Anda di halaman 1dari 19

Nama : Annisa Nuraini S.

Kelas : 1 A
NIM : P17334113029
Mata Kuliah : Biokimia

A. Pengertian Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
"hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organikyang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi olehenzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin
D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai
vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran,
dan suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal
dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga
tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.

B. Peranan Fisiologi Vitamin

1. Vitamin yang Larut dalam Air
a. Tiamin ( Vitamin B1 )






Peranan fisiologi
a. Beberapa reaksi enzimatik yang melibatkan pemindahan gugus
aldehida dari molekul donor ke molekul penerima. Pada reaksi ini,
tiamin piroposfat berfungsi sebagai senyawa perantara yang
membawa gugus aldehida (tercetak dengan warna merah) yang
terikat secara kovalen dengan cincin tiazol.
Salah satu contoh dari reaksi ini adalah reaksi dekarboksilasi piruvat
(dikatalis oleh piruvat dekarbiksilase) yang merupakan langkah
penting dalam fermentasi glukosa oleh khamir untuk menghasilkan
alcohol.
b. Reaksi dekarboksilasi oksidasi piruvat atau -ketoglutarat dimana
masing-masing berada dalam system kompleks enzim piruvat atau -
ketoglutarat dehydrogenase
c. Metabolisme asam amino bercabang
d. Reaksi transketolasi yang terjadi pada jalan oksidasi langsung dari
metabolisme glukosa
Tiamin difosfat
e. Sebagai koenzim dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme
karbohidrat.
f. Untuk mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh
g. Untuk mempengaruhi penyerapan zat lemak oleh jonjot usus
h. Memelihara nafsu makan yang sehat dan pencernaan fungsinya.
Thiamin memiliki peran utama dalam metabolisme pembentukan energi,
terutama metabolisme karbohidrat. Thiamin Diposphate merupakan
koenzim dari 3 enzim yang mengkatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif,
yaitu pyruvat dehidrogenase, ketoglutarat dehidrogenase, dan branch-chain
ketoacid dehydrogenase.
Thiamin dalam membran sel syaraf berperan dalam menjaga impuls agar
dapat ditransmisikan dengan baik, baik di sistem syaraf pusat maupun sistem
syaraf perifer/tepi. Thiamin juga berperan dalam metabolisme asetilkolin
dan serotonin. Thiamin berperan penting dalam sintesis kolagen.

b. Riboflavin ( Vitamin B2 )










Peranan fisiologi
Riboflavin adalah unsur dari beberapa sistem enzim yang berperan
dalam metabolism antara. Enzim-enzim ini disebut flavoprotein (gugus
prostetik) atau dehydrogenase flavin. Riboflavin bertindak sebagai ko-enzim
untuk pemindahan hydrogen. Dalam bentuk aktifnya Riboflavin bergabung
dengan pospat. Fosfosrilasi riboflavin terjadi dalam mukosa usus sebagai
suatu syarat untuk absorbsi.
FMN merupakan unsur Warburg yellow enzyme, sitokrom c reduktase,
dan dehydrogenase asam amino untuk asama amino-L. FAD adalah gugus
prostetik dari diaforase, dehydrogenase asama amino-D, glisin oksidase, dan
xanthin oksidase yang juga mengandung besi dan molybdenum. FAD juga
merupakan bagian integral dari gugus prostetik Ko-A dehydrogenase, suatu
enzim yang merupakan perantara langkah pertama pada oksidasi asam-asam
lemak.
Riboflavin merupakan salah satu koenzim yang berperan dalam berbagai
metabolisme energi di dalam tubuh, terutama dalam pemecahan
senyawa karbohidrat menjadi gula sederhana. Senyawa kompleks lainnya,
seperti lemak dan protein, juga dapat dikonversi menjadi energi. Beberapa
metabolisme vitamin lain dan mineral juga membutuhkan peranan vitamin
ini. Selain itu, vitamin ini berperan dalam respirasi jaringan tubuh,
pertumbuhan badan, dan produksi sel darah merah.
Manfaat vitamin B2 antara lain menjaga imunitas tubuh. Dimana
imunitas ini penting agar tubuh terhindar dari radikal bebas, infeksi dari
bakteri dan virus. Karena jika imunitas tubuh terus berkurang penyakit lain
pun akan datang. Selain itu kulit kering, bersisik, bisa dihindari dengan
mengkonsumsi vitamin B2. Biasanya ini bermanfaat untuk perawatan kulit.
Kemudian bermanfaat pada pertumbuhan tulang pada bayi dan balita. Tulang
pada anak-anak masih dalam pertumbuhan, untuk itu konsumsi vitamin B2
diperlukan untuk memaksimalkan pertumbuhan anak agar tidak terjadi
kelainan tulang. Penglihatan mata pun ada kaitannya dengan vitamin B2 ini.
Karena vitamin B2 ini menjaga penglihatan mata agar tidak kabur serta
mengakibatkan katarak dan keratitis.

c. Asam Nikotinat ( Niasin / Vitamin B3 )






Peranan fisiologi
Niasinamida (Nikotinamida) berfungsi sebagai unsur dari dua ko-enzim,
yaitu Niotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Fosfat (NADP). Bentuk tereduksi masing-masing ko-enzim
dinyatakan dengan awalan dihidro, menjadi dihidro-Nikotinamida Adenin
Dinukleotida (NADH) dan dihidro-Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat
(NADPH)
Ko-enzim ini berperan sebagai pemindah hidrogen dan elektron
beradasarkan reaksi oksidasi-reduksi yang reversibel, memegang peranan
penting dalam metabolisme. Didalam tubuh, niasin tidak diekskresi sebagai
asam nikotinat bebas. Sejumlah kecil terdapat dalam urin sebagai
niasinamida atau sebagai nikotinurat, suatu konjugat glisin. Sejauh ini, bagian
terbesar diekskresi sebagai derivat-derivat metil, yaitu N-metilnikotinamida
dan 6-piridon-N-metilnikotinamida, serta konjugat-konjugat glisin dari
derivate metil. Metilasi dilakukan dalam hati dengan menggunakan
persediaan metil yang labil dalam tubuh. Metionin merupakan sumber utama
gugus metil.
B3 Niasin sangat efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah, dan
membantu mengurangi tingkat kolesterol dalam darah. Walaupun Vitamin
B3 Niasin merupakan suplemen tunggal yang hebat, tetap harus dikonsumsi
dengan makanan yang mengandung protein karena tubuh kita dapat
mengubah asam amino atau tryptophan menjadi Niasin.
Dosis B3 Niasin yang tinggi (dimana hanya bisa didapat melalui resep
dokter) telah terbukti untuk mencegah dan memperbaiki berbagai macam
gejala dan penyakit. Dikarenakan tingkat resiko keracunan yang tinggi, Anda
harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi
dosis B3 Niasin yang lebih tinggi.
Sumber terbaik untuk vitamin B3 Niasin adalah daging sapi, daging babi,
kalkun, bit, anak lembu, ikan, ayam, salmon, tuna, dan kacang. Anda juga
dapat mengkonsumsi suplemen yang mengandung B3 Niasin, yang dapat
memberikan tubuh Anda kebutuhan Niasin yang diperlukan.






d. Asam Pantotenat ( Vitamin B5 )









Peran fisiologi
Asam pantotenat penting untuk beberapa reaksi fundamental pada
metabolism antara lain :
a. Penggabungan ko-A dengan asetat untuk membentuk asetat aktif
(asetil Ko-A)
b. Penggabungan asetat dengan kolin membentuk aseti kolin
c. Asetilasi obat-obat sulfonamide sebelum diekskresi
d. Pembentukan suksinil Ko-A (suksinat aktif yang merupakan
derivate Ko-A) dari -ketoglutarat dalam siklus asam sitrat. Suksinat
aktif dan glisin ikut serta dalam pembuatan Hem
e. Pada metabolism lipida (sintesis dan pemecahan asam lemak)
f. Dalam sintesis kolestrol dan hormone-hormon steroid
g. Metabolism asam-asam amino bercabang, valin dan leusin
h. Penggunaan vitamin B5 dalam pengobatan ulkus pada kaki
(merupakan salah satu akibat penyakit diabetes dan berujung pada
amputasi kaki) mampu mengalami penyembuhan lebih dari 50%.
Asam pantotenat berperan sebagai komponen koenzim A yang terlibat
langsung dalam proses asetilasi dan pelepasan energi dari
molekulmakronutrien. Koenzim ini sendiri memegang peranan kunci dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil dari metabolisme ini
akan menghasilkan energi. Asam pantotenat juga berperan dalam sintesis
senyawa spingolipida, fosfolipid, sterol, hormonpertumbuhan, sel saraf,
dan antibodi.
Sumber makanan sebagian besar terdapat pada daging. Selain itu biji
bunga matahari, brokoli, labu, kacang-kacangan, gandum, alpukat royal jelly,
dan yogurt mengandung vitamin B5. Secara umum vitamin B5 ini ditemukan
di analog alkoholnya yaitu provitamin panthenol dan tentu sebagai kalsium
pantotenat. Bahkan penelitian lebih lanjut sekarang ini adalah vitamin B5 ini
untuk perawatan rambut dan kulit.

e. Piridoksin ( Vitamin B6 )









Peranan fisiologi
a. Sebagai gugus prostetik enzim-enzim yang mendekarboksilasikan
tirosin, argrinin, asam glutamate dan asam-asam amino tertentu
(berfungsi sebagai ko-dekaboksilasi tertentu).
b. Sebagai ko-enzim Deaminase (dehidrase) untuk serin dan treonin
c. Sebagai ko-enzim pada reaksi transaminase, dimana piridoksal fosfat
secara reversible (sebagai pembawa/pemindah gugus amin) berubah
menjadi piridoksamin
d. Sebagai ko-enzim pada reaksi transaminase pembentukan glisin dari
asam glikosilat
e. Berperan pada biosintesis porfirin, terutama pada dekarboksilasi
asam -amino--keto adipat untuk membentuk asam amino levulinat
f. Sebagai ko-faktor dalam aktivitas fosforilase serta dalam metabolism
asam lemak tak jenuh dan kolestrol
g. Berperan dalam integritas jaringan saraf, untuk pembentukanantibodi
dan dalam pembentukan tulang.
h. Sebagai ko-enzim kinureninase pada metabolism triptofan
i. Berperan dalam metabolism sistein. Pada reaksi ini, piridoksal posfat
berperan dalam pemindahan gugus sulfur (trans-sulfurasi) dari
metionin ke serin untuk membentuk sistein
j. Berperan langsug dalam proses absorbs asam-asam amino dari usus
k. Berhubungan erat denga metabolism sistim saraf pusat
l. Piridoksin memang digunakan untuk pencegahan penyakit jantung.
m. Vitamin B6 juga bisa digunakan untuk memperlancar siklus
menstruasi bagi wanita.
n. Vitamin B6 juga dapat menjaga kadar gula darah seseorang.
PLP berperan penting dalam metabolisme asam amino dan pembentukan
protein baru. PLP mengubah protein dan karbohidrat dan menyimpannya
menjadi glukosa untuk menjaga kadar gula darah diantara jeda makan. PLP
berperan dalam pembentukan niasin dari triptofan. PLP penting dalam
sintesis hemoglobin dan transport okisgen melalui sel darah merah. PLP
berperan penting dalam sintesis neurotransmitter, seperti serotonin (dari
triptofan), dopamin, dan norepinefrin.

f. Biotin ( Vitamin B7 )







Peranan Fisiologi
Biotin adalah pembawa sementara gugus karboksil (COO
-
) pada sejumlah
reaksi karboksilasi yang memerlukan ATP. Contoh reaksi yang bergantung
pada biotin adalah perubahan piruvat menjadi oksaloasetat yang dikatalis
oleh enzim piruvat karboksilase.
Sejumlah system enzim lainnya yang dipengaruhi oleh biotin adalah
suksinat dihidrogenase dan dekarboksilase, serta deaminase-deaminase
asam-asam amino aspartate, serin dan treonin.
Biotin (atau vitamin B7) ialah vitamin larut air yang juga dikenal
dengan vitamin H. Vitamin ini memiliki peranan yang sangat besar dalam
reaksi biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon
dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak. Tidak seperti kebanyakan
vitamin lainnya, biotin merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil
diberbagai kondisi lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari,
dan oksigen.
Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu metabolisme
lemak, protein, dan karbohidrat yang akan membentuk molekul
gula sederhana (glukosa), asam lemak, dan asam amino. Reaksi ini dikenal
dengan istilah katabolisme, yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi
banyak molekul sederhana yang disertai dengan pelepasan energi. Molekul
sederhana tersebut kemudian akan dipakai tubuh untuk mensintesis sel-sel
baru. Biotin juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase, salah satu
jenis enzim yang berperan dalam metabolisme energi.
Biotin banyak digunakan untuk membantu pemulihan tubuh terhadap
penyakit defisiensi holokarboksilase sintetase dan defisiensibiotinidase.
Selain itu, biotin juga mamapu menurunkan kadar gula darah serta
memperkuat struktur rambut dan kuku. Terkait dengan peranannya dalam
metabolisme energi, vitamin ini dapat meningkatkan efisiensi dan
mengkatalis pemecahan lemak tubuh.






g. Asam Folat ( Vitamin B9 )






Peranan Fisiologi
Asam folat tidak mempunyai aktifitas ko-enzim , akan tetapi molekul ini
tereduksi secara enzimatik (dikatalisis oleh enzim reduktase dehidrofolatdan
NADPH sebagai donor hidrogen) didalam jaringan menjadi asam
tetrahidrofolat (FH4) yang merupakan bentuk ko-enzim aktifnya. Asam
tertrahidrofolat berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-karbon
didalam sejumlah reaksi kompleks enzimatik. Dalam reaksi ini gugus metil (-
CH3), metilen (-CH2-), metinil (-CH=), formil (HCO-) atau form-imino (-
CH2=NH), dipindahkan dari satu moleul ke molekul lainnya.
Ko-enzim folat juga berpartisipasi dalam reaksi-reaksi yang menuju ke
sintesis purin dan metilasi uridilat deoksinukleotida, menghasilkan timidilat
AND, menunjukan peranan pokok asam folat pada pertumbuhan dan
reproduksi sel, ko-enzim asam folat, juga berhubungan dengan metabolism
fosfolipid (sintesis kolin) dan dengan metabolism asam amino histidin.
Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis
nukleotid ke remetilasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada
period pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa
memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah
anemia. Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium
(daun)
Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang
cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan
tabung saraf (Neural Tube Defects) NTDs pada bayi, yaitu spina bifida
(kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana otak
tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum
dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko timbulnya
NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80 %.

h. Vitamin B12 ( Sianokobalamin )












Peranan fisiologi
Vitamin B12 merupakan zat makanan esensial bagi semua sel tubuh , bila
tidak ada maka pertumbuhan jaringan akan terganggu. Bersama dengan
kelompok asam folat, vitamin ini diperlukan untuk sintesis ADN.
Enzim yang memerlukan ko-enzim vitamin B12 mempunyai kemampuan
melangsungkan pemindahan atom hydrogen dari satu atom karbon ke atom
berikutnya sebagai ganti alkil, karboksil, hidroksil atau gugus amino. Ko-
enzim vitamin B12 atau kobamida juga berfungsi sebagai kofaktor esensial,
sedangkan metilkobalamin berperan dalam beberapa reaksi enzimatik yang
melibatkan pemindahan gugus metil. Sumber yang kaya vitamin ini adalah
hati dan ginjal.
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh
akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

i. Asam Askorbat ( Vitamin C )











Peranan fisiologi
Asam askorbat banyak diperlukan pada metabolisme, ia dapat disintesis
pada berbagai tumbuhan dan pada semua binatang yang diselidiki, kecuali
manusia, primata lainnya dan marmot
Fungsi biokimiawi asam askorbat dapat mempertahankan zat-zt
interseluler normal tulang rawan, dentin dan tulang. Mengenai peranan
spesifik asam askorbat yaitu sebagai kofaktor didalam hidroksilasi enzimatik
residu prolin pada kolagen dari jaringan pengikat vertebrata, membentuk
residu 4-hidroksiprolin, serta pembentukan hidroksilisin dari lisin dalam
fibroblast. Residu hidroksiprolin ditemukan hanya pada kolagen dan tidak
pada protein hewan lainnya
Vitamin ini berperan dalam oksidasi tirosin, serta pada metabolisme
steroid adrenal dan berbagai obat-obatan. Akan tetapi peranannya dalam
reaksi ini kurang spesifik karna bisa digantikan oleh senyawa lai yang
mempuyai sifat redoks yang sama.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis
protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang
rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat
menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat
besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu
menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar,
vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau
kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan,
pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang
mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C
berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-
pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar,gusi tidak
sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit
(sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu,
asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain,
seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Sumber vitamin C yang terbaik adalah bauh sitrun, arbei, semangka,
tomat, cabe, kol mentah, dan sayur-sayuran berdaun hijau khususnya selada
hijau.

j. Asam Lipoat






Asam lipoat (bahasa Inggris: Lipoic acid, -lipoic acid, Alpha Lipoic Acid,
thioctic acid, 6,8-dithio-octanoic acid, 1,2-dithiolane-3-pentanoic acid, ALA,
LA) adalah senyawa organosulfur yang merupakan turunan dari asam
oktanoat dan sisteina yang disekresioleh hati.
[1]
Senyawa LA pertama kali
ditemukan pada tahun 1950 dari organ hati hewan sapi. Awalnya, oleh
karena peran LA pada proses biokimiawi, LA digolongkan menjadi salah
satu vitamin di dalam jajaran vitamin B kompleks.

Peranan Fisiologi
LA meningkatkan regulasi atas gula darah dan polineuropati yang terkait
dengan diabetes mellitus, selain itu, juga, dengan efektif menghilangkan
pengaruh keracunan akibat logam berat. LA yang terikat dengan lisina
berfungsi sebagai kofaktor bagi enzimkompleks dehidrogenase di
dalam mitokondria.
Sebagai antioksidan, LA secara langsung menekan radikal bebas dan
dengan kapasitas untuk membungkus senyawa logam, LA secara langsung
menekan produksi ROS. Interaksi antara LA dengan antioksidan lain akan
mengembalikan/ meningkatkan kadar antioksidan tersebut termasuk
glutathion dan vitamin C, E, terutama di dalam sitoplasma sel. Hal ini
dimungkinkan oleh salah satu sifat LA sebagai senyawa hidrofilik, hidrofobik
dan amfifilik hingga memungkinkan aktivitas di dalam
fase aqeous intraselular, fase lipid membran plasma, serum dan lipoprotein,
dibandingkan dengan vitamin C yang bersifat hidrofilik dan vitamin E yang
bersifat hidrofobik.

2. Vitamin yang Larut dalam Lemak
a. Vitamin A





Peran Fisiologi
Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang
berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.
Mempertahankan integritas jaringan epitel merupakan fungsi utama vitamin
A. Apabila tidak terdapat vitamin A epitel sekresi normal diganti oleh epitel
kering dan mengalami keratinisasi yang mudah diserang oleh pathogen.
Xeropthalmia yaitu keratinisasi jaringan okuler yang dapat berkembang
menjadi kebutaan yang merupakan akbat lanjut dari defisiensi vitamin A.
Peranan khusus vitamin A adalah mekanisme faal penglihatan. Contohnya
buta senja yang merupakan gangguan penglihatan basili adalah salah satu
manifestasi vitamin A, sebagai alat atau cara untuk mengukur kecepatan
regenerasi respon normal terhadap cahaya oleh karena itu dipakai untuk
menentukan keadaan dini defisiensi vitamin A.
Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing,
seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalamsistem
imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini
akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih danantibodi di dalam
tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap
senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti
bakteri patogen dan virus.
Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan
aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Senyawa radikal
bebas ini banyak berasal dari reaksi oksidasi di dalam tubuh maupun
dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh. Antioksidan di dalam
tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik(DNA dan RNA) oleh
radikal bebas sehingga laju mutasi dapat ditekan. Penurunan laju mutasi ini
akan berujung pada penurunan risiko pembentukan sel kanker. Aktivitas
antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses penuaan, terutama
pada sel kulit.




b. Vitamin D








Peranan fisiologi
Kerja utama vitamin D adalah menaikan absorbs kalsium da fosfor dalam
usus. Vitamin ini juga berpengaruh langsung terhadap proses klasifikasi.
Vitamin D juga mempengaruhi pengendalian fosfat oleh ginjal. Perubahan
kolekalsiferol menjadi metabolit aktif terjadi didalam hati dengan bantuan
suatu enzim mitokondria menghasilkan 25-dihidroksikolekalsiferol,
kemudian dalam ginjal membentuk 1,25-dihidroksikolekalsiferol. Fungsi
utama vitamin D adalah merangsang sintesis protein pengikat kalsium,
protein ini dapat dideteksi oleh Radioimmunoessay
Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang
kuat. Vitamin D meningkatkan absorbsi kalsium di saluran pencernaan.
Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah
berbagai jenis kanker. Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan
mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia,
diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung, kanker payudara,
dan kanker endometrium.
Molekul aktif dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama
dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus
sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan.
untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan kanker. Sumber
utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet.
Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam
empedu. Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan
lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif.

c. Vitamin E






Peranan fisiologi
Aktivitas biokimiawi vitamin E belum terientifikasi, tetapi vitamin E
mungkin ikut dalam dalam mencegah reasi oksidasi asam lemak tak jenuh
menjadi peroksida, jadi vitamin E berperan dalam antioksidan. Vitamin E dan
antioksidan lain yang didapat dari makanan juga dapat menghambat
kerusakan jaringan paru-paru dari oksidan-oksidan udara, seperti yang
terdapat pada udara yag tercampur kabut.
Vitamin E berguna untuk:
meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres,
meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit
jantung koroner.
berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses
penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar
ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
sebagai Antioksidan. Semua vitamin E adalah antioksidan dan terlibat
dalam banyak proses tubuh dan beroperasi sebagai
antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting
terutama membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.
melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke
seluruh jaringan tubuh dari kerusakan. Selain bisa melindungi dari akibat
kelebihan vitamin A dan melindungi vitamin A dari kerusakan, vitamin ini
juga bisa melindungi hewan dari akibat berbagai obat, bahan kimia,
dan logam yang mendukung pembentukan radikal bebas.

d. Vitamin K






Peranan fisiologi
Fungsi biokimiawi vitamin Kdalam mekanisme pembekuan darah. Vitamin
K diperlukan untuk pembentukan protein plasma darah protrombin yaitu
enzim yang mengubah protein fibrinogen fibrinogen plasma darah menjadi
fibrinyang menggumpalkan darah secara bersama-sama. Vitamin K juga
berhubungan dengan faktor pembekuan plasma, sperti faktor VII, IX dan X.
Sumber vitamin K terdapat dalam rumput alfalfa dan sayuran berdaun
hijua tua sperti bayam, kubis, daun kol, kacang polong dan umbi-umbian.
Tomat, keju, kuning telurdan hati adalah sumber vitamin yang baik.
Vitamin K adalah kofaktor dari faktor II, VII, IX, dan X pada koagulasi
darah. Keempat faktor ini merupakan K dependent coagulase factor. Selain
itu, vitamin K adalah kofaktor dari osteoclacin yang meregulasi metabolisme
kalsium dan aktivitas vitamin D pada pergantiang tulang (bone turnover).







DAFTAR PUSTAKA

Yeniwahyuni.2012.biokim.bandung.
Meddeeca.2012.Vitamin Larut dalam Air dan Fungsinya bagi Tubuh.diunduh
minggu,25 mei 2014,12:40 wib.
Meddeeca.2012.Vitamin Larut dalam Lemak dan Fungsinya bagi
Tubuh.diunduh minggu,25 mei 2014,12:45 wib.
Softilmu.blogspot.com.2013.jenis-vitamin-dan-fungsi-nya.diunduh
minggu,25 mei 2014, 20:00 wib.
wikivitamin.com.2013.definisi-dan-pengertian-vitamin-b2-
riboflavin.diunduh minggu,25 mei 2014, 20:20 wib.
doktermu.com.2012.Vitamin.peranan-vitamin-b3-niasin.diunduh minggu,25
mei 2014, 21:10 wib.

Anda mungkin juga menyukai