Anda di halaman 1dari 6

Disusun Oleh :

Dede Zasqiya Ashaba


Miftahul Hestiyana
Mimie
Yunita
Windya Nazmatur Rahman

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

SYARAT-SYARAT DAN CARA PENGAMBILAN DARAH


KAPILER
Pengambilan darah kapiler atau di kenal dengan istilah skinpucture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang di gunakan untuk
pengambilan darah kapiler adalah:
 Ujung jari tangan (fingerstick) atau anak daun telinga
 Untuk anak kecil dan bayi di ambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian tepi
telapak kaki atau ibu jari kaki
 Lokasi penganbilan tidak boleh menunjukan adanya gangguan peredaran, seperti
vasokonstriksi (pucat), vasolidatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau
sianosis setempat.

Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel


dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit
(mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method).
A. Syarat-syarat Pengambilan Darah Kapiler
Pengambilan darah kapiler dapat dilakukan apabila :
 Pada Orang Dewasa
 vena sulit ditemukan
 vena diperlukan untuk prosedur lain seperti kemoterapi
 pasien mempunyai kecenderungan thrombosis
 Untuk tes-tes pemantauan di rumah, misalnya : glukosa
 Pada Bayi dan Anak-anak
 Merupakan metode pilihan karena venipuncture dapat merusak vena dan
jaringan sekitarnya.
 Pengambilan darah yang berlebihan pada bayi dapat mengakibatkan
anemia atau “cardiac arrest”.
 Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada : Daerah bekas luka,
oedema,  Keradangan, Dermatitis, Cyanosis atau pucat, dan pada tempat yang
sering terkena tusukan.

B. Prosedur Pemeriksaan
 Menerima pasien di ruang laboratorium dan mempersilahkan pasien untuk duduk
dihadapan pemeriksa
 Meminta status pengantar pasien dari dokter yang merujuk untuk pemeriksaan
laboratorium
 Membaca pengantar pemeriksaan
 Menanyakan keluhan pasien
 Menanyakan Kartu Identitas Penduduk pasien, untuk tujuan pendokumentasian
 Mempersiapkan alat dekat pasien
 Memberitahukan pasien bahwa prosedur memerlukan pengambilan sample darah
dengan lanset, dan menampung darah di tempat penampungan darah.

C. Prosedur
 Persiapan alat :
1.      Kapas alkohol 70 %
2.      Kapas steril
3.      Lancet steril dan berujung tajam
4.      Penampung darah
 Persiapan pengambilan darah
1.      Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan
pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut.
2.      Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan menggunakan alkohol 70
% dan gunakan sarung tangan.
3.      Pilihlah bagian ujung jari yang berdaging
4.      Hangatkan bagian kulit yang akan ditusuk dengan membungkusnya menggunakan
handuk hangat (kurang dari 42̊ C), minimal 3 menit untuk melancarkan aliran darah.

 Teknik pangambilan darah kapiler.


1.      Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu dengan alkohol
70% atau povidine iodine kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril. (Povidone
Iodone tidak boleh digunakan pada tes : bilirubin, K, fosfor, dan asam urat).
2.      Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari.
3.      Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai lancet steril.
Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari.
4.      Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas streril
dan tetasan beerikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.
D. Komplikasi
Tusukan pada fingerstick biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri daripada
venipuncture. Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak
terdapat serabut saraf. Komplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap alkohol
70%. Pencegahan Komplikasi : Untuk menghindari terjadinya komplikasi dapat
dilakukan dengan cara melakukan penusukan pada lokasi yang tidak dekat dengan tulang
dan memiki daging yang tebal. Sedangkan untuk menghindari terjadinya alergi pastikan
menanyakan terlebih dahulu kepada pasien apakah alergi terhadap alkohol, apabila pasien
memiliki alergi terhadap alkohol 70% maka dapat diganti dengan menggunakan povidine
iodine.

E. Sumber Kesalahan Pada Pengambilan Darah Kapiler


1.      Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti
vasokontiksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang,trauma, dsb), kongesti atau cyanosis
setempat.
2.      Tusukan yang kurang dalam, sehingga darah harus diperas-peras keluar.
3.      Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah
terencerkan, juga dapat mengakibatkan tetesan darah melebar diatas kulit sehingga sukar
dihisap dalam pipet.
4.      Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat memberikan hasil
yang berbeda pada pemeriksaan (rendah palsu)
5.      Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
6.      Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu keras.
F. Keuntungan untuk pengambilan darah kapiler :

• Hal ini relatif mudah diperoleh (bisa sulit untuk mendapatkan darah dari vena, terutama
pada bayi).
• Ada beberapa situs koleksi pada tubuh (tumit, ujung jari, dll) dan ini bisa diputar.
• Pengujian dapat dilakukan di rumah dan dengan pelatihan yang minimal. Sebagai
contoh, penderita diabetes harus memeriksa gula darah beberapa kali sehari dengan
menggunakan sampel darah kapiler.

G. Kelemahan untuk pengambilan sampel darah kapiler.

• Hanya terbatas darah dapat diperoleh dengan menggunakan metode ini.


• Ada beberapa risiko yang terkait dengan prosedur (lihat di bawah).
• pengambilan sampel darah kapiler dapat memberikan hasil yang tidak akurat, seperti
gula palsu meningkat, elektrolit, dan nilai-nilai darah menghitun

Anda mungkin juga menyukai