A. GAMBARAN UMUM RS
1. Sejarah rumah sakit
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar didirikan diatas tanah wakaf oleh Kerajaan
Saudi Arabia atas prakarsa dari :
a. H. Fadeli Luran ( Alm )
b. Drs. H. Nazaruddin Anwar, SKM ( Alm )
c. H.A Salama Tambo ( Alm )
d. H.M. Daeng Patompo ( Alm )
e. Haji Kalla ( Alm )
Atas pendirian Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, dibentuklah yayasan Rumah
Sakit Islam Faisal Makassar dengan Akte Notaris Yayasan : SISTIKE LIMDA, SH.
No. 19, Tanggal 3 Maret 1976 dan dilakukan perubahan No. 17.
RS Islam Faisal, Makassar diresmikan pada tanggal 24 September 1980.
a. Prof. Dr. Dr. H. Haeruddin Rasjad, Sp.B, Sp.OT. FICH ( 1980 1985 )
b. Dr. H.M. Zaman Kalla ( 1985 1987 )
c. Prof. Dr. dr. H. Amiruddin Aliyah, Sp.S(K), MM ( 1987 1996 )
d. dr. H. Farid Wadji Husain, Sp.B, KBD ( 1996 2006 )
e. Prof. Dr. dr. H.A. Arifuddin Djuanna, Sp,OG(K) ( 2006 2011 )
f. Prof. Dr. dr. H. Syarifuddin Wahid, Sp.F,Sp.PA, Ph.D ( 2011 2016 )
g. dr. Hj. Arfiah Arabe T, MARS ( 2016 Sekarang )
2. Visi misi rumah sakit
Visi
Mewujudkan Rumah Sehat Islami 2025
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara maksimal, melalui pendekatan
pelayanan secara paripurna, profesional dan islami
2. Meyelenggarakan pendidikan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat
3. Mensejahterakan seluruh SDM Rumah sakit
4. Menciptakan ukhuwah islamiyah di Lingkungan RS
Motto
Filosofi
Analisis
Wawancara :
berdasarkan dari hasil wawancara dengan ketua tim jumlah tenaga perawat di
ruangan masih kurang
Observasi :
berdasarkan hasil observasi yang dilakukaan di ruangan perawatan II (AS-Salam)
terdapat struktur organisasi di ruangan, yang terdirri dari kepala ruangan, katim A
dan katim B. Setiap tim memiliki ketuanya masing-masing. Jumlah tenaga di
ruangan perawatan II sebanyak 25 orang dengan rata-rata berlatar belakang S1
keperawatan 9 orang dan D3 keperawatan sebanyak 16 orang.
Analisis :
Jumlah tenaga perawat di lapangan masih kurang
NO NAMA JUMLAH
1. Bed 44
Lemari 44
2.
Tv 29
3. Kulkas 18
Dispenser 14
4.
Telpon 29
5. Wc 30
6.
7.
NO NAMA JUMLAH
1. Bak Steril 2
2. Bak Steril Sedang 2
3. Bak Steril Kecil 2
4. Tromol 1
5. Korentang 1
6. Nirbeken 1
7. Kom 1
8. Gunting Plester 1
9. Spatel 1
10. Pinset Anatomis 1
11. Pinset Cirurgis 1
12. Klem 1
13. Gunting Jaringan 1
14. Gunting Aff Heacting 1
15. Bak On Steril 1
16. Timbangan 1
17. Oksigen Transfer 1
18. Meteran O2
19. Troli 1
20. Troli suction 1
21. Rostur 2
22. Brangkar 1
23. Tabung O2 9
24. Sterilisator 1
25. HandCRUB 12
26. Tempat linen kotor 1
27. Tempat linen bersih 1
28. PISPOT 1
Dari daftar diatas terlihat jelas bahwa masih kurangnya alat kesehatan dirunagan.
Hal ini dapat berdampak pada keterlambatan petugas dalam melakukan tindakan
keperawatan
Analisis:
untuk mencapai suatu kerja yang optimal, harus ditunjang dengan fasilitas yang
memadai.
2. Fungsi organisasi
a. Struktur organisasi, metode penugasan dan jobdescription
Struktur organisasi
Struktur organisasi perawatan dua as-salam
Rumah sakit islam faisal
makassar
DIREKTUR UTAMA
Dr. Hj. Arifah Arabe, T.
Mars
DIREKTUR PELAYANAN
DIREKTUR UMUM MEDIS & KEPERAWATAN DIREKTUR
dr. Fahrianjah Farid Dr. dr. Susi Aulina, KEUANGAN
Sp.S(k) Dr. Zulfikar Goozali
KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN
Sabir, S.Kep. Ns
SEKSI RAWAT INAP
Hj. Jusnaini, S.Kep.
Ns
KEPALA
RUANGAN
Susanti, S.Kep
Keterangan :
Analisis :
b. Iklim motivasi
Dari hasil wawancara ketua tim mengatakan dalam memberikan motivasi jika
terdapat salah satu perawat yang kerjanya kurang semangat maka kepala ruangan
atau ketua tim memberikan nasehati kepada perawat yang bersangkutaan dengan
cara face to face.
Analisis :
Tidak terdapat kesenjangan dalam pemberian motivasi pada perawat yang memiliki
kinerja yang kurang karena kepala ruangan atau ketua tim akan memberikan nasehat
kepada perawat tersebut secara face to face tanpa menegur di depan perawat lain
c. Pendelegasian
Dari hasil wawancara pendelegasian dilaksanakan secara insidentil (tanpa
menggunakan form pendelegasian) melainkan menunjuk langsung perawat yang
dianggap mampu bertanggung jawab selama kepala ruangan tidak berada diruangan.
Analisis :
Terdapat kesenjangan antara teori dengan
d. Supervisi
Dari hasil wawancara ketua tim mengatakan bahwa untuk supervise pernah
dilakukan namun saat ini sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan tingkat kesibukan
yang padat diruangan
e. Manajemen konflik
Dari hasil wawancara, ketua tim mengatakan kepala ruangan memanggil kedua belah
pihak yang mengalami konflik keruangannya dan mendengar cerita dari kedua pihak
dan memberi solusi dari masalah tersebut
kadang menegur langsung perawat yang mengalami konflik atau menegur ketua tim
dari perawat tersebut.
f. Gaya kepemimpinan
4. Fungsi pengendalian
a. Indicator mutu
Observasi :
Tidak di temukan gugus kendali mutu di ruangan perawatan II
Analisis : kurangnya pengetahuan perawat mengenai pentingnya gugus kendali mutu
Jawaban pada pertanyaan pilihan terdiri atas 4 jawaban yaitu sangat setuju bernilai
atas 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju bernilai 4, setuju bernilai 3, tidak
Kurang Puas 1 10
Total 10 100
No Penyakit Jumlah
1. Diabetes mellitus 7
2. Community Aquired Pneumoni(CAP) 5
3. BPH 4
4. Chololitiasis 4
5. Diare akut 4
6. CHF 3
7. Hemiparesis 3
8. TB Paru 3
9. Dispepsia 3
10. Infeksi saluran kemih (ISK) 2
Nilai yang diberikan pada aspek 1 sampai 5 (nilai 1=sangat kurang penting, nilai 2=
kurang penting, nilai 3 cukup penting, nilai 4 = penting dan nilai 5 = sangat penting)
2 Fungsi organisasi :
a. jobdes decription
tidak ada job decription di 5 5 5 5 5 3125 1
ruangan ners station
3 Fungsi pengarahan :
a. pre post conference
tidak terlaksana pre dan post 5 5 5 5 5 3125 1
conference
b. pendelegasian
tidak terdapat form 4 3 3 3 3 324 8
pendelegasian
c. supervisi
tidak dilakukan supervisi 5 4 4 4 4 1280 3
4 Fungsi pengendalian
a. indicator mutu
tidak terdapat indicator mutu 5 4 4 4 3 960 5
di ruangan
b. audit pelengkapan
dokumentasi
- usulan penempatan SAK 4 4 4 4 4 1024 4
di nurse station sebagai
pedoman perawatan dan
- usulan pembuatan asuhan 4 3 3 3 3 324 8
keperawatan dengan
menggunakan metode
ceklist
5 Analisis managemen asuhan
keperawatan
a. daftar 10 penyakit
tidak ada diagram daftar 10 5 4 4 3 3 720 6
penyakit terbanyak
diruangan
b. ketersediaan SAK 4 3 3 3 3 324 8
SAK tidak di simpan di
ners station sebagai
panduan dalam
pendokumentasian asuhan
keperawatan, melainkan di
dalam lemari
c. pendidikan kesehatan 4 4 4 4 4 1024 4
tidak ada media penkes
Keterangan: total score diperpleh dengan mengalikan nilai Mg x Sv x Nc x A
a. Capability (c) adalah kemampuan kedua belah pihak antara mahasiswa residensi dan
RS untuk melaksanakan akternatif.
b. Assesability ( A ) adalah kemudahan dalam melaksanakan alternatif
c. Readiness ( R ) adalah kesiapan untuk melaksanakan alternatif
d. Leverage ( L ) adalah daya ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah
Masing masing aspek diberikan penilaian dengan rentang 1 sampai dengan 4 dengan
pemaknaan :
Nilai 1 = tidak mampu
Nilai 2 = cukup mampu
Nilai 3 = mampu
Nilai 4 = sangat mampu