PENDAHULUAN
Dilihat secara keseluruhan dari apa yang telah dilaksanakan di RSUD Toto
Kabila, tampak bahwa pada hakikatnya banyak sekali hal baru yang dapat
menambah pengetahuan. Setelah membandingkan, memahami dan mempelajari
teori kuliah lebih sulit dari pada melaksanakan langsung di tempat kerja nyata.
Kegiatan-kegiatan kefarmasian yang dilaksanakan di RSUD Toto Kabila,
mulai dari pemeriksaan stok barang, penyimpanan hingga pelayanan pasien.
Semua itu tidak lepas dari gambaran teori dari perkuliahan.
Dalam pengelolaan obat di apotek RSUD Toto Kabila, obat tidak hanya
dapat dan terjual begitu saja. Tetapi diperlukan perencanaan, pengadaan,
penyimpanan hingga sampai pendistribusiannya kepada pasien.
IV.1 Pengelolaan Obat
Secara umum pengelolaan obat di instalasi farmasi RSUD Toto
Kabila sudah berjalan dengan baik, dalam proses pengadaan yang melalui
surat pesanan (SP) di dasarkan pada sisa persediaan barang/obat dan jumlah
konsumsi obat tersebut, artinya apabila obat tersebut sering digunakan maka
dilakukan persediaan obat yang lebih banyak lagi dari pada obat yang jarang
digunakan. Pada saat barang diterima, pihak panitia penerima barang harus
melakukan pengecekkan barang sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan seperti salah kirim, kondisi fisik obatnya, dan jumlah barang tidak
sesuai dengan pesanan sehingga merugikan terutama dari pihak instalasi
farmasi.
IV.2 Pengelolaan Resep
Pengelolaan resep di instalasi farmasi RSUD Toto Kabila sudah
dilaksanakan dengan baik sesuai alur pelayanan yang telah di tetapkan untuk
pasien rawat inap dan rawat jalan.
Resep yang telah dikaji kelengkapannya oleh apoteker, dengan cara
memisahkan antara resep pasien rawat inap dan resep pasien rawat jalan,
begitu pula resep yang mengandung obat narkotika dan psikotropika
penyimpanannya harus di pisah dari resep yang lainnya. Resep yang telah di
simpan selama lebih dari 3 tahun, dapat dimusnahkan dengan cara di bakar.
Dalam pemusnahan dibuat berita acara pemusnahan yang memuat hari dan
tanggal pemusnahan. Proses pemusnahan ini dilaporkan ke dinas kesehatan
dilengkapi dengan berita acara pemusnahan.
IV.3 Pengelolaan Administrasi
Administrasi perbekalan farmasi sudah berjalan dengan baik, karena
setiap mengambil obat harus ditulis pada kartu stok untuk gudang dan
apotek, kurang lebih setiap seminggu sekali dijumlahkan berapa jumlah dan
sisa obat, ini diperlukan untuk mengetahui jumlah keluar masuk obat.
Administrasi keuangan juga berjalan dengan baik. Administrasi tidak
terletak dalam instalasi farmasinya (diapotek maupun digudang) tetapi pada
kasir, hal tersebut agar terciptanya keamanan dan kenyamanan pasien,
dikarenakan kasir merupakan bagian tersendiri yang mengatur semua
administrasi keuangan di RSUD Toto Kabila.
IV.4 Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh
pasien karena pelayanan tersebut terorientasi pada pasien. Oleh karena itu
dari pihak RSUD Toto Kabila perlu membuat sebuah ruangan di dekat
apotek yang digunakan sebagai ruang konsultasi mengenai obat oleh pasien.
Manfaat yang diperoleh oleh pasien dalam pelayanan tersebut, mengurangi
tingkat kesalahan dalam mengkonsumsi obat dan memberikan kepastian
pada pasien bahwa obat yang dikonsumsi aman dan efektif.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Pengelolaan sistem instalasi di RSUD Toto Kabila yang meliputi
pengelolaan obat, administrasi dan keuangan perbekalan farmasi
termasuk pengelolaan resep telah dilaksanakan dengan baik.
2. Instalasi farmasi RSUD Toto Kabila belum melaksanakan pelayanan
farmasi klinik karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana dan belum adanya dukungan kebijakkan dari pihak rumah sakit.
3. Secara umum instalasi farmasi RSUD Toto Kabila telah melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian kepada
masyarakat dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal
V.2 Saran
1. Apotek di RSUD Toto Kabila telah melaksanakan pelayanan kesehatan
dengan sebaik-baiknya, hal ini perlu di pertahankan. Untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat seluruh tenaga kesehatan tentunya perlu
menambah pengetahuan khususnya di bidang farmasi dapat memberikan
informasi yang tepat kepada pasien.
2. Sebaiknya tempat atau ruangan apotek agar diperbesar lagi.
3. Perlu diadakan pelayanan farmasi klinik untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan kefarmasian kepada pasien.
4. Praktek kerja lapangan sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan agar
lulusan D3 farmasi yang akan datang lebih siap dalam menghadapi
tantangan kerja dimasa depan.