Terbit
Halaman :
5 Prosedur/langkah- Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
langkah
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan
vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah
ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan
dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat
tertentu.
A. Alat & Bahan
1. Spuite
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
5. Anti koagulan/ EDTA
6. Vacum tube
PENGAMBILAN DARAH VENA SMK
No. Dokumen : KESEHATAN
NUSANTARA
No. Revisi : SORONG
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
5 Prosedur/ B. Prosedur Kerja
langkah-langkah
1. Identifikasi pasien
2. Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah vena
3. Minta probandus meluruskan lengannya, pilih tangan yang
banyak melakukan aktivitas,minta pasien untuk
mengepalkan tangannya.
4. Pasangkan torniquet kira-kira 4cm diatas lipatan siku.
5. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan
perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena
teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki
dinding tebal.
6. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan
kapas alkohol 70% dan biarkan kering.
7. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam
vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit .
Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
8. Setelah volume darah dianggap cukup, letakan kapas di
tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan
kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
9. Beri label pada tabung (Nama dan nomor sampel)
10. Mengucapkan terimakasih
B. Prosedur Kerja
1. Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70%
2. Tunggu sebentar hingga alkohol mengering
3. Lakukan tusukan di ujung jari dengan lanset steril
4. Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
5. Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan,
lepaskan kembali agar darah mengalir. Ulangi lagi sampai darah
yang dibutuhkan sudah terpenuhi.
6. Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan
berhenti.
7. Mengucapkan terimakasih
6 Diagram
alir
7 Unit terkait
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
SMK
(Metode Sahli) KESEHATAN
: NUSANTARA
SORONG
:
SOP :
1. Pengertian Mengukur kadar Hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akbat
perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N
2 Tujuan Untuk mendapatkan kadar hemoglobin dalam darah
pasien/probandus guna membantu menegakkan diagnosa dokter
3 Kebijakan Semua pasien yang memiliki gejala anemia dapat diperiksakan kadar
Hb.
4 Referensi Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ Melalui biosensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan
Langkah- penentuan perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat
langkah dalam electrode pada strip. Ketika sampel darah menyentuh area
target pada strip, darah otomatis tertarik ke zona reaksi pada strip.
Hasil tes akan ditampilkan pada layar
A. Alat dan Bahan :
1. Hemoglobinometer Sahli Lengkap
2. Hcl 0,1 N
3. Aquadest
4. Kapas Alkohol
5. Larutan klorin 0,5%
6. Lancet
7. kapas kering
B. Prosedur Kerja
1. Masukkan larutan Hcl 0,1 N dengan pipet Hcl kedalam
tabung pengencer sampai pada angka 2
2. Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol biarkan sampai
kering
3. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
4. Dengan memakai lancet steril, tusuk dengan cepat dengan
arah tegak lurus, jangan menekan-nekan jari untuk
mendapatkan cukup darah ( darah akan bercampur cairan
jaringan sehingga mudah encer dan bisa menimbulkan
kesalahan)
5. Hapus tetes darah pertama dengan kapas kering
6. Isap 20 UI darah dengan pipet sahli, bersihkan darah yang
menempel pada bagian luar pipet
7. Masukkan darah secara hati-hati ke dalam tabung sahli yang
sudah berisi Hcl 0,1 N
8. Bilas darah dalam pipet dengan menghisap dan
mengeluarkan Hcl 0,1 N beberapa kali
9. Biarkan 4 menit (3-5 menit) agar hemoglobin berubah
menjadi asam hematin
10. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes sambil
diaduk tiap kali menambahkan aquadest, sampai warna
larutan sama dengan warna pembanding
11. Bila sudah sama catat hasilnya.
:
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH SMK
No. : KESEHATAN
Dokumen NUSANTARA
No. Revisi :
SOP Tanggal :
SORONG
Terbit
Halaman :
1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah serangakaian kegiatan untuk
menentukan golongan darah seseorang. Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
2 Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan
golongan darah.
3 Kebijakan
4 Referensi Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/
Langkah-
langkah A. Alat & Bahan :
1. Kapas Alkohol
2. Lancet
3. Kartu golongan darah
4. Batang pengaduk
5. Reagen golda :
a. Anti A
b. Anti B
c. Anti AB
d. Anti D
B. Prosedur Kerja :
1. Petugas mengambil kartu golongan darah, kemudian
menuliskan identitas pasien pada kartu golongan darah.
2. Menyiapkan alat dan bahan pratikum
3. Melakukan pengambilan darah kapiler.
4. Teteskan darah pasien/probandus pada kolom – kolom yang
tersedia pada kartu golongan darah.
5. Petugas mencampur tetesan darah pasien dengan serum anti
A, anti-B, anti-AB dan anti-D
6. Mengaduk campuran tersebut dengan batang pengaduk.
7. Homogenkan/menggoyangkan campuran tersebut secara
pelan pelan sambil mengamati adanya aglutinasi.
8. Lalu catat hasil pemeriksaannya.
M
6 Diagram alir
7 Unit terkait
7 Unit terkait
PEMERIKSAAN LED
SOP No.
Dokume
:
SMK
n KESEHATAN
No. : NUSANTARA
Revisi SORONG
Tanggal :
Terbit
Halaman :
1. Pengertian Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan pemerksaan
laboratorium untuk mengetahui banyaknya sel – sel darah yang
mengendap dalam waktu tertentu
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan LED,
sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan LED atau pada
pasien dengan infeksi paru.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ A. Alat dan Bahan
Langkah- 1. Rak Westergreen
langkah 2. Pipet Westergreen
3. Timer
4. Larutan Natrium Sitrat 3,8 %
5. Darah vena
6. Larutan Natrium Sitrat 3,8 %
P
B. Prosedur Kerja :
1. Petugas menyediakan 0,4 ml larutan Na.sitrat 3,8 % dalam
tabung
2. Petugas menambakan 1,6 ml darah vena kedalam tabang
tadi, dan campur hingga homogeny
3. Petugas menghisap campuran darah ke dalam pipet
Westergreen dengan bantuan ater penghisap sampai garis
bertanda 0 mm.
4. Petugas memasang pipet pada rak Westergreen dengan
posisi tegak lurus selama 60 menit
5. Bacalah tinggi lapisan plasma dari 0 sampai batas plasma
dengan endapan darah
6. Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan.
6 Diagram alir
7 Unit terkait