Anda di halaman 1dari 26

BAB II

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

2.1.1. ProfilRumahSakit

1. Nama RumahSakit :RsiMasyithohBangil

2. Alamat : Jl. A.Yani no. 6 Bangil, KabupatenPasuruan

3. Telepon :0343-741018

4. Fax :0343-742425

5. Email :rsi.masyithoh.bangil@gmail.com

7. Nama Direktur :Dr.dr.H.Handayanto,MM

8. No suratijin :445/01/424.077/2015

9. Tanggalsuratizin : 11 /08/2015

10. Akreditasi : Tingkat Perdana

11. Luas Lahan : 4.877 m2

12. Luas Bangunan : 3.500 m2

13. JumlahTempatTidur :

 VVIP : 3 Buah

 VIP : 9 Buah

 KELAS I : 19 Buah
 KELAS II : 31 Buah

 KELAS III : 27 Buah

 HCU : 2 Buah

 IGD : 9 Buah

 RUANG OPERASI : 2 Buah

 RUANG ISOLASI : 6 Buah

Total yaitu 108 tempattidur

2.1.2 Sejarah RSI MasyithohBangil

Sejarah Perkembangan RSI Masyitoh. RSI Masyitoh terbentuk

secara tumbuh dari tahun 1965 melalui asal pusat kegiatan kesejahteraan

organisasi social keagamaan Islam, dilajutkan dengan aktivitas

pengumpulan dana dari para anggota dan dermawan yang terkait

kemudian terwujud Balai Kesehatan Ibu dan Anak sesuai izin kedinasan

setempat (1966), sesuai dengan perkembangan berkembang menjadi

Rumah Sakit Bersalin (1969), sesuai kebutuhan penambahan fasilitas

poliklinik umum (1970), perkembangan kedinasan rumah sakit bersalin

setara melalui pemberian izin resmi (1982), sesuai perkembangan

keluarga berencana yang menyertai perkembangan rumah sakit sehingga

diperlukan penambahan fasilitas klinik keluarga berencana(1986).

Penanganan penyakit anak berkembang sehingga mengadakan

penambahan fasilitas unit perawatan anak, sesuai penyetaraan rumah

sakit yang menuju semakin lengkap untuk penanganan pasien status

rumah sakit berubah menjadi Rumah Sakit Anak dan Bersalin Masyitoh

sesuai dengan ketententuan menteri kesehatan setempat (1989), melalui


perkembangan dan daya dukung yang semakin mencukupi rumah sakit

berkembang statusnya dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin beralih fungsi

menjadi Rumah Sakit Islam (2002).

Jenis kemampuan dan kapasitas pelayanan Rumah Sakit Islam

Masyitoh dalam aktivitas pada prinsipnya terdiri dari : Pelayanan Rawat

Inap : Ruang perawatan obstetric & ginekologi, ruang perawatan anak,

ruang bayi, ruang perawatan umum. Pelayanan Rawat Jalan : Poli umum,

instalasi rawat darurat, poli spesialis : kandungan & kebidanan, anak,

penyakit dalam, bedah umum, mata, THT, paru, syaraf, bedah, kulit &

kelamin, jantung, kesehatan ibu & anak/ keluarga berencana. Pelayanan

Penunjang Medik, serta melayani kegiatan rawat inap dan rawat jalan,

Rumah Sakit Islam Masyitoh juga melaksanakan kegiatan peningkatan

kesehatan : kamar operasi, laboratorium, radiologi, farmasi.

Kegiatan kemampuan dan kapasitas pelayanan dari masing-

masing kegiatan pelayanan Rumah Sakit Islam Masyitoh. Kegiatan rawat

inap, penderita yang mengalami rawat inap di Rumah Sakit Islam

Masyitoh, sebagian besar berasal dari wilayah kecamatan Bangil dan

sekitarnya. Untuk menunjang pelayanan rawat inap Rumah Sakit Islam

Masyitoh mempunyai kapasitas 66 tempat tidur.

2.1.3 Visi dan MisiRsiMasyithohBangil

 Visi

Mewujudkan Rumah Sakit Islami, terbaik pilihan seluruh masyarakat

 Misi
1. Melaksanakan dakwah dalam pelayanan kesehatan

2. Memberikan pelayanan yang profesional terhadap seluruh

masyarakat tanpamelupakan fungsi sosial keberadaan RSI

Masyithoh

3. Mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien

4. Mengikuti perkembangan ilmu dalam rangka meningkatkan

pengetahuan danketerampilan karyawan.

5. Melaksanakan pelayanan sesuai standar akreditasi rumah sakit.

 Motto

Dakwah Bil Hal, Yaitu berdakwah melalui perbuatan berupa

pelayanankesehatan paripurna, Islami dan profesional

 Tujuan

1. Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang bermutu sesuai dengan

standart pelayanan kesehatan dan tercapainya kepuasan pasien

yang optimal.

2. Terwujudnya rumah sakit dengan kualitas pelayanan berstandar

nasional, memiliki akuntabilitas publik dan pelayanan prima.

3. Terwujudnya RSI Masyithoh sebagai penyedia layanan kesehatan

paripurna.

4. Terkendalinya aspek hukum dan etika profesi.

 Falsafah
Selalu berusaha dengan harapan yang setinggi-tingginya untuk

menyembuhkan pasien dengan niat untuk beribadah dan berdakwah,

berprinsip Rahmatan Lil Alamin, serta tetap berlandaskan kepercayaan

bahwa Allah SWT yang telah menurunkan penyakit maka Allah jualah

yang akan menurunkan penawarnya (Hadist riwayat Ibnu Majah).

Menghargai hidup insani sejak masa pembuahan dan

memandang setiap insani secara holistik, baik jasmani maupun rohani

dan psikisnya dalam berusaha menyembuhkan setiap pasien dan jika

Allah berkehendak lain (Q.s Az-Zumar : 42) maka kita berusaha

membantu pasien mencapai khusnul khotimah.

 Nilai

Bertindaksecaraikhsan.

2.2 Deskripsi Hasil Pkl

2.2.1 Pengelolaan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Di RumahSakit

Islam MasyithohBangil

1. Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien di RSI MasyithohBangil dimulai sejak

saat pasien melakukan registrasi. Pada proses ini, petugas pasti

menanyakan mengenai data sosial pasien, seperti nama, alamat

lengkap, tempat tanggal lahir, umur, penanggung jawab

pembayaran, dll. Identifikasi pasien sangat diperlukan agar

dalam pemberian perawatan kepada pasien tidak keliru dengan

pasien yang mungkin mempuyai kesamaan.


2. Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

di RSI Masyithoh

a. Simbol Dan Tanda Khusus

NO SIMBOL ARTI SIMBOL

1 + MENINGGAL

2 ♂ Laki – Laki

3 ♀ Perempuan

b. Sistem Penomoran Rekam Medis

Penomoran rekam medis di RSI MasyithohBangil

dilakukan dengan sistem penomoran secara unit atau Unit

Numbering System. Sehingga satu pasien baik rawat inap

maupun rawat jalan mendapatkan satu nomor rekam medis

yang digunakan untuk selamanya. Namun dalam praktiknya,

masih ditemukan satu pasien memiliki beberapa nomor

rekam medis dikarenakan proses identifikasi yang mungkin

kurang teliti.

c. Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Penyimpanan rekam medis di RSI MasyithohBangil

menggunakan sistem desentralisasi. Dimana pasien rawat

jalan dan rawat inap disimpan secara terpisah. Sistem ini

menjdikan pelayanan lebih efisien dan beban kerja yang

dilaksanakan petugas lebih ringan. Akan tetapi, sistem ini

juga yang menyebabkan duplikasi dalam pembuatan rekam

medis.
d. Sistem Penjajaran Rekam Medis

Di RSI MasyithohBangil dalam menjajarkan DRM

menggunakan sistem angka akhir atau Terminal Digit Filing

(TDF). Penyimpanan dengan menggunakan sistem ini dapat

mengurangi kekeliruan dalam menyimpan (missfile), karena

petugas hanya fokus terhadap dua angka, sehingga

pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih

cepat.

e. Sistem Retensi dan Pemusnahan

Di RSI Masyithoh Bangil proses retensi dilaksanakan

dengan memilah berkas rekam medis yang masih aktif.

Kemudian dilakukan pemindahkan berkas rekam medis aktif

menjadi inaktif dan dipilah, berkas rekam medis yang masih

memiliki nilai guna disimpan. Berkas inaktif disimpan dalam

jangka waktu tertentu, setelah itu petugas membuat daftar

pertelaan pasien yang diinput ke komputer yang bertujuan

untuk mempermudah pencarian berkas yang dimusnahkan.

Setelah itu baru berkas dimusnahkan

3. Proses Pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di

RSI MasyithohBangil

a. Pendaftaran Pasien

1. Pasien Rawat Jalan


 Pasien mengambil nomor antrian

 Petugas menanyakan apakah sudah pernah berobat

ke RSI MasyithohBangil

pasien baru :

 Petugas meminta identitas pasien berupa KTP,

SIM, Kartu Pelajar. Jika pasien tidak membawa

tanda pengenal, maka mengisi identitas sosial

pasien pada form yang disiapkan oleh petugas

pendaftaran.

 Petugas membuatkan nomor rekam medis baru

 Petugas pendaftaran mengisi data dikomputer

sesuai identitas pasien

 petugasmencatatidentitaspasien,

nomorrekammedispoli yang dituju di buku

register sesuairawatjalan / penunjang / IGD yang

dituju

 Petugaspendaftaranmenanyakanapakahpasienm

empunyaikartu BPJS / UMUM / ASURANSI /

PERUSAHAAN

- Pasien Umum, pasien membayar kwitansi ke

kasir

- Pasienansuransiatauperusahaan

a. Mengikutisesuaiprosedurssuaiperintahansu

ransi /perusahaan (jikadijamin)


b. Pasientidakdijamin oleh

ansuransi/perusahaankonfirmasipasienapa

kahpasientetaplanjutansuransi

/perusahaanataupindah BPJS/umum

- Pasien BPJS,

Petugaspendaftaranmemintakelengkapanpers

yaratanklaimsebanyak 2

lembar.kelengkapantersebutadalah:

 Surat rujukanpasiendarifaskestingkat 1/

DPJP

 Fotocopy KTP/KK

 Fotocopykartu BPJS

 Apabilapasientidakmembawarujukan dan

menurutdokter UGD bukantermasukkasus

emergency

makapasienumumataukembalikefaskes 1.

- petugas pendaftaran mencetakkan SEP dan

ditandatangani oleh pasien

- menyerahkan nomor urut pemeriksaan pasien

untuk pasien ke poli spesialis

- petugas pendaftaran mencari berkas rekam

medis di ruang penyimpanan

Pasien Lama
 Pasienambilnomorantrian di depan front office

 Petugasmenanyakankartuberobatpasien.

ApabilaPasientidakMembawakartuberobat

(karenahilang/lupa),petugastempatpendaftaranmen

carinomor di

dalamkomputerberdasarkankartuidentitaspasien

dan riwayatalamatpasien.

 Petugasmencacatidentitaspasien,nomor Rekam

medis,poli yang dituju.

 Petugasmencetakkartuberobatbarusesuainomor

lama

apabilakartuberobatpasienhilang,dengancacatankar

tudigunakanseumurhidup dan mohondisimpan.

 Petugaspendaftaranmenanyakanapakahmempunyai

kartu BPJS/umum/ansuransi/perusahaan:

1. Pasien Umum, membayar kwitansi dikasir

2. Pasien asuransi

a. Mengikutisesuaiprosedurssuaiperintahansur

ansi /perusahaan (jikadijamin)

b. Pasientidakdijamin oleh

ansuransi/perusahaankonfirmasipasienapak

ahpasientetaplanjutansuransi

/perusahaanataupindah BPJS/umum

3. Pasien BPJS
a. Petugaspendaftaranmemintakelengkapanpe

rsyaratanklaimsebanyak 2

lembar.kelengkapantersebutadalah:

- Surat rujukanpasiendarifaskestingkat 1/

DPJP

- Fotokopy KTP

- KK

- Fotocopy kartu BPJS

- Apabilapasientidakmembawarujukan dan

menurutdokter UGD bukantermasukkasus

emergency

makapasienumumataukembalikefaskes 1.

- Petugaspendaftaranmencetakkan SEP,

dan ditandatangani oleh pasien.

 Menyerahkannomorurutpemeriksaanpasien,untukpa

sienpolispesialis .

 petugas pendaftaran mencari berkas rekam medis

diruang penyimpanan

2. Pendaftaran pasien rawat inap

Prosedurpelayananpendaftaranpasienrawatinapadalahse

bagaiberikut :

 Pasien / keluarga /

pengantarpasienmembawasuratperintah MRS

daridokterpolispesialis / IGD ketempatpendaftaran


 Konfirmasiruanganperawatan,

kamarkosongsesuaihakkelas/permintaanpasien

 Petugaskemudianmenyiapkanberkasrekammedisraw

atinapkosong

 Petugaspendaftaranmenjelaskankepadapasien /

keluargapasien / pengantarsebelummengisi dan

menandatangani general consent

 Petugastempatpendaftaranmemberikaninformasitarift

empattidurkepadapasien

 Petugaspendaftaraanmengisibuku register rawatinap

 Berkasrekammedisrawatinap yang

telahterisidiantarkanke IGD / ruangan

b. Assembling

Assembling adalah satu fungsi unit rekam medis yang

berfungsi sebagai proses pengurutan berkas RM dan

sebelum disimpan.

a. Penyusunanberkas/perakitanformulirbaru.

Petugasrekammedis di RSI

MasyhitohBangilmelakukantugaspenyusunanberkas/pera

kitanformulir-formulir yang

telahsesuaidengankebijakanrumahsakit.

adapunberkasrekammedistersebutadalahsebagaiberikut:

a) Berkas Rekam Medis Dewasa

 Lembarresikojatuh (more scalle)


 Lembar ILI (infeksilukainfeksi)

 Lembar General consent (2 lembar)

 Lembarpersetujuanrawatinap

 Lembarringkasanpasien

 Lembar DPJP

 Lembarperjalananpenyakit

 Lembarkonsultasi

 Lembarvisitedokterjaga

 Lembarpengkajiankeperawatandiagnosa dan

intervensi

 Lembarobservasipasiendewasa

 Lembarpemeriksaanlaboratorium

 Lembar resume keperawatan

b) Berkas Rekam Medis Anak

 Lembarresikojatuhanak(humpty dumpty)

 Lembar ILI (INFEKSILUKA INFEKSI)

 Lembar general consent(2 lembar)

 Lembarpersetujuanrawatinap

 Lembarringkasanpasien

 Lembar DPJP

 Lembarperjalananpenyakit

 Lembarkonsultasi

 Lembarvisitedokterjaga

 Lembarpengkajiankeperawatan 4.1 dan 4.2

 Lembardiagnosa dan intervensi


 Lembarobservasipasienanak

 Lembarpemeriksaanlaboratorium

 Lembarhasilradilogi

 Lembar resume keperawatan (rangkap 2)

c) Berkas Rekam Medis Ruang Bersalin

 Lembarresikojatuh (more scalle)

 Lembarili(infeksilukainfeksi)

 Lembar general consent

 Lembarpersetujuan

 Lembarringkasanpasien

 Lembar DPJP

 Lembarperjalananpenyakit

 Lembarkonsultasi

 Lelembarvisitedokterjaga

 Lembarpengkajiankebidanan

 Lembar status bersalin

 Lembartindakanpersalinan

 Lembarpatofrafi

 Lembardiagnosa dan intervensi

 Lembarobservasipasiendewasa

 Lembarpemeriksaanlaboratorium

 Lembarhasilradiologi

 Lembar resume keperawatan (rangkap 2)

d) Berkas Rekam Medis Perinalogi


 Lembarresikojatuhanak (humpty dumpty)

 Lembar ILI (infeksilukainfeksi)

 Lembar general consent (2 lembar)

 Lembarpersetujuanrawatinap

 Lembarringkasanpasien

 Lembar DPJP

 Lembaridentifikasibayi

 Lembarperjalananpenyakit

 Lembarkonsultasi

 Lembarvisitedokterjaga

 Lembarpengkajiankeperawatan 4.1 dan 4.2

 Lembardiagnosa dan intervensi

 Lembarobservasipasienanak

 Lembarpemeriksaanlaboratorium

 Lembarhasilradiologi

 Lembar resume keperawatan(rangkap 2)

e) Berkas rekam Medis IGD dan Umum

 Form Triage

 Form AssesmentPerawatan

 Form S-Bar (LembarKomunikasi

b. Distribusi berkas rekam medis dan formulir yang

berkaitan
 Pendistribusian berkas rekam medis baru dikirimkan

ke pendaftaran dan IGD

 Pendistribusiann formulir ke ruangan perawatan

dilakukan jika formulir yang dimaksud ada direkam

medis

c. penyusunan (assembling)rekam medis setellah pasien

KRS(keluar rumah sakit).

Assembling merupakan suatu kegiatan merakit

kembali formulir-formulir didalamfolder DRM sedemikian

rupa sehingga menjadi runtut sesuai dengan kronologi

riwayat penyakit pasien .kegiatan ini dilakukan oleh

petugas assembling sebelum disimpan oleh petugas

filling .kegiatan ini dilakukan oleh petugas assembling

sebelum disimpan oleh petugas filling. Langkah-langkah

penyusunan berkas adalah sebagai berikut :

1. Petugas ruangan yang menggembalikan berkas RM

dengan buku ekspedisi

2. Petugas rekammedik melakukan pengecekan

kelengkapan RM

3. BRM rawat inap yag belumlengkap akan

dikembalikan ke ruangan yang bersangkutan dan

BRM rawat inap yang lengkap di catat di buku

ekspedisi.

4. Berkas rekam medis di assembling ulang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.


5. Berkas rekam medis yang telah di assembling diberi

(ditempel) kode warna berdasarkan nomor akhir.

c. Koding

Kodingadalahpemberianpenetapankodedenganmenggunak

anhurufatauangkaataukombinasihurufdalamangka yang

mewakilikomponen data.Kegiatan dan tindakanserta

diagnosis yang adadalamrekammedisharusdiberikode dan

selanjutnya di indeks agar memudahkanpelayanan pada

penyajianinformasiuntukmenunjangfungsiperencanaan,

managemen, dan risetbidangkesehatan.Kecepatan dan

ketepatankodingdarisuatu diagnosis

sangatbergantungkepadapelaksanaan yang

menanganirekammedistersebutyaitu :

a. Tenaga medisdalammenetapkan diagnosis

b. Tenaga rekammedissebagaipemberikode

c. Tenaga kesehatanlainnya

Langkah–Langkah pemberian koding rekam medis rawat

inap.

a. Langkah 1

Menerimaberkasrekammedikdaribagian assembling

b. Langkah II

Membaca diagnosis, tindakan, operasi, cedera/keracunan

dan konsuldokterspesialis di ringkasanmasuk dan keluar

(discharge summary)
c. Langkah III

Menanyakankembalikedokter yang

merawatapabiladiagnosapenyakitbelumjelas/ belumterisi

d. Langkah IV

Memberikodesesuaidengan ICD / ICD-9CM yang

berlakusesuaidiagnosa dan tindakan yang

diberikankepasien

Saat ini koding di RSI Masyithoh dibagi menjadi 2.

Koding berkas rawat inap dan koding klaim BPJS. Secara

Prosedur dan langkah-langkah pemberian kode sama

yang membedakan adalah untuk klaim BPJS,

pengkodeandiatur oleh PERMENKES 27 Tahun 2007.

d. Indexing

Indexing adalahmembuattabulasisesuaidengankode yang

sudahdibuatkedalamindeksindeks

(dapatmenggunakankartuindeksataukomputerisasi).

JenisIndeks yang biasadibuatadalah :

a. IndeksKematian

b. IndeksPasien

c. IndeksPenyakit

d. IndeksDokter

Indexing di RSI Masyithoh menggunakan komputer. Dimana

saat ini walaupun masih manual karena program rekam


medis masih belum line dengan ruang keperawatan dan

pendaftaran.

e. Entri data / input data

Entri data adalahkomponenpirantikeras yang

memungkinkan user ataupenggunamemasukkan data

kedalamkomputer.Di dalamrekammedisada 2

bentukpenginputan/ entri,yaitu :

1) Entri data berkasrekammedis

Prosedur entry

berkasrekammedissetelahberkasrekammedis di

assembling dan koding

2) Entri data tagihan BPJS

Entriberkastagihan BPJS

dimulaidenganprosedursebagaiberikut :

Petugasentrimenerimaberkassecaralengkapdaripih

akkeuangan (piutang) berupaNo.SEP, No kartu BPJS, KK,

Kwitansi, resume medis dan laporanoperasi.

a. Mengentryberdasarkan item yang ada di software

inacbg’s. Item

berhubungandengankodeinacbg’smengikutiperaturan

yang telahditentukan dan berdasarkanbuku ICD 10

dan ICD 9

b. Menyerahkanberkastagihankepihak BPJS untuk di

verifikasi
f. Sensus Harian Pasien Rawat Inap

Salah satukegiatan pada unit rekammedis yang

fungsinyauntukmengontroljumlahkunjunganpasienrawatinap.

Prosedursensusharianadalahsebagaiberikut :

1) Petugasrekammedissetiapbulanmemberikanformulirsensu

shariankeruangrawatinap

2) Perawatmengisi data pasiensesuaidengan form yang

disediakan

3) Perawatmenyerahkan form sensussetiaphari pada pukul

09.00

4) Petugasrekammedismengeceksensusharian yang

masihmeragukandaribukulaporanperawat

5) Setiaptanggal 8 pada bulanberikutnyasensusharian di

rekapsebagaidasarpelaporanbulanan, triwulan dan

tahunan

g. Kegiatan Pelaporan dan Penyebaran Informasi

Tugassehari-

harisangateratkaitanyadengantugaspembuatanlaporan yang

dikerjakan Unit Rekam Medik denganmenekankanfungsi-

fungsikoordinasiJenislaporanlaporan yang

harusdilaporkanrekammedisbaik internal

maupuneksternaladalahsebagaiberikut :
1) Laporan intern RS

 Laporankunjunganpasien

 Laporancarabayarpasien

 Laporanstatistik RS

 Laporan 10 besardiagnosapasien

2) Laporan ekstern RS

 Laporantahunandinaskesehatan

 Laporan SIRS Online

h. Penyimpanan Berkas

Sistempenyimpananberkasrekammedis (BRM)

adalahsuatusistem yang

digunakandalammelakukankegiatanmenyimpan dan

memasukkanberkasrekammedisbaikrawatjalanmaupunrawati

nap

Unit rekammedis RSI

MasyithohBangilmenggunakanSistempenyimpanan DRM

secaradesentralisasiyaitusuatusistempenyimpanandengancar

amemisahkanmilikseorangpasienantara DRM rawatjalan,

rawatinap, dan rawatdarurat pada folder tersendiri dan

atautempattersendiri. Sistem penyimpanan ini dapat

mengurangi beban kerja petugas dan menjadikan pelayanan

lebih efisien, sehingga pasien mendapat pelayanan yang

lebih cepat
SedangkansistempenjajarannyamenggunakanSistempenja

jaranterminal digit filingadalahsistempenyimpanan DRM

denganmensejajarkan folder DRM

bedasarkanurutannomorrekammedis pada

duaangkakelompokakhir. Dua angka yang terletak paling

kanan merupakan angka pertama, dua angka yang terletak di

tengah merupakan angka kedua, dan dua angka yang

terletak paling kiri merupakan angka ketiga.Contoh : 04-02-26

, 01-06-26, 02-06-26, 06-05-26 , 00-06-26

i. Pemusnahan Rekam Medis dan Pemusnahan Rekam Medis

1) Penyusutanrekammedis

Penyusutanrekammedisadalahsuatukegiatanpenguranga

narsipdarirakpenyimpanandengancara :

a. Memindahkanarsiprekammedis in

aktifdarirakaktifkerak in aktifdengancaramemilah

pada rakpenyimpanansesuaidengantahunkunjungan.

b. Mencatatberkasrekammedis in aktifsesuaiketentuan

yang berlaku

c. Memusnakanberkasrekammedis yang

telahdicatatdengancaratertentusesuaiketentuan.

2) Pemusnahanrekammedis

Pemusnahanrekammedisadalahsuatu proses

kegiatanpenghancuransecarafisikarsiprekammedis yang

telahberakhirfungsi dan nilaigunanya.


Penghancuranharusdilakukakansecara total

dengancaramembakarhabis,

mencacahataumendaurulangsehinggatidakdapatlagidiken

aliisimaupunbentuknya.

Ketentuanpemusnahanberkasrekammedis

a. Dibentuktimpemusnaharsipdengan SK Direktur yang

beranggotakansekurang-

kurangnyaterdiridariketatausahaan, Subag Rekam

Medis Unit Pelayanan dan komitemedik

b. Rekam

medismempunyainilaigunatertentutidakdimusnakante

tapdisimpandalamjangkawaktutertentu

c. Membuatpenelaanarsipbagirekammedisaktif

d. Daftar penelaanarsiprekammedisakandimusnakan

oleh timpemusnah,

dilaporkankepadadirekturrumahsakit,

Dir.JenYanMedDepKes RI

e. Berita acara

pelaksanaandikirimkepadapemilikrumahsakit dan

DirJenYanmed Dep Kes RI

2.3 Permasalahan yang dihadapi

2.3.1 Pendaftaran

1. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)


a) Lamanya proses pendaftaransampaidenganpasien di

panggil di poli, menyebabkanpasienjenuh dan

terjadipenumpukanpasien

b) Petugas pendaftaran merangkap sebagai petugas filling

untuk menyediakan status

2. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)

a) Permasalahan yang ditemukan di TPPRI yaitu petugas

bagian pendaftaran rawat inap merangkap dengan bagian

informasi/ costumer service, sehingga menyebabkan kurang

maksimalnya pelayanan yang diberikan. Terkadang dalam

melakukan pelayanan kepada pasien yang memesan ruang

perawatan terganggu dengan banyaknya telepon yang

masuk ke pihak informasi/ costumer service yang notabene

satu petugas dan juga menyebabkan antrian yang lama

b) Status di RI tidak menggunakan map

3. Assembling

a) TerjadiPenumpukanberkasrekammedis di

rakpenyimpananberkas yang belum di assembling

b) Ada beberapa form rekammedis yang tidakdiberinomer form

sehinggahmenghambatuntuk di assembling

c) Banyak berkas yang tidaklengkap / tidakada

4. Entri data

Terjadinyapenumpukanberkasrekammediskarenabelumdiinput

5. Penyimpananberkas
1) Penyimpananberkas status

untukbeberapablok/raktidakteratur, tidakrapi dan

tidakdimasukkankedalamsampul

2) Masih terdapat status yang di simpan tidak sesuai dengan

urutan atau rak ,jadiseringterhambatdalammenemukan status

3) Terkadangpetugasdalammengambil status

tidakmembuattrracer

,jadikalaumengembalikankadangtidaksesuaidenganurutan

6. Penyusutan dan pemusnahan

1) Terjadinyapenumpukanberkas yang harusdiretensi

2) Kurangnya fasilitas untuk pemusnahan sehingga

membutuhkan pihak ke tiga sebagai eksekutor .

2.4 Pemecahan masalah

2.4.1 Pendaftaran

1) tempat pendaftaran pasien rawat jalan

a) sdm nya harus lebih cekatan saat pasien ramai

terutama pada hari senin – kamis

b) harus ada petugas khusus filling rajal agar

petugas pendaftaran tidak merangkap dalam

penyediaan status jadi lebih efektif jika ada

petugas filling khusus rajal dalam penyediaannya

pun lebih cepat

2) tempat pendaftaran pasien rawat inap

a) harus diadakannya petugas khusus customer

service jadi petugas pendaftaran tidak di repotkan


dengan telepone masuk dan pasien yang mencari

informasi pada petugas

b) perlu ditambahkan map agar penyimpanannya

teratur danrapi

3. assembling

4. entri data

5. penyimpanan berkas

1) petugas lebih menyempatkan untuk menata kembali

yang tidak rapi

2) petugas lebih hati-hati dan teliti dalam pengembalian

status agar saat penyediaan status jadi lebih cepat

3) petugas harus menjalankan tugasnya sesuai dengan

SOP yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai