Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Statistik Kesehatan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Kesehatan

Dosen Ns. Fetty Rahmawati., S.Kep, M.Kep

Disusun oleh:

Fanny Fitriana PO.62.20.1.19.408

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER V


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
2020
KATA PENGANTAR

Makalah yang berjudul Statistik Kesehatan. Merupakan makalah yang


disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah Statistik Kesehatan. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
Statistik Kesehatan.

Keberhasilan dalam penulisan makalah ini tentunya didukung oleh berbagai


pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Fetty Rahmawati., S.Kep, M.Kep Selaku dosen mata kuliah Statistik
Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan masukan
yang diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, dan
2. Teman-teman mahasiswa/i pada program Sarjana Terapan Keperawatan
pembuatan makalah tentang Statistik Kesehatan, Atas bantuan dan
partisipasinya dalam memberikan masukan dan dukungan demi
terciptanya makalah ini dengan baik.
Saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
mendatang.

Palangka Raya, 22 Januari 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1      Latar Belakang..................................................................................1

1.2      Rumusan Masalah.............................................................................2

1.3     Tujuan Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

2.1    Pengantar Statistik ..............................……………………………...3

A. Pengertian Statistik

B. Pembagian Statistik

C. Tahapan Kegiatan Statistik

2.2    Data dan Proses Pengukuran …...................................….………….5

A. Jenis Data

B. Variabel dan Skala Pengukuran

2.3 Penyajian Data …................................................……………….…..6

A. Tujuan dan Prinsip Penyajian Data

B. Jenis Penyajian Data (textular, tabular, diagram)

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...8

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….8

3.2 Saran………………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa atau intrepretasi data numerik, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan dapat diperhitungkan secara numerik.
Statistika merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data,
menganalisa data dan menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang
berbentuk angka (Marguerritte R,Hall ).
Statistika merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan
metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan, mentabulasi,
menginterpretasikan data  kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan
salah  dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan
menggunakan penalaran induktif  berdasarkan   matematika probabilitas
(Anderson dan Bancroffi).
Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan  cara-cara
pengumpuam fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan,
penyajian dan publikasi    dari data-data yang berbentuk angka ( Sujana).
Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit,
Perusahaan Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan
program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus
berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga
menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
Data tersebut berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk  penelitian
terhadap sifat atau karakteristik yang diteliti. Misalnya jumlah karyawan
BKKBN, jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif di desa atau
kelurahan, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu,
dan lain sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Makalah ini akan membahas tentang :
1. Pengantar Statistik
2. Data dan Proses Pengukuran
3. Penyajian Data

1.3   TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk memahami tentang pengantar statistik kesehatan
2. Untuk memahami data, proses pengukuran dan skala ukur yang tepat
3. Untuk menyajikan dan mengolah data
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Statistik


A. Pengertian Statistik
Menurut sejarah, kata statistik berasal dari bahasa latin status yang
berarti negara. Dalam arti sempit statistik berarti angka. Namun, secara
istilah statistik dapat diartikan sebagai sekumpulan konsep atau metode
yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data
tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam
situasi dimana ada ketidakpastian atau variasi. Sebagai suatu disiplin
ilmu, statistik saat ini meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat
penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data
dengan cara eksperimentasi dan observasi, dan pengambilan inferensi
atau kesimpulan dengan menganalisa data.
Statistik kesehatan merupakan aplikasi metode statistik terhadap
masalah-masalah di bidang kesehatan. Jadi statistik keshatan bukan
merupakan ilmu dasar (basic science), tetapi lebih tepat disebut sebagai
ilmu terapan (applied science). Sebagai contoh apabila ingin
membuktikan keampuhan obat A dengan obat B, kita memerlukan
metode statistik.
Aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup
yang semakin luas, tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi
mencakup bidang keluarga berencana, demografi, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari atau disebut vital event seperti kelahiran, kematian,
perkawinan, kesakitan, umur harapan hidup, fertilitas, dan lain-lainnya.
Sesuatu dikatakan statistik apabila:
1. Merupakan argegat. Argegat adalah kumpulan fakta-fakta yang
diperoleh dari objek yang kita amati.
2. Diperoleh dengan cara menghitung atau mengukur.
3. Mempunyai variablitas.

Statistik secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive


statistik dan inferensial statistic. Descriptive statistic yaitu penggunaan
statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, tidak
memikirkan mengenai kesimpulan. Sedangkan Inferensial statistic yaitu
suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang
sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Dalam
makalah ini akan dibahas secara khusus tentang statiska kesehatan.
Untuk lebih jelasnya statistik menurut definisinya dibagi menjadi
dua  yaitu :
1. Descriptive Statistic
Adalah penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu
yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai implikasi atau
kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum. Contoh
statistic kunjungan ke puskesmas.

2. Inferencial Statistic
Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data
yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.
Misalnya pengujian penggunaan obat.

B. Pembagian Statistik
Statistik dapat dibagi ke dalam beberapa grapa golongan yang
didasarkan antara lain: cara pengolahan data, ruang lingkup atau ilmu
pengetahuan yang menggunakannya, serta berdasarkan data yang
sebenarnya (parameter).
 Ruang lingkup dari statistik meliputi statistik deskritif dan statistik
inferensial.
1. Statistik deksritif /deduktif , merupakan metode dan prosedur
statistik yang dipakai hanya berbatas pada pengumpulan,
penyajian, dan analisa data dalam bentuk narasi, tabulasi, atau
daigram, serta perhitungan presentase, nilai rata-rata, standar eviasi
dan lain-lain dari data sampel, tanpa perlu adanya peramalan dan
pembuktian statistik terhadap grup data yang lebih luas atau
populasi.
2. Statistik interferensial/induktif , merupakan metode dan prosedur
statistik yang dipakai seperti halnya pada statistik deskriptif, juga
disertai dengan pembuktian secara statistik bahwa data sampel
yang sedang diteliti ini, apakah betul-betul berasal dan sudah
mewakili ciri-ciri grup data yang lebih luas atau populasi, dengan
cara melakukan estimasi, tes hipotesis dan prediksi terhadap
paameter populasi.

C. Tahapan Kegiatan Statistik


Secara umum tahapan kegiatan statistik yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data (collecting the data)
 Pengumpulan data seluruh populasi (disebut metode sensus atau
metode penelitian populasi)
 Pengumpulan sampel (sebagian data yang mewakili populasi)
dengan menggunakan metode sampel.

2. Penyusunan data (organizing the data)


 Editing (deteksi kemungkinan kesalahan, ketidakkonsistenan atau
ketidaktepatan data yang telah dikumpulkan)
 Klasifikasi (pengelompokan data sesuai sifat-sifat yang dimiliki)
 Tabulasi (menyusun data ke dalam baris dan kolom)
3. Penyajian data (Preventiong the data)
Agar mudah dibaca dan dilihat secara visual, maka data dibuat dalam
bentuk tabel, grafik, dan diagram.

4. Analisis Data (analyzing the data)


Data yang disusun dianalisis dengan metode statistik (rata-rata,
variasi, korelasi, atau regresi) untuk memperoleh gambaran
keseluruhan.

5. Interpretasi data (interpreting the data)


Data disimpulkan untuk memperoleh data yang benar.

2.2 Data dan Proses Pengukuran


A. Jenis Data
Data dapat dikategorikan atau secara umum dibagi menjadi 2 tipe
utama, yaitu :
1. Data Kualitatif (Kategorik)
Data yang berbentuk kualitas dan hanya dapat diidentifikasi dengan
nama atau kategori.
Contoh : tempat lahir, suku, tipe obat, stadium kanker (I, II, III, IV),
derajat sakit (minimal, moderate, severe)

2. Data Kuantitatif (Numerik)


Data yang dapat diukur dan diekspresikan secara numeric (angka).

Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


 Data Diskrit
Data yang berbentuk bilangan bulat hasil dari perhitungan.
Contoh : jumlah anak dalam keluarga (paritas), frekuensi diare,
jumlah penderita kanker payudara, jumlah kecelakaan lalu lintas,
jumlah kehamilan (gravidarum)
Terdapat jarak diantara
data satu dengan data
yang lainnya

 Data Kontinyu
Data yang umumnya berbentuk decimal dan merupakan hasil
pengukuran.
Contoh : umur, tinggi badan, berat badan, kader Hemoglobin darah.

Tidak ada jarak antara


data satu dengan data
yang lainnya

Menurut cara memperolehnya, jenis data dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Data Primer
Data yang diambil sendiri oleh peneliti atau sumber datanya
dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung.
2. Data Sekunder
Data yang diambil dari pihak lain, seperti dari lembaga atau instansi.
Bentuk datanya sudah ada dan sudah dikumpulkan oleh pihak lain
Contoh : rekam medic, data hasil pencatatan Puskesmas
3. Data Tersier
Data atau sumber data yang sudah dianalisi oleh orang lain
Contoh : membuat perbandingan

Berdasarkan Sumber Data, jenis data dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb.

2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan
suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.

B. Variabel dan Skala Pengukuran


1. Nominal
Tidak tumpang tindih atau tidak ada perbedaan
derajat dan data tidak dapat diurutkan.
Contoh : jenis kelamin, agama, golongan darah
1 dan 2
2. Ordinal Skala ukur pada Data
Ada hubungan ranking (< atau >). Kualitatif (Kategorik)
Data dapat diurutkan.
Contoh : status ekonomi (baik, sedang, kurang),
Derajat sakit (minimal, moderate, severe)

3. Interval
Dapat menentukan jarak dari urutan kelompok
dan tidak ada titik nol mutlak. Termasuk data
numeric, dimana perbedaan antar nilai memiliki
arti yang konsisten. Sifatnya tidak dapat
diperbandingkan.
3 dan 4
Contoh : temperature dalam Celcius, tes-tes
Psikologis (seperti IQ), sosiologis, pendidikan, Skala ukur pada
dan hasil ujian. Data Kuantitatif
(Numerik)
4. Ratio
Dapat diperbandingkan, ada titik nol mutlak
(yang merupakan tipe khusus dari skala interval
dan memiliki titik nol mutlak).
Contoh : berat badan, tinggi badan

Skala Pengukuran Variabel

2.3 Penyajian Data


A. Tujuan dan Prinsip Penyajian Data

1. Tujuan Penyajian Data


Data berasal dari bahasa latin yaitu “datum” yang berarti
himpunan/kelompok angka yang didapat dari hasil pengukuran
sampel. Secara umum data adalah keterangan yang diperlukan sebagai
alat dalam memecahkan sebuah masalah. Sedangkan klasifikasi data
terdiri dari : jenis data, sumber data, waktu, sifat data, dan skala
pengukurannya. Dari sifatnya data terbagi menjadi data kuantitatif
yaitu jenis data yang berupa bilangan numeric atau angka terdiri dari
data diskrit ( data hasil proses menghitung/membilang) dan data
continue ( data dari proses pengukuran) serta data kualitatif yaitu data
yang bukan bilangan numerik tetapi dalam bentuk data kualitas.
Penyajian data adalah presentasi dari data yang sudah dilakukan
pengolahan dalam bentuk table atau grafik untuk memperlihatkan atau
menunjukan perkembangan dari suatu kejadian maupun keadaan
sertya untuk membandingkan kejadian dari satu waktu ke waktu
lainnya pada suatu waktu. Penyajian data juga dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan untuk diinformasikan ke pihak lain agar dapat
dipahami dan dianalisa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Penyajian data yang disampaikan juga harus sesuai dengan kaidah
atau prinsip dalam penyajian data yaitu komunikatif.

Tujuan dari penyajian data adalah :


 Memaparkan atau menjabarkan suatu data dari suatu keadaan
dengan cara yang menarik dan komunikatif sehingga data yang
disampaikan mudah dipahami dan dimengerti.
 Memberikan gambaran dari sebuah data yang sistematik dari
keadaan atau peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah
penelitian atau riset maupun hasil data observasi.
 Untuk lebih mempermudah pemahaman dari data yang ditampilkan
 Mempermudah dalam pembuatan analisa data
 Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan sehingga
kesimpulan dapat lebih tepat, cepat serta akurat.

2. Prinsip Penyajian Data


Sifat dari sebuah data itu dibagi menjadi dua, data kualitatif dan
data kuantitatif. Dimana menurut Sullivan (2005), data kualitatif
sesuai dengan pengamatan korespondensi variabel kualitatif. Dan data
kuantitatif sesuai dengan pengamatan korespondensi variabel
kuantitatif.
Menurut Mann (2011) pada data kualitatif (kategorikal) perangkat
data yang disusun dalam bentuk tabel menggunakan distribusi
frekuensi dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan
grafik batang dan diagram lingkaran (pie chart). Sedangkan pada data
kuantitatif data dikelompokkan dalam bentuk tabel menggunakan
frekuensi distribusi, frekuensi relatif dan distribusi presentasi dan data
yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan histogram atau
polygon.
Setiap eksperimen ada sebuah pengaturan data. Ukuran itu bisa
diatur dari beberapa pengukuran untuk menjadi ribuan observasi.
Seperangkat lengkap data tidak akan bisa memberikan sebuah
investigasi dengan informasi yang bisa dengan mudah di
interpretasikan. Pada tinjauan pustaka kali ini kita akan mempelajari
jenis-jenis penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan teks sesuai
dengan data yang telah dikategorikan.
Prinsip utama penyajian data dalam bentuk table adalah :

 Table harus mudah dibaca, dipahami dan bentuknya sederhana,


menarik serta komunikatif dalam arti mudah dipahami dan
dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
 Data yang digunakan dalam bentuk angka/satuan harus dijaelaskan
dengan benar
 Penyajian pada tabel harus menempatkan judul paling atas dengan
singkat, langsung pada maksud dan tujuan dari judul serta mampu
menjelaskan data yang ada.
 Pada setiap baris dan kolom harus diberi judul dengan jelas dan
singkat
 Bila menggunakan kode, lambangh atau singkatan maka harus
dijelaskan pada bagian bawah tabel (footnote) untuk memperjelas
tabel tersebut
 Bila tabel yang ditampilkan bukan dari hasil penelitian sendiri
tetapi dari sumber lain maka wajib di cantumkan rujukannya pada
keterangan tabel tersebut.

Prinsip penyajian dengan bentuk grafik :


 Grafik yang digunakan mudah dibaca, dipahami, jelas, efektif serta
menarik dan menggunakan grafik yang sederhana dengan data yang
akurat juga komunikatif
 Menunjukan adanya garis nol pada grafik di daerah sumbu vertikal
 Pada penyajian ini judul diletakkan dibagian bawah grafik tersebut
sehingga lebih mudah di pahami dan menggambarkan ciri dari data
yang diperoleh.
 Pada pembuatan garis pada grafik harus dimulai dari arah kiri ke
kanan dan dari bagian bawah ke arah atas grafik sehingga garis
vertikal atau horizontal yang digambarkan pada garis kurva tampak
lebih jelas.
 Label/grafik yang menunjukan data harus dijelaskan secara jelas
 Grafik yang ditampilkan harus dapat menjelaskan makna dari
grafik tersebut (self explanatory) baik skalanya, sumber datanya
serta keterangan secara tepat dan akurat dari judul yang
menggambarkan grafik tersebut ( misalnya : satuan hari, kilogram
dan sebagainya)
 Grafik harus menunjukan karakteristik yang baik yaitu tingkat
keakuratan, sederhana, jelas (clarity), appearance yaitu
menonjolkan tingkat kerapihan dan terlihat menarik, serta
pembanding yang jelas pada setipa garis yang digunakan pada
grafik tersebut.

B. Jenis Penyajian Data (textular, tabular, diagram)


Cara penyajian data ada 3 macam, yaitu:

1. Penyajian dalam bentuk teks (tekstual)


Bentuk ini biasanya untuk data kualitatif, dan penyajian dalam bentuk
kalimat, singkat, dan tidak terlalu bertele-tele atau berpanjang-panjang
yang sebenarnya tidak penting. Bahasa harus menarik dan benar, serta
berguna untuk konsumen.

2. Penyajian dalam bentuk Table


Berikut ini merupakan bentuk penyajian data secara sistematik dalam
bentuk data numerik, tersusun dalam baris dan kolom. Tabel
diperlukan untuk data yang sudah diklasifikasikan, misalnya
klasifikasi menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll.

 Berdasarkan jumlah variable klasifikasi, table di bagi menjadi:


1. Tabel satu jalan : Table yang hanya memiliki satu variable
klasifikasi. Misal : table distribusi frekuensi ibu balita
berdasarkan pekerjaan wilayah kerja Puskesmas digambarkan
sebagai berikut.

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase


1 Ibu RT 28 53,8
2 PNS 8 15,4
3 Pegawai Swasta 5 9,6
4 Wirasasta 11 21,2
Jumlah 52 100,0
2. Tabel dua jalan atau tabulasi silang atau cross tab: Table
yang memiliki dua variable klasifikasi (1 kolom, 1 baris)
Misalnya : Tabel hubungan antara jumlah anggota keluarga
dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Yogyakarta
digambarkan sebagai berikut :

Jumlah  Anggota Status Gizi Balita


Keluarga Baik Kurang buruk n %
≤ 4 orang 16 5 0 21 50.0
< 4 orang 12 8 1 21 50.0
Jumlah 28 13 1 41 100.0

3. Tabel tiga jalan: Table yang memiliki tiga variabel klasifikasi


(2 kolom, 1 baris). Misal Tabel hubungan antara Pola Asuh dan
jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah
kerja Puskesmas Yogyakarta digambarkan sebagai berikut :

Variabel Status Gizi Balita Total


Baik Kurang Buruk n %
Pola asuh Ayah dan ibu 20 10 2 32 64,0
Ayah/ibu/orang 8 5 5 18 36,0
lain
Jumlah anggota Jumlah 28 15 7 50 100,0
keluarga ≤ 4 orang 23 12 0 28 56,0
< 4 orang 13 8 1 22 44,0
jumlah 46 13 1 50 100,0

4. Tabel induk atau table umum (master table) : Semua variable


yang akan dianalisis dan diukur disajikan dalam satu table.
Fungsinya adalah sebagai petunjuk ada tidaknya hubungan
antara variabel yang diteliti.

No. Karateristik Frekuensi Persentase (%)


1 Umur
18 – 25 tahun 2 3,2
26 – 35 tahun 14 22,6
36 – 45 tahun 20 32,3
˃ 46 tahun 26 41,9
Jumlah 62 100,0
2 Jenis kelamin
Laki – laki 40 64,5
Perempuan 22 35,5
Jumlah 62 100,0
3 Tingkat pendidikan:
SMA/SLTA 36 58,0
D3 5 8,1
SI 15 24,2
S2 6 9,7
Jumlah 62 100,0
4 Lama bekerja
1 – 5 tahun 5 8,0
5 – 10 tahun 20 32,3
˃ 10 tahun 37 59,7
Jumlah 62 100,0
·         
 Berdasarkan bentuknya table ada dua yaitu :
1. Tabel Univariane : Table yang menggambarkan penyajian
data untuk satu variabel saja.
2. Tabel Bivariate : Table yang menggambarkan penyajian data
dari dua variabel secara silang, yang disebut juga table silang
(cross table).

3. Penyajian dalam bentuk grafik


Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu metode untuk menyajikan
data kuantitatif dengan menggunakan system koordinat. Bentuk ini
disajikan apabila data yang diperlihatkan dibandingkan secara
kuantitatif.

A. Macam – macam grafik:


 Histogram : Grafik yang menggambarkan suatu distribusi
frekuensi dengan bentuk beberapa segi empat. Luas area sama
untuk mewakili data, tidak ada jarak antara satu sel dengan yang
lain, dan sangat berguna dalam menggambarkan kurva
epidemic.
 Poligon frekuensi : Grafik yang dibentuk berdasarkan
histogram dengan menghubungkan titik tengah kelas interval
pada ketinggian frekuensi distribusinya.
 Penyajian dalam bentuk diagram atau chart : Penyajian data
dalam bentuk diagram adalah suatu penyajian data bentuk balok
yang mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan oleh suatu
jarak.

B. Macam – macam diagram:


 Diagram batang (bar chart)
Digambarkan dalam bentuk balok yang mempunyai kolom sama
lebar dan dipisahkan oleh suatu jarak.
 Diagram garis (line chart)
Untuk menggambarkan perubahan nilai dalam satu satuan
waktu. Angka pada axis dimulai dari angka 0 maupun tidak.

 Diagram lingkaran (pie chart)


Terkadang disebut dengan sector chart : Bentuk penyajian
berupa circle yang dibagi-bagi berdasarkan provinsi kejadian
terhadap keseluruhan. Diagram ini diperlukan untuk penyajian
data bentuk kategori yang dinyatakan dalam persentase.

 Diagram pencar (scatter plot)


Diagram yang berbentuk titik – titik yang bisa berpancar atau
menggerombol dalam satu titik waktu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dari berbagai ulasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa statiska
kesehatan erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan saat mengalami
kegagalan atau keberhasilan program guna untuk menganalisa
perbandingan dan menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan
tersebut dapat dilihat antar waktu dan tempat. Mempunyai tujuan dalam
menjawab masalah yang ada dalam masyarakat dengan membuktikan
suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
 Statistika kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat
memonitoring suatu kemajuan status kesehatan di suatu wilayah tertentu,
mengevaluasi program kesehatan masyarakat tersebut serta dapat
menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat tersebut.

B. Saran
 Dalam statistika kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu
penelitian harus di uji dengan teliti tentang keakuratannya. Karena jika
terjadi suatu kesalahan dalam penelitian tersebut akan didapat suatu hasil
yang tidak sesuai dengan tujuan awal.
DAFTAR PUSTAKA

   Adnani,Hariza.2011.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Nuha


Medika:Yogyakarta.

 ·        Notoatmodjo,Soekidjo.2003.ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PRINSIP-PRINSIP DASAR.PT RINEKA CIPTA:Jakarta.

 ·        Notoatmodjo,soekidjo.2011.KESEHATAN MASYARAKAT ILMU


DAN SENI.PT RINEKA CIPTA:Jakarta.

 Hastono, S.P.2001.Analisa Data.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia.Tidak dipublikasikan.

 Mann, Prem, S. 2011. Introductory Statistics.Seventh Edition. New Jersey:


John Wiley & Sons, Inc.

 Pagano, M & Gauvreau, K. 1993. Principcles of biostatistics. California:


Duxbury Press.

 Sabri, L & Hastono, P, S. 2007. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada

 Sullivan, M, III. 2005. Fundamentals of Statistics. New Jersey: Pearson


Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai