Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER

KONSEP DASAR BIOSTATISTIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA : KHUSNUL YAQIN RUSLI

NIM : C031181506

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
1. PengertianBiostatistika
Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu atau metode yang
digunakan dalam (1) proses pengambilan data, (2) proses penyajian data, (3)
analisis data, (4) interpretasi atau pengambilan keputusan terkait dengan hasil
analisis data. Data disini dapat di artikan sebagai kumpulan (quantities)
informasi apapun secara luas yang dapat dinumerikkan (Efendy, 2017).

Biostatistika merupakan aplikasi metode statistika pada bidang


biologi, Bidang biologi yang dimaksud biologi sendiri, kedokteran, kesehatan,
agro-komplek, maupun ilmu kehidupan (life science) secara umum. Percobaan
di laboratorium, penelitian medis, dan lainnya semuanya menggunakan metode
statistika (Efendy, 2017).
2. Peran Biostatistik Dalam Ilmu Kesehatan:
1. Mengukur Derajat Kesehatan Masyarakat.
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat, akibat
akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk
menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang dapat
menjadi ancaman utama bagi masyarakat, terbatasnya jumlah tenaga
kesehatan yang professional,dan lainsebagainya.
2. Memonitor Kemajuan Status Kesehatan Di SuatuDaerah.
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah satu
contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar. Dalam usaha
kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi beberapa program
seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-Jabar. Seperti BKB yang
tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD serupakan segelintir aktivitas yang
dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.
3. Mengevaluasi Program Kesehatan.
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses
tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi
kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan
menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas
program.
4. Membandingkan Status Kesehatan Di BerbagaiDaerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara kota
dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas umum yang
tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta terhadap
pelayanan kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh
5. Memotivasi Tenaga Kesehatan Dan Policy Maker (Pembuat Kebijakan,-
Red) Untuk Menyelesaikan MasalahKesehatan.
Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam
suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui
bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.
6. Menentukan Prioritas MasalahKesehatan.
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai
masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan yang
mendesak untuk diatas
3. Klasifikasi Statistika
a) Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik
kesimpulan atau generalisasi. Dalam statistika deskriptif ini dikemukakan cara-
cara penyajian data dalam bentuk tabel maupun diagram, penentuan rata- rata
(mean), modus, median, rentang serta simpangan baku (Arisena, 2015).
Statistik deskriptif, yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik
deduktif, statistik sederhana, dan descriptive statistics, adalah statistik yang
tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun, atau
mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data angka, agar dapat
memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala,
peristiwa, atau keadaan (Sholikhah, 2016).
Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai
tugas mengorganisasi dan menganalisis data, angka, agar dapat memberikan
gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas, mengenai sesuatu gejala, peristiwa
atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu
(Sholikhah, 2016).
Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal-hal menguraikan
atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data, keadaan atau
fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan
keadaan, gejala atau persoalan (Ananda dan Muhammad, 2018).

b) Statistik Inferensial/Induktif
Statistika Inferensial mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum
menarik kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang diperoleh dari statistika
deskriptif (Arisena, 2015).
Statistik inferensial lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif,
statistik lanjut, statistik mendalam, atau inferential statistics, adalah statistik
yang menyediakan aturan atau yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam
rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan
data yang telah disusun dan diolah. Selain itu, statistik inferensial juga
menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan
(conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction), penaksiran
(estimation), dan sebagainya (Sholikhah, 2016).
Dengan demikian, statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan
merupakan tindak lanjut dari statistik deskriptif. Statististik deskriptif pada
dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan; ia
merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh struktur ilmu statistik
(Sholikhah, 2016).

4. Data Statistika
1. Data menurut klasifikasinya
Data kualitatif adalah kenyataan yang menunjukkan sifat -
sifat objek yang tidak memungkinkan secara langsung dapat diubah
menjadi angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam bentuk
kategori. Contoh : lukisan indah, pemandangan bagus, wajah cantik,
penataan rapi, kebijaksanaan tepat, perkataannya benar, tariannya
indah. Sebenarnya sudah merupakan informasi, namun karena sulit
diangkakan, maka hal tersebut disebut data. Sedangkan data
Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Misalnya : 60 rumah, 2.345 jiwa, 23 km.
2. Data menurut sifatnya
Data Diskrit (data anumeration) adalah kumpulan angka -
angka absolut yang tidak memiliki desimal atau pecahan di antara dua
bilangan bulatnya. Data diskrit biasanya diperoleh dari proses
membilang atau menghitung (dengan jari). Tiap objek memiliki satu
satuan yang utuh, yang tidak memungkinkan untuk terjadinya secara
sebagian. Misalnya : denyut nadi 92 kali, jumlah pasien 29 pasien,
jumlah puskesmas 34 puskesmas, jumlah rumah sakit 56 rumah sakit.
Pada keperluan perhitungan masih dimungkinkan penggunaan
desimal, namun pada simpulan akhir harus merupakan angka tanpa
desimal. Sedangkan Data Kontinue (data measurement) adalah
kumpulan angka - angka yang masih dimungkinkan memiliki
bilangan desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya yang
banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari proses
pengukuran. Contoh : tinggi badan 175,5 cm, berat badan 67,75 kg,
jarak 10,7 km.
3. Data menurut jenis perolehannya
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan
melakukan sendiri pengumpulan (wawancara, angket, observasi, test)
terhadap obyek. Jadi data masih merupakan data mentah yang belum
mengalami proses analisis. Sedangkan Data Sekunder sekunder
adalah data yang berasal dari olahan data primer. Data sekunder
biasanya didapatkan dari instansi pengumpul data (misal : Biro Pusat
Statistik atau instansi lain). Jadi data tersebut telah mengalami proses
analisis oleh instansi yang bersangkutan sebagai orang pertama yang
mengumpulkan data, biasanya berbentuk laporan, arsip, dokumen.
4. Data menurut sumber
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi tersebut
dimana yang menggambarkan keadaan dari organisasi tersebut.
Sedangkan data eksternal adalah data yang berasal dari luar organisasi
yang dapat menggambarkan faktor – faktor yang yang mungkin
memepengaruhi hasil kerja suatu organisasi.

5. Populasi dan Sampel


Populasi atau disebut juga universe adalah sekelompok individu atau objek
yang memiliki karakteristik sama, seperti sekelompok individu masyarakat
yang memiliki karakteristik umur, seks, pekerjaan, status sosial yang sama.
Sedangkan sampel sendiri adalah sebagian kecil dari populasi atau objek
yang memiliki karakteristik sama (Chandra, 1995).
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Muhammad Fadhli. 2018. Statistik Pendidikan Teori dan
Praktik Dalam Pendidikan. Medan : CV. Widya Puspita
Arisena, Gede Mekse Korri. 2015. Buku Ajar Pengantar Statistika. Program
Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana.
Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistika Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran BCG
Efendy, Achmad. 2017. Biostatistika Dengan R dan MS Excel. Malang : UB
press
Sholikhah, Amirotun. 2016. Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif.
KOMUNIKA. Vol. 10, No. 2. Hal : 342-362.

Anda mungkin juga menyukai