Anda di halaman 1dari 13

AMBIENT AIR POLLUTANT PM10 AND RISK OF PRETERM BIRTH IN

LANZHOU, CHINA

Telaah Kritis Jurnal

Oleh:
Yeremiah R. Tjamin

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2016
AMBIENT AIR POLLUTANT PM10 AND RISK OF PRETERM BIRTH IN
LANZHOU, CHINA

Nan Zhao, Jie Qiu, Yaqui Zhang, Xiaochun He, Min Zhou, Min Li, Xiaoying Xu,
Hongrnei Cui, Ling Lv, Xiaojuan Lin, Chong Zhang, Honghong Zhang, Ruifeng Xu, ,

Daling Zhu, Ru Lin, Tingting Yao, Jie Su, Yun Dang, Xudong Han, Hanru Zhang, Haiya
, , , ,

Bai, Ya Chen, Zhongfeng Tang, Wendi Wang, Yueyuan Wang, Xiaohui Liu, Bin Ma, Sufen
, , , , , ,

Liu, Weitao Qiu, Huang Huang, Jiaxin Liang, Qiong Chen, Min Jiang, Shuangge Ma, Lan
Jin, Theodore Holford, Brian Leaderer, Michelle L. Bell, Qing Liu, Yawei Zhang

1. Latar Belakang Dan Tujuan Penelitian

Kajian sistematik faktor utama risiko kesehatan global menunjukkan bahwa polusi
partikulat (PM) adalah salah satu risiko utama, dan bertanggungjawab atas lebih dari 3,1
juta kematian dini di seluruh dunia, dengan 1,2 juta di antaranya terjadi di Cina. Beban
kesehatan PM ambien di banyak bagian dunia sudah menurun sejak 1990-2010, namun di
Cina justru meningkat. Ditemukan juga kesenjangan dalam literatur, dengan kebanyakan
studi berlangsung di daerah dengan konsentrasi PM ambien yang relatif rendah. Ada
kebutuhan mendesak untuk meneliti efek kesehatan di daerah dengan konsentrasi PM yang
tinggi seperti di Cina.

Kelahiran prematur (KP) merupakan sebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal. KP
juga dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis termasuk penyakit kardiovaskuler, DM dan
kanker tertentu. Selama dekade terakhir tercatat terjadi kecenderungan peningkatan KP.
Beberapa faktor risiko yang terkait KP adalah umur ibu terlalu muda atau terlalu tua,
konsumsi alkohol, merokok, preeklampsia, DM, cacat lahir dan infeksi selama kehamilan.
Namun faktor-faktor ini belum dapat menjelaskan seluruh kejadian KP. Bukti baru-baru ini
menunjukkan kemungkinan peran polusi udara ambien dalam KP. Beberapa studi
menunjukkan peran pajanan pada ibu mengandung dengan KP, sementara studi lain tidak
menunjukkan hubungan. Kebanyakan studi yang ada dilakukan di Eropa dan Amerika
Serikat, yang tingkat polusinya relatif rendah. Mengingat hasil yang tidak konsisten ini dan
sedikitnya studi yang dilakukan di tempat dengan konsentrasi PM yang tinggi, maka
dilakukan penelitian studi kohor di Lanzhou, Cina.

2. Hasil Penelitian

Jumlah kelahiran hidup yang diperoleh adalah 8969 bayi, dengan 677 (7,5%) KP, dengan
571 (84,3%) di antaranya prematur sedang, dan sisanya 106 (15,7%) sangat prematur.
Perbandingan karakteristik antara bayi prematur (kasus) dan non prematur (kontrol)
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik Ibu Peserta Penelitian


Kasus Kontrol
Karakteristik (n = 677) Nilai P
Ibu (n = 8292)
N (%) N (%)
Umur Ibu (tahun)
<30 394 (58.2) 5300 (63.9) .003
30 283 (41.8) 2992 (36.1)
Pendidikan Terakhir
<PT 356 (52.6) 2987 (36.0) <.001
PT 321 (47.4) 5305 (64.0)
Pendapatan Keluarga (RMB per
kapita)
<3000 456 (67.4) 4705 (56.7) <.001
3000 221 (32.6) 3587 (43.3)
Bekerja Selama Kehamilan
Tidak 368 (54.4) 3786 (95.7) <.001
Ya 309 (416) 4506 (54,3)
IMT Sebelum Kehamilan
<18.5 133 (19.7) 1708 (20.6) .006
18.5-24.0 448 (66.2) 5502 (69.1)
24.0 96 (14.2) 851 (10.3)
Merokok Selama Kehamilan
Tidak 532 (78.6) 6732 (81.2) .10
Ya 145 (21.4) 1560 (18.8)
Musim saat Konsepsi
Gugur 176 (26.0) 2280 (27.5) .29
Dingin 169 (25.0) 1882 (22.7)
Semi 151 (22.3) 1723 (20.8)
Panas 181 (26.7) 2407 (29.0)
Riwayat KP
Tidak 644 (95.1) 8267 (99.7) <.001
Ya 33 (4.9) 25 (0.3)
Paritas
Primiparous 452 (66.8) 6282 (75.8) <.001
Multiparous 225 (33.2) 2010 (24.2)
Bedah Caesar
Tidak 366 (54.1) 5307 (64.0) <.001
Ya 311 (46.0) 2985 (36.0)
Preeklampsia
Tidak 612 (90.4) 8152 (98.3) <.001
Ya 65 (9.6) 140 (1.7)
BBM untuk masak
Gas atau listrik 538 (79.5) 7173 (86.5) <.001
Biomass atau batubara 41 (6.1) 196 (2.4)
Lainnya 98 (14.5) 923 (11.1)

Peningkatan 10 ug/m3 PM10 selama 4, 6, dan 8 minggu terakhir sebelum kelahiran, risiko
KP meningkat 1-2% (dengan OR berturut-turut 1,02; CI 95% 1,00-1,04; 1,02; 0,99-1,04;
dan 1,01; 0,98-1,04) untuk seluruh KP. Peningkatan risiko yang signifikan terutama terlihat
pada KP sangat prematur dengan OR dan CI berturut-turut 1,07 (102-1,13); 1,09 (1,02-
1,15); dan 1,10 (1,03-1,17). Hubungan yang lebih dijumpai pada KP terindikasi medik.

Perempuan dengan tingkat pajanaan PM10 melebihi konsentrasi rata-rata 24 jam sebesar
150 ug/m3 mengalami peningkatan risiko KP (OR 1,48; CI 95% 1,22-1,81) dibandingkan
dengan pajanan pada konsentrasi di bawah 150 ug/m3. Risiko ini sedikit meningkat untuk
yang terindikasi medik (OR 1,80; 1,24-2,62). Untuk waktu pajanan yang berbeda, pajanan
terhadap konsentrasi yang lebih tinggi selama 6 bulan terakhir menunjukkan peningkatan
risiko KP (2,03; 1,11-3,72).

3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang dilakukan dapat disajikan dengan skema berikut:

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

4. Telaah Kritis Jurnal


No Bagian Telaah
1 Judul Artikel Ambient Air Pollutant Pm10 And Risk Of Preterm
Birth In Lanzhou, China
2 Diterbitkan Di Environmental International, 76 (2015), 71-77
3 Nama Penulis Nan Zhao, Jie Qiu, Yaqui Zhang, Xiaochun He,
Min Zhou, Min Li, Xiaoying Xu, Hongrnei Cui,
Ling Lv, Xiaojuan Lin, Chong Zhang, Honghong
Zhang, Ruifeng Xu, Daling Zhu, Ru Lin, Tingting
,

Yao, Jie Su, Yun Dang, Xudong Han, Hanru Zhang,


, , , ,

Haiya Bai, Ya Chen, Zhongfeng Tang, Wendi


, , ,

Wang, Yueyuan Wang, Xiaohui Liu, Bin Ma, Sufen


, , ,

Liu, Weitao Qiu, Huang Huang, Jiaxin Liang, Qiong


Chen, Min Jiang, Shuangge Ma, Lan Jin,
Theodore Holford, Brian Leaderer, Michelle L.
Bell, Qing Liu, Yawei Zhang
4 Tujuan Mencari hubungan pajanan PM10 dengan kejadian
kelahiran prematur
5 Waktu Dan Tempat 2010-2012, di Lanzhou, Cina
6 Desain Penelitian Penelitian retrospektif, 8969 kelahiran hidup tunggal
ditelusuri tingkat pajanan PM10. Data konsentrasi
PM10 diperoleh dari 4 stasiun pemantau otomatis di
Kota Lanzhou.
Tingkat pajanan diperhitungkan dengan 2 metode:
1. Berdasarkan jarak rumah dan kantor
2. Berdasarkan jarak stasiun terdekat.
Untuk perempuan yang bekerja, tingkat pajanan
diperhitungkan berdasarkan jumlah jam di kantor
dan di rumah.
Data predikat yang diamati mencakup umur,
pendidikan, pendapatan, IMT, kebiasaan merokok,
konsumsi alkohol, adanya penyakit seperti eklamsia.
Kelahiran prematur digolongkan menjadi 3: sangat
prematur, prematur sedang, dan borderline. Serta
yang terindikasi medik dan yang spontan.
Peningkatan risiko dihitung untuk seluruh masa
kehamilan, trimester pertama, kedua, dan ketiga
serta 2 bulan terakhir yang dirinci menjadi 4, 6, dan
8 minggu.
7 Deskripsi Sumber Paparan Sumber paparan adalah PM10 di Kota Lanzhou
8 Hasil Peningkatan risiko kelahiran sangat prematur terkait
dengan pajanan PM10 pada 2 bulan terakhir
kehamilan per peningkatan 10 ug/m3 (OR 1,07; CI
95% 1,02-1,13 untuk 4 minggu, OR 1,09; 1,02-1,15
untuk 6 minggu dan OR 1,10; 1,03-1,17 untuk 8
minggu sebelum kelahiran.
Pajanan PM10 konsentrasi > 150 ug/m3 sepanjang
masa kehamilan meningkatkan risiko kelahiran
prematur (1,48; 1,22-1,81). Tingkat hubungan ini
lebih tinggi lagi untuk kelahiran prematur terindikasi
medik (1,80; 1,24-2,62) dan untuk kelahiran sangat
prematur selama 6 minggu sebelum kelahiran (2,03;
No Bagian Telaah
1,11-3,72)
9 Pembahasan Mekanisme terjadinya kelahiran prematur
bermacam-macam termasuk infeksi atau radang,
iskhemia uteroplasental atau perdarahan stress dan
proses imunologik. Pajanan partikulat yang tinggi
semasa kehamilan telah dikaitkan dengan gangguan
imunokompeten dengan akibatnya kerentanan
terhadap infeksi. Telah dilaporkan pajanan PM 10
selama kehamilan berhubungan dengan fraksi sel
NK yang lebih tinggi dalam darah tali pusar dan
persentase yang lebih rendah untuk sel T, CD3, CD4
dan nisbah CD4/CD8 dalam darah ibu.
Beberapa studi sebelumnya tentang hubungan
pajanan PM10 dengan KP memberikan hasil tidak
konsisten.
10 Kekuatan 1. Penelitian ini mengoreksi beberapa kelemahan
penelitian sebelumnya dengan mengumpulkan
alamat ibu hamil berdasarkan wawancara, dan
alamat tersebut digunakan untuk estimasi
pajanan berdasarkan jarak dengan stasiun
pemantau.
2. Penelitian ini juga merinci risiko berdasarkan
subtipe prematuritas.
11 Kelemahan 1. Penelitian ini tidak memperhatikan konsentrasi
polutan lain seperti CO, SO2, NO2 dan O3.
Konsentrasi ini tentu juga bervariasi dan
menjadi confounding variabel yang tidak
diperhatikan.
2. Selain itu penelitian ini menghitung konsentrasi
pajanan sebagai hubungan terbalik dengan jarak.
Pendekatan ini menganalogikan stasiun
pemantau sebagai sumber
12 Kesimpulan Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa
pajanan PM10 pada konsentrasi tinggi meningkatkan
risiko kelahiran prematur. Risiko bervariasi
tergantung subtipe klinik kelahiran prematur dan
jendela pajanan.
Hasil penelitian ini penting bagi pembuat kebijakan
kesehatan di Cina dan daerah lain dengan tingkat
polusi udara yang tinggi dalam upaya mengurangi
tingkat polusi untuk perlindungan kesehatan
masyarakat.
1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai