MELITUS
DISUSUN OLEH :
Nama :Yeni Oktafianti
Nim : P07120317051
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Epidemiologi penyakit diabetes
melitus” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin
ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan
dari dosen mata kuliah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah
ini dan dapat mengetahui tentang Epidemiologi penyakit diabetes melitus. Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis
yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Palu, Juli 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................... 2
D. Manfaat............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diabetes Mellitus............................................ 3
B. Tanda dan Gejala Diabetes Milletus..................................4
C. Faktor Penyebab Diabetes Milletus...................................5
D. Tipe Diabetes Mellitus.......................................................6
E. Komplikasai Dari Penyakit Diabetes Mellitus...................7
F. Pengobatan Diabetes Mellitus............................................11
G. Tinjauan Epidemiologi Diabetes Melitus 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................18
B. Saran...................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
DARTAR TABEL
Tabel 2.1 Pravalensi kejadian DM di beberapa negara tahun 2010 dan 2030 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perhatian terhadap penyakit tidak menular makin hari makin
meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya yang terjadi pada
masyarakat. Tiga penyebab utama kematian menurut WHO (1990), yaitu penyakit
jantung koroner, diare dan stroke. Meskipun penyakit Diabetes Mellitus tidak
termasuk dalam ketiga penyebab utama kematian tersebut, namun penderita DM yang
menyebabakan kematian secara keseluruhan juga besar.
Selama ini epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam menangani masalah
penyakit menular, bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi hanya menangani
masalah penyakit menular. Namun dengan adanya perkembangan sosio-ekonomi dan
kultural bangsa dan dunia kemudian menuntut epidemiologi untuk memberikan
perhatian kepada penyakit tidak menular karena sudah mulai meningkatkan sesuai
dengan perkembangan masyarakat.
Pentingnya pengetahuan tentang penyakit Diabetes Mellitus dilatarbelakangi
kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi penyakit Diabetes Mellitus dalam
masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia
yang menderita penyakit ini adalah lansia, yang disebabkan karena pola makan dan
pola hidup yang tidak sesuai. Dan sebagian pula terdapat sebagian dari mereka yang
sudah menyadari bahwa dirinya sudah positif terkena penyaikit ini, namun kebanyakan
dari mereka enggan untuk mengobati dan mengatasi penyakit mereka dari awal.
Namun bagi kalangan masyarakat Indonesia dengan ekonomi rendah, banyak yang
kurang bahkan tidak mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus baik dari segi
pencegahan, gejala, maupun cara penanganan dan penaggulangannya. Diharapkan
pembuatan makalah ini dapat membantu dan dijadikan sebagai pengetahuan bagi para
pembaca.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Epidemiologi.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui mengenai tinjauan
epidemiologi Diabetes Mellitus di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing
manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai
dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Sekitar tahun 1960, diabetes melitus hanya diartikan sebagai penyakit
metabolisme yang dikelompokkan ke golongan hiperglikemia atau gula darah yang
lebih dari normal (gula darah normal 80-120 mg/dl). Kadar gula dalam darah
penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa lebih
dari 200 mg/dl. Oleh karenanya, diabetes melitus disebut juga penyakit gula. Dengan
adanya glukosuria yaitu adanya gula di dalam air seni maka penyakit ini dikenal pula
dengan nama penyakit kencing manis. Kedua hal ini disebabkan karena
ketidakmampuan sel dalam mempergunakan karbohidrat untuk menghasilkan tenaga.
Dewasa ini, diketahui bahwa diabetes melitus bukan hanya dianggap sebagai
gangguan tentang metabolisme karbohidrat. Namun juga menyangkut tentang
metabolisme protein dan lemak. Apabila penyakit ini dibiarkan tak terkendali maka
akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang dapat berakibat fatal, termasuk
penyakit jantung, ginjal, kebutaan, amputasi, dan mudah mengalami aterosklerosis.
Faktor utama pada diabetes ialah insulin, suatu hormon yang dihasilkan oleh
sel khusus di pancreas. Insulin memberi sinyal kepada sel tubuh agar menyerap
glukosa. Insulin, bekerja dengan hormone pancreas lain yang disebut glukagon, juga
mengendalikan jumlah glukosa dalam darah. Apabila tubuh menghasilkan terlampau
sedikit insulin atau jika tubuh tidak menanggapi insulin dengan tepat terjadilah
diabetes.
Diabetes biasanya dapat dikendalikan dengan makanan yang rendah kadar
gulanya, obat yang di minum, atau suntukan insulin secara teratur. Meskipun begitu,
penyakit ini lama kelamaan minta korban juga, terkadang menyebabkan komplikasi
seperti kebutaan dan stroke.
2. Penyakit jantung
3. Penyakit ginjal
5. Pembusukan
Jika tidak cepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan
berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu
mengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak
waspada maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah antara lain :
1. Gangguan pembuluh darah otak (stroke),
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang
tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat
berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan,
terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain
halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami
berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita
kencing manis.
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah
alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur).
Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
4. Nutrisi
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada
pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita,
anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan
pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus
berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat
mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1
haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya,
sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anakn atau
balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan
mudah terserang berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti
kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya
sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan
meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap
insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2,
pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti
diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan
pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah,
maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
1. Kardiopati diabetik
Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan
cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila
pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin lagi maka obat ini
tidak dapat digunakan. Karena itu obat ini tidak berguna bagi penderita diabetes
millitus tipe 1. Namun, akan berkhasiat bila diberikan pada pasien diabetes
millitus tipe 2 yang mempunyai berat badan normal. Penggunaan obat golongan
sulfonilurea pada yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena mungkin kadar
insulin dalam darah sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada
tidak dapat bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan
obesitas, pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas mengeluarkan
insulin lebih banyak lagi. Akibatnya keadaan hiperinsulmnemia menjadi lebih
tinggi. Ini berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
b) Biguanid
Pada tahun 1992, lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita DM dan
pada tahun 2000 jumlahnya meningkat menjadi 150 juta yang merupakan 6% dari
populasi dewasa. Amerika Serikat jumlah penderita Diabetes Mellitus padatahun
1980 mencapai 5,8 juta orang dan pada tahun 2003 meningkat menjadi13,8 juta
orang. Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes
terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,4%
dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap
diabetes dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita.
Tabel 2.1
Pravalensi kejadian DM di beberapa negara tahun 2010 dan 2030
a. Frekuensi
Jumlah kasus baru kunjungan rawat inap rumah sakit pada tahun 2007
adalah 28.095 kasus. Keseluruhan DM menyebabkan 4162 kematian atau CFR
sebesar 7,02%. Riskesdas tahun 2007 melakukan wawancara dan pemeriksaan kadar
gula darah pada sejumlah sampel usia 15 tahun dan diperoleh hasil yaitu
prevalensi total DM pada penduduk perkotaan sebesar5,7 % namun hanya 1,5%
yang telah mengetahui dirinya DM sebelum pemeriksaan. Jumlah pasien rawat inap
di RS di Indonesia dengan diagnosis DM tahun 2007 sebanyak 56.378 pasien dengan
CFR 7,38% ,kasus baru pada rawat jalan sebanyak 28.095 kasus.
b. Distribusi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah kencing manis atau diabetes
mellitus yaitu sebagai berikut:
1. Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus (DM) adalah penyakit akibat
terganggunya proses metabolisme gula darah di dalam tubuh, sehingga kadar gula
dalam darah menjadi tinggi.
2. Terdapat dua tipe diabetes mellitus yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes
mellitus tipe 2.
3. Kegemukan atau overweight merupakan salah satu faktor penyebab terbesar
timbulnya penyakit diabetes mellitus.
4. Kadar gula dalam darah penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl
dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl.
5. Indonesia saat ini menjadi negara peringkat empat dengan jumlah penderita
diabetes mellitus atau kencing manis terbesar.
B. SARAN
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan pada makalah kencing manis
atau diabetes mellitus yaitu sebagai berikut:
1. Lakukan pola hidup yang sehat yaitu dengan makan makanan yang sehat dan
seimbang serta olahraga yang teratur untuk mencegah terjadinya penyakit
Diabetes Melltus.
2. Waspadai kenaikan berat badan lebih dari berat badan ideal.
Endokrinologi, RSCM,Jakarta.
Diabetes Melitus tipe 1 Haryudi Aji Cahyono Sub Bagian Endokrinologi Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUB / RS Saiful Anwar Malang 2007
Http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
Diabetes-mellitus-dm.blogspot.com
http://www.scribd.com/doc/69919267/Epidemiologi-Diabetes-Mellitus-DM