Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM FLEBOTOMI

NAMA HANIFA AGUSTI


PELAKSANAAN 25 Oktober 2023
KEGIATAN Pengambilan Darah Kapiler
TUJUAN Mengetahui cara mengambil darah kapiler

DASAR TEORI Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh yang sangat kecil
yang menghubungkan sirkulasi arteri dan vena, dengan demikian, darah
kapiler merupakan campuran darah arteri dan vena. Pengambilan spesimen
darah kapiler dapat dilakukan pada pasien dewasa dan anak-anak.
Pemilihan area untuk pengambilan spesimen darah kapiler sangat penting,
karena jika salah dalam memilih area maka penusukan yang dalam dapat
terjadi infeksi atau reaksi inflamasi apabila jarum mengenai tulang
(osteomielitis atau osteokondritis). Pengambilan spesimen darah kapiler
dapat dilakukan di jari tangan atau tumit kaki dan pengambilan pada
bagian cuping telinga tidak direkomendasikan karena akses kapiler sangat
sedikit (Maharani and Eka 2020) [3].
Alas kapiler biasanya membawa tidak lebih dari 60% jumlah darah
yang bisa dibawa. Selain itu, pembuluh kapiler tidak mempunyai otot
halus dalam dinding-dindingnya, sehingga terjadinya perubahan dalam
diameternya menjadi begitu masif (Ramadhan, 2010).
Garis tengah kapiler adalah antara 4 dan 9 mikrometer, hampir
tidak cukup besar untuk aliran sel darah merah. Bahan-bahan larut lemak,
misalnya oksigen dan karbondioksida berdifusi keluar kapiler dengan
menembus sel-sel endotel. Bahan- bahan yang tidak larut lemak, misalnya
ion-ion kecil dan lemak, dapat berdifusi diantara sel- sel endotel melalui
celah atau pori-pori antar sel. Pertukaran oksigen dan karbondioksida,
suplai makanan dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme semuanya
berlangsung sebagai hasil difusi yang melintasi kapiler sel tunggal. Garis
tengah pori-pori kapiler lebih kecil dari pada garis tengah protein plasma
dan sel darah merah. Karena tidak larut lemak, maka keduanya tidak dapat
keluar dari sistem vaskuler ke dalam ruang interstisium (Corwin, 2001).
A. Sirkulasi Kapiler
Pada suatu saat hanya 5% darah yang beredar berada dalam
kapiler, tetapi 5% ini bagian paling penting dari volume darah karena
menyebrangi dinding sistem kapiler sehingga O2 dan nutrisi masuk ke
cairan interstisial dan CO 2 serta produk sampah masuk ke aliran darah.
Pertukaran melewati dinding kapiler penting untuk kehidupan jaringan
(Ganong, 2002).

B. Fungsi Kapiler
1. Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
2. Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
3. Mengambil hasil dari jaringan.
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.
5. Menyaring darah yang terdapat di ginjal (Syaifuddin, 2002).

C. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler :


1. Ujung jari tangan (fingerstick)
2. Pengambilan pada anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick)
pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau pada ibu jari kaki.
3. Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan
peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (oleh
radang, trauma, dsb), kongestiatausianosis setempat.

D. Pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan pada pasien dengan


keadaan seperti dibawah ini ;
1. Pasien dengan luka bakar hebat
2. Pasien dengan obesitas berat
3. Pasien dengan kecendrungan trombotik
4. Pasien lansia atau pasien yang memiliki vena superficial yang rapuh
5. Pasien yang menjalanin tes dirumah
6. Point-of-care testing (POCT )
7. Tes pada neonates
8. Pasien yang takut pada jarum suntik

E. Kesalahan Dalam Memperoleh Darah Kapiler


Menurut Gandasoebrata 2008, kesalahan dalam memperoleh darah
kapiler terdiri dari :
1. Mengambil darah dari tempat yang menyatakan adanya gangguan
peredaran seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (radang,
trauma).
2. Tusukan kurang dalam sehingga darah harus diperas-peras keluar.
3. Kulit yang di tusuk masih basah alkohol sehingga darah
mengalami pengenceran.
4. Tetes darah pertama dipakai untuk pemeriksaan.
5. Terjadi bekuan dalam tetes darah kerena terlalu lambat bekerja

Alat dan Bahan


1) Autoclik
2) Blood Lancet
3) Objek glass
4) Kapas Kering/tisu
5) Alcohol swab
6) Sarung tangan
7) Plester
8) Wadah limbah medis benda tajam
9) Wadah limbah medis

Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tempatkan pasien pada posisi yang senyaman mungkin agar
merasa nyaman saat dilakukan sampling.
3. Lakukan hand hygiene sebelum melakukan pemeriksaan
4. Gunakan sarung tangan dan APD lainnya.
5. Alkohol 70 % dituangkan ke wadah bertutup secukupnya dan
memasukkan bulatan kapas kedalamnya.
6. Siapkan autoclick holder yang sudah diisi lancet. Pilih daerah
tusukan
7. Pijat jari dari pangkalnya kemudian berhenti ± 1 cm dari daerah
yang akan ditusuk (hampir ke ujung jari tetapi tidak pada ujung
jari), lalu ditekan dengan jepitan ibu jari dan jari telunjuk sehingga
permukaan jari menegang.
8. Usapkan kapas yang telah dibasahi alkohol 70 % pada daerah
tusukan dengan gerakan searah.Tunggu hingga kering (tidak boleh
ditiup)
9. Tempatkan lancet (lubang autoclick) ditengah ujung jari sambil
ditekan sedikit lalu tekan tombol yang ada pada autoclick
10. Usap darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
(dikhawatirkan terjadi penggerombolan trombosit).
11. Letakkan tetesan darah berikutnya pada obyek glass untuk dibuat
hapusan darah atau pemeriksaan lainnya.
12. Tutup luka tusukan dengan menekan menggunakan kapas kering
agar perdarahan berhenti.
13. Buang jarum/blood lancet ke dalam wadah pembuangan limbah
tajam infeksius.

PEMBAHASAN Tahap pemantapan mutu internal terdiri dari tahap pra analitik,
tahap analitik dan tahap pasca analitik. Tahap pra analitik
merupakan tahap penentu kualitas sampel yang akan digunakan
pada tahap-tahap selanjutnya. Suatu kesalahan pada tahap pra
analitik akan memberikan kontribusi sebanyak 60% - 70%. Salah
satu tahapan pra analitik adalah pengambilan darah kapiler.

Dalam pengambilan darah kapiler sering terjadi tusukan yang


kurang dalam, kulit yang ditusuk masih basah alkohol, tetes darah
pertama dipakai untuk pemeriksaan dan terjadi bekuan dalam tetes
darah karena terlalu lambat bekerja. Sedangkan teknik
pengambilan darah kapiler yang benar dapat megurangi angka
kesalahan pada tahap preanalitik dalam flebotomi yaitu dengan
tidak mengambil darah pasien secara berulang

Pengambilan darah kapiler tetesan darah yang pertama kali keluar


diusap dengan kapas kering kemudian tetesan darah selanjutnya
digunakan untuk pemeriksaan, karena tetesan darah kapiler
pertama rentan tercampur dengan cairan jaringan dan kemungkinan
besar terkontaminasi dengan alkohol sehingga kurang representatif
sebagai sampel. Akan tetapi, kenyataan yang sering terjadi di
lapangan pekerjaan masih ada beberapa yang menggunakan tetesan
darah pertama untuk pemeriksaan mengakibatkan terjadinya
kesalahan dalam mengeluarkan hasil.

HASIL Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pengambilan specimen darah


kapiler sesuai dengan tahapan WHO dan dengan mutu teknik flebotomi
yang baik dan sesuai SOP.

Daftar Pustaka

Pratiwi, Mega. 2023. Kadar Kolesterol Darah Tanpa Usapan Tanpa Usapan Dan Dengan Usapan
Kapas Kering Metode Point Of Care Testing (POCT). Vol 2, No 1. Universitas Abdurrab .

Umami, dkk. 2019. Pengaruh Cara Pengambilan Darah Kapiler Terhadap Kadar Glukosa Darah
Sewaktu Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS). Vol 6, no.
1: 31. Poltekkes Kemenkes Mataram.

Laisouw, dkk. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Tanpa Dan Dengan Hapusan Kapas Kering
Metode POCT (Point-Of-Care-Testing) In Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat. Vol 2, Hal 661. Semarang: LPPM Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Juniawan. 2017. Pengaruh Terapi Getar Dalam Mengurangi Nyeri Selama Pengambilan Spesimen
Darah Pada Anak Usia 3 – 6 tahun. Vol 2, No 1. Jurnal Darul Azhar.

Maharani, E A, and A M Eka, eds. 2020. Hematologi Teknologi Laboratorium Medik. Jakarta: CV
Lestari
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Wiwin Wiryanti, S.Pd., M.Kes. Hanifa Agusti


NIP. 196910061994032001 NIM. P17334123504

Anda mungkin juga menyukai