Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN LABORATORIUM

NANANG VERYANTO Amd.AK


2005063

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA
2021
MANAJEMEN LABORATORIUM

1. Manajemen Mutu
2. Fungsi Manajemen
3. Laboratorium
4. Manajemen Laboratorium
DEFENISI
Manajemen Waktu
Manajemen
• Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya
mengatur, mengurus atau mengelola.

Menurut george robert terry ;


• Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pergerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
 
TUJUAN MANAJEMEN

 Untuk mencapai tujuan organisasi


 Dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan yang saling
bertentangan
 Menjaga keseimbangan antara tujuan, sasran dan kegiatan
yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan
seperti pemilik, karyawan, pelanggan, peyedia barang dll.
 Untuk mecapaii efisiensi dan efektifitas
 Efisien : menyelesaikan pekerjaan dengan tepat.
 Efektif : memilih cara/metoda yang tepat untuk
mencapai tujuan.
MANAJEMEN MUTU

Prinsip manajemen mutu (Quality


management principles) adalah satu set
keyakinan, norma, peraturan dan nilai
yang diterima sebagain suatu
kebenaran (true) dan dapat digunakan
sebagai daar manajemen mutu (Quality
management).
DASAR MANAJEMEN MUTU

1. fokus pada pelanggan


2. Kepemimpinan
3. keterlibatan semua personil
4. pendekatan proses
5. pendekatan sistem pada manajemen
6. perbaikan berkesinambungan
7. hubungan yang saling mengunutngkan
BAKUAN MUTU

1. Normatif : pedoman mutu atau


kebijakan mutu
2. Tingkat menengah ; prosedur operasi
baku tetap
3. Teknis; petunjuk teknis atau instruksi
kerja.
 
Prinsip Bakuan Mutu

 Setiap aktivitas harus memiliki pedoman baku yang


mendukung sari sistem mutu (normative, kebijakan)
 Pembakuan didbuat berjenjang berdasarkan jenjang
aktivitas yang ada dalam laboratorium.
 Setiap prosedur dibuat oleh pejabat / staf yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan prosedur bersangkutan.
 Bakuan harsu mengandung komponen yang menjamin
bahwa bakuan tersebut selalu benar dan selalu digunakan
ditempat yang tepat oleh orang yang tepat.
Panduan Mutu

Panduang mutu adalah dokumen yang


menjelaskan seluruh sistem manajemen
mutu dan dan struktur dokumentas
( pedoman, prosedur, instruksi kerja, dll)
yang digunakan dalam sistem manajemen
mutu.
Panduan mutu harus menjelaskan peran
dan tanggung jawab manajemen teknis
dan manajemen mutu.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu

 Penerapannya sesuai pada Good laboratory practice


(GLP) dan standar dari ISO dengan memperhatikan
faktor teknis :
 SDM kualifikasi dan berpengalaman baik
 Kalibrasi dan perawatan alat tepat waktu sistem jaminan
mutu sesuai.
 Teknik penga,bilan spesimen dan analisis tervalidasi.
 Mampu telusur pengukuran dan sistem kalibrasi ke
standar nasional dan internasional. Sistem dokumentasi
dan pelaporan data hasil analisis serta sarana dan
lingkungannya.
 
PEMANTAPAN MUTU

Pemantapan Mutu Internal (PMI)


 Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh masing – masing laboratorium
secara terus menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian error/penyimpangan
sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
 Contoh : Persiapan pasien, kalibrasi alat, uji
kualitas reagen, uji kualitas media, uji kualitas air.
Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

 Kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh


pihak luar laboratorium (Pemerintah, Swasta,
Internasional).
 Contoh ; Verifikasi, audit dan validasi hasil
 Verifikasi yaitu pengecekan terhadap semua tahapan
baik pra analitik, analitik dan post analitik.
 Audit yaitu proses melakukan penilaian atau memeriksa
kembali secara kritis berbagai kegiatan yang dilakukan
di lab. Dibagi menjadi 2, yaitu audit internal dan audit
eksternal.
 Validasi hasil yaitu upaya untuk memantapkan kualitas
hasil pemeriksaan yang telah diperoleh melalui
pemeriksaan.
FUNGSI MANAJEMEN

1. Untuk kejelasan tanggung jawab


2. untuk kejelasan kedudukan
3. untuk kejelasan uraian tugas.
4. untuk kejelasan jalur hubungan.

PENTINGNYA PENERAPAN MANAJEMEN MUTU


1. 1. meningkatkan kemampuan dan kepercayaan pada lab.
2. 2. memudahkan kerjasama antar-lab dan antar instansi.
3.  
LABORATORIUM

PERAN LAB
1. Pemantauan
Memantau proses terapi, prognosis perjalanan suatu penyakit.
2. Diagnostik
Menentukan diagnosis kerja, diagnosis banding atau diagnostik
definitif.
3. Uji Saring
Menyaring “sehat” atau “tidak sehat” berdaarkan pemeriksaan
laboratorium.
 
Kata Laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat kerja”
MERANCANG LABORATORIUM
 Perencanaan
 Lab satu ruang dan lab 2 ruang
 Kelistrikan
 Suplai energi listrik harus cukup untuk menjamin kontinuitas kerja
 Instalasi saluran air
 ini mencegah penghambatan bermakna terhadap kelancaran
pekerjaan.
 Air untuk lab
 Sumber air yang adekuat berupa air bersih, air suling, air bebas
mineral, dan air dapar.
 Peralatan
 Mikroskop, sentrifuse, neraca, refrigrator, penangas air, autoklaf,
gelas ukur, dll.
 Registrasi spesimen dan pembuatan laporan.
 Semua spesimen harus dicatat dan dinomori sewaktu spesimen
tersebut tiba di lab dan semua hasil pem harus dicatat.
PERENCANAAN
“Laboratorium Klinik harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan, kemampuan pemeriksaan
spesimen klinik dan ketenagaan sesuai
dengan klasifikasinya.”
Permenkes/411/2010. Pasal 11 bab IV)
ALUR PELAYANAN LAB;
Permohonan pemeriksaan lab dan kwitansi
Pengecekan identitas pasien
Petugas mengambil spesimen dan
melakukan pemeriksaan spesimen
Buku registrasi dan hasil pemeriksaan.
Menyerahkan hasil pemeriksaan ke pasien.
PELAYANAN LAB :
Laboratorium harus selalu
mengembangkan dan menerapkan
pengendalian mutu (Quality Control?QC)
dan menjamin mutu (Quality
Assurance/QA) daalam setiap kegiatan
pengujian/pemeriksaannya.
MANAJEMEN LAB
Manajemen Lab adalah suatu proses kegiatan untuk merencakana (Planning), pengorganisasian
(Organizing), pengarahan (Actuating) dan melakukan pengawasan (Controlling) pada semau aspek
di lab agar tujuan lab dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu manajemen pelayanan laboratorium harus selalu di evaluasi sehingga dapat
menjadikan laboratorium yang berkualitas dan memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
 
TUJUAN MANAJEMEN LAB

Melaksanakan dan mengevaluasi strategi kerja laboratorium secara efektif dan efisien.
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang proses serta melakukan berbagai penyesuaian
dan koreksi jika terdapat pentimpangan di dalam pelaksanaan strategi kerja di laboratorium.
Memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan
eksternal/kebutuhan pasar.
Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada.
Melakukan inovasi untuk mengenmbangkan laboratorium

 
FUNGSI MANAJEMEN LABORATORIUM
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pelaksanaan/penerapan (actuating)
Pengendalian (controlling).

KEGIATAN MANAJEMEN PELAYANAN


LABORATORIUM
Pelayanan Administratif
Informasi dan pemasaran
Manajemen ketenagaan (SDM)
Logistik Laboratorium
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU LAB
 1. Kesalahan sistemik (Systemic Error)
 Kesalahan dapat dihindari dengan mengontrol variabel pengukuran.
 2. Kesalahana acak (random error)
 Kesalahan tidak dapat dihindari dan selalu ada dalam setiap pengukuran.
 
VARIABEL PENGUKUR MUTU LAB
 1. Input
 Segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan lab
kesehatan.
 2. proses
 Interaksi proffesional antara pemberi layanan dengan konsumen
(pasien/masyarakat)
 Output
 Hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pad
akonsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen
tersebut.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai