Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

STATISTIKA dan BIOSTATISTIKA

Kelompok 2

1. Alma Maurela Setyanti 101611233002


2. Fika Retno Ekawati 101611233004
3. Kartini 101611233008
4. Amellya Nur Heriyana 101611233011
5. Antasya Muslimah S. 101611233023
6. Ivan Mahardika Yusuf 101611233027
7. Ali Iqbal Tawakkal 101611233030
8. Maghfira Alif Fadilla 101611233032
9. Fedora Ivena Thom 101611233042
10. Rafi’ Kunti I. 101611233054
11. Belinda Widya Renda 101611233058

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, ilmu


statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Hampir
semua kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang diambil oleh pakar ilmu
pengetahuan berdasarkan metode statistika serta hasil analisis dan interpretasi data,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Statistika dapat digunakan sebagai alat (Sudjana, 2004): komunikasi
(statistika sebagai komunikasi adalah sebagai penghubung beberapa pihak yang
menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak
tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut; deskripsi
(statistika sebagai deskripsi yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya
mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan berita, indeks harga konsumen,
laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil pendapatan dan
pengeluaran negara dan lain sebagainya); regresi (meramalkan pengaruh data yang
satu dengan data lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang);
korelasi (untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu
penelitian); serta komparasi (membandingkan data dua kelompok atau lebih).
Di dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat dan gizi, ilmu statistika juga
dperlukan salahsatunya adalah untuk menganalisis masalah atau kejadian penting
terkait kesehatan dan gizi masyarakat untuk mendapat solusi dari permasalahan
tersebut. Maka dari perlu kiranya mahasiswa dan praktisi kesehatan masyrakat dan
gizi untuk mendami ilmu statistika ini.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari statistik dan biostatistik
2. Mengetahui perbedaan parameter dan statistik
3. Mengetahui tipe, skala dan jenis dari statistik
4. Mengetahui peran statistik dalam ilmu gizi dan kesehatan masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

a. Definisi Statistik

Kata Statistik berasal dari bahasa latin yakni status yang berarti negara.
Perkembangan awalnya statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan
yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara itu sendiri. Dalam
pengertian ini statistik hanya diartikan sangat terbatas yaitu sekumpulan data
atau angka mengenai kondisi penduduk. Beberapa definisi statistik menurut
para ahli :

a. Croxton dan Cowden

Statistik adalah metode untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan


serta menginterpretasikan data yang berwujud angka.

b. Anderson dan Bancroft

Statistik adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode paling efektif untuk
pengumpulan, pentabulasian, dan penginterpretasian data kuantitatif
sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi
dapat diperkirakan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan
pada probabilitas atau teori peluang.

c. Sutrisno Hadi

Statistik kegiatan ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan


menyajikan data penyelidikan. Selanjutnya data diolah dan menarik
kesimpulan secara teliti serta membuat keputusan yang logik dari hasil
pengolahan data. (batasan umum). Statistik digunakam untuk menunjuk
angka-angka pencatatan dari suatu kejadian atau kasus tertentu (batasan
khusus).

d. Sudjana
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data dan analisis yang dilakukan.

e. Steel dan Torrie

Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai


ketidaktentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif.

f. J. Supranto

Ada 2 pengertian statistik:

1). Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan yang berbentuk angka
(kuantitatif).

2). Dalam arti luas statistik adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
penyajian dan analisis data serta cara penarikan kesimpulan secara umum
berdasarkan hasil penelitian yang menyeluruh.

g. Djarwanto Ps

Statistik adalah kumpulan angka-angka yang berhubungan dengan atau


melukiskan suatu persoalan.

