Anda di halaman 1dari 24

BAB III

PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM RS
1. Sejarah rumah sakit
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar didirikan diatas tanah wakaf oleh Kerajaan
Saudi Arabia atas prakarsa dari :
a. H. Fadeli Luran ( Alm )
b. Drs. H. Nazaruddin Anwar, SKM ( Alm )
c. H.A Salama Tambo ( Alm )
d. H.M. Daeng Patompo ( Alm )
e. Haji Kalla ( Alm )

Atas pendirian Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, dibentuklah yayasan Rumah
Sakit Islam Faisal Makassar dengan Akte Notaris Yayasan : SISTIKE LIMDA, SH.
No. 19, Tanggal 3 Maret 1976 dan dilakukan perubahan No. 17.
RS Islam Faisal, Makassar diresmikan pada tanggal 24 September 1980.

Adapun jajaran Direktur Utama sejak didirikan yaitu :

a. Prof. Dr. Dr. H. Haeruddin Rasjad, Sp.B, Sp.OT. FICH ( 1980 1985 )
b. Dr. H.M. Zaman Kalla ( 1985 1987 )
c. Prof. Dr. dr. H. Amiruddin Aliyah, Sp.S(K), MM ( 1987 1996 )
d. dr. H. Farid Wadji Husain, Sp.B, KBD ( 1996 2006 )
e. Prof. Dr. dr. H.A. Arifuddin Djuanna, Sp,OG(K) ( 2006 2011 )
f. Prof. Dr. dr. H. Syarifuddin Wahid, Sp.F,Sp.PA, Ph.D ( 2011 2016 )
g. dr. Hj. Arfiah Arabe T, MARS ( 2016 Sekarang )
2. Visi misi rumah sakit
Visi
Mewujudkan Rumah Sehat Islami 2025
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara maksimal, melalui pendekatan
pelayanan secara paripurna, profesional dan islami
2. Meyelenggarakan pendidikan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat
3. Mensejahterakan seluruh SDM Rumah sakit
4. Menciptakan ukhuwah islamiyah di Lingkungan RS

Motto

Ihsan dalam Pelayanan, bekerja sebagai Ibadah


3. Struktur organisasi rumah sakit
4. Fasilitas dan jenis pelayanan rumah sakit
A. DOKTER DAN PERAWAT
a. Dokter Umum Dan Spesialis
- Dokter Umum : 13 Orang
- Spesialis Interna : 13 Orang
- Spesialis Bedah : 13 Orang
- Spesialis Kandungan : 3 Orang
- Spesialis Radioterapi : 3 Orang
- Spesialis Anastesi : 4 Orang
- Spesialis Mata : 2 Orang
- Spesialis Bedah Thorax : 1 Orang
- Spesialis Bedah Ortopedi : 2 Orang
- Spesialis Anak : 7 Orang
- Spesialis Urologi : 2 Orang
- Spesialis Ortopedi : 3 Orang
- Spesialis Kulit Kelamin : 3 Orang
- Spesialis Patologi Anatomi: 1 Orang
- Spesialis Kes. Jiwa : 1 Orang
- Spesialis Saraf : 3 Orang
- Spesialis Gigi & mMulut : 3 Orang
b. Perawat
- Perawat Ners : 55 Orang
- Perawat Lainnya : 72 Orang
- Perawat Gigi : 2 Orang
- Bidan : 12 Orang
B. PELAYANAN POLIKLINIK RAWAT JALAN
a. Penyakit Dalam ( Interna )
b. Penyakit Paru
c. Penyakit Jantung
d. Bedah Umum
e. Bedah Digestif
f. Bedah Onkologi
g. Bedah Tulang
h. Bedah Plastik
i. Bedah Saraf
j. Penyakit Anak
k. Penyakit Saraf ( Neurologi )
l. Obstetri ( Kandungan )
m. Ginekologi
n. Penyakit Kulit dan kelamin
o. THT
p. Mata
q. Gizi
r. Gigi dan Mulut
s. Jiwa

C. PELAYANAN RAWAT INAP


a. Perawatan 1 : VIP ( 13 kamar ) & Kelas 1 ( 1 kamar )
b. Perawatan 2 : Vip ( 23 kamar ) & Kelas 1 ( 10 kamar )
c. Perawatan 3 : Bersalin, Nifas, Perinatology &
Ginekology ( 5 kamar )
d. Perawatan 4 : Bedah, Anak, Kelas 2 ( 2 kamar ) & 3 ( 4
kamar )
e. Perawatan 5 : Interna Kelas 2 ( 2 kamar ) & 3 ( 4
kamar )
f. Perawatan ICU/ICCU : VIP ( 5 kamar ) & Non Vip
D. FASILITAS PENUNJANG MEDIS
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. Apotek
d. Kamar Operasi
e. Hemodialisa
f. Fisioterapi
g. Rekam Medis
h. Gizi Klinis
E. FASILITAS PENUNJANG NON MEDIS
a. Ambulance
b. Masjid
c. ATM Center
d. Visite Ulama / Pembinaan Kerohanian.
e. Koperasi & Kantin
f. Rumah Makan
g. Pemulasaran & Kamar Jenazah
h. Bank Cab. BRI
F. FASILITAS KAMAR
a. Kamar VIP A : 41 TT
b. Kamar Kelas 1 : 42 TT
c. Kamar Kelas 2 : 12 TT
d. Kamar Kelas 3 : 56 TT
e. Incubator : 5 TT

B. Analisis pelaksanaan fungsi manajemen operasional diruangan


1. Fungsi perencanaan
a. Visi, misi dan filosofi ruangan
Visi
Menjadi unit perawatan dengan pelayanan professional dan bermutu menuju unit
perawatan islami 2020
Misi
1) Memberikan layanan asuhan keperawatan secara holistic sesuai dengan
kebutuhan pasien
2) Memperbaiki dan mempertahankan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan
harmonis
3) Meningkatkan mutu dan sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu
keperawatan

Filosofi

Keselamatan, kesembuhan, dan kepuasan pasien menjadi harapan kami dalam


mewujudkan perawatan yang islami

Analisis

Kesesuaian antara visi misi ruangan dengan rumah sakit


b. Ketenagaan

NO. NAMA PERAWAT TINGKAT PENDIDIKAN LAMA/MASA KERJA


1. Susanti, S.Kep S1 Keperawatan
2. Hj. Indo Intang, S.Kep. Ns Profesi Ners
3. Haslinda, Amd.Kep D3 Keperawatan
4. Surna, Amd.Kep D3 Keperawatan
5. Akmal, Amd.Kep D3 Keperawatan
6. Hasmawati, S.Kep.Ns Profesi Ners
7. Sutriani, S.Kep. Ns Profesi Ners
8. Jamaluddin, Amd.Kep D3 Keperawatan
9. Hasniati, Amd.Kep D3 Keperawatan
10. Novianti, Amd.Kep D3 Keperawatan
11. Indrawati, Amd.Kep D3 Keperawatan
12. Sulfiana, S.Kep. Ns Profesi Ners
13. Nuryanti, Amd.Kep D3 Keperawatan
14. Nurasmiwita, Amd.Kep D3 Keperawatan
15. Sriyanti, Amd.Kep D3 Keperawatan
16. A. Nurmaidah, S.Kep, Ns Profesi Ners
17. Ummul Khairil, Amd.Kep D3 Keperawatan
18. Fitri Andiyani, Amd.Kep D3 Keperawatan
19. Musdalifah, Amd.Kep D3 Keperawatan
20. Jalaluddin, S.Kep. Ns Profesi Ners
21. Mustawadiah, Amd.Kep D3 Keperawatan
22. Rais, S.Kep, Ns Profesi Ners
23. Muh. Ali Aksa, Amd.Kep D3 Keperawatan
24. Rahmatia, Amd.Kep D3 Keperawatan
25. Khumairah, S.Kep. Ns Profesi Ners

Wawancara :
berdasarkan dari hasil wawancara dengan ketua tim jumlah tenaga perawat di
ruangan masih kurang
Observasi :
berdasarkan hasil observasi yang dilakukaan di ruangan perawatan II (AS-Salam)
terdapat struktur organisasi di ruangan, yang terdirri dari kepala ruangan, katim A
dan katim B. Setiap tim memiliki ketuanya masing-masing. Jumlah tenaga di
ruangan perawatan II sebanyak 25 orang dengan rata-rata berlatar belakang S1
keperawatan 9 orang dan D3 keperawatan sebanyak 16 orang.
Analisis :
Jumlah tenaga perawat di lapangan masih kurang

c. Sarana dan fasilitas

NO NAMA JUMLAH
1. Bed 44
Lemari 44
2.
Tv 29
3. Kulkas 18
Dispenser 14
4.
Telpon 29
5. Wc 30
6.
7.

d. Peralatan dan fasilitas

NO NAMA JUMLAH
1. Bak Steril 2
2. Bak Steril Sedang 2
3. Bak Steril Kecil 2
4. Tromol 1
5. Korentang 1
6. Nirbeken 1
7. Kom 1
8. Gunting Plester 1
9. Spatel 1
10. Pinset Anatomis 1
11. Pinset Cirurgis 1
12. Klem 1
13. Gunting Jaringan 1
14. Gunting Aff Heacting 1
15. Bak On Steril 1
16. Timbangan 1
17. Oksigen Transfer 1
18. Meteran O2
19. Troli 1
20. Troli suction 1
21. Rostur 2
22. Brangkar 1
23. Tabung O2 9
24. Sterilisator 1
25. HandCRUB 12
26. Tempat linen kotor 1
27. Tempat linen bersih 1
28. PISPOT 1

Dari daftar diatas terlihat jelas bahwa masih kurangnya alat kesehatan dirunagan.
Hal ini dapat berdampak pada keterlambatan petugas dalam melakukan tindakan
keperawatan

Analisis:
untuk mencapai suatu kerja yang optimal, harus ditunjang dengan fasilitas yang
memadai.

e. Perencanaan strategis/jangka panjang (5 tahunan)


Dari hasil wawancara dari katim mengatakan Tidak memiliki rencana tahunan
dikarenakan setiap 3 bulan dilakukan mutasi kepala ruangan sehingga terkait
masalah strategi jangka panjang tidak ada.
Analisis :
Terdapat kesenjangan antara teori dengan di lapangan dimana di dalam teori
memiliki perencanaan jangka panjang sedangkan di lapangan tidak memiliki
perencanaan jangka panjang dikarenakan setiap 3 bulan dilakukan mutasi kepala
ruangan sehingga terkait masalah strategi jangka panjang tidak ada.
f. Perencanaan jangka pendek (perencanaan harian, bulanan dan tahunan)
1) Perencanaan tahunan
a) Kepala ruangan
Kepala ruangan belum memiliki rencana tahunan
2) Perencanaan bulanan
a) Kepala ruangan
Hasil observasi yang didapatkan yaitu perencanaan bulanan meliputi rapat
bulanan serta membuat jadwal dinas. Sementara dalam teori bahwa
perencanaan kepala ruangan yang dimiliki adalah membuat jadwal dinas,
memimpin rapat, melakukan supervise kepada PP/Ketua tim, memimpin
rapat bulanan, membuat laporan bulanan, terstruktur dalam form
perencanaan bulanan kepala ruangan.
b) Ketua tim
Hasil wawancara dari ketua tim mengatakan belum memiliki rencana bulanan
namun selama ini yang dimiliki adalah melakukan atau menyusun laporan
bulanan. Pada teori dikemukakan bahwa rencana bulanan ketua tim terdiri
dari mempresentasikan kasus dalam case conference, memimpin pendidikan
kesehatan kelompok keluarga, dan melakukan supervise perawat pelaksana.
3) Perencanaan harian
a) Kepala ruangan
Tidak dilakukan wawancara terhadap kepala ruangan berhubung karena
kepala ruangan lagi cuti
b) Ketua tim
Wawancara :
Ketua tim mengatakan perencanaan harian ada yang terdiri dari kebutuhan
pasien dan hasil dari operan yang dilakukan selama sift dan laporan harian di
cantumkan kedalam buku catatan perawat, bukan di dalam lembar form pre
post conference
Observasi :
Hasil observasi perencanaan harian di dapatkan didalam catatan harian
perawat dalam 1 buku.
Analisis :
c) Perawat pelaksana
Wawancara
Hasil wawancara perawat pelaksana mengatakan bahwa dalam perencanaan
harian terdiri dari kebutuhan pasien dan hasil dari operan yang dilakukan
selama shif. Perencanaan harian dicantumkan dalam buku catatan perawat.
Observasi
Hasil observasi perencaan harian didapatkan catatan harian dicantumkan
dalam satu buku.
Analisis

Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk


sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya dan merupakan hasil dari
post dan operan yang terdiri dari form rencana harian perawat pelakana.
Sedangkan dari hasil observasi yang dilapangan belum memiliki form
rencana harian yang terstruktur mulai dari jam pertama dinas sampai selesai
dinas (post conference).

Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk


sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya dan merupakan hasil dari
post dan operan yang terdiri dari form rencana harian perawat pelakana.
Sedangkan dari hasil observasi yang dilapangan belum memiliki form
rencana harian yang terstruktur mulai dari jam pertama dinas sampai selesai
dinas (post conference).

2. Fungsi organisasi
a. Struktur organisasi, metode penugasan dan jobdescription
Struktur organisasi
Struktur organisasi perawatan dua as-salam
Rumah sakit islam faisal
makassar

DIREKTUR UTAMA
Dr. Hj. Arifah Arabe, T.
Mars
DIREKTUR PELAYANAN
DIREKTUR UMUM MEDIS & KEPERAWATAN DIREKTUR
dr. Fahrianjah Farid Dr. dr. Susi Aulina, KEUANGAN
Sp.S(k) Dr. Zulfikar Goozali

KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN
Sabir, S.Kep. Ns
SEKSI RAWAT INAP
Hj. Jusnaini, S.Kep.
Ns

KEPALA
RUANGAN
Susanti, S.Kep

Ketua Tim A Ketua Tim B


Hj. Indo Intang, Haslinda, Amd.Kep
S.Kep. Ns
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

1. Surna, Amd.Kep 1. Sriyanti, Amd.Kep


2. Akmal, Amd.Kep 2. A. Nurmaidah, S.Kep,
3. Hasmawati, S.Kep.Ns Ns
4. Sutriani, S.Kep. Ns 3. Ummul Khairil,
Model asuhan yang Amd.Kep
5. Jamaluddin, digunakan Amd.Kep
6. Hasniati, Amd.Kep 4. Fitri Andiyani,
7. Novianti, Amd.Kep Amd.Kep
8. Indrawati, AMD.Kep 5. Musdalifah, Amd.Kep
- 9.Model
Sulfiana, S.Kep.
asuhan Ns
yang digunakan adalah MPKP 6. Jalaluddin, S.Kep. Ns
10.Nuryanti,
Jobdes diruanganAmd.Kep 7. Mustawadiah,
11.Nurasmiwita,
Hasil observasi tidak ditemukan adanya jobdes/uraian tugas baik karu, katim
Amd.Kep
Amd.Kep 8. Rais, S.Kep, Ns
maupun PP.
9. Muh. Ali Aksa,
Analisis:
Belum adanya uraian tugas/jobdes diruangan akan menimbulkan ketidaksusaian
kerja sesuai dengan tugas dan peran yang diterima
b. Pembagian jadwal dinas
Wawancara :
Dari hasil wawancara pada katim mengatakan dalam pebagian jadwal dinas langsung
dalam 1 bulan
Observasi :
No Hari S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
L L L L
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 3
Kariawan/Tgl 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0
1. SUSANTY L L P P P P P L L P P P P L L L C U T I L L L L P P P L L
2. HASLINDA P P P P P P L P P P P P P L P P L P P P L P P L P P P L P P
X X
3. RAHMATIA L L S P P P P L P P P P P P L P P P P P P L L P P P P P L S
X X
4. A. P S M M L L L P S S M M L L P P P S M M L P P S P S M M L L
NURMAIDAH X
5. FITRI P S S M M L L L P S S M M L L L P S S M M L L P S S S M M L
ANDIYANI X X
6. MUZTAWADIA L P P S M M L L L P S S M M L L P P S S M M L M P P S S M M
H X
7. KHUMAIRAH M M L L L P P S M M L L L P S S M M L L P P S S L M L L P P
X X X
8. RAIS M L L L P S S M M L M L P P P M M L L P P S S M M L L P P S
X X
9. NURASMIWITA S L P P S S M M L L L P S S M M L L L P S S M M M L P P P S
X X
10 SRIYANTY L L L M S S S S L S S S S S S L S S S S S S L P L S S S S L
. X X
11 M. ALI AKSA S S M L L L P P S M M L L L L S S S M M L L P S S M M L L P
. X X
12 SULFIANA L P S S S M M L L P P S S M M L L P P S S P M L L L P S S M
. X X
13 HJ.INDO L L P P S S M S L L L P S S M M L L L P P S M M L L P P S S
. INTANG X X
14 SURNA M L L L P S S M M L L L P S S M M L L P P S S M M L L P P S
. X X
15 JAMALUDDIN L L P P P P S L P P P P P S L P P S S M M L P L P S S M M L
. X X
16 INDRAWATI L P S S M M L L L P S S M M L L P P P P P P L P P P P P P L
. X X
17 HASMAWATI P S S M M L L L P S S M M L L L P P P S S L P P P P M M L L
. X X
18 SUTRIANI M M L L L P S M M M L L L P P S S S S L S S S S S S L P S S
. X X
19 MUSDALIFAH L P S S S M M L L P P S S M M L L L P S S M M L L L P S S M
. X X
20 HASNI P P P P L P P P P S S L P P S S M M L L L P S S M M L L LX P
. X
21 UMMUL S M M M L L P P S M M L L L S P S M M L L P P P S M M L L P
. X X
22 AKMAL L L L S S S S S L P P S S S P L P P S S M M L L L P S S M M
. X X
23 NURYANTI P L P P P P P P L L P P P P P L P P P P P L L P P P P P P L
. X X
24 JALALUDDIN S S M M L L L M M S M M L L L P S S M M M L P S S S S S L P
. X X

Keterangan :

KEPALA RUANGAN : warna kuning

TIM A : warna biru

TIM B : warna hijau


c. Daftar pasien
Wawancara :
Dari hasil wawancara katim mengatakan dalam pembagian pasien tidak di
klasifikasikan sesuai dengan tingkat kebutuhan pasien seperti total care, parsial care
dan minimal care, pasien di tempatkan berdasarkan jenis kelamin dan sesuai dengan
kelas permintaan pasien. Dalam pembuatan dafrar pasien di kelompkkan menjadi
dua yaitu daftar pasien Tim A dan Tim B.
Observasi :

NO KAMAR TIM NAMA PASIEN KAMAR TIM A NAMA PASIEN


B
1. 202 ABID ADILA 218 MAHMUD
2. 212 M. JUFRI 220 NURHIDAYAT
3. 201 AMINUDDIN 222 NURDIANI
4. 203 BERNI IDJIST 230 GINA
5. 203 SUDDIN 234 AULIA
6. 206 A. TAUFAN 217 ZUHRI
7. 207 HAJRAH 217 AN. AYYATI
8. 209 LONARI 225 SAANI
SYAMSUDDIN
9. 209 KASRIANTI 227 BERNADIANA
10. 211 MAKKOASA 227 CITRAWATI
11. 213 NARYATI 229 RAMALANG
12. 215 A. ELLRIYAN 231 SUPARMAN
TI
13. 215 A. FARIDA 233 SANGKALA. DG.
RALE

Analisis :

Dalam pembagian daftar pasien yaitu berdasarkan tim dan di kelompokkan


berdasarkan jenis kelamin sesuai dengan kelas permintaan pasien tetapi pembagian
pasien tidak di klasifikasikan sesuai dengan tingkat kebutuhan pasien seperti total
./care, parsial care dan minimal care karena kamar pasien terdiri dari kamar vip dan
kelas 1.
3. Fungsi pengarahan
a. Operan, Pre & Post Conference
1) Kepala ruangan
Tidak dilakukan wawancara kepada kepala ruangan
2) Ketua tim
Menurut ketua tim, pre post conference tidak dilakukan secara terstruktur. Hanya
Operan yang dilakukan di depan pasien karena menganggap menyita waktu yang
banyak jika di lakukan pre dan post, sementara banyak pekerjaan yang perlu di
lakukan di ruangan.
Analisis :
Terdapat kesenjangan antara teori dengan di lapangan karena menutut teori
dilakukan pre post confrerence setiap pergantian sift semntara di lapangan tidak
dilakukan pre post hanya di lakukan operan di ruangan pasien
3) Perawat pelaksana
wawancara
Hasil wawancara pada perawat pelaksana mengatakan bahwa tidak dilakukan pre
post dan operan secara terstruktur melainkan dilakukan dalam satu waktu yaitu
pada saat operan. Operan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing pasien yang telah diberikan oleh ketua tim.
observasi
Dari hasil observasi tidak dilakukan pre dan post conference, yang dilakukan
hanya operan baik di ruang pasien maupun diruang perawat.
Analisis
Tidak sesuai dengan teori. Saat operan perawat tidak mengklarifikasi di ruang
pasien.

b. Iklim motivasi
Dari hasil wawancara ketua tim mengatakan dalam memberikan motivasi jika
terdapat salah satu perawat yang kerjanya kurang semangat maka kepala ruangan
atau ketua tim memberikan nasehati kepada perawat yang bersangkutaan dengan
cara face to face.
Analisis :
Tidak terdapat kesenjangan dalam pemberian motivasi pada perawat yang memiliki
kinerja yang kurang karena kepala ruangan atau ketua tim akan memberikan nasehat
kepada perawat tersebut secara face to face tanpa menegur di depan perawat lain

c. Pendelegasian
Dari hasil wawancara pendelegasian dilaksanakan secara insidentil (tanpa
menggunakan form pendelegasian) melainkan menunjuk langsung perawat yang
dianggap mampu bertanggung jawab selama kepala ruangan tidak berada diruangan.
Analisis :
Terdapat kesenjangan antara teori dengan
d. Supervisi
Dari hasil wawancara ketua tim mengatakan bahwa untuk supervise pernah
dilakukan namun saat ini sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan tingkat kesibukan
yang padat diruangan
e. Manajemen konflik
Dari hasil wawancara, ketua tim mengatakan kepala ruangan memanggil kedua belah
pihak yang mengalami konflik keruangannya dan mendengar cerita dari kedua pihak
dan memberi solusi dari masalah tersebut
kadang menegur langsung perawat yang mengalami konflik atau menegur ketua tim
dari perawat tersebut.
f. Gaya kepemimpinan
4. Fungsi pengendalian
a. Indicator mutu
Observasi :
Tidak di temukan gugus kendali mutu di ruangan perawatan II
Analisis : kurangnya pengetahuan perawat mengenai pentingnya gugus kendali mutu

b. Audit kelengkapan dokumentasi keperawatan


Observasi :
Dari hasil observasi yang dilakukan pada beberapa berkas pasien di dapatkan data
bahwa dalam pengisian format asuhan keperawatan terisi dengan lengkap akan tetapi
pada intervensi khususnya pmberian pendidikan kesehatan tiidak ditemukan.
Analisis :
Pendokumentasian terkait dengan pendidikan kesehatan tidak di cantumkan di dalam
lembar asuhan keperawatan dan pengisian lembar rekam medis lainnya lengkap.
c. Survey kepuasan pasien
Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja perawat.

Pelaksanaan evaluasi menggunakan kuisioner yang berisi 22 soal berbentuk pilihan

pertanyaan. Pertanyaan pilihan mencakup pemberian penjelasan orientasi ruangan,

prosedur tindakan dan sikap perawat selama memberikan asuhan keperawatan.

Jawaban pada pertanyaan pilihan terdiri atas 4 jawaban yaitu sangat setuju bernilai

4, setuju bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, sangat tidak setuju 1. Pengkajian

dilakukan kepada 10 responden.


Sedangkan kuesioner kepuasan keluarga terhadap kinerja perawat di evaluasi

menggunakan kuesioner berisi 14 pertanyaan berbentuk pilihan pernyataan. Terdiri

atas 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju bernilai 4, setuju bernilai 3, tidak

setuju bernilai 2, sangat tidak setuju 1. Pengkajian dilakukan kepada 8 responden.

Kepuasan Pasien Frekuensi %


Puas 9 90

Kurang Puas 1 10
Total 10 100

Kepuasan keluarga Frekuensi Percent (%)


Puas 5 62.5

Kurang Puas 3 37.5


Total 8 100
5. Fungsi staffing/compensatory reward
a. Proses rekruitmen dan seleksi perawat
b. Proses orientasi pasien baru
c. Proses penilaian kerja
d. Metode pengembangan staf perawat
C. Analisis Manajemen Asuhan keperawatan
1. Daftar 10 penyakit terbanyak ruangan

No Penyakit Jumlah
1. Diabetes mellitus 7
2. Community Aquired Pneumoni(CAP) 5
3. BPH 4
4. Chololitiasis 4
5. Diare akut 4
6. CHF 3
7. Hemiparesis 3
8. TB Paru 3
9. Dispepsia 3
10. Infeksi saluran kemih (ISK) 2

2. Ketersediaan SAK (standar asuhan keperawatan)


Observasi :
Dari hasil observasi SAK terdapat diruangan namun format SAK tidak di di smpan di
nurse station melainkan di dalam lemari
Analisis :
SAK yang di gunakan sudah menggunakan referensi NANDA sehingga SAK yang di
gunakan sangat baik untuk di aplikasikan di dalam asuhan keperawatan
3. Metode pendokumentasian asuhan keperawatan
Observasi :
Dalam pendokumentasian asuhan keperawatan Menggunakan metode ceklist untuk form
pengkajian dan metode tulis untuk asuhan keperawatan.
Analisis :
Dalam hal metode tulis untuk pendokumentasian asuhan keperawatan tidak efesien
untuk metode tulis. Dikarenakan memperberat kinerja perawat sedangkan tanggung
jawab perawat memiliki 5-7 pasien. namun, format ceklis sebenarnya sudah disediakan
untuk beberapa diagnose keperawatan di ruangan, akan tetapi kurang pengaplikasian
lembar pendokumentasian ceklish.
4. Pendidikan kesehatan
Hasil observasi belum ditemukan media pendidikan kesehatan diruangan.
5. Discharge planning
Hasil wawancara Katim menagatakan selalu dilakukan discharge planning setiap pasien
akan pulang. Namun tidak diberikan leaflet
D. Analisis Masalah & Skoring Prioritas Masalah

Proiritas Masalah Dapat Dilakukan Dengan Memperhatikan Aspek :

a. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut (magnitude)


b. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity)
c. Bisa dipecahkan (manageability)
d. Nursing concernt adalah melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
e. ketersediaan sumber daya (affor dability)

Nilai yang diberikan pada aspek 1 sampai 5 (nilai 1=sangat kurang penting, nilai 2=
kurang penting, nilai 3 cukup penting, nilai 4 = penting dan nilai 5 = sangat penting)

No Masalah Mg Sv Ma Nc A Total prioritas


score
1 Perencanaan:
a. Filosofi 3 2 5 4 5 600 7
Tidak ada filosofi di ruangan
b. ketenagaan
jumlah ketenagaan perawat 5 5 3 4 5 1500 2
masih kurang
c. sarana dan prasarana
sarana dan prasarana belum 4 3 3 3 2 216 9
mecukupi kebutuhan ( pispot)
d. perencanaan jangka pendek
tidak terdapat form perencaan 5 5 5 5 5 3125 1
harian, bulanan, dan tahunan
(KARU,KATIM dan PP)

2 Fungsi organisasi :
a. jobdes decription
tidak ada job decription di 5 5 5 5 5 3125 1
ruangan ners station

3 Fungsi pengarahan :
a. pre post conference
tidak terlaksana pre dan post 5 5 5 5 5 3125 1
conference
b. pendelegasian
tidak terdapat form 4 3 3 3 3 324 8
pendelegasian
c. supervisi
tidak dilakukan supervisi 5 4 4 4 4 1280 3

4 Fungsi pengendalian
a. indicator mutu
tidak terdapat indicator mutu 5 4 4 4 3 960 5
di ruangan
b. audit pelengkapan
dokumentasi
- usulan penempatan SAK 4 4 4 4 4 1024 4
di nurse station sebagai
pedoman perawatan dan
- usulan pembuatan asuhan 4 3 3 3 3 324 8
keperawatan dengan
menggunakan metode
ceklist
5 Analisis managemen asuhan
keperawatan
a. daftar 10 penyakit
tidak ada diagram daftar 10 5 4 4 3 3 720 6
penyakit terbanyak
diruangan
b. ketersediaan SAK 4 3 3 3 3 324 8
SAK tidak di simpan di
ners station sebagai
panduan dalam
pendokumentasian asuhan
keperawatan, melainkan di
dalam lemari
c. pendidikan kesehatan 4 4 4 4 4 1024 4
tidak ada media penkes
Keterangan: total score diperpleh dengan mengalikan nilai Mg x Sv x Nc x A

E. Prioritas Pemecahan Masalah


1. Tidak terdapat form perencaan harian, bulanan, dan tahunan (KARU,KATIM dan PP)
(3125)
2. tidak ada job decription di ruangan ners station (3125)
3. tidak terlaksana pre dan post conference (3125)
4. jumlah ketenagaan perawat masih kurang (1500)
5. tidak dilakukan supervisi (1280)
6. usulan penenpatan SAK di nurse station sebagai pedoman perawatan (1024)
7. tidak ada media penkes (1024)
8. tidak terdapat indicator mutu di ruangan (960)
9. tidak ada diagram daftar 10 penyakit terbanyak diruangan (720)
10. Tidak ada filosofi di ruangan (600)
11. tidak terdapat form pendelegasian (324)
12. usulan pembuatan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode ceklist (324)
13. SAK tidak di simpan di ners station sebagai panduan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan, melainkan di dalam lemari (324)
14. sarana dan prasarana belum mecukupi kebutuhan ( pispot) (216)

F. Analisis prioritas pemecahan masalah

Prioritas alternatif pemecahan masalah diseleksi dengan menggunakan pembobotan


berdasarkan metode CARL,

Meliputi aspek- aspek :

a. Capability (c) adalah kemampuan kedua belah pihak antara mahasiswa residensi dan
RS untuk melaksanakan akternatif.
b. Assesability ( A ) adalah kemudahan dalam melaksanakan alternatif
c. Readiness ( R ) adalah kesiapan untuk melaksanakan alternatif
d. Leverage ( L ) adalah daya ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah

Masing masing aspek diberikan penilaian dengan rentang 1 sampai dengan 4 dengan
pemaknaan :
Nilai 1 = tidak mampu
Nilai 2 = cukup mampu
Nilai 3 = mampu
Nilai 4 = sangat mampu

No Alternstif C A R L Skor Peringkat


Pemecahan Masalah
1. Membuat 3 4 2 2 48 3
jobdescription
diruangan nurse
station
2. Pengaktifan 3 2 3 3 54 2
kembali pre dan
post conference
3. Mengusulkan untuk 3 3 2 3 54 2
penambahan tenaga
kerja perawat
4. Pengajuan untuk 3 2 3 2 36 4
dilakukan supervisi
5. Mengusulkan 3 2 2 3 36 4
penempatan SAK di
nurse station
sebagai pedoman
perawat
6. pembuatan media 3 3 3 3 81 1
penkes (leaflet)
7. Pembuatan contoh 3 3 3 3 81 1
indicator mutu
diruangan
8. Pembuatan diagram 3 2 3 2 36 4
10 daftar penyakit
terbanyak diruangan
9. Pembuatan filosofi 3 3 3 3 81 1
diruangan
10. Pembuatan contoh 3 3 3 3 81 1
format
pendelegasian
11. Mengaktifkan 2 2 2 2 16 5
kembali sistem
ceklis dalam
pemilihan diagnosa
12. Mengusulkan untuk 2 2 2 2 16 5
penambahan sarana
dan prasarana
seperti pispot
13. Pembuatan form pre 3 3 3 3 81 1
post conference
Berdasarkan skoring tersebut maka disusun prioritas pemecahan masalah sebagai berikut :

1. pembuatan media penkes (leaflet)


2. Pembuatan contoh indicator mutu diruangan
3. Pembuatan filosofi diruangan
4. Pembuatan contoh format pendelegasian
5. Pembuatan form pre dan post conference
6. Pengaktifan kembali pre dan post conference
7. Mengusulkan untuk penambahan tenaga kerja perawat
8. Membuat jobdescription diruangan nurse station
9. Pengajuan untuk dilakukan supervisi
10. Mengusulkan penempatan SAK di nurse station sebagai pedoman perawat
11. Pembuatan diagram 10 daftar penyakit terbanyak diruangan
12. Mengaktifkan kembali sistem ceklis dalam pemilihan diagnosa
13. Mengusulkan untuk penambahan sarana dan prasarana seperti pispot

Anda mungkin juga menyukai