melaksanakan kegiatan
bidang kesehatan (implementasi) dan membuat suatu penilaian bidang
kesehatan (evaluasi).
d. Bagi Administrator dan Manajer
Bagi para administrator dan manajer bidang kesehatan dalam tataran dinas
kesehatan statistik mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya yaitu :
1. Berperan dalam pengumpulan data, pengolahan, intepretasi dan
penyajian data berbagai masalah kesehatan.
2. Berperan dalam merumuskan angka kelahiran, angka kematian dan
angka kesakitan di suatu wilayah.
3. Berperan dalam memprediksi timbulnya risiko penyakit baik menular
maupun tidak menular.
4. Menentukan proporsi penyakit, prevalensi, insiden dan ratio kejadian
suatu masalah kesehatan.
5. Membantu merumuskan perencanaan dan keputusan kebijakan
kesehatan.
6. membantu melakukan penilaian terhadap program kesehatan.
3. Jenis Statistik
Jika di pandang dari fungsinya maka staitistik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Statistik Deskriptif
Yang dimaksud dengan statistik deskriptif adalah statistik yang menyajikan
susunan angka-angka yang berupaya memberikan gambaran tentang data,
yang disajikan dalam bentuk naratif, tabel atau diagram.
Misalkan :
1. Angka kejadian penyakit TBC diwilayah Puskesmas A tahun 2010 adalah
5/100.000 penduduk.
2. Distribusi Frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil di Desa B sebagian
besar adalah SMP.
b. Statistik Inferensial
Statistik inferensial sering disebut juga statistik induktif, yaitu statistik yang
berfungsi menafsirkan data dan menarik kesimpulan secara umum
(menjeneralisasi).
Statistik inferensial merupakan statistik yang berkaitan dengan dugaan
populasi dan pengujian hypotesa suatu data sehingga dapat berfungsiuntuk
menggambarkan (to describe), befungsi untuk menjelaskan (to explan),
berfungsi untuk memprediksi ( to predict) dan berfungsi untuk
mengendalikan ( to control). Berikut merupakan contoh yang melibatkan
pernyataan statistik inferensial :
1. Pengawas Minum Obat ( PMO) berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan
pasien TBC dalam berobat.
2. Umur pasien dan berat badan pasien mempunyai efek sinergis terhadap
peningkatan tekanan darah pasien Decompensatio Cordis.
Sedangkan jika di lihat dari distribusi datanya maka statistik dibagi menjadi
dua yaitu statistik parametric dan statistik non parametric
a. Statistik Parametrik.
Yang dimaksud dengan statistik parametric adalah statistik yang bekerja
pada sebaran data yang berdistribusi normal.
b. Statistik Non Parametrik
Sedangkan statistik non parametric yaitu statistik yang berkerja pada
parameter populasi yang berdistribusi tidak normal.
JENIS STATISTIK
1. Berdasarkan Pengolahannya
:
2). Berdasarkan ruang lingkup penggunaannya
a. Statistika Sosial
b. Statistika Pendidikan
c. Statistika Ekonomi
d. Statistika Perusahaan
e. Statistika Pertanian
f. Statistika Kesehatan
a. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians
yang homogen
EX: missal di RS ada data kemudian diolah data bisa tdk menggunakan parametric.
Misal distribusi normal maka menggunakan statistic parameetrik, misalnya uji T
PEARSON PRODUCT MOMENT/ ( PERBANDINGAN)
b. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari
persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.
Pakai ini jika distribusinya tidak normal CHI SQUARE ( KAI KUADRAT)
STATISTIK KEPERAWATAN
DATA
A. DEFENISI DATA
Menurut Luknis Sabri dan Sutanto. P.H (2010). Data adalah bentuk
jamak (plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang
merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil
mengamati/mengukurnya.
Sutanto (2007). Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan
angka/huruf hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita
teliti. Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset
(Dempsey, 2002)
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari datum yang berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang
diberikan (wawan dan munir 2006, blogspot.com, diakses tanggal 22
November 2010)
C. SUMBER DATA
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat
data yang kita inginkan. Sumber data dapat berupa rekam medik di rumah
sakit, badan ataun instansi resmi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
survey demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau
publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula
berasal dari masyarakat atau penderita yan datang berobat ke rumah sakit
atau petugas rumah sakit (Eko Budiarto 2002).
Menurut Hartono (2009). Sumber data statistik dapat diperoleh dari
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda, dan gejala atau peristiwa yang
terjadi disekitar kita. Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
pihak lain (pihak kedua) atau disebut juga sumber sekunder. Teknik
mengumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai macam instrument,
instrument yng dapat digunakan antara lain: Tes, wawancara, angket,
observasi, dokumentasi, skala bertingkat, dan lain-lain.
D. MACAM DATA
Data dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Dikatakan
data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peneliti
terhadap sasaran, misalnya pada penelitian tentang khasiat dua macam
obat untuk pengobatan suatu penyakit dan pengumpulan data dilakukan
secara langsung oleh peneliti terhadap penderita yang dating ke rumah
sakit. Selanjutnya data tersebut diolah, dianalisis, disajikan dan dilaporkan
oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah pengumpulan data yagn
diinginkan diperoleh dari orang lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri,
misalnya data rekam medik (Eko Budiarto 2002).
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis
oleh penelitian.
Contoh Instansi penyedia data:
1. Biro Pusat Statistik (BPS)
2. Bank Indonesia
3. Badan Meteorologi dan Geofisika
4. dll.
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode
pengumpulan data
Macam-macam metode pengumpulan data penelitian:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
4. Pengukuran Fisik
5. Percobaan Laboratorium
6. Dokumentasi
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti
dan jelas. Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data,
pencatatan data harus dilengkapi dengan:
1. Nama pengumpul data
2. Tanggal dan waktu pengumpulan data
3. Lokasi pengumpulan data
4. Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Responden: orang yang menjadi sumber data, Semua butir (item) yang
ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan
dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian. Karenanya
diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel,
dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan
dengan hati-hati Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses
pengukuran dan pengumpulan data.
Jenis data menurut waktu pengumpulannya.
1. data cross Section
data cross Section adalah data yang menunjukan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 Desember 2010.
2. data time series/berkala
data time series/berkala adalah data yang mengambarkan sesuatu dari
waktu ke waktu atau periode secara histories. Contoh data tentang
pertukaran nilai tukar dolar terhadap euro Eropa dari tahun 2005-2010.
Menurut Hartono (2009). Dari sudut pandang statistik, data dapat dibagi
menjadi dua:
1. Data Kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya
jenis pekerjaan seseorang (Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, ABRI,
Wiraswasta, dan lain-lain). Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, Perguruan
Tinggi, dan lain-lain).
2. Data Kuantitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka misalnya
berat badan Fahma 65 kg, tinggi badan Nada 165 cm, kecepatan berlari Emi
25 Km/jam, frekuensi kunjungan ke perpustakaan Zaki 25 kali dalam satu
semester, dan lain-lain.
PENYAJIAN DATA
A. Pengertian
Suatu cara menyampaikan data dalam berbagai bentuk, tergantung
jenis data dan skala pengukurannya.
Suatu bentuk penyajian dalam berbagi bentuk tergantung jenis data dan
pengukurannya.
1. Tujuan
a. Memberikan gambaran atau mendiskripkan hasil suatu
penelitian/pengumpulan data.
b. Memberikan informasi yang ada disdalam kumpulan data tersebut.
c. Memberikan gambaran tentang tiori dan ilmu baru keterkaitan dengan
informasi yang didapat dari data tersebut.
2. Syarat umum penyajian data.
a. Lengkap
Memberikan gambaran mengenai apa yang disajikan, dimana keadaan
tersebut berlaku dan bilamana.
b. Jelas
c. Sederhana
3. Tekhnik penyajian data
Tekstular (tulisan), tabular (tabel) dan grafikal (gafik atau diagram)
a. Tulisan (textular): penyajian dalam bentuk tulisan
1) Menggunakan bahasa yang benar
2) Ringkat tetapi efektif
3) Menghindari bahasa berbunga
4) Paragraph
- Tema
- Data/pendukung tema
- Pendapat/opini
5) Mengunakan kalimat-kalimat.
6) Untuk keterangan-keterangan yang bersifat deskriptif
7) Tata bahasa yang baik
8) Pada kesimpulan hanya menggunakan tekstular. Contoh pada penelitian ini
didapatkan berdasarkan perhitungan tinggi badan/umur, gambaran status
gizi adalah sebagai berikut : gizi buruk 13 %, gizi kurang 15 % dan gizi baik
72 %.
b. Tabel (tabular): penyajian dengan memakai kolom dan baris
Tabel adalah : suatu susunan sistematis dari data numeric yang
tersusun dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan. Tabel adalah
suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan
baris agar dapat dibandingkan.
Tabel adalah suatu agreget daro data yang berbentuk angka yang
tersusun dengan singkat dan jelas dalam baris dan kolom.
Bagian penting dalam penyajian data berbentuk tabel adalah :
1) Judul
Letakan ditengah-tengah
Bila judulpanjang ditulis dua baris
Baris panjang diatas
Baris pendek dibawah.
Panjang judul tidak boleh melebihi panjang table
Judul ditulis dengan huruf besar
Mengandung unsure, apa, dimana, kapan
Jangan melakukan pemecahan bagian kata
Adalah tabel yang berikan semua hasil pengumpulan data yang berbentuk data
mentah, biasanya table disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan data.
- Tabel yang menampung semua data penelitian
- Digunakan sebagai rujukan
- Tidak diambil kesimpulan apa-apa’
- Master tabel (tabel induk)
Tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam
bentuk data mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran suatu
laporan pengumpulan data.
Text tabel (tabel rincian)
Merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk, contoh:
- Distribusi Frekwensi
- Distribusi relatif
- Distribusi kumulatif
- Tabel silang (kontingensi tabel)
Prinsip dasar penyajian data tabel adalah:
1) Sederhana
2) Self explanatory
Kode,singkat, sombol foot note
Tiap baris dan kolom singkat dan jelas
Unit pengukuran ada
Judul jelas, singkat dan to the point
Harus ada kolom total.
Adalah suatu bentuk penyajian dan secara visual, ada beberapa macam jenis
penyajian dalam bentuk diagram atau grafik. Prinsp dasar dalam penyajian grafik atau
Sederhana,Self exsplanatory, Judul boleh diatas atau dibawah, Bila lebih dari satu
variabel bedakan dengan jelas. Garis grafik lebih tebal dari koordinat, Frekuensi garis
PENYIMPULAN DATA
Untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih dulu perlu disusun menurut
beberapa cara. Jika data yang kita miliki terdiri dari banyak observasi, kita tidak dapat
A. Distribusi Frekuensi
sebagai wakil dari kelompok data tersebut. Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk
mewakili data tersebut adalah mean, median, modus. Nilai-nilai tersebut disebut sebagai
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau lebih dikenal dengan mean saja adalah
nilai yang baik untuk mewakili suatu data. Sebenarnya ada pembagian mean yang lain,
2. Median
Mean adalah nilai yang terletak pada observasi yang ditengah, kalau data tersebut
3. Modus (mode)
Modus adalah nilai yang paling banyak ditemui di dalam suatu pengamatan. Dari
sifatnya ini maka untuk sekelompok data pengamatan ada beberapa kemungkinan :
a. Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada modus.
b. Ditemui satu modus (unimodal)
c. Ada dua modus (bimodal)
d. Lebih dari tiga modus (multimodal)
c. Apabila nilai mean lebih besar dari pada median dan modus, makadistribusi menceng
kekanan.
d. Bila nilai mean lebih kecil dari pada nilai median dan modus, maka distribusi menceng
ke kiri.
Bila data kita susun mulai dari data yang terkecil sampai terbesar, maka kita dapat
sebagai nilai letak atau posisi. Posisi pengamatan yang umumnya dipakai adalah
seratus pengamatan.
pengamatan pada posisi paling tengah kalau data itu disusun (array). Nilai – nilai posisi
lainnya adalah kwartil, nilai yang membagi pengamatan menjadi empat. Karena itu ada
Desil nilai yang membagi pengamatan menjadi sepuluh, sehingga ada Sembilan
desil. Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian, sehingga ada 99
pensentil
Adalah nilai pengamatan pada posisi paling ditengah kalau data disusun
berdasarkan:
1. Kwartil ; Nilai yang membagi pengamatan menjadi 4, krn itu ada 3 kwartil
2. Desil; nilai yang membagi pengamatan menjadi 10, shg ada 9 kwartil
3. Persentil; Nilai yang membagi data menjadi 100 bagian, sehingga ada 99
persentil
Dengan mengatahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-kadang bias
salah interprestasi . misalnya, dari dua kelompok data diketahui rata-ratanya sama. Kalau
dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua kelompok ini sama, mingkin saja kita
bias salah satu tidak diketahui bagaimana bervariasinya data dalam kelompok masing-
masing.
Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukan bagaimana variasinya data
didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya, jadi semakin besar nilai variasi,
data itu terhadap nilai rata-ratanya. Ada bermacam-macam nilai variasi, adalah sebagai
berikut.
KESIMPULAN
Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata dotum, data adalah
himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil
mengamati/mengukurnya. kumpulan angka/huruf hasil dari penelitian
terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data merupakan materi
mentah yang membentuk semua laporan riset.
Berdasarkan tingkat pengolahannya data terdiri dari : raw data :
merupakan data mentah yang belum diolah.dan Array data : data yang
belum dikelompok tetapi sudah disusun besar kecilnya.
Serta Ungrouped data : merupakan raw data yang belum diketahui
kelompoknya. Menurut sifatnya data dibagi atas; data kuantitatif: yaitu data
yang berwujud angka, dan data kualitatif; yaitu data yang tidak berwujud
angka
Sedangkan menurut sumbernya data terdiri dari Data Primer yaitu data
yang didapat langsung, kemudian data sekunder adalah data yang didapat
tidak secara langsung, atau dari orang lain, organisasi tertentu yang sudah
diolah. Kemudian menurut skala pengukurannya data juga dibagi atas skala
untuk data kualitatif; yaitu skala nominal dan ordinal. Kemudian skala untuk
data kuantitatif skala interval dan ratio
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat
data yang kita inginkan. Sumber data dapat berupa rekam medik di rumah
sakit, badan ataun instansi resmi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
survey demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau
publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula
berasal dari masyarakat atau penderita yan datang berobat ke rumah sakit
atau petugas rumah sakit.
Tekhnik penyajian data terdiri dari
Tabel adalah : suatu susunan sistematis dari data numeric yang tersusun
dalam kolom dan baris agar dapat dibandingkan. Tabel adalah suatu
susunan sistematis dari data numeric yang tersusun dalam kolom dan baris
agar dapat dibandingkan. Tabel adalah suatu agreget daro data yang
berbentuk angka yang tersusun dengan singkat dan jelas dalam baris dan
kolom.
Adalah suatu bentuk penyajian dan secara visual, ada beberapa macam jenis penyajian
dalam bentuk diagram atau grafik. Prinsp dasar dalam penyajian grafik atau diagram
adalah: data biasanya berbentuk data kuantitatif, System koordinat, Sederhana, Self
exsplanatory, Judul boleh diatas atau dibawah, Bila lebih dari satu variabel bedakan
dengan jelas. Garis grafik lebih tebal dari koordinat, Frekuensi garis vertikal, Skala
disesuaikan.
Untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih dulu perlu disusun menurut
beberapa cara. Jika data yang kita miliki terdiri dari banyak observasi, kita tidak dapat
Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang dapat kita anggap
sebagai wakil dari kelompok data tersebut. Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk
mewakili data tersebut adalah mean, median, modus. Nilai-nilai tersebut disebut sebagai
Bila data kita susun mulai dari data yang terkecil sampai terbesar, maka kita dapat
sebagai nilai letak atau posisi. Posisi pengamatan yang umumnya dipakai adalah
merupakan nilai pengamatan pada posisi paling tengah kalau data itu disusun (array).
Nilai – nilai posisi lainnya adalah kwartil, nilai yang membagi pengamatan menjadi empat.
Karena itu ada tiga kwartil (kwarti I, kwartil II, kwartil III). Desil nilai yang membagi
pengamatan menjadi sepuluh, sehingga ada Sembilan desil. Persentil adalah nilai yang
Dengan mengatahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-kadang bias
salah interprestasi . misalnya, dari dua kelompok data diketahui rata-ratanya sama. Kalau
dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua kelompok ini sama, mingkin saja kita
bias salah satu tidak diketahui bagaimana bervariasinya data dalam kelompok masing-
masing. Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukan bagaimana variasinya
data didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya, jadi semakin besar nilai
DAFTAR PUSTAKA
a. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati atau mengukur dan mencatat
kejadian dalam sebuah lembar observasi yang berisi variabel variabel
yang akan diteliti. Seperti mengamati perilaku anak dengan lembar
DDST, mengukur pembukaan kala I pada ibu bersalin
b. Metode Dokumentary-Historikal
Dilakukan jika tidak mungkin melakukan kontak langsung dengan
obyek atau peristiwa. Sebagai contoh, mengkaji aktifitas yang telah
dilakukan sehingga pasien mengalami ketuban pecah dini, melihat
lembar catatan keperawatan tentang adanya riwayat eklampsia
c. Metode Survai
Metode pengumpulan data yang menggunakan kuesioner atau
wawancara untuk mendapatkan data berupa tanggapan atau respon.
Sebagai contoh melakukan pendataan tentang jenis alat kontrasepsi
yang digunakan oleh PUS, melakukan survei imunisasi yang telah
diberikan pada bayi di sebuah desa.
d. Metode Eksperimental
Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara manipulasi atau
melakukan pengubahan pada variabel bebas ( independent variable)
untuk mengetahui dampak atau akibatnya pada variabel terikat atau
dependent. Sebagai contoh melakukan perawatan tali pusat dengan
alkohol, mengajarkan senam hamil.
B. INSTRUMEN PENELITIAN
No Pertanyaan Jawaban
a. Daftar wawancara.
Adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan.
Contoh.
b. Lembar Observasi
Adalah lembar pencatatan pengamatan yang dilakukan terhadap obyek
yang sedang diamati, berikut ini contohnya.
LEMBAR OBSERVASI
Selain itu dapat berupa lembar check-list seperti contoh berikut ini:
PERAWATAN PAYUDARA
MASA
BERSIH
AIR
LAP
c. Kuesioner
Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca dan dijawab oleh
responden penelitian . Berikut ini akan diuraikan cara menyusun sebuah
kuesioner penelitian.
CONTOH KUESIONER
MOTIVASI KERJA DI RUMAH SAKIT
Berikan tanda silang (X) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat Saudara tentang motivasi
kerja Saudara di tempat kerja saat ini.
STS = Sangat Tidak Setuju, artinya pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
S = Setuju, artinya dan pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat atau perasaan Saudara
Berikut ini kita bahas cara melakukan uji validitas dan uji reliabilitas
kuesioner.
1. Validitas
Ada beberapa jenis teknik validitas yang dapat dilakukan pada sebuah
kuesioner yaitu:
Skor hasil uji coba terhadap 10 orang responden dari 10 nomer pertanyaan
kuesioner adalah sebagai berikut:
Nomer Pertanyaan
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
/Responden
01/ Ny N 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 14
02/ Ny B 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 15
03/ Ny C 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 13
04/ Ny S 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 16
05/ Ny D 1 2 2 2 1 0 1 1 1 2 13
06/ Ny T 2 1 2 0 1 1 1 1 1 2 12
07/ Ny G 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 13
08/ Ny F 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 16
09/ Ny P 2 2 2 1 1 0 2 1 1 0 12
10/ Ny R 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 14
Sebagi contoh kita ingin mengetahui validitas soal nomor 1, maka hitung korelasi skor
pertanyaan nomor 1 terhadap skor total dengan menggunakan rumus:
N (Σ XY) - ( ΣX ΣY)
r. = ----------------------------------------
Penggunaan rumus tersebut dapat dipermudah dengan tabel penolong sebagai berikut:
Kode X Y X² Y² XY
01/ Ny N 2 14 4 196 28
02/ Ny B 2 15 4 225 30
03/ Ny C 2 13 4 169 26
04/ Ny S 2 16 4 256 32
05/ Ny D 1 13 1 169 13
06/ Ny T 2 12 4 144 24
07/ Ny G 1 13 1 169 13
08/ Ny F 2 16 4 256 32
09/ Ny P 2 12 4 144 24
10/ Ny R 2 14 4 196 28
Dimana:
Y = Skor total
r= -----------------------------------------
16 16
7056 84
Untuk mengetahui apakah validitas soal nomor 1 tersebut signifikan, maka bandingkan
dengan nilai tabel Pearson Product Moment pada N=10 dan signifikan 5 %( lihat
lampiran). Diketahui bahwa nilainya adalah 0,632, berarti soal nomor 1 tidak signifikan
karena nilai soal nomr 1= 0,190 memiliki nilai dibawah/ kurang dari 0,632. Dengan
demikian pertanyaan nomor 1 perlu direvisi atau diganti dan bila perlu di drop
(dihilangkan).
2. Reliabilitas
Guna melihat apakah instrumen yang telah disusun handal bila
digunakan, maka perlu dilakukan uji reliabilitas antara lain dengan
metode:
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel mutlak diperlukan agar dalam
pengumpulan data, peneliti mendapatkan data yang sahih, baik dan akurat sehingga
penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan yang optimal dan tepat.