Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN II

RSUD Prof.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU BANTAENG

Oleh :

1. A.ARIYANDI FATURRAHMAN 6. EKARMINI


2. ABDUL HAQ A.S 7. AMRIL
3. MUH.AAN ALFIANSYAH 8. ARDIANSYAH BUGIS
4. AINUL YAKIN A.M 9. NUR ISLAMIAH
5. JANNATUL MAKWA HARIYONO 10. ADE IKSAN NOHO

PROGRAM STUDY DIPLOMA III


AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawa ini:

NAMA :

1. A.ARIYANDI FATURRAHMAN 6. EKARMINI


2. ABDUL HAQ A.S 7. AMRIL
3. MUH.AAN ALFIANSYAH 8. ARDIANSYAH BUGIS
4. AINUL YAKIN A.M 9. NUR ISLAMIAH
5. JANNATUL MAKWA HARIYONO 10. ADE IKSAN NOHO
Telah melaksanakan praktek kerja lapang di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu Bantaeng pada tanggal 06 Agustus s/d 01 September 2018.

Laporan praktek ini telah diperiksa dan disetujui dalam rangka memenuhi
persyaratan perkuliahan di Akademi Teknik Elektromedik (ATEM)
Muhammadiyah Makassar.

Telah di periksa oleh:

Pembimbing Rumah Sakit Pembimbing Institusi


RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu ATEM Muhammadiyah
Bantaeng Makassar

Dedi Awaluddin Badillah.Amd.Tem Soekarman, S.T


NIP : 198111232012121001 NBM : 1207162

Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Direktur


RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar. ATEM Muhammadiyah
Makkatutu Makassar

Sumarling,Amd.Tem St Fatimang ,ST.MT

ii
NIP : 198005232010011022 NBM: 849 524
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2018-2017
(06 Agustus – 01 September 2018)
Oleh:

1. A.ARIYANDI FATURRAHMAN 6. EKARMINI


2. ABDUL HAQ A.S 7. AMRIL
3. MUH.AAN ALFIANSYAH 8. ARDIANSYAH BUGIS
4. AINUL YAKIN A.M 9. NUR ISLAMIAH
5. JANNATUL MAKWA HARIYONO 10. ADE IKSAN NOHO

Mengetahui :

Pembimbing Rumah Sakit Pembimbing Institusi


RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu ATEM Muhammadiyah
Bantaeng Makassar

Dedi Awaluddin Badillah,Amd.Tem Soekarman, S.T


NIP : 198111232012121001 NBM : 1207162

Disetujui oleh:

Direktur
ATEM Muhammadiyah Makassar

St Fatimang, ST.MT
NBM: 849 524

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wbr.

Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat allah SWT,berkat


rahmad dan karunia –nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapang II di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng pada tanggal 06
Agustus s/d 01 September 2018.Salam dan salawat tak lupa pula kita kirimkan
kepada baginda rasul sang peretas dunia kegelapan menuju dunia yang penuh
khidmat dan cahaya kebahagiaan.semoga kita termaksud dalam golongannya dan
setiap perubahan kita selalu meneladani sikap beliau.

Dengan adanya program praktikum yang berlokasi di RSUD


Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng sehingga saya dapat mengetahui,
mengenal alat, bagaimana mengoperasikan ,merawat serta mengetahui troubel
shooting suatu alat. Namun hal tersebut tidak lepas dari bantuan pembimbing dan
semua pihak yang telah membantu.Oleh karena itu kami menyampaikan banyak
terima kasi kepada:

1. Ibunda Siti Fatimang, ST.MT Direktur ATEM Muhammadiyah Makassar yang


telah memberi kesempatan untuk ikut serta dalam PKL ini.
2. Bapak Sumarling,Amd.Tem selaku kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng yang telah menerima dan
memberi ruang gerak kepada kami.
3. Kakanda Dedi Awaluddin Badillah,Amd.Tem dan Yayat hidayat,Amd.Tem,
beserta Tim Teknisi Elektromedis sebagai pembimbing yang senantiasa
memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan Praktek RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng.

iv
4. Kakanda Soekarman, ST yang memberi bimbingan dan arahan kepada kami
selama berlangsung Praktek Rumah Sakit dan memberikan kepercayaan untuk
melangsungkan PKL di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng.
5. Seluruh Staf di Akademi Teknik Elektromedik (ATEM) Muhammadiyah
Makassar yang memberi bimbingan dan arahan kepada saya selama
berlangsung Praktek di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng.
6. Serta teman-teman seperjuangan yang juga ikut melaksanakan Praktek Rumah
Sakit di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng, semoga tetap
semangat dan giat menimba ilmu.
7. Tak lupa ucapan terima kasih atas kerja samanya kepada seluruh rekan-rekan
medis yang ada di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Banateng.
8. Serta yang paling berperan penting dan berjasa dalam hidupku adalah kedua
Orang tuaku,yang senang tiasa mencurahkan kasih sayang dan dukungannya
kepada saya.

Saya sangat menyadari bahwa laporan hasil praktikum ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan dan mudah-mudahan dengan terselesaikannya laporan hasil
praktikum ini bisa menambah ilmu dan wawasan yang kita miliki.

Akhir kata, semoga penyusunan laporan hasil praktikum ini akan


bermanfaat bagi saya khususnya,dan bagi pembaca pada umumnya.tak ada kata
yang saya bisa sampaikan kepada semua pihak dan tak ada harapan yang dapat
saya berikan,kecuali mengharapkan balasan yang setimpal atas kebaikan dan
dorongan kepada Allah SWT,Amin.

Bantaeng, 07 Agustus 2018

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan dan Manfaat Diadakannya Prakter Rumah Sakit 1

1.3. Metode pelaksanaan 2

1.4. Sistematika Penulisan 2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT................................................4

2.1. Sejarah Rumah Sakit 4

2.2. Visi dan Misi 6

2.2.1.Visi 6

2.2.2. Misi 6

2.2.3. Motto 6

2.3. Struktur Rumah Sakit 7

2.4.Struktur Organisasi dan uraian tugas RSUD Kabupaten setelah penetapan


PPK-BLUD 9

2.5.Struktur Organisasi IPS RUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng


9

BAB III PEMBAHASAN ALAT.........................................................................10

3.1. Peralatan Terapi 10

3.2. Peralatan Life Support 30

3.3. Peralatan Radiologi Lanjut 48

vi
3.4. Peralatan Diagnostik Lanjut 63

3.5. Peralatan Laboratorium Klinik Lanjut 89

3.6. Peralatan Bedah dan Anastesi 104

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................121

LAMPIRAN........................................................................................................122

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Selama mengikuti perkuliahan mahasiswa telah diajarkan materi
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan alat medis baik untuk peralatan
Radiologi lanjut, Diagnostik lanjut, Laboratorium lanjut, Bedah dan
Anaestesi,life support, namun karena alat dan media yang sangat terbatas
maka maka mahasiswa perlu dibekali pengetahuan yang lebih guna
menunjang pengalamannya kelak ketika berada di dunia kerja. Sehingga
dalam lingkungan kerja mahasiswa tidak canggung lagi dan dapat mengatasi
masalah dengan tepat.
Akademi Teknik Elektromedik (ATEM) Muhammadiyah Makassar
adalah salah satu institusi pendidikan kesehatan dituntut untuk menghasilkan
tenaga terampil dalam bidang elektromedis yang dapat melakukan uji
fungsi, uji kesesuaian, uji coba, pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan
peralatan elektromedik.
Atas dasar hal itu, maka untuk merealisasikannya mahasiswa ATEM
Muhammadiyah Makassar mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng pada tanggal 06
Agustus s/d 01 September 2018.

1.2. Tujuan dan Manfaat


1.2.1. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenal secara langsung kondisi kerja yang


akan dihadapi, tanpa meninggalkan profesionalisme sebagai
tenaga teknik elektromedik.
2. Setelah menjalani praktek kerja lapang di RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng,diharapkan mahasiswa
mampu melakukan perecanaan, pengerjaan, analisa, evaluasi
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan yang ada.
3. Diharapkan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk melatih
diri dalam penerapan dan mengintegrasi pelajaran yang telah
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

1
4. Memahami lebih dalam permasalahan yang ada di rumah sakit
yaitu masalah perencanaan pemasangan, pemeliharaan serta
perbaikan elektromedik dan saran kesehatan lainnya.

1.2.2. Manfaat

1. Mahasiswa dapat menegtahui pengoperasian alat secara


langsung, melakukan pemeliharaat dan menganalisa kerusakan
suatu alat.
2. Mahasiswa dapat secara langsung mengetahui permasalahan di
dunia kerja.
3. Menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa teknik
elektromedik
4. Menambah pengalaman kerja bagi mahasiswa teknik
elektromedik.

1.3. Metode pelaksanaan


Praktek kerja lapang II merupakan mata kuliah wajib yang harus
diprogramkan oleh setiap mahasiswa ATEM Muhammadiyah Makassar pada
semester IV (Empat). Waktu pelaksanaan PKL II mulai tanggal 06 Agustus
s/d 01 September 2018.

1.4. Sistematika Penulisan


Agar lebih mudah memahami isi laporan pelaksanaan praktek kerja
lapang II ini, penulis menyusun sistematika laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode
pelaksnaan dan sistematika pernulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya rumah sakit,, visi dan misi
rumah sakit, struktur rumah sakit, struktur organisasi dan uraian tugas

2
RSUD setelah penetapan PPK-BLUD dan struktur organisasi IPS RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng.

BAB III PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang pembahasan Peralatan Diagnostik, Peralatan
radiologi, Peralatan Terapi, Peralatan Life Support serta Peralatan
laboratorium. Pemeliharaan dan Perbaikan alat yang akan dibahas dan telah
dipelajari mahasiswa selama kegiatan PKL II berlangsung berisi tentang :
1. Identifikasi Alat.
2. Fungsi dan prinsip kerja alat.
3. Bagian-bagian alat dan fungsinya
4. Blok diagram dan prinsip kerja blok diagram
5. Pengoperasian alat
6. Pemeliharaan dan perbaikan
BAB IV PEMELIHARAAN ALAT
Bab ini berisi tentang standar operasional pemeliharaan alat dan
rencana pemeliharaan yang telah terjadwal di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu Bantaeng.
BAB V PERBAIKAN ALAT
Bab ini berisi tentang standar operasional perbaikan alat dan segala
kegiatan perbaikan yang berlangsung selama PKL II berjalan .

BAB VI PENUTUP
1. Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
pembahasan dan evaluasi hasil PKL.
2. Saran
Dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,
ditujukan kepada instansi terkait dengan pelaksanaan PKL.

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1. Sejarah Rumah Sakit


Perkembangan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng.

3
1. Tahun 1921

RSUD Bantaeng pada pemerintahan Belanda.

2. Tahun 2000

Rumah sakit umum bantaeng beralih status kelembagaan


dari UPTD dinas kesehatan menjadi kantor RSUD Bantaeng.

3. Tahun 2001

Rumah sakit bantaeng beralih nama menjadi RSUD


Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng. Namun RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng di ambil dari nama
seorang putera daerah kabupaten bantaeng yang merupakan salah
satu seorang guru besar dari Fakultas kedokteran UNHAS bagian
penyakit dan kelamin.

4. 17 Desember 2004

Penetapan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu sebagai


rumah sakit type C berdasarkan SK Menkes
No.1284/Menkes/XII/2004.

5. Tahun 2009

Penetapan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng


terakreditasi 5 pelayanan ( rekam medik, IGD, rawat, yanmed,
manajemen dan adminitrasi ). Sertifikat No. YM.01.10/III.3136/09.

6. 22 Desember 2009

RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng di


nobatkan sebagai rumah sakit sayang ibu dan bayi (RSSIB)
terbaik tingkat provensi sulawesi selatan oleh meteri negara

4
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan menteri
kesehatan.

7. 06 januari 2010

Peresmian izin operasional unit transfusi darah rumah sakit


(UTDRS) RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng sesuai
sertifikat No.00131/DK-yan-2/1/2010.

8. 30 juli 2010

RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng ditetapkan


sebagai pusat pelayanan bibir sumbing di sulawesi selatan
bekerjasama dengan japan cieft fondation, YPPCBL bandung,
celebes cieft centre makassar.

9. Tahun 2011

RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng


ditetapkam sebagai pusat pelayanan jantung sulawesi selatan
bekerjasama dengan cardiac center RSUD Dr.Wahidin
Sudirohusodo dan bagian cardiologi fakultas universitas
hasanuddin nakassar.

10. 26 februari 2011

RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng sebagai


pusat layanan mata sulawesi selatan bekerja sama dengan bagian
mata fakultas kedokteran universitas hasanuddin makassar.

11. 19 februari 2012

RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng ditetapkan


sebagai SKPD yang menerapkan pola pengelolaan keuangan

5
badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) sesuai SK bupati
No.161/119/III/2012.11.

2.2. Visi dan Misi


2.2.1. Visi
Visi RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng yaitu :
“Terwujudnya RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng
menjadi primadona di sulawsi selatan.”
2.2.2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan
misi RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu bantaeng sebagai
berikut;
1. Menciptakan pelayanan kesehatan yang mandiri dan proaktif.
2. Menciptakan pelayanan kesehatan berorintasi kendali mutu
dan kendali biaya.
3. Menciptakan masyarakat yang berperilaku sehat dan
mandiri.

2.2.3. Motto
“Menjaga mutu pelayanan dengan spirit kompotensi dan intekritas
moral.”

6
2.3. Struktur Rumah Sakit

7
2.4. Struktur Organisasi dan uraian tugas RSUD Kabupaten setelah
penetapan PPK-BLUD

8
2.5. Struktur Organisasi IPS RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
bantaeng

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Peralatan Terapi


 Spesifikasi alat
Nama Alat : laser terapi
Merk : Marvel
Tipe : MRV-IR.0003B
No.seri :
 dasar alat
Laser terapi adalah salah satu jenis alat yang digunakan
untuk terapi, alat ini menggunakan prinsip kerja seperti pada laser
umumnya namun ada perbedaan, jika laser biasa hanya
memancarkan gelombang cahaya beda halnya dengan alat ini, selain
memancarkan cahaya juga memancarkan frekuensi dan gelombang
panas, gelombang ini akan merambat diatas hingga di bawah
permukaan kulit, alat ini umum digunakan pada kulit wajah dan kulit
yg mengalami kerutan.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
1. Fungsi

10
Sebagai alat terapi, biasanya digunakan sebagai alat terapi
kecantikan

2. Prinsip kerja
Menggunakan gelombang cahaya yang memiliki frekuensi
yang dapat diatur sesuai yang dibutuhkan.
 Bagian- bagian Alat
1. Sklar ON/OFF : untuk menyalakan alat
2. Lampu terapi pemanas

 Blok Diagram Alat

Keterangan :

Arus listrik AC melewati saklar pada saat dionkan dan


menyalakan lampu bohlam. Panas yang dikeluarkan oleh bohlam
tersebut digunakan untuk terapi pasien.

 Pengoperasian alat
1. Persiapan Penderita : Posisikan penderita seenak mungkin
disesuaikan dengan daerah yg akan diobati lalu lakukan tes
panas dingin. Perlu diberita-hukan mengenai panas yang
dirasakan adalah rasa hangat.
2. Persiapan alat : alat dihubungkan dengan sumber arus AC.
Saklar dionkan kemudian lampu meyala.
3. Pengaturan dosis : Atur jarak lampu 45 – 60 cm dan waktu
pengobatan antara 10 – 30 menit.
4. Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
5. Atur jarak lampu 45 – 60 cm dan waktu pengobatan antara 10 –
30 menit.
6. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posis OFF.
7. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
8. Bersihkan alat setelah digunakan

11
9. Pasang penutup debu.

 Pemeliharaan Alat
1. Bersihkan alat dari sisa gel
2. Jangan biarkan kabel power pada alat kusut
 Traouble shotting
 Keluhan :Alat tidak menyala

Tindakan : Periksa tegangan dari jala – jala PLN

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Nebulizer
Merk : Omron
Tipe : NE-C29
No.seri : 20140300051 UF
 Teori dasar alat
Nebulizer merupakan alat bantu pernapasan yang dapat
digunakan sebagai terapi untuk mengencerkan dahak dengan
pengasapan (terapi uap). Nebuliser di gunakan untuk mengobati
asma, alergi dan gangguan sistem pernapasan lain. Dengan
menggunakan Nebuliser, pemberian obat menjadi lebih efisien
karena dengan nebulasi yang tinggi menjamin durasi pemberian
obat yang lebih optimal dan juga dengan pemakaian Nebuliser akan
meninggalkan sedikit sisa obat. Alat Nebuliser ini akan
mengeluarkan uap untuk di semprotkan atau di hirup oleh pasien.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
Nebulizer adalah Alat therapy yang digunakan untuk
mengobati pasien yang terserang penyakit saluran pernafasan
dengan memanfaatkan cairan uap, dimana cairan uap tersebut
sudah tercampur dengan obat.
Dengan menggunakan Nebulizer, pemberian obat menjadi
lebih efisien karena dengan nebulasi yang tinggi menjamin durasi
pemberian obat yang lebih optimal dan juga dengan pemakaian
nebulizer akan meninggalkan sedikit sisa obat. Alat Nebulizer ini

12
akan mengeluarkan uap untuk di semprotkan atau di hirup oleh
pasien biasanya media penghasil uap tergantung jenis nebulizer
yang di pakai.
 Bagian- bagian Alat

4 5 6

1
3

Keterangan : 2
1. Saklar power atau saklar ON/OFF untuk menyalakan dan
mematikan alat.
2. Output uap nebulizer
3. Filter untuk menyaring udara
4. Tempat obat yang di uapkan
5. Face mask sebagai katup yang di pasang di hidung pasien
6. Selang
 Blok Diagram Alat

Keterangan :
Setelah Alat di hubungkan dengan jala-jala PLN (switch ON) maka
indicator power ON akan menyala, maka masing-masing blok
rangkaian lain siap bekerja, sedangkan kompressor langsung
mendapat supply (220V ac). lalu proses pengkabutan disebabkan

13
pecahnya molekul-molekul air yang kemudian menjadi uap atau
kabut, karena adanya tekanan udara dari kompressor yang masuk
kedalam wadah obat atau nebulizer kit yang berfungsi
memampatkan tekanan udara sehingga menekan air dan partikel air
akan pecah menjadi kabut. Lalu masuk kesaluran pipa kemudian ke
masker untuk dihisap oleh pasien dan kemudian masuk ke paru-
paru pasien. Alat ini tidak ada setting waktu, jadi setelah obat habis
dihisap pasien alat langsung dimatikan secara manual pada tombol
OFF

 Cara pengoperasian alat


1. Persiapan :
a. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
b. Periksa kondisi tempat obat
c. Ganti Filter dan periksa kabel power
d. Periksa kelengkapan bahan obat, slang dan facemask.
2. Pelaksanaan :
a. Perhatian protap pelayanan
b. Tekan tombol power untuk mengaktifkan alat
c. Lakukan tindakan dengan memasang facemask ke
pasien.
3. Pengemasan/Penyimpanan :
a. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF
ke posis OFF.
b. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
c. Lepaskan facemask, kemudian bersihkan alat.
d. Pasang penutup debu.
 Pemeliharaan Alat
1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. Peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
2. Persiapan
a. Siapkan surat perintah kerja
b. Siapkan dokumen teknis penyerta : service manual dan
wiring diagram
c. Siapkan peralatan kerja :
 Tool set elektronik
 Multimeter
 Leakage Current Meter
d. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
 Contact cleaner
 Cairan pembersih
 Kain lap/tissue

14
 Kuas
e. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat. 1 bulan
Cek fungsi tombol dan indikator 1 bulan
Cek kondisi filter, ganti bila perlu 1 bulan
Cek klep/membran, ganti bila perlu 3 bulan
Cek uap micromis 1 bulan
Lakukan pelumasan pada bering /lager motor 6 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
Kalibrasi alat 1 tahun

4. Pencatatan
a. Isi katru pemeliharaan alat
b. Isi surat perintah kerja
5. Persiapan
a. Simpan alat pada tempatnya
b. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
c. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
d. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
 Tindakan : periksa kondisi kompresor.

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Infra red
Merk : Marvel
Tipe : MRV-IR.0003B
No.seri :

 Teori dasar alat

15
Infra Red adalah gelombang elektromagnetik dari panjang
gelombang (>750 nm) lebih panjang dari cahaya tampak (450-750
nm), tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya
berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang.Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm - 1 mm.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
3. Fungsi
Membantu penyembuhan berbagai macam penyakit
antara lain : sakit kepala, keseleo, pegal linu, rheumatik
4. Prinsip kerja
Prinsip Kerja infrared dengan menggunakan lampu
infrared. Panas yang dikeluarkan oleh bohlam tersebut
digunakan untuk terapi pasien.
 Bagian- bagian Alat

3. Sklar ON/OFF : untuk menyalakan alat


4. Lampu infra red : terapi pemanas
 Blok Diagram Alat

Keterangan :

Arus listrik AC melewati saklar pada saat dionkan dan


menyalakan lampu bohlam. Panas yang dikeluarkan oleh bohlam
tersebut digunakan untuk terapi pasien.

 Cara pengoperasian alat

16
10. Persiapan Penderita : Posisikan penderita seenak mungkin
disesuaikan dengan daerah yg akan diobati lalu lakukan tes
panas dingin. Perlu diberita-hukan mengenai panas yang
dirasakan adalah rasa hangat.
11. Persiapan alat : alat dihubungkan dengan sumber arus AC.
Saklar dionkan kemudian lampu meyala.
12. Pengaturan dosis : Atur jarak lampu 45 – 60 cm dan waktu
pengobatan antara 10 – 30 menit.
13. Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
14. Atur jarak lampu 45 – 60 cm dan waktu pengobatan antara 10 –
30 menit.
15. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posis OFF.
16. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
17. Bersihkan alat setelah digunakan
18. Pasang penutup debu.
 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
Cek saklar ON/OFF 1 bulan
Cek kondisi lampu infrared, ganti bila perlu 1 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun

 Traouble shotting
 Keluhan :Alat tidak menyala
 Tindakan : Periksa tegangan dari jala – jala PLN,
periksa kabel power, mengecek lampu pada alat apabila rusak
diganti.

 Spesifikasi Alat
a. Nama : Shortwave Diathermy ( SWD )
b. Merk : Erbotherm
c. Type : 1100 P
d. Serial Number : A-1308
e. Lokasi Penempatan : Ruang Fisioterap
 Teori Dasar Alat
Di dalam dunia kesehatan, banyak peralatan medis yang
digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien, yang
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dalam
rangka untuk menunjang pelayanan kesehatan tersebut perlu

17
dilakukan peningkatan – peningkatan pelayanan pada masyarakat.
Dalam hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk
meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan tidak hanya dokter yang
berperan untuk terciptanya pelayanan yang baik, tetapi disamping
dokter perlu adanya tim medis yang membantu dan bekerja sama
untuk membantu dan bekerja sama untuk melakukan pelayanan
kesehatan. Selain bekerja sama dengan tim medis, keberadaan alat –
alat medis sangat mendukung kelancaran jalannya pelayanan
kesehatan.Salah satu alat yang digunakan adalah alat untuk
membantu pasien dengan memanfaatkan arus frekuensi tersebut
meliputi Short Wave Diathermy, SWD digunakan untuk keperluan
terapeutik, dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik
dengan intensitas tertentu maupun panjang gelombang tertentu dapat
digunakan untuk terapi penetrasi pada pasien, dan dengan adanya
elektroda sebagai penyalur gelombang elektromagnetik, proses terapi
tersebut bisa dilakukan secara efektif.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
1. Fungsinya ialah untuk melaakukan terapi panas pada pasien
yang mengalami spasme otot maupun kelemahan jaringan otot
serta untuk melancarkan peredaran darah.
2. Prinsip kerjanya memanfaat pancaran gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi gelombang sekitar 27,12
MHZ serta panjang gelombang sekitar 11 m.
 Bagian-bagian Alat

Keterangan :

18
1. Elektroda : Sebagai penghantar frekuensi untuk terapi
2. Display LCD : Untuk menampilkan data berupa angka
3. Selektor Pemilih: Untuk memilih intensitas
4. Tombol Settingan: Untuk mengatur settingan penggunaan
frekuensi
5. Tombol On/Off : Untuk menghubungkan maupun
memutus hubungan tegangan jala-jala PLN

 Blok Diagram

Penjelasan
Tegangan yang masuk dari PLN akan menjadi tegangan yang
diapakai untuk menjalankan alat ini, dengan tombol start sebagai
penghubung dan pemutus antara tegangan dan alat, lalu selektor time
untuk mengatur waktu sesuai dengan yang diinginkan lalu selektor
intensitas untuk mengatur intensitas pemakaian alat yang dipakai
sesuai kebutuhan pasien, lalu elektroda dan akan on dan bisa
diaplikasikan pada passien.
 Cara Pengoperasian
1. Sambungkan alat pada tegangan jala-jala PLN (220 V).
2. Tekan saklar ON
3. Atur Intensitas frekuensi yang kita gunakan dengan memutar
selektornya.
4. Atur waktu terapi sesuai degan kebutuhan pasien.
5. Letakkan elektroda pada bagian tubuh pasien yang akan
diterapi.
6. Setelah waktu telah dicapai rapika kembali alatnya.
 Pemeliharaan Alat
1. Harian

19
a. Lakukan Uji Fungsi
b. Cek kebersihan fisik alat maupun elektroda
2. Bulanan
a. Lakukan Uji Fungsi
b. Cek Supply Tegangan
c. Cek Tombol Settingan
3. Tahunan
a. Lakukan kalibrasi
b. Lakukan uji fungsi

 Troubleshooting
1. Keluhan : Mati Total
Perbaikan : Cek supply tegangannya
2. Keluhan : Efek terapisnya tidak bersa ke pasien
Perbaikan : Periksa Elektrodanya lalu perbaiki atau
ganti bagian yang mengalami kerusakan.
3. Keluhan : Selektor waktunya bermasalah atau
tidak dapat Difungsikan.
Perbaikan : Perbaiki selektornya lalu jalankan kembali.

 Spesifikasi Alat
a) Nama : Ventilator
b) Merk : Sofine
c) Type : VE-5
d) Serial Number : H2011-081
e) Lokasi Penempatan : Ruang ICU

 Teori Dasar
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu
sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan
oksigenasi. Indikasi Pemasangan Ventilator antara lain : Pasien
dengan respiratory failure (gagal napas), Pasien dengan operasi
tekhik hemodilusi, Post Trepanasi dengan black out, Respiratory
Arrest. Kriteria Pemasangan Ventilator menurut Pontopidan
seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi mekanik (ventilator)
bila : Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit, Hasil analisa
gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg, PaCO2

20
lebih dari 60 mmHg, AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari
350 mmHg, Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB. Adapun
Macam-macam Ventilator Menurut sifatnya ventilator dibagi tiga
type yaitu:
1. Volume Cycled Ventilator.
Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan
volume.Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah
mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled
ventilator adalah perubahan pada komplain paru pasien tetap
memberikan volume tidal yang konsisten.
2. Pressure Cycled Ventilator
Perinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya
menggunakan tekanan.Mesin berhenti bekerja dan terjadi
ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah ditentukan.Pada
titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi
dengan pasif.Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain
paru, maka volume udara yang diberikan juga berubah.Sehingga
pada pasien yang setatus parunya tidak stabil, penggunaan
ventilator tipe ini tidak dianjurkan.
3. Time Cycled Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya
berdasarkan wamtu ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah
ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan kecepatan
inspirasi (jumlah napas permenit)

 Fungsi dan Prinsip Kerja


1. Fungsinya ialah untuk mempertahankan seluruh atau sebagian
proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenisasi.
2. Prinsip kerjanya ialah memanfaatkan kompresor yang
menyupply udara lalu di mixer bersaam dengan oksigen yang
berasal dari tabung O2 untuk selanjutnya disupply ke pasien
melalui sungkup yang sebelumnya dilembabkan agar oksigen
yang diberikan tidak kering dengan menggunakan humidifier,

21
okigen inilah yang nanti mempertahaankan proses ventilasi
pasien.
 Bagian – Bagian Alat

Keterangan :
1. Display : Untuk menampilkan data berupa angka
2. Selektor : Untuk memilih parameter yang ingin
digunakan
3. Breathing Circuit : Sebagai jalur keluar mmasuknya udara
4. Humidifier : Untuk melembabkan oksigen yang akan
masuk ke pasien
5. Mixer/Blender : Untuk mencampurkan udara dan oksigen
agar menyatu
6. Tombol On/Off : Untuk menyalakan maupun mematikan
kompresor
7. Kompressor : Sebagai alat bantu suplly udara
 Blok Diagram Alat

22
Penjelasan
Pertama suply tegangan menjalankan kompresor sehingga
menyuplay udara lalu tabung O2 menyuplai oksigen kemuadian
masuk ke mixer? Blender yamg dikoontrol oleh control unit untuk
dicampur ataupun dimix dengan melewati flow meter untuk
diketahui laju aliran tekanan oksigen yang masuk, dari mixer
kemudian menuju ke humidifier untuk dilembabkan agar menjadi
oksigen cair agar terasa nyaman bagi pasien ketika menghirupnya,
dengen pemberian settingan untuk parameter yang diinginkan
dikonrol oleh setting control ( parameter ) yang kemudian kerjanya
ditampilkan melalui display monitor.
 Cara Pengoperasian
1. Sambungkan alat pada tegangan 220 V
2. Siapkan selang-selang untuk proses ventilasinya
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol on pada monitor
4. Atur Respiratory Ratenya sesuai kebutuhan pasien.
5. Atur Tidal Volumenya
6. Atur Fraksi Oksigennya
7. Setting juga ratio antara Inspiratory dan Ekspiratory
8. Lalu Atur Pressure Limitnya dan Flow Ratenya,
9. Setelah itu pasangkan sungkup pada pasien.
 Pemeliharaan Alat
1. Harian
a. Cek Kinerja alat
b. Bersihkan kondisi fisik alat
c.Cek Kebersihan sungkup dan selang pernafasan.
2. Bulanan
a. Cek Tombol Settingan pada alat
b. Cek kinerja alat
c. Cek Blender dan Mixernya
d. Cek kompresor
3. Tahunan
a. Cek Kinerja alat
b. Lakukan Pembersihan bagian fisik luar dan dalam alat
 Troubleshooting
1. Keluhan : Humidifiernya tidak berfungsi
Perbaikan : Perbaiki bagian yang mengalami kerusakan.
2. Keluhan : Tidak adanya suplay udara
Perbaikan : Periksa bagian kompresornya
3. Keluhan : Laju aliran tekanan oksigen tidak dapat di deteksi
Perbaikan : Periksa bagian flowmeternya

23
 Spesifikasi Dasar

1.Nama alat :MWD

2.Merek : Metleer Electronic

3.Type : REF - 10395

4.Serial Number : 014xps0302

5.Made : Australia

 Dasar Teori

MWD merupakan alat pemanas yang memanfaatkan


gelombang elektromagnetik.Alat tersebut bertujuan untuk
merelaksasi otot-otot yang kaku setelah cidera MWD merupakan
alat pemanas yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Alat tersebut bertujuan untuk merelaksasi otot-otot yang kaku
setelah cidera

 Fungsi Dan Prinsip Kerja Alat


 Fungsi Alat

Fungsi MWD adalah untuk meningkatkan metabolisme otot, serta

sebagai penghilang rasa nyeri akibat cedera. Proses pemakaian alat

MWD dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Pengaturan

frekuensi gelombang listrik pun disesuaikan dengan tingkat cedera.

 Prinsip Kerja Alat

24
Pada alat mwd terdapat tiga bagian utama yaitu oscillator,
amplifier, dan elektroda.Yang pertama oscillator menghasilkan
frekuensi tinggi dan dimana timer berguna untuk membatasi waktu
pemakaian. Amplifier menguatkan arus, lalu outputnya diukur
kemudian dihasilkan pada display atau parameter. Dan yang
terakhir Elektroda mengalirkan energy yang dari amplifier ke
pasien selama proses terapi
 Blok Diagram

Keterangan :

 Power Supply

Berfungsi untuk mensupply tegangan pada rangkaian timer.

 Timer

Berfungsi untuk mengatur lamanya pesawat bekerja.

 Regulator
Berfungsi untuk mengatur besarnya dosis tegangan.
 Rangkaian Intensitas

Berfungsi untuk pengaturan intensitas continous dan intermitten.

 HTT

Berfungsi untuk penghasil tegangan tinggi.

 Tabung HTT

25
Berfungsi untuk sebagai tempat terjadinya tumbukan electron dari

anode ke katode (filament).

 Rangkaian Tuning

Berfungsi untuk penghasil frekuensi tinggi.

 Elektroda

Berfungsi untuk mentransfer hasil berupa panas kepada bagian

tubuh pasien yang ingin diterapi.

 Bagian – bagian alat

RESET MODE BENTUK PENGATUR


PENYINARAN PENYINARAN

WAKTU / TIMER

Keterangan:

a. Selector elektroda: berfungsi untuk menyeimbangkan elektroda


yang menempel pada tubuh pasien.
b. Selector intensitas: berfungsi untuk mengatur intensitas pada alat.
c. vakum / pad elektroda: bagian yang menempel pada tubuh pasien
yang ingin di terapi
d. selector bentuk pulsa : berfungsi untuk memilih bentuk
gelombang yang akan di gunakan
e. lcd : untuk menampilkan kerja alat

26
 Cara Pengoperasian

 Nyalakan alat dengan menekan atau memutar ON/OFF


 Atur intensitas Pencayahan
 Tunggu Pemanasan antara 5 – 10 menit
 Atur waktu Pencayahan
 Atur Bentuk Pencayahan
 Posisikan Pasien dengan jarak 20 – 30 cm

 Pemeliharaan Alat

No Kegiatan Pemeliharaan Periode


1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
2. Cek sistem catu daya 1 bulan
3. Cek fungsi selektor dan tombol switch 1 bulan
4. Cek gerakan automatic patient tuning pada energi 1 bulan
maksimum
5. Cek sistem pengamanan 1 bulan
6. Lakukan pelumasan pada roda gigi jika dilengkapi3 bulan
automatic patient tuning
7. Cek dan periksa lampu lampu indicator 3 bulan
8. Cek kabel elektroda frekuensi tinggi dari kerusakan3 bulan
dan bersihkan connector bila perlu.
9. Cek dan periksa fungsi timer. 1 tahun
10. Lakukan pengukuran tahanan kabel 1 tahun
11. Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
12. Lakukan uji kinerja alat 1 tahun
13. Lakukan kalibrasi alat 1 tahun

 Perbaikan dan Trouble Shooting

No KELUHAN ANALISA TINDAKAN

1 Lengan elektroda Longgar handle Ditambahkan karet agar


lepas tidak longgar

27
3.2. Peralatan Life Support
 Spesifikasi alat
Nama Alat : Syiringe Pump
Merk : Collins
Tipe : Thr-Sp.180
No.seri : 12090762z
 Teori Dasar Alat
Patient Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk
menampilkan hasil pengukuran setiap parameter yang ada pada
pasien monitor seperti ECG, SPO2, NIBP,Respirasi dan Temperature.
Patient Monitor juga digunakan untuk memonitor vital sign
pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature
bentuk pulsa jantung secara terus-menerus.
 Fungsi dan Prinsip kerja
Alat untuk memasukkan cairan atau obat kedalam tubuh
pasien dengan dosis tertentu dengan menggunakan
syiringe(suntikan) yang digerakan oleh motor.
 Bagian- bagian AlaT

keterangan

1. Syiringe :Tempat cairan


2. Clamb :penjepit syiringe
3. Lcd/monitor :memonitoring alat

28
 Blok Diagram Alat

Keterangan :
Pertama-tama sumber arus masuk ke carging bateray yang
berfungsi sebagai pengecas bateray Keluaran dari bateray masuk
kemonikasi circuityang berfungsi memberikan arus kepada bagian-
bagian alat yang membutuhkan arus Dari kontrol unit memberikan
perintah motor driver kemudian motor driver menggerahkan
motor,saat motor bekerja maka akan dideteksi oleh rangkaian motor
rotation,setelah itu diumpan balik ke kontrol unit

 Bagian-bagian sensor antara lain:


1. Dliveri limit (bekerja)
Proses pemberian cairan dengan ditandainya menyalanya led
indikator

2. Oclution detection (pemantapan)


Pendetaksi sensor jika terjadi pemantapan /penyumbatan
biasanya ditandai dengan bunyinya BUZZER
3. Nearly empty

29
Tanda indicator pemberiancairan akan segera habis ditandai
dengan bunyinya BUZZER

Sedangkan LCD indicator adalah sebagai tampilan indikator-


indikator

 Cara pengoperasian alat


1) Bawa alat-alat ke dekat pasien
2) Siapkan spoit dan medikasi pasien
3) Pasang spoit pada syiringe pump dan hubungkan spoit dengan
akses intravena
4) Nyalakan syiringe pump
5) Atur jumlah cairan yang akan diberikan dalam cc/jam.
6) Tekan start untuk memulai pemberian medikasi.
7) Jika ada hal yang kurang tepat ,alat akan memberikan peringatan
dengan suara dan lampu indikator.
8) Evaluasi respon pasien terhadap pemberian cairan
9) Apabila cairan habis maka alarm berbunyi
10) Matikan alat saat sedang tidak digunakan
 Pemeliharaan Alat
1. Persyaratan dan tahap pemeliharaan
Dalam melaksanakan pemeliharaan syiringe pump dan
persyaratan dan beberapa tahapan yang harus diperhatikan dan
dilaksakan sebagai upaya agar pemeliharaan alat dapat berhasil
dengan baik.
a. Persyaratan
Pada tahap ini beberapa hal yang mendukung
terlaksananya pemeliharaan syiringe pump harus dipenuhi yaitu
adanya organisasi teknisi elektromedik,tersedianya peralatan
kerja,dokumentasi teknis,bahan pemeliharaan dan material
bantu dan adanya mekanisme kerja yang jelas.
b. Tahap pemeliharaan
Pada tahap ini berbagai hal harus disiapkan sebelum
melaksanakan kegiatan pemeliharaan,yaitu:
1.Menyiapkan surat perintah kerja
2.Formulir laporan kerja
3.Dokumen teknis penyerta yang terdiri dari protap
pemeliharaan
4.Operating manual dan service manual
5.Menyediakan peralatan kerja yang terdiri dari tool set,multi
tester,dan syiringe pump.

30
6.Memberi tahu kepada user/pemakai bahwa akan dilakukan
pemeliharaan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemeliharaan syiringe pump terdiri dari 3
periode yaitu 1 bulan,3 bulan,dan 6 bulan.
a) Periode 1 bulan meliputi:
 Cek dan membersihkan seluruh bagian alat
 Cek sistim catu daya,perbaiki bila perlu
 Cek sensor dan fungsi alarm,perbaiki bila perlu
 Lakukan pengukuran arus bocor
b) Periode 3 bulan meliputi:
 Cak fungsi tombol dan tampilan,perbaiki bila perlu
 Cek fungsi peristaltik
 Lakukan uji kinerja alat
c) Periode 6 bulan meliputi
 Cek fungsi pengatur tetesan syiringe pump,atur bila
perlu
3. Pencatatan
Setelah pelaksanaan pemeliharaan,maka catat setiap tindakan
dan hasil pemeliharaan tersebut pada kartu pemeliharaan dan
formulir laporan kerja serta memberitahukan kepada user bahwa
pemeliharaan telah selesai dilaksanakan,kemudian alat
diserahkan kembali kepada user
1. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis peyerta
2. Setelah selesai melaksanakan pemeliharaan,cek seluruh
kerja alat dan dokumen teknis penyerta, sesuai dengan
daftar.kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
ketempat penyimpanan
3. Pelaporan

Setelah seluruh kegiatan pemeliharaan selesai,maka laporkan hasil


kepada pemberi tugas.

4. Pemeliharaan preventif dan korektif


 Pemeliharaan preventif.
Pemeliharaan preventif disajikan dalam bentuk matriks,meliputi:
a) Pembagian komponen yang dipelihara.
b) Kegiatan pemeligaraan apa yang dilakukan terhadap
komponen tersebut

31
c) Periode pemeliharaan terdiri dari harian,bulanan,3 bulan,6
bulan dan tahunan,sesuai dengan pemeliharaan komponen
tersebut yang dilakukan oleh operator atau teknis.
d) Matriks pemeliharaan preventif
 Trouble shotting
 Masalah :mati total/regulator rusak
 Analisa :supplay daya alat tidak ada
Tindakan :ganti regulator
Hasil :alat tidak dapat digunakan lagi

 Spesifikasi Alat
1. Nama Alat : Bubble CPAP (continous positive airway pressure
2. Merk :fisher&paykel
3. Model : LOT 091112
4. Type : Healtcare
5. Serial Number : 091112003538

 Teori Dasar Bubble CPAP


Bubble C-PAP adalah alat yang digunakan sebagai
tatalaksana respiratory distres pada neonates.Seperti penggunaan
alat kesehatan lainnya.Penggunaan CPAP juga harus
memperhatikan standard kebersihan dan keamanan.Menjaga
kebersihan jalan nafas bayi merupakan kunci keberhasilan
tatalaksana paru yang baik. Mencuci tangan yang benar sebelum
menyentuh prong, atau pipa CPAP, adalah suatu keharusan .ujung

32
selang yang lain yang tidak digunakan juga harus bersih, dan harus
dijauhkan dari lantai atau tempat yang tidak bersih lainnya.
Penggunaan cpap yang benar terbukti dapat menurunkan
kesulitan bernafas, mengurangi ketergantungan terhadap oksigen,
membantu memperbaiki dan mempertahankan kapasitas residual
paru, mencegah obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mencegah
kollaps paru, mengurangi opneu, bradikardia, dan episodesianotik,
serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat diruangan intensif.

 Fungsi Bubble CPAP


Berfungsi untuk membantu pernapasan bayi.

 Prinsip Kerja Bubble CPAP


Memanfaatkan gas 02 kompressor udara, dan humidifier sebagai

kelembapan.

 Blok Diagram Dan Cara Kerja Bubble CPAP

Penjelasan :

Dari jala-jala pln masuk compressor untuk menyuply dan

power supply yang berada didalam alat cpap dan power supply

33
menyupply ke semua rangkaian yang membutuhkan dan tekan

saklar on/off untuk menyalakan alat lalu setting suhu sesuai yang

diinginkan lalu setting tekanan yang akan masuk ke pasien dan

mikrokontroller memproses semua yang sudah di perintahkan dan

mengaktifkan driver untuk member tegangan ke heaterauntuk

memanaskan air ke dalam humidifier dan sensor level air

mendeteksi air yang ada di humidifier ditabung 02 sebagai supply

02 yangamasuk dehumidifier lalu di lembabkan dengan humidifier

dan udara melewati selang khusus untuk masuk ke nasal prong

yang terpasang dimulut pasien dan sensor suhu mendeteksi suhu

udara yang masuk ke nasal prong.

 Bagian Bagian Alat Dan Keterangan Alat Bubble CPAP

4
1

Keterangan :
1. Selector : untuk mengatur tekanan udara
2. Selang : tempat mengalirnya udara kepasien
3. Humidifier : untuk tempat pencampuran 02 dan
kelembapan
4. Tombol setting : untuk mengatur suhu

34
5. Nasal prong : tempat masuknya udara yang di letakkan
dihidung

 Cara Pengoperasian Bubble CPAP


1.Hubungkan alat dengan jala-jala PLN
2.Tempatkan nasal prong ke hidung pasien
3.Tekan saklar on untuk mengaktifkan alat
4.Setting tekanan udara yang masuk ke pasien
5.Matikan alat setelah digunakan
6.Cabut alat dari jala-jala PLN
7.Simpan alat di tempat yang aman(pada tempatnya)

 Cara Pemeliharaan Bubble CPAP


1. Bersihkan alat
2. Cek tombol-tombol alat

 Perbaikan (Troubleshooting)
1. Keluhan :- suhu tidak hangat
-alarm sensor level air berbunyi
2. Tindakan :-perbaiki semua bagian yang
bersangkutan dengan sensor dan setelah
semua di periksa ternyata sensor level air
terlepas dan harus dipasang kembali dan
setelah di pasang alarm berhenti berbunyi
dan heater mulai memanaskan dan alat
kembali berfungsi normal

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Infus Pump
Merk : Terumo
Tipe : TE-112
No.seri :-
 Teori Dasar Alat
Infusion Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk
memberikan cairan kedalam tubuh pasien dalam jumlah besar atau
kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat,
seperti insulin atau hormone lainnya, antibiotic, obat kemoterapi,
dan penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali.

35
Ada berbagai jenis infus pump, yang digunakan untuk
berbagai keperluan dan dalam berbagai lingkungan.Pompa infus
menanamkan cairan , obat atau nutrisi ke pasien sistem peredaran
darah. Hal ini umumnya digunakan intravena, meskipun subkutan,
arteri dan epidural infus itu sering digunakan. Pompa infus dapat
mengelola cairan dengan cara yang akan impractically mahal atau
tidak dapat diandalkan jika dilakukan secara manual oleh staf
keperawatan. Misalnya mereka dapat mengelola sesedikit 0,1 mL
per suntikan jam (terlalu kecil untuk infus), suntikan setiap menit,
suntikan dengan berulang bolus diminta oleh pasien, hingga jumlah
maksimum per jam (misalnya dalam analgesia yang dikontrol oleh
pasien), atau cairan yang volume bervariasi menurut waktu hari.
Karena mereka juga dapat menghasilkan cukup tinggi tapi
terkontrol tekanan, mereka dapat menginjeksikan sejumlah cairan
subkutan (dibawah kulit),atau epidural (hanya dalam permukaan
sistem saraf pusat , sebuah tulang belakang lokal yang sangat
populer anestesi untuk persalinan).
 Fungsi dan Prinsip Kerja
a. Fungsi
Infus Pump berfungsi untuk membantu emasukkan cairan
infus kedalam tubuh pasien dengan batas tertentu yang telah
ditentukan.
b. Prinsip kerja
Menggunakan motor stepper untuk menekan selang infus
sehingga cairan masuk kedalam tubuh pasien sesuai yang telah
ditentukan.
 Bagian- bagian Alat

36
1. Display
Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil
pengukuran dan beberapa pengaturan seperti input data pasien
dan sebagainya.
2. Keypad/selector
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-
data pasien yang sedang diperiksa dan memberikan perintah-
perintah untuk melakukan program yang akan dilakukan.
3. Aksesoris pengukur parameter :
- Sensor tetesan infus : untuk menghitung jumlah
tetesan yang lewat
 Blok Diagram Alat

SENSOR

KEYPAD

Keterangan :
Arus PLN mengalirkan tegangan 220 volt ke power supply,
kemudian power supply mengubah arus AC ke DC, yang kemudian
untuk disuplaykan ke rangkaian-rangkaian yang ada pada infus
pump,kemudian key sebagai input data/perintah untuk
memerintahkan alat untuk bekerja kemudian hasil akan
ditampilkan pada LCD.
 Cara pengoperasian alat
a) Hubungkan alat ke listrik AC dan nyalakan pompa
b) Tekan tombol power pada panel kontrol
c) Masukkan set IV botol,isi cairan ke set IV dan udara pembersih
dari tabung

37
d) Buka pintu alat, jumlah IV set tabung yang bagian lebih rendah
dari ruang, melalui semua alur lurus,tekan penjepit untuk
melepaskan dan jumlah tabung didalamnnya menutup pintu
e) Matikan semua lampu didaerah mengkhawatirkan ,jika permukaan
sensor gelembung dan bersihkan tabung dengan air suling untuk
melepaskan alarm
f) Untuk menambah atau mengurangi volume infus dan debit aliran
dengan kenop
g) Tekan tombol Start untuk memulai infus
h) Bila ada alarm , ikuti indikasi di daerah mengkhawatirkan, setelah
merilis alarm anda bisa restart infussion
i) Bila menggunakan merk baru set IV atau ada masalah lakukan
kalibrasi, untuk lebih jelas lihat manual penggunaan
 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat. 1 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
Cek sensor tetesan infus 6 bulan

 Perbaikan Alat
a) Keluhan: Alarm Occlusion menyala
Tindakan: periksa sensor tetesan dan udara / periksa aliran
sepanjang selang
b) Keluhan: Monitor tidak menyala
Tindakan: Perbaiki fleksibel LCD

 Spesifikasi alat
Nama Alat :Patient Monitor
Merk : Advance
Tipe :AM1500 Advance
No.seri :-

 Teori D asar Alat

38
Patient Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk
menampilkan hasil pengukuran setiap parameter yang ada pada
pasien monitor seperti ECG, SPO2, NIBP,Respirasi dan
Temperature.
Patient Monitor juga digunakan untuk memonitor vital sign
pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature
bentuk pulsa jantung secara terus-menerus.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
 Fungsi
Patient Monitor berfungsi sebagai alat untuk
memonitoring kondisi fisiologis pasien
 Prinsip kerja
Patient Monitor berfungsi sebagai alat untuk
memonitoring kondisi fisiologis pasien.
 Bagian- bagian Alat

1 2

3
4. Display
Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil
pengukuran dan beberapa pengaturan seperti input data
pasien dan sebagainya.
5. Keypad/selector
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan
mengisi data-data pasien yang sedang diperiksa dan
memberikan perintah-perintah untuk melakukan program
yang akan dilakukan.
6. Aksesoris pengukur paremeter :
- ECG : untuk mengukur kelistrikan jantung
- Temperature : mengukur suhu pasien
- NIBP : mengukur tekanan darah pasien
- SPO2 : mengukur kadar oksigen dalam darah.

39
- Respirasi : mendeteksi irama nafas pasien
setiap 1 menit.
 Blok Diagram Alat

Keterangan :
Arus PLN mengalirkan tegangan 220 volt ke power supply,
kemudian power supply mengubah arus AC ke DC, yang kemudian
untuk disuplaykan ke rangkaian-rangkaian yang ada pada Patien
Monitor. Ketika tombol ON/OFF ditekan maka alat akan menyala
dan bisa melakukan setting pada setiap parameter seperti ECG,
SPO2, NIBP, dan Temperature dengan cara menekan tombol
Processing yang berguna untuk memilih menu dari setiap sensor
yang akan diambil dari pasien. Apabila salah satu parameter tidak
terbaca maka buzzer berbunyi. Kemudian hasil pulsa atau angka
data pasien akan ditampilkan pada LCD.
 Cara pengoperasian alat
1. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
2. Hubungkan alat dengan catu daya
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
4. rentang nilai (range) untuk temperature, pulse dan alarm
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Hubungkan pasien kabel ke obyek (pasien) dan pastikan
bahwa pasien kabel sudah terhubung dengan baik dan benar
pada pasien.
7. Lakukan monitoring
8. Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG
wave form, pulse, temperature, SPO2, NIBP, tekanan
hemodinamik.

40
9. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posis OFF.
10. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat. 1 bulan
Cek standar 1 mV (untuk pulsa ECG) 1 bulan
Cek kecepatan pada posisi 25 mm/sec dan 50 mm/sec 3 bulan
Cek lead selector (hasil rekaman sesuai dengan lead yang 3 bulan
dipilih)
Cek fungsi NIBP, perbaiki bila perlu 6 bulan
Cek SPO2, perbaiki bila perlu 6 bulan
Cek fungsi indicator, ganti bila perlu 6 bulan
Cek fungsi-fungsi kontras gambar, brightnes, colour 6 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan

 Trouble shotting
 Keluhan: NIBP tidak terbaca
Tindakan: Membersihkan selang karena tersumbat dan kotor
 Keluhan: Monitor tidak menyala
Tindakan: Perbaiki fleksibel LCD

 Spesifikasi alat
Nama Alat : INCUBATOR BABY
Merk : PL305SN
No.seri : 8853-14

 Teori dasar alat


Inkubatoor bayi adalah peralatan yang digunakan untuk
merawat bayi prematur atau mempunyai berat badan lahir
rendah (BBLR) dengan cara memberikan kondisi suhu dan
kelembaban serta oksigen yang stabil sesuai dengan kondisi
dalam kandungan ibu.

 Fungsi dan Prinsip Kerja


a) Fungsi
Berfungsi untuk merawat bayi prematur atau mempunyai
berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara memberikan

41
kondisi suhu dan kelembaban serta oksigen yang stabil sesuai
dengan kondisi dalam kandungan ibu.
b) Prinsip kerja
Dengan mensetting suhu sesuai dengan yang diinginkan,
dan rangkaian kontrol temperatur akan mengkondisikan suhu
ruangan hingga mencapai suhu yang diset serta
mempertahankan suhu tersebut.
 Bagian- bagian Alat

1. Sklar ON/OFF : untuk menyalakan alat


2. Tombol kontrol : sebagi input perintah untuk tindakan yang
akan dilakukan oleh alat
3. Display : untuk menampilkan hasil yang didapatkan

 Blok Diagram Alat

Keterangan :

Setting Suhu : Berfungsi untuk melakukan pemilihan nilai suhu


temperatur yang diinginkan sesuai kebutuhan.

Komparator : Berfungsi untuk membandingkan nilai suhu yang


telah dipilih / diset dengan suhu yang terbaca pada
sensor.

Driver : Menerima input dari komparator

42
Mengaktifkan relay pada kondisi tertentu

Dengan aktifnya relay akan menyebabkan heater


bekerja.

 Cara pengoperasian alat

1. Prasyarat
c. SDM terlatih dan siap
d. Alat layak pakai
2. Persiapan

a) Menyalakan alat kemudian setting suhu yang diinginkan dan


dibutuhkan oeh bayi.
b) Setelah alat sudah mencapai suhu yang ditentukan masukkan
bayi kedalam chamber.
3. Pelaksanaan
a) Setting suhu
b) Masuskkan bayi kedalam chamber
4. Pengemasan / penyimpanan
a. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posis OFF.
b. Keluarkan bayi dari chamber.
c. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
d. Bersihkan alat setelah digunakan.

 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
Cek saklar ON/OFF 1 bulan
Cek sensor suhu 1 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
Kalibrasi alat 1 tahun

 Perbaikan Alat
 Keluhan :Alat tidak menyala
 Tindakan : Periksa tegangan dari jala – jala PLN, periksa
kabel power, mengecek lampu pada alat apabila rusak diganti.

43
3.3. Peralatan Radiologi Lanjut
 Spesifikasi alat
Nama Alat : pesawat ronseng trgangan tinggi
Merek : COMPACT2 PROTEC
Tyipe :
No seri : 11901- 1301-6040
 Teori dasar alat
Pesawat rontgen frekwensi tinggi adalah pesawat untuk
membangkitkan sinar – x dengan menggunakan tehnologi
frekwensi tinggi .

Cara kerjanya adalah : tegangan bolak-balik dari pln


yang mempunyai frekwensi 50 hz dirubah menjadi tegangan
searah dan difilter dengan kondensator kemudian dibuat menjadi
tegangan bolak-balik frekwensi tinggi antara 7 khz – 13 khz
kemudian diproses menjadi tengan tinggi dan diserahkan untuk
diberikan ke tabung sinar-x. Demikian juga pada bagian pemanas
filament tabung sinar-x prosesnya menggunakan tegangan
frekwensi tinggi.

 Fungsi dan Prinsip Kerja


 Fungsi

Alat ini berfungsi sama dengan alat ronseng pada umumnya


yaitu menggambil gambar pada bagian tubuh tepatnya
menngambil gambar pada bagian tulang.

 Prinsip kerja

Prindip kerjanya yaitu menggunakan beberapa kapasitor


yang berkapasitas tinggi yang kemudian kapasitor ini terisi
dengan daya yang berfungsi sebagai energi yang kemudian akan
dilepaskan ketika proses pengexpouse.

 Bagian- bagian Alatan akan

1. Rangkaian Power Supply.

44
Tegangan bolak balik frekwensi 50 Hz dari PLN
disearahkan dan difilter dengan kondensator menjadi tegangan
searah sebesar: 220 V X V2 X 2 = 622 Volt.

Untuk tegangan 3 phase rangkaiannya seperti pada gambar sebelah


kiri dan besarnya tegangan searah : 380 V X V2 = 575 Volt.

2. rangkaian dasar oscilator.

menunjukkan gambar rangkaian R, L, C yang dihubung


seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan DC melalui sebuah
saklar S.

prinsip kerja oscilator.

1. Apabila rangakaian R,L,C dihubungkan dengan sumber


tegangan DC melalui saklar S maka akan terjadi pengisian
Kondensator C sampai penuh.
2. Saklar S kemudian dipindah menjadi 1-3. maka akan terjadi
oscilasi yang makin lama makin kecil amplitudonya.

3. Inverter

Untuk Membuat agar oscilasi tidak teredam maka perlu diberikan


tegangan DC secara periodik untuk mengatasi hilangnya energi.

45
Dengan prinsip tersebut , saklar S diganti Thyristor dan
dirangkai seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Rangkaian INVERTER.

Komponen pada inverter.


• - Thyristor Th1, Th2, Th3 dan Th4 sebagai pengganti saklar.
• - Diode V1, V2, V3 dan V4 dihubungkan berlawanan arah
denganThyristor.
• - Oscilator terdiri dari Cs, Ls dan Rs yang dihubung Seri.

 Blok Diagram Alat

 Cara pengoperasian alat


1. Pastikan alat layak digunakan
2. Hubungkan alat ke jala-jala PLN
3. Tekan saklar on/off
4. Atur kv yang sesuai yang dibutuhkan
5. Lakukan penentuan jarak
6. Tekan expouse
 Pemeliharaan Alat
1. Lakukan pengecekan pada alat secara berkala
2. Lakukan pembersihan collimator
3. Lakukan perawatan hidrolik
 Trouble shotting
 Kerusakan
1. Warna film tidak jelas
2. Film macet
3. Matol

46
 Perbaikan
1. Cek cairan developer dan fixer
2. cek sistem roller
3. Cek fuse dan jala-jala pln

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Automatic
Processing
film (APF)
Merek : COMPACT2
PROTEC
Type : -
No seri : 11901-
1301-6040

 Teori dasar alat


Salah satu proses penting dalam radiografi adalah prosedur
pengelolahan yang mengubah gambaran laten yang di ciptakan
oleh x-ray menjadi gambar radigrafi. Prosedur ini memerlukan
bantuan cairan kimia foto grafi. Bidang teknologi radigrafi terus
berkembang menjadi lebih otomatis dan mekanis untuk menyeim
bangkan pekerjaan dan tingkat beban kerja yang terus meningkat di
klinik atau instalasi radiologi. Selama jumlah hasil roentgen yang
di produksi setiap hari meningkat,metode pengelolahaan film ini
lebih lebih cepat menjadi sebuah kebutuhan. Akibatnya processor
otomatis telah berkembang dari proses manual yang sekarang
banyak di gunakan rumah sakit. Proses pengelolaan otomatis
menyediakan sarana pengelolahan kualitas film secara lebih tepat
waktu. Waktu pemprosesan bervariasi dari mesin ke mesin
berkisar dari 90 detik ke Sembilan menit ,sebagai perbandinga
proses manual mebutuhkan waktu sekitar 1 sampai 1 ½ jam untuk
sebuah film bener-bener kering. Proses otomatis menggunakan

47
prinsip yang sama seperti prosesing manual dengan
perubahan dalam larutan dan suhu untuk member waktu lebih
cepat. Prosesor otomatis terdiri dari sitem dasar –sistem
transportasi,system sirkulasi dan filtrasi, system pengisian, system
pengubah dan system pengering. System dasar ini di temukan di
semua prosesing.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
 Fungsi

APF berfungsi sebagai tempat pencucian film secara


otomatis yang mealui 3 jenis cairan yaitu developer,fixer dan
air biasa.

 Prinsip kerja

Adalah sarana kelengkapan alat di ruang


Radiologi/kamar gelap. Fungsi dari pada APF adalah
mencuci film hasil foto secara otomatis.

Dengan proses mencuci film memakai cairan


Develover, Fixer, dan air kemudian dikeringkan dengan
elemen sehingga film lebih cepat kering. Sebelum ada
perkembangan teknologi pencucian film X-ray dilakukan
secara manual dengan dicelupkan bak-bak( Develover, Fiser,
Air) kemudian dijemur di matahari atau menggunakan
hairdryer.
 Bagian- bagian Alat

1
4

Keterangan

48
Tempat keluar film
1. Tombol setingan mengatur suhu ,cairan developer dan fixer
2. Saklar On/Off
3. Pintu masuk sampel
 Blok Diagram Alat

Penjelasan
Tegangan : Arus teganag dari PLN
Set suhu : Mengatur suhu
Cairan developer dan fixer : Merupkan
bahan kimia yang dapat mengatur kontrak
kehitaman film.
Air : Sebagai pembilas setelah cairan kimia
(developer dan fixer)
Pompa sirkulasi : Menyaring cairan melalu filter
kontrol unit : Programen data /pengelolahan data
Roller : Untuk menggerkan Film
Motor : Mengerakan Roller
Blower : Sebagai pengeringan Film
Film : Hasil Expose
 Cara pengoperasian alat
7. Pastikan alat layak digunakan
8. Hubungkan alat ke jala-jala PLN
9. Tekan saklar on/off
10. Buka tutup apf untuk memasukan film
11. Seting suhu,cairn developer dan fixer
12. Alat akan berproses selama beberapa menit
 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode

49
Cek fungsi power suplay 1 bulan
Cek tombol alat 1 bulan
Cek sistem roller 1 bulan
Bersihkan filter air 3 bulan
cek cairan develeloper dan fixer 1 bulan
Cek sensor suhu Bulan
Cek fungsi alat 3 bulan
Cek fungsi kabel dan pembumian 1 tahun
Kalibrasi 1 tahun

 Trouble shotting
 Kerusakan
4. Suhu tidak normal
5. Warna film tidak jelas
6. Film macet
7. Matol
 Perbaikan
4. Cek suhu alat
5. Cek cairan developer dan fixer
6. cek sistem roller
7. Cek fuse dan jala-jala pln

 Spesifikasi Alat
1. Nama : Dental X-Ray

2. Merk : EnDos ACP

3. Type : 8361306002

4. No. Seri : 27080450

 Teori Dasar Dental X-Ray


Radiografi Dental adalah salah satu bagian terpenting dari
diagnosis oral modern.Dalam menentukan diagnosis yang tepat dan
akurat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan interpretasi suatu

50
hasil gambaran radiografi. Hasil gambran radiografi dapat
menunjukkan lesi patologis yang tidak dapat diidentifikasi dengan
cara lain. Selain itu, gambaran radiografi juga harus dapat
menunjukkan lokasi lesi tersebut.
Radiografi dental adalah suatu gambaran radiografi pada
suatu film khusus yang dihasilkan dengan paparan radiasi sinar x ke
arah gigi dan struktur jaringan pendukung gigi.

 Fungsi Dental X-Ray


Dental X-Ray Unit adalah alat yang digunakan untuk
mendapatkan gambar dari gigi, tulang, dan jaringan lunak
disekitarnya, untuk membantu menemukan masalah pada gigi,
mulut, dan rahang.Gambaran radiografinya dapat menunjukkan,
struktur gigi yang berlubang, struktur gigi yang tersembunyi (gigi
bungsu) dan tulang keropos yang tidak bisa dilihat pada pemeriksaan
visual.
Pesawat sinar-x untuk gigi menggunakan jarak fokus-kulit
yang lebih pendek, sehingga dosis yang diterima pada kulit akan
lebih tinggi. Apron harus tersedia untuk melindungi pasien dari
bahaya radiasi pada bagian leher ke bawah selama penyinaran
berlangsung. Efek radiasi dari dental x-ray unit diantaranya :
 Efek Radiasi pada Membran Mukosa Mulut
 Efek Radiasi pada Gigi
 Efek Radiasi pada Tulang
 Efek Radiasi pada Pulpa
 Prinsip Kerja Dental X-Ray
Prinsip Kerja dari Dental X-Ray Unit yaitu Sinar-X yang
melewati mulut pasien sebagian besar diserap oleh gigi dan tulang
karena jaringan-jaringan keras, lebih padat dari pipi dan gusi, yang
disebut jaringan lunak. Ketika sinar-X mengenai film atau sensor
digital, hasil dari ekspose tersebut terbentuk. Radiografi
memungkinkan dokter gigi untuk melihat kelainan tersembunyi,
seperti infeksi kerusakan gigi, dan tanda-tanda penyakit gusi,
termasuk perubahan dalam tulang dan ligamen gigi.

51
Radiogrfi dental menggunakan occlusal film, single
emulsion, non grid, non intensifying screen (is), dan short distance
technique.

 Blok Diagam Dan Prinsip Kerja Blok Diagram Dental X-Ray

PLN Control Panel Tabung X-Ray

Film Dental Sensor image Pasien

Prinsip Kerja Blok Diagram :

Arus listrik dari PLN Masuk Ke Rangkaian Control


Panel, Kemudian Dilakukan Pengaturan parameter (Sec,
pengaturan tipe pasien, pengaturan gigi dan pemilihan KV)
setelah pengaturan selesai maka tabung X-Ray akan
melakukan ekspose terhadap pasien selama satu detik. Pada
saat proses ekspose sensor image mendeteksi sinar X-Ray dan
memprosesnya setelah proses image selesai maka hasilnya
akan dicetak film dental.

 Bagian – Bagian Alat Dental X-Ray


a. Control Panel
Berfungsi untuk mengatur parameter peswat. Pada panel
control terdapat expose switch, lampu ready, pengatur waktu dan
beberapa panel indicator. Pada pesawat dental, kV dan mA
sudah diatur dari pabrik pembuatan pesawat.
b. Extension arm
Fungsinya sebagai tiang penyangga dan penghubung antara
panel control dan tube head. Bagian ini dapat berputar dan
bergerak vertical melalui kuk yang dapat berputar 360 secara
horizontal dimana ia terhubung.
c. Tube head

52
Sebagai tempat di produksinya sinar x menggunakan anoda
statis karena keterbatasan ruang tube head.Tabung ini
memancarkan radiasi dalam bentuk foton (x-ray).
d. Silinder conus
Fungsinya untuk meluruskan tube head ke pasien dan
film.Silinder conus dilengkapi dengan timbal untuk mencengah
penyebaran radiasi.
e. Film dental
Jenis film yang digunakan pada pesawat dental adalah film
khusus yang merupakan ingle emulsi.untuk mempermudah
memposisikan pasien, digunakan bitewing.
 Cara Pengoperasian Dental X-Ray
1. SOP Dental X-Ray
1) Hubungkan dental unit dengan arus listrik.
2) .Tekan tombol hijau yang terdapat pada pesawat dental sehin
gga berada pada posisi ON.
3) Tekan tombol pengatur besar kecilnya pasien ( Terdapat 3 to
mbol,masing-masing untuk pasien kecil,sedang dan besar ).
4) Tekan tombol pengatur gigi yang akan diperiksa.
5) mA sudah tidak dapat diatur,sedangkan Secon dan KV
bisa diatur.
6) Pesawat dental siap digunakan.
7) Tekan tombol hijau,sehingga berada dalam posisi OFF untuk
mematikan pesawat.
8) Rapikan kabel dan letakkan ditempat semula.
 Cara Pemeliharaan Dental X-Ray
1. Pastikan aksesoris dental x-ray terpasang /lengkap
(cone,konus).
2. Bersihkan body dental x-ray
3. Hidupkan dental x-ray
4. Periksa fungsi tombol-tombol
5. Lakukan exposure dengan obyek kaset tanpa film
6. Perhatikan perbedaan lama waktu exposure untuk gigi seri dan
moral/geraham, exposure moral lebih lama.
7. Pastikan tidak arus bocor pada body
8. Tempatkan dental x-ray pada tempat sejuk.
9. Waktu pemeliharaan :
 Minggu pertama instalasi radiologi.

 Spesifikasi alat

53
Nama Alat : X-Ray Konvensional
Merk : Sehwa Medical System
Tipe : Manual
No.seri : 1011238

 Teori dasar alat


Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis
pesawat Sinar-X yang digunakan untuk radiografi.Arti
konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya
terbatas pada stasionernya dan bedanya dgn pesawat mobile tidak
dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan lain.

 Fungsi dan Prinsip Kerja


X-ray konvensional berfungsi untuk menghasilkan sinar X
untuk mendiagnosa penyakit pada pasien tanpa melakukan
pembedahan. Dan alat X-ray konvensional lebih banyak digunakan
pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan kata lain pasien
bisa atau mampu di periksa di kamar pemeriksaan.

Prinsip kerjanya ialah menggunakan tegangan tinggi untuk


menyuplai tabung X-Ray untuk menembakkan sinar ke anoda
secara terus menerus sehingga menghasilkan awan-awan electron
kemudian muncul hole-hole yang kemudian menghasilkan sinar X.

 Bagian- bagian Alat

54
ket :
a. Saklar.
b. Fuse / sekring
c. Voltage Compensator
d. Auto Trafo
e. Voltage Indicator
f. KVP selector
g. X-Ray Tube
h. High Tension Transformator
i. Meja Pasien
j. Bucky Cassette
 Blok Diagram Alat

Penjelasan
PLN : Arus tegangan dari PLN
HTT : Menaikkan tegangan
KV Selector : Mengatur besaran tegangan yang
akan digunakan
X-ray Tube : tempat terjadinya sinar X
Film : Hasil Expose

 Cara pengoperasian alat


1. Persiapan :
a. Sampaikan kepada pasien hal apa yang akan ia lakukan
dengan baik
b. Jelaskan kepada pasien posisi yang benar

55
c. Lepaskan semua perhiasan yang melekat pada diri pasien
yang mengandung logam
2. Pelaksanaan :
a. Sambungkan alat ke sumber tegangan
b. Nyalakan alat dengan menekan tombol ke posisi ON
c. Atur Kv,MA dan Second pada alat
d. Setelah alat dan pasien siap untuk penyinaran lalu tekan
tombol expose setengah,tahan sampai indicator Ready
menyala lalu tekan full.
e. Proses penyinaran selesai

 Pemeliharaan Alat
NO Pemeliharaan Waktu

1 Cek Oli pada HTT 1 bulan

2 Cek tombol alat 1 bulan

3 Cek sistem alat 1 bulan

4 Cek oli pada X-Ray Tube 1 bulan

5 Cek suhu ruangan 1 bulan

6 Cek fungsi alat 3 bulan

7 Cek fungsi kabel dan pembumian 1 tahun

8 Kalibrasi 1 Tahun

 Perbaikan Alat
1. Alat mati total, tindakan yang dilakukan :
a. Periksa fuse. Bila putus harus diganti
b. Periksa kabel dan stecker. Bila putus/pecah harus diganti
c. Periksa tegangan yang ada pada tegangan jala-jala
d. Periksa oli, mungkin kurang atau habis
2. Lampu Collimator, maka tindakan yang dilakukan :
a. Periksa tegangan input pada rangkaian lampu collimator
b. Periksa lampu halogen,apakah masih baik atau sudah putus.
c. Jika lampu halogen masih baik namun tidak dapat
menghasilkan cahaya maka periksa kaki-kaki lampu
kemudian amplas halus untuk membersihkan lampu dari
korosi.

56
3.4. Peralatan Diagnostik Lanjut
 Spesifikasi Alat

1. Nama Alat : SLIT LAMP


2. Merk: RIGHTON
3. Type : NS-2D
4. No seri : 2900169
5. Unit/ bagian : POLI MATA

 Teori Dasar

Orang pertama yang memberikan kontribusinya dalam


perkembangan Slit Lamp adalah Hermann Von Helmholtz (1850) ketika
ia menemukan optalmoscope.
Dalam optalmologi dan optometri , yang "slit lamp" istilah yang paling
sering disebut istilah namun akan lebih tepat untuk menyebutnya "lampu
celah instrumen". instrumen ini adalah kombinasi dari dua
perkembangan terpisah di instrumen. Dua perkembangan adalah
mikroskop kornea dan bahwa dari Slit lamp itu sendiri. Meskipun Slit
lamp adalah kombinasi dari dua perkembangan, konsep pertama dari slit
lamp pada tahun 1911 oleh ke Alvar Gullstrand dan "besar refleksi bebas
optalmoskop." Instrumen yang telah diproduksi oleh perusahaan Zeiss
dan terdiri dari iluminator khusus yang dihubungkan oleh basis berdiri
kecil melalui kolom disesuaikan vertikal.Dasar ini mampu bergerak
bebas di piring kaca.Iluminator ini menggunakanNernst Glower yang
kemudian diubah menjadi celah melalui sistem optik sederhana. Namun,
instrumen pernah menerima banyak perhatian dan "slit lamp" Istilah
tidak muncul dalam literatur lagi sampai 1914.Ia tidak sampai 1919
bahwa beberapa perbaikan dilakukan untuk lampu celah Gullstrand
dibuat oleh Vogt Henker. Pertama, koneksi mekanik dibuat antara lampu

57
dan optalmoscopic lensa.Unit penerangan dipasang ke kolom meja
dengan lengan diartikulasikan ganda.Mikroskop binokular didukung pada
berdiri kecil dan dapat bergerak bebas di meja.Kemudian, tahap geser
silang digunakan untuk tujuan ini. Vogt diperkenalkan Koehler
iluminasi , dan bersinar kemerahan Nernst Glower diganti dengan lebih
cerah dan lebih putih Lampu pijar. Dalam perhatian khusus harus
diberikan pada percobaan yang diikuti perbaikan Henker di 1919. Pada
perbaikan nya lampu Nitra diganti dengan busur karbon lampu dengan
filter cair. Pada saat ini sangat penting suhu warna dan pencahayaan dari
sumber cahaya untuk pemeriksaan lampu celah yang diakui dan dasar
dibuat untuk pemeriksaan dalam warna merah bebas cahayaFungsinya
merupakan instrumen yang digunakan untuk memeriksa
penyakit/kelainan pada mata yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang, ada yang mengartikan sama dengan mikroskop mata. Mata
pasien akan diberi sumber cahaya intensitas tinggi yang
difokuskan ke mata pemeriksaan meliputi kelopak
mata, sklera, konjungtiva, iris, lensa kristal, dan kornea Prinsip kerjanya
menggunakan sumber cahaya intensitas tinggi yang dari lampu hologen
yang turun mengenai cermin dengan kemiringan 45 derajat lalu ke
objek/pasien untuk memeriksa kelainan pada mata.

 Fungsi dan Prinsip Kerja

 Fungsi Alat
untuk memeriksa penyakit/kelainan pada mata yang tidak
bisa dilihat dengan mata telanjang, ada yang mengartikan sama
dengan mikroskop mata

 Prinsip Kerja Alat


Slit lamp bekerja dengan menggunakan 3 sistem utama
yaitumikroskop untuk melakukan sistem perbesaran yang terdiri
dari lensaobjektif dan lensa okuler, iluminasi yaitu sistem
pencahayaan untukmemberikan cahaya ke mata yang akan
diperiksa, serta sistem mekanikyang digunakan untuk
menggerakkan meja alat untuk mendapatkan posisiyang sesuai
antara user dan pasien.

58
 Blok Diagram

Penjelasan Blok Diagram

Dari PLN yang masuk ke power suply dan menyuplai ke


seluruh rangkaian kemudian masuk ke sistem kontrol dengan ini
bernama mekanikal yang memberikan suply 12 volt ke lampu
hologen dengan memberikan sumber cahaya intensitas tinggi, dan
kemudian masuk Filter/penyaring berupa berupa warna untuk
mendeteksi penyakit, lalu kemudian ke Objek atau pasien.

 Bagian-bagian Alat

Keterangan:

2. Lampu halogen
3. Lensa binokuler
4. Cermin

59
5. Penyangga dagu dan dahi
6. Selector pengaturan cahaya

 Cara pengoperasian alat

1. Tekan tombol on/off pada alat slit lamp untuk


menghidupkan dan mematikan alat
2. Kemudia tekan tombol HAAG STREST untuk
memposisikan meja slit lamp
3. Posisikan tiang besi slit lamp dan tempelkan ke wajah
pasien.
4. Kemudian gerakkan joystik untuk
memajukan/memundurkan alat slit lamp.
5. Kemudian atur tombol sensor kecahayaan untuk
memposisikan cahaya ke mata pasien sesuai dengan
standarnya penggunaan.
6. Dan kemudian dokter spesialis mata memulai memeriksa
mata pasien dengan alat slit lamp.

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Elektromiograf
Merk : Myotrace
Tipe : Myotrace 400
No.seri :-
 Teori dasar alat
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk memeriksa dan
merekam aktivitas sinyal otot. EMG dilakukan dengan instrumen
bernama elektromiograf, untuk menghasilkan rekaman bernama
elektromiogram. Elektromiograf mendetekasi potensi listrik yang
dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif dan ketika sedang
beristirahat.
EMG dilakukan menggunakan alat yang disebut
Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut
Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial
listrik yang dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik
atau neurologis diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk

60
mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen
atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
c) Fungsi
Elektromiograf berfungsi untuk mengetahui kondisi otot
pada pasien.
d) Prinsip kerja
Prinsip kerja EMG adalah mengukur potensial otot. Seperti
diketahui adanya aktifitas otot akan menimbulkan potensial aksi.
Potensial listrik dalam otot tersebut terjadi akibat adanya reaksi
kimia dalam otot. Dalam pemeriksaan EMG, karena kesulitan
untuk mengisolasi sel otot tunggal maka perekaman aktivitas
listrik selalu dilakukan untuk beberapa serabut otot. Sinyal listrik
otot atau sekelompok otot berbentuk gelombang mirip bising
(“noise”) yang amplitudonya bervariasi terhadap aktivitas otot.
Pada kontraksi sedang, ampiltudonya kira-kira 1 mV untuk 100Hz
< frekuensi< 500 Hz dan 0,5 mV untuk 500 Hz<frekuensi<2000
Hz (Cameron, 1978 dalam Chalimatus, 2008).
 Bagian- bagian Alat

4. Sklar ON/OFF : untuk menyalakan alat


5. Elektroda : untuk mendapatkan sinyal listrik dari pergerakan
otot
6. Tombol kontrol : sebagi input perintah untuk tindakan yang
akan dilakukan oleh alat
7. Display : untuk menampilkan hasil yang didapatkan

61
 Blok Diagram Alat

LCD

Keterangan :

Sensor mendeteksi sinyal listrik dari jaringan otot


kemudian sinyal yang didapatkan dikuatkan dengan rangkaian
penguat,lalu di fikter menggunakan rangkaian HPF untuk
melewatkan sinyal frekuensi tinggi kemudian kembali sinyal
dilemahkan dengan rangkaian Low pass filter untuk melewatkan
sinyal rendah kemudian di searahkan lalu data yang didapatlkan di
proses di mikrokontroller lalu hasil yang telah diolah kemudian
ditampilkan melalui LCD .

 Cara pengoperasian alat

 Prasyarat
a. SDM terlatih dan siap
b. Alat layak pakai
 Persiapan

a. Menginformasikan kepada pasien seluruh pemeriksaan


prosedur ini akan menyebabkan gangguan rasa nyaman
sementara. Khususnya bila pasien sendiri diberi rangsangan
listrik.
b. Pastikan bahwa pasien tidak menggunakan obat-obat
depresan atau sedatif 24 jam sebelum prosedur.
c. Cegah terjadinya syok listrik
d. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut

 Pelaksanaan

62
a. Prosedur dapat dilakukan disamping tempat tidur atau
diruang tindakan khusus.
b. Elektroda ditempatkan pada syaraf-syaraf yang akan
diperiksa.
c. Dimulai dengan dosis kecil rangsangan listrik melalui
elektorda kesaraf dan otot, apabila konduksi pada saraf
selesai maka otot akan segera berkontraksi.
d. Untuk mengetahui potensial otot digunakan macam-macam
jarum elektroda dari nomor 1,3 – 7,7 cm.
e. Pasien mungkin dianjurkan untuk melakukan aktifitas untuk
menukur potensila otot selama kontraksi minimal dan
maksimal
f. Derajat aktifitas saraf dan otot direkam pada osiloskop dan
akan memberikan gambaran grafik yang dapat dibaca.
g. Perawat berusaha memberikan rasa nyaman dan memantau
daerah penusukan tarhadap kemungkinan terjadinya
hematoama.
 Setelah Pemeriksaan
a) Kompres bagian hematoma untuk mengurangi rasa nyeri.
b) Berikan paasien ruang yang luas untuk beristirahat.
 Pengemasan / penyimpanan
a.Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posis OFF.
b. Cabut elektroda dari pasien.
c. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
d. Bersihkan alat setelah digunakan.

 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
Cek saklar ON/OFF 1 bulan
Cek kondisi elektroda, ganti bila perlu 1 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
Kalibrasi alat 1 tahun

 Perbaikan Alat

63
 Keluhan : Alat tidak menyala
 Tindakan : Periksa tegangan dari jala – jala PLN, periksa
kabel power, mengecek lampu pada alat apabila rusak diganti.

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Spygmomanometer
Merk : Bistos
Tipe : BT-200
No.seri : BBFA0954
 Teori dasar alat
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov,
seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu.
Tensimeter adalah alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan
darah. Tensimeter sering juga disebut sphygmomanometer. Dewasa
ini ada 3 jenis tensimeter, yaitu tensimeter yang menggunakan air
raksa, tensimeter jarum dan tensimeter digital. Tetapi diluar negeri
jenis air raksa sudah dilarang penggunaannya karena bahaya dari
air raksa yang jika pecah air raksanya akan terpapas oleh kulit
atau saluran pernafasan. Walaupun demikian sampai saat ini
sphygmomanometer air raksa masih menjadi standar para dokter
untuk mengukur tekanan darah. Berbeda dengan tensimeter air
raksa, tensimeter digital tidak memerlukan stetoskop sebagai alat
bantu untuk mendengarkan tekanan sistolik dan diastolik.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
 Tensimeter berfungsi untuk mengukur tekanan darah dengan
sistem non-Invasive.
 Prinsip Kerja adalah udara yang di pompa oleh bulb akan
masuk ke manset dan memberikan tekanan pada manometer,
setiap denyut nadi akan di baca oleh manometer.
 Bagian- bagian Alat

64
1

1. Tempat air raksa.


2. Manset : tempat udara dari hasil pompaan bulb.
3. Bulb : sebagai pemompa.
 Blok diagram Alat

Keterangan :
1. Pasien : Objek yang akan diperiksa tekanan darahnya
2. Cuff : manset yang berfungsi menahan laju aliran darah
3. Bulb & valve : memberi tekanan udara pada cuff dan air raksa
4. Measure unit: tempat air raksa dan melihat salit pengukuran
tekanan darah.
 Cara pengoperasian alat
1. Prasyarat
a. SDM terlatih dan siap
b. Alat layak pakai
2. Persiapan
a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan
b. Buka tutup kotak Sphygmomanometer
c. Buka petutup air raksa (bila ada)
d. Posisikan air raksa pada skala nol
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Bacalah basmallah
c. Perhatikan protap pelayanan
d. Pasang manset pada posisi yang benar
e. Tutup katub pada bulb
f. Buka katub perlahan- lahan
g. Pompa manset dengan cara menekan bulb
h. Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan
protap pelayanan.
i. Selesai melakukan tindakan, cuci tangan dengan air yang
mengalir dan keringkan

65
j. Baca hamdallah
4. Pengemasan / penyimpanan
a. Tutup penutup air raksa (bila ada)
b. Kemas manset dan bulb pada posisi yang benar
c. Tutup kotak Sphygmomanometer
d. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
e. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien

 Pemeliharaan Alat
1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. Peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan da material bantu tersedia.
2. Persiapan
a. Siapkan surat perintah kerja
b. Siapkan dokumen teknis penyerta : service manual
c. Siapkan peralatan kerja :
 Y konektor
 Tang cungkit
 Tang cucut
 Pinset
d. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
 Air raksa
 Spoit
 Kawat dan kapas
 Manset
 Tubing konektor
 Bulb tensi
e. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat. 1 bulan
Cek penutup air raksa, perbaiki bila perlu 1 bulan
Cek manset , ganti bila perlu 3 bulan
Cek tubing konektor, ganti bila perlu. 3 bulan
Cek posisi air raksa pada posisi nol 1 bulan
Cek bulb tensi, ganti bila perlu 3 bulan
Lakukan pembersihan air raksa, tambahkan bila perlu 6 bulan
Lakukan uji kinerja alat 1 bulan
Kalibrasi alat 1 tahun

4. Pencatatan
a. Isi katru pemeliharaan alat
b. Isi surat perintah kerja
5. Pengemasan / penyimpanan

66
a. Simpan alat pada tempatnya
b. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
c. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
d. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
 Trouble shotting
Alat Tensimeter sering terjadi trouble shooting pada saat akan
digunakan diantaranya :
1. Keluhan : Pada saat bulb dipompa terdapat gelembung
udara dalam tabung air raksa.
Tindakan : Air raksa kurang tambahkan air raksa melalui
pada tabung atas menggunakan spoit.
2. Keluhan : Bocor
Tindakan : Periksa kondisi selang, manset dan bulb apabila
apabila rusak di ganti.
3. Keluhan : Air raksa putus-putus dan lengket pada tabung
Tindakan : Bersihkan air raksa menggunakan kapas/kain
kasa.
 Trouble shotting
 Keluhan : Tidak adanya supply tegangan dari jala – jala
PLN
 Tindakan : Mengecek kelayakan kabel power, mengecek
fuse pada alat apabila rusak diganti.
 Keluhan : alat tidak bisa menghasilkan uap
 Spesifikasi alat
Nama alat : Dental unit
Merk : Belmont
Model : Clesta
No. Seri : FBIILO135

 Teori dasar alat


Dental unit adalah alat kesehatan yang berfungsi sebagai
penunjang dalam pemeriksaan, perawatan dan tindakan pada gigi
pasien dimana alat ini membantu pemeriksaan dan kemudian
menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Secara

67
umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut (pengeboran,
penambalan, pembersihan, dan pemeriksaan serta kecantikan dan
modifikasi).
Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu :
 Sumber tenaga listrik.
 Sumber tenaga udara/angin
 Sumber tenaga air
 Sumber tenaga listrik
Untuk memberikan catu daya pada semua system elektrik
missal : lampu operasi, switch valve electric, system hidrolik, dan
mikromotor. Juga diaplikasikan pada system dental chair untuk
semua gerakan ( naik, turun, menyandar, dan duduk ).
 Sumber tenaga udara
Untuk memberikan pada semua system yang bekerja
berdasarkan tekanan udara. Udara bertekanan ini berasal dari
compressor ( takanan yang dibutuhkan sekitar 2,5 atm sampai 4 atm
). Tekanan maksimal dari compressor dapat mencapai 7 atm. System
atau bagian yang bekerja berdasarkan takanan missal : turbine
jet/bor jet, switch valve, spray git, scaller, dan system hidrolik pada
kursi atau dental chair.
 Sumber tenaga air
Untuk digunakan pada system pendinginan turbine jet/bor jet, spray
git, dan pembuagan kotoran. Tekanan yang dibutuhkan minimal 1
atm. Walaupun tekanan air yang dihasilkan juga berasal dari tekanan
yang dihasilkan dari compressor.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
 Fungsi
Dental unit adalah alat kesehatan yang berfungsi sebagai
penunjang dalam pemeriksaan, perawatan dan tindakan pada gigi
pasien dimana alat ini membantu pemeriksaan dan kemudian
menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien.
 Prinsip kerja
Dengan sistem konvensional dapat menggunakan
micrometer dengan kecepatan putaran 20.000-40.000 Rpm
dengan sistem jet air . Putaran bor menggunakan sistem tekanan
udara dari konpresor , kecepatan 400.00 Rpm , air akan keluar

68
dari hand piecer dengan control dari tool switch , saliva enjektor
berfungsi menyedot cairan.

 Bagian- bagian Alat

69
Keterangan :
1. Way Syringe : instrument untuk air, angin dan spray
Air keluar ketika tanda tetes air ditekan. Udara keluar ketika
tombol bulat kecil ditekan. Air dan udara keluar saat keduanya
ditekan.
2. Handpiece low speed : instrument berkecepatan rendah
3. M Handpiece Air Turbin : instrument berkecepatan Tinggi
Cara kerja kedua handpice ini ketika diangkatdari tempat
penyimpanan nya otomatis sensor yang ada pada tempat
penyimpanan langsung merespon dan untuk mengatur putaran bor
pada handpiece adalah pada Foot Kontrol
4. Assisten Holder : Tempat penyimpanan instrumen Syringe, Saliva
Ejektor dan High Volume Evacuator
5. Saliva Ejektor : untuk menyedot air ludah pasien
6. Foot Kontrol : untuk menyalakan/mengatur handpiece, scaller,
kursi pasien, dll. Juga membantu dokter gigi mengatur tanpa harus
memakai tangan
7. High Volume Evacuator : untuk menyedot darah pada pasien saat
di periksa
8. Handpiece Holder : tempat untuk Handpiece
9. Dental size film viewer : untuk melihat gambar film x – ray
10. Handpiece Tubing : Selang intrumen Handpicece
Selang khusus handpiece yang memiliki 2 lubang berfungsi
untuk jalur air dan udara yang bertekanan tinggi yang akan keluar
pada handpiece
11. Balancing Arm dan Horizontal Arm : lengan ayun dokter table
12. Dental Light : Lamppu Dental Unit untuk menerangi saat di
gunakan dokter gigi. Memakai lampu halogen agar tidak cepat
panas dan tahan lama dipakai
13. Light Pole : Lengan ayun lampu dental
Agar lampu bisa digerakan sesuai arah yang di inginkan oleh
dokter sesuai kebutuhan

70
 Blok diagram Alat

Penjelasan :
Tegangan 220V masuk ke PS untuk disearahkan menjadi
tegangan DC agar komponen yang ada bisa bekerja. Dalam satu alat
dental unit terdiri dari 3 sumber energi yakni : listrik, udara, dan air.
Dimana energi listrik dibutuhkan untuk mengaktifkan dental light,
kontrol pneumatik, dan pompa hidrolik. Dental light berfungsi untuk
menerangi saat di gunakan dokter gigi. Kontrol pneumatik sebagai
tenaga gerak, dan pompa hidrolik sebagai pemindah tenaga dengan
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantara. Energi udara
dibutuhkan agar handpiece, saliva ejector, dan sprayer. Disini
Handpiece berfungsi sebagai bur gigi , saliva ejector untuk menyedot
cairan(ludah) pasien, dan sprayer sebagai penyemprot. Sedangkan
energi air di gunakan untuk air kumur dan bilas untuk pasien.

 Cara pengoperasian alat


1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris
3. Siapkan bahan operasional
4. Periksa hubungan alat dengan hubungan pembumian.
5. Hubungkan alat dengan catu daya.
6. Hidupkan alat dengan menekan / memutar tombol ON?OFF
keposisi ON.
7. Lakukan pemanasan secukupnya.

71
8. Lakukan pengecekan fungsi : kompressor, hand piece, foot
switch, dental chair, perputaran bor, suction, pengisian gelas
kumur, lampu periksa.
9. Perhatikan protap pelayanan.
10. Beritahukan kepada pasien , mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
11. Atur posisi pasien. Tentukan dan pasang aksesoris sesuai
kebutuhan.
12. Lakukan tindakan.
13. Setelah pengoperasian selesai, matikan alat.
14. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
15. Bersihkan alat dan aksesorisnya.
16. Kembalikan dental chair keposisi tegak dan lampu pada posisi
parkir.Pastikan dental unit dalam kondisi baik dan siap
difungsikan pada pemakaian berikutnya.
 Pemeliharaan Alat
PEMELIHARAAN

Harian Bulanan Tahunan

Setelah bekerja, Periksa separator Uji fungsi setiap


desinfeksi semua Periksa foot controller handpiece, hidrolik,
bagian dari dental light
chair dengan
alkohol 90%

 Trouble shotting
 Keluhan: - mati total
Tindakan: -periksa jala-jala PLN
-periksa fuse dang anti apabila putus
 Keluhan: -Handpiece Tidak berfungsi
Tindakan: -peiksa filter dan bersihkan
 Keluhan: -lampu tidak Menyala
Tindakan: -periksa supply ke lampu

72
 Spesifikasi Alat
1.Nama Alat : AUDIOMETRI
2.Merk :GSR ( Grason Stadler )
3.Type :GSI 18
4.Serial Number :GS37086

 Teori Dasar Audiometri


Audiometri berasal bahasa Latin yaitu dari kata audire yang
bearti pendengaran dan Metrios yang bearti mengukur, jadi secara
harfiah audiometri adalah pemeriksaan untuk menguji fungsi
pendengaran. Audiometri adalah sebuah alat yangdigunakan untuk
mengetahui level pendengaran seseorang.
 Fungsi Audiometri
Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis
dan derajat ketulian.
 Prinsip kerja Audiometri
Audiometer adalah dengan menghasilkan nada tunggal
pada intensitas nada yang berbeda-beda.

 Blok diagram Audiometri

73
Penjelasan
 Display : menampilkan besarnya bunyi yang diberikan ke
pasien
 Saund card : piranti yang mengolah sinyal pada berbagai
intensitas dan frekuensi.
 Tombol :piranti yang mengatur pemberian intensitas bunyi
kepada pasien.
 Control processing : sistem yang berfungsi untuk
mengontrol dan mengolah data.
 Ear phone : piranti yang mengonversikan pada berbagai
intensitas dan frekuensi menjadi bunyi.
 Pasien :sebagai obyek yang mendegar frekunsi yang
diberikan.
 Bagian-bagian audiometri
 Head phone dengan kode :
a. Warna merah untuk telinga kanan.
b. Warna biru untuk telinga kiri
 Switch indicator untuk memilih telinga yang mau
diperiksa (kanan atau kiri).
 Indicator frekuensi
 Switch interuptor
 Indicator nada yang di sajikan :
a. Tone
b. Pulse
c. Warble, Dll.
 Indicator intensitas
 Indicator perubahan fungsi audiometer : Mic, AC, BC
 Microphone
 Bone conductor
 Masking indicator.
 Cara pengoperasian Audiometri
a. Orang yang diperiksa : kooperatif, tidak sakit, mengerti
intruksi,bunyi di telinga, bebas bising min. 12-14 jam.
b. Alat audiometer terkalibrasi
c. Pemeriksa : mengerti cara penggunaan sabat dan telaten
d. Rungan pemeriksaan : kedap suara maksimal 40 dBA SPL
 Prosedur pemeriksaan audiometri nada murni :
 Intruksi jelas dan dimengerti : angkat tangan /
telunjuk mengatakan ada/tidak menekan tombol
jika dengan bunyi.
 Memasang handphone : benar, tepat, nyaman.
 Pasien duduk dikursi, hadap 300 pemeriksaan
( tidak dapat melihat ).

74
 Pemberian sinyal 1-2 detik.
 Langkah-langkah pemeriksaan audiometri nada
murni adalah :
 Periksa telingan yang lebih baik.
 Mulai pada 1000Hz.
 Berikan bunyi pada 1 detik
 Mulai 40dB (normal), 00dB (mild)
 Kalau tidak ada respon naikkan intensitas 20 dB
 Pakai “turun 10 dB, naik 5 dB.
 Ambang dengar ditentukan 50% respon yang benar
(2 dari 4,3 dari 0).
 Selanjutnya frek. 2000Hz,3000Hz, 6000Hz,
8000Hz, kembali ke 1000Hz kemudian periksa
frek. 500Hz dan 250Hz ( untuk hantaran udara ).
Frekuensi 1000, 2000, 4000, dan 500Hz (untuk
hantaran tulang).
 Bila ada perbedaan 20 dB atau lebih antara 2
frekuensi, cek pada frek. ½ oktaf (hindari standing
wafe).
 Hal yang sama dilakukan untuk telinga lainnya,
 Cara pemeliharaan Audiometri
1. Periksa dan bersihkan seluruh bagian alat.
2. Periksa fungsi tombol/switch perbaiki bila perlu.
3. Periksa kabel-kabel supply dan sambungan, perbaiki bila perlu.
4. Periksa system catu daya, perbaiki bila perlu.
5. Periksa fungsi eadphone.
6. Lalukan pengukuran arus bocor.
7. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat.
8. Periksa kenstabilan posisi table.
9. Periksa kelengkapan aksesoris.
10. Catat pada kartu control.

 Spesifikasi Alat

1.Nama Alat :DOPPLER

2.Merk :BISTOS

3.Type :BT-220C

4.Unit/Bagian :DIAGNOSTIK

75
 Teori Dasar

Doppler banyak digunakan pada ruang bersalin, yaitu untuk


mendeteksi detak jantung pada janin yang berumur 11 minggu ke
atas. Karena kegunaannya sangat penting maka diharapkan doppler
tersebut harus selalu baik dan layak pakai.
Pada prinsipnya, pesawat doppler menggunakan frekuensi
sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung
bayi usia 10-11 minggu, kemudian detak jantung bayi yang berupa
frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh
tranduser transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran
diterima kembali oleh tranduser receiver, lalu sinyal direkam dan
dikuatkan oleh preamp untuk dikuatkan kemudian dilakukan
penguatan akhir oleh power amp dan di sinyal tersebut di ubah
menjadi gelombang suara oleh speaker.

 Fungsi dan Prinsip Kerja

Pesawat Doppler digunakan untuk mendeteksi detak jantung


pada janin, yang biasanya digunakan pada usia kehamilan11
minggu keatas.
Pesawat Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz
yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung bayi usia 10-11
minggu, kemudian detak jantung bayi yang berupafrekuensi
dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh tranduser
transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima
kembali oleh tranduser receiver, lalu sinyal direkam oleh reactivier
masuk ke pre-amp untuk. Dikuatkankemudian dilakukan
penguatan akhir oleh Power Ampdan masuk speaker.

 Blok Diagram

76
Penjelasan Blok Diagram

Rangkaian ocilator membangkitkan frekuensi tinggi.


Frekuensi dipancarkan ke obyek melalui transmiter. Oleh obyek
frekuensi di pantulkan dan diterima oleh receiver. Rangkaian pre-
amp dan filter akan mengolah pancaran gelombang tersebut,
kemudian dikuatkan oleh penguat akhir dan diubah menjadi sinyal
suara oleh speaker.

 Bagian-bagian Alat

RESET TRANDUSER

TAMPILAN
SET VOLUME

TOMBOL POWER PAUSE/STOP

KABEL TRANDUSER

 Cara pengoperasian alat

77
a. Sambungkan steker ke sumber tegangan, lalu putar power
switch.
b. Cek bagian-bagiannya
c. Letakkan probe di atas perut ibu hamil, letakkan probe dengan
tepat
d. Jika pasien merasa ada getaran maka tekan tombol Mark \
e. Tekan reperensi untuk menggunakan UC
f. Atur volume untuk mengatur besar kecilnya suara jantung dan
cek banyaknya detak jantung di display
g. Print hasilnya dengan menekan tombol Record.
 Pemeliharaan Alat
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu
3. Cek tranduser dan fungsi alat perbaiki bila perlu
4. Cek speaker
5. Cek fungsi tombol

 Perbaikan Alat
 Kerusakan
Indikator power hidup tetapi suara tidak keluar
 Analisa kerusakan
a. Spiker rusak
b. Sistem volume rusak
c. Transistor penguat akhir jebol
 Tindakan
a. Cek speaker,ternyata speaker bagus.
b. Periksa potensio untuk volume, ternyata bagus.
c. Mengecek semua transistor pada penguat akhir, ternyata ada
yang rusak yaitu transistor pada penguat akhir.
d. Setelah diganti, bisa kembali normal / baik.

78
3.5. Peralatan Laboratorium Klinik
 Spesifikasi ala
Nama Alat : Chemistry Analyzer
Merk : Briton
Tipe : Bt-Gf
No.seri : 66000939
 Teori dasar alat
Autoanalyzer (Chemistry Analyzer) merupakan salah satu
alat laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial
multiple analysis. Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan
yang lebih banyak berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis.
Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual
dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri. Autoanalyzer dapat
digunakan untuk menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam,
dan material biologis dari suatu larutan.

 Fungsi dan Prinsip Kerja


 Fungsi
digunakan untuk menganalisa kandungan air, gas, mineral,
logam, dan material biologis dari suatu larutan.
 Prinsip kerja
yaitu menggunakan cahaya untuk menganalisis sampel.

 Bagian- bagian Alat

79
Keterangan

1. Kuvet / tempat untuk menyimpan samppel


2. Tabung reaksi untuk menyimpan sampel
3. Penutup sampel

 Blok diagram alat

Keterangan :
Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya
Polychromatic yang mempunyai panjang gelombang 400-800 nm
memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator.
Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum
warna dari cahaya. Di dalam Monochomator ini, cahaya
Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic. Selanjutnya dari
Monochromator, cahaya masuk ke Filter. Filter ini berfungsi
memilih atau melewatkan hanya 1 spectrum cahaya saja sesuai
dengan unsur yang akan di ukur. Karena setiap atom hanya akan
menyerap spectrum yang sesuai dengan energi atom itu sendiri.
Cahaya yang keluar dari Filter (I0) menyinari cuvette, sehingga
molekul di dalam cuvette akan mengabsorbsi sebuah eneri cahaya
(foton) dengan jarak gelombang tertentu dan menghasilkan It.
Cuvette disini merupakan tempat menaruh sample yang akan
diperiksa.

80
Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh
detektor. Detektor disini merupakan sensor untuk merubah energi
cahaya menjadi bentuk energi (sinyal-sinyal) listrik yang
selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu di converter oleh ADC,
dimana ADC disini.
 Cara pengoperasian alat
 MENGHIDUPKAN ALAT
1. Sambungkan mouse dan kabel power ke UPS/ stabiliser
2. Tekan tombol ON/OFF dibelakang alat
3. Biarkan alat melakukan inisialisasi secara otomatis dan
stabilisasi lampu
4. Setelah itu dilayar akan tertera “SIPPER DISTILLED
WATER”
5. Siapkan aquabidest dalam jumlah yang cukup banyak ,
letakan cukup selang pengsihap dan tekan RINSE
(proses pembersihan flow cell)
6. Setelah 20 detik tekan RINSE
7. Letakan aquabidest pada selang penghisap dan tekan
tombol SAMPLE
8. Nilai pada kolom DEVIATION OF ABS, akan terisi
secara otomatis, jika muncul jendela “Absorbency
deviation too big, are you retry ? yes / no” pilih yes dan
ulangi langkah 5dst hingga muncul test menu.
9. Alat siap dipergunakan.
 MEMULAI PEMBACAAN
1. Siapkan reagent, sample, standar (jika diperlukan) dan
quality control reagent (jika diperlukan) yang akan
dibaca.
2. Pilih pemeriksaan yang akan dibaca.
3. Klik OK
4. Ikuti petunjuk pada kotak di sebelah kanan bawah dengan
memasukan DISTILLED WATER pada selang
penghisap dan tekan tombol SEMPEL
5. Pemeriksaan standard
a. Klik CAL lalu masukan reagen standard pada selang
penghisap lalu tekan tombol sempel
b. Nilai standard dan standard kurva akan tertera

81
c. Klik SAVE untuk menyimpan nilai standard baru atau
klik PRINT untuk mencetak nilai standard
6. Pemeriksaan kontrol
a. Untuk pengecekan kontrol : klik QC lalu pilih kontrol
1atau kontrol 2. Tekan OK
b. Nilai kontrol akan tertera
7. Ikuti petunjuk pada kotak di sebelah kanan bawah dan
siapkan cairan sesuai petunjuk yang tertera, tekan
tombol sampel
8. Klik CANCEL jika sampel terakhir sudah dibaca
9. Siapkan aqua bides dalam jumlah cukup banyak pada selang
penghisap pada tombol RINSE, biarkan selama 20
detik lalu tekan tombol RINSE

 Pemeliharaan Alat
1. lakukan pembersihan pada cuvet dan chamber
2. bersihkan setelah penggunaan
3. lakukan kalibrasi secra berkala
 Trouble shotting
Keruskan : Alat tidak menyala
Perbaikan : Periksa baterai

 Spesifikasi Alat

1. Nama Alat : Blood Gas Analyzer


2. Model/type : PW-3000 M
3. SN : BS4GRO67E

82
 Dasar Teori Blood gas analyzer
Pemeriksaan Astrup/AGD adalah pemeriksaan analisa gas
darah melalui darah arteri.Pengukuran gas darah arteri memberikan
informasi dalam mengkaji dan memantau respirasi klien dan
metabolism asam-basa, serta homeostatis elektrolit. . Pemeriksaan
gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai
pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang
akut dan menahun. Meskipun biasanya pemeriksaan ini
menggunakan spesimen dari darah arteri,jika sampel darah arteri tida
dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat
digunakan.Analisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis)
biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-
basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan
metabolik.
AGD juga digunakan untuk mengkaji oksigenasi. Istilah-istilah
penting yang harus diketahui dalam pemeriksaan gas darah arteri
antara lain, pH, PCO2, HCO3-, PO2, dan SaO2 Pemeriksaan gas
darah dan PH digunakan sebagai pegangan dalam penanganan
pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan
gas darah dipakai untuk menilai: Keseimbangan asam basa dalam
tubuh, Kadar oksigenasi dalam darah, Kadar karbondioksida dalam
darah. Pemeriksaan analisa gas darah penting untuk menilai keadaan
fungsi paru-paru.Pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengambilan
darah astrup dari arteri radialis, brakhialis, atau femoralis.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil
berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat
menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah
dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan
dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data
laboratorium lainnya. Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah
tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dapat dipertahankan dalam
batas normal melalui 3 faktor, yaitu:
1. Mekanisme dapar kimia
2. Mekansime pernafasan

83
3. Mekanisme ginjal.
 Fungsi Blood gas analyzer
Fungsi : Untuk mengukur pH, PCO2, PO2, HCO3, BE dan O2
tujuannya untuk menganalisa terhadap fisiologis fungsi jantung.
 Prinsip Kerja Blood gas analyzer
Prinsip Kerja : Menggunakan chemical sensor untuk mendeteksi
oksigen dalam darah.
 Blok Diagram Blood gas analyzer

 Penjelasan :
Sampel dalam spoit akan diterima oleh chamber
kemudian di deteksi oleh sensor kimia dan data dari sensor
kimia akan di ubah menjadi data digital kemudian di proses oleh
mikrokontroller. Mikrokontroller akan menampilkan
pendeteksian sampel melalui LCD atau dapat di print serta
sampel dapat di deteksi melalui buzzer yang digerakkan oleh
driver. Alat tersebut memiliki baterai cas sehingga dapat
digunakan jika lampu dari PLN padam
 Bagian – Bagian Alat Blood gas analyzer

Setting
Sample

84
Display

Kabel
power

1.Setting :Tempat tombol-tombol settingan


2.Display : Untuk menampilkan hasil dan sebagainya
3.Kabel power : Penghubung alat degan sumber tegangan
4.Tempat sample : Tempat diletakkannya sample

 Pengoperasian Blood gas analyzer


1. Hubungkan alat ke stabilisator
2. Hidupkan alat dengan tekan tombol On/Of ke posisi On dan
tekan kalibrasi
3. Tunggu hingga perintah ready
4. Masukkan test pad
5. Tekan tombol run
6. Alat akan bekerja dengan pesan “Please Wait” akan tampil di
layar
7. Alat akan secara otomatis melakukan proses selama 10 menit
8. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis
9. Mencatat hasil pemeriksaan/tekan tombol print.
 Pemeliharaan Blood gas analyzer

Waktu Tindakan

1 Cek seluruh bagian alat,


1
Bulan 2 Bersihkan seluruh bagian alat.

3 1. Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu,


2. Cek fungsi tombol settingan mode,
Bulan
3. Cek kipas angin, indikator, display,
4. Cek fungsi pendingin, dan
5. Cek dan bersihkan serta lumasi kabel

85
5 Cek kecepatan operasional seluruh fungsi
Bulan mode.

 Spesifikasi alat
a. Nama alat : BLOOD BANK REFRIGERATOR
b. Merk :KIRSCH
c. Type/model :RIEDEL
d. No.seri :VKS 2116 K/01
e. Tegangan :230V
f. Frekuensi :50 / 60 HZ
g. Penempatan ruang :BDRS

 Teori Dasar

Untuk mesin pendingin tidak bisa terjadi dengan


sendirinya, harus melalui proses teknis, yaitu menggunkan kerja
mesin yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan
temperature dingin seperti yang dinginkan.
Pada mesin pendingin ada zat cair yang diuapkan sebagai
bahan pendingin.Zat cair yang diupkantersebut demikian zat
pendigin, istilah teknisi ialah refrigerant (bahan pendingin).
Refrigerant diperoses melaluai penekanan-penekanan suhu,
dianaskan mencapai tempereature tertentu kemudian diupkan dan
menjadi dingin.
Pada umumnya zat bahan pendingin ini di sebut Freon,
Freon adalah nama prusahaan yang memproduksi gas pendingin,

86
dan umnya orang menggunakan produk ini sehingga untuk
memudahkan diistilahkan gas Freon. Zat pendingin ini dipasang
dalam suatu rangkaian pesawat pendingin pertama kali ketika
mesin dirangkai oleh prusahhan. Sekedar diketahui saja bahwa zat
pendingin yang digunakan dalam mesin pendingin akan mudah
berubah – ubah, yaitu suatu ketika akan berubah menjadi gas
( uap ) dan suatu ketika akan menjadi zat cair. Hal ini karena
pengaruh proses kerja pendigin.
Zat pendingin sendiri tidaklah beracun, tidak pula berbau,
dari pertimbangan segi keamanan maka zat dibutuhkan untuk
perlengkapan untuk perlengkapanmesin pendingin. Mesin
pendingin akan bisa bekerja dengan baik jika memiliki bagian –
bagian yang diantaranya kompresor, kendensor, dan evzpolator.

 Fungsi dan Prinsip Kerja Alat

blood Bank refrigerator berfungsi untuk menjaga agar sel


darah dapat dijaga dengan baik seta metabolilme sel darah itu
sendiri. Dalam penyimpanan darah diperlukan suhu 4°C yang
merupakan suhu simpan optimal darah dalam bentuk cair kurang
lebih selama 2-3 hari.Dengan demikian guna mempertahankan
fungsi sel dan dan menjag viability, untuk itu diperlukan suatu alaat
dengan suhu stabil 4°C.
prinsip kerja menggunakan cairan refrigerant untuk
pendingin yg di bantu oleh kompresor untuk bergerak melalui pipa-
pipa kapiler pada blood bank

 Bagian-bagian Alat

87
1. Display, untuk menampilkan suhu didalam chamber.
2. Settingan, untuk mengatur suhu yang diperlukan dalam
penyimpanan yaitu 4°C
3. Lampu penerangan, lampu tersebut akan menyala jika
pintu tidak tertutup rapat seperti pada kulkas secara umum
4. Chamber, tempat untuk menyimpan kantong darah
5. Door switch, sebagai pengaman apabila tidak tertutup

 Blok Diagram

Penjelasan :

Suhu blood bank disetting dengan suhu 4°C dan di


tampilkan paa display.Kemudian kompresor menghisap sekaligus
memompa Freon dalam bentuk gas dengan suhu dan tekanan
tingi.Udara dari kompresor mengalir melalui kondensor dari
bentuk gas menjadi cair dengan suhu rendah tetapi tekana
tinggi.Dari sini, udara melalui pipa kapiler dengan tekanan dan
suhu yang rendah. Zat cir berasal dari pipa kondesor masuk ke
evaporator lalu berubah wujud menjadi suhu dingin karena
mengalami penguapan kemudian udara tersebut dpat mengeluarkan
suhu dingin pada chamber yang diratakan oleh blower dan
menyerap panas yang ada pada chamber untuk dibuang keluar.
Selanjutnya karena tekanan tenaga hisapan.dDemikian terus –

88
menerussirkulasi udara dan perubahan dalam blood bank. Apabila
suhu chamber tidak sesuai dengan settingan maka thermostat akan
memutuskan sirkulasi sehingga alarm berbunyi

 Cara Pengoperasian Alat

1. hubungan alat dengan sumber tegangan.


2. setting suhu 4°C yaitu suhu yang diperlkan oleh sel darah
dalam proses penyimpanan.
3. teka saklar ON/OFF Blood Bank bekerja
4. masukkan kantong darah dan diletakkan pada chamber.
5. tegangangan harus stabil jika tidak, dapat merusak sel darah.
6. alarm akan berbunyi apabilasuhu dingin dalam chamber lebih
dari 4°C sehingga dapat disetting kembali.
7. pintu blood bank harus tertutup rapat sehingga suhu dingin
tidak keluar.

 Pemeliharaan Alat

 maintenance mingguan

1. Bersihkan interior luar dan rak


2. Periksa sirkulasi udara dan pengunci pintu
3. Priksa battery dan system alarm

 Maintenance bulanan

1. Periksa condenser dan kompresor apakah bersih. Bersihkan


debu dan kotoran dengan sikat lembut atau kain
2. Periksa apakah alarm akan aktif ketika temperature lebih
rendah dari +2°C dan lebih tinggi dari 6°C
3. Periksa pengaturan level glycerol
4. Periksa tombol – tombol

 Maintenance tahunan

1. Kalibrasi

 Trouble Shooting

Keluhan : suhu pada blood bank meningkat hingga 7°C


Analisa : alat tidak sesuai setingan dan pintu tidak rapat

89
Tindakan : pengecekan settingan yang di berikan, dan
merapatkan pintu yg tidak rapat tertutup
Kesimpulan : suhu alat kembali normal

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Timbangan Analitik
Merk : CS Series
Tipe : CS 200
No.seri : 08. 11. 2010
REV.005

 Teori dasar alat


Neraca dipergunakan untuk mengukur masa sebuah benda.
Setiap benda mempunyai masa, bobot atau gaya berat akibat daya
tarik bumi. Kian besar masa sebuah benda kian besar pula gaya berat
benda itu, karena itu masa sebuah benda yang belum diketahui dapat
diukur.Kita mengukur gaya F 1 yang bekerja pada sebuah masa m1
lalu diperbandingkan dengan gaya F2 yang bekerja pada masa m2
yang telah ditera. Membandingkan dua buah gaya tersebut disebut
menimbang.

Jenis- Jenis Timbangan


1. Neraca kasar, yaitu neraca yang dipakai untuk umum dan biasa
dipakai dipasaran.
2. Neraca halus atau neraca analitik yaitu neraca yang biasa
digunakan dilaboratorium. Neraca ini sangat sensitip dan bisa
digunakan untuk menimbang dari 0,1 mg sampai maksimum
200 g.

 Fungsi dan Prinsip Kerja


 Fungsi
Neraca analitik yaitu neraca yang biasa digunakan
dilaboratorium ataupun terutama digunakan untuk menimbang
sesuatu yang bersifat halus. Neraca ini sangat sensitip dan bisa

90
digunakan untuk menimbang dari 0,1 mg sampai maksimum 200
g.
 Prinsip kerja
Pada dasarnya prinsip neraca elektronik ialah menggunakan
tenaga elektromagnetik. Neraca diberi beban, maka sebuah
sistem elektromagnetik akan menimbulkan gaya reaksi yang
akan mengembalikan neraca ke posisi semula (Nol). Sedangkan
gaya reaksi yang timbul merupakan ukuran bagi massa suatu
benda yang ditimbang.
 Bagian- bagian Alat

1. Plat sebagai tempat sampel yang d isimpan


2. Unit Cal setting
3. Tombol Zero
4. LCD sebagai tampilan berat sampel/benda yang di timbang
 Blok diagram alat

Keterangan :
Baterai sebagai sumber tegangan untuk menyalakan alat,
tegangan disuplay ke seluruh rangkaian. Load cell sebagai sensor
keseimbangan. Kemudian tekan tombol zero untuk menolkan
kembali agar massa wadah sampel tidak ikut massa sampel yang
akan diukur dan nilainya akan tampil pada lcd.
 Cara pengoperasian alat
a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan
b. Lepaskan penutup debu

91
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Perhatikan protap pelayanan.
c. Sebelum neraca digunakan, neraca harus ditempatkan pada
suatu tempat yang tertutup agar tidak ada gangguan angin
dari luar. Selain itu neraca harus ditempatkan atau
didudukkan pada tempat statis. Misalnya pada meja beton
atau pada meja timbang khusus dari kayu yang tengahnya
diberi pemberat sehingga tidak mudah goyang.
d. Neraca harus distel rata air agar betul betul rata dan
horizontal. Pada tiap tiap kaki dilengkapi dengan dengan ulir,
yang berfungsi untuk diputar dipanjangkan atau dipendekkan.
e. Mencari titik nol neraca tanpa beban. Caranya dengan
melihat pada penunjuk skala kesetimbangan untuk
menentukan titik nol.
f. Dilakukan penimbangan
g. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
h. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
i. Bersihkan alat
j. Pasang penutup debu
k. Simpan alat pada tempatnya
l. Catat beban kerja alat - dalam jumlah tindakan.

 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh seluruh bagian alat 1 bulan
Cek kondisi baterai 1 bulan
Bersihkan timbngan menggunakan kuas atau tissue 1 bulan
Cek kondisi sensor load cell 6 bulan
Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
Lakukan kalibrasi 1 tahun

 Trouble shotting
Keruskan : Alat tidak menyala
Perbaikan : Periksa baterai

3.6. Peralatan Bedah dan Anastesi


 spesifikasi
Nama Alat : meja oprasi

92
Merk : medical
Tipe : Bt-Gf
No.seri : 66000939
 teori dasar
Meja oprasi merupakan salah satu peralatan medis yaitu
peralatan bedah, meja ini berfungsi sebgai meja tempat pasien yang
akan di oprasi meja ini sangat berguna bagi dokter bedah karena
sangat menbantu dalam proses oprasi dimana dapat mengatur
posisi pasien saat hendak dioprasi.

Meja oprasi ini berbentuk seperti meja dengan


menyusaikan berbagai posisi pasien, dan memiliki bantalan dan
pengikat.
 fungsi dan prinsip kerja
 Fungsi
Berfungsi sebagai meja pasien pada saat dilakukan pembedahan
 Prinsip kerja
Menggunakan motor hidrolic sebagai penggerak tungkai
 bagian bagian alat
1. body alat
2. motor hidrolic
3. remot control
4. panel control
5. rangkaian power supplay
 blok diagram

Power supplay Panel control Motor hidrolic

remot

tungkai

Keterangan:

Keteka power supplay diberi tegangan maka akan


menyalurkan tegangan kesemua panel yang membutuhkan, lalu
apabila ada perintah dari panel control maka panel control akan
mengirim informasi dan informasi ini akan diterima oleh hidrolic

93
 pengoprasian
1. hubungkan pada arus PLN

2. tekan tombol power untuk menyalakan

3. pada remot control terdapat beberapa pilihan posisi

6. atur posisi yang dibutuhkan

 pemeliharaan
1. bersihkan alat secara berkala

2. gunakan alat dengan tepat

3. periksa oli hidrolic secara berkala

 troubleshooting
1. kerusakan pada hideolic

Tindakan, ganti hidrolic apabila kerusakan sudah parah

 Spesifikasi alat
Nama Alat : Lampu Operasi
Merk : Collins
Tipe :-
No.seri :-

 Teori dasar alat.


Proses operasi dibutuhkan tata ruang dan pencahaan khusus.
Operasi besar akan membutuhkan waktu yang lama dan dokter
beserta perawat yang banyak sehingga membutuhkan tata
pencahayaan yang baik. Maka peran sebuah lampu operasi sangat
penting sehingga dibutuhkan lampu operasi yang handal yang
memiliki cahaya yang terang namun lembut, tidak menyengat, dan
tidak memimbulkan panas yang berlebih serta yang tidak kalah
pentingnya adalah lampu operasi yang tidak menimbulkan
bayangan.
Jika keunggulan tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan
dipastikan keseluruhan system kerja dari proses operasi akan

94
terganggu. Karena adanya panas dan bayangan akan membuat para
dokter kesulitan dalam menjalankan proses operasi. Maka lampu
operasi haruslah memiliki keunggulan tersebut.
Karena untuk menggunakan system lampu operasi yang
menggunakan jenis lampu halogen membutuhkan daya besar dan
berakibat membekaknya anggaran dana untuk lisrik, maka lampu
halogen diganti dengan lampu LED dengan kelebihan lebih hemat
listrik sehingga anggaran untuk listrik bisa diminimalkan.
 Fungsi dan Prinsip Kerja
a) Fungsi
Alat ini berfungsi untuk membantu pencahayaan
dokter/perawat pada saat operasi/bedah ,yang dimana cahayanya
tidak menghasilkan panas dan bayangan pada saat operasi/bedah
pada pasien.
b) Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari lampu operasi adalah merubah energy
listrik menjadi cahaya oleh LED. Proses pembentukan cahaya
pada LED yaitu,Mengubah elektron menjadi foton. Elektron
yang dialiri oleh sumber tegangan (FORWARD BIAS) akan
mengalami medan elektromagnetik hingga menimbulkan arus
listrik. Arus listrik ini kemudian akan menghidupkan dioda
(LED) hingga foton dalam LED akan memancarkan energi
dalam bentuk cahaya LED ( Lizuka, 2008). Berikut gambaran
mengenai prinsip kerja dari LED.
 Bagian- bagian Alat

Keterangan :
a) LED :Sebagai penghasil cahaya

95
b) Selektor :Sebagai tombol pengatur intensitas cahaya
c) On/Off :Sombol untuk menghidupkan dan
mematikan alat
d) Lengan Lampu :Penyangga lampu sehingga dapat melekat
dalam ruangan.
e) Head Light :Tempat Modul Light berbentuk mangkuk
f) Kabinet lampu :Tumpuan untuk lampu operasi melekat di
langit-langit kamar operasi
 Blok diagram Alat

Penjelasan :
Dari tegangan jala-jala PLN sebesar 110/220 Volt kemudian
masuk di rangkaian pengatur intensitas cahaya setelah itu masuk ke
transformator untuk menurunkan tegangan lalu disearahkan
tegangannya menggunakan rangkaian rectifier agar tegangan dari
arus bolak-balik menjadi arus searah kemudian di teruskan ke
rangkaian LED sehingga LED dapat menyala.
 Cara pengoperasian alat
1. Prasyarat
a. SDM terlatih dan siap
b. Catu daya sesuai kebutuhan alat
c. Kontak-kontak di lengkapi dengan hubungan pembumian
d. Alat layak pakai
e. Aksesoris lengkap dan baik
2. Persiapan
a. Periksa lampu indikator ON
b. Periksa saklar dalam posisi OFF sebelum digunakan
3. Pelaksanaan
a) Tekan tombol ON
b) Kemudian atur intensitas cahaya yang diinginkan
c) Arahkan lampu ke objek

96
4. Pengemasan / penyimpanan
a. Kembalikan posisi regulator intensitas cahaya ke posisi awal
b. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi O
 Pemeliharaan Alat
1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. Peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
2. Persiapan
a. Siapkan surat perintah kerja
b. Siapkan dokumen teknis penyerta : service manual dan
wiring diagram
c. Siapkan peralatan kerja :
 Tool set
3. Pelaksanaan
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh seluruh bagian alat 3 bulan
Cek tegangan ke LED 3 bulan
Cek fungsi regulator intensitas cahaya 3 bulan
Cek kelengkapan mur 1 bulan
Cek gerakan lengan lampu 1 tahun
Lakukan pelumasan pada lengan, bersihkan 6 bulan
Lakukan uji kinerja alat 3 bulan

4. Pencatatan
a. Isi kartu pemeliharaan alat
b. Isi surat perintah kerja
5. Persiapan
a. Simpan alat pada tempatnya
b. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
c. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
d. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
 Perbaikan Alat
a. Lampu Operasi Mati Total.
Periksa Fuse,jika telah rusak maka ganti fuse dengan yang baru
b. Pengatur Intensitas Cahaya tidak berfungsi
Periksa rangkaian pengatur intensitas cahaya kemudian bersihkan
dari debu kemudian semprotkan cairan pembersih WD-40
c. Lampu LED mati
Ganti LED yang mati dengan yang baru pada rangkaian lampu

97
 Spesifikasi alat
Nama Alat : Autoclave
Merk : Saika
Tipe : HA-BA200
No.seri : 15W-0141

 Teori dasar alat


Autoclave adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan uap air yang bertekanan tinggi. Temperatur yang
biasa digunakan untuk pensterilisasi dan pengeringan 118 0 C - 1340
C. Sterilisasi dengan autoclave merupakan sterilisasi yang paling
baik, jika dibandingkan dengan cara-cara sterilisasi yang lainnya.
Dibuat dari bahan dengan konstruksi yang cukup kuat sehingga
dapat menahan tekanan tinggi dan aman bagi pemakaian.
Digunakan untuk mensterilkan alat – alat operasi seperti gunting,
pisau bedah, pinset dan juga biasa mensterilkan pakaian – pakaian
petugas BEDAH dan petugas ruangan ICU
 Fungsi dan Prinsip Kerja
 Fungsi
Autoclave adalah alat yang berfungsi untuk mensterilkan
bahan dengan media uap air yang bertekanan tinggi. Bahan yang
dapat disterilkan menggunakan autoclave yaitu peralatan operasi
seperti gunting, pisau bedah, pinset dan juga bahan linen seperti
pakaian petugas bedah dan petugas ruang ICU.
 Prinsip kerja
Pada dasarnya prinsip neraca elektronik ialah menggunakan
tenaga elektromagnetik. Neraca diberi beban, maka sebuah
sistem elektromagnetik akan menimbulkan gaya reaksi yang
akan mengembalikan neraca ke posisi semula (Nol). Sedangkan
gaya reaksi yang timbul merupakan ukuran bagi massa suatu
benda yang ditimbang.
 Bagian- bagian Alat
Keterangan :
Keterangan :
1. Body luar chamber
2. Ruang dalam chamber
3. Tebung air dan tempat elemen

98
4. Tabung kaca batas air
5. Regulator pengukuran dalam suhu chamber
6. Regulator pengukur suhu luar chamber
7. Valve control uap air
8. Tutup chamber
9. Lampu indicator power
10. Lampu indicator air
11. Lampu indicator heat - Up
12. Lampu indicator sterilisator
13. Lampu indicator pengering
14. Lampu indicator alat selesai pensterilan dan pengeringan
15. Timer pengering
16. Timer sterilisator
17. Switch ON / OFF
 Blok diagram alat

Penjelasan :
Power Supply berfungsi untuk mengalirkan tegangan ke
seluruh rangkaian. Lampu indicator power berfungsi sebagai
penanada bahwa alat sudah tersambung dengan power supllay.
Switch ON / OFF berfungsi untuk menyambung dan memutuskan
tegangan.Lampu indicator switch ON / OFF berfungsi sebagai
penanda adanya tegangan yang masuk ke rangkaian.Pengatur
temperatur berfungsi untuk mengatur suhu yang
dikehendaki.Timer sterilisator berfungsi mengatur lamanya waktu
sterilisasi.Lampu indicator sterilisator berfungsi sebagai penanda
sterilisasi sedang berlangsung.Timer pengering berfungsi untuk
mengatur waktu pengeringan alat. Lampu indicator pengering
berfungsi sebagai penanda pengeringan sedang berlangsung.
Micro switch berfungsi untuk menyambung dan memutus supply
tegangan secara otomatis sesuai dengan temperatur yang sudah
diatur. Elemen berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energi kalor

99
 Cara pengoperasian alat
f. SDM terlatih dan siap
g. Catu daya sesuai kebutuhan alat
h. Kontak-kontak di lengkapi dengan hubungan pembumian
i. Alat layak pakai
j. Aksesoris lengkap dan baik
5. Persiapan
c. Pastikan tabung air autoclave terisi air sesuai batas yang telah
ditentukan ( pada tabung kaca sampai garis merah ).
6. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Masukkan bahan yang akan disterilkan.
c. Tutup autoclave dengan rapat.
d. Atur timer sterilisasi dan timer drying.
e. Tekan power ON autoclave.
- Bila menyala lampu putih WATER : perlu ditambah air
- Bila menyala lampu kuning HEATING : autoclave sudah
berfungsi secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan
pada timer steril dan timer dry.
f. Bila sterilisasi sudah selesai maka menyala lampu putih
END.
g. Sebelum autoclave dibuka, keluarkan uap terlebih dahulu
dengan cara memutar kran pengeluaran uap terdapat bagian
atas autoclave.
7. Pengemasan / penyimpanan
c. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
d. Lepaskan alat dari catu daya
e. Bersihkan alat

 Pemeliharaan Alat
Kegiatan Pemeliharaan Periode
Cek dan bersihkan seluruh seluruh bagian alat 1 bulan
Cek dan bersihkan seluruh seluruh bagian dalam alat 1 bulan
Cek dan bersihkan elemen pemanas 3 bulan
Cek katup pengaman dan kebocoran uap, perbaiki 3 bulan
bila perlu
Cek lampu indikator dan alarm, ganti bila perlu 3 bulan
Cek gelas penduga 3 bulan
Cek door gasket dan sistem pengunci 3 bulan
Cek fungsi meter tekanan 3 bulan
Cek fungsi thermometer 3 bulan

100
Cek perpipaan air bersih 6 bulan
Cek perpipaan uap buangan 6 bulan
Cek fungsi motor / pompa vacum 6 bulan
Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 1 tahun
Lakukan uji kinerja alat 3 bulan

 Trouble shotting
Kerusakan sering terjadi pada alat Autoclave :
 Kebocoran sistem tubing pada tutup autoclave.
 Control power
 Alat pemanas dan sensor suhu tidak berfungsi.

Tindakan perbaikan yang perlu dilakukan :


Kegiatan yang perlu dilaksanakan meliputi perbaikan
sistem kontrol tekanan. Lebih lanjut, prosedur pemasangan tutup
autoclave / perlu diganti dari manual ke sistem torsi untuk
mencegah potensi kebocoran pada tungku autoclave itu sendiri.
Perbaikan yang dilakukan diikuti dengan uji fungsi yang
menunjukkan autoclave sudah dapat dioperasikan pada suhu di
atas 250° C.

 Spesifikasi alat
a. Nama Alat : ANASTHESI
b. Merk : SIARE
c. Type : MORVEUS LT
d. Serial Number : ASEM 1116
e. Unit / Bagian : BEDAH/ ICU
 Teori Dasar

Anestesi ( pembiusan berasal dari bahasa yunani an “


tanpa dan aesthetos, “persepsi, kemampuan untuk merasa “ ).
Secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Prinsip kerjanya dengan memberikan ventilasi berupa
campuran gas anesthesia kepada pasien baik secara manual
maupun secara automatis ( dengan bantuan ventilator )

101
Parameter

Dalam perkembangan selanjutnya terdapat beberapa jenis


obat – obat anestesi dan yang digunakan di indonesia hanya
beberapa jenis obat saja seperti, Tiopenton, Diazepam ,
Degidrobenzperidol, Fentanil, Ketamin dan Propofol. Berikut ini
akan dijelaskan lebih jauh mengenai obat – obat anestesi intravena
tersebut.

• Propofol ( 2,6 – diisopropylphenol ) bersifat isotonik


dengan kepekatan 1 % (1 ml = 10 mg).

• Farmakokinetik

Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98%


terikat protein plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di hepar
menjadi suatu metabolit tidak aktif, waktu paruh propofol
diperkirakan berkisar antara 2 – 24 jam. Namun dalam
kenyataanya di klinis jauh lebih pendek karena propofol
didistribusikan secara cepat ke jaringan tepi. Dosis induksi cepat
menyebabkan sedasi ( rata – rata 30 – 45 detik ) dan kecepatan
untuk pulih juga relatif singkat. Satu ampul 20ml mengandung
propofol 10mg/ml. Popofol bersifat hipnotik murni tanpa disertai
efek analgetik ataupun relaksasi otot.

• Farmakodinamik

Dosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana


dalam dosis yang kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa
disetai efek analgetik, pada pemberian dosis induksi (2mg /kgBB)
pemulihan kesadaran berlangsung cepat.

Dosis dan penggunaan

102
a) Induksi : 2,0 sampai 2.5 mg/kg IV.

b) Sedasi : 25 to 75 µg/kg/min dengan I.V infuse

c) Dosis pemeliharaan pada anastesi umum : 100 – 150 µg/kg/min


IV (titrate to effect).

d) Turunkan dosis pada orang tua atau gangguan hemodinamik atau


apabila digabung penggunaanya dengan obat anastesi yang lain.

e) Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % untuk mendapatkan


konsentrasi yang minimal 0,2%

f) Profofol mendukung perkembangan bakteri, sehingga harus


berada dalam lingkungan yang steril dan hindari profofol dalam
kondisi sudah terbuka lebih dari 6 jam untuk mencegah
kontaminasi dari bakteri.

 Blok Diagram

103
Cara kerja blok diagram:

N2O masuk kedalam mesin anesthesi dan diatur alirannya oleh


regulator dan berapa besarnya aliran gas dapat dilihat dari flowmeter, dari
flow meter tersebut Oksigen dan N2O akan bercampur melewati
vaporizer, didalam vaporizer ini oksigen akan membawa partikel-partikel
obat bius yang berada didalam vaporizer tersebut. Setelah melewati
vaporizer gas yang telah tercampur dengan partikel obat bius tadi akan
masuk kedalam saluran pernafasan melalui masker atau endotracheal
tube. Setelah masuk kedalam paru-paru pada saat pasien menghembuskan
nafas maka gas tadi akan keluar, pada proses ini sebagian oksigen akan di
filter kandungan karbondioksidanya dan setelah kandungan
karbondioksida hilang oksigen tersebut bisa masuk lagi kedalam saluran
pernafasan, siklus tersebut akan selalu berulang-ulang sampai pasien
tertidur. Setelah pasien tertidur, maka gas N2O dan obat bius tadi akan
dihentikan. Jadi setelah pasien tertidur gas yang dialirkan hanya Oksigen
yang berfungsi untuk menjaga sistem pernafasan pasien

 Bagian-bagian Alat

Ket :

104
1. Vaporizer : untuk menguapkan cairan
2. Flow meter : untuk mengetahui a liran
suatu oksigen

 Cara Pengoperasian Alat

Kebutuhan dan cara kerja anestesi beranekaragam. Anestesi juga


memiliki cara penggunaan yang berbeda sesuai kebutuhannya. Tak
hanya cara disuntikkan saja, tetapi juga dihirup melalui alat bantu
nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi ini di antaranya :

1. Melalui Pernafasan

Beberapa obat anestesi berupa gas seperti isoflurane dan nitrous


oxide, dapat dimasukkan melalui pernafasan atau secara inhalasi.
Gas-gas ini mempengaruhi kerja susunan saraf pusat di otak, otot
jantung, serta paru-paru sehingga bersama -sama menciptakan
kondisi tak sadar pada pasien.

Penggunaan bius jenis inhalasi ini lebih ditujukan untuk pasien


operasi besar yang belum diketahui berapa lama tindakan operasi
diperlukan. Sehingga, perlu dipastikan pasien tetap dalam kondisi tak
sadar selama operasi dilakukan.

2. Injeksi Intravena

Sedangkan obat ketamine, thiopetal, opioids (fentanyl, sufentanil)


dan propofol adalah obat-obatan yang biasanya dimasukkan ke aliran
vena. Obat-obatan ini menimbulkan efek menghilangkan nyeri,
mematikan rasa secara menyeluruh, dan membuat depresi
pernafasan sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa
bekerjanya cukup lama dan akan ditambahkan bila ternyata lamanya
operasi perlu ditambah.

105
3. Injeksi Pada Spinal/ Epidural

Obat-obatan jenis iodocaine dan bupivacaine yang sifatnya lokal


dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang belakang)
maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh
tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah.

Beda dari injeksi epidural dan spinal adalah pada teknik injeksi. Pada
epidural,injeksi dapat dipertahankan dengan meninggalkan selang
kecil untuk menambah obat anestesi jika diperlukan perpanjangan
waktu tindakan. Sedang pada spinal membutuhkan jarum lebih
panjang dan hanya bisa dilakukan dalam sekali injeksi untuk sekitar
2 jam ke depan.

4. Injeksi Lokal

Iodocaine dan bupivacaine juga dapat di injeksi di bawah lapisan


kulit untuk menghasilkan efek mati rasa di area lokal. Dengan cara
kerja memblokade impuls saraf dan sensasi nyeri dari saraf tepi
sehingga kulit akan terasa kebas dan mati rasa.

106
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dengan berakhirnya Praktek Rumah Sakit yang berlangsung selama
kurang lebih 4 minggu di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng
dengan ini penyusun dapat menarik kesimpulan :
a) Praktek Rumah Sakit yang merupakan kegiatan yang baik bagi
Mahasiswa untuk menambah pengalaman mengenai peralatan
kesehatan.
b) Mahasiswa di tuntut agar mampu memahami prinsip kerja, fungsi,
cara pengoprasian, pemeliharaan dan trouble shooting alat kesehatan.
c) Dalam melaksanakan pekerjaan, seorang teknisi elektromedik
membutuhkan faktor kesabaran, ketelitian, kecermatan, dan kerja
keras.

6.2. Saran
Setelah merasakan sendiri kondisi kerja lapangan yang
sebenarnya,maka izinkan kami member saran, sebagai berikut ;
1. Mahasiswa diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengikuti praktek
rumah sakit. Jadikan praktek rumah sakit sebagai sarana untuk

107
menimbah ilmu dan pengalamandalam mempersiapkan diri untuk terjun
di rumah sakit
2. Diharapkan pihak institusi kampus untuk lebih intensif menjalin
kerjasama dengan pihak rumah sakit dalam mengakses informasi
perkembangan alat-alat kesehatan yang semakin cepat dan canggih.
3. Pemeliharaan alat kesehatan sebaiknya tidak dapat di lakukan oleh
teknisi saja, tetapi operator dan pemakai lainnya, yang juga harus
memelihara alat kesehatan tersebut

LAMPIRAN

108

Anda mungkin juga menyukai