Anda di halaman 1dari 4

1

GAMBARAN PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH PADA PENDERITA ANEMIA DI RUMAH SAKIT
UMUM WISATA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR

JURNAL SYARIF

ABSTRAK

Anemia is a symptom of underlying conditions, such as loss of blood components, lack of nutrients needed
for blood cell formation resulting in decreased oxygen-carrying capacity of blood. This study aims to find out
the results of examination rate of blood vapor in anemic patients at General Hospital Tourism University of
Eastern Indonesia Makassar. Type of This Research Is Laboratory Observation, The sample in this study is
anemia patients as many as 5 Samples.
From the result of research which have been done at General Hospital of Universitas Indonesia Timur
Makassar on 5 samples, the result is 40% -60% mm / h, 40% is normal limit while 60% is increased. Based
on the above research results, it is suggested for the community, especially parents can pay more attention
and maintain the intake of nutrition and healthy lifestyle.

Keywords : Anemia, Rate of Blood

PENDAHULUAN pembentukan sel darah merah, dan


meningkatnya penghancuran sel darah merah.
Kesehatan merupakan salah satu faktor Indonesia tahun 2010 penderita anemia
penting dalam pembangunan sumber daya sekitar 50-70 juta, hal ini sangat memprihatikan
manusia, tujuan adalah tercapainya kemampuan masyarakat.
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar Pemeriksaan Hematologi bertujuan untuk
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat menyaring (screning) dan diagnosis suatu
yang optimal sebagai salah satu unsur penyakit, Pemeriksaan Laju Endap Darah
kesejahteraan umum dan tujuan nasional. termasuk dalam pemeriksaan hematologi
Anemia merupakan masalah kesehatan pada pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan Laju
masyarakat terbesar di dunia terutama bagi Endap Darah sangat penting untuk membantu
kelompok wanita usia produktif. Anemia diagnosis, khususnya untuk mengelompokkan
pada umumnya terjadi di seluruh dunia, terutama penyakit yang bersifat kronis seperti pendarahan
di negara berkembang (Developing countries) hebat, dan kecelakaan ataupun akutsalah
dan pada kelompok sosial-ekonomi rendah satunya adalah gagal ginjal (Kresno, 2014).
(Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Bila darah yang diperiksa sudah membeku
2010). sebagian hasil pemeriksaan laju endap darah
Di Indonesia, anemia masih merupakan akan lebih lambat karena sebagian fibrinogen
salah satu masalah kesehatan di samping sudah terpakai dalam pembekuan. Pemeriksaan
masalah-masalahyang lainnya, yaitu : kurang laju endap darah harus dikerjakan dalam waktu 2
kalori protein, defisiensi vitamin A, dan gondok jam setelah pengambilan darah, karena darah
endemik (Arisman, 2011). yang dibiarkan terlalu lama akan berbentuk
Anemia merupakan masalah yang gumpalan sehingga sukar membentuk dan hasil
dihadapi oleh banyak negara, baik negara maju pemeriksaan laju endap darah menjadi lebih
maupun berkembang. di negara maju prevalensi lambat (Azhar M, 2011).
anemia tergolong relatif rendah dibandingkan
dengan negara berkembang yang diperkirakan METODE DAN BAHAN
mencapai 90% dari semua individu sebagian
besar derajat anemia ialah ringan. Dampak yang Jenis penelitian ini adalah deskriptif
ditimbulkan akibat anemia defisiensi besi sangat analitik, yakni untuk menggambarkan
kompleks (Ros dan Horton,2010). pemeriksaan laju endap darah pada penderita
Anemia menyebabkan berkurangnya anemia di RSU Wisata Universitas Indonesia
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin Timur Makassar kemudian dilakukan analisa
sel darah merah hingga di bawah normal terhadap data yang diperoleh dari 5 sampel yang
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen diambil secara random sampling Pengacakan
dalam jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
tersebut dapat disebabkan dari pendarahan penderita anemia yang diperiksa di Rumah Sakit
hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya Umum Wisata Universitas Indonesia Timur
Makassar pada tanggal 8 – 9 Agustus 2016.
2

Prosedur Penelitian tabung yang berisi larutan NaCl


1. Cara pengambilan sampel darah vena 0,9%
a. Alat c) Larutan dicampur dengan gerakan
1) Tourniquete melingkar secara perlahan-lahan
2) Spoit d) Campurkan darah diisap kedalam
3) Tabung EDTA pipet Westegreen dengan bantuan
karet pengisap sampai garis
b. Bahan bertanda 0 nm
1) Kapas alcohol 70% e) Pipet dipasang pada rak
2) Darah EDTA Westegreen dengan posisi tegak
c. Cara kerja lurus selama 1 jam
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan f) Baca tingginya lapisan plasma
digunakan setelah 1 jam dan catat hasilnya
2) Dipilih vena yang akan ditusuk dengan
spoit (mediana curbiti,basilica HASIL DAN PEMBAHASAN
cubiti,sephalica cubiti)
3) Bersihkan dengan kapas alcohol vena Berdasarkan hasil penelitian yang
yang akan ditusuk dilakukan tanggal 8-9 Agustus 2016 di Rumah
4) Bendung lengan pasien tiga jari diatas Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur
lipatan siku dengan tourniquet Sebanyak 5 Sampel hasil penelitian mengenai
5) Tusuklah kulit dengan menggunakan “Gambaran Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah
jarum dan semprit dalam tangan Pada Penderita Anemia di Rumah Sakit Umum
kanan sampai ujung jarum masuk Wisata Universitas Indonesia Timur Makassar
kedalam lumen vena Tahun 2016” diperoleh hasil penelitian sebagai
6) Dilepaskan atau direnggangkan berikut :
pembendungan dan berlahan-lahan Tabel 1.1 Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah
Pada Penderita Anemia di Rumah Sakit Umum
Tarik pengisap spoit sampai jumlah
Wisata Universitas Indonesia Timur Makssar
darah yang dibutuhkan No Kode Jenis Laju Endap
7) Dilepaskan pembendungan jika masi Sampel Kelamin Darah (Mm/Jam)
terpasang 1 A Laki-Laki 15
8) Tarulah kapas alcohol diatas jarum 2 B Laki-Laki 18
spoit cabutlah jarum spoit itu 3 C Laki-Laki 14
9) Beritahukan kepada pasien yang 4 D Laki-Laki 20
darahnya diambil supaya menekan
5 E Laki-Laki 17
selama beberapa menit tempat
Total 84
tusukan tadi
Nilai rata-rata 16.8
10) Buka tutupjarum spoit kemudian
Sumber : Data Primer 2016
ditusuk masuk kedalam tabung EDTA
kemudian alirkan darah melalui Dari tabel di atas menunjukan hasil
dinding tabung pemeriksaan laju endap darah diperoleh terendah
2. Pemeriksaan Laju Endap Darah 14 mm/jam, tertinggi 20 mm/jam, nilai total 84
a. Metode Westegreen mm/jam dan nilai rata-rata 16.8 mm/jam.
1) Alat
a) Pipet Westegreen Grafik 1.2. Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah
b) Rak Westegreen pada Penderita Anemia
c) Karep Pengisap 30
d) Spoit
e) Tabung EDTA 20
f) Stopwacth
2) Bahan 10
a) Darah EDTA
0
b) NaCl 0,9%
A B C D E
3) Cara Kerja
a) Sediakan tabung EDTA yang telah Sumber : Data Primer, 2016
diisi 0,5 ml larutan NaCl 0,9%
b) Darah vena diisap sebanyak 2 ml Dari grafik di atas menunjukan hasil laju
kemudian dimasukan kedalam endap darah pada penderita anemia dimana
3

Variabel Y adalah nilai hasil laju endap darah dan Berdasarkan hasil penelitian yang
Variabel X adalah kode sampel atau jenis kelamin dilakukan di rumah sakit wisata umum universitas
indonesia timur makassar pada tanggal 8-9
Tabel 1.3 distribusi hasil pemeriksaan laju endap Agustus 2016, di dapatkan hasil persentase
darah normal LED 40% dan LED meningkat 60%
No Uraian Jumlah Persentase
dimana kode sampel yang terjadi peningkatan
1 Normal 2 40%
terdapat 3 sampel yakni sampel B,D, dan E, hasil
2 Menigkat 3 60%
persentase ini menunjukan hasil normal dominan,
Jumlah 5 100%
Sumber : Data Primer 2016 peningkatan pada kode B, D, dan E diperkirakan
terjadi karena faktor lain seperti adanya
% nilai LED meningkat = x 100% peradangan, infeksi maupun penurunan imunitas
pada individu.
x 100% Pemeriksaan laju endap darah berfungsi
untuk mendeteksi adanya peradangan maupun
= 60% infeksi, laju endap darah yang normal tidak dapat
digunakan untuk menentukan penyakit, namun
% nilai LED normal = x 100% sebagian besar peradangan akut dan kronis serta
neoplasma yang berkaitan dengan laju endap
x 100% darah (Riswanto,2010)
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
= 40% laju endap darah yang tinggi juga dapat
menandakan adanya infeksi tertentu pada tubuh
PEMBAHASAN yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan protozoa
(Rusman Kiswari, 2014).
Penelitian ini di lakukan secara observasi
laboratorik yang bersifat deskriktif yang bertujuan
KESIMPULAN DAN SARAN
untuk melihat gambaran hasil pemeriksaan laju
endap darah pada penderita anemia di Rumah
Berdasarkan hasil penelitian selama pada
Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur
tanggal 8-9 Agustus 2016 di laboratorium Rumah
Makassar 2016.
Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur,
Jumlah nilai laju endap darah pada
dari 5 sampel dapat di simpulkan hasil
sampel darah sangat berperan penting untuk
pemeriksaan laju endap darah normal LED 40%
menentukan tubuh seseorang mengalami
dan LED meningkat 60%. semakin besar sel
gangguan atau tidak untuk itu dilakukan
darah merahnya semakin tinggi LED nya.
pemeriksaan terhadap laju endap darah yang
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat
merupakan bagian pemeriksaan darah lengkap.
diberikan saran :
Dari hasil grafik yang di peroleh LED pada
1. Untuk masyarakat khususnya orang tua
penderita anemia di dapatkan nilai normal
dapat lebih memperhatikan serta menjaga
terdapat pada variabel Y itu sendiri yaitu 15
asupan gizi dan pola hidup sehat.
mm/jam dan 14mm/jam sedangkan 17mm/jam,
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar
18mm/jam, dan 20mm/jam menunjukan hasil LED
meneliti gambaran hasil pemeriksaan dari
yang tinggi, Tinggi rendahnya nilai pada laju
parameter darah rutin lainya seperti
endap darah memang sangat mempengaruhi
indeks eritrosit dan leukosit.
oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi
radang, Namun orang yang anemia pun bisa DAFTAR RUJUKAN
memiliki laju endap darah yang tinggi, dan
sebaliknya laju endap darah normal pun belum Ahmad A.K. 2012. Muda Kampus lengkap
tentu tidak ada masalah namun sebagian besar Kedokteran Edisi Revisi Penerbit
penyakit peradangan akut dan kronis. Gitamedia Press : Jakarta
Penyakit anemia atau kurang darah sering Ade Heryana, 2012. Pemeriksaan Hematologi.
kali dikaitkan dengan LED yang tinggi, hal ini EGC : Jakarta
disebabkan oleh perbandingan jumlah sel darah Aherman , 2010. Hematologi, Pusat Pendidikan
merah yang lebih sedikit dibandingkan dengan Tenaga Kesehatan DEPKES RI : Jakarta
cairan plasma di dalam pembuluh darah, dan Arisman, 2011. Darah, Diakses pada tagggal 8
kondisi tersebut menyebabkan kecepatan aliran Maret 2016
sel darah merah meningkat, selain itu sebuah Azharm, 2011.Hematologi klinik Ringkas : Jakarta
kondisi anemia makrositik dimana ukuran sel Brunner, Sudddarth. 2010. Hematologi. EGC :
darah merah menjadi lebih besar juga dapat Jakarta
meningkatkan LED.
4

Gandasoebrata,R. 2011. Penuntun Laboratorium Marilyn E., 2010. Hematologi, Doenges. Buku
Klinik. Dian Rakyat : Jakarta Kedokteran: Jakarta.
Hoffbrand A. Vdkk. 2010. Kapita Selekta R. Rosdiana, 2010. Hematologi. Makassar
Hematologi, Penerbit Buku Kedokteran Rusman, Kiswari. 2014. Hematologi : Jakarta
ECG :Jakarta Ros Dan Hartono, 2010. Hematologi : Jakarta
http://martinmuslih.blogspot.com.Diakses pada Riswanto, 2011. Hematologi : Jakarta
tanggal 22 Maret 2016 Sadikin, M, 2012. Biokimia Darah”. Penerbit Buku
Joice, 2011. Hematologi. Jakarta Kedokteran EGC, Jakarta
Kresno,S.B.2014. Immunologi: Diagnosis dan Sacher, Ronald. 2011. “Tinjauan Klinik Hasil
Prosedur Laboratorium. Balai Penerbit Pemeriksaan Laboratorium “. Edisi 11.
FKUI : Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai