Anda di halaman 1dari 13

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (TLM)

PENGAMBILAN DARAH VENA


No. : SMK
Dokumen KESEHATAN
No. Revisi : NUSANTARA
SOP Tanggal : SORONG
Terbit
Halaman :

1. Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy


yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium
klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena
(venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi.
Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu
istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
Pengambilan Darah Vena Pada pengambilan darah vena (venipuncture),
contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior
lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan
kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf  besar. Apabila tidak
memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan
berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-
hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf mediana
2 Tujuan 1.    Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat
untuk dilakukan pemeriksaan.
2.      Menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury)
akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3.      Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy)
3 Kebijakan Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan
sampel darah vena dengan baik dan benar.
4 Referensi PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM
KLINIK Pasal 17 Ayat 2.

PENGAMBILAN DARAH VENA SMK


No. Dokumen : KESEHATAN
No. Revisi : NUSANTARA
SOP Tanggal :
SORONG

Terbit
Halaman :
5 Prosedur/langkah- Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
langkah
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan
vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah
ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan
dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat
tertentu.
A. Alat & Bahan
1. Spuite
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
5. Anti koagulan/ EDTA
6. Vacum tube

 
PENGAMBILAN DARAH VENA SMK
No. Dokumen : KESEHATAN
NUSANTARA
No. Revisi : SORONG
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
5 Prosedur/ B. Prosedur Kerja
langkah-langkah
1. Identifikasi pasien
2. Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah vena
3. Minta probandus meluruskan lengannya, pilih tangan yang
banyak melakukan aktivitas,minta pasien untuk
mengepalkan tangannya.
4. Pasangkan torniquet kira-kira 4cm diatas lipatan siku.
5. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan
perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena
teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki
dinding tebal.
6. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan
kapas alkohol 70% dan biarkan kering.
7. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam
vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit .
Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
8. Setelah volume darah dianggap cukup, letakan kapas di
tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan
kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
9. Beri label pada tabung (Nama dan nomor sampel)
10. Mengucapkan terimakasih

PENGAMBILAN DARAH KAPILER SMK


SOP No. Dokumen : KESEHATAN
No. Revisi : NUSANTARA
Tanggal : SORONG
Terbit
Halaman :
1. Pengertian Tata cara pengambilan sampel darah dari kapiler pasien/probandus.
2 Tujuan Agar pengambilan darah kapiler dapat dilakukan dengan baik dan benar.
3 Kebijakan Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan
sampel darah kapiler dengan baik dan benar.
4 Referensi PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM
KLINIK Pasal 17 Ayat 2
5 Prosedur/ Pengambilan darah kapiler pada bayi-bayi baru lahir sering dilakukan di
Langkah- daerah tumit atau jari kaki. Jika kebutuhan darah sedikit, maka
langkah pengambilan darah pada anak kecil dapat dilakukan pada jari tangan ke-3
dan 4.

A. Alat & Bahan


1. Blood lancet
2. Autoklik
3. Kapas alkohol 70%

B. Prosedur Kerja
1. Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70%
2. Tunggu sebentar hingga alkohol mengering
3. Lakukan tusukan di ujung jari dengan lanset steril
4. Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
5. Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan,
lepaskan kembali agar darah mengalir. Ulangi lagi sampai darah
yang dibutuhkan sudah terpenuhi.
6. Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan
berhenti.
7. Mengucapkan terimakasih
6 Diagram
alir
7 Unit terkait

  

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
SMK
(Metode Sahli) KESEHATAN
: NUSANTARA
SORONG
:
SOP :
1. Pengertian Mengukur kadar Hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akbat
perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N
2 Tujuan Untuk mendapatkan kadar hemoglobin dalam darah
pasien/probandus guna membantu menegakkan diagnosa dokter
3 Kebijakan Semua pasien yang memiliki gejala anemia dapat diperiksakan kadar
Hb.
4 Referensi  Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ Melalui biosensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan
Langkah- penentuan perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat
langkah dalam electrode pada strip. Ketika sampel darah menyentuh area
target pada strip, darah otomatis tertarik ke zona reaksi pada strip.
Hasil tes akan ditampilkan pada layar
A. Alat dan Bahan :
1. Hemoglobinometer Sahli Lengkap
2. Hcl 0,1 N
3. Aquadest
4. Kapas Alkohol
5. Larutan klorin 0,5%
6. Lancet
7. kapas kering
B. Prosedur Kerja
1. Masukkan larutan Hcl 0,1 N dengan pipet Hcl kedalam
tabung pengencer sampai pada angka 2
2. Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol biarkan sampai
kering
3. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
4. Dengan memakai lancet steril, tusuk dengan cepat dengan
arah tegak lurus, jangan menekan-nekan jari untuk
mendapatkan cukup darah ( darah akan bercampur cairan
jaringan sehingga mudah encer dan bisa menimbulkan
kesalahan)
5. Hapus tetes darah pertama dengan kapas kering
6. Isap 20 UI darah dengan pipet sahli, bersihkan darah yang
menempel pada bagian luar pipet
7. Masukkan darah secara hati-hati ke dalam tabung sahli yang
sudah berisi Hcl 0,1 N
8. Bilas darah dalam pipet dengan menghisap dan
mengeluarkan Hcl 0,1 N beberapa kali
9. Biarkan 4 menit (3-5 menit) agar hemoglobin berubah
menjadi asam hematin
10. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes sambil
diaduk tiap kali menambahkan aquadest, sampai warna
larutan sama dengan warna pembanding
11. Bila sudah sama catat hasilnya.
:

  
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH SMK
No. : KESEHATAN
Dokumen NUSANTARA
No. Revisi :
SOP Tanggal :
SORONG
Terbit
Halaman :
1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah serangakaian kegiatan untuk
menentukan golongan darah seseorang. Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
2 Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan
golongan darah.
3 Kebijakan
4 Referensi Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/
Langkah-
langkah A. Alat & Bahan :
1. Kapas Alkohol
2. Lancet
3. Kartu golongan darah
4. Batang pengaduk
5. Reagen golda :
a. Anti A
b. Anti B
c. Anti AB
d. Anti D
B. Prosedur Kerja :
1. Petugas mengambil kartu golongan darah, kemudian
menuliskan identitas pasien pada kartu golongan darah.
2. Menyiapkan alat dan bahan pratikum
3. Melakukan pengambilan darah kapiler.
4. Teteskan darah pasien/probandus pada kolom – kolom yang
tersedia pada kartu golongan darah.
5. Petugas mencampur tetesan darah pasien dengan serum anti
A, anti-B, anti-AB dan anti-D
6. Mengaduk campuran tersebut dengan batang pengaduk.
7. Homogenkan/menggoyangkan campuran tersebut secara
pelan pelan sambil mengamati adanya aglutinasi.
8. Lalu catat hasil pemeriksaannya.
M

6 Diagram alir
7 Unit terkait

PEMERIKSAAN GLUCOSE SMK


METODE POCT KESEHATAN
NUSANTARA
SOP No.
Dokumen
:
SORONG
No. :
Revisi
Tanggal :
Terbit
Halaman :

1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan kadar glukosa dalam


spesimen darah.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemeriksaan glukosa POCT
3 Kebijakan
4 Referensi Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ A. Alat & Bahan
Langkah-
1. Kapas alcohol
langkah
2. Lancet
3. Glucosemeter
4. Darah kapiler
B. Prosedur Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Masukan strip glucose kedalam alat untuk mengaktifkan
alat.
3. Desifeksin jari pasien/probandus yang akan diambil
darahnya.
4. Tusuk area pengambilan darah sedalam 3 mm, biarkan
darah keluar dengan sendirinnya.
5. Petugas memasukan tetes darah berikutnya pada bilik strip
hingga tetes darah mengisi bilik strip yang menandakan tes
dimulai.
6. Petugas membaca kadar glucose yang akan keluar otomatis
dalam 10 detik.
7. petugas menarik strip pada alat dan secara otomatis alat
akan mati.
6 Diagram
alir

7 Unit terkait
PEMERIKSAAN LED
SOP No.
Dokume
:
SMK
n KESEHATAN
No. : NUSANTARA
Revisi SORONG
Tanggal :
Terbit
Halaman :
1. Pengertian Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan pemerksaan
laboratorium untuk mengetahui banyaknya sel – sel darah yang
mengendap dalam waktu tertentu
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan LED,
sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan LED atau pada
pasien dengan infeksi paru.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ A. Alat dan Bahan
Langkah- 1. Rak Westergreen
langkah 2. Pipet Westergreen
3. Timer
4. Larutan Natrium Sitrat 3,8 %
5. Darah vena
6. Larutan Natrium Sitrat 3,8 %

P
B. Prosedur Kerja :
1. Petugas menyediakan 0,4 ml larutan Na.sitrat 3,8 % dalam
tabung
2. Petugas menambakan 1,6 ml darah vena kedalam tabang
tadi, dan campur hingga homogeny
3. Petugas menghisap campuran darah ke dalam pipet
Westergreen dengan bantuan ater penghisap sampai garis
bertanda 0 mm.
4. Petugas memasang pipet pada rak Westergreen dengan
posisi tegak lurus selama 60 menit
5. Bacalah tinggi lapisan plasma dari 0 sampai batas plasma
dengan endapan darah
6. Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan.

  Hasil pemeriksaan : Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan


dinyatakan dalam mm/jam.
Nilai Normal :  0-20 mm/jam
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko
hasil.

6 Diagram alir
7 Unit terkait
  

Anda mungkin juga menyukai