Dari beberapa penjelasan tentang statistik dapat diambil tiga pengertian


tentang statistik seperti berikut :

1. Kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai


suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah
tersebut. Biasanya kumpulan data tersebut sudah disusun dalam sebuah
tabel atau daftar, gambar, diagram, atau ukuranukuran tertentu, misalnya
statistik kecelakaan lalu-lintas menurut jenis korbannya, seperti luka
ringan, luka berat dan meninggal. Contoh lain masih banyak, seperti
statistik penduduk, statistik kelahiran, dan statistik pertanian.
2. Kata statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari
sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu, misalnya seperti
berikut :

a. Rerata berat badan dari mahasiswa jurusan Biologi yang mengikuti


kuliah statistika adalah 51 kg.

b. 90% dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini berasal dari kota A.

c. Kecelakaan lalu lintas ini 75% diakibatkan karena kecerobohan


pengemudi angkutan kota.

d. Penganut agama Islam di setiap propinsi di Indonesia rata-rata 88%.

3. Pengertian statistik yang ketiga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau


metode ilmiah dan sering disebut statistika. Statistika adalah metode
ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan (pengelompokan),
penyajian atau penggambaran, perhitungan, penganalisisan data, dan
penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan yang
dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.

b. Definisi Biostatistik

Biostatitik merupakan ilmu statistika terapan yang mengenalkan


perhitungan statistik kehiudpan, baik konsep dasarnya, penyajian data,
pemusatan dan penyebaran data, kemiringan dan distribusinya dalam kurve
normal serta konsep estimasi, sampling, uji hipotesis dan uji-uji statistik
deskriptif, korelasi maupun komparasi. Hal –hal tersebut akan sangatlah
berguna dalam melakukan analisis data penelitian kuantitatif. Selain itu
biostatistik juga dapat diartikan sebagai data atau informasi yang berkaitan
dengan masalah kesehatan. Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk
merencanakan progam pelayanan kesehatan, menentukan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan, dan melakukan analisis tentang berbagai
penyakit selama periode waktu tertentu. Statistik kesehatan dikenal dengan
istilah “biostatistik”. Biostastik sendiri berasal dari dua kata besar yaitu bio
dan statistik. Bio berarti hidup, sedangkan statistik adalah kumpulan angka-
angka. Sehingga secara harfiah biostatistik adalah kumpulan angka-angka
tentang kehidupan.

c. Perbedaan Parameter dan Statistik

Paramater dan statistik digunakan untuk membedakan anatara data sampel dan
data populasi. Parameter adalah suatu ukuran numerik yang menggambarkan
karakter suatu populasi. Statistik adalah ukuran numerik yang
menggambarkan karakter suatu sampel. Adapaun contoh untuk membedakan
antara parameter dan statistik sebagai berikut :

A. Berdasarkan sensus ekonomi tahun 2010 terdapat 35% rumah tangga di


Indonesia tergolong miskin. Nah, angka 35% ini adalah parameter karena
ia diperoleh dari populasi yaitu semua rumah tangga di Indonesia.

B. Berdasarkan hasil survey terhadap 50 orang mahasiswa pendidikan


matematika UNMUH Ponorogo angkatan 2008/2009 diperolah bahwa
rata-rata NEM matematika mereka adalah 6.75. Angka 6.75 ini adalah
statistik karena ia diberikan oleh sampel yang terdiri dari 50 orang
mahasiswa tersebut.

d. Definisi Skala

Dalam mengolah dan menganalisis data, kita sangat berkepentingan dengan


sifat dasar skala pengukuran yang digunakan. Operasi-operasi matematik serta
pilihan peralatan statistic yang digunakan dalam pengolahan data, pada
dasarnya memiliki persyaratan tertentu dalam hal skala pengukuran datanya.
Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan operasi matematik/ peralatan
statistik yang digunakan akan menghasilkan kesimpulan yang bias dan tidak
tepat/relevan.
Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan dalam
statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Terkait dengan hal
tersebut, tulisan ini akan mencoba memahami skala-skala pengukuran yang
ada serta perbedaan-perbedaannya.

A. Skala Nominal

Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala


pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau
peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala
pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau
kelompok dalam bentuk kategori

Pemberian angka atau simbol pada skala nomial tidak memiliki maksud
kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik
pada objek yang diukur. Misalnya, jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki
dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini hanya berfungsi sebagai label
kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun. Kita
tidak bisa mengatakan perempuan dua kali dari laki-laki. Kita bisa saja
mengkode laki-laki menjadi 2 dan perempuan dengan kode 1, atau bilangan
apapun asal kodenya berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Karena tidak memiliki nilai instrinsik, maka angka-angka (kode-kode) yang


kita berikan tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada
umumnya. Oleh karenanya, pada variabel dengan skala nominal tidak dapat
diterapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan,
penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan
skala nominal adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan)
jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan
beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.
B. Skala Ordinal

Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut
dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang
bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan
urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu.

Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka
dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat
tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat
1,2,3 dstnya.

Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti
angkaangkanya, harus dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari
kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas
dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dstnya.

Selain itu, yang perlu diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah
meskipun nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki
jarak (selisih). Kita tidak tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang
puas. Dengan kata lain juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan
sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa
kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat
tidak puas.

Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak
dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti
pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang
sesuai dengan skala ordinal juga adalah peralatan statistik yang berbasiskan
(berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi
Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.
C. Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala


nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai
intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan
kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini kadang-kadang
diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.

Misalnya pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A
= 10oC, daerah B = 15oC dan daerah C=20oC. Kita bisa mengatakan bahwa
selisih suhu daerah B, 5oC lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih
suhu daerah C dengan daerah B adalah 5oC. (Ini menunjukkan pengukuran
interval sudah memiliki jarak yang tetap). Tetapi, kita tidak bisa mengatakan
bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya
tidak bisa jadi kelipatan). Kenapa ? Karena dengan pengukuran yang lain,
misalnya dengan Fahrenheit, di daerah A suhunya adalah 50oF, di daerah B =
59oF dan daerah C=68oF. Artinya, dengan pengukuran Fahrenheit, daerah C
tidak dua kali lebih panas dibandingkan daerah A, dan ini terjadi karena dalam
derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik
nolnya pada 0.

Skala interval ini sudah benar-benar angka dan, kita sudah dapat menerapkan
semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali yang berdasarkan
pada rasio seperti koefisien variasi.

D. Skala rasio

Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio,
terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah
dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya
adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang
lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai
perbandingan/rasio.

Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah


pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan
benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih
berat dibandingkan benda A.

e. Tipe Statistik:
a. Tipe Kualitatif
Tipe data kualitatif merupakan data yang terdiri dari lambang, keterangan,
atau data yang bukan berupa numeric.
b. Tipe Kuantitatif
Tipe kuantitatif adalah data numerik yang dihasilkan dari perhitungan dan
pengukuran.

3. Skala
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah data yang hanya berasal dari hasil pengukuran
kualitatif. Data ini dikelompokkan menggunakan nama, keterangan, atau
kualitas tanpa adanya perhitungan matematika.
b. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala yang lebih tinggi dari skala nominal. Pada
skala ini, hasil pengukuran salin menunjukkan pembedaan juga
menunjukkan urutan atau tingkatan objek yang diukur.
c. Skala Interval
Skala interval merupakan pengukuran kuantitatif. Skala interval memiliki
karakteristik seperti skala nominal dan ordinal dengan karakteristik
tambahan yaitu adanya interval yang tetap, tetapi interval tersebut belum
merupakan kelipatan. Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
d. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala
rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval
ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak.

4. Jenis
a. Statistik Deskriptif
Statistik ini merupakan jenis cabang statistic yang melibatkan
pengorganisasian, peringkasan, dan penerapan data.
b. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah cabang statistic yang melibatkan sampel untuk
menggambarkan kesimpulan mengenai sebuah populasi.

5. Peran Statistika Pada Pangan Lokal Ubi Talas


Secara umum, peran statistika terhadap hasil pertanian pangan lokal ubi talas adalah
sebagai berikut:

a. Statistika sebagai alat atau metode Deskripsi


Yaitu berupa penyajian data ubi talas atau memberikan gambaran data hasil
survei atau penelitian mengenai ubi talas dengan berbagai teknik atau cara
seperti tabel, grafik maupun diagram. Seperti laporan hasil produksi ubi talas,
laporan kejadian penyakit/ hama pada tanaman ubi talas, dsb yang bisa dibaca,
dipahami dan dimengerti secara sederhana oleh penikmat data ubi talas.
b. Statistika sebagai alat atau metode Regresi
Yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lain serta
mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang. Contohnya meramalkan
datangnya musim penghujan dengan mengamati data curah hujan tahun-tahun
sebelumnya (statistik inferensial)
c. Statistika sebagai alat atau metode Korelasi
Yaitu untuk mengukur kekuatan hubungan atau besarnya hubungan antara
suatu data dalam suatu penelitian. Sebagai contoh, data tentang penggunaan
pupuk dengan penggunaan bibit tanaman ubi talas. Apakah penggunaan
pupuk tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kualitas kuantitas ubi
talas
d. Statistika sebagai alat atau metode Komparasi
Yaitu untuk membandingkan data statistik terhadap dua kelompok data atau
lebih. Contoh membandingkan penggunaan pupuk organik dan pupuk an-
organik untuk menentukan pupuk yang lebih menguntungkan untuk tanaman
ubi talas.
e. Statistika sebagai Alat Komunikasi
Statistik dapat digunakan sebagai penghubung antara beberapa pihak yang
menghasilkan data statistik ubi talas atau analisis statistik sebagai sarana
untuk pengambilan keputusan. Contohnya pemerintah dalam menentukan
kebijakan impor ekspor ubi talas akan menggunakan data yang dihasilkan
pihak terkait selaku penghasil data yaitu Dinas Pertanian.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
5. Mengetahui pengertian dari statistik dan biostatistik
6. Mengetahui perbedaan parameter dan statistik
7. Mengetahui tipe, skala dan jenis dari statistik
8. Mengetahui peran statistik dalam ilmu gizi dan kesehatan masyarakat
f. Secara garis besar, statistik merupakan ilmu yang mempelajari seluk
beluk data berkaitan dengan pengumpulan, pengklasifikasian, penyajian,
pengolahan, penganalisisan, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari data
yang berbentuk angka-angka. Biostatistik (statistika dalam kesehatan) dapat
diartikan sebagai data atau informasi yang berkaitan dengan masalah
kesehatan. Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk merencanakan progam
pelayanan kesehatan, menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan,
dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu
tertentu. Sementara, perbedaan antara parameter adalah suatu ukuran numerik
yang menggambarkan karakter suatu populasi. Sedangkan statistik adalah
ukuran numerik yang menggambarkan karakter suatu sampel. Skala deskriptif
melibatkan pengorganisasian, peringkasan, dan penerapan data. Sedangkan
skala inferensial melibatkan sampel untuk menggambarkan kesimpulan
mengenai sebuah populasi. Peran statistika dalam ilmu gizi ialah statistika
dalam digunakan dalam pertanian lokal ubi talas, berikut peran yang dapat
diringkas: statistika sebagai alat atau metode deskripsi, statistika sebagai alat
atau metode regresi, statistika sebagai alat atau metode korelasi, statistika
sebagai alat atau metode komparasi, statistika sebagai alat komunikasi
DAFTAR PUSTAKA

Amri A., Junaidi, Yulmardi. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan


Penerapannya. Bogor. IPB Press
Fitriatien, Sri Rahmawati. 2017. Pengantar Statistika Untuk Penelitian : Suatu Kajian.
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Diakses Pada
https://www.researchgate.net/publication/317318328
Nurgiyantoro, B., Gunawan, Marzuki. (2000). Statistik Terapan untuk Penelitian
Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press skala statistik.
Mentasi, Fransiskus. Pengertian Biostatistik.https://www.academia.edu/34940907/pe
ngertian_biostatistik. Diakses pada tanggal 17 Februari 2019
Santiyasa, I wayan. 2015. Modul Statistika. Bali : Universitas Uduyana Setijono,
Sulisetijono. 2016. Bab 1 Pengantar Statistika. Malang : Univeristas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai