Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Hematologi Rutin dan Lengkap

“PENGAMBILAN DARAH KAPILER”

Disusun oleh :

Chrisma Lumban Tobing

JurusanTeknologi Laboratorium Medis

Poltekkes Kemenkes Medan

2022
Lembar Pengesahan:

Laporan Praktikum Hematologi Rutin dan Lengkap dengan judul “Pengambilan


Darah Kapiler” yang disusun oleh:

 
Nama : Chrisma Lumban Tobing
Nim : P07534021113
Kelas  : 2/C

 
 
 
 
 
Medan, 2 September 2022
 

Dosen Pembimbing Praktikum:  


 
1. Ice Ratnalela Siregar, S.Si, M.Kes (                  ) 
2. Nelma,S.Si, M.Kes (                  ) 
Praktikum I
“Pengambilan Darah Kapiler” 
 
I. Tujuan Praktikum 
1. Mengetahui pengambilan darah kapiler yang baik dan benar. 
2. Memeriksa kadar gula darah kolesterol, dan asam urat
 

II. Prinsip Kerja


Pada ujung jari tangan (jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak dominan).
Dilakukan tindakan melalui permukaan kulit dengan gunakan jarum dengan
kedalaman kurang lebih 2-3 mm sehingga darah keluar dari pembuluh darah kapiler.
1. Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging
2. Jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri sedikit
3. berkurang.
4. Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat menyebabkan
darah
5. mengalir ke bawah jari dan sulit ditampung.
6. Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras.
7. Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis.
Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada:
1. Daerah bekas luka
2. Oedema
3. Keradangan
4. Dermatitis
5. Cyanosis atau pucat

III. Dasar Teori 


Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan
sel darah.Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira
lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah.
Darah kapiler adalah darah yang didapat dari pembuluh kapiler yang sangat
kecil dimana tempat arteri berakhir.Makin kecil arteriol makin menghilang ketiga
lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding
itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endothelium. Lapisan yang sangat tipis itu
memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan membawa air,
mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh
kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan
termasuk karbondioksida.
Faktor-faktor kesalahan yang mempengaruhi kualitas darah kapiler: 
1. Cara penusukan jari yang tidak terlalu dalam, sehingga jari harus ditekan-
tekan menyebabkan darah bercampur dengan cairan intestinal dan darah
akan menjadi encer. 
2. Saat penusukan masih ada sisa alkohol 0% yang belum kering, sehingga
akan mempengaruhi kadar hemoglobin.

IV. Metode Percobaan 


3.1 Alat
1. Lancet
2. Kapas Alkohol
3. Kapas Steril
4. Pen Lancing
5. Easy Touch GCU (Glucose, Cholesterol, Uric Acid) Meter Device

3.2 Bahan 
Darah ujung jari tengah atau jari manis

3.3 Prosedur  Kerja 


Persiapan Pengambilan Darah
a. Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan
pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut.
b. Pilihlah bagian ujung jari manis, tenga, atau telunjuk, apa bila ada peradangan
luka, keseleo, bengkak atau kapalan berarti jari tidak boleh digunakan untuk
pengambilan darah kapiler
c. Setelah jari dipilih untuk penusukan sebaiknnya jari di pijit ke ujung jari
(kearah atas)
d. Disinfektan jari yang akan di tusuk dengan alkohol 70%
e. Ambil blood lancet dan tusuk bagian ujung jari yang sudah di pilih,tetesan
pertama dibersihkan menggunakan kapas kering dan steril
f. Selanjutnya darah ditampung dan digunakan sesuai pemeriksaan.

Teknik Pangambilan darah kapiler


a. Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu dengan
kapas alkohol 70% 
b. Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari.
c. Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai lancet steril
dan Pen Lancing. Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik
jari.
d. Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas
streril dan tetasan berikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.

V. Hasil Praktikum 
(Berupa hasil perhitungan asam urat)
ALVI LI AISHARA = 4,0 mg/dL 
ANISA KHAIRANI = 4,0 mg/dL 
AULYA KHAIRUNNISA = 5,1 mg/dL 
CHINDY ALFI YANTI = 4,0 mg/dL 
CHRISMA LUMBAN TOBING = 6,0 mg/dL 
 
VI. Pembahasan
Kadar asam urat Alvi sama dengan kadar asam urat Anisa, yaitu 4,0 mg/dL,
tetapi kadar asam urat Chrisma paling tinggi, yaitu 6,0 mg/dL.
Kadar Asam urat normal pada perempuan, yaitu 2,5-7,5 mg/dL dan kadar
asam urat normal pada laki-laki adalah 4,0-8,5 mg/dL.

VII. Kesimpulan
Apabila di tempat penusukan tidak baik atau penusukan kurang dalam maka,
darah yang keluar kurang lancar. Usaha melancarkan keluarnya darah melalui
pemijatan tidak dibenarkan oleh karena sampel darah yang didapat sudah
bercampur dengan cairan jaringan, sehingga terjadi pengenceran  akibatnya
pada pemeriksaan seperti pengukuran kadar Hb ataupun penghitungan jumlah
sel darah akan didapat hasil yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